STUNTING
OLEH :
KELOMPOK MELATI
1. Dewi setyaningsih
3. Lusy oktaviasari
6. Silvia rahmadini
Tema : Stunting
A. Latar Belakang
perkembangan kemampuan anak. Masalah gizi yaitu status gizi yang kurang
dan buruk, dimana gizi kurang adalah kondisi kekurangan gizi akibat jumlah
makro dan mikro tidak memadai dan dapat menyebabkan prevalensi anak
pendek sangat tinggi yang mempengaruhi satu dari tiga anak balita sebagai
(WHO). Proporsi anak pendek pada penduduk miskin sebesar 40% sedangkan
penduduk kaya sebesar 33%. Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal
tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi
terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam
efek yang luas dari kekurangan gizi yang kronis selain itu beresiko lebih besar
menderita penyakit menular dan tidak menular pada usia dewasa. Anak
pendek ini merupakan gambaran kekurangan gizi kronis yang dimulai sejak
janin hingga masa pertumbuhan sampai usia 2 tahun. Jika pada periode
tersebut kurang gizi dampaknya akan sangat signifikan pada kejadian anak
pendek. Menurut hasil Penilaian Status Gizi tahun 2016, Propinsi Jawa
46,28% untuk anak pendek sedangkan untuk anak sangat pendek sebesar
ketika dewasa. Pekerjaan ibu mempunyai andil yang besar dalam masalah gizi
pada anak. Ibu yang bekerja berkaitan erat dengan penghasilan keluarga yang
berkualitas.
Orang tua yang pendek merupakan salah satu faktor yang berhubungan
menyatakan bahwa status gizi disebabkan oleh karakteristik orang tua seperti
terjadi infeksi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan BlackCC (2008) bahwa
tinggi badan ibu yang pendek dan gizi ibu yang buruk berhubungan dengan
bahwa karakteristik ibu atau keadaan ibu yang meliputi tinggi badan
memiliki tinggi badan yang pendek karena gen pembawa kromosom pendek
Status gizi anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
faktor keluarga yang mana ibu memegang peran paling tinggi dalam
kurang baik dapat menyebabkan anak memiliki status gizi kurang (Timreck,
2005).
Tujuan
1. Tujuan :
mencegahnya.
2. Materi
(Terlampir)
3. Media
1) Materi SAP
2) Leaflet
4. Metode
a. Penyampaian materi
b. Tanya jawab
5. Rincian Kegiatan
6. Evaluasi
Jawab :
atau keadaan anak dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan
anak-anak seusianya.
Jawab :
kemiskinan
a. Anak yang stunting pada umur 8-10 tahun lebih terkekang/ tertekan
tekanan.
Jawab :
enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua
tahun.
2. Materi
rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dari anak seusianya
dan sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau
besarnya paparan fisik, kekebalan tubuh dari orang yang terkena (host)
dapat menentukan:
1. Terjadinya infeksi
Bersih Sehat (PHBS) baik di tingkat rumah tangga, sarana kesehatan, dan
4. Penimbangan Balita
sesudah BAB
dengan cara melindungi diri secara fisik dari paparan virus covid- 19.
kemiskinan.
gerak.
cm/ tahun
tahun. Stunted yang parah pada anak-anak akan terjadi deficit jangka
stunted cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen
dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal ini
c. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat
1.6 Pencegahan
1.7 Penanggulangan
dilahirkannya.
gizi dan masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah
pertumbuhan.
tersebut.
3. Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit.
b. Pada saat bayi lahir
2. Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi ASI saja (ASI Eksklusif)
Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah
ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
EVALUASI
Yogyakart : Leutika.