PEMBERIAN MAKANAN
PADA BAYI DAN ANAK
(PMBA)
DALAM SITUASI
BENCANA
BUKU PANDUAN
BAGI MASYARAKAT
9/4/13 12:16 PM
9/4/13 12:16 PM
KEGIATAN
PEMBERIAN MAKANAN
PADA BAYI DAN ANAK
(PMBA)
DALAM SITUASI
BENCANA
BUKU PANDUAN
BAGI MASYARAKAT
9/4/13 12:16 PM
Cetakan I: 2013
Diterbitkan oleh:
Wahana Visi Indonesia
Penyusun (urut abjad):
1. Asih Silawati
2. Butet Yunita
3. C.Vita Aristyanita
4. Candra Wijaya
5. Kartini Sihotang
Kontributor:
1. Alfred Anakota
2. Margarettha Siregar
3. Maria J Adrijanti
4. Romenti Silaen
5. Sigit Sulistyo
6. Untoro
7.Yosellina
Pembaca Kritis:
1. Seksi Gizi dan PPSM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
2. Seksi Kebencanaan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta
3. Kader Posyandu Kramat Jati, Makasar, Cilincing dan Jatinegara
4. Hendro Suwito dan Lukas Ginting (World Vision Indonesia)
Desain: C.Vita Aristyanita dan Wisnuk
Ilustrasi: Wisnuk & Unicef
Buku ini tidak diperjual-belikan
Hak penerbitan ada pada Wahana Visi Indonesia
dan World Vision Indonesia.
Buku ini dapat digandakan sebagian atau seluruhnya oleh
lembaga lain atau perorangan untuk tujuan non-komersial
demi kepentingan pemberian makanan pada bayi dan anak
(PMBA) dalam situasi bencana.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Departemen Komunikasi
World Vision Indonesia
Jl. Wahid Hasyim No. 33
Jakarta 10340
Telp. 021-31927467
Fax. 021-3207846
9/4/13 12:16 PM
KATA PENGANTAR
Anak Berhak Mendapatkan
yang Terbaik
Investasi terbesar di bidang gizi pada
anak adalah pada seribu hari pertamanya, yaitu sejak dia di dalam kandungan
hingga anak berusia dua tahun.
Pada usia itulah perbaikan gizi sangat
dibutuhkan, sebab setelah usianya melewati dua tahun
kerusakan otak yang disebabkan karena kekurangan gizi
tidak lagi bisa diperbaiki. Jendela kesempatan ini sangat
sempit. Kita berpacu dengan waktu dan usia anak dalam
upaya memastikan perbaikan dan kecukupan gizinya.
Wahana Visi Indonesia telah melakukan berbagai upaya
perbaikan gizi pada anak dalam program-program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama ini. Sejak tahun 2008, Wahana Visi Indonesia semakin meningkatkan
program perbaikan gizi melalui beberapa proyek khusus,
antara lain melalui pembuatan Pos Gizi, penguatan kapasitas kader masyarakat melalui pembentukan Pos Bumil
serta Revita-lisasi Posyandu.
Dengan berbagai pengalaman dan pembelajaran yang didapat, baik dalam interaksi Wahana Visi Indonesia dengan
masyarakat maupun dari studi-studi yang berkembang,
ditemukanlah bahwa masalah gizi utama yang paling banyak terjadi di dunia -- termasuk di Indonesia dan Jakarta
-- adalah stunting atau pendek. Stunting adalah keadaan
dimana tinggi badan anak tidak berkembang sesuai dengan
penambahan usianya.
9/4/13 12:16 PM
9/4/13 12:16 PM
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Apa itu PMBA?
40
LAMPIRAN 41
Alur Kegiatan PMBA Dalam Situasi Bencana
Contoh Resep MP-ASI
Sodis
Formulir Data Ibu Hamil & Baduta
Formulir Konseling PMBA
Formulir Pemantauan Ibu Hamil & Baduta
9/4/13 12:16 PM
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Materi utama buku ini terdiri dari tiga bagian yang
Bagian 1:
Sebelum Terjadi Bencana
Bagian 2:
Saat Terjadi bencana
Bagian 3:
Setelah Terjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
DAFTAR SINGKATAN
ASI
Baduta
MP-ASI
PKK
PMBA
RT
RW
Sodis
9/4/13 12:16 PM
9/4/13 12:16 PM
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Apa itu PMBA?
9/4/13 12:16 PM
Latar Belakang
Banjir besar yang melanda Jakarta pada bulan Janu-
9/4/13 12:16 PM
Latar Belakang
PENDAHULUAN
Pengemasan
makanan oleh
kader posyandu
untuk pengungsi
bayi dan anak di
Penjaringan
(2013).
9/4/13 12:16 PM
Sasaran
Masyarakat dan pemerintah lokal,
terutama di daerah yang rawan terjadi
bencana.
Tujuan
Memberikan panduan bagaimana
mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan
PMBA dalam situasi
bencana.
Pembahasan dalam buku panduan
ini dibuat dalam tiga (3) bahasan:
1. Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum
terjadi bencana
2. Hal-hal yang perlu dilakukan saat
terjadi bencana/tanggap bencana
3. Hal-hal yang perlu dilakukan setelah
masa tanggap bencana berakhir
(masa pemulihan)
9/4/13 12:16 PM
PENDAHULUAN
9/4/13 12:16 PM
9/4/13 12:16 PM
PENDAHULUAN
ASI Eksklusif:
Pemberian ASI saja (termasuk
ASI perahan atau dari ibu susu)
kepada bayi baru lahir sampai selama enam bulan pertama (usia
0-5 bulan 29 hari). Bayi boleh
menerima vitamin, mineral, obat
berupa tetes maupun sirup. Bayi
tidak boleh menerima makanan
atau pun cairan lainnya.
I
amping AS
d
n
e
P
n
a
n
Maka
k
(MP-ASI):
n yang coco
u
p
a
p
a
l
a
k
I
Makanan lo
SI ketika AS
A
g
in
p
m
a
d
sebagai pen
pi untuk me
u
k
u
c
n
e
m
k
menjadi tida han gizi bayi. MP-ASI
utu
menuhi keb
anak genap
a
k
ti
e
k
n
a
ik
n
mulai diber
rus diberika
te
n
a
d
n
la
u
9
berusia 6 b
23 bulan 2
ia
s
u
r
e
b
k
sampai ana
hari.
9/4/13 12:16 PM
Tekstur
Frekuensi Berapa banyak
setiap
kali
(kekentalan/
(per hari)
makan
konsistensi)
2-3 kali
Mulai
makan
berikan
MP-ASI
ketika anak
berusia 6
bulan
6-9 bulan
9-12 bulan
Mulai dengan
2-3 sendok
makan dan secara perlahan
tingkatkan jumlahnya
Variasi
Bubur kental
2-3 kali
makan
ditambah
1-2 kali
makanan
selingan
3-4 kali
makan
ditambah
1-2 kali
makan
selingan
Setengah
mangkuk
ukuran 250 ml
(125 ml)
+
Makanan pokok
Makanan yang
dicincang atau
diiris atau makanan dengan
potongan kecil Sayuran dan buah
yang dapat
+
dipegang
Kacang-kacangan
12-24 bulan 3-4 kali
makan
ditambah
1-2 kali
makanan
selingan
Tiga perempat
Makanan
mangkuk ukuran keluarga
250 ml (190 ml)
+
Makanan hewani
Gambar: UNICEF
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 1
Sebelum
Terjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 1
Langkah-langkah Persiapan
Sebelum Terjadi Bencana:
1
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 1
Wilayah
9/4/13 12:16 PM
10
BAGIAN 1
TP PMBA
Anggota TP PMBA bisa terdiri dari: ibu-ibu PKK, kader
pos-yandu, karang taruna, ketua RT/RW, bidan, perawat,
dokter, Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan lain-lain. TP
PMBA ini diharapkan dapat mengelola kegiatan PMBA
(bisa disebut sebagai Dapur Sehat Baduta) dalam
situasi bencana.
TP PMBA dapat melakukan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tim ini bisa terdiri dari
minimal 7-10 orang untuk satu Dapur Sehat Baduta.
Contoh pembagian tugas sebagai berikut:
Koordinator
: 1 orang
Bendahara
: 1 orang (merangkap logistik)
Tim memasak
: 5 orang
Semua anggota tim tersebut sekaligus bertugas
menjadi konselor.
Contoh uraian tugas TP PMBA:
Koordinator
1. Berkoordinasi dengan Ketua RW baik secara rutin maupun di waktu-waktu tertentu.
2. Mengoordinasi pembuatan rencana, persiapan, dan pelaksanaan tugas anggota TP PMBA.
3. Berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan organisasi lain yang melakukan tanggap bencana di wilayah
setempat, misalnya untuk penentuan tempat yang akan
digunakan sebagai Dapur Sehat Baduta, sumber air bersih yang bisa digunakan, merujuk ibu hamil dan baduta
sakit ke pelayanan kesehatan.
4. Berkoordinasi dengan anggota TP PMBA dan kader posyandu untuk pendataan anak usia 0-23 bulan dan ibu hamil.
5. Memantau kegiatan Dapur Sehat Baduta.
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 1
11
Bendahara
Mencatat uang masuk dan uang keluar (membuat laporan
keuangan).
Logistik
1. Mengidentifikasi jumlah dan jenis bantuan bahan makanan yang sudah diterima oleh posko dan didistribusikan
ke pengungsi.
2. Berkoordinasi dengan tim memasak untuk pengadaan
bahan makanan dan barang yang dibutuhkan.
3. Mengoordinasi distribusi makanan.
Tim Memasak
1. Menyusun menu dan membuat daftar bahan makanan
dan barang yang diperlukan
2. Berkoordinasi dengan bagian logistik untuk pengadaan
bahan makanan dan barang yang dibutuhkan.
3. Menyiapkan peralatan dan bahan makanan, memasak dan
mengemasnya.
4. Menjaga kebersihan Dapur Sehat Baduta.
Konselor
1. Memberikan konseling kepada ibu/pengasuh baduta yang
memerlukan.
2. Memberikan penyuluhan dan memfasilitasi kegiatan diskusi pendukung PMBA di lokasi pengungsian (bila diperlukan).
9/4/13 12:16 PM
12
BAGIAN 1
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 1
13
9/4/13 12:16 PM
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
Saat
Terjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
14
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
No
Langkah
Koordinator
Koordinator
9/4/13 12:16 PM
15
BAGIAN 2
Penanggung
jawab
No
Langkah
Logistik
Logistik
Logistik
9/4/13 12:16 PM
16
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
No
Langkah
Penanggung
jawab
Tim Memasak
Tim Memasak
Logistik
10
11
Tim Memasak
Semua
TP PMBA
9/4/13 12:16 PM
17
BAGIAN 2
Penanggung
jawab
No
Langkah
12
Semua
TP PMBA
13
Koordinator
11
Koordinator
Memantau kegiatan Dapur Sehat Baduta, antara lain:
- apakah makanan dapat memenuhi
jumlah sasaran?
- bagaimana kualitas makanan yang
disediakan?
- apakah makanan memenuhi standar kebersihan?
9/4/13 12:16 PM
18
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
Penanggung
jawab
Langkah
No
15
Koordinator
16
Koordinator
Kegiatan Kelompok
Pendukung PMBA
9/4/13 12:16 PM
19
BAGIAN 2
Faktor Psikososial:
9/4/13 12:16 PM
20
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
21
9/4/13 12:16 PM
22
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
23
Perilaku kebersihan
Prinsip minimum:
Lelaki, perempuan dan anak-anak:
- tahu dan melakukan praktik kebersihan yang benar
- dapat mengakses dan menggunakan sarana dan alat
kebersihan yang ada
Kebersihan tangan harus dijaga karena di tangan bisa
terdapat kuman-kuman penyakit, yaitu:
9/4/13 12:16 PM
24
BAGIAN 2
3
SaatTerjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
25
BAGIAN 2
Pengelolaan sampah
Prinsip minimum:
Pengumpulan sampah
tertutup dan aman
dari manusia maupun
hewan pembawa dan
penular penyakit.
9/4/13 12:16 PM
26
BAGIAN 2
7
SaatTerjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
27
9/4/13 12:16 PM
28
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
Menggunakan
peralatan masak
yang bersih
3
Cuci tangan pakai sabun,
terutama saat:
sebelum menyiapkan
bahan makanan
setelah memegang bahan
makanan hewani yang
masih mentah
sebelum memasak bahan
makanan
sebelum mengemas
bahan makanan
sebelum makan
setelah buang air besar
dan buang air kecil
setelah memegang barang
yang kotor,
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
29
4
Mencuci bahan makanan
terlebih dahulu sebelum
dipotong
Menutup makanan
yang sudah siap saji
supaya tetap bersih
9/4/13 12:16 PM
30
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
7
Membuang sisa-sisa
olahan dan sampah
lainnya ke tempat
sampah
8
Selalu menjaga
kebersihan tempat
yang digunakan
untuk mengolah
makanan
9
Selalu tersedia air
putih yang layak
diminum, baik air
dingin maupun air
panas
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
31
10
Tersedia alat makan
dan alat minum yang
bersih
11
Diutamakan menggunakan alat makan
dan alat minum
yang bisa digunakan
berulang kali (tidak
sekali pakai lalu
dibuang yang akan
mengakibatkan bertambahnya tumpukan sampah)
9/4/13 12:16 PM
32
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
Hati-hati Menerima
Bantuan Susu!
ASI sangat penting tetap diberikan pada baduta dalam
situasi bencana. Dalam situasi bencana, seringkali ada pihak
yang memberi bantuan berupa susu. TP PMBA perlu berhati-hati bila menemui hal tersebut.
Penting diperhatikan oleh tokoh masyarakat,
misalnya lurah, ketua RT/RW, maupun kader
posyandu bahwa:
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
33
9/4/13 12:16 PM
34
BAGIAN 2
SaatTerjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 2
35
9/4/13 12:16 PM
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 3
Setelah
Terjadi Bencana
9/4/13 12:16 PM
36
BAGIAN 3
SetelahTerjadi Bencana
ke dalam masa pemulihan. Jangka waktu masa tanggap bencana dan masa pemulihan ini berbeda-beda, tergantung
pada jenis bencana dan kondisi daerah masing-masing yang
terkena bencana. Dalam panduan ini, yang disebut sebagai
masa pemulihan adalah saat di mana korban bencana sudah kembali ke rumah masing-masing atau masih berada di
tempat penampungan sementara namun sudah bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan makanan (tidak tergantung
dari pasokan makanan dari dapur umum atau pihak lain).
Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan oleh TP
PMBA setelah masa tanggap bencana berakhir:
1
Tetap melanjutkan
untuk mendukung
praktik PMBA dengan
memberikan konseling
dan kunjungan rumah
bila dibutuhkan.
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 3
37
2
Mendorong masyarakat untuk terus menerapkan
praktik kebersihan diri dan lingkungan, seperti:
tidak buang air besar sembarangan
cuci tangan pakai sabun
menjaga kebersihan makanan dan sumber air minum
membuang sampah di tempatnya
menjaga saluran air tetap berfungsi dengan baik
membasmi hewan pembawa dan penular penyakit, misalnya membasmi dengan cara aman serta
menutup tempat-tempat yang bisa menjadi sarang
hewan pembawa dan penular penyakit, seperti sarang tikus dan sarang nyamuk.
Memberikan dukungan
praktik PMBA melalui
kegiatan posyandu.
9/4/13 12:16 PM
38
BAGIAN 3
SetelahTerjadi Bencana
4
Bekerja sama dengan kader posyandu
melakukan pemantauan kesehatan baduta
dengan mengacu pada pengumpulan data
yang sudah dilakukan saat tanggap bencana.
Hasil pemantauan ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan menindaklanjuti hal-hal
yang perlu dilakukan.
Contoh format pemantauan dapat dilihat
pada Lampiran 6 (hal. 53)
5
Bila menemukan
bayi dan anak yang
sakit atau yang tidak
dapat ditangani oleh
TP PMBA, sebaiknya
merujuk ke layanan
kesehatan terdekat.
9/4/13 12:16 PM
BAGIAN 3
39
4
Melakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh TP PMBA. Evaluasi ini dipimpin
oleh Ketua RW dengan melibatkan pengurus
RW dan RT serta Puskesmas setempat. Hasil
evaluasi ini dapat digunakan untuk pembelajaran kegiatan PMBA dalam situasi bencana.
Contoh evaluasi:
Hal apa yang sudah baik
Hal apa yang perlu ditingkatkan
Hal-hal menarik yang ditemui selama
persiapan dan pelaksanaan kegiatan
Dapur Sehat Baduta
9/4/13 12:16 PM
40
REFERENSI
Referensi
1. Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan
Bencana, Kemenkes, 2012
2. Modul Panduan Fasilitator PMBA, UNICEF, 2011
3. Peraturan Pemerintah No 3 tahun 2012
tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
4. Yang Perlu Diwaspadai di Musim Banjir (leaflet),
Ditjen PP & PL, Kemenkes, 2013.
5. Bencana Penyakit Paska Bencana Banjir,
Dr Widodo Judarwanto SpA, artikel yang dimuat dalam
situs Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta:
http://www.dinkes-dki.go.id/
6. Berita mengenai kegiatan Wahana Visi Indonesia
dan World Vision Indonesia saat respon banjir,
dimuat dalam situs www.wvindonesia.org
7. Sodis, Membuat Air Sehat dengan Sinar Matahari
(poster & leaflet), Ditjen PPM & PL, Depkes RI, 2003.
9/4/13 12:16 PM
LA M P I RA N
LAMPIRAN 1
ALUR KEGIATAN PMBA DALAM SITUASI
BENCANA
LAMPIRAN 2
CONTOH RESEP MP-ASI
LAMPIRAN 3
SODIS
LAMPIRAN 4
FORMULIR DATA IBU HAMIL & BADUTA
LAMPIRAN 5
FORMULIR KONSELING PMBA
LAMPIRAN 6
FORMULIR PEMANTAUAN IBU HAMIL
& BADUTA
9/4/13 12:16 PM
41
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 1
Sebelum Terjadi Bencana
1 Ketua RW mengoordinasi
masyarakat untuk membentuk
tim pendukung PMBA (TP
PMBA).
2 TP PMBA meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
mengenai PMBA.
2 TP PMBA berkoordinasi
dengan pemerintah setempat
untuk mengidentifikasi lokasi
posko pengungsian dan
lokasi Dapur Sehat Baduta
serta penyediaan air bersih.
3 TP PMBA mengidentifikasi
jumlah dan jenis bantuan
bahan makanan dan barang
yang sudah diterima oleh
posko dan didistribusikan ke
pengungsi.
4 TP PMBA menyusun menu
dan membuat daftar kebutuhan makanan dan peralatan
yang dibutuhkan oleh Dapur
Sehat Baduta.
5 TP PMBA mengadakan bahan
makanan dan peralatan yang
diperlukan.
6 TP PMBA membuat identitas
Dapur Sehat Baduta.
7 TP PMBA menyiapkan bahan
makanan dan peralatan serta
memasak.
8 TP PMBA mengemas makanan yang sudah matang .
9/4/13 12:16 PM
LAMPIRAN 1
9 TP PMBA mengoordinasi
distribusi makanan kepada
ibu/ pengasuh baduta.
42
2 TP PMBA mendorong
masyarakat untuk terus
menerapkan praktik kebersihan diri dan lingkungan.
3 TP PMBA memberikan
dukungan praktik PMBA
melalui kegiatan posyandu.
4 TP PMBA bekerja sama
dengan kader posyandu
melakukan pemantauan
kesehatan baduta dengan
mengacu pada pengumpulan
data yang sudah dilakukan
saat tanggap bencana.
5 Bila menemukan bayi dan
anak yang sakit atau yang
tidak dapat ditangani oleh
TP PMBA, sebaiknya merujuk ke layanan kesehatan
terdekat.
6 Ketua RW memimpin
evaluasi kegiatan yang sudah
dilakukan oleh TP PMBA.
9/4/13 12:16 PM
43
LAMPIRAN 2
A. Usia 6 - 8 bulan
Bubur Sayur Isi Tahu Ikan
Foto Istimewa
Bahan:
1250 gr beras untuk bubur
2000 gr atau 8 ekor ikan kembung (atau ikan jenis lain) ukuran
sedang, diambil dagingnya saja, buang durinya.
1000 gr wortel
500 gr buncis
1000 gr tahu (4 buah ukuran besar)
Seledri secukupnya
Bawang putih
Cara Membuat:
1. Cuci terlebih dahulu beras lalu rebus beras hingga menjadi nasi aron.
2. Cuci terlebih dahulu semua sayuran sebelum dipotong-potong.
Rebus wortel sampai matang, lalu wortel diparut sampai halus.
3. Buncis dicincang halus lalu direbus sampai matang.
4. Tahu direbus sampai matang lalu dihaluskan.
5. Rebus ikan bersama dengan seledri dan bawang putih. Setelah matang, sisihkan/buang seledri dan bawang putih. Hancurkan ikan rebusan tadi sampai halus.
6. Tuangkan air rebusan ikan, wortel dan buncis ke dalam aronan nasi,
masak nasi dan aduk terus sampai menjadi bubur (sekitar 1-1,5 jam).
7. Kemudian setelah nasi menjadi bubur, masukkan sayuran, ikan dan
tahu ke dalam bubur lalu diaduk selama kurang lebih 10 menit.
8. Matikan kompor dan bubur sayur isi tahu ikan siap disajikan.
Keterangan:
Menu ini untuk 80-100 porsi, 1porsi = 3-4 sendok makan penuh.
9/4/13 12:16 PM
44
LAMPIRAN 2
Foto Istimewa
Bahan:
1250 gr beras untuk bubur
625 gr kacang merah, rendam dalam air selama beberapa saat
2 ekor ayam yang sudah dipotong dan dibersihkan
1250 gr brokoli, cuci bersih dan rendam dengan air yang dicampur dengan garam untuk menghilangkan ulat (kalau ada)
Bawang putih secukupnya
Cara Membuat:
1. Cuci terlebih dahulu beras lalu dimasak hingga menjadi nasi.
2. Rebus kacang merah sampai matang, lalu haluskan.
3. Rebus brokoli yang sudah dipotong-potong kecil (jangan terlalu
lama merebus).
4. Rebus daging ayam dan tulang ayam. Setelah masak, ambil dagingnya saja. Cincang daging ayam sampai halus.
5. Tuangkan air rebusan kacang merah, brokoli dan daging ayam ke
dalam aronan nasi, masak nasi dan aduk terus sampai menjadi
bubur (sekitar 1-1,5 jam).
6. Masukkan kacang merah, brokoli dan daging ayam ke dalam bubur
dan diaduk selama kurang lebih 10 menit.
7. Matikan kompor dan bubur ayam kacang merah siap disajikan.
Keterangan:
Air yang dibutuhkan untuk memasak nasi sampai menjadi bubur
= 1:1 (misalnya: Untuk membuat bubur dari 1 mangkok nasi maka
air yang dibutuhkan adalah 1 mangkok air).
Resep ini untuk 100 porsi,1 porsi = 3-4 sendok makan penuh.
9/4/13 12:16 PM
45
LAMPIRAN 2
B. Usia 9 - 11 bulan
Nasi Tim Sayur Isi Tahu Ikan
Foto Istimewa
Bahan:
2500 gram beras untuk nasi lembek
2500 gram atau 10 ekor Ikan kembung sedang (atau ikan jenis lain)
diambil dagingnya, buang durinya. Daging ikan dipotong kecil-kecil
1000 gram wortel dipotong-potong
1000 gram buncis, dipotong halus
2000 gram tahu (sekitar 8 buah tahu ukuran besar)
Seledri secukupnya
Bawang putih secukupnya, dimemarkan dan dicincang
Cara Membuat:
1. Cuci terlebih dahulu beras lalu dimasak sampai menjadi nasi.
2. Rebus wortel sampai matang.
3. Rebus buncis yang telah dipotong halus.
4. Rebus tahu, lalu dipotong-potong dadu.
5. Rebus ikan bersama dengan seledri dan bawang putih. Setelah
matang, sisihkan/buang seledri dan bawang putih lalu masukkan
rebusan wortel dan buncis.
6. Makanan siap untuk disajikan. Saran penyajian: masukkan nasi dalam wadah yang sudah disiapkan, letakkan ikan, tahu dan sayur di
atas nasi.
Keterangan: Resep untuk 80-100 porsi
9/4/13 12:16 PM
46
LAMPIRAN 2
C. Usia 12 - 24 bulan
Nasi sup ayam kacang merah
Foto Istimewa
Bahan:
3000 gr beras
1500 gr brokoli, cuci bersih dan rendam dengan air yang dicampur dengan garam selama beberapa saat untuk menghilangkan ulat
3 ekor ayam yang sudah dipotong dan dibersihkan
1000 gr kacang merah, rendam dalam air dingin selama beberapa saat
1500 gr wortel
Bawang putih secukupnya
Seledri secukupnya
Bawang goreng secukupnya
Cara Membuat:
1. Cuci terlebih dahulu beras lalu masak sampai menjadi nasi.
2. Rebus kacang merah.
3. Rebus brokoli (jangan terlalu lama).
4. Rebus daging ayam yang sudah dipotong-potong. Setelah daging
ayam mulai empuk,angkat daging ayam lalu disuwir-suwir.
5. Masukkan wortel ke dalam kaldu daging ayam dan masak sampai
wortel matang.
6. Masukkan kacang merah dan brokoli yang sudah direbus ke dalam kaldu
daging ayam tersebut, kemudian aduk sebentar kira-kira 5 menit.
7. Suwir-suwir daging ayam lalu masukkan ke dalam kaldu daging ayam.
8. Setelah api dimatikan, masukkan garam sedikit.
9. Angkat dari kompor dan sup siap disajikan bersama dengan nasi.
Keterangan: Resep untuk 80-100 porsi
9/4/13 12:16 PM
47
LAMPIRAN 2
Foto Istimewa
9/4/13 12:16 PM
48
LAMPIRAN 2
Cara Membuat:
1. Rebus kacang ijo sampai matang kemudian dihaluskan.
2. Masukkan agar-agar, gula, susu dan daun pandan ke dalam air.
Rebus sambil diaduk sampai mendidih, lalu angkat.
3. Masukkan kacang ijo yang sudah di haluskan/diblender ke dalam.
campuran agar-agar yang sudah matang. Aduk sampai rata selama
beberapa menit, lalu masukkan ke dalam cetakan dan dinginkan.
4. Setelah puding menjadi keras, siap disajikan.
Keterangan: Untuk 20 porsi.
Foto Istimewa
3. Hunkwe Coklat
Bahan:
100 gram hunkwe
100 gram gula pasir
250 ml santan instan atau santan dibuat dari 1/2 butir kelapa
100 ml susu coklat cair untuk pelengkap dan warna
Pisang secukupnya untuk variasi rasa, dipotong kecil
Cara Membuat:
1. Siapkan air santan 250 ml di panci dan masak bersama gula sampai
mendidih, lalu matikan.
2. Larutkan tepung hunkwe dengan air matang sampai merata.
3. Masukkan larutan tepung hunkwe ke dalam adonan santan dan
gula yang sudah dimasak. Aduk terus sampai menjadi kental dan
berubah warna menjadi agak bening, lalu angkat.
4. Masukkan susu coklat dan potongan-potongan pisang, lalu dinginkan
5. Setelah menjadi keras, siap disajikan.
Keterangan: Untuk 20 porsi
9/4/13 12:16 PM
49
LAMPIRAN 3
SODIS
SODIS
SODIS merupakan akronim dari Solar Water Disinfection,
yaitu sebuah cara sederhana untuk memeproleh air minum
yang sehat dengan memanfaatkan sinar matahari. Secara
prinsip SODIS dilakukan dengan menjemur air mentah dalam sebuah wadah transparan selama beberapa jam agar
panas yang dihasilkan bersinergi dengan sinar UV membunuh bakteri dalam air. Jadi SODIS memang mudah, murah dan yang penting betul-betul membunuh bakteri dalam
air. Berikut ini langkah-langkah dalam SODIS:
1 Membersihkan botol-botol
plastik bening polos/tidak
berwarna (bisa menggunakan botol bekas air mineral).
Kondisi botol harus masih
dalam keadaan baik yaitu
tanpa ada goresan supaya
sinar matahari dapat menembus botol dan membuat
air menjadi matang.
9/4/13 12:16 PM
SODIS
LAMPIRAN 3
50
3 Letakkan botol berisi air bersih di atap rumah (paling bagus di atap seng yang bergelombang) atau
dile-takkan di atas meja. Beri alas kain gelap di bawah
botol supaya sinar matahari mudah menembus botol. Jemur botol-botol berisi air tersebut di bawah
sinar matahari selama paling sedikit 6 jam (dari pagi
sampai sore hari). Bila hari mendung, jemur selama
2 hari berturut-turut.
9/4/13 12:16 PM
No.
Nama Anak/
Ibu Hamil
Kondisi (Sehat/
sakit, disebutkan
sakit apabila
diketahui)
LAMPIRAN 4
Masih Disusui/Tidak
51
LAMPIRAN 4
Formulir Data Ibu Hamil & Baduta
9/4/13 12:16 PM
BB
PB/
TB
Jenis
Frek
Jumlah
Masalah
Tindakan*
dan
Jumlah Tekstur Variasi Prioritas
Kunjungan Tanggal
ke:
Kunjungan
Hasil KMS
Nama KK
:
Nama Baduta/Ibu Hamil :
Tgl. Lahir/Umur
:
LAMPIRAN 5
52
9/4/13 12:16 PM
No.
Nama Anak/
Ibu Hamil
Kondisi Anak
& Ibu Saat
Kebutuhan
Didata (Sehat/ Terkait PMBA
sakit, disebutkan
yang Perlu
sakit apabila
Dilakukan
diketahui, masih
disusui/tidak)
LAMPIRAN 6
53
LAMPIRAN 6
Formulir Pemantauan Ibu Hamil & Baduta
9/4/13 12:16 PM
CATATAN
9/4/13 12:16 PM
CATATAN
9/4/13 12:16 PM
Bersiap siaga
menghadapi bencana
bermanfaat bagi
diri kita sendiri dan
memampukan kita
untuk membantu
orang lain
9/4/13 12:16 PM
9/4/13 12:16 PM