PROPOSAL SKRIPSI
ELSA ANGGRAINI
201000415201058
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu,
persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia cukup bulan
2015)
Pada proses persalinan melewati empat kala, pada kala satu dibagi ke
dalam dua fase, yaitu fase laten dan fese aktif. Pada fase laten merupakan
periode dari awal persalinan hingga titik ketika pembukaan mulai berjalan
secara progresif. Fase aktif merupakan periode waktu awal dari kemajuan aktif
persalinan alamiah akan berakhir sesuai dengan waktu normal. Persalinan yang
(Varney, 2007)
Risiko partus lama pada ibu yaitu bisa mengalami perdarahan karena
atonia uterus, laserasi jalan lahir, infeksi, syok dan kelelahan, sementara pada
morbiditas pada ibu dan janin. Pada ibu dengan partus lama lebih berisiko
terjadi perdarahan karena atonia uteri, robekan jalan lahir, infeksi, syok dan
asfiksia berat, infeksi dan cedera akibat tindakan intervensi yang sering
Caesar (SC) dan dapat dipastikan intervensi ini meningkatkan angka kematian
adalah partus lama yang merupakan salah satu dari beberapa penyebab
kematian ibu dan bayi baru lahir. Partus lama adalah partus yang lebih dari 24
jam. Pada proses persalinan melewati empat kala, pada kala satu dibagi ke
dalam dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif. Pada fase laten merupakan
periode dari awal persalinan hingga titik ketika pembukaan mulai berjalan
secara progresif. Fase aktif merupakan periode waktu awal dari kemajuan aktif
2018 setiap hari, 830 ibu dunia meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait
kehamilan, dan persalinan. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Tujuan
70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. (profil kesehatan indonesia,
2018)
menyebutkan bahwa terjadi 54 kasus kematian ibu pada tahun 2017, sedangkan
AKI di Kota Sungai Penuh pada tahun 2017 dilaporkan terjadi sebanyak 2
lama, seperti senam hamil, teknik nafas dalam. Upaya lainnya dalam mencegah
persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis. Hal ini juga merupakan salah
satu metode non farmakologis yang sangat membantu merespon rasa sakit
dengan cara aktif dan mengurangi lama persalinan kala I fase aktif (erni
selama kehamilan dan persalinan. Pada saat persalinan birth ball dapat
2018 menunjukkan bahwa menggunakan birth ball selama kala satu persalinan
janin) lebih cepat daripada ibu yang tidak menggunakan birth ball, serta
menunjukkan durasi persalinan yang lebih pendek, pengurangan rasa sakit dan
daripada ibu yang tidak menggunakan birth ball. (Rania E. Farrag, dan Ayat M
Omar, 2018)
tahun 2019 menunjukkan bahwa hasil penelitian pada responden yang diberi
kala I fase aktif cepat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh
birthing ball terhadap lama kala I fase aktif pada primigravida dengan tingkat
signifikansi p value (0,045) < nilai α (0,05). (Gemini Astrika Rosieana, dkk
2019)
Birth Ball adalah bola fisioterapi yang membantu ibu dalam tahap
pertama persalinan dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Elastisitas dan
di atas bola dan batu memberikan perasaan nyaman dan mendorong kemajuan
persalinan.
cukup besar dengan bentuk yang menyerupai bola gym. Perbedaannya adalah
ukuran birth ball jauh lebih besar, kira kira bisa mencapai tinggi 65-75 cm
setelah dipompa. Birth ball dirancang khusus agar tidak licin bahkan untuk
wanita hamil. Pada saat persalinan kala I, latihan gym ball dengan cara duduk
pinggul ke depan dan ke belakang, sisi kanan dan kiri, serta melingkar.
Gerakan latihan ini bermanfaat untuk membantu kontraksi rahim lebih efektif
dan mempercepat turunnya bayi melalui panggul. Tekanan kepala bayi pada
leher rahim tetap konstan ketika ibu bersalin pada posisi tegak sehingga dilatasi
serviks menjadi lebih cepat. Ligamentum otot panggul menjadi rileks, dan
bidang luas panggul menjadi lebih lebar sehingga memudahkan bayi turun ke
latar belakang yang telah penulis uraikan, maka penulis tertarik untuk
kala 1 pada ibu inpartu di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang Tahun 2022.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah penggunaan birth ball efektif terhadap lama kala 1 pada ibu inpartu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kala 1 pada ibu inpartu di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang Tahun
2022.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Bagi peneliti
mengajar.
2. Praktis
a. Bagi pasien
ball terhadap lama kala 1 pada ibu inpartu di wilayah kerja Puskesmas Desa
penggunaan birth ball dan variabel dependen pada penelitian ini adalah lama
kala 1 pada ibu inpartu. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental
Research (eksperimen semu) dengan post test only design. Penelitian ini
dilakukan pada di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang pada Januari-Maret
2022. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala 1 primipara di
wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang, sampel penelitian ini diambil dengan
Analisis data dengan uji Independent T Test jika berdistribusi normal, dan