Anda di halaman 1dari 11

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

“CEGAH STUNTING PADA BALITA”

Dosen Pembimbing :
Dina Dewi Anggraini, S.ST.Keb,M.Kes
Aulia Fatmayanti,S.ST,M.Kes

Disusun oleh :

ABDARSYA RACHMALIA CAHYA MELATI


P1337424620049

PROGRAM STUDI KEBIDANAN BLORA PROGRAM DIPLOMA TIGA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“CEGAH STUNTING PADA BALITA”

Pokok Bahasa : Cegah Stunting Pada Balita

Sub Pokok Bahasan : mencegah Stunting Pada Balita

Sasaran : Balita Stunting

Hari/Tanggal : Selasa, 29 November 2022

Tempat : Rumah Keluarga Tn. I

Waktu : 30 Menit

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang stunting pada balita, diharapkan

ibu dan keluarga balita dapat mengetahui dan memahami tentang masalah

kesehatan stunting pada balita.

2. Tujuan Instruksional Khusus

a. Ibu mengetahui pengertian stunting

b. Ibu mengetahui pencegahan stunting

c. Ibu mengetahui penyebab stunting

d. Ibu mengetahui ciri-ciri stunting

e. Ibu mengetahui dampak stunting


B. Kegiatan Penyuluhan

Waktu tahapan kegiatan Kegiatan

Penyuluhan Sasaran

5 Menit Pembukaan 1. Membuka 1. Menjawab salam

penyuluhan 2. Mendengarkan

dengan 3. Menyetujui

mengucapkan kontrak

salam

2. Memperkenalkan

diri

3. Mengontrak

waktu dengan

sasaran

20 Menit Kegiatan Inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan

dan berdiskusi 2. Memperhatikan

mengenai materi 3. Berdiskusi

penyuluhan 4. Bertanya

2. Memberi

kesempatan

kepada sasaran

untuk bertanya

5 Menit Penutup/ Evaluasi 1. Mengajukan 1. Menjawab

pertanyaan
2. Membacakan 2. Mendengarkan

kesimpulan dari kesimpulan

materi 3. Mendengarkan

penyuluhan dan menerima

3. Memberi saran kesimpulan

kepada sasaran 4. Menjawab

4. Menutup salam

penyuluhan

dengan salam

C. Media Penyuluhan

Leaflet

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Diskusi

E. Pokok Materi

1. Pengertian Stunting

2. Pencegahan Stunting Pada Balita

3. Ciri-ciri Stunting

4. Penyebab Stunting

5. Dampak Stunting Pada Balita


F. Evaluasi

Prosedur : Tanya Jawab

1) Apa yang ibu ketahui tentang stunting?

2) Bagaimana cara pencegahan stunting?

3) Sebutkan ciri-ciri stunting?

4) Sebutkan dampak dari stunting?

5) Sebutkan apa saja penyebab stunting pada balita?

G. Sumber Pustaka

Rahmadhita K. Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Makassar: Jurnal

Ilmiah Kesehatan Sandi Husada;2020

Anonymous. Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk

mencegah terjadinya stunting. Jurnal Kesehatan Komunitas;2019


Lampiran

Lampiran Materi

“Cegah Stunting Pada Balita”

1. Apa itu stunting ?

Stunting merupakan suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan

pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek apabila

dibandingkan dengan teman-teman seusianya.

2. Ciri – ciri Stunting ?

1. Pertumbuhan melambat

2. Pertumbuhan gigi terhambat

3. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

4. Berat badan balita tidak naik, bahkan cenderung mengalami penurunan

5. Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi

6. Performa buruk pada kemampuan focus dan memori belajarnya

3. Dampak stunting pada balita ?

1. Gangguan kognitif adalah gangguan yang berkaitan dengan peningkatan

usia. Gangguan ini menyababkan penurunan fungsi otak yang

berhubungan dengan kemampuan atensi, konsentrasi, kalkulasi,

mengambil keputusan, reasoning, berpikir abstrak.

2. Kesulitan belajar adalah stunting dapat mengakiatkan gangguan

pemusatan konsentrasi yang membuat anak lebih sulit belajar. Penelitian

juga menunjukan, anak yang berperwakan pendek memiliki focus dan


tingkat konsentrasi yang rendah sehingga bias mempengaruhi prestasinya

disekolah (tergantung dengan masing-masingb pola asuh)

3. Rentan mengalami penyakit tidak menular adalah salah satu dampak

stunting bagi kesehatan anak, yaitu membuat anak lebih rentang

mengalami penyakit tidk menular saat dewasa nanti. Penyakit tidak

menular berupa obesitas, penyait jantung dan hipertensi (tetap hubungan

antara stunting dan penyakit tidak menular masih diteliti oleh para ahali)

4. Kekebalan tubuh lebih rendah adalah kekebalan tubuh yang lebih

rendah telah diteliti berhubungan dengan malnutrisi yang terjadi pada

stunting. Asupan nutrisi yang buruk dapat menyebabkan gangguan

system kekebalan tubuh secara keseluruhan, sehingga membuat anak

lebih rentan mengalami penyakit infeksi berulang, kondisi inipun aka

nada dalam lingkarang yang terus-menerus, artinya penyakit infeksi yang

berulang0ulang akan berakibat terhadap buruknya asupan nutrisi dan

akan terus berpengaruh terhadap rendahnya system kekebalan tubuh anak

5. Performa rendah adalah stunting berdampak pula terhadap

produktivitas dan performa kerja anak menjadi dewasa.

4. Penyebab Stunting

a) Kadar giri buruk sejak masa kehamilan

Ketika kehidupan dimulai didalam Rahim, embrio sedang berkembang

bergantung pada makanan yang dikonsumsi ibu. Nutrisi ibu yang buruk

dapar membatasi pertumbuhan janin

b) Rendahnya berat badan bayi ketika lahir


Bayi dikatakan memiliki berat lahir rendah atau BBLR apabila dikatakan

memiliki berat badan kurang 2500 gr (2,5kg) atau dibawah 1500 gr (1,5

kg)

c) Tidak mendapatkan ASI ekslusif

Asi merupakan nutrisi dan sumber protein berkualitas baik yang dapat

memenuhi ¾ kebutuhakn protein pada bayi usia 6 bylan pertama, serta

dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat.

d) Melewatkan Imunisasi

Apabila sejak bayi para balita melewatkan jadwal imunisasi, maka ketika

terkena penyakit ia pun mengalami perubahan seperti tidak nafsu makan

e) Kebersihan lingkungan yang buruk

Kebersihan lingkungan yang buruk dapat menyebabkan makanan dan air

terkontaminasi oleh polan lingkungan atau yang disebut mitkosin

5. Pencegahan Stunting

a. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil

Tindakan yang relative ampuh untuk mencegah stunting pada anak

adalah selalu membuhi gizi sejak masa kehamilan

b. Beri ASI Ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan

ASI ternyata berpotensi mengurangu peluang stunting pada anak berkat

kandungan gizi maksro dan mikro

c. Dampingi ASI Ekslusif dengan MPASI sehat


Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bias memenuhi

gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk

mencegah stunting

d. Terus memantau tumbuh kembang anak diposyandu

Bawa sikecil secara berkala keposyandu maupun klinik khusus anak

e. Selalu jaga kebersihan lingkungan (akses air bersih dan fasilitas sanitasi)

Anak-anak sanat rentan akan serangan penyakit, terutama kalua

lingkungan sekitar mereka kotor


Lampiran

Media Penyuluhan
Lampiran

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai