Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BIRTH BALL TERHADAP LAMA KALA

1 PADA IBU INPARTU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DESA


GEDANG TAHUN 2022

PROPOSAL SKRIPSI

ELSA ANGGRAINI
201000415201058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan suatu proses yang alamiah. Persalinan adalah

proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu,

persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia cukup bulan

(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.(Asuhan Persalinan Normal,

2015)

Pada proses persalinan melewati empat kala, pada kala satu dibagi ke

dalam dua fase, yaitu fase laten dan fese aktif. Pada fase laten merupakan

periode dari awal persalinan hingga titik ketika pembukaan mulai berjalan

secara progresif. Fase aktif merupakan periode waktu awal dari kemajuan aktif

pembukaan hingga pembukaan menjadi komplit.

Pada primigravida lama persalinan pada kala satu mempunyai durasi

yang lebih lama dibandingkan dengan multigravida. Tetapi tidak semua

persalinan alamiah akan berakhir sesuai dengan waktu normal. Persalinan yang

waktunya tidak normal disebut dengan partus lama. Faktor yang

mempengaruhi persalinan menjadi lama yaitu kelainan jalan lahir,

malpresentasi, kontraksi yang tidak adekuat, kehamilan kembar, dan anemia.

(Varney, 2007)
Risiko partus lama pada ibu yaitu bisa mengalami perdarahan karena

atonia uterus, laserasi jalan lahir, infeksi, syok dan kelelahan, sementara pada

bayi terjadi peningkatan angka kematian bayi, penurunan APGAR

(Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration) skor, trauma dan infeksi.

(Sri wahyuni et al, 2021)

Partus lama menjadi salah satu penyebab meningkatnya mortalitas dan

morbiditas pada ibu dan janin. Pada ibu dengan partus lama lebih berisiko

terjadi perdarahan karena atonia uteri, robekan jalan lahir, infeksi, syok dan

kelelahan, sedangkan pada janin dapat meningkatkan risiko trauma cerebral,

asfiksia berat, infeksi dan cedera akibat tindakan intervensi yang sering

dilakukan diantaranya adalah induksi oksitosin, vakum ekstraksi dan Sectio

Caesar (SC) dan dapat dipastikan intervensi ini meningkatkan angka kematian

ibu dan bayi.

Permasalahan di Indonesia sendiri masih banyak ditemukan diantaranya

adalah partus lama yang merupakan salah satu dari beberapa penyebab

kematian ibu dan bayi baru lahir. Partus lama adalah partus yang lebih dari 24

jam. Pada proses persalinan melewati empat kala, pada kala satu dibagi ke

dalam dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif. Pada fase laten merupakan

periode dari awal persalinan hingga titik ketika pembukaan mulai berjalan

secara progresif. Fase aktif merupakan periode waktu awal dari kemajuan aktif

pembukaan hingga pembukaan menjadi komplit. (Varney, 2007)

Berdasarkan Data dari World Health Organization (WHO) tahun

2018 setiap hari, 830 ibu dunia meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait
kehamilan, dan persalinan. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus

(SUPAS) 2015 Angka Kematian Ibu di Indonesia 305/100.000 kelahiran

hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni

70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. (profil kesehatan indonesia,

2018)

Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2018

menyebutkan bahwa terjadi 54 kasus kematian ibu pada tahun 2017, sedangkan

AKI di Kota Sungai Penuh pada tahun 2017 dilaporkan terjadi sebanyak 2

kasus kematian ibu(Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, 2018)

Berbagai upaya fisiologis juga dilakukan guna mencegah persalinan

lama, seperti senam hamil, teknik nafas dalam. Upaya lainnya dalam mencegah

persalinan lama seperti pelvic rocking dengan gymball yang mendukung

persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis. Hal ini juga merupakan salah

satu metode non farmakologis yang sangat membantu merespon rasa sakit

dengan cara aktif dan mengurangi lama persalinan kala I fase aktif (erni

hernawati,2021), (ratna dewi permatasari, 2021). Birth ball memiliki manfaaat

selama kehamilan dan persalinan. Pada saat persalinan birth ball dapat

mengurangi nyeri, kecemasan, mengurangi penggunaan analgesic,

mempermudah kepala janin turun ke panggul dan rotasi, mempercepat durasi

kala I persalinan dan dapat meningkatkan keseimbangan tubuh.(Diah

Evawanna Anuhgera, 2021)


Penelitian yang dilakukan oleh Rania E. Farrag, dan Ayat M Omar tahun

2018 menunjukkan bahwa menggunakan birth ball selama kala satu persalinan

menunjukkan kemajuan persalinan (dilatasi serviks dan penurunan kepala

janin) lebih cepat daripada ibu yang tidak menggunakan birth ball, serta

menunjukkan durasi persalinan yang lebih pendek, pengurangan rasa sakit dan

tingkat kecemasan selama persalinan serta menunjukkan kepuasan lebih

daripada ibu yang tidak menggunakan birth ball. (Rania E. Farrag, dan Ayat M

Omar, 2018)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gemini Astrika Rosieana1, dkk

tahun 2019 menunjukkan bahwa hasil penelitian pada responden yang diberi

birthing ball (kelompok perlakuan), sebanyak 70% responden mengalami lama

kala I fase aktif cepat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh

birthing ball terhadap lama kala I fase aktif pada primigravida dengan tingkat

signifikansi p value (0,045) < nilai α (0,05). (Gemini Astrika Rosieana, dkk

2019)

Birth Ball adalah bola fisioterapi yang membantu ibu dalam tahap

pertama persalinan dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Elastisitas dan

kelengkungan bola merangsang reseptor di panggul, sehingga dengan

menerapkan gravitasi sambil meningkatkan pelepasan endorfin, gerakan duduk

di atas bola dan batu memberikan perasaan nyaman dan mendorong kemajuan

persalinan.

Dalam bukunya Mutoharoh menjelaskan birth ball adalah bola berukuran

cukup besar dengan bentuk yang menyerupai bola gym. Perbedaannya adalah
ukuran birth ball jauh lebih besar, kira kira bisa mencapai tinggi 65-75 cm

setelah dipompa. Birth ball dirancang khusus agar tidak licin bahkan untuk

wanita hamil. Pada saat persalinan kala I, latihan gym ball dengan cara duduk

di atas bola kemudian secara perlahan mengayunkan dan menggoyangkan

pinggul ke depan dan ke belakang, sisi kanan dan kiri, serta melingkar.

Gerakan latihan ini bermanfaat untuk membantu kontraksi rahim lebih efektif

dan mempercepat turunnya bayi melalui panggul. Tekanan kepala bayi pada

leher rahim tetap konstan ketika ibu bersalin pada posisi tegak sehingga dilatasi

serviks menjadi lebih cepat. Ligamentum otot panggul menjadi rileks, dan

bidang luas panggul menjadi lebih lebar sehingga memudahkan bayi turun ke

dasar panggul (Muthoharoh et al., 2019).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Desa Gedang

didapatkan data dalam dua bulan (bulan November-Desember 2021) yaitu

angka kejadian persalinan normal sejumlah 32 kasus, dan ditemukan persalinan

lama sejumlah 14 kasus (43,75%), untuk itu dibutuhkan penanganan untuk

meminimalkan masalah tersebut, yaitu dengan metode birth ball. Berdasarkan

latar belakang yang telah penulis uraikan, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian terhadap efektivitas penggunaan birth ball terhadap lama

kala 1 pada ibu inpartu di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang Tahun 2022.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah penelitian ini adalah

“Apakah penggunaan birth ball efektif terhadap lama kala 1 pada ibu inpartu

diwilayah kerja Puskesmas Desa Gedang?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektivitas penggunaan birth ball terhadap lama

kala 1 pada ibu inpartu di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang Tahun

2022.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi lama kala 1 pada ibu inpartu menggunakan

birth ball di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang tahun 2022.

b. Untuk menganalisis penggunaan birth ball terhadap lama kala 1 pada

ibu inpartu di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang tahun 2022.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru dalam

menerapkan pengetahuan yang dimiliki, serta dapat memperdalam

pengetahuan tentang penggunaan birth ball terhadap kemajuan

persalinan pada ibu inpartu.

b. Bagi institusi pendidikan


Dapat menambah kepustakaan sehingga dapat memperkaya ilmu

pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan kegiatan belajar

mengajar.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya dengan variabel, metode, dan

analisis yang berbeda.

2. Praktis

a. Bagi pasien

Dapat memberikan pengetahuan dan kemampuan ibu tentang

penggunaan birth ball terhadap lama kala 1 persalinan.

b. Bagi pelayanan kesehatan

Dapat memberikan asuhan persalinan dengan mengunakan birth

ball pada ibu bersalin sebagai upaya pencegahan terjadinya persalinan

lama dan sebagai terapi pelengkap selain terapi konvensional.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan birth

ball terhadap lama kala 1 pada ibu inpartu di wilayah kerja Puskesmas Desa

Gedang Tahun 2022. Variabel independent pada penelitian ini adalah

penggunaan birth ball dan variabel dependen pada penelitian ini adalah lama

kala 1 pada ibu inpartu. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental

Research (eksperimen semu) dengan post test only design. Penelitian ini
dilakukan pada di wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang pada Januari-Maret

2022. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala 1 primipara di

wilayah kerja Puskesmas Desa Gedang, sampel penelitian ini diambil dengan

metode accidental sampling. Pengumpulan data dengan melakukan observasi

langsung terhadap sampel dengan menggunakan instrumen lembar observasi.

Analisis data dengan uji Independent T Test jika berdistribusi normal, dan

menggunakan uji Mann Withney jika berdistribusi tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai