Anda di halaman 1dari 67

GIZI IBU HAMIL DAN

IBU MENYUSUI

Oleh :
Rani Nurmayanti, SST., M.Gizi.
Poltekkes Kemenkes Malang
2021
CURRICULUM VITAE

NAMA : Rani Nurmayanti, SST., M.Gizi.

TTL : Bondowoso, 16 Januari 1987

Alamat : Perumahan Taman Bhayangkara Indah D-6 Singosari

Pendidikan :
• 2005-2008 : D3 Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang
• 2008-2009 : D4 Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang
• 2013-2015 : S2 Ilmu Gizi, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pengalaman Bekerja :
• 2009 : Ahli Gizi, RS Bina Sehat, Kabupaten Jember
• 2010-sekarang : Dosen Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang
CURRICULUM VITAE
Pengalaman Penelitian dan Publikasi

No. Judul Penelitian/Publikasi Tahun

1 2011
Penelitian : “Asupan Lemak Trans Terhadap Ratio LDL/HDL Pada Orang Dewasa”

2 Publikasi Jurnal Nasional : “Asupan Lemak Trans Terhadap Ratio LDL/HDL Pada 2011
Orang Dewasa”
3 Penelitian :” Hubungan Asupan Iodium dengan Kejadian Stunting pada Anak 2016
Sekolah Dasar di Kota Malang”
4 Penelitian : “Hubungan Kondisi Stunting dengan Indeks Prestasi Belajar dan Skor 2017
IQ pada Anak Sekolah Dasar di Kota Malang”
5 Publikasi Jurnal Internasional : “The Correlation Between Zinc Source Dietary 2017
Intake dan Hair’s Zinc Level on Stunting Incidence at Primary School Students of
Malang Regency”
6 Publikasi Jurnal Nasional :” Hubungan Pelatihan Konseling Menyusui terhadap 2017
Tingkat Pengetahuan bagi Kader di Puskesmas Kendalsari Kota Malang”
CURRICULUM VITAE
Pengalaman Penelitian dan Publikasi

No. Judul Penelitian/Publikasi Tahun

7 Penelitian : “Pengaruh Penggunaan Media Komik Gizi Seimbang Terhadap 2018


Perubahan Perilaku Makan Pada Remaja Obesitas Di Salah Satu Sekolah Menengah
Pertama Di Kota Malang”
8 2018
Penelitian Internasional SEAMEO RECFON :”Efektivitas Program Edukasi Komik
“Makanan Seimbang Anemia Hilang” Berbasis Permasalahan Zat Gizi Utama
menurut Linear Programming Terhadap Perbaikan Pola Makan, Asupan Zat Gizi dan
Kadar Hemoglobin Remaja Puteri Anemia di Pesantren Kota Malang”

9 Publikasi Nasional : Buku “25 Resep Snack Sehat Kekinian” 2018


10 Penelitian : ”Intervensi Konseling Gizi dan Pendampingan Penyusunan Menu 2019
Terhadap Tingkat Konsumsi dan Kadar HbA1C Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan
di Puskesmas Kota Malang”
11 Prosiding Internasional : Effect of balanced diet eductaion with media comic on 2020
modification of eating behavior in obese adolescents at middle school, Malang
CURRICULUM VITAE

Pengalaman Jabatan dan Organisasi

Jabatan Institusi Periode

Ka. Sub. Unit Penelitian


Jurusan Gizi, Poltekkes
Pengabmas dan Penjaminan 2017-2018
Kemenkes Malang
Mutu

Jurusan Gizi, Poltekkes


Koordinator Akademik 2018-2022
Kemenkes Malang

Dewan Pengurus Cabang


Sie. Bidang Organisasi dan
Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) 2019-2024
Humas
Kota Malang
Pendahuluan
Pendahuluan

Kehamilan mrpkn masa kritis tumbuh kembang


manusia yg singkat  Window Opportunity yg
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.

St. Gizi Bumil berpengaruh thd berat badan lahir


bayi dan berhubungan dengan Tingkat Kesehatan
Bayi selanjutnya dan Angka Kematian Bayi.

BBLR merupakan faktor utama tjdnya keguguran,


lahir mati, lahir cacat, dan kemampuan belajar pd
anak.

BBLR dlm jangka panjang berpengaruh thd


kesehatan bayi  Kegemukan, tekanan darah tinggi,
dan penyakit jantung.
Kriteria Kehamilan Berjalan Baik

Kehamilan akan berjalan baik bila kesehatan fisik dan


emosional ibu selalu terjaga dengan baik  shg st.
Kesehatan ibu akan kembali normal spt sebelum kehamilan.

Kriteria kehamilan yg berjalan baik pd bayi yg dilahirkan adl.

• Masa hamil > 37 minggu.


• BB bayi lahir 2,5 kg atau lebih.
• Tumbuh kembang yg selesai pd minggu ke-37 kehamilan merupakan hal
kritis yg berpengaruh thd kelangsungan hidup bayi.
Perubahan Faali yg Dapat Menyebabkan
Kekurang nyamanan pada Kehamilan

Mengidam

Rasa mual dan muntah secara berlebihan (Hiperemesis


Gravidarum)

Nyeri ulu hati, konstipasi, dan hemoroid

Oedema

Anemia dan kekurangan zat besi

Diabetes Gestasional.

Hipertensi, Preeklamsia, dan eklamsia


Gizi Ibu Selama Kehamilan

Gizi kurang dan gizi lebih berpengaruh terhadap kehamilan.

Gizi kurang  simpanan zat gizi ibu tidak cukup untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu  Berakibat
pertumbuhan janin terhambat, bayi cacat sejak lahir, keguguran (bayi lahir
mati), bayi lahir kurang bulan (prematur), atau BBLR.

