Kerangka hubungan antara faktor penyebab kekurangan gizi pada ibu dan anak berdasarkan
modifikasi kerangka penyebab masalah gizi Unicef 1990
7
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
Gambaran interaksi gizi pada janin/bayi
dipengaruhi oleh status gizi ibu
Situasi status gizi kurang (wasting) dan gizi buruk (severe wasting)
pada balita di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik, Indonesia
menempati urutan kedua tertinggi untuk prevalensi wasting
* di antara 17 negara di wilayah tersebut, yaitu 12,1% (Riskesdas
2013).
1.
1. Persentase
Persentase kabupaten/kota
kabupaten/kota yang
yang melaksanakan
melaksanakan Surveilans
Surveilans Gizi
Gizi
Peningkatan
Peningkatan Komunikasi/
Komunikasi/ Pelayanan
Pelayanan gizi
gizi buruk
buruk melalui
melalui
kapasitas
kapasitas petugas
petugas Informasi/
Informasi/ Therapeutic
Therapeutic Feeding
Feeding Centre
Centre (TFC)
(TFC)
dalam
dalam tata
tata laksana
laksana Edukasi
Edukasi Gizi
Gizi dan
dan Community
Community Feeding
Feeding Centre
Centre
balita (CFC)
(CFC) sebagai
sebagai pusat
pusat pemulihan
pemulihan gizi
gizi
balita gizi
gizi buruk
buruk
Peningkatan
Peningkatan Pemberian makanan
Cakupan
Cakupan tambahan (PMT)
Penimbangan
Penimbangan Balita
Balita pemulihan bagi balita
(untuk
(untuk deteksi
deteksi dini)
dini) dengan gizi kurang
Permenkes No. 88
Permenkes No. 97
Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Tahun 2014 tentang
Tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah
Darah bagi Wanita Usia Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Kehamilan
Subur dan Ibu Hamil
16
LANDASAN HUKUM
Dengan Paradigma Sehat maka orang-orang yang 2. PREVENSI Early Diagnosis &
sehat akan diupayakan agar tetap sehat dengan SEKUNDER Prompted Treatment
menerapkan pendekatan yang holistik.
Disability Limitation
PARADIGMA SEHAT : Puskesmas wajib mendorong
seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen 3. PREVENSI TERTIER
dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok Rehabilitation
dan masyarakat.
Indikator PIS-PK
1 Keluarga mengikuti 7 Penderita hipertensi Pendekatan Keluarga adalah salah satu
program KB yang berobat teratur
cara Puskesmas untuk meningkatkan
2 Persalinan Ibu di 8 Penderita gangguan
fasilitas pelayanan jiwa berat, diobati dan jangkauan sasaran dan mendekatkan/
kesehatan tidak ditelantarkan
meningkatkan akses pelayanan kesehatan
3 Bayi mendapatkan 9 Anggota keluarga tidak diwilayah kerjanya dengan mendatangi
imunisasi dasar ada yang merokok
lengkap keluarga
4 Bayi mendapatkan ASI 10 Keluarga sudah menjadi
Eksklusif anggota JKN Dalam upaya pencegahan dan
5 Pertumbuhan Balita 11 Keluarga memiliki penanggulangan gizi buruk, pemantauan
dipantau akses/menggunakan
sarana air bersih pertumbuhan dengan melibatkan peran
6 Penderita TB Paru 12 Keluarga memiliki serta aktif masyarakat, diperlukan sebagai
yang berobat sesuai akses/menggunakan upaya deteksi dini balita dengan
standar jamban keluarga
hambatan pertumbuhan.
Strategi kedua RPJMN 2020-2024: Percepatan perbaikan gizi masyarakat untuk pencegahan
dan penanggulangan permasalahan gizi ganda
1) penguatan komitmen, kampanye, pemantauan dan evaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat;
2) pengembangan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak dengan pemberian jaminan asupan gizi sejak
dalam kandungan, perbaikan pola asuh keluarga, dan perbaikan fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan;
3) percepatan penurunan stunting dengan peningkatan efektivitas intervensi spesifik, perluasan dan penajaman
intervensi sensitif secara terintegrasi;
4) peningkatan intervensi yang bersifat life-saving dengan didukung bukti (evidence based policy) termasuk
fortifikasi pangan;
5) penguatan advokasi dan komunikasi perubahan perilaku terutama mendorong pemenuhan gizi seimbang
berbasis konsumsi pangan (food based approach);
6) penguatan sistem surveilans gizi;
7) peningkatan komitmen dan pendampingan bagi daerah dalam intervensi perbaikan gizi dengan strategi
sesuai kondisi setempat; dan
8) 8) respon cepat perbaikan gizi dalam kondisi darurat.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 23
Pokok Bahasan 3
Penguatan advokasi,
Layanan rawat jalan balita (6-59 bulan) dengan gizi buruk tanpa
2 komplikasi dilakukan di fasilitas kesehatan primer
Layanan rawat inap untuk semua bayi berusia < 6 bulan dengan
3 gizi buruk (dengan/tanpa komplikasi), balita 6-59 bulan dengan
komplikasi, dan balita > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg
Selain empat komponen tersebut, PGBT juga didukung oleh pelayanan dan program untuk
mencegah kekurangan gizi serta mengobati penyakit infeksi pada balita, seperti program pemberian
vitamin A, imunisasi, dan pemberian obat cacing.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
Manajemen Tata Laksana Gizi Buruk
28
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
Alur penapisan
balita gizi buruk
29
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
ALUR PELAYANAN
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi
KELUARGA MASYARAKAT dan LINTAS PELAYANAN
SEKTOR KESEHATAN
Anamnesa, pemeriksaan fisik Melakukan tindakan dan Melakukan proses Memeriksa laboratorium Melaksanakan permintaan
diagnosa berdasarkan perawatan (infus, NGT) asuhan gizi (PAG) sesuai kondisi pasien dan obat dan cairan parenteral
klinis, antropometri dan atas instruksi dokter sarana yang ada (Hb berdasarkan resep dokter.
laboratorium. meter cyanmeth, gula
darah, telur cacing,
malaria, dll)
Menentukan tindakan dan Membantu distribusi Membuat formula WHO Menyediakan vitamin A,
perawatan. makanan (F77, F100), ReSoMal mineral mix untuk
dan menyusun menu pembuatan larutan
makanan sesuai kondisi ReSoMal (oralit, mineral
anak mix, gula pasir), obat-
obatan sesuai kondisi
kilinis dan penyakit
penyerta
Menentukan terapi obat dan Membantu pemantauan Memberikan konseling Mengawasi interaksi obat
terapi diit. dan evaluasi pemberian gizi dan makanan.
makan kepada penderita
Memberikan konseling Bertanggung jawab pada Memantau dan evaluasi Membantu memantau dan
penyakit. asuhan keperawatan pemberian makan evaluasi pemberian obat
kepada pasien kepada pasien
Melakukan pemantauan dan Bertanggung jawab
evaluasi terhadap terhadap asuhan gizi
perkembangan medis dan dan penyelenggaraan
status gizi pasien. makanan
Pemantauan dan evaluasi di pelayanan kesehatan
1 pendidikan, keamanan, ketersediaan air bersih, higiene dan sanitasi lingkungan, serta terkait
dengan situasi darurat atau bencana.
Bentuk komitmen pemerintah dalam penanggulangan gizi buruk pada balita dan
tindaklanjutnya melalui upaya:
• penyuluhan gizI
TERIMA KASIH