SAP STUNTING
Oleh :
NIM. 18037141063
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
pencegahanya.
b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :
Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Stunting
Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Stunting
Keluarga Dapat Mengetahui Risiko Kesehatan Pada Anak Stunting
Keluarga Dapat Mengetahui cara pencegahan Stunting
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
Leaflet
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode
Kegiatan Peserta
1 Orientasi 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam Ceramah dan
2. Memperkenalkan Mendengarkan
Tanya jawab
Memperhatikan
diri
Brain
3. Menjelaskan tujuan
storming
kegiatan yang akan
Dilakukan mengenai Stunting
2 Kegiatan 10 1. Menjelaskan Mendengarkan Ceramah dan
menit pengertian Stunting Tanya jawab
2. Menjelaskan
Memperhatikan.
penyebab Stunting
3. Menjelaskan Risiko
Menyimak
Kesehatan Pada
Anak Stunting
4. Menjelasakan cara
pencegahan stunting
3 Terminasi 15 1. Memberi Mendengarkan. Ceramah dan
menit kesempatan pada Tanya jawab
Memperhatikan.
keluarga untuk
bertanya. Menjawab salam
2. Beri pujian
3. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
4. Mengucapkan
salam.
E. MATERI : Terlampir
F. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah keluarga Tn.T
2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Evaluasi hasil
a. keluarga mampu menjelaskan pengertian Stunting
b. keluarga mampu menyebutkan penyebab Stunting
c. keluarga mampu menyebutkan Risiko Kesehatan Pada Anak Stunting
d. keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan Stunti
STUNTING
1. Definisi.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam
waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki
keterlambatan dalam berpikir. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai
kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia
dua tahun
bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis)
diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting
juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan
mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk.Stunting dan kondisi lain
terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi,
obesitasdankematianakibatinfeksi
2. Penyebab Stunting
Secara umum, kekerdilan atau stunting ini disebabkan oleh gizi buruk pada ibu, praktik
pemberian dan kualitas makanan yang buruk, sering mengalami infeksi serta tidak menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat.Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
Calon ibu yang tidak bisa menjaga asupan nutrisi makanannya ketika hamil, memiliki
resiko yang cukup besar untuk melahirkan anak dengan dengan masalah kesehatan seperti
stunting. Bahkan, dalam beberapa kasus, hal seperti ini menyebabkan stunting menjadi
penyakit turun-temurun. Tak sampai disitu saja, pemberian nutrisi atau makanan terhadap
bayi dimasa-masa awal pertumbuhan, juga bisa menjadi penyebab stunting. Kurangnya
Kondisi lingkungan sekitar yang buruk menjadi salah satu faktor penyebab munculnya
beberapa masalah kesehatan. Stunting menjadi salah satunya. Bayi yang sudah diberi
nutrisi cukup melalui ASI namun hidup dikawasan atau daerah yang tidak terjaga
Kenapa? Sebab, infeksi yang disebabkan oleh buruknya lingkungan sekitar dapat
mengurangi kemampuan usus untuk bekerja dengan baik. Dampaknya tentu saja langsung
stunting bisa muncul jikalau calon ibu tidak dapat menjaga pola makannya ketika masih
hamil. Pola makan yang tidak dijaga, dengan kecenderungan malas makan menjadi yang
paling utama. Beberapa penelitian menyebut bahwa bayiyang lahir dengan berat badan
rendah (yang notabene hasil dari kurangnya asupan nutrisi sang ibu), memiliki peluang
yang cukup tinggi untuk mengidap stunting. Untuk mencegahnya, para ibu bisa
melakukan pengecekan rutin terkait berat badannya setiap satu bulan sekali.
anak pengidap stunting disana, tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan hidup
dalam kondisi ekonomi yang buruk. Tingkat ekonomi yang buruk tentu saja memiliki
dampak yang sangat kuat dengan pemberian nutrisi si calon ibu kepada calon anaknya.
Dengan fakta ini, kita bisa menyimpulkan apabila stunting biasa terjadi di negara atau
kawasan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lambat atau tidak baik.
Penyebab lain Anak yang terlahir dengan sindrom alkohol janin (Fetus Alcohol
Syndrome/FAS) juga dapat mengalami stunting. FAS merupakan pola cacat yang dapat
terjadi pada janin karena Sang Ibu mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol saat
sedang hamil. Anak dengan FAS memiliki sekelompok rangkaian gejala yang mencakup
bentuk wajah yang berbeda dari anak normal, pertumbuhan fisik terhambat, serta
1. Stunting dikaitkan dengan otak yang kurang berkembang dengan konsekuensi berbahaya
untuk jangka waktu lama, termasuk kecilnya kemampuan mental dan kapasitas untuk
belajar, buruknya prestasi sekolah di masa kecil, dan mengalami kesulitan mendapat
risiko penyakit kronis terkait gizi seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.
2. Memiliki risiko yang lebih besar untuk terserang penyakit, bahkan kematian dini.
3. Kekerdilan dapat menurun pada generasi berikutnya, disebut siklus kekurangan gizi
antargenerasi.
4. Ketika dewasa, seorang wanita stunting memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
komplikasi selama persalinan karena panggul mereka lebih kecil, dan berisiko
1. Seorang ibu harus mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan nutrisi yang
2. Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Buah Hati, seperti memberikan ASI eksklusif
3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan,
meminum air yang aman, mencuci peralatan makan dan peralatan dapur,
membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil, serta memiliki sanitasi yang
Menjaga asupan nutrisi yang ideal dan bervariatif ditambah dengan perilaku hidup
bersih dan sehat memegang peranan yang krusial bagi kesehatan ibu hamil, terutama
bagi janin. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekerdilan demi kelangsungan hidup
anak dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang yang sehat, serta untuk
memastikan anak tumbuh menjadi orang dewasa yang kuat, terdidik, dan produktif
bertahap.
2. Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi anakdibawah
usia 2 tahun.
7. Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang memiliki anak balita.