Anda di halaman 1dari 12

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

GIZI BALITA

OLEH :

KELOMPOK MELATI

1. DEWI SETYANINGSIH

2. ERIKA DUWAR SAWATI

3. LUSY OKTAVIASARI

4. MARIA ROSALIA MARAN

5. PRAMAULITA ERLINA PUTRI

6. SILVIA RAHMAHDINI

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

AKADEMI KEBIANAN WIYATA MITRA HUSADA

KERTOSONO – NGANJUUK

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Gizi Balita

Sub Tema : Gizi Pada Balita

Hari/ Tanggal : Senin, 21 Desember 2020

Tempat : AKBID Wiyata Mitra Husada

Sasaran : Ibu, Balita dan Keluarga

1. LATAR BELAKANG

Gizi adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang

berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin

yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil.

Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak.

Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh

untuk pertumbuhan dan perkembangan. Gizi seimbang adalah komposisi

zat yang cukup/ideal untuk menjalankan proses dalam tubuh.

2. TUJUAN

 TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan, meningkatkan pengetahuan ibu balita

tentang pemenuhan gizi untuk balita.


 TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan dapat :

a. Meningkatkan pengetahuan tentang gizi pada balita

b. Meningkatkan kesadaran ibu untuk memperhatikan dan dapat

mengatur makanan anak mulai usia 1-5 tahun sesuai kebutuhan gizi

balita

c. Meningkatkan status gizi balita

d. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan bergizi yang

mengandung 3 fungsi utama yaitu sebagai zat teaga, zat

pembangun, dan zat pengatur.

e. Meningkatkan pengetahuan tentang KEP (Kurang Energi Protein)

3. MATERI

Terlampir

4. MEDIA

1. Materi SAP

2. Leaflet

5. METODE

1. Penyampaian Materi

2. Ceramah

3. Tanya Jawab
6. Rincian Kegiatan

No Kegiatan Waktu Metode Media yang digunkan

1. Pembukaan terdiri 5 menit Ucapan salam

dari : dan

1. salam penyampaian

2. perkenalan tujuan

3. penyampaian

tujuan umum dan

tujuan khusus

2. Penyampaian 15 menit Ceramah Leaflet

materi

3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab

4. Penutup 5 menit Kalimat

penutup

penyajian,

salam penutup

7. EVALUASI

Metode : Tanya Jawab

Jenis dan Bentuk Evaluasi : Pertanyaan lisan

Butir-butir soal :
1. Apa yang di maksud dengan gizi?

Jawab : Gizi adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan

manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan

sedini mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui

makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa

kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh

tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.

2. Sebutkan 3 fungsi utama Gizi?

Jawab :

- Gizi sebagai zat tenaga

- Gizi sebagai zat pembamgun

- Gizi sebagai zat pengatur

3. Apa masalah gizi pada balita?

Jawab :

- Kurang Energi Protein (KEP)

- obesitas

4. Apa sebab kurangnya asupan energi dan protein?

Jawab :

1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi

2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan

3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari

makanan dalam usus terganggu


5. bahan makanan apa saja yang tidak dianjurkan untuk balita?

Jawab :

- Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa

- Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa.

- Makanan terlalu berlemak.

- Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak

8. MATERI

TEORI MATERI

1.1 Pengertian Gizi

Gizi adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia

yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin

yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil.

Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah

suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan

perkembangan.

Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk

menjalankan proses dalam tubuh.

Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu

a. Zat tenaga

Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga

diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga


balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga dapat

diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.

b. Zat pembangun

Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan

perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan

jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein.

c. Zat pengatur

Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh

termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur

dapat diperoleh dari vitamin, mineral dan air

1.2 Masalah gizi balita

a. Kurang Energi Protein (KEP)

KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana

rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari

sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Anak

disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat

badan menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau Protein

Energy Malnutrition dapat diartikan sebagai salah satu penyakit

gangguan gizi yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan

berbagai macam keadaan patologis yang disebabkan oleh

kekurangan energi maupun protein dalam proporsi yang

bermacammacam. Kurangnya zat gizi makro (Energi dan Protein)


pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut ini sebab-sebab

kurangnya asupan energi dan protein :

1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi

2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan

3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan

sari makanan dalam usus terganggu

4) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi

5) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan

6) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan

sari makanan dalam usus terganggu

7) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit

infeksi yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai

b. Obesitas

Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan

kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan

dalam porsi besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang

seimbang. Dampak obesitas pada anak memiliki faktor risiko

penyakit kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar

kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi, hyperinsulinemia,

gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi

bila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan

berlanjut sampai anak beranjak remaja dan dewasa.


Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-anak

sebagai berikut:

1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol

2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat

3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi

4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia

berbuat sesuai dengan keinginan orang tua

5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada

pada keluarga. Ada banyak cara untuk mengendalikan

kegemukannya:

1 Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti

mengendalikan pola makan anak agar tetap seimbang.

Awasi kebiasaan makannya, jangan berikan makanan yang

kandungan lemaknya tinggi.

2 Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak

diberikan masakan yang mengandung banyak lemak

seperti santan yang terlalu kental.

3 Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti

buahbuahan.

4 Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman

manis, karena itu adalah sumber kalori yang dapat

meningkatkan berat badan.


5 Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa

mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti

lari, berenang, atau bermain bola, dan lain-lain.

1.3 Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

untuk bayi.

 Bahan Makanan yang dianjurkan :

1. Beras, kentang, roti, mie, ubi, singkong, gula dll.

2. Ikan, daging, ayam, susu, keju, kacang-kacangan, tahu, keju.

3. Sayuran hijau tua (Seperti : Daun singkong, bayam, kangkong,

daun kacang panjang, sawi hijau, dll.)

4. Sayuran berwarna kuning jingga (Seperti : Wortel, tomat, ubi

kuning, labu, dll.)

5. Sayuran kacang-kacangan (Seperti : Kacang panjang, buncis,

kacang kapri, dll.)

 Bahan Makanan yang tidak dianjurkan :

1. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa.

2. Makanan terlalu berlemak.

3. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak

4. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam

5. Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak.

Sayuran yang mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak.


Kedua makanan tersebut dapat menyebabkan perut bayi kembung.

6. Pada bayi, Kadang kala telur dapat memacu alergi pada bayi,

sehingga pemberian telur dilakukan secara bertahap dan dengan

porsi kecil. Jika terjadi alergi terhadap bayi, maka pemberian

dihentikan

1.4 Mengatur makanan anak usia 1-5 thn.

Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan

kebutuhan prinsip sebagai berikut:

1 Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari

makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.

2 Berikan sumber protein nabati dan hewani.

3 Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan

makanan lain yang diterima anak.

4 Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan

semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.

9. Penutup

Penyuluhan diberikan 30 menit dimulai pukul 09.00 WIB s/d Selesai

DAFTAR PUSATAKA

Almatser, S.2008.Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


Depkes RI (2009), Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI

Soetjiningsih, 1997, Sari Gizi Klinik ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan,

Jakarta

EGL .

Anda mungkin juga menyukai