Anda di halaman 1dari 11

i

KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah
mengistimewakan manusia atas seluruh makhluk-Nya dan mengangkatnya
sebagai khalifah dimuka bumi. Allah menganugrahkan akal kepadanya untuk
membedakan mana yang buruk dan yang baik, maupun melihat nikmatnya lantas
bersyukur kepada Rabb-Nya dan memuliakan-Nya.
Dalam rangka menyusun makalah ini, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “GIZI”. Penyusun menyadari dalam
pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan dan kesalahan baik dari
bahannya dan cara menyusunnya. Dengan ini penyusun mohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca agar kedepannya lebih sempurna. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi secuil ilmu
dari ilmu-ilmu yang maha luas.
Ucapan terima kasih penyusun kepada Dosen Muhammad Kamal Saleh,
S.Ked, MKM yang telah membimbing penyusun dengan sangat baik sehingga
penyusun dapat menyelesaikan semua dengan sangat baik dan bisa melakukan
tindakan yang sangat berguna.

Banda Aceh, 10 Januari 2021

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi
normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi seseorang dalam
suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh
sebelum masa itu. Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah asupan
makan dan penyakit infeksi. Usia remaja (10-19 tahun) biasanya sangat rentan terhadap
masalah gizi, karena pada usia remaja banyak mengalami perubahan secara hormonal dan
berpengaruh pada perubahan fisiknya. Pertumbuhan fisik menyebabkan remaja
membutuhkan asupan nutrisi yang lebih besar dari pada masa anak-anak. Ditambah lagi
pada masa ini, remaja sangat aktif dengan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan sekolah
maupun olahraga.
Ilmu gizi merupakan ilmu tentang pangan dalam hubunganya dalam kesehatan, untuk
mencapai kesehatan yang optimal dperlukan gizi yang seimbang. sehnga antara gizi dan
kesehatan terjalin suatu lingkaran yang saling terkait. penyimpangan gizi normal akan
menyebabkan menurunnya derajat kesehatan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit
infeksi maupun degeneratif
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi
mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit,
khususnya dalam menentukan diet yang optimal.

Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh mendapat asupan zat
gizi yang cukup. Status gizi kurang dapat terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan
satu atau lebih zat gizi esensial. Status gizi lebih dapat terjadi apabila tubuh memperoleh
zat gizi yang melebihi dari angka kecukupan, sehingga menimbulkan efek yang
membahayakan bagi tubuh

1
A. Rumusan masalah

1. Apa itu gizi?


2. Bagaiamana asuhan seorang bidan terhadap ibu hamil yang kekurangan gizi?
3. Bagaimana pemahaman tentang gizi pada bayi?

B. Saran

1. Memahami apa itu gizi


1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana asuhan bidan terhadap ibu hamil
yang kekurang gizi
2. Mengetahui bagaimana gizi terhadap bayi

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil

Asupan gizi ibu hamil menjadi faktor penting baik untuk pemenuhan nutrisi ibu
hamil atau pun untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Bahkan,
dapat mengurangi risiko penyakit kronis pada anak Anda di masa mendatang.

Tubuh Anda akan mengalami banyak perubahan fisik dan hormon di masa
kehamilan. Dalam hal ini, asupan gizi ibu hamil akan memengaruhi kesehatan ibu dan
janin dalam kandungan. Anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang di masa
kehamilan agar bayi terlahir sehat. Nutrisi yang tepat sangat membantu tumbuh
kembang buah hati Anda. Kebutuhan nutrisi yang dimaksud bukan dalam hal porsi
makan, di mana Anda “makan untuk dua orang". Namun lebih dari itu, Anda
memerlukan lebih banyak nutrisi, seperti mikronutrien dan makronutrien, untuk
mendukung kesehatan Anda serta janin. Mikronutrien adalah komponen makanan yang
meliputi vitamin dan mineral. Sedangkan makronutrien adalah nutrisi yang mengandung
kalori atau energi seperti karbohidrat, protein, dan lemak.

