DAN BALITA
Kelompok 4:
Heksa Agnesya M.P
Huwaida Zalfa Putri A
Rahma Zahra
Selfia Herlita
Shafirah Ramadhani
A. Kebutuhan Zat Gizi Pada Bayi,Balita dan Faktor yang
Mempengaruhinya
Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus. Status gizi
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam
pertumbuhan manusia. Bayi adalah anak berusia 0-12 bulan.
Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh
memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara
efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan
secara umum pada tingkat setinggi mungkin.
Menurut Harvard dalam Notoatmodjo (2011:239), klasifikasi
status gizi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Umur
Umur merupakan variabel yang penting dalam
penentuan status gizi balita.
b. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang
memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan
tubuh.
c. Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan
yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek.
C. Masalah Gizi pada Bayi, Balita dan
Faktor yang Mempengaruhinya
• Gizi adalah nutrisi yang harus dipenuhi oleh tubuh bahkan saat masih
dalam kandungan. Jika terlambat, akan banyak akibat yang
ditimbulkan dan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kekurangan
maupun kelebihan asupan zat gizi pada balita dapat mempengaruhi
status gizi dan status kesehatannya. Ada beberapa masalah gizi yang
biasa diderita balita sebagai berikut:
I. KEP (Kurang Energi Protein) atau Protein Energy
Malnutrition
• KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut usia
(BB/U) baku WHO-NCHS. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan KEP, yaitu :
•
• a. Penyebab Langsung
• Penyebab langsung terjadinya KEP (Kurang Energi Protein) yaitu makanan dan penyakit
infeksi yang mungkin diderita anak.
• b. Penyebab Tidak Langsung
• Penyebab tidak langsung timbul karena 2 faktor, yaitu :
1. Kurangnya ketersediaan pangan dikeluarga menunjukkan adanya kerawanan ketahanan
pangan keluarga.
2. Pola pengasuhan anak yang tidak memadai.
Ada 3 tipe KEP sebagai berikut :
A. Tipe Kwashiorkor
Pendapatan Usia
Pekerjaan Infeksi
Budaya
D. Menu Seimbang untuk Bayi dan Balita
Pengertian Gizi Seimbang Tujuan :
Susu dan
produk
Buah-buahan
Lemak dan
olahan susu:
Protein
karbohi
danMinyak
sayuran
drat
Susu Penting Bagi Bayi
Susu tetap penting untuk si Kecil saat pemberian makanan tambahan, karena susu adalah cara yang tercepat dan termudah
agar dia mendapat semua zat gizi yang dibutuhkannya. Terutama pada tahap awal pemberian makanan tambahan.
Usia bayi 0 - 6 bulan
Pemberian ASI harus segera dilakukan setelah bayi lahir sampai 1 jam pertama. ASI pertama yang diberikan pada bayi
disebut kolostrum. Kolostrum ini sedikit lebih kental dan berwarna kekuningan yang mengandung banyak lemak dan
protein serta sistem kekebalan. Sampai usia 6 bulan bayi cukup mendapatkan asupan makanan dari ASI tanpa di tambah
makanan atau minuman lain karena ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan gizi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
Sedikit dan Sering
Perut bayi sekitar sepuluh kali lebih kecil dari perut orang dewasa, jadi penting agar makanan yang masuk penuh dengan
segala manfaat dan zat gizi yang tepat.
Ini alasan mengapa dia perlu makan dengan porsi kecil namun sering dan teratur sepanjang hari, daripada ia mengonsumsi
makanan dalam porsi besar namun jarang.
Hati-hati dengan Garam
Ibu harus berhati-hati dengan jumlah garam dalam makanan yang Ibu berikan pada bayi. Jangan menambahkan garam
pada makanan bayi, karena membuat ginjalnya yang masih kecil dan baru berkembang harus bekerja keras. Bayi hanya
boleh mengonsumsi garam tidak lebih dari 1/6 asupan garam maksimum yang diperbolehkan untuk orang dewasa dalam
sehari, yakni kurang dari 1 gram per hari.
Balita
Balita butuh lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat agar terjadi penambahan berat badan yang sehat. Berikan
makanan anak dengan nutrisi yang seimbang. Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat.
Pada masa ini, otak balita telah siap menghadapi berbagai stimulasi seperti belajar berjalan dan berbicara lebih
lancar.
• Gula dan garam
Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1 per 6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.
• Porsi makan
Porsi makan juga berbeda dengan orang dewasa mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap nutrisi
dalam jumlah lebih kecil namun sering.
• Kebutuhan energi dan nutrisi
Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein lemak serta vitamin, -mineral dan serta wajib konsumsi
setiap hari.
• Susu pertumbuhan
Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi si kecil. Sedikitnya balita membutuhkan 350 mili
susu per hari.
Menu seimbang untuk si kecil
Merupakan kombinasi dari berbagai bahan berikut:
• Karbohidrat: seperti nasi, roti, sereal, kentang atau mie.
• Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan
selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang.
• Buah dan sayur: seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel.
• Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
• Susu dan produk olahannya: seperti susu pertumbuhan, keju dan yoghurt.
Pastikan balita ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susu nya
• Protein: seperti ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan.
• Tunda pembeliannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi
susu dengan minuman berkadar vitamin c tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.
• Lemak: seperti yang terdapat dalam minyak, santan, mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang
penting untuk perkembangan otak.
Pastikan si kecil mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. namun perlu diperhatikan
bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).