Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

SUKA MAKAN SAYUR BUAH (SUKA SABU)

DI SUSUN OLEH

1. Adin Nurmala Sari P0 5130218002


2. Aniski Dwi Lesafitri P0 5130218004
3. Annisa Aprilianti P0 5130218005
4. Delima Meli Gustina P. P0 5130218009
5. Ester Angelina Marpaung P0 5130218046
6. Intan Sefti Zahra P0 5130218024
7. Trie Utami P0 5130218050

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2021


LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Kegiatan : Suka Sayur Buah (Suka Sabu)


Hari/Tanggal Kegiatan : Rabu, 23 Juni 2021
Kegiatan : Pukul 09.00 s/d Selesai
Tempat : Posyandu Mawar Indah, Kel Kebun Roos

Bengkulu, Juni 2021

Ketua Pelaksana Sekretaris

Delima Meli Gustina P. Annisa Aprilianti

Kepala Daerah Setempat


PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI
MAKANAN SEHAT UNTUK BALITA HEBAT

A. Latar Belakang
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini
mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu
hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi
adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan
dan perkembangan.Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal
untuk menjalankan proses dalam tubuh.

Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu:

a. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga
diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga
balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga dapat
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan
jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein.
c. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh
termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat
diperoleh dari vitamin, mineral dan air
B. Masalah gizi balita
a. Kurang Energi Protein (KEP)
KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut
KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan
menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau Protein Energy
Malnutrition dapat diartikan sebagai salah satu penyakit gangguan gizi
yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai macam
keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun
protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi
makro (Energi dan Protein) pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut
ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein :
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari
makanan dalam usus terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi
yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai
b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan
kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi
besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak
obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler,
seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam
darah), hipertensi, hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan
komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat
badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak beranjak remaja
dan dewasa.
Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-anak
sebagai berikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia
berbuat sesuai dengan keinginan orang tua
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga.
Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :
1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan
pola makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan
makannya, jangan berikan makanan yang kandungan lemaknya
tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan
masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang
terlalu kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis,
karena itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat
badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa
mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti lari,
berenang, atau bermain bola, dan lain-lain

C. Pengaturan Makan Balita


Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya
adalah pemberian ASI sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI), imunisasi, dan suplementasi vitamin A. Makanan pendamping
ASI merupakan makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI. Makanan
pendamping ASI diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi bayi
semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan
dengan tahap perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan
bayi baru belajar mengunyah dan siap untuk mengonsumsi makanan padat.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan
zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi
karena pada masa ini sampai anak usia dua tahun merupakan masa
pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi. Kandungan lemak pada
makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam lemak
esensial, memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak
bagi anak dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45%
kebutuhan energi.
Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga
cocok untuk anak yaitu gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-
bumbu dengan rasa yang tajam. Susu masih sangat berperan penting dalam
pola makan anak Anda, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang
sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari. Berikan
anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang, Anak harus makan
berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:
a. 4 porsi jenis karbohidrat perhari
b. 2-3 porsi susu perhari
c. 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
d. 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari

Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah berusia 6 bulan sampai


12 bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan
mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan dengan
berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP-ASI harus bertahap dan bervariasi,
mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar,
makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya makanan padat. MP-ASI
sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer
secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat. Anjuran
pemberian makanan pada bayi dan anak dapat dilihat pada Tabel 1

Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna, maka perlu


diperhatikan sifat-sifat bahan makanan yang akan digunakan. Makanan
tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik, yaitu tampilan
dan aroma yang layak. Selain itu dilihat dari segi kepraktisannya, makanan
tambahan bayi sebaiknya sudah dipersiapkan dengan waktu pengolahan yang
singkat.
Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk bayi :
Bahan Makanan yang dianjurkan :
1. Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan
cairan atau kaldu daging dan sayuran, susu formula, (ASI) atau air
2. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya,
pisang, apel, melon dan alpukat
3. Sayur-sayuran dan kacang-kacang yang direbus kemudian dihaluskan
menggunakan blender
4. Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian diblender
5. Ikan yang diblender sebaiknya ikan yang tidak berduri