Gizi lebih  berisiko tinggi thd penyakit tekanan darah tinggi, DM, penyakit
jantung, dan infeksi sesudah persalinan, bayi kemungkinan dilahirkan lewat
waktu dg BB > 4 kg  Beresiko kelainan atau lahir mati.

Menurunkan BB selama kehamilan tidak dianjurkan  sebaiknya dilakukan


penurunan BB sebelum hamil.
Fungsi Makanan
bagi Ibu Hamil

Ibu hamil membutuhkan konsumsi energi dan zat gizi yg adekuat guna menopang pertumbuhan kesehatan
janin dan dirinya.

Kehamilan yg berjarak kurang dari setahun dari kehamilan sebelumnya akan mengurang cadangan energi
dan zat gizi.

Pertumbuhan janin dapat dilindungi, ttp kesehatan ibu dapat menurun.

Perubahan tubuh yg terjadi selama kehamilan (mis. Volume darah bertambah, kaki membengkak akibat
meningkatnya hormon estrogen yg digunakan untuk menahan air dan membantu rahim persiapan
kehamilan, payudara membesar guna persiapan ASI)  Perlu asupan gizi yg seimbang, aktifitas fisik scr.
teratur, dan cukup istirahat.
Pertambahan BBI selama Kehamilan

Usia Kehamilan (minggu) Kenaikan BB (gram/minggu)

0-10 65

10-20 335

20-30 450

30-40 350
Zat Gizi Serum Normal Ibu Tidak Hamil dan Ibu Hamil

Zat Gizi Ibu Tidak Hamil Ibu Hamil


Protein total (g/100 ml) 6,5 – 8,5 6,0 – 8,0
Albumin (g/100 ml) 3,5 – 5,0 3,0 – 4,5
Glukosa (mg/100 ml) <110 <120
Kolesterol (mg/100 ml) 120 – 190 200 – 325
Vit. A (mcg/100 ml) 20 – 60 20 - 60
Karoten (mcg/100 ml) 50 – 300 80 – 325
Vit. C (mg/100 ml) 0,2 – 2,0 0,2 – 1,5
Asam folat (mg/100 ml) 5 – 21 3,15
Kalsium (mEq/L) 4,6 – 5,5 4,2 – 5,2
Besi (mcg/100 ml >50/250-400 >40/300-450

Sumber : Worthington Roberts, B.S. dan S.R. Williams, 2000.


Angka Kecukupan Gizi Ibu Tidak Hamil dan Ibu Hamil
(Usia 19-29 tahun)

Zat Gizi Ibu Tidak Ibu Hamil (tambahan) Trimester


Hamil I II III
Energi (kkal) 1900 180 300 300
Protein (g) 50 17 17 17
Vit. A (RE) 500 300 300 300
Vit. D (mcg) 5 0 0 0
Vit. E (mcg) 15 0 0 0
Vit. K (mcg) 55 0 0 0
Tiamin (mcg) 1 0,3 0,3 0,3
Riboflavin (mg) 1 0,3 0,3 0,3
Niasin (mg) 14 4 4 4
Asam folat (mcg) 400 200 200 200

Sumber : WKNPG, 2004.


Angka Kecukupan Gizi Ibu Tidak Hamil dan Ibu Hamil
(Usia 19-29 tahun)

Ibu Tidak Ibu Hamil (tambahan) Trimester


Zat Gizi Hamil I II III
Piridoksin (mg) 1,3 0,4 0,4 0,4
Vit. B12 (mcg) 2,4 0,2 0,2 0,2
Vit. C (mg) 75 10 10 10
Kalsium (mg) 800 150 150 150
Fosfor (mg) 600 0 0 0
Magnesium (mg) 250 40 40 40
Besi (mg) 26 0 9 13
Seng (mg) 9,3 1,2 1,2 1,2
Yodium (mcg) 150 50 50 50
Selenium (mg) 30 5 5 5
Mangan (mg) 1,8 0,2 0,2 0,2
Fluor (mg) 2,6 0 0 0
Sumber : WKNPG, 2004.
Untuk kecukupan Vitamin dan mineral bagi Ibu Hamil
terdapat penambahan pada :

Vitamin A sebesar 300 RE

Vitamin B1 dan B2 sebesar 0.3 mg, Vitamin B3 sebesar 0.4 mg,


Vitamin B5 sebesar 1 mg, Vitamin B6 sebesar 0.6 mg, Asam folat
200 mg, Vitamin B12 sebesar 0,5 mg, kolin sebesar 25 mg, dan

Vitamin C sebesar 10 mg
Zat Gizi Penting Selama Kehamilan

Vitamin B1, B2, B3  Lebih banyak dari sebelum hamil untuk penggunaan
energi ekstrak dari makanan.

Vitamin A  Meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel-sel dan


jaringan seluruh tubuh ibu dan janin.

Asam folat  Menurunkan resiko kerusakan batang saraf janin.

Kalsium dan Vit. D  Mempertahankan masa tulang ibu dan


perkembangan tulang janin.

Zat Besi  menghasilkan Hb.

Zat Seng/Zinc  Pertumbuhan sel dan perkembangan otak janin.


Jumlah BM Rata-Rata Sehari Ibu Tidak Hamil dan Hamil
(Usia 19-29 Tahun)

Bahan Ibu Tidak Hamil Ibu Hamil


Makanan Trimester I Trimester II dan III
Nasi 5 p 1) 3 ¾ gls 2) 5p 3 ¾ gls 5½p 4 ½ gls
Daging 2p 2 ptg 3) 2½p 2½p 3p 3 ptg
Tempe 3p 3 ptg 3p 3 ptg 3p 3 ptg
Sayur 3p 3 gls 3p 3 gls 3p 3 gls
Buah 4p 4 ptg 3p 3 ptg/bh 4) 3p 3 ptg/bh
Susu 1p 1 gls 1p 1 gls 1p 1 gls
Gula pasir 2p 2 sdm 5) 3p 3 sdm 4p 4 sdm
Minyak 5p 2 ½ sdm 5p 3 sdm 5p 2 ½ sdm
goreng

Ket. : 1) Penukar ; 2) Gelas ; 3) Potong ; 4) Buah ; 5) Sendok Makan


Faktor-Faktor Selain Gizi yg Berpengaruh
Terhadap Kehamilan

Sosial ekonomi

Jarak kehamilan terlalu berdekatan

Hamil pada usia remaja

Alkohol

Merokok

Kafein
Pelayanan Kesehatan dan Penyuluhan

Pelayanan kesehatan secara tepat dan penyuluhan selama kehamilan, dan


konsumsi menu seimbang  diperlukan untuk kelancaran proses kehamilan.

Pemeriksaan kesehatan secara teratur dilakukan sebelum hamil.

Pelayanan kesehatan dan penyuluhan ibu hamil  Posyandu, Polindes,


Puskesmas.

Sejak awal kehamilan biasakan konsumsi makanan sesuai kebutuhan dengan


menerapkan prinsip gizi seimbang.

Kebiasaan makan kurang baik seperti diet ketat dihindari demi kebaikan
tumbuh kembang janin.
Terapi Diet Pada Komplikasi Kehamilan

1. Anemia

2. Pre Eklampsia

3. Hiperemesis Gravidarum
1. BUMIL ANEMIA GAMBARAN
UMUM

• Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil


berada < 11 g/dl.
• Turunnya Hb akan menyebabkan berkurangnya oksigen ke jaringan-
jaringan karena Hb adalah pembawa oksigen.
• Kurangnya oksigen di dalam jaringan akan menimbulkan gejala-gejala
antara lain lesu, lemah, letih, lunglai, dan lupa (5 L), serta sering
pusing.
• Ibu hamil yang mengalami anemia akan mengakibatkan simpanan zat
besi pada janinnya rendah, sehingga bayinya akan berisiko
mengalami anemia pada usia yang sangat dini.
• Anemia dapat meningkatkan risiko perdarahan berat pada saat
persalinan, yang kemudian meningkatkan risiko kematian ibu.
GAMBARAN
UMUM

• Anemia sering terjadi pada ibu hamil karena kebutuhan zat besi yang
diperlukan untuk membentuk hemoglobin tidak terpenuhi.
• Kebutuhan zat besi pada ibu hamil meningkat sangat tajam, lebih
kurang sebanyak 1.000 mg selama kehamilannya.
• Meningkatnya kebutuhan zat besi pada ibu hamil disebabkan oleh
meningkatnya volume darah, pertambahan massa jaringan tubuh ibu
dan pertumbuhan janin.
• Sementara itu, asupan zat besi yang berasal dari makanan selama
kehamilan biasanya tidak banyak berubah, sehingga kebutuhan
tambahan sebesar 1.000 mg tersebut tidak dapat terpenuhi.
1. BUMIL ANEMIA

Prinsip Dasar Gizi Seimbang

Variasi makanan
• Karbohidrat  45-65% total energi dr KH (mis. Sehari 225 g menjadi 265
g/hari).
• Protein  50 g/hari + 17 g/hari
• Lemak  Tak Jenuh ganda (Omega 3 dan Omega 6)
• Vitamin dan mineral
• Air  3 liter/hari.

Pola hidup bersih


• Menjaga kebersihan  mencuci tangan sebelum makan, menutup makanan dg
tudung saji, mengolah makanan dengan bersih.
• Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid  Agar Bayi yang dilahirkan terlindungi
dari penyakit tetanus.

Aktifitas fisik  Senam Ibu Hamil, jalan santai, dan berenang.


Suplemen Gizi

Suplemen yang berisi 250 mg zat besi dalam bentuk sulfas ferrosus (atau
setara dengan 60 mg besi elemental) dan 400 mikrogram asam folat

Ibu hamil dianjurkan minum 1 tablet per hari selama kehamilan.

Suplemen zat besi dan asam folat ini sering menimbulkan keluhan, termasuk
mual, perut perih, buang air berwarna hitam atau sembelit. Hal ini tidak perlu
dikhawatirkan karena tidak berbahaya.

Untuk mengurangi gejala-gejala tsb, ibu hamil dapat meminum suplemen


tersebut malam hari sebelum tidur kira-kira 1 jam setelah makan malam,
sehingga gejala mual dan perut perih tidak dirasakan.
Contoh Menu
Ibu Hamil Anemia

Pagi Pukul 10:00 Siang Sore Malam


 Nasi  Bubur  Nasi  Pisang rebus  Nasi
 Telur ceplok kacang hijau  Ayam  Teh manis  Semur
+ tomat bumbu opor daging
 Jus jeruk  Sambal  Tahu bacem
 Susu goreng  Tumis bayam
kering tempe dan tauge
 Sayur asem  Buah pepaya
 Buah apel
2. BUMIL PRE-EKLAMPSIA
GAMBARAN
UMUM

• Pre-Eklampsia  Sindrom multisistemik yg terjadi


pd saat kehamilan masuk pd minggu ke-20 dg tanda
dan gejala :
• Hipertensi (sistolik ≥ 140 mmHg, diastolik ≥ 90 mmHg)
dalam 2 kali pemeriksaan.
• Atau hasil pemeriksaan biokimia terdapat proteinuria
(dispstick 2+, atau >300 mg/24 jam).
• Gangguan keseimbangan cairan ditandai oleh kenaikan BB
yang cepat karena ada edema.
• Mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusin,
nyeri ulu hati, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun.
GAMBARAN
UMUM

• Pre Eklampsia merupakan satu penyebab utama


morbiditas dan mortalitas pada kehamilan.
• Berisiko pada pertumbuhan janin yg terhambat.
• Ukuran janin kecil dan kelahiran prematur hingga
berisiko kematian ibu dan janin.
• Pre-eklampsia terjadi pd 2-5% Bumil di negara
maju, dan lebih besar di negara berkembang
sebesar 10%  Penyebab krna faskes khususnya
kondisi darurat masih minim atau terbatas.
PENGKAJIAN GIZI

• Riwayat terkait gizi dan makanan


• Pola makan  Kebiasaan makan sebelum dan selama hamil, pengetahuan,
keyakinan/kebudayaan ttg gizi dan makanan.
• Asupan zat gizi : Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, vitamin, mineral, air,
dan serat.
• Konsumsi zat bioaktif (kafein, suplemen vitamin-mineral/herbal/jamu dsb)
• Aktifitas fisik dan keadaan fungsi tubuh.
• Kualitas hidup  Persepsi bumil tentang riwayat intervensi gizi sebelumnya
terhadap kualitas hidupnya sendiri.
• Pengukuran antropometri/pemantauan BB selama kehamilan :
• Kenaikan BBI yg diharapkan sesuai dg status gizi ibu pra-hamil, yg diukur
berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh).
• Apabila terdapat kenaikan BB berlebih selama kehamilan, sebesar 2.7 kg atau
lebih per bulan (setelah trimester I)  Maka dikhawatirkan tdp
kelebihan/retensi cairan tubuh (edema tungkai, edema paru, dsb).
Lanjutan....
PENGKAJIAN GIZI

• Biokimia/pemeriksaaan medis terkait gizi


• Darah perifier lengkap (Hb, leukosit, trombosit)
• Elektrolit darah
• Analisis urin (khususnya proteinuria/mikroalbuminuria)
• Analisis pH darah
• Analisis profil mineral darah (bila diperlukan)
• Hasil USG : Taksiran berat janin, multipel fetus, dsb
• Keadaan klinis/fisik terkait gizi
• Lemas/fatigue, pusing, sesak, konjungtiva anemis, mual, muntah
• Tidak ada nafsu makan (anoreksia), ekstermitas (edema)
• tanda-tanda vital (TD sistolik ≥ 140 mmHg, diastolik ≥ 90 mmHg)
• Keseimbangan Cairan (itput dan output)
• Riwayat personal
Lanjutan....
PENGKAJIAN GIZI

• Riwayat personal
• Usia menikah (pernikahan usia dini/remaja, atau lebih dari 35 tahun)
• Status gizi pra-hamil (kegemukan/obesitas)
• Ras/suku
• Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi, gangguan ginjal, pre-eklampsia
atau hipertensi pada kehamilan sebelumnya
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat sosio-ekonomi pasien (pekerjaan, tempat tinggal, kondisi
geografis, jaminan sosial-kesehatan, agama, kondisi psikologis/stres)
• Riwayat gaya hidup : Konsumsi minumal beralkohol, merokok,
narkoba.
TUJUAN DIET

• Mencapai dan mempertahankan asupan dan status gizi


optimal
• Membantu mencapai dan mempertahankan tekanan darah
normal
• Membantu mencegah atau mengurangi retensi cairan
• Menjaga agar kenaikan berat badan tidak melebih normal
• Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau
penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah kehamilan.
SYARAT DAN PRINSIP DIET

• Kebutuhan Energi :
• Memenuhi kebutuhan energi sehari selama kehamilan sesuai aktivitas dan
trimester.
• Penambahan energi untuk Trimester II dan III adalh +300 kkal dari kebutuhan
energi pra-hamil/hari.
• Kebutuhan Protein :
• Kebutuhan protein sesuai kehamilan pd Trimester II/III, yaitu penambahan
protein 25 gram dr keb. Normal pra-hamil/hari.
• Keb normal pra-hamil 0,8-1,1 g/kgBB normal/hari.
• Pasien pre-eklampsia setelah melahirkan atau post-partum spontan/ post-
sectio caesarea dibutuhan penambahan protein untuk penyembuhan luka
minimal 1,3-1,5 kgBB/hari.
• Tetapi jika disertai proteinuria  maka pemberian bertahap 0,8-1
g/kgBB/hari  Penambahan protein sesuai hasil pemeriksaan proteinuria
kuantitatif per hari.
Lanjutan....

SYARAT DAN PRINSIP DIET

• Kebutuhan Lemak :
• Penambahan keb. Lemak 10 gram/hari dari kebutuhan normal/hari.
• Diutamakan lemak tidak jenuh  Ex : Minyak jagung, minyak kelapa sawit,
minyak zaitun, minyak kedelai, dan sumber omega-3 (ex : Ikan salmon, telur,
ikan sarden, ikan tuna, kacang2an).
• Kebutuhan Karbohidrat :
• Penambahan keb. KH +40 gram/hari dari keb. Normal/hari yg bersumber dari
KH Kompleks.
• Kebutuhan Zat Gizi Mikro :
• Asupan kalsium cukup (1500 mg/hari)
• Vitamin D cukup (dianjurkan suplementasi 1500 IU)
• Asam folat cukup
• Vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi dari kecukupan.
• Natrium diberikan sesuai AKG
Lanjutan....

SYARAT DAN PRINSIP DIET

• Kebutuhan Cairan :
• 35-45 mL/kgBB pra-hamil/hari atau sesuai indikasi
• Pada keadaan Oliguria atau dalam terapi obat MgSO4
cairan dibatasi (600-1000 mL/hari atau sesuai instruksi
medis) untuk mecegah retensi cairan lebih lanjut, serta
tetap perhatikan cairan yg keluar melalui urine, feses (jika
diare), muntah, keringat, dan pernapasan.
• Kebutuhan serat : 34 gram/hari
• Bentuk makanan disesuai dg kondisi pasien
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Sumber Makanan yang Dianjurkan Makanan yang Tidak Dianjurkan

Karbohidrat Beras, tepung-tepungan, mie basah, Bahan makanan yang tidak


kentang, singkong, ubi, talas, bihun, dianjurkan adalah makanan yang
havermut/oat mengadung alkohol, teh kental, atau
kopi kental, minuman bersoda,
Protein Hewani Telur, daging tanpa lemak, ayam
makanan dengan campuran bahan
tanpa kulit, ikan, yogurt, susu.
tambahan makanan sintetis atau
Protein Nabati Tahu, tempe, kacang hijau, kacang berpengawet, serta pembatasan
kedelai, kacang merah, kacang tanah, terhadap bahan makanan yang
kacang tolo, oncom, saridele bubuk. mengadung tinggi garam.
Sayur Semua sayuran kecuali yang terdapat
pada daftar makanan yang tidak
dianjurkan.
Buah Semua buah kecuali yang terdapat
pada daftar makanan yang tidak
dianjurkan.
Bumbu Bawang merah, bawang putih, lada,
kunyit, jahe, ketumbar, salam, sereh,
kayu manis, lengkuas.
Lain-lain Sirup, madu, kecap, gula.
Contoh Pembagian Makanan Sehari

Waktu Macam Makanan Ukuran/Porsi

Pagi (07.00 WIB) Nasi ¾ gelas


Telur dadar 1 butir
Setup buncis 1 gls
Teh manis 1 gls
Selingan (09.30 WIB) Susu rendah lemak/skim 1 gls
Buah/jus apel 1 ptg / 1 gls
Siang (12.00 WIB) Nasi 1 ½ gls
Ayam bumbu rica 1 ptg sdg
Tempe orek 3 sdm
Sayur bening bayam 1 gls
Buah/jus pepaya 1 ptg / 1 gls
Selingan (15.30 WIB) Kue hunkwe/puding 1 ptg sdg

Malam (19.00 WIB) Nasi 1 ½ gls


Pepes ikan 1 ptg
Tahu bacem 1 ptg
Tumis labu siam 1 gls
Jeruk manis 1 buah
Selingan (20.30 WIB) Susu rendah lemak/skim 1 gls

Nilai gizi :
Energi : 2100 kkal, Protein : 80 g (15%), Lemak : 58 g (25%), KH : 313 g (60%)
2. BUMIL HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Gambaran Umum

• Hiperemesis Gravidarum (HG)  Merupakan karakteristik terjadinya muntah


yg berlebihan (excessive vomitting) dan kehilangan berat badan (umumnya >
5% dari BB sebelum hamil), ketidak seimbangan cairan dan elektrolit pada
awal kehamilan.
• Tanda dan Gejala HG  Mengakibatkan dehidrasi, abnormalitas pada cairan
dan elektrolit tubuh, perubahan asam basa, ketonuria, dan penurunan BB (>
5% BB pra hamil).
• HG tjd sejak awal trimester hingga usia kehamilan 20 minggu  Dialami 50%
Bumil.
• Pada kondisi lebih berat mengakibatkan minimal 0,3-3% bumil masuk rawat
inap dan membutuhkan terapi infus.
• Faktor penyebab : Psikososial dan lingkungan
• HG dapat dicegah dg menghindari faktor pemicu HG, serta terapi gizi dan
diet. Pada pagi hari hindari makanan berlemak untuk menekan rasa mual
dan muntah.
PENGKAJIAN
GIZI

• Riwayat terkait gizi dan makanan


• Pola makan : Kebiasaan makan sehari-hari sebelum dan selama hamil,
pengetahuan, keyakinan/kebudayaan tentang gizi dan makanan.
• Asupan zat gizi : Energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, air,
serat.
• Konsumsi zat biokatif (alkohol, kafein, suplemen, herbal/jamu, dsb).
• Aktifitas fisik dan keadaan fungsi tubuh.
• Kualitas hidup : Persepsi bumil tentang riwayat intervensi gizi sebelumnya
terhadap kualitas hidupnya sendiri.
• Pengukuran antropometri/pemantauan BB selama kehamilan :
Kondisi kehamilan yg normal diharapkan adanya kenaikan BB yg
signifikan sesuai dg status gizi ibu pra-hamil, yg diukur berdasarkan
IMT ibu pra-hamil.
Lanjutan....
PENGKAJIAN
Kenaikan Berat Badan selama Hamil GIZI
berdasarkan IMT Pra-Hamil

IMT Pra-hamil (kg/m2) Kenaikan BB Total Selama Laju Kenaikan BB pada Trimester II dan
Kehamilan (kg) Trimester III (Rentang Rerata kg/minggu)
Gizi kurang/KEK (< 18,5) 12,71 – 18,16 0,45 (0,45 – 0,59)

Normal (18,5-24,9) 11,35 – 15,89 0,45 (0,36 – 0,45)

Kelebihan BB (25,0-29,9) 6,81 – 11,35 0,27 (0,23 – 0,32)

Obes (≥ 30,0) 4,99 – 9,08 0,23 (0,18 – 0,27)

Sumber : Institute of Medicine (IOM), 2009

Apabila terdapat penurunan BB selama kehamilan sebesar


5% atau lebih (dibadingkan berat badan pra-hamil), maka
bumil mengalami kondisi rawan kekurangan zat gizi (salah
satunya adalah kurang energi)
Lanjutan....
PENGKAJIAN
GIZI

• Biokimia/pemeriksaan medis terkait gizi :


• Darah perifer lengkap (Hb, leukosit, trombosit)
• Gula darah sewaktu
• Elektrolit darah
• Analisis urine (keton), pH darah, profil mineral darah (apabila diperlukan),
amilase (jika riwayat pankreatitis), dsb.
• Keadaan klinis/pemeriksaan fisik terkait gizi :
• Lemas/fatigue
• Konjungtiva anemis
• Mual, muntah, hipersaliva, sering meludah
• Tidak ada nafsu makan (anoreksia)
• Ektremitas
• Tanda-tanda vital
• Tanda-tanda dehidrasi
Lanjutan....
PENGKAJIAN
GIZI

• Riwayat personal :
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat sosial-ekonomi pasien
• Riwayat gaya hidup  Konsumsi alkohol, merokok,
narkotika, dsb.
• Data kebutuhan dan kecukupan zat gizi sehari
(kebutuhan zat gizi makro sesuai
estimasi/perhitungan, dan zat gizi mikro sesuai
AKG)
TUJUAN DIET

• Membantu mengganti persediaan glikogen tubuh


dan mengontrol asidosis.
• Secara bertahap porsi makan dan nilai gizi
ditingkatkan sesuai keadaan dan kebutuhan pasien.
SYARAT DAN PRINSIP DIET

• Kebutuhan Energi :
• Memenuhi kebutuhan energi sehari selama kehamilan sesuai aktivitas dan
trimester.
• Trimester I + 180 kkal dari kebutuhan energi pra-hamil per hari.
• Kebutuhan Zat Gizi Makro :
• Memenuhi kebutuhan Protein, Lemak, dan KH sehari selama kehamilan.
• Khusus pada Trimester I Protein cukup dg penambahan 1 g/hari dari
kebutuhan normal (0,8-1,1 g/kgBB normal pra-hamil/hari).
• Kebutuhan protein pd Trimester II dan III  Penambahan 25 gram dari
kebutuhan normal pra-hamil/hari.
• Kebutuhan lemak 25-35% dari total kebutuhan energi sehari.
• Karbohidrat (KH) 55-60% total kebutuhan energi/hari.
Lanjutan....

SYARAT DAN PRINSIP DIET

• Kebutuhan Zat Gizi Mikro :


• Jika asupan makanan tidak adekuat maka dianjurkan suplementasi B6
(pyridoxine) dan vitamin B1 (thiamin), serta cukup kalsium dan kalium,
Vitamin B12, asam folat, vitamin D, zat besi, dan yodium.
• Kebutuhan Cairan :
• 35-45 mL/kgBB pra-hamil/hari, diberikan tidak bersamaan dg waktu makan
(berjarak dan perlahan).
• Jika air putih tidak dapat diterima, dapat dimodifikasi dg mengonsumsi
makanan yg mengandung air tinggi seperti buah-buahan, sayur bening, dsb.
• Tatalaksana yg dianjurkan dlm penanganan HG adl diutamakan
terlebih dahulu dg pemberian konseling diet dan perubahan pola
makan via oral  melalui perencanaan pola makan sehari sesuai
anjuran dietesien-ahli gizi dg frekwensi makan 4-6 kali/hari (porsi
kecil tapi sering).
Lanjutan....

SYARAT DAN PRINSIP DIET

• Apabila asupan makanan per oral tidak adekuat maka dianjurkan


pemberian makanan cair (enteral nutrisi, EN) melalui selang makanan
(NGT/NJFT/PEG dsb).
• Pada kondisi dehidrasi berat dianjurkan pemberian cairan intravena,
koreksi/penggantian elektrolit dan vitamin (vitamin larut air spt
vitamin B6 dan B1).
• Hindari penggunaan bumbu yg tll tajam (bawang merah, bawang
putih, bombai) dan minuman yg mengandung alkohol, kafein atau
tanin, serta bahan makanan yang mengandung zat tambahan
(pengawet, pewarna, penyedap) yg dapat meningkatkan produksi
asam lambung.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Makanan yang Dianjurkan Makanan yang Tidak Dianjurkan


• Bagelan • Hindari makanan yg merangsang saluran
• Kentang rebus/panggang cerna
• Pisang • Berbumbu pedas/beraroma tajam,
• Roti mengandung lada/cabai, bawang merah,
• Biskuit/crackers bawang putih, bawang bombai.
• Wedang jahe putih/permen jahe • Tinggi kandungan lemak : bersantan
• Wafer vanila kental/makanan digoreng), jerohan,
• Oatmeal cake, dsb.
• Sereal
• Buah pir
• Bubur nasi

Jika ada gejala/tanda muntah lebih dari 2 kali per


hari berikan diet cair berupa makanan cair jernih (air
sirup/kaldu/teh manis encer, dsb)
Contoh Pola Menu pada Bentuk Makanan Saring

Waktu Macam Makanan Ukuran/Porsi

08.00 WIB Roti bakar 2 lembar


Selai strawberry 1 sdm
Susu sapi 1 gelas
10.00 WIB Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm
12.00 WIB Bubur sum-sum 1 mangkuk
Gula merah 2 sdm
14.00 WIB Es kacang merah (+ gula) 1 gelas
Air jeruk + gula pasir 1 gelas (gula 1 sdm)
16.00 WIB Pepaya 1 potong

18.00 WIB Biskuit 4 keping biskuit


Pisang 1 buah
Es buah (+ gula) 1 gelas (gula 1 sdm)
20.00 WIB Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm
21.00 WIB Susu sapi 1 gelas

Nilai gizi :
Energi : 1700 kkal, Protein : 42 g (10%), Lemak : 53 g (27%), KH : 271 g (63%)
Pendahuluan (Ibu Menyusui)

Menyusui merupakan bagian integral siklus reproduksi


berupa proses fisiologis yg dapat dilakukan pd hampir
semua ibu sesudah melahirkan.
Tenaga kesehatan memiliki peran penting dlm
memberikan informasi terkait menyusui kepada Ibu.

ASI merupakan pangan kompleks yg mengandung zat


gizi lengkap dan bahan bioaktif yg diperlukan untuk
tumbuh kembang dan pemeliharaan kesehatan bayi.
ASI Ekslusif  6 bulan (WHO, 2001), setelah itu
diperkenalkan makanan pendampin ASI (MP-ASI).

ASI dianjurkan tetap diberikan sampai berusia 2 tahun.


Manfaat Menyusui

Bagi Bayi
• ASI mudah diperoleh, siap minum, steril, serta
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi hingga
usia 6 bulan.
• Mengandung faktor anti infeksi yg melindungi bayi
dari penyakit infeksi.

Bagi Ibu
• Energi yg diperlukan untuk memproduksi ASI
menyebabkan ibu cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil.
• Melindungi ibu dari kanker payudara dan kanker
rahim.
• ASI lebih murah dan tidak membutuhkan alat khusus
untuk diberikan kepada bayi.
Fisiologi Menyusui

Sekresi Awal sesudah melahirkan


• Proses menyusui secara penuh tidak segera terjadi setelah ibu
melahirkan.
• Selama 2-3 hari pertama sesudah melahirkan dikeluarkan
kolostrum dalam jumlah sedikit.
• Hari selanjutnya terjadi peningkatan cepat sekresi ASI 
Puncaknya minggu pertama pasca melahirkan.
• Pada ibu yg untuk pertama kali melahirkan (Primipara)  Baru
terjadi pada minggu ketiga atau lebih.
• 2-3 minggu pertama mrpkn periode perkenalan dilanjutkan dg
periode pemeliharaan yg berlangsung lebih lama.
Fisiologi Menyusui

Tahap-Tahap Produksi ASI  Sekresi ASI dan Pengaliran ASI melewati sistem
duktus
• Melibatkan sintesis komponen-komponen ASI dan pengaliran
produk yg terbentuk kedalam duktus secara sekaligus.
• Mendekati waktu melahirkan  produksi sekresi yg menumpuk
mulai masuk kedalam sistem duktus.
• Proses sekresi kembali terangsang oleh pengisapan puting susu
oleh bayi.
• Sel Alveola yg memproduksi ASI diikuti oleh proses sekresi ASI.
• Proses sekresi didahului dan diikuti oleh tahap istirahat.
• Produksi ASI paling aktif tjd sewaktu bayi mengisap puting susu.
• Dilain waktu produksi ASI akan terjadi secara lambat.
Kandungan Dasar ASI
Zat Gizi Keterangan
Protein Kasein, α-laktalbumin, laktoferin, IgA dan Ig lain, laktoglobulin,
lisozim, enzim-enzim, hormon-hormon, faktor-faktor
pertumbuhan.

Non Protein Urea, kreatin, kreatinin, asam urat, glukosamin, α-amino


nitrogen, asam-asam nukleat, nukleotida, poliamin.
Karbohidrat Laktosa, oligosakarida, faktor-faktor bifidus, glikopeptida.
Lemak Trigliserida, asam lemak, fosfolipida, sterol, dan hidrokarbon.
Vitamin larut air Tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, folat, Vit. B6,
Vit. B12, Vit. C, inositol, kolin.
Vitamin larut lemak A dan karoten, Vit. D., Vit. E, Vit. K
Mineral makro Kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium, klor, sulfur
Mineral mikro Yodium, besi, kuprum, seng, mangan, kobalt
Sel-sel Leukosit, sel-sel epitel

Sumber : National Academy of Sciences, 1991.


Volume ASI

Di Amerika Serikat konsumsi ASI bayi sehat sebanyak 340-1000 ml sehari 


Rata-rata sebanyak 600-800 ml sehari.

Volume ASI tahun pertama kelahiran sebesar 400-700 ml sehari. Sedangkan


tahun kedua sebesar 200-400 ml sehari.

Sesudah itu volume ASI berkurang hingga 200 ml sehari.

Produksi ASI sehari anak pertama lebih sedikit dibandingkan anak kedua,
masing-masing sebanyak 580 ml dan 654 ml sehari.

Ibu yg melahirkan bayi kembar menunjukkan kemampuan produksi ASI lebih


tinggi.

Kekurangan asupan makan berat dapat menurunkan produksi ASI.


Kolostrum

Selama bbrp hari sesudah melahirkan kelenjar payudara mengeluarkan


sedikit cairan agak kental berwarna kekuningan  Kolostrum.

2 hr setelah melahirkan, volume kolostrum bertambah hingga jmlhnya 30


ml/hari  akan meningkat akibat pengisapan puting susu.

Warna kekuningan disebabkan karena kandungan karoten yg lebih tinggi.

Kandungan energi, karbohidrat, lemak pada kolostrum lebih rendah


dibandingkan ASI. Tetapi untuk kandungan proteinnya lebih tinggi.

Kolostrum  mengandung zat-zat antibodi dr Ibu yg bermanfaat  karna


sistem imun bayi belum berkembang.
Komposisi Gizi ASI
Zat Gizi Jumlah Zat Gizi Jumlah
Energi (kkal) 680 Mineral
Protein (gram) 10,50 Kalsium (mg) 280
Lemak (gram) 39 Fosfor (mg) 140
Laktosa (gram) 72 Natrium (mg) 180
Vitamin Kalium (mg) 525
Vit. A (RE) 670 Klor (mg) 420
Vit. D (µg) 0,55 Magnesium (mg) 35
Vit. E (mg) 2,30 Besi (mg) 0,30
Vit. K (µg) 2,10 Yodium (µg) 110
Tiamin (mg) 0,21 Mangan (µg) 6
Riboflavin (mg) 0,35 Kuprum (mg) 0,25
Niasin (mg) 1,50 Seng (µg) 1,20
Piridoksin (µg) 93 Selenium (µg) 20
Asam folat (µg) 85 Fluor (mg) 16
Kobalamin (µg) 0,97 Krom (µg) 50
Asam askorbat (mg) 40
Zat Gizi Penting bg Ibu Menyusui

Protein

Vitamin  A, D, E, Lemak
K, B6, B12

Kalsium Karbohidrat

Mineral  Zat besi,


Yodium,
Magnesium, Zinc
(Seng)
Angka Kecukupan Gizi Ibu Menyusui

Ibu Tidak Ibu Menyusui


Zat Gizi Menyusui 6 bulan pertama 6 bulan kedua
(19-29 tahun) (tambahan) (tambahan)
Energi (kkal) 1900 500 550
Protein (g) 50 17 17
Vit. A (RE) 500 350 350
Vit. D (µg) 5 0 0
Vit. E (mg) 15 4 4
Vit. K (µg) 55 0 0
Tiamin (mg) 1,0 0,3 0,3
Riboflavin (mg) 1,1 0,4 0,4
Niasin (mg) 14 3 3
Asam folat (µg) 400 100 100
Piridoksin (mg) 1,3 0,5 0,5
Vit. B12 (µg) 2,4 0,4 0,4
Vit. C (mg) 75 25 25
Angka Kecukupan Gizi Ibu Menyusui

Ibu Tidak Ibu Menyusui


Zat Gizi Menyusui 6 bulan pertama 6 bulan kedua
(19-29 tahun) (tambahan) (tambahan)
Kalsium (mg) 800 150 150
Fosfor (mg) 600 0 0
Magnesium (mg) 250 0 0
Besi (mg) 26 6 6
Yodium (µg) 150 50 50
Seng (mg) 9,3 4,5 4,5
Selenium (µg) 30 10 10
Mangan (mg) 1,8 0,8 0,8
Fluor (mg) 2,5 0 0

Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004


Jumlah Bahan Makanan Sehari
Ibu Menyusui dan Ibu Tidak Menyusui
(Usia 19-29 Tahun)

Bahan Ibu Menyusui


Makanan Ibu Tidak Menyusui
6 bulan pertama 6 bulan kedua
Nasi 5 p 1) 3 ¾ gls 2) 6½p 4 ½ gls 6½p 4 ¾ gls
Ikan 2p 2 ptg 3) 2½p 2 ½ ptg 2½p 2 ½ ptg
Tempe 3p 3 ptg 3p 3 ptg 3p 3 ptg
Sayur 3p 3 gls 4p 4 gls 4p 4 gls
Buah 4p 4 ptg/bh 4) 4p 4 ptg/bh 4p 4 ptg/bh
Susu 1p 1 gls 1p 1 gls 1p 1 gls
Gula pasir 2p 2 sdm 5) 4½p 4 ½ sdm 5p 5 sdm
Minyak goreng 5p 2 ½ sdm 6p 3 sdm 6p 3 sdm
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, 2004.
1) Penukar ; 2) Gelas ; 3)Potong ; 4)Buah 5) Sendok makan
Menu Makanan Ibu Menyusui

Pagi Pukul : 10.00 Siang Malam


 Bubur ayam  Bubur kacang  Nasi  Nasi
 Telur dadar hijau  Ikan acar  Ayam goreng
 Susu  Sirup kuning bumbu
 Jus wortel +  Tempe  Oseng-oseng
jeruk goreng tahu
tepung  Sayur lodeh
 Sayur bening  Buah mangga
katuk +
jagung muda
 Pepaya
Keuntungan Menyusui bagi Bayi

Status Gizi optimal

Perkembangan
otak

Mengurangi risiko
kegemukan

Kemampuan
mencegah infeksi
Mengurangi risiko
terhadap alergi
Keuntungan Menyusui bagi Ibu

Mencegah risiko
perdarahan sesudah
melahirkan

Mencegah kanker
payudara dan rahim

Mencegah osteoporosis

Fertilitas

Lebih ekonomis dan


efisien
Penyebab Kegagalan Menyusui

Sikap ibu
Produksi ASI tidak cukup
Kurangnya pengetahuan ibu
Penyapihan
TIPS Ibu Menyusui

Praktikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Susui Bayi sesuai dengan keinginannya (on demand), tidak perlu dijadwal.

Berikan hanya ASI saja kepada bayi selama 6 bulan pertama (ASI Ekslusif).

Sebelum dan sesudah menyusui, ibu sebaiknya minum untuk mengganti cairan yang
keluar melalui ASI.
Praktikan Pola Makan Bergizi Seimbang.

Biasakan makan sayur dan buah setiap hari.

Minumlah lebih banyak air (3 liter per hari).

Anda mungkin juga menyukai