DI SUSUN OLEH
A. Latar Belakang
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini
mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu
hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi
adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan
dan perkembangan.Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal
untuk menjalankan proses dalam tubuh.
a. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga
diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga
balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga dapat
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan
jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein.
c. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh
termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat
diperoleh dari vitamin, mineral dan air
B. Masalah gizi balita
a. Kurang Energi Protein (KEP)
KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut
KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan
menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau Protein Energy
Malnutrition dapat diartikan sebagai salah satu penyakit gangguan gizi
yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai macam
keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun
protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi
makro (Energi dan Protein) pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut
ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein :
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari
makanan dalam usus terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi
yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai
b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan
kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi
besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak
obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler,
seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam
darah), hipertensi, hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan
komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat
badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak beranjak remaja
dan dewasa.
Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-anak
sebagai berikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia
berbuat sesuai dengan keinginan orang tua
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik
Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga.
Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :
1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan
pola makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan
makannya, jangan berikan makanan yang kandungan lemaknya
tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan
masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang
terlalu kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis,
karena itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat
badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa
mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti lari,
berenang, atau bermain bola, dan lain-lain
B. Nama Kegiatan
Suka Makan Sayur dan Buah (Suka Sabu)
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untk memberikan informasi kepada peserta
penyuluhan serta dapat menyebutkan pengertian Gizi Seimbang, Pengaruh
Makanan Pada Balita Dan Dampak Tidak Mengkonsumsi Sayur dan Buah.
E. Penyelenggaraan
Penyelenggara Penyuluhan ini adalah mahasiswa Jurusan Gizi Prodi Sarjana
terapan Gizi dan Dietetika Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu
didampingi oleh pembimbing lapangan dari Puskesmas Pasar Ikan Kota
Bengkulu.
F. Peserta
Peserta Penyuluhan ini adalah Ibu balita umur 2-5 tahun di lingkungan
Puskesmas Suka Merindu Kota Bengkulu, yang berjumlah ± 40 orang.
G. Metode Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, dengan media Booklet,
maupun PPT. Selanjutnya peserta mendengarkan pemaparan materi dari
pembicara dan dilanjutkan sesi tanya jawab.
H. Susunan Panitia
Terlampir I
I. Susunan Acara
Terlampir II
J. Anggaran Dana
Terlampir III
K. Penutup
Demikian Proposal Penyuluhan Gizi pada ibu balita umur 2-5 Tahun Di
Posyandu Mawar Indah, Kelurahan Kebun Roos Kota Bengkulu Tahun 2021 ini
dibuat dan diajukan sebagai bentuk rencana untuk melakukan Penyuluhan Gizi Pada
Ibu Balita. Kami mengharapkan partisipasi aktif dan dukungan Bapak/Ibu Kepala
Daerah Setempat. Semoga kegiatan Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar dan
terlaksana seperti yang diharapkan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami
mengucapkan terimakasih.
Lampiran I
SUSUNAN PANITIA
Seksi Humas :
SUSUNAN ACARA
“Makanan Sehat Untuk Balita Hebat”
09.45-09.50 Penyampaian CV
moderator
09.50-09.55 Penyampaian CV
Pemateri di pandu oleh
moderator
09.55-10.25 Penyampaian Materi
11.30-11.35 Penutupan MC
ANGGARAN DANA