Langkah selanjutnya adalah membandingkan hasil angka yang tertera di alat dengan grafik
pertumbuhan panjang dan berat bayi normal berdasarkan usia si kecil. Grafik pertumbuhan ini
merupakan standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang juga dipakai
sebagai acuan dokter di Indonesia.
Namun penting untuk diperhatikan, setiap anak pada dasarnya memiliki grafik pertumbuhan
pribadi yang berbeda. Beberapa anak mungkin mengalami pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan anak lainnya. Ada juga beberapa anak yang kemajuan perkembangannya
sedikit lebih lambat, tapi memiliki panjang dan berat badan yang normal sesuai grafik
pertumbuhan yang ada.
Perlu diketahui juga, grafik pertumbuhan panjang antara anak laki-laki dan perempuan berbeda.
Umumnya berat badan bayi laki-laki akan lebih berat dan tubuhnya lebih tinggi daripada anak
perempuan. Pola pertumbuhan mereka pun juga akan berbeda.
Nah, Anda bisa membandingkan hasil pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar
kepala si kecil sesuai dengan standar internasional tersebut. Apabila hasilnya masih berada
dalam rentang sesuai usianya, maka pertumbuhan si kecil termasuk dalam kategori normal.
Namun, untuk memastikan pertumbuhan si kecil benar-benar dalam keadaan baik, ada baiknya
Anda selalu rutin berkonsultasi ke dokter anak atau mengikuti kegiatan posyandu yang biasa
dilakukan di puskemas terdekat.
Nah, setelah bayi berusia 6 bulan, kebutuhan gizi bayi akan terus bertambah dan ASI saja tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang terus
bertambah ini, Anda bisa memberikan MPASI. Umumnya bayi diberikan MPASI saat usianya
memasuki 6 bulan. Di usia ini bayi sudah memiliki sistem kekebalan tubuh dan sistem
pencernaan yang lebih kuat, sehingga pengenalan makanan baru pada usia ini dapat
mengurangi risiko bayi terhadap alergi atau infeksi dari makanan.
Jangan lupa untuk memastikan si kecil mengonsumsi makanan pendamping ASI yang
mengandung gizi seimbang meliputi karbohidrat, protein, dan lemak sehat. Jangan lupa,
lengkapi juga pemberian vaksin dan vitamin untuk si kecil guna mencegah berbagai penyakit di
kemudian hari.
Persentase Pembagian Kalori pada Bayi
1. Kalori
Kebutuhan energi selama 6 bulan pertama adalah 120/kkal/kgBB/hari.
1. Lemak
Kebutuhan lemak pada bayi adalah 20% dari total kalori. ASI memasok sekitar 40-50 %
energi sebagai lemak atau 3-4 gram per 100 cc. Lemak minimal harus menyediakan
30% energi yang dibutuhkan bukan saja untuk mencukupi kebutuhan energy, tapi juga
memudahkan penyerapan asam lemak esensial, vitamin yang terlarut dalam lemak,
kalsium, mineral, dan juga untuk menyeimbangkan diet agar zat gizi lain tidak terpakai
sebagai sumber energi. Dari ASI bayi meyerap sekitar 85-90% lemak. Enzim lipase di
dalam mulut mencerna lemak sebesar 50-70%.
1. Protein
Kebutuhan protein adalah 1,5-2 gram per kilogram berat badan. Protein yang
diperlukan sebesar 10% dari jumlah kebutuhan kalori bayi per hari.
Berikut ini sebagian daftar standar kebutuhan gizi bayi per hari untuk usia 7 sampai 12
bulan terhadap vitamin dan mineral yang direkomendasikan oleh The George Mateljan
Foundation for The World’s Healthiest Foods. (Resep Bunda, 2012)
a) Vitamin D: 5 mg
b) Vitamin E: 5 mg
c) Vitamin K: 2,5 mg
e) Folat: 80 mg
g) Kolin: 150 mg
h) Vitamin C:50 mg
i) Kalsium 570 mg
j) Fosfor: 275 mg
k) Magnesium: 75 mg
l) Zat besi: 11 mg
m) Zinc: 3 mg
n) Magnesium: 0,6 mg
Adapun cara lain menurut RSCM dan PERSAGI (2003) dalam buku
berjudul PENUNTUN DIIT ANAK yaitu penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir :
d. KH = 60-70 % x Energi
1. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi bagi tubuh dan menunjang aktivitas anak
yang mulai aktif bergerak. Mereka biasanya membutuhkan sebesar 1300 kkal per hari.
1. Protein berfungsi untuk membangun dan memperbaiki sel tubuh dan menghasilkan energy.
Mereka membutuhkan protein sebesar 35 gram per hari.
2. Mineral dan vitamin yang penting pada makanan anak adalah iodium, kalsium, zinc, asam
folat, asam folat, zat besi, vitamin A,B,C,D,E, dan K. Mineral dan vitamin ini berperan
dalam perkembangan motorik, pertumbuhan, dan kecerdasan anak serta menjaga kondisi
tubuh anak agar tetap sehat. Sementara pertumbuhan fisik tubuh sedikit melambat,
karenanya anak perlu makan makanan yang memberikan asupan gizi yang mendukung
pertumbuhan otaknya.
Balita yang makan makanan yang beragam dan seimbang nilai gizinya akan tumbuh
sehat dan aktif. Agar kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi, anak perlu
dibiasakan untuk makan makanan yang bergizi seimbang. (medicoz, 2014)
Kebutuhan energi sehari anak harus mengandung 10-15% kalori. Untuk tiap 3 tahun
pertambahan umur kebutuhan energy turun kurang lebih 10 kkal/kg berat badan.
Pedoman umum : 1.000 kkal + 100 kkal/tiap tahun umur
1. 50 % untuk Metabolisme Basal (MR), atau sebanyak ± 55 kkal/ kg berat badan sehari.
Setiap kenaikan suhu tubuh sebesar 1ºC menyebabkan kenaikan MR sebesar 10 %.
2. 5 – 10 % untuk Specific Dynamic Action (SDA)
3. 12 % untuk pertumbuhan
4. 25 % untuk aktivitas fisik atau sebanyak 15-25 kkal/kg berat badan sehari
5. 10 % terbuang melalui feses.
PROTEIN
Kebutuhan protein pada balita 1,5-2 gram per kilogram berat badan. Utamakan sumber
protein hewani tetapi variasikan dengan protein nabati. Protein dalam tubuh merupakan
sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk :
1. Pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormone dan
antibody
2. Menggantikan sel –sel yang rusak
3. Memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh
4. Sumber energy
AIR
Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak karena :
Kebutuhan lemak dianjurkan 20-35% dari energi total. Untuk bayi dan anak dianjurkan
1-2 % energy total berasal dari asam lemak esensial (asam linoleat) untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan kesehatan kulit.
KHARBOHIDRAT
Kebutuhan kharbohidrat dianjurkan 60- 70 % dari energi total. Pada PASI dan sebagian
besar formula bayi, 40-50 % kandungan kalori berasal dari kharbohidrat , terutama
laktosa.
MINERAL
Kebutuhan kalsium cukup tinggi (800 mg/hari), penting utk cegah osteoporosis, per
tumbuhan tulang & gigi (susu, keju, yogurt,dll). Perhatikan asupan zat besi (konsumsi
daging,ayam, ikan,sereal, sayuran warna hijau setiap hari
a. Energi:
Adapun cara menurut Dina Yuliani Ahmad ( 2011 ) dalam blognya yaitu cara
menentukan estimasi kebutuhan energi dan zat gizi total per hari
Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi sehari, dapat
dihitung :
Kebutuhan Lemak yaitu sebesar 20% dari total energi harian yaitu :
Kebutuhan Karbohidrat adalah sisa dari total energi harian dikurangi prosentase protein
dan lemak
Contoh :
jika balita berusia 2 tahun, maka BBI nya adalah:
Kebutuhan kalori :
100 kal/kg BBI, yaitu 100×12 kg = 1200 kal/hari atau menggunakan rumus pertama :
1000 + (100 x usia dalam tahun ), yaitu 1000 + (100 x 2 thn) = 1200 kal/hari
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein dan lemak =
Selain dengan cara-cara diatas, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi harian dapat
pula dilihat langsung pada daftar Angka Kecukupan Gizi yang di Anjurkan (DKGA) per
orang per hari.