Kandungan nutrisi yang baik untuk pemenuhan gizi ibu hamil

 Protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sel atau


jaringan, termasuk sel otak pada janin. Protein juga membantu pertumbuhan
jaringan payudara ibu hamil, serta berperan penting dalam meningkatkan suplai
darah dalam tubuh. Para ahli merekomendasikan 75 sampai 100 gram protein per
hari. Adapun sumber protein terbaik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa
lemak, ikan, boga bahari, daging ayam, daging domba, tahu, dan kacang-kacangan
(kacang merah, kacang polong).
 Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber kalori yang penting bagi ibu hamil.
Makanan sumber karbohidrat terbaik yang bisa Anda konsumsi antara lain nasi,
kentang, sereal, pasta, sayuran dan buah.
 Kalsium. Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna untuk
membangun tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium membantu tubuh mengatur
cairan, membantu kerja fungsi saraf dan kontraksi otot. Kebutuhan kalsium harian
sekitar 1000 miligram selama kehamilan. Sumber kalsium terbaik ada di susu, keju,
yoghurt, ikan sarden atau salmon, dan bayam.
 Folat. Kandungan nutrisi yang dikenal sebagai asam folat ini berperan penting dalam
mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat tabung saraf pada janin yang
memengaruhi otak serta sumsum tulang belakang janin. Contoh cacat lahir lainnya
seperti spina bifida dan anencephaly. Kebutuhan asam folat harian di masa
kehamilan adalah 600 sampai 800 mikrogram. Adapun sumber asam folat bisa Anda
dapatkan pada sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi,
lemon, mangga, dan tomat.
 Zat Besi.  Zat besi membantu meningkatkan volume darah dan mencegah anemia.
Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27 miligram. Sumber zat besi bisa
didapatkan pada lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada, kubis, biji-bijian, roti,
sereal, dan havermut. Kandungan zat besi pada daging sapi dan boga bahari juga baik
untuk gizi ibu hamil.

3
B. Kebutuhan Gizi Pada Bayi Usia 0-06 Bulan.

Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama untuk memenuhi nutrisi bayi di enam
bulan pertamanya atau disebut sebagai ASI eksklusif. Namun hebatnya, kebutuhan gizi
harian untuk bayi dapat terpenuhi dengan baik meski hanya dari ASI saja. Jadi sebisa
mungkin, pastikan bayi mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan penuh tanpa
pemberian makanan dan minuman lainnya.

Ada dua jenis tekstur asi yang mesti diketahui ibu, yaitu hindmilk dan foremilk
yang menandakan kandungan lemak didalam susuHindmilk adalah ASI dengan tekstur
kental yang biasanya keluar saat akhir menyusu. Semakin banyak jumlah hindmilk yang
diperah, akan semakin banyak pula kandungan lemak di dalam ASI.
Sementara foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusu. Foremilk yang ada di dalam
ASI menandakan kandungan lemak yang rendah.
ASI memang sudah ‘dirancang’ sebagai makanan terbaik untuk bayi yang berusia
di bawah enam bulan. Hanya dengan menyusu ASI saja, kebutuhan gizi pada bayi
sebelum usia enam bukan sebenarnya telah terpenuhi dengan baik.

Kebutuhan zat gizi makro harian bayi:

 Energi: 550 kkal


 Protein: 12 gram (gr)
 Lemak: 34 gr
 Karbohidrat: 58 gr

Kebutuhan zat gizi mikro harian bayi:

Vitamin

 Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)


 Vitamin D: 5 mcg
 Vitamin E: 4 miligram (mg)
 Vitamin K: 5 mcg

Mineral 

 Kalsium: 200 mg
 Fosfor: 100 mg
 Magnesium: 30 mg
 Natrium: 120 mg
 Kalium: 500 mg

4
C. Kebutuhan Gizi Bayi Usia 7-11 Bulan

Memasuki usia pada bayi enam bulan ke atas atau sampai dua tahun, ASI bisa
tetap diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang hariannya.

Akan tetapi, pemberian ASI sebaiknya disertai juga dengan makanan padat.
Pasalnya, di usia 6 bulan ASI tidak dapat sepenuhnya lagi memenuhi kebutuhan
gizi seimbang pada bayi.

Oleh karena itu, diperlukan bantuan dari makanan dan minuman lainnya untuk
mencukupi kebutuhan zat gizi karbohidrat, lemak, protein, serat, mineral,
dan vitamin untuk bayi.

Dalam beberapa kondisi, bila pemberian ASI dirasa tidak memungkinkan, Anda
bisa menggantinya dengan memberikan susu formula bayi untuk membantu
memenuhi gizi seimbang pada bayi.

Kebutuhan zat gizi makro harian bayi:

 Energi: 725 kkal


 Protein: 18 gr
 Lemak 36 gr
 Karbohidrat 82 gr
 Serat: 10 gr
 Air: 800 mililiter (ml)

5
D. Berikut ini adalah daftar penyakit yang disebabkan karena malnutrisi atau
gizi buruk

Busung Lapar

Busung Lapar adalah salah satu penyakit malnutrisi protein yang paling akut di
dunia. Hal ini juga dikatakan sebagai malnutrisi protein-kalori yang mirip dengan
marasmus, tapi yang membedakan antara marasmus dengan kwashiorkor adalah
adanya edema yang biasanya terlihat pada kaki.

Gejala lain dari kwashiorkor antara lain perut buncit, pembesaran hati, penipisan rambut
dan tekstur rambut yang kasar, gigi mudah copot, dan dermatitis.

2. Marasmus

Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein dan


kalori yang sangat parah dan merupakan salah satu penyakit yang paling umum pada
anak-anak.

Pada kondisi marasmus, berat tubuh lebih rendah 80% dari berat normal yang
seharusnya sehingga tubuh seseorang tampak kurus. Pengecilan otot, kulit kering dan
bersisik, dan kulit longgar merupakan gejala lain dari marasmus.

3. Anemia

Anemia adalah penyakit kurang darah yang paling umum disebabkan karena
kurang gizi. Meskipun anemia dapat dipicu oleh banyak faktor, tapi salah satu alasan
utama terjadinya anemia adalah kekurangan zat besi dan defisiensi vitamin B12.

Kondisi anemia juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas,


kelelahan, pucat dan gejala lain yang menunjukkan rendahnya jumlah hemoglobin.

4. Gondok

Gondok adalah penyakit yang sebagian besar disebabkan karena kekurangan yodium
dalam makanan. Gejala khas dari gondok ini adalah pembengkakan kelenjar tiroid.
Gejala lainnya mirip dengan gejala penderita hipotiroidisme, seperti lesu, lemah, tingkat
metabolisme yang rendah, peningkatan kerentanan terhadap dingin, dan lain-lain.

5. Hiponatremia

6
Hiponatremia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena kekurangan natrium dalam
darah. Kekurangan natrium ini merupakan gangguan elektrolit serius yang biasanya
terlihat pada orang yang memiliki tingkat hormon antidiuretik sangat rendah
(konsentrasi natrium dalam plasma kurang dari 135mEq /L).

Penyakit hiponatremia sering dilihat sebagai akibat dari komplikasi penyakit medis
lainnya yang serius, di antaranya diare, muntah berlebihan, dan polidipsia. Sementara
gejala khas hiponatremia termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan lain-lain.

6. Hipokalemia

Hipokalemia adalah kondisi medis yang disebabkan karena kekurangan kalium. Dan
hipokalemia sering dianggap sebagai komplikasi dehidrasi atau diare dan gizi buruk.
Gejala hipokalemia termasuk kram otot, gangguan tekanan darah, sembelit, dan lain-
lain. Efek serius dari hipokalemia termasuk depresi pernapasan dan aritmia jantung.

7. Defisiensi Vitamin

Vitamin A

Kekurangan vitamin ini termasuk defisiensi vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin
B3, vitamin 12, vitamin C, dan vitamin D. Kekurangan vitamin A merupakan penyebab
umum rabun senja, kebutaan permanen serta sangat rentan terhadap infeksi, gangguan
nafsu makan, kulit kering dan kasar, kerusakan rambut, kesulitan dalam penyembuhan
luka, dan lain-lain.

Vitamin B1

Kekurangan vitamin B1 atau tiamin dapat menyebabkan gejala seperti badan lesu,
menurunnya nafsu makan, dan depresi mental. Penyakit karena defisiensi tiamin yaitu
beri-beri. Penyakit ini disebabkan akibat makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi
rendah tiamin.

7
Vitamin B2

Kekurangan vitamin B2 atau riboflavin biasanya sangat berhubungan dengan penyakit


malnutrisi protein dan energi. Gejala defisiensi riboflavin termasuk sakit tenggorokan
dengan pembengkakan dan kemerahan dari mulut, cheilosis, stomatitis, glositis,
dermatitis, dan lain-lain.

Vitamin B3

Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu gejala pellagra
adalah keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari, retak, berkerak, dan
bersisik. Selain itu kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan gejala seperti luka
sariawan, depresi, diare, kelelahan, sakit kepala, insomnia, dan nyeri anggota badan.

Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada lidah, anemia,
bintik-bintik putih pada kulit, luka pada mulut, sesak napas, sakit kepala yang mirip
serangan migrain, dan lain-lain.

Vitamin C

Kekurangan vitamin C atau asam askorbat ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai
penyakit kudis. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti gusi berdarah, penyembuhan
luka yang sangat lama, bintik-bintik pada kulit, dan peningkatan kerentanan terhadap
infeksi.

Vitamin D

Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena kurangnya asupan kalsium ditambah


dengan paparan sinar matahari yang tidak memadai. Gejala kekurangan vitamin D
menyebabkan pembentukan tulang terganggu, sehingga tulang menjadi sangat lunak
seperti pada osteomalacia maupun osteoporosis.

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi
normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi baik pada orang dewasa
maupun bayi.

B. Saran

Sebaiknya ibu hamil harus memiliki gizi yang cukup dan seimbang karna, apa bila
ibu kekurangan gizi maka akan terjadi dampak negative pada bayi yang ada dalam
kandungan ibu tersebut.
Disini kami sangat mengahrapakan kritikan dan saran, untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai