Anda di halaman 1dari 2

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2023-01-20

6%
94%

Words 735
Plagiarised Unique

Characters 5493

Content Checked For Plagiarism

2. Asuhan Kebidanan Persalinan kala II


Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap


(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara berlangsung selama 2 jam dan pada multipara 1 jam
(Sunarsih, T., 2020). Saat kala II ibu dianjurkan mengejan dengan posisi baring miring kiri untuk mempercepat penurunan
kepala janin. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian (Ristica, O. D, 2022), posisi berbaring miring kekiri memberikan
kemudahan bagi ibu untuk istirahat diantara kontraksi jika ibu mengalami kelelahan, dan mengurangu risiko terjadinya
laserasi perineum (Sukarta & Rosmawaty, 2020).

a. Data Subjektif

Keluhan yang biasanya dialami oleh ibu pada persalinan kala II yaitu
ibu mengatakan ingin meneran. Hal ini sesuai dengan teori menurut
Yuni & Widi (2019) dimana kala II adalah tahap yang
dimulai ketika serviks dengan pembukaan lengkap 10 cm dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin, lama kala II
adalah 50 menit untuk primigravida ada 30 menit untuk multigravida, dan ditandai dengan adanya dorongan untuk
meneran, adanya tekanan pada spinter anus, vulva membuka, kepala turun ke dasar panggul, ibu merasa ingin buang air
besar (Aini, Q., 2020).

23

b. Data Objektif

Pada persalinan kala II data objektif diperoleh dengan melakukan


pemeriksaan umum yang terdiri dari keadaan umum, kesadaran, dan
TTV (Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi),
pemeriksaan dalam untuk menilai keadaan serviks, effecament, kulit ketuban, presentasi, dn menghitung DJJ (Yulizawati el
al, 2020).
c. Analisa

Diagnosa pada kala II ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan


dalam yang menunjukan pembukaan serviks telah lengkap dan
terlihat bagian kepala janin pada interoitus vagina atau
sudah tampak di vulva. Berdasarkan data subjektif dan data objektif, maka diagnosa kebidanan menjadi Ny... G..P..A..
Umur.. tahun hamil... minggu janin tunggal, hidup, intrauteri, letak membujur, preskep, puka/puki, konvergen, ipartu kala II
(Handayani &Triwik, 2018).

d. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan menajemen aktif kla II mengacu pada langkah 60


APN dengan cepat dan tepat yaitu dengan mengenali gejala dan tanda kala II. Langkah selanjutnya adalah memastikan
kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan sesuai untuk menolong persalinan, memakai celemek, melepaskan
perhiasan yang dipakai kemudia cuci tangan dan memakai sarung tangan DTT, lalu memasukkan oksitosin ke dalam
tabung suntik menggunakan Teknik one hand (JNPKR-2022).

24

Menurut Irnawati dan Marbun (2022) salah satu asuhan sayang ibu pada saat proses persalinan adalah memilih posisi
mengejan yang nyaman, biarkan ibu memilih posisi sesuai keinginanya karena akan memberi banyak manfaat termasuk

Page 1 of 2
lebih sedikit rasa sakit dam ketidaknyamanan, lama kala II yang lebih singkat, laserasi yang lebih sedikit dan nilai APGAR
score yang lebih baik pada bayi. Pada saat persalinan bidan dapat memberikan asuhan dengan mengajarkan kepada ibu
untuk melakukan Teknik mengejan yang benar yaitu pada saat terjadi kontraksi ibu dianjurkan untuk mengikuti dorongan
secara alami dan tidak menahan pernapasannya (Surakarta & Rosmawaty, 2019).
Pada saat menolong persalinan kala II, ibu dianjurkan untuk mencoba posisi yang
ternyaman dikarenakan akan
memudahkan bidan dalam menolong persalinan dan memudahkan bidan untuk melahirkan bayi. Pada penelitian yang
dilakukan (Simbolong, Pangaribuan, & Sinaga, 2017) terdapat perbedaan efektivitas lama kala II dengan posisi setengah
duduk dan miring ke kiri. Lama kala II pada posisi setengah duduk adalah 26,87 menit, sedangkan lama kala II posisi miring
kiri adalah 23, 60 menit. Posisi miring kiri sendiri mempunyai keuntungan memberikan rasa santai pada ibu untuk
mengeluarkan bayinya. Karena ibu merasa lebih nyaman dan efektif untuk meneran, juga membantu perbaikan oksiput
yang melntang untk berputar poisis menjadi oksiput anterior dan memudahkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi
jika

25

mengalami kelelahan. Tak hanya itu, posisi miring kiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior sehingga
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia karena suplay oksigen tidak terganggu, juga dapat mencegah
terjadinya laserasi/robekan jalan lahir.
Teknik meneran dapat mempengaruhi
kejadian rupture perineum dan perdarahan saat persalinan normal.
Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Hasil peenelitian Desi (2022), bahwa rupture
perineum terjadi karena kesalahan teknis dalam meneran. Rupture perineum adalah robekan paksa pada jaringan
perineum. Penyebab tersering adalah kesalahan pimpinan persalinan, seperti pembukaan yang tidak lengkap yang
dilakukan oleh pimpinan persalinan dan dorongan kuat pada fundus uteri. Salah satu penyebab robekan perineum adalah
Teknik mengejan. Cara meneran yang baik adalah berbaring miring atau setengah duduk, lutut ditarik kearah dada dan
dagu ditempelkan kedada, ibu diminta tidak menga gkat bokong agar tidak terjadinya rupture perineum, tidak dianjurkan
mendorong fundus untuk membantu persalinan, ibu harus tetap tenang dan rileks, bidan tidak dianjrkan untuk mnegatur
posisi meneran agar ibu mengatur posisi sendiri, bidan harus membantu ibu memilih sendiri posisi mengejan dan
menjelaskan bahwa posisis menegjan lain yang dipilih ibu tidak efektif.

Matched Source

Similarity 50%
Title:www.slideshare.net › yenirahmayanti1 › kala-iiKala ii - SlideShare
Prodi D.IV Kebidanan Modul Asuhan Kebidanan Bersalin- Kala II Persalinan 3 3 URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KALA II Kala
II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut
sebagai kala pengeluaran bayi (Affandi, 2007).
https://www.slideshare.net/yenirahmayanti1/kala-ii/

Similarity 7%
Title:1-81 P-ISSN : 2407-8441/ -ISSN : 2502-0749 I PuANALISIS FAKTOR RESIKO ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI ...

https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/download/85/82

Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai