Anda di halaman 1dari 55

Gizi dalam daur

kehidupan
Astie Trisnawati SKM.,M.kes
Gizi anak
sekolah
Kelompok ini merupakan usia peralihan dari anak-anak
menjadi remaja. Kondisi penting yang berpengaruh terhadap
kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan cepat
memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan
perhatian terhadap penampilan fisik khususnya pada anak
perempuan.
Anak-anak yang sedang memasuki masa sekolah biasanya
akan mulai banyak bermain di luar sehingga banyak pengaruh
dari luar yang akan mempengaruhi asupan gizinya, di samping
itu pengaruh teman, tawaran makanan jajanan, aktivitas yang
tinggi dan keterpaparan terhadap penyakit infeksi menjadi tinggi.
PENGERTIAN ANAK SEKOLAH

Anak sekolah menurut World Health Organization (WHO) yaitu golongan


yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak
berusia antara 6-12 tahun. Golongan ini mempunyai karakteristik
.Di sinilah variasi individu mulai lebih mudah dikenali seperti pada
pertumbuhan dan perkembangan, pola aktivitas, kebutuhan zat gizi,
perkembangan kepribadian, serta asupan makanan.
anak sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah
menjadi pengalaman inti anak
Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar
pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa
dan memperoleh keterampilan tertentu.
Dengan memasuki dunia sekolah dan masyarakat, anak-anak dihadapkan
pada tuntutan sosial yang baru, yang menyebabkan timbulnya harapan-harapan
atas diri sendiri (self-expect-action) dan aspirasi-aspirasi baru, dengan lain
perkataan akan muncul lebih banyak tuntutan dari lingkungan maupun dari
dalam anak sendiri yang kesemuanya ingin dipenuhi. Beberapa keterampilan
yang perlu dimiliki anak pada fase ini meliputi antara lain :
1. Keterampilan menolong diri sendiri (self-help skills): misalnya dalam hal
mandi, berdandan, makan, sudah jarang atau bahkan tidak perlu ditolong lagi.
2. Keterampilan bantuan sosial (social-help skills): anak mampu membantu dalam
tugas- tugas rumah tangga seperti: menyapu, membersihkan rumah, mencuci
dan sebagainya.
3. Keterampilan sekolah (school-skills): meliputi penguasaan dalam hal akademik
dan non akademik.
4. Keterampilan bermain (play- skills): meliputi keterampilan dam berbagai jenis
permainan seperti main bola, mengendarai sepeda, catur, bulutangkis dan lain-
lain.
 
Pola Pertumbuhan
Anak Usia Sekolah
Rata-rata pertumbuhan pertahun selama
usia sekolah bertambah 3-3,5 kg untuk
berat badan dan 6 cm untuk tinggi badan.

Pola Pola
pertumbuhan pertumbuhan
berat badan tinggi badan
anak usia anak usia
sekolah sekolah
Pola Pertumbuhan Tinggi Badan

Laki-laki Perempuan

Rapid Growth
dimulai sejak 12,5 Tinggi badan 8 inci Rapid Growth dimulai
Tinggi badan
– 13 tahun, maks. / 20 cm sejak 10,5 – 11 tahun,
14 tahun maks. 12 tahun sekitar 16 cm

Tinggi badan Usia 15 tahun TB


Tinggi badan mencapai 99% orang
menurun hingga melambat pada usia
13 – 14 tahun dewasa
usia 18 tahun
Pola Pertumbuhan Berat Badan

Peak Weight Pada masa pertumbuhan cepat


Velocity
(growth spurt) puncak
pertumbuhan berat (peak weight
velocity) terjadi lebih lambat dari
pada pertambahan tinggi badan
Laki-laki pada
Perempuan pada (peak height velocity).
usia 13 tahun
usia 15 tahun
Anak 10-12 Tahun
Zat Gizi Anak 4-6 Thn Anak 7-9 Thn
Laki-laki Perempuan
Energi (kal) 1600 1850 2100 2000
Karbohidrat (g) 220 254 289 275
Protein (g) 35 49 56 60
Lemak (g) 62 72 70 67

Kebutuhan Vitamin A (mcg) 450 500 600 600

Gizi Anak Usia Vitamin D (mcg) 15 15 15 15


Vitamin E (mg) 7 7 11 11
Sekolah Vitamin K (mcg) 20 25 35 35
Berdasarkan Vitamin C (mg) 45 45 50 50
AKG 2013 Tiamin (mg) 0,8 0,9 1,1 1,0
Riboflavin (mg) 1,0 1,1 1,3 1,2
Niasin (mg) 9 9 12 11
Vitamin B6 (mg) 0,6 0,6 1,3 1,2
Vitamin B12 (mcg) 1,2 1,2 1,8 1,8
Kalsium (mg) 1000 1000 1200 1200
Fosfor (mg) 500 500 1200 1200
Magnesium (mg) 95 120 150 155
Zat besi (mg) 9 10 14 13
Seng (mg) 5 11 14 14
Iodium (mcg) 120 120 120 120
Selenium (mcg) 20 20 20 20
Kebutuhan Gizi berdasarkan Jenis Kelamin

Fakta !

• Kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan = 9 tahun.

• Pada usia 10- 12 tahun kebutuhan gizi anak laki-laki > anak
perempuan.

• AKG untuk energi, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, dan


seng > pada laki-laki
Tiamin berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme
karbohidrat dan asam amino.

Niasin terlibat dalam banyak reaksi bilogis, termasuk


respirasiintraseluler dan sintesis asam lemak.

Ribofavin berfungsi sebagai koenzim diberbagai


reaksi oksidasi-reduksi.

Vitamin B6 berfungsi sebagai koenzim dalam


metabolisme asam amino, glokogen, dan basa
sphingoid.

Seng berfungsi sebagai komponen dari berbagai enzim


dalam pemeliharaan integritas dalam protein dan dalam
regulasi ekspresi gen.
Faktor yang Mempengaruhi
Asupan Anak Sekolah

Media
Sekolah
Faktor yang Mempengaruhi
Asupan Anak Sekolah

Kandungan Gizi
Makanan Kegeraman
Anak

Pengaturan Makan Anak


Pemberian Makan Anak Usia Sekolah

Sarapan Anak Sekolah


Sarapan berhubungan erat dengan
kecerdasan mental, memberikan nilai
positif, terhadap aktifitas otak sehingga
menjadi lebih cerdas, peka dan mudah
untuk berkonsentrasi.

Kebiasaan Jajan Anak


Sekolah
Jajanan disekolah rupanya meyumbang
asupan gizi sekitar 10-20%. Protein 12,4
% Karbohidrat 15,1 % dan lemak 21,1 %
padahal seharusnya hanya meyumbang
5-10%
Pemberian Makan Anak Usia Sekolah

Makan Siang Anak Sekolah

Di Indonesia  Program Pemberian


Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah
(PMT-AS) sejak 1996/1997. Makan Malam Anak Sekolah
Positif  memberikan motivasi,
meningkatkan prestasi anak, berkontribusi
pada perekonimian setempat. Makan malam bersama keluarga
dapat dijadikan rutinitas.
Negatif  keterlambatan penerimaan dana,
dana yang disediakan tidak cukup.
Masalah Gizi Anak Usia Sekolah
Anemia Gizi Besi

• Faktor ekonomi
• Faktor pengetahuan/ pendidikan orang tua
• Faktor kesehatan (kecacingan)
Faktor Risiko

• Pertumbuhan dan kesegaran fisik menurun


• Perkembangan otak, motorik, mental, kecerdasan terhambat
• Daya tangkap dan konsentrasi belajar menurun
• Interkasi sosial kurang
Dampak

• Pendidikan kesehatan (gizi)


• Fortifikasi
• Pencegahan penyakit infeksi pada anak
Penanganan
Kurang Energi Protein

KEP yang terjadi pada anak usia sekolah merupakan kelanjutan


dari KEP yang terjadi pada saat balita yang tidak ditanggulangi.

Akibat yang ditimbulkan :


• Stunting
• Wasting
• Penurunan tingkat IQ

Pencegahan seharusnya dilakukan saat usia balita


dengan perbaikan status gizi  masa growth spurt.
Faktor Risiko
• Faktor genetik
• Pola asuh orang tua yang salah

Pencegahan
• Mengimbangi cara makan dan aktivitas
Obesitas merupakan dampak fisik
ketidakseimbangan energi  • Diet yang benar
asupan jauh melampaui keluaran • Mengontrol jajanan anak
energi dlm jangka waktu tertentu.
Penanganan
• Melakukan diet pembatasan konsumsi makanan
• Jangan menurunkan BB anak
• Sebaiknya hidari penggunaan obat/ pembedahan
lemak
Kurang Vitamin A (KVA)
Suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah asupan vitamin A tidak memenuhi
kebutuhan tubuh. Akibat buruk dari kurang vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh
terhadap infeksi sehingga anak mudah sakit. Disamping itu vitamin A terkait dengan fungsi
penglihatan.

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)


Suatu gejala yang diakibatkan oleh kekurangan asupan yodium dalam makanan sehari-
hari yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Masalah GAKY pada umumnya
ditemukan di dataran tinggi. Akibat buruk GAKY adalah anak menjadi lamban dan sulit
menerima pelajaran.

Alergi
Secara teori, Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang
dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak berbahaya. Ini bisa berupa substansi
yang masuk atau bersentuhan dengan tubuh alergi makanan diartikan sebagai respons
tidak normal terhadap makanan, biasa dijumpai terutama pada anak yang memiliki rawat
keluarga sebagai penderita alergi. Bergantung pada jenis makanan yang disantap, alergi
boleh jadi bersifat sementara atau bahkan menetap. Alergi kebanyakan disebabkan oleh
susu pada tahun pertama kehidupan ketika anak diperkenalkan dengan susu sapi/formula
Cara Menilai Status Gizi Anak

Indikator status gizi yang digunakan  Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut usia.
Kategori dan ambang batas status gizi anak usia 5-18 tahun berdasarkan indeks IMT :

Sumber : Kemenkes, 2010


Langkah 1 : Menetapkan IMT anak
1. Ketahui jenis kelamin anak.
2. Miliki data BB dan TB anak.
3. Ketahui usia anak.
4. Hitung IMT berdasarkan rumus :

5. Tentukan kategori status gizi anak berdasarkan


Tabel IMT/U.
Pengaturan Berat Badan Anak

KESEIMBANGAN ENERGI
Energi yang dikonsumsi dari makanan = Energi yang dikeluarkan  BB Konstan

KESEIMBANGAN ENERGI POSITIF

Energi yang dikonsumsi > Energi yang dikeluarkan  BB Bertambah

KESEIMBANGAN ENERGI NEGATIF

Energi yang dikonsumsi < Energi yang dikeluarkan  BB Turun


Pentingnya Mengontrol Berat Badan

 Kontrol terhadap BB perlu dimulai sejak dini karena akan memengaruhi

BB hinga dewasa.
 Jumlah sel lemak lebih banyak pada bayi yang obesitas dibandingkan

dengan bayi non-obesitas. (Hirsch dan Knittle, 1970 dalam McWilliams,

1993).
 Pembentukan BB pada masa bayi  Faktor lingkungan dan genetik.

 Pengontrolan BB di masa anak-anak dapat dicapai dengan menghindari

kenaikan BB disaat pertumbuhan TB.


Gizi PADA
REMAJA
Kelompok ini merupakan usia peralihan dari remaja ke dewasa,
kelompok ini umumnya berada di sekolah menengah pertama dan
sekolah menengah atas. Periode ini merupakan periode kritis
dalam pertumbuhan fisik, psikis dan perilakunya. Banyak kondisi
fisik yang mengalami perubahan dalam menuju kematangannya..
Memasuki kelompok remaja umumnya gaya hidup (lifestyle) dan
kebiasaan makan mulai berubah sesuai perubahan kebutuhan
karena perubahan fisiknya. Zat gizi khusus akan diperlukan
berkaitan dengan kegiatannya yang dilakukan saat ini seperti
olahraga, merokok, alkohol, persiapan kehamilan, dll.
PENGERTIAN REMAJA

Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24


tahun. Menurut Menteri Kesehatan RI tahun 2010, batas usia
remaja adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum
menikah.
Kelompok usia ini merupakan perkembangan untuk menjadi
dewasa oleh karena itu perlu bimbingan dan pengalaman
untuk menuju ke pematangan kedewasaan yang baik
termasuk di dalamnya kematangan mental, emosional, sosial,
dan fisik. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak ke
masa dewasa yang mengalami perkembangan di semua
aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Batasan Usia Remaja

• Remaja Awal
10-14

• Remaja Pertengahan
15-16

• Remaja Akhir
17-19
Perubahan Fisik pada
Remaja

Laki-laki Perempuan

•Tubuh bertambah berat dan tinggi


•Tubuh bertambah berat dan tinggi
dengan bentuk tumbuh berlekuk
•Lengan dan tungkai kaki bertambah •Lengan dan tungkai kaki bertambah
panjang panjang
•Tangan dan kaki bertambah besar •Tangan dan kaki bertambah besar
•Pundak dan dada bertambah besar dan •Tumbuh payudara
bidang •Putting menonjol keluar
•Otot menguat •Pantat lebih besar
•Tumbuh jakun
•Suara menjadi besar
Kebutuhan Gizi pada
remaja
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori di perlukan untuk melakukan
aktivitas fisik sehari-hari. Secara umum remaja laki-laki memerlukan energi
lebih banyak dari pada perempuan. Remaja laki-laki memerlukan 2400 – 2800
Energi Kkal/hari sementara perempuan memerlukan energi sebesar 2000 – 2200
Kkal/hari. Angka tersebut dianjurkan sebanyak 50 - 60% berasal dari
karbohidrat kompleks yang diperoleh dari bahan makanan seperti beras,
terigu, umbi-umbian, jagung dan hasil olahnya

dianjurkan sebesar 50 – 60% total kalori. Bahan makanan sumber


karbohidrat karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi antara lain beras, umbi-
umbian, jagung,

Anjuran kebutuhan protein pada kelompok remaja laki-laki adalah 66 –


protein 72 g/hr, sedang untuk remaja perempuan 59 - 69 g/hari atau 14 - 16% dari
kalori total. Sumber protein utama adalah ikan, daging, ayam, tempe,
tahu, dan kacang-kacangan.
 
Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia remaja tidak di
anjurkan karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh
Lemak khususnya kadar kolesterol darah yaitu 20- 25% dari kalori total,
sumber : minyak, mentega.

Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan


proses buang air besar menjadi teratur dan menghindari penyakit.
Serat Serat dapat memberi rasa kenyang pada waktu lama. Sumber :
sayuran-sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat.

Vitamin dan Vitamin A,B1, B2, B12, C, D, E, asam folat


mineral
Masalah Gizi pada
Remaja

Berbagai bentuk gangguan gizi pada usia


remaja sering terjadi. Selain kekurangan
energi dan protein, anemia gizi dan
defisiensi berbagai vitamin. Sebaliknya
juga masalah gizi lebih (overnutrition) yang
ditandai oleh tingginya angka obesitas
pada remaja terutama di kota-kota besar.
Faktor -Faktor yang Mempengaruhi
Gizi pada Remaja

 Kebiasaan makan yang buruk


 Pemahaman gizi yang keliru
 Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan
tertentu
 Promosi yang berlebihan melalui media massa
 Masuknya produk -produk makanan baru (fast
food) yang berasal dari negara lain secara
bebas mempengaruhi kebiasaanmakan para
remaja.
Kebutuhan Gizi orang
dewasa
KARAKTERISTIK DEWASA
:

 Usia reproduksi
 Usia produksi --- produktivitas kerja
 Aktivitas fisik menurun dibanding remaja (ringan, sedang,
dan berat)
 Perubahan pola makan
- penyesuaian basal metabolisme yg turun (>30 thn)
- lain-lain : penyesuaian penyakit , vegetarian, dll.
Dewasa (19 - 55 tahun) adalah suatu keadaan
bergerak maju ke arah menuju kesempurnaan.
Secara fisik, tumbuh menjadi kuat dan ukuran yang
sempurna.

Usia dewasa merupakan masa dimana seseorang


telah berada dalam kondisi yang stabil. Gizi yang
masuk tidak lagi untuk pertumbuhan dan
perkembangan namun untuk pemeliharaan tubuh
sehingga dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari
Tujuan pemberian nutrisi
untuk dewasa :

1. Memperoleh energi yang digunakan


untuk melakukan aktivitas sehari
–hari.
2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
3. Menjaga kebutuhan kalsium.
4. Menjaga kesehatan tubuh agar tetap
sehat.
Berikut takaran zat gizi penting yang dibutuhkan orang
dewasa sehari-hari, menurut Prof. Ali Khomsan, MS (ahli Gizi
IPB) :

- Kalori rata-rata orang dewasa dibutuhkan sebanyak 2.000 hingga 2.200


kalori per hari.

- Protein dibutuhkan sebanyak 55 hingga 60 gram per hari.

- Kolesterol dibutuhkan sebanyak 300 miligram.

- Lemak dibutuhkan sebanyak 60 hingga 70 gram.

- Kalsium sebanyak 800 miligram, zat besi 12 miligram.


Zat yang dibutuhkan
orang dewasa
KARBOHIDRAT =
Untuk perempuan 2000 - 2200 kkal, PROTEIN =
laki-laki antara 2400-2800 kkal Kecukupan protein dewasa
setiap hari. perempuan yakni 48-62
Energi ini dianjurkan sekitar 60% gr/hari dan pada laki-laki8 55-
berasal dari sumber karbohidrat. 66 gr/hari.

MINERAL VITAMIN =
LEMAK =
Kalsium = Kebutuhan juga meningkat
Kebutuhan lemak pada Perempuan 600 mg,
selama dewasa muda karena
orang dewasa tidak sedangkan pertumbuhan dan
boleh melebihi 630 kkal perkembangan cepat terjadi,
Laki-laki 500 mg karena energi yang
atau sekitar 30 % dari Besi = meningkat, maka
total kalori. Perempuan 26 mg pertumbuhan kebutuhan
Laki-laki 1,3 mg beberapa vitamin pun
meningkat
1. Dampak kekurangan gizi pada orang dewasa
Penurunan produktivitas kerja dan derajat kesehatan
Disebabkan oleh kekurangan sumber energi secara umum dan kekurangan sumber protein.
a. Anemia
Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi
b. Gondok
Kurangnya mengkonsumsi yodium
c. Kebutaan
Hal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A

Penyebab dari dampak kekurangan gizi


a. Kemiskinan
b. Kurangnya pengetahuan tentang gizi
c. Kebiasaan makan
2. Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa

Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin

meningkatnya penyakit degeneratif seperti :

a. Jantung koroner

b. Diabetes melitus

c. Hipertensi

d. Penyakit hati

Penyebab dari dampak kelebihan gizi disebabkan oleh kebanyakan energi

dibandingkan dengan pengeluaran energi.


Gizi pada
lansia
Definisi lansia
Manusia lanjut usia mereka yang telah berumur 65 tahun ke atas. Durmin
(1992) membagi lansia menjadi young elderly (65 – 74 tahun) dan older
elderly (75 tahun) Munro dkk.,(1987) mengelompokkan older elderly ke
dalam 2 bagian, yaitu usia 75 – 84 tahun dan 85 tahun. Di Indonesia, M.
Alwi Dahlan menyatakan bahwa orang dikatakan lansia jika telah berumur
di atas 60 tahun.

Kekurangan dan kelebihan gizi pada lansia


Terjadi kekurangan gizi pada lansia oleh karena sebab-sebab yang
bersifat primer maupaun sekunder. Sebab-sebab primer meliputi
ketidaktahuan isolasi sosial, hidup seorang diri, baru kehilangan pasangan
hidup, gangguan fisik, gangguan indrera, gangguan mental, kemiskinan
dan iatrogenik.
PRINSIP GIZI
UNTUK LANSIA

Seimbang

Memenuhi selera

Menyenangkan untuk
makan
BERAPA
KEBUTUHAN
ENERGI?
Rata-rata kebutuhan energi lansia
Laki-laki = 2200 kkal
Perempuan = 1900 kkal

Kebutuhan energi lansia berbeda-beda tergantung pada


USIA, AKTIVITAS, BERAT BADAN, JAM TIDUR,
PENYAKIT, dan lain-lain
Konsultasi kepada ahli gizi
Kebutuhan Energi dibagi dalam Jadwal
Makan Sehat

07.00 10.00 13.00 16.00 19.00


• Sarapan • Snack • Makan • Snack • Makan
• 25% • 10% siang • 10% malam
• 30% • 25%
karbohidrat
Sebagai Sumber Energi
Nasi, kentang, roti, mie, umbi-
umbian
Kurangi gula

3 porsi sehari
(1 porsi setiap makan)
protein
Memperbaiki sel-sel tubuh yang
rusak
Tahu, tempe, daging, ikan, telur,
susu

3 porsi sehari, tapi dari daging


maksimal 1 porsi saja
lemak
Lemak Asupan lemak dibatasi, batas
maksimal 20  –  25% dari energi total.
Kelebihan dan kekurangan lemak
diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol
darah.  
Kebutuhan lemak pada lansia lebih sedikit,
batasi konsumsi lemak tdk boleh lbh dari ¼
kebutuhan energi tubuh.
Sayur dan buah
Serat = banyak manfaat
5 porsi
Sayur 3 porsi
Buah 2 porsi

Tips : Buah dimakan saat jam makan


selingan (10.00 dan 16.00)
MASALAH GIZI
LANSIA
Penggunaan obat • Menurunkan nafsu makan

• Kesulitan untuk menyiapkan dan makan


Sulit bergerak sendiri

Pendapatan • Konsumsi makan menurun


menurun

Pikun • Sering makan atau lupa makan


MASALAH GIZI LANSIA

Metabolisme turun • Kebutuhan energi turun

Aktivitas fisik • Penggunaan energi menurun


berkurang
Fungsi indera • Nafsu makan berkurang
menurun
Penyakit gigi, gigi • Kesulitan makan makanan berserat
tanggal
• Mengganggu penyerapan zat gizi
Penurunan kerja usus • Sulit buang air besar
Pedoman gizi seimbang
untuk lansia
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah sumber karbohidrat kompleks (serealia dan umbi)
3. Batasi minyak dan lemak secar berlebihan
4. Makanlah sumber zat besi secara bergantian antara sumber hewani
dan nabati
5. Minumlah air yang bersih, aman, dan cukup jumlahnya dan telah
didihkan
6. Kurangi konsumsi makanan jajanan dan minuman yang tinggi gula
murni dan lemak
7. Perbanyak frekuensi makanhewani laut dalam menu harian
8. Gunakanlah garam berodium, namaun batasilah penggunaan garam
secar berlebihan, kurangi konsumsi makanan dengan pengawet .
BANYAK MINUM AIR PUTIH
JANGAN LUPA YA….

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai