Anda di halaman 1dari 40

KEBUTUHAN ZAT GIZI BALITA DI

MASA NEW NORMAL

NINDY, S.Gz
BIODATA
Nindy, S.Gz
TTL : Bukittinggi, 22 Januari 1991

Pekerjaan : Dietisien RSUP Dr. M. Djamil Padang

Pendidikan : SDN 33 Sawahan Padang 2003


SMPN 5 Padang 2006
SMAN 1 Padang 2009
D3 Gizi Poltekkes Bandung 2012
S1 Gizi Klinik FK Unibraw Malang 2015
Pekerjaan : Dietisien RSUP D. M.Djamil Padang thn
2015 sampai sekarang

Organisasi : Anggota Persagi DPD Sumbar


Anggota AsDI Sumbar
Sejak di kandungan, pastinya tiap orang tua berusaha
memenuhi kebutuhan gizi buah hatinya. Terlebih ketika si
kecil sudah lahir dan memasuki masa-masa periode emas
tumbuh kembangnya

Pemberian gizi yang cukup pada anak di masa emas yaitu


dari bayi hingga usia lima tahun merupakan hal yang
penting. Pasalnya, pemenuhan gizi menjadi salah satu faktor
yang berpengaruh pada kecerdasan dan juga perilaku
Di masa balita, pemenuhan gizi penting, karena otak
mengambil energi sebanyak 20 persen dari tubuh anak.
Sehingga pemenuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang
sangat penting dilakukan. Jika tidak, pertumbuhan atau
perkembangan anak akan terhambat.

"Pertumbuhan : berat badan dan tinggi badan bertambah


setiap bulan.
“Perkembangan: meliputi aktivitas fisik dan kognitifnya
termasuk kemampuan bergerak yang harus
dipantau setiap minggu,"
Selain berperan bagi pemenuhan kebutuhan gizi dan tumbuh
kembang anak, nutrisi harian dapat mempengaruhi kondisi
kesehatan seorang anak dan menentukan masa depan bangsa
MASA TODDLERS (1-3 TAHUN)

BALITA

MASA PRASEKOLAH (4-5 TAHUN)


Kebutuhan energi dan protein pada bayi dan anak per
kg BB lebih besar dari pada orang dewasa (Tumbuh
kembang)
Kebutuhan energi dan Protein per kg BB perhari
menurun seiring bertambahnya umur
sebaliknya kebutuhan zat gizi mikro semakin
meningkat sesuai umur
Kebutuhan energi zat gizi dipengaruhi oleh berbagai
keadaan seperti status gizi, aktifitas dan ada tidaknya
penyakit
Tujuan pemenuhan kebutuhan gizi pada bayi
dan anak adalah untuk :
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikomotor
2. Melakukan aktifitas fisik
3. Memberikan zat gizi yang cukup bagi
kebutuhan hidup, pemeliharaan,
pemulihan serta peningkatan kesehatan
KEBUTUHAN ENERGI
Mengacu :
1. Angka Kecukupan Gizi (AKG) sesuai umur
2. Metabolisme basal + aktifitas fisik
3. Mebabolisme basal x faktor stress

Penentuan kebutuhan energi pada anak


sebaiknya individual berdasarkan BB ideal
sesuai TB aktual( BB median/Z-score 0 untuk
TB saat pengukuran)
KECUKUPAN ENERGI SEHARI UNTUK BAYI DAN ANAK MENURUT UMUR
GOLONGAN UMUR (THN) KECUKUPAN ENERGI (KKAL/KKBB/HR

0-1 110 - 120

1-3 100

4-6 90

Laki - Laki Perempuan

7-9 80 - 90 60 - 80

10 - 14 50 - 70 40 - 55

14 - 18 40 - 50 40

Sumber : WKPG - LIPI 2004


Contoh Kasus :
Seorang anak perempuan usia 4 thn 6 bulan dengan
BB 12 kg dan PB 96 cm. Berapa kebutuhan energi?
Cara menghitung :
1. Lihat grafik pertumbuhan WHO 2005 untuk usia
0-5 tahun.
2. Lihat kolom PB anak (PB 96 cm) ditarik garis
horizontal sampai di median, didapatkan angka
14 kg yang merupakan BB ideal anak.
3. Usia Tinggi: usia anak sesuai PB aktual
digunakamn untuk menentukan AKG sesuai
kelompok umur sehingga umur anak sesuai
dengan PB aktual : 3 tahun 2 bulan
Contoh Kasus :
Hasil penilaian :
Status gizi berdasarkan BB/TB adalah
Antara -1 SD dan -2 SD

Kebutuhan energi anak tersebut =


BBIx AKG sesuai usia BB usia 3 thn 2 bulan
14 x 100 = 1400 kkal
KEBUTUHAN PROTEIN
Kebutuhan protein dari lahir - 1 th tinggi
sehubungan dengan kecepatan pertumbuhan
anak ( sumber zat pembangun)
Kebutuhan protein bagi bayi dan anak adalah
sekitar 10-15 % dari total energi
KECUKUPAN PROTEIN SEHARI UNTUK BAYI DAN ANAK MENURUT
UMUR

GOLONGAN UMUR (TAHUN) KECUKUPAN PROTEIN


(GR/KG BB/ HR)
0-1 2,5

1-3 2

4-6 1,8

7-9 1,5

10 - 18 1 - 1,5

Sumber : WKPG - LIPI 2004


Contoh Kasus
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dengan BB 15
kg dan TB 106 cm
Cara Menghitung:
1. Lihat grafik pertumbuhan WHO 2005 anak lai-
laki usia 0-5 tahun
2. TB anak 106 cm, didapatkan sesuai usia 4
th 5 bulan
3. BB ideal untuk anak tsb adalah 17,2 kg
Contoh Kasus
Penentuan kebutuhan protein dihitung secara
individual berdasarkan BB ideal sesuai TB
aktual
Kebutuhan protein
BBI x Kebutuhan sesuai umur
17,2 x 1,8
= 30,96 gram
KEBUTUHAN LEMAK
Lemak sumber energi paling besar untuk seluruh
organ tubuh
Penyerapan vitamin ADEK
sumber asam lemak esensial (omega 3dan 6)
kekurangan asam esensial : hambatan
perkembangan dan pertumbuhan, mengganggu
penglihatan dan perkembangan neurologi
Kebutuhan Lemak bagi bayi dan anak 25 - 35 %
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT
Karbohidrat, sumber energi yang terdapat dalam
berbagai makanan \Kebutuhan karbohidrat pada
anak 55 - 65 %
KEBUTUHAN CAIRAN
Kebutuhan cairan berhubungan erat dengan
asupan energi, kebutuhan pada bayi relative lebih
besar (AKG 2019)
ANGKA KECUKUPAN GIZI TAHUN 2019
Kelompok BB TB ENERGI PROTEIN LEMAK KH SERAT(g) AIR (ml)
Umur (KG) (CM) (kkal) (g) (g)
TOTAL OMEGA OMEGA
3 6

0–5 6 60 550 9 31 0.5 4.4 59 0 700


bulan
6 – 11 9 72 800 15 35 0.5 4.4 105 11 900
bulan
1–3 13 92 1350 20 45 0.7 7 215 19 1150
tahun
4–6 19 113 1400 25 50 0.9 10 220 20 1450
tahun
7–9 27 130 1650 40 55 0.9 10 250 23 1650
tahun
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI DI ERA NEW
NORMAL
Dalam kondisi sehat dan aktifitas normal tidak
ada perubahan angka kecukupan zat gizi
Dengan mencukupi semua kebutuhan zat gizi
sangat diperlukan untuk menjaga agar sistim imun
tetap terjaga dengan baik
Sistem kekebalan tubuh sangat berkorelasi
dengan terpenuhinya nutrisi yang diperlukan
tubuh
Sistim imun baru aktif ketika ketersediaan zat
penghasil energi yang dibutuhkan tubuh
terpenuhi (KH, P, L, Vit dan mineral)
Menerapkan Gizi seimbang dlm setiap menu
makanan
Perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan
beraneka ragam bahan makanan
Sistem imun yang kuat merupakan the real hero
untuk menangkal dan melindungi diri dari infeksi
virus corona
Untuk meningkatkan imun tubuh sistem
pencernaan harus sehat, karena 70% sumber imun
tubuh terdapat pada sitem pencernaan yang
disebut dengan Gut- Associated Lymphoid Tissue
(GALT)
70% sel imun yang terdiri dari Dendritic Cells
(DCs), T-cells dan Immunoglobulin A(IgA) terdapat
pada sistem pencernaan
Menjaga kesehatan sistem pencernaan adalah
salah satu kunci untuk menjaga sistem imun tetap
optimal
POLA MAKAN UNTUK BALITA
Jenis Makanan
Umur ASI Makanan Makanan Makanan
Lumat Lembik
Keluarga
0 – 6 bulan

6 – 9 bulan

9 – 12
bulan
1 – 2 tahun

2tahun
ke atas
Konsumsi berbagai jenis makanan, meliputi padi-padian
(sumber karbohidrat), buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah
lemak.
Batasi konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula, seperti soda,
permen, cookies,
Konsumsi cukupdankalsium
cake. dan protein dari produk susu,
daging, unggas, kacang-kacangan, dan telur.

Konsumsi makanan cukup serat untuk mencegah konstipasi


dan meningkatkan bioavailability beberapa mineral, seperti Fe dan Ca.

Perbanyak konsumsi sayur dan buah.


Penuhi kebutuhan cairan dengan mengkonsumsi 2 gelas susu dan 1
gelas jus per hari, serta konsumsi air putih setiap makan dan snack.
Lakukan aktivitas fisik minimal 60 menit per hari dan batasi aktivitas
diam seperti nonton tv dan main game yang terlalu lama.
Pilih bahan makanan yang mudah dikunyah &
ditelan Berikan pada saat anak benar-benar lapar
Berikan dalam suasana menyenangkan
Makanan baru Kenalkan secara bertahap perhatikan
respon jelaskan
M e n u s e i mb a n g a d a l a h g a b u n g a n d a r i :
Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.
Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau
bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.
Buah dan sayur
Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel Jenis sayuran
beragam mengandung zat gizi berbeda.
Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi
jus.
Susu dan produk olahan susu
Susu pertumbuhan
Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup
 Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber
protein lain.
Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar
vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.

 Lemak dan gula


Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan mentega, roti, dan
kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk
perkembangan otak. Pastikan balita Ibu mendapatkan kadar lemak
esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya.
Makanan yang Harus Dihindari dan Dibatasi
 Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan
berpengawet sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan
segar untuk menu makan keluarga terutama untuk balita.
 Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya
digunakan dalam jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium
yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam
kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
 Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan
kandungan gizinya. Ibu bisa membuat sendiri ‘jajanan’ untuk
balita Ibu hingga ia tidak tergiur untuk jajan.
 Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan
keracunan bila Ibu tidak jeli memilih yang segar dan salah
mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk
menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
 Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus
alergi. Jangan berikan kacang bila si balita belum terampil
mengunyah karena bisa tersedak.
Umur
Berat badan
Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan)
Keadaan mulut
Kebiasaan makan
Waktu yg tepat pemberian makanan
DAMPAK KURANG GIZI THD TUMBUH-KEMBANG ANAK
KERUSAKAN OTAK

KEMAMPUAN BELAJAR
PENDIDIKAN RENDAH
RENDAH

LESU, LEMAH AKTIVITAS


TIDAK AKTIF TAK BERKEMBANG
KUALITA
S SDM
RENDAH
KURANG GIZI PERTUMBUHAN FISIK
TERHAMBAT FISIK KECIL

PERKEMBANGAN
MUDAH TERKENA MOTORIK
PENYAKIT TERHAMBA
T

Catatan: Indonesia kini menghadapi masalah ganda (kurang gizi dan gizi lebih)
Waktu makan Komposisi
Pagi Bubur beras atau roti dioles mentega
Telur, daging atau ikan
Susu satu gelas
Siang Nasi
Daging, ayam, ikan, telur, tahu
atau tempe
Sayur seperti tomat, wortel, bayam
Buah seperti pisang, jeruk, pepaya, apel
Satu gelas susu
Sore/malam
Nasi atau roti dioles mentega
Daging, ayam, ikan, tahu atau tempe
Sayur-mayur
Buah atau puding
Satu gelas susu
CONTOH MENU BALITA

38
CONTOH MENU BALITA

39
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai