Keperawatan Komunitas II
“Askep balita dengan kurang gizi “
Disusun oleh:
Nama kelompok 3 :
Puji syukur kami pajatkan kehadirat Bapa di Sorga, yang telah memberikan
rahmat dan roh kudus hingga kami sebagai kelompok 3 mata kuliah Keperawatan
Komunitas telah selesai dalam pembuat tugas kami ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi tugas demi
dan untuk penambahan nilai kuliah kami sebagai mahasiswa keperawatan, dan juga
sebagai pembuka wawasan kami mengenai tugas dan tanggung jawab seorang
perawat.
Kami meminta maaf apabila dalam penulisan tugas kami ini terdapat
kejanggalab dalam penulisan, karena kami hanya manusia yang tidak luput dari
kesahalah.
A. Latar Belakang
Gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang
baik, tubuh akan segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus
dipenuhi justru sejak masih anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan
badan, juga penting untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti
dengan baik kebutuhan gizi si anak agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain
itu, orang tua juga harus mengetahui apa dan bagaimana kurang gizi itu.
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya
tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Masalah gizi disamping merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan
masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga juga menyangkut aspek
pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami tentang gizi kurang.
1. Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui pengaruh kurang gizi terhadap tumbuh kembang .
b. untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi gizi kurang .
C. Manfaat
1. Dapat memahami tentang pengaruh kurang gizi tentang gizi kurang
2. Dapat memahami cara mencegah dan mengatasi kurang gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena
itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4
bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI
adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang
dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat
gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu
gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga,
pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu
zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari
makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung
lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang
aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah
telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-
buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan
untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir
dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.
Defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapatkan makanan cukup
bergizi dalam waktu lama.
B. Etiologi
1. Jumlah makanan yang di makan kurang.
Asupan makanan yang kurang diantara lain disebabkan oleh :
a. Tidak tersedianya makanan secara adekuat
b. Anak tidak cukup mendapat gizi seimbang
c. Pola makan yang salah
2. Penyakit.
Menjadi penyebab terpenting kedua kekurangan gizi, apalagi di negara negara
terbelakang dan yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran akan
kebersihan / personal hygine yang masih kurang, serta ancaman endemisitas penyakit
tertentu.
C. Patofisiologi
Gizi kurang biasanya terjadi pada anak balita dibawah usia 5 tahun. Gizi
kurang umumnya terjadi pada balita dengan keadaan lahir BBLR (bayi berat lahir
rendah) atau dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Tidak tercukupinya makanan
dengan gizi seimbang serta kondisi kesehatan yang kurang baik dengan kebersihan
yang buruk mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat
bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori. Pada akhirnya anak tersebut
akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
D. Manifestasi Klinis
Kekurangan gizi ini secara umum mengakibatkan gangguan diantaranya:
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan anak menjadi terganggu karena protein yang ada digunakan sebagai zat
pembakar sehingga otot-otot menjadi lunak dan rambut menjadi rontok
2. Produksi tenaga
Kekurangan energi yang berasal dari makanan mengakibatkan anak kekurangan
tenaga untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Anak menjadi malas, dan merasa
lemas
3. Pertahanan tubuh
Sistem imunitas dan antibodi menurun sehingga anak mudah terserang infeksi seperti
batuk, pilek dan diare
4. Struktur dan fungsi otak
Kurang gizi pada anak adapt berpengaruh terhadap perkembangan mental.
Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen seperti
perkembangan IQ dan motorik yang terhambat
5. Perilaku
Anak yang mengalami gizi kurang menunjukkan perilaku yang tidak tenang, cengeng
dan apatis.
6. Perubahan rambut dan kulit
Rambut kepala mudah dicabut dan tampak kusam, kering, halur, jarang dan berubah
warna. Sedangkan pada kulit terapat garis-garis kulit yang lebih dalam dan lebar,
hiperpigmentasi serta bersisik.
7. Pembesaran hati
8. Anemia
E. Komplikasi
Malnutrisi Energi Protein (MEP) berat yang dikenal dengan:
1. Kwashiorkor
2. Marasmus
3. Marasmik-kwashiorkor
F. Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan gizi kurang :
1. Pemberian makanan yang mengandung protein, tinggi kalori, cairan, vitamin dan
mineral.
2. Penanganan segera penyakit penyerta (misalnya diare)
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak pada orang tua dan anggota keluarga
4. Sebaiknya tidak memberikan makanan kecil seperti permen, cokelat dan susu
menjelang waktu makan
5. Pada permulaan, makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan
bertahap setiap hari (makan dalam porsi kecil tetapi sering)
6. Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan yang beraneka ragam untuk
meningkatkan selera makan
7. Anjurkan keluarga untuk membawa anak ke Posyandu atau fasilitas kesehatan
secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Keperawatan Komunitas
3. Tipe keluarga (Diisi oleh petugas)
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Bapak / Ibu sesuai.
B. KEBUTUHAN NUTRISI
4. Cara penyajian makanan :
a. Terbuka b. Kadang tertutup c. Tertutup
Keperawatan Komunitas
2. Apakah semua anggota keluarga mengikuti :
a. Ya b. Tidak
E. EKONOMI
1. Sarana ekonomi apa yang ada di wilayah keluarga ?
a. Pasar c. Bank
F. SOSIAL
1. Bagaimana hubungan antar anggota keluarga lain
Keperawatan Komunitas
G. PENDIDIKAN
1. Adakah anggota keluarga yang sedang mengikuti pendidikan di
luar pendidikan formal ?
a. Ya b. Tidak
H. PSIKOLOGIS
Pola Komunikasi
1. Pola komunikasi dalam keluarga :
a. Terbuka b. Tertutup
Keperawatan Komunitas
a. Membantu mencari jalan keluar c. Lain-lain,
sebutkan.................
b. Acuh tak acuh
I. SPIRITUAL
1. Apakah anggota keluarga taat menjalankan ibadah ?
a. Ya b. Tidak
2. Jika tidak, mengapa..................................................
J. FAKTOR LINGKUNGAN
PERUMAHAN
1. Jenis rumah:
a. Petak c. Lain-lain,
sebutkan................
b. Tersendiri
2. Jenis bangunan:
5. Status rumah :
6. Atap rumah:
a. Sirap c. Genteng
Keperawatan Komunitas
b. Seng d. Lain -
lain : .............
a. Ya b. Tidak
b. ≥ 20 % luas lantai
11. Penerangan :
a. Lampu tempel
b. Petromaks
c. Listrik
12. Lantai:
a. Tanah c. Plester
b. Papan d. ubin
Keperawatan Komunitas
14. Kebersihan didalam rumah :
b. Debu
c. Sampah
a. Bersih
b. Tidak bersih
SUMBER AIR
1. Apakah keluarga mempunyai sumber air sendiri ?
a. Ya b. Tidak
Keperawatan Komunitas
a. Tertutup
b. Terbuka
b. < 3 hari
b. Ledeng f. Membeli
a. Ya b. Tidak
Keperawatan Komunitas
a. Got d. Dibuang sembarangan
c. Selokan
Jika Tidak,
mengapa ? ....................................................................
PEMBUANGAN SAMPAH
a. Dibakar c. Di sungai
Keperawatan Komunitas
b. Ditimbun 4. Lain - lain, sebutkan : .......
PEMBUANGAN KOTORAN/TINJA
1. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan tinja?
a. ya b. tidak
a. Angsatrine c. Cemplung
4. Bagaimana kondisinya ?
Keperawatan Komunitas
2.Sarana Transportasi umum yang digunakan oleh keluarga :
a. Bus d. andong
b. Angkutan umum e. Kendaraan sendiri
c. Becak
b. TBC f. Rheumatik
c. Asma g. Kulit
d. Typhoid h. Hipertensi
Keperawatan Komunitas
a. Ada b. Tidak ada
b. TBC f. Rheumatik
c. Asma g. Kulit
d. Typhoid h. Hipertensi
Keperawatan Komunitas
11.Apakah keluarga merasa perlu mendapatkan pengarahan,
penyuluhan/informasi kesehatan ?
a. Tidak c. Ya, secaera kelompok
a. Sudah b. Belum
c. Imunisasi
e. senam hamil
Keperawatan Komunitas
f. Senam lansia
g. Pengisian KMS
a. Ya b. Tidak
b. Tidak
Keperawatan Komunitas
b. Bidan tidak ada e. Lain-lain,
Sebutkan.............
b. Ibu e. Balita
c. Neonatus f. Anak
Keperawatan Komunitas
KESEHATAN IBU HAMIL
1. Apakah ada anggota keluarga dalam kondisi hamil?
a. Ya b. Tidak
a.Ya b. Tidak
b. Dukun e. Dokter
c. Puskesmas
a. 1 X c. Tidak pernah
b. 2 X
Keperawatan Komunitas
a. Tidak tahu c. Tidak ada biaya
b. 2 X
b. 2 X
b. Belum lengkap
Keperawatan Komunitas
17.Apakah ibu mengkonsumsi tablet zat besi (Sulfat
ferosus) ?
a. Ya b. Tidak
b. Tidak diberi
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. anemia
d. Lain-lain, sebutkan………………………..
24. Apakah ibu memiliki KMS ?
Keperawatan Komunitas
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
b. Tidak sempat
a. Ya b. Tidak
IBU NIFAS
1. Adakah ibu nifas ?
a. Ada b. Tidak
2. Jika ya, persalinannya ditolong oleh ............
a. Dukun b. Tenaga kesehatan
lain
3. Nifas hari ...................
a. 2 – 24 b. 24 jam c. 6 hari
jam pertama - 6 hari – 6 minggu
4. Pengeluaran per vagina berwarna ?
Keperawatan Komunitas
a. Merah b. Kekuningan c. Putih
5. Kontraksi uterus ?
a. Keras b. Lembek
6. Apakah TFU sesuai dengan hari nifas ?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah ASI sudah keluar ?
a. Ya b. Tidak
8. Jika Tidak apa yang dilakukan ?
a. Dibiarkan c. Dipompa
b. Diurut d. Ketenaga kesehatan
9. Apakah ada keluhan saat menmyusui ?
a. Ya b. Tidak
10.Jika ya, jenis keluhan
a. ASI tidak lancar f. Bayi bingung putting
b. Bengkak g. Bayi tidak mau
c. Nyeri menetek/menyusu
d. Putting lecet
e. Putting tidak menonjol
Keperawatan Komunitas
c. ASI tidak lancar e. Sibuk bekerja
d. Kelaina papilla mamae
16.Apakah Ibu mendapatkan vitamin A ?
a. Ya b. Tidak
17.Alasan ibu tidak mengkonsumsi vitamin A ?
a. Tidak tahu manfaatnya d. Lain – lain, sebutkan
b. Merasa tidak perlu ……………………
c. Tidak diberi petugas
kesehatan
18.Apakah ada ibu nifas resiko tinggi ?
a. Ya b. Tidak
19.Jika ya, sebutkan
a. Febris purpuralis f. Eklamsi
b. Mastitis g. Perdarahan
c. Engorgement h. Infeksi
d. Trombophlebitis i. Lain – lain, sebutkan........
e. Preeklamsi
Keperawatan Komunitas
c. 1 – 2 tahun d. Lebih dari 2 tahun
5. Jika tidak alasannya ?
a. Dilarang suami d. Kelainan putting
b. Budaya e. Sibuk bekerja
c. ASI tidak lancar f. Menderita sakit
6. Apakah ibu tahu posisi atau cara menyusui yang benar ?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah ibu tahu kebutuhan gizi seimbang untuk BUTEKI ?
a. Ya b. Tidak
KELUARGA BERENCANA ( KB )
1. Apakah pada keluarga ada Pasangan Usia Subur/PUS
a. Ya b. Tidak
Bila ya, berapa jumlahnya, sebutkan : ................................................................
a. Ya b. Tidak
3. Jika ya, kontrasepsi apa yang dipakai ?
a. Kondom c. Norplant
b. Suntik d. Pil
e. IUD f. Kontap
4. Jika tidak , apakah alasannya ?
Keperawatan Komunitas
5. Bila Ya, apa alasannya ?
a. Tidak cocok d. Ingin punya anak
b. Dilarang agama e. Takut akibatnya
c. Dilarang suami
6. Apakah ada keluhan ?
a. Ya b. Tidak
7. Jika ya, keluhannya adalah ?
a. Pusing d. Obesitas
b. Haid terganggu e. Keputihan
c. Mual f. Lain – lain, sebutkan...
8. Jika ya, tindakan yang sudah dilakukan
a. Berhenti c. Tetap menggunakan
b. Ganti alat kontrasepsi alat kontrasepsi yang
sama
9. Peran suami terhadap alat kontrasepsi
a. Mendukung b. Tidak mendukung
Keperawatan Komunitas
4. Adakah ada Neonatus dalam keluarga
a. Ya b. Tidak
13.Jika ya, berapa umurnya..........................
14.Umur kehamilan
a. < 9 bln b. 9 bln c. > 9 bln
15.Berat badan lahir
a. < 2500 gram b. 2500 – 3800 c. 3800 gram
gram
16.Penolong persalinan
a. Tenaga kesehatan b. Non tenaga kesehatan
17.Adakah penyulit persalinan
a. Ya b. Tidak
18.Jika ya, penyulit pada
a. Ibu b. Janin
19.Jika pada ibu sebutkan jenisnya…………….
a. Kehabisan tenaga c. Lain – lain, sebutkan …
b. Panggul sempit
20.Jika pada janin sebutkan jenisnya ………………..
a. Bayi besar c. Lilitan tali pusat
b. Letak sungsang d. Lain – lain sebutkan…
21.Riwayat kelahiran
a. Spontan
b. Dengan tindakan
22.Jika dengan tindakan jenis tindakan ……
a. SC c. Forchep
b. VE d. Lain –lain sebutkan...
23.Imunisasi yang didapatkan ………………
a. HB I c. Polio I
b. BCG
24.Apakah dilakukan perawatan tali pusat
Keperawatan Komunitas
a. Ya b. Tidak
25.Jika ya, bagaimana caranya ……
a. Sesuai anjuran tenaga kesehatan
b. Tidak sesuai anjuran tenaga kesehatan
26.Jika tidak, alasannya ............
a. Takut b. Tidak tahu caranya
27.Adakah resiko tinggi neonatus
a. Ya b. Tidak
28.Jika ya, sebutkan .............
a. BGM c. Tetanus neonatorum
b. Neonatus dengan d. BBLR
poenyakit e. Lain –lain sebutkan....
b. Tidak
3. Jika tidak, alasannya
a. Ke Puskesmas e. Ke dukun
b. Ke Rumah Sakit f. Tidak dilakukan
c. Ke Dokter
d. Ke perawat
4. Apakah bayi mempunyai KMS ?
a. Ya
b. Tidak
Keperawatan Komunitas
a. Hilang d. Lain – lain, sebutkan
b. Merasa tidak perlu ……………
c. Tidak diberi petugas
6. Apakah ibu dapat membaca KMS
a. Ya b. Tidak
7. Status gizi
a. Baik c. Kurang
b. Cukup
8. Apakah bayi mendapat vitamin A
a. Ya b. Tidak
9. Jika ya, diberikan pada usia
a. < 6 bulan b. 6 bulan
10.Jika tidak alasannya
a. Tidak diberi c. Tidak tahu manfaat
b. Belum cukup umur
11.Jika bayi berusia 1 – 2 bulan , imunisasi apa yang sudah didapat
a. BCG c. HB I e. Polio II
b. DPT I d. Polio I f. HBII
12. Bila bayi berusia 3 bulan, imunisasi apakah yang sudah didapat :
a. BCG d. HB I g. DPT II
b. Polio I e. Polio II h. Polio III
c. DPT I f. HB II
13.Bila bayi berusia 4 – 8 bulan, imunisasi apa yang sudah didapat :
a. BCG d. HB I
b. Polio I e. Polio II
c. DPT I f. HB II
g. DPT II j. Polio IV
h. Polio III k. HB III
i. DPT II
14.Bila bayi berusia 9 bulan, imunisasi apa yang sudah didapat :
Keperawatan Komunitas
a. BCG
b. Polio I
c. DPT I
d. HB I
e. Polio II
f. DPT III
g. HB II
h. Polio IV
i. DPT II
j. HB III
k. Polio III
l. Campak
15. Pertumbuhan dan perkembangan bayi (dilihat dengan DDST)
a. Ya b. Tidak
17. Jika ya, sebutkan .........
a. ISPA d. Kulit
b. Diare e. lain-lain, sebutkan ...........
c. Morbili
17.Jika ya, penanganan yang dilakukan ?
a. Dibiarkan d. Ke sarana pelayanan
b. Diobati sendiri kesehatan
c. Ke dukun
18.Adakah bayi resiko tinggi?
a. Ya b. Tidak
19.Jika ya, sebutkan ...................
a. BGM d. lain-lain
b. Bayi dengan penyakit sebutkan ......................
c. Cacat bawaan
Keperawatan Komunitas
P.BALITA ( 1 – 5 TAHUN )
Keperawatan Komunitas
b. Takut akibatnya/efek c. Tidak mampu
samping
11.Apakah balita mendapat vitamin A ?
