A. TINJAUAN PUSTAKA
b. Kelainan Kongenital
Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah,
saluran pencernaan, menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan atau menimbulkan
muntah-muntah.
c. Kelainan Gigi-Geligi
Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak
mengunyah atau mengigit makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan makan.
e. Defisiensi Nutrien/Gizi
43 | G I Z I A N A K P R A S E K O L A H
Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anoreksia
karena produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan
apatis.
b. Karbohidrat
Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh kita didapatkan dari makanan pokok seperti
padi-padian, tepung, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi energy /
tenaga.
c. Protein
Kebutuhan protein pada anak prasekolah adalah 1,5 g/kgBB/hari sumber makanan terdapat
dari telur, sereal, kacang-kacangan, tahu, tempe dan lain sebagainya.
d. Lemak
Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak sumber makanan seperti
susu, krju, kuning telur, mentega, kacang tanah dan ikan.
e. Cairan
Keperluan anak berkisar antara 100-125 ml/kgBB/hari atau sebanyak 1150-1800 ml/hari.
44 | G I Z I A N A K P R A S E K O L A H
buahan dalam bentuk yang menarik karena anak akan lebih berselera untuk menikmati rasa buah
tersebut. Yang tidak kalah penting adalah jangan mencampur makanan ke dalam satu mangkok.
Pisahkan jenis makanan yang berbeda dengan mempergunakan piring yang berbeda.
b. Buah-Buahan
Buah-buahan adalah sumber serat yang baik, khususnya vitamin A, C dan mineral seperti
kalium. Lebih sering memberikan buah-buahan yang mengandung citrun dan buah-buahan yang
isinya berwarna kuning.
c. Sayur-Sayuran
Merupakan sumber serat dan mineral yang baik seperti kalium, juga memberikan vitamin
A, C dan asam folik. Berikan sayuran berwarna hijau atau sayuran berwarna kuning kehijauan.
45 | G I Z I A N A K P R A S E K O L A H
untuk memenuhi kebutuhan energi basal, menunjang proses pertumbuhan dan untuk aktivitas
sehari-hari. Energi dapat diperoleh dari protein, lemak, dan karbohidrat yang ada didalam bahan
makanan. Anak prasekolah yang kekurangan atau kehilangan energi dalam jangka lama akan
menyebabkan status gizi yang menurun dan berlanjut menjadi gizi buruk. Penelitian yang
dilakukan oleh Andyca (2012) menunjukkan adanya hubungan antara asupan energi dengan
status gizi. Responden yang mengkonsumsi energi lebih/berlebihan akan memiliki risiko
kegemukan sebesar 3,7 kali jika dibandingkan dengan yang mengkonsumsi tinggi lemak.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan
menyajikan menu bagi anak pra sekolah, serta mahasiswa dapat memberikan
pelayanan gizi bagi masyarakat (anak pra sekolah).
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengkaji studi kasus anak pra sekolah
b. Merencanakan menu untuk anak pra sekolah
c. Menyusun menu untuk anak pra sekolah
d. Mengolah menu untuk anak pra sekolah
e. Menyajikan menu untuk anak pra sekolah
f. Mengevaluasi makanan untuk anak pra sekolah
C. CONTOH KASUS
Aulia merupakan seorang anak berusia 4 tahun dengan berat badan 90 cm. Orang
tuanya bekerja sebagai PNS, sehingga Aulia lebih sering bersama bibinya. Aulia tergolong
anak yang sulit makan. Dia gemar mengkonsumsi makanan cepat saji seperti ayam goreng,
dan kentang goreng, tidak menyukai sayuran, dan telur, tetapi masih rutin mengkonsumsi
susu.
1. Hitung Berat Badan Ideal Aulia!
2. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat)!
3. Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!
D. PERHITUNGAN
BBI = (usia (tahun) x 2 + 8) Energi = 100 x 15
= (4 x 2 + 8) =1500 Kkal
=16 kg
Protein = 15 % x 1500
46 | G I Z I A N A K P R A S E K O L A H
225 = 41,6 gram
= 4 Karbohidrat = 100 (15 + 25) %
= 56,25 gram = (100 – 40) %
= 60 %
= 60 % x 1500
Lemak = 25 % x 1500 900
375
= 4
= 9 = 225 gram
E. CONTOH MENU
F. STUDI KASUS
47 | G I Z I A N A K P R A S E K O L A H
1. Anak X merupakan seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun dengan berat badan 17,5
kg dan tinggi badan 94 cm. Ayahnya bekerja sebagai guru honorer pada salah satu SMA
Swasta di Kota Pontianak dan juga sebagai pelatih karate di sekolah tersebut. Sedangkan
ibunya bekerja sebagai salah satu pegawai swasta di salah satu perusahaan di Kota
Pontianak. Dalam kesehariannya Ia tinggal bersama dengan kakek dan neneknya di Desa
sehingga dia jarang bertemu dengan orangtuanya dan hanya bertemu sekali dalam
seminggu. Kakeknya bekerja sebagai PNS di salah satu SD di Kab. Kubu Raya. Dalam
soal makan, X tergolong anak yang tidak cerewet. Dia menyukai semua makanan dan
sangat suka makanan yang digoreng, hanya saja dia tidak menyukai sayuran yang berwarna
hijau. Ia juga menyukai makanan sereal yang dicampur dengan susu, dan juga jajanan
seperti snack-snack dan es krim yang dibelinya di toko dekat rumahnya. Dia juga gemar
mengkomsumsi buah-buahan yang di petik dari sekitar halaman belakang rumahnya seperti
pisang dan pepaya. Sehari-hari Ia diberi makan-makanan yang digoreng seperti ayam
goreng, sosis goreng, telur goreng, dan makanan lain yang bergoreng dan dicampur dengan
kuah sayur, dengan porsi satu centong nasi tetapi tidak penuh. Biasanya anak X diberi
makan 3x dalam sehari. Dalam kesehariannya, Ia merupakan anak yang aktif. Dari pagi
sampai siang dia ikut ke sekolah bersama dengan kakeknya dan bermain disana, dan pada
sore harinya dia bermain bersama temannya di halaman depan rumahnya.
a. Hitung BB Ideal anak tersebut!
b. Hitunglah kebutuhan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat)!
c. Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!
2. N merupakan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun tinggal di daerah Sekadau, ia memiliki
berat badan 12 kg dan tinggi badan 89 cm, N adalah anak ketiga dari 3 bersaudara.
Ayahnya bekerja sebagai supir truk dan ibunya bekerja sebagai salah satu karyawan swasta
di salah satu perusahaan. Saat ini N sudah bersekolah PAUD yang tidak jauh dari
rumahnya, ia biasa diasuh oleh neneknya dari pagi sampai sore. N tergolong anak yang
aktif dan tidak rewel soal makan, dan ia gemar mengkonsumsi makanan seperti pisang
goreng dan biscuit, tetapi ia kurang menyukai makan sayuran hijau seperti sawi. N suka
mengonsumsi potongan buah segar yang terdiri dari buah pisang, semangka, mangga untuk
selingan siang hari. N masih suka mengonsumsi susu formula pada malam hari.
a. Hitung BB Ideal anak tersebut!
b. Hitunglah kebutuhan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat)!
c. Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!
3. E adalah seorang anak perempuan yang berusia 5 tahun, ia bersekolah di salah satu TK di
Mandor. E memiliki berat badan 29 kg dan tinggi badan 109 cm. Ayahnya adalah seorang
karyawan swasta dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Di lingkungan rumahnya,
ibu E menanam kangkung dan daun singkong yang biasa dimasak untuk E. Dalam soal
makan ibu E tidak pernah merasa kesusahan dalam memberi E makan, karena E tidak
pilih-pilih dalam hal makanan. Makanan yang lebih disukai E adalah ayam goreng. Ibu E
biasa memberi E bekal untuk sekolah berupa nasi putih dua sendok nasi dan dilengkapi
dengan sayur yang tidak berkuah seperti tumus sayur kangkung dan lauk hewaninya seperti
ayam goreng. Ibu E biasanya juga membuatkan cemilan seperti kentang goreng untuk
mencegah E jajan sembarangan di luar.
a. Hitung BB Ideal anak tersebut!
b. Hitunglah kebutuhan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat)!
c. Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!
4. M merupakan seorang anak perempuan berusia 5 tahun, memiliki berat badan 23 kg dan
tinggi badan 100 cm yang merupakan anak tunggal. Ayahnya memiliki sebuah toko
peralatan sekolah dan Ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Soal makanan M
merupakan anak yang tidak cerewet dan tidak memilih-milih makanan, dia menyukai
semua makanan hanya saja dia kurang menyukai sayuran yang berdaun. M menyukai nasi
goreng untuk sarapan. Ibunya tidak membiasakan M jajan di luar, jadi ibunya sering
membuatkannya cemilan seperti puding buah dan roti bakar. M menyukai buah-buahan,
48 | G I Z I A N A K P R A S E K O L A H
tetapi kurang menyukai buah apel. M juga menyukai makanan bergoreng seperti tempe
goreng dan kurang menyukai tahu goreng.
a. Hitung BB Ideal anak tersebut!
b. Hitunglah kebutuhan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat)!
c. Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!
5. B seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dengan berat badan 21 kg dan tinggi badan 120
cm. Saat ini B bersekolah di salah satu TK yang ada di Pontianak. Ayahnya bekerja
sebagai PNS dan ibunya membuka rumah makan disebelah rumahnya. B merupakan anak
bungsu dari 3 bersaudara. B sangat menyukai ayam goreng dan wortel, tetapi tidak
menyukai sayuran yang berdaun dan alergi terhadap ikan. Ia suka cemilan bergoreng
seperti sosis dan pisang goreng. Di waktu bermain, ia selalu makan cemilan buatan ibunya
karena ibunya tidak membiasakan ia jajan diluar. B mengonsumsi nasi hanya dua kali
dalam sehari, setiap pagi ia tidak pernah mengonsumsi nasi, hanya saja ia biasanya
mengonsumsi cemilan 3 sampai 4 kali sehari. B kurang menyukai susu. Setiap makan, B
selalu minta dibuatkan air es seperti sirup maupun teh.
a. Hitung BB Ideal anak tersebut!
b. Hitunglah kebutuhan energi dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat)!
c. Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!
G. DISKUSI HASIL
1. Apakah menu yang disusun sudah sesuai degan subjek pada kasus?
2. Apakah menu yang disusun sudah tepat bila dilihat dari jumlah, jenis dan frekuensinya?
3. Dari segi kulinari, apakah menu yang disusun memiliki penampilan yang menarik?
H. LAPORAN HASIL
1. Laporan ditulis sesuai dengan format yang telah ditentukan (Judul, tujuan, praktek ke, hari/
tanggal, kelompok, tinjauan pustaka, alat dan bahan, hasil praktikum, pembahasan,
kesimpulan, saran, dan daftar pustaka).
2. Laporan dikumpulkan dua hari sebelum praktikum selanjutnya.
3. Setelah selesai semester buku praktikum dikembalikan kepada instruktur untuk digunakan
sebagai nilai tugas/praktik mingguan.
I. ASPEK PENILAIAN
1. Kehadiran
2. Ketepatan tugas dan laporan
3. Keaktifan di kelas
4. Tanggung jawab
5. Ujian akhir praktikum
49 | G I Z I A N A K P R A S E K O L A H