IBU MENYUSUI
Oleh :
Rani Nurmayanti, SST., M.Gizi.
Poltekkes Kemenkes Malang
2021
CURRICULUM VITAE
Pendidikan :
• 2005-2008 : D3 Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang
• 2008-2009 : D4 Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang
• 2013-2015 : S2 Ilmu Gizi, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pengalaman Bekerja :
• 2009 : Ahli Gizi, RS Bina Sehat, Kabupaten Jember
• 2010-sekarang : Dosen Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang
CURRICULUM VITAE
Pengalaman Penelitian dan Publikasi
1 2011
Penelitian : “Asupan Lemak Trans Terhadap Ratio LDL/HDL Pada Orang Dewasa”
2 Publikasi Jurnal Nasional : “Asupan Lemak Trans Terhadap Ratio LDL/HDL Pada 2011
Orang Dewasa”
3 Penelitian :” Hubungan Asupan Iodium dengan Kejadian Stunting pada Anak 2016
Sekolah Dasar di Kota Malang”
4 Penelitian : “Hubungan Kondisi Stunting dengan Indeks Prestasi Belajar dan Skor 2017
IQ pada Anak Sekolah Dasar di Kota Malang”
5 Publikasi Jurnal Internasional : “The Correlation Between Zinc Source Dietary 2017
Intake dan Hair’s Zinc Level on Stunting Incidence at Primary School Students of
Malang Regency”
6 Publikasi Jurnal Nasional :” Hubungan Pelatihan Konseling Menyusui terhadap 2017
Tingkat Pengetahuan bagi Kader di Puskesmas Kendalsari Kota Malang”
CURRICULUM VITAE
Pengalaman Penelitian dan Publikasi
Mengidam
Oedema
Diabetes Gestasional.
Gizi kurang simpanan zat gizi ibu tidak cukup untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu Berakibat
pertumbuhan janin terhambat, bayi cacat sejak lahir, keguguran (bayi lahir
mati), bayi lahir kurang bulan (prematur), atau BBLR.
Gizi lebih berisiko tinggi thd penyakit tekanan darah tinggi, DM, penyakit
jantung, dan infeksi sesudah persalinan, bayi kemungkinan dilahirkan lewat
waktu dg BB > 4 kg Beresiko kelainan atau lahir mati.
Ibu hamil membutuhkan konsumsi energi dan zat gizi yg adekuat guna menopang pertumbuhan kesehatan
janin dan dirinya.
Kehamilan yg berjarak kurang dari setahun dari kehamilan sebelumnya akan mengurang cadangan energi
dan zat gizi.
Perubahan tubuh yg terjadi selama kehamilan (mis. Volume darah bertambah, kaki membengkak akibat
meningkatnya hormon estrogen yg digunakan untuk menahan air dan membantu rahim persiapan
kehamilan, payudara membesar guna persiapan ASI) Perlu asupan gizi yg seimbang, aktifitas fisik scr.
teratur, dan cukup istirahat.
Pertambahan BBI selama Kehamilan
0-10 65
10-20 335
20-30 450
30-40 350
Zat Gizi Serum Normal Ibu Tidak Hamil dan Ibu Hamil
Vitamin C sebesar 10 mg
Zat Gizi Penting Selama Kehamilan
Vitamin B1, B2, B3 Lebih banyak dari sebelum hamil untuk penggunaan
energi ekstrak dari makanan.
Sosial ekonomi
Alkohol
Merokok
Kafein
Pelayanan Kesehatan dan Penyuluhan
Kebiasaan makan kurang baik seperti diet ketat dihindari demi kebaikan
tumbuh kembang janin.
Terapi Diet Pada Komplikasi Kehamilan
1. Anemia
2. Pre Eklampsia
3. Hiperemesis Gravidarum
1. BUMIL ANEMIA GAMBARAN
UMUM
• Anemia sering terjadi pada ibu hamil karena kebutuhan zat besi yang
diperlukan untuk membentuk hemoglobin tidak terpenuhi.
• Kebutuhan zat besi pada ibu hamil meningkat sangat tajam, lebih
kurang sebanyak 1.000 mg selama kehamilannya.
• Meningkatnya kebutuhan zat besi pada ibu hamil disebabkan oleh
meningkatnya volume darah, pertambahan massa jaringan tubuh ibu
dan pertumbuhan janin.
• Sementara itu, asupan zat besi yang berasal dari makanan selama
kehamilan biasanya tidak banyak berubah, sehingga kebutuhan
tambahan sebesar 1.000 mg tersebut tidak dapat terpenuhi.
1. BUMIL ANEMIA
Variasi makanan
• Karbohidrat 45-65% total energi dr KH (mis. Sehari 225 g menjadi 265
g/hari).
• Protein 50 g/hari + 17 g/hari
• Lemak Tak Jenuh ganda (Omega 3 dan Omega 6)
• Vitamin dan mineral
• Air 3 liter/hari.
Suplemen yang berisi 250 mg zat besi dalam bentuk sulfas ferrosus (atau
setara dengan 60 mg besi elemental) dan 400 mikrogram asam folat
Suplemen zat besi dan asam folat ini sering menimbulkan keluhan, termasuk
mual, perut perih, buang air berwarna hitam atau sembelit. Hal ini tidak perlu
dikhawatirkan karena tidak berbahaya.
• Riwayat personal
• Usia menikah (pernikahan usia dini/remaja, atau lebih dari 35 tahun)
• Status gizi pra-hamil (kegemukan/obesitas)
• Ras/suku
• Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi, gangguan ginjal, pre-eklampsia
atau hipertensi pada kehamilan sebelumnya
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat sosio-ekonomi pasien (pekerjaan, tempat tinggal, kondisi
geografis, jaminan sosial-kesehatan, agama, kondisi psikologis/stres)
• Riwayat gaya hidup : Konsumsi minumal beralkohol, merokok,
narkoba.
TUJUAN DIET
• Kebutuhan Energi :
• Memenuhi kebutuhan energi sehari selama kehamilan sesuai aktivitas dan
trimester.
• Penambahan energi untuk Trimester II dan III adalh +300 kkal dari kebutuhan
energi pra-hamil/hari.
• Kebutuhan Protein :
• Kebutuhan protein sesuai kehamilan pd Trimester II/III, yaitu penambahan
protein 25 gram dr keb. Normal pra-hamil/hari.
• Keb normal pra-hamil 0,8-1,1 g/kgBB normal/hari.
• Pasien pre-eklampsia setelah melahirkan atau post-partum spontan/ post-
sectio caesarea dibutuhan penambahan protein untuk penyembuhan luka
minimal 1,3-1,5 kgBB/hari.
• Tetapi jika disertai proteinuria maka pemberian bertahap 0,8-1
g/kgBB/hari Penambahan protein sesuai hasil pemeriksaan proteinuria
kuantitatif per hari.
Lanjutan....
• Kebutuhan Lemak :
• Penambahan keb. Lemak 10 gram/hari dari kebutuhan normal/hari.
• Diutamakan lemak tidak jenuh Ex : Minyak jagung, minyak kelapa sawit,
minyak zaitun, minyak kedelai, dan sumber omega-3 (ex : Ikan salmon, telur,
ikan sarden, ikan tuna, kacang2an).
• Kebutuhan Karbohidrat :
• Penambahan keb. KH +40 gram/hari dari keb. Normal/hari yg bersumber dari
KH Kompleks.
• Kebutuhan Zat Gizi Mikro :
• Asupan kalsium cukup (1500 mg/hari)
• Vitamin D cukup (dianjurkan suplementasi 1500 IU)
• Asam folat cukup
• Vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi dari kecukupan.
• Natrium diberikan sesuai AKG
Lanjutan....
• Kebutuhan Cairan :
• 35-45 mL/kgBB pra-hamil/hari atau sesuai indikasi
• Pada keadaan Oliguria atau dalam terapi obat MgSO4
cairan dibatasi (600-1000 mL/hari atau sesuai instruksi
medis) untuk mecegah retensi cairan lebih lanjut, serta
tetap perhatikan cairan yg keluar melalui urine, feses (jika
diare), muntah, keringat, dan pernapasan.
• Kebutuhan serat : 34 gram/hari
• Bentuk makanan disesuai dg kondisi pasien
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Nilai gizi :
Energi : 2100 kkal, Protein : 80 g (15%), Lemak : 58 g (25%), KH : 313 g (60%)
2. BUMIL HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Gambaran Umum
IMT Pra-hamil (kg/m2) Kenaikan BB Total Selama Laju Kenaikan BB pada Trimester II dan
Kehamilan (kg) Trimester III (Rentang Rerata kg/minggu)
Gizi kurang/KEK (< 18,5) 12,71 – 18,16 0,45 (0,45 – 0,59)
• Riwayat personal :
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat sosial-ekonomi pasien
• Riwayat gaya hidup Konsumsi alkohol, merokok,
narkotika, dsb.
• Data kebutuhan dan kecukupan zat gizi sehari
(kebutuhan zat gizi makro sesuai
estimasi/perhitungan, dan zat gizi mikro sesuai
AKG)
TUJUAN DIET
• Kebutuhan Energi :
• Memenuhi kebutuhan energi sehari selama kehamilan sesuai aktivitas dan
trimester.
• Trimester I + 180 kkal dari kebutuhan energi pra-hamil per hari.
• Kebutuhan Zat Gizi Makro :
• Memenuhi kebutuhan Protein, Lemak, dan KH sehari selama kehamilan.
• Khusus pada Trimester I Protein cukup dg penambahan 1 g/hari dari
kebutuhan normal (0,8-1,1 g/kgBB normal pra-hamil/hari).
• Kebutuhan protein pd Trimester II dan III Penambahan 25 gram dari
kebutuhan normal pra-hamil/hari.
• Kebutuhan lemak 25-35% dari total kebutuhan energi sehari.
• Karbohidrat (KH) 55-60% total kebutuhan energi/hari.
Lanjutan....
Nilai gizi :
Energi : 1700 kkal, Protein : 42 g (10%), Lemak : 53 g (27%), KH : 271 g (63%)
Pendahuluan (Ibu Menyusui)
Bagi Bayi
• ASI mudah diperoleh, siap minum, steril, serta
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi hingga
usia 6 bulan.
• Mengandung faktor anti infeksi yg melindungi bayi
dari penyakit infeksi.
Bagi Ibu
• Energi yg diperlukan untuk memproduksi ASI
menyebabkan ibu cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil.
• Melindungi ibu dari kanker payudara dan kanker
rahim.
• ASI lebih murah dan tidak membutuhkan alat khusus
untuk diberikan kepada bayi.
Fisiologi Menyusui
Tahap-Tahap Produksi ASI Sekresi ASI dan Pengaliran ASI melewati sistem
duktus
• Melibatkan sintesis komponen-komponen ASI dan pengaliran
produk yg terbentuk kedalam duktus secara sekaligus.
• Mendekati waktu melahirkan produksi sekresi yg menumpuk
mulai masuk kedalam sistem duktus.
• Proses sekresi kembali terangsang oleh pengisapan puting susu
oleh bayi.
• Sel Alveola yg memproduksi ASI diikuti oleh proses sekresi ASI.
• Proses sekresi didahului dan diikuti oleh tahap istirahat.
• Produksi ASI paling aktif tjd sewaktu bayi mengisap puting susu.
• Dilain waktu produksi ASI akan terjadi secara lambat.
Kandungan Dasar ASI
Zat Gizi Keterangan
Protein Kasein, α-laktalbumin, laktoferin, IgA dan Ig lain, laktoglobulin,
lisozim, enzim-enzim, hormon-hormon, faktor-faktor
pertumbuhan.
Produksi ASI sehari anak pertama lebih sedikit dibandingkan anak kedua,
masing-masing sebanyak 580 ml dan 654 ml sehari.
Protein
Vitamin A, D, E, Lemak
K, B6, B12
Kalsium Karbohidrat
Perkembangan
otak
Mengurangi risiko
kegemukan
Kemampuan
mencegah infeksi
Mengurangi risiko
terhadap alergi
Keuntungan Menyusui bagi Ibu
Mencegah risiko
perdarahan sesudah
melahirkan
Mencegah kanker
payudara dan rahim
Mencegah osteoporosis
Fertilitas
Sikap ibu
Produksi ASI tidak cukup
Kurangnya pengetahuan ibu
Penyapihan
TIPS Ibu Menyusui
Susui Bayi sesuai dengan keinginannya (on demand), tidak perlu dijadwal.
Berikan hanya ASI saja kepada bayi selama 6 bulan pertama (ASI Ekslusif).
Sebelum dan sesudah menyusui, ibu sebaiknya minum untuk mengganti cairan yang
keluar melalui ASI.
Praktikan Pola Makan Bergizi Seimbang.