a. Ya b. Tidak
12.Jika tidak, alasannya ..................
a. Tidak tahu manfaat d. Merasa tidak perlu
b. Tidak sempat e. Tidak ada pelayanan dari
c. Tidak mampu tenaga kesehatan
13.Apakah ada balita yang sakit saat ini ?
a. Ya b. Tidak
14.Jika ya, jenis penyakitnya ?
a. ISPA d. DHF
b. Diare e. Lain-lain sebutkan ...
c. Campak
15.Jika ya, tindakan ?
a. Dibiarkan d. Sarana pelayanan
b. Diobati sendiri kesehatan
c. Ke dukun
16.Apakah ada balita resiko tinggi ?
a. Ya b. Tidak
17.Jika ya, sebutkan ..........................
a. BGM c. Cacat Bawaan
b. Bayi dengan penyakit d. Lain-lain, sebutkan ....
Q.USIA SEKOLAH
1. Apakah dalam keluarga ada anak usia sekolah
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, berapa.................... Umur...........................
Keperawatan Komunitas
3. Status gizi dilihat dari kesesuaian berat badan (BB) tinggi badan (TB)
dan usia
a. Baik b. Cukup c. Kurang
4. Pola makan
a. Teratur b. Tidak teratur
5. Apakah ada kebiasaan makan yang salah ?
a. Ya b. Tidak
6. Jika ya, sebutkan jenisnya menurut
a. Kuantitas b. Proporsi c. Komposisi
7. Apakah sudah mendapat Imunisasi Booster
a. Ya b. Tidak
8. Jika ya, berapa kali
a. Satu kali b. Dua kali
9. Apakah ada anak sakit saat ini ?
a. Ya b. Tidak
10.Jika ya, jenisnya
a. ISPA d. Kulit
b. Diare e. Lain – lain, sebutkan…
c. Morbili
11.Jika ya penanganannya
a. Dibiarkan e. Ke Puskesmas
b. Diobati sendiri f. Ke Rumah Sakit
c. Ke dukun g. Ke dokter
d. Ke bidan
R. REMAJA
1. Apakah dalam keluarga ada remaja
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya berapa........................ Umur.............................................
3. Jika perempuan, sudahkah menstruasi ?
Keperawatan Komunitas
a. Ya b. Tidak
4. Adakah keluhan saat menstruasi ?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah aktif dalam organisasi
a. Ya b. Tidak
Keperawatan Komunitas
S. PRE MENOPAUSE
1. Apakah ada ibu yang sudah menopause /tidak menstruasi lagi
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, mulai usianya berapa ………………
3. Jika ya, apakah ibu mengalami keluhan
a. Ya b. Tidak
4. Jika ya, jenis keluhan
a. Nyeri sendi e. Kering daerah vagina
b. Muka kemerahan f. Nyeri tuba
c. Emosi labil/mudah g. Pandangan kabur
tersinggung h. Lain –lain
d. Kekakuan otot sebutkan ...............
5. Bila ada keluhan apa yang dilakukan
a. Dibiarkan c. Ke pelayanan kesehatan
b. Diobati sendiri d. Ke dukun
6. Persepsi ibu setelah menopause terhadap dirinya
a. Merasa tidak berguna c. Merasa malu/harga diri
b. Curiga terhadap suami rendah
d. Tidak dianggap masalah
7. Bagaimana pemenuhan kebutuhan seksual menopause
a. Menolak hubungan b. Melaksanakan hubungan
seksual seksual
8. Bila melaksanakan, apakah ada keluhan nyeri selama bersenggama ?
a. Ya b. Tidak
Keperawatan Komunitas
3. Apakah lansia saat ini menderita penyakit ?
a. Ya b. Tidak
4. Jika ya, apa jenis penyakitnya
a. DM g. PPOM
b. Rheumatik h. TB Paru
c. Hipertensi i. Penyakit Liver
d. Osteoporosis j. Asma
e. Stroke k. Penyakit kulit
f. Penyakit jantung l. Lain–lain,sebutkan…
5. Dengan adanya penyakit, sebutkan apa yang dilakukan :
a. Berobat ke sarana pelayanan kesehatan
b. berobat ke dukun
c. diobati sendiri, sebutkan…………
d. tidak diobati
6. Apakah ada kelompok lansia ?
a. Ya b. Tidak
7. Jika ya, apa kegiatannya ?
a. Pengajian d. Wira usaha
b. Arisan e. lain – lain, sebutkan ……
c. Olah raga
8. Jika tidak, alasannya:
a. Alasan geografis c. Lain – lain, sebutkan …
b. Tidak tahu manfaatnya
9. Apakah ada Posyandu Lansia
a. Ya b. Tidak
Keperawatan Komunitas
11.Jika tidak alasannya
a. Tidak tahu
b. Tidak perlu
c. Tidak ada sarana/ tidak diberi oleh petugas kesehatan
d. lain – lain sebutkan ………
12. Apakah ada kader Posyandu Lansia
a. Ya b. Tidak
Keperawatan Komunitas
No. Dx – Data NOC NIC
1. Domain 2: Nutrisi Primer: Primer:
Class 1: Makan a. Kontrol diri terhadap a. Diskusikan risiko yang
Dx: Ketidakseimbangan kelainan makan mungkin muncul jika
Nutrisi Kurang dari (1411) terdapat kekurangan
Kebutuhan (00002) - Menentukan target berat badan.
berat badan yang b. Rencanakan hadiah jika
A. Diagnosa dan Intervensi keperawatan
Data: ideal (4) pasien mampu
a. Berat badan balita - Menentukan target mencapai target
tidak sesuai dengan berat badan yang jangkan pendek dan
umur (gizi kurang) akan dicapai (3) panjang Keterangan:
1 b. Kekurangan - Merencanakan c. Membuat metode yang = severely compromised ( sangat terganggu )
ekonomi yang strategi untuk tepat untuk mencatat
2 = substantially compromised ( dikompromikan
memperngaruhi situasi yang asupan makan harian,
kebutuhan sehari - mempengaruhi waktu olahraga atau secara substansial )
3 hari intake makanan dan perubahan berat badan. = moderately compromised ( agak terganggu )
4 cairan. (3) d. Membuat perencanaan = mildly compromised ( sedikit terganggu )
5 b. Pengetahuan : makan yang seimbang = not compromised ( tidak dikompromikan )
manajemen berat dan konsisten dengan
badan (1841) jumlah energi yang
- Strategi untuk dibutuhkan.
mencapai berat
badan yang optimal Sekunder:
- Resiko kesehatan a. Kaji motivasi pasien
yang berhubungan untuk mengubah pola
dengan berat badan makannya.
yang rendah b. Hitung berat badan
ideal
Sekunder: c. Dorong pasien untuk
a. Status Nutrisi (1004) membuat grafik
- Asupan gizi mingguan berat
seimbang (4) badannya
- Asupan makanan
dapat terpenuhi Tersier:
(3) a. Informasikan ke pasien
- Rasio berat badan jika terdapat komunitas
dalam keadaan manajemen berat badan
normal (4)
b. Status Nutrisi :
Asupan Nutrisi
- Asupan kalori
seimbang (4)
B. Perencanaan Kegiatan
1. Ketidakseimb Orang tua Setelah 1. Pengukuran 1. Memberikan 30-09- Rumah Verbal dan 1. Jumlah bayi
angan Nutrisi yang dilakukan antropometri penyuluhan 2020 keluarga psikomotor. dengan gizi
: Kurang dari memiliki tindakan 2. Penyuluhan tentang gizi pukul buruk
tentang gizi buruk kepada Warga berkurang
Kebutuhan balita keperawatan 10.00
buruk orang tua mampu 2. Tidak ada
(00002) selama 1 bulan, 3. Pemberian 2. Mendiskusikan WIB balita lain
diharapkan menjelaskan
makanan bersama orang yang
Keluarga apa yang
tambahan tua tentang mengalami
mampu: untuk balita tindakan yang telah gizi buruk
dapat dilakukan diberikan 3. Orang tua
Jangka orang tua oleh kader mampu
pendek: khususnya posyandu berperan aktif
1. Mengetahui orang tua yang serta dalam
gangguan memiliki balita menerapkan meningkatka
kesehatan 3. Memberikan n status
apa saja yang
pada bayi reinforcement kesehatan
terhadap telah anak
2. Mengetahui
cara keberhasilan disarankan. 4. Balita tidak
pencegahan orang tua dalam mengonsumsi
penyakit menjelaskan mie instan
yang sering materi yang 5. Orang tua
menyerang telah diberikan mampu
bayi 4. Pemberian mengontrol
3. Mengetahui makanan jajanan yang
cara tambahan diberikan
penganganan kepada balita pada anak
pertama pada yang sudah
bayi yang melakukan
terkena gizi pengukuran
buruk antropometri
Jangka
panjang:
1. Balita
mengalami
peningkatan
berat badan
2. Balita
mengalami
pertumbuhan
dan
perkembanga
n sesuai usia
2. Dx: Warga Setelah 1. Screening 1. Memberikan 01-10- Rumah Verbal dan 1. Tidak
Kontaminasi Kelurahan dilakukan 2. Penyuluhan edukasi pada 2020 Keluarga psikomotor. terdapat
(00181) Mulyorejo tindakan 3. Kerja bakti Keluarga pukul balita yang
tentang Keluarga terserang
Surabaya keperawatan 07.00
lingkungan mampu diare
selama 1 bulan, sehat dan WIB 2. Air
diharapkan menjelaskan
penyakit akibat mengalir
Keluarga apa yang
lingkungan dengan
mampu: tidak sehat telah lancar
2. Koordinasi diberikan 3. Tidak ada
Jangka dengan tokoh oleh kader sampah
pendek: masyarakat posyandu berserakan
1. Mengetahui untuk serta 4. Tersedia air
penyakit menyelenggara menerapkan bersih
yang timbul kan kerja bakti apa saja yang 5. Penyediaan
akibat 3. Ajarkan cara telah dan
lingkungan hidup sehat disarankan. penyimpana
yang tidak 4. Rujuk Keluarga n makanan
sehat yg yang bersih
2. Mengetahui menunjukkan dan sehat
cara gejala penyakit 6. Tidak ada
pencegahan akibat korban jiwa
dan cara lingkungan jika terjadi
penyebaran yang tidak bencana
penyakit sehat
3. Mengetahui
cara
menganggula
ngi penyakit
yang
diakibatkan
lingkungan
yang tidak
sehat
Jangka
Panjang:
1. Keluarga
mampu
menjaga
kebersihan
lingkungan
2. Keluarga
senantiasa
peduli
terhadap
kesehatan
lingkungan
E. Evaluasi Pelaksanaan
1. Ketidakseimbangan Nutrisi : 30-09-2020 1. Memberikan penyuluhan tentang gizi 1. Keluarga mendengar dengan
Kurang dari Kebutuhan buruk kepada orang tua seksama apa yang dijelaskan
(00002) 10.00 WIB 2. Mendiskusikan bersama keluarga 2. Keluarga aktif dalam dikusi
tentang tindakan yang dapat dilakukan 3. Penimbangan BB dan pemberian
keluarga makanan tambahan kepada 72
3. Memberikan reinforcement terhadap balita
keberhasilan keluarga dalam 4. Kegiatan penimbangan berjalan
menjelaskan materi yang telah tertib dan lancar
diberikan
4. Pemberian makanan tambahan kepada
balita yang sudah melakukan
pengukuran antropometri
2. Dx: Kontaminasi (00181) 01-10-2020 1. Memberikan edukasi pada Keluarga 1. Keluarga menerima penyuluhan
tentang lingkungan sehat dan penyakit dengan seksama
07.00 WIB akibat lingkungan tidak sehat 2. Penyuluhan berjalan dengan
2. Motivasi keluarga melalui kader atau tertib dan lancar
tokoh masyarakat untuk aktif 3. keluarga dalam kegiatan
memelihara lingkungan sehat penyuluhan
3. Koordinasi dengan tokoh masyarakat 4. Kerja bakti berjalan dengan
untuk menyelenggarakan kerja bakti lancar
4. Ajarkan cara hidup sehat
5. Rujuk Keluarga yg menunjukkan 5. Keluarga sangat tekun kerja bakti
gejala penyakit akibat lingkungan untuk membersihkan lingkungan
yang tidak sehat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan,
aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.
Etiologi gizi kurang yaitu:
1. Jumlah makanan yang di makan kurang.
2. Penyakit.
Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta kondisi kesehatan yang kurang baik dengan kebersihan yang buruk
mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori.
B. Saran
Perlu keseimbangan gizi untuk tumbuh kembang dan perlu dilakukan edukasi pada keluarga penderita agar memperhatikan
gizi serta diberikan penyuluhan untuk mengurangi kasus serupa
DAFTAR PUSTAKA