B. Nama Kegiatan
Suka Makan Sayur dan Buah (Suka Sabu)

C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untk memberikan informasi kepada peserta
penyuluhan serta dapat menyebutkan pengertian Gizi Seimbang, Pengaruh
Makanan Pada Balita Dan Dampak Tidak Mengkonsumsi Sayur dan Buah.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan pada
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Juni 2021
Waktu : Pukul 09.00 s/d Selesai
Tempat : Posyandu Mawar Indah, Kel Kebun Roos

E. Penyelenggaraan
Penyelenggara Penyuluhan ini adalah mahasiswa Jurusan Gizi Prodi Sarjana
terapan Gizi dan Dietetika Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu
didampingi oleh pembimbing lapangan dari Puskesmas Pasar Ikan Kota
Bengkulu.
F. Peserta
Peserta Penyuluhan ini adalah Ibu balita umur 2-5 tahun di lingkungan
Puskesmas Suka Merindu Kota Bengkulu, yang berjumlah ± 40 orang.
G. Metode Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, dengan media Booklet,
maupun PPT. Selanjutnya peserta mendengarkan pemaparan materi dari
pembicara dan dilanjutkan sesi tanya jawab.
H. Susunan Panitia
Terlampir I
I. Susunan Acara
Terlampir II
J. Anggaran Dana
Terlampir III
K. Penutup
Demikian Proposal Penyuluhan Gizi pada ibu balita umur 2-5 Tahun Di
Posyandu Mawar Indah, Kelurahan Kebun Roos Kota Bengkulu Tahun 2021 ini
dibuat dan diajukan sebagai bentuk rencana untuk melakukan Penyuluhan Gizi Pada
Ibu Balita. Kami mengharapkan partisipasi aktif dan dukungan Bapak/Ibu Kepala
Daerah Setempat. Semoga kegiatan Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar dan
terlaksana seperti yang diharapkan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami
mengucapkan terimakasih.

Lampiran I

SUSUNAN PANITIA

“Suka Makan Sayur Buah (Suka Sabu)”

Penasehat I : Dr. Demsa Simbolon,. SKM.,MKM (dosen pembimbing)


Penasehat II : Suryandi Carolina Ginting.,SKM (pembimbing lapangan)
Ketua : Delima Meli Gustina P.

Sekretaris : Annisa Aprilianti

Bendahara : Ester Angelina Marpaung

Seksi Humas :

Seksi Acara 1. Adin Nurmala Sari


2. X
3. X
:
Seksi Perlengkapan : 1. Trie Utami
2. X
3. X

Seksi Dokumentasi : 1. Intan Sefti Zahra


2. X
3. X

Seksi Konsumsi 1. Aniski Dwi Lesafitri


2. X
3. X
Lampiran II

SUSUNAN ACARA
“Makanan Sehat Untuk Balita Hebat”

WAKTU KEGIATAN PETUGAS


08.00 - 09.00 Persiapan Panitia Seluruh Panitia
09.00 – 09.10 Absensi Seluruh Peserta

09.10 – 09.15 Pembukaan Pembawa Acara

09.15 – 09.20 Kata sambutan dosen Jumyati SKM., M.Gizi


pembimbing
09.20 - 09.25 Kata sambutan ketua Delima Meli Gustina Purba
panitia
09.25 – 09.30 Kata sambutan kepala
PKM Pasar Ikan /
Mewakili
09.30-09.35 Pembacaan do’a Trie Utami

09.35-09.45 Pre test Seluruh peserta

09.45-09.50 Penyampaian CV
moderator
09.50-09.55 Penyampaian CV
Pemateri di pandu oleh
moderator
09.55-10.25 Penyampaian Materi

10.25-10.40 Tanya Jawab

10.40-11.00 Break sejenak Semuanya

11.00-11.05 Penayangan Video Moderator / demo masak

11.05-11.15 Post tes dan Evaluasi Peserta

11.15-11.20 Door prize Dipandu Pembawa Acara


11.20-11.25 Penyerahan Mc dan Narasumber
Piagam/sertifikat
11.25-11.30 Pemberian Hadiah Panitia

11.30-11.35 Penutupan MC

11.40-11.45 Sesi Dokumentasi Seluruh Peserta dan Panitia


Lampiran III

ANGGARAN DANA

“Suka Makan Sayur Buah (Suka Sabu)”

No. Kegiatan Uraian Harga Jumlah


1. Hadiah - 7000 / lmbr Rp. 21.000
Total Rp. 21.000

Anda mungkin juga menyukai