Anda di halaman 1dari 123

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

A
DI PMB YUNI WILLYANTI
BOGOR JAWA BARAT

KARYA ILMIAH AKHIR BIDAN

OLEH:
EKA OKTAVIA
205491517003

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JAKARTA
2021
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A
DI PMB YUNI WILLYANTI
BOGOR JAWA BARAT

KARYA ILMIAH AKHIR BIDAN


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Profesi Bidan
Pada Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional Jakarta

OLEH:
EKA OKTAVIA
205491517003

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JAKARTA
2021

ii
HALAMAN PERSETUJUAN MAJU UJIAN KIAB

JUDUL KIAB : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIP PADA

NY.A DI PMB YUNI WILLYANTI KABUPATEN

BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2021

NAMA LENGKAP : EKA OKTAVIA

NPM : 205491517003

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Putri Azzahro, SST., M.Kes Ruswanti, S.SiT

iii
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH UJIAN KIAB

JUDUL KIAB : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA

NY.A DI PMB YUNI WILLYANTI KABUPATEN

BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2021

NAMA LENGKAP :EKA OKTAVIA

NPM : 2054517003

Menyetujui

Penguji 1 :

Penguji II :

Penguji III :

iv
KARYA ILMIAH AKHIR BIDAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF PADANY.A


DI PMB YUNI WILLYANTI
BOGOR JAWA BARAT

Disusun Oleh:
EKA OKTAVIA
205491517003

Telah dipertahankan Di Depan Penguji KIAB Program


Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu
Kesehatan Univesitas Nasional Pada
tanggal

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Putri Azzahro, S.SiT., M.Kes Ruswanti, S.SiT

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Dr. Retno Widowati, M.Si

v
PERNYATAAN

Yang Bertanda Tangan dibawah ini


Nama Lengkap : EKA OKTAVIA
NPM : 2054517003
Judul KIAB : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY.A DI PMB YUNI WILLYANTI

KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA

BARAT TAHUN 2021

Menyatakan bahwa Karya Akhir Bidan(KIAB) ini adalah benar karya saya sendiri

dan sumber yang dirujuk telah dicantumkan dengan benar

Jakarta, 18 Juli 2021

EKA OKTAVIA

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

pertolonganNya sehingga Stase Contuinity of Care dapat diikuti secara penuh dan

sebagai pertanggungjawabannya, telah di susun Karya Ilmiah akhir Bidan Yang

Berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.A di PMB Yuni Willyanti

Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 yang selesai tepat pada

waktunya.

Tujuan dari penyusunan laporan karya ilmiah akhir bidan (KIAB) ini

adalah mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif Pada Ny. A Di PMB

Yuni Willyanti Cibatok 2 Cibungbulang bogor jawa Barat dan di dokumentasikan

menggunakan metode SOAP dengan baik dan benar.

Pada kesempatan ini izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah berkontribusi secara aktif maupun pasif dalam

penyusunan KIAB ini:

1. Dr. Retno Widowati, M.Si,selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Nasional.

2. Sri Dinengsih, S.Si.T., M.Kes, selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.

3. Putri Azzahro, S.SiT., M.Kes, selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya

Imiah Akhir

vii
4. Bidan.Ruswanti, S.SiT, selaku Pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya

Ilmiah akhir Bidan.

5. Bidan Yuni Willyanti S.Tr.Keb, selaku pemilik PMB yang telah mengizinkan

saya untuk melakukan asuhan kebidanan secara komplementer.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Profesi Bidan Universitas

Nasional.

7. Staff dan Karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Profesi Bidan Universitas

Nasional.

8. Yang Mulia Kedua Orang Tua, yang telah mendoakan, membantu dan

mendukung baik moril maupun materil.

9. Rekan-Rekan Seperjuangan Fakultas Ilmu Kesehatan Profesi Bidan Universitas

Nasional terkhususnya Pariqa Annisa, Lenny Cresna Djami Hau, Theresia

Kurnia Van

10. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Karya Ilmiah Akhir Bidan.

Semoga KIAB ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membaca dan

berkontribusi bagi dunia kesehatan, khususnya profesi bidan dalam

mengembangkan asuhan komplementer.

Jakarta, 16 Juli 2021

EKA OKTAVIA

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN MAJU UJIAN KIAB....................................................iii


LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH UJIAN KIAB...............................................iv
PERNYATAAN...............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................................vii
DAFTAR ISI....................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL............................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................xiv
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3 Tujuan Penyusunan KIAB..................................................................................7
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................................7
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................................7
1.4 Manfaat KIAB....................................................................................................8
1.4.1 Bagi PMB Bd Yuni Willyanti.....................................................................8
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan............................................................................8
1.4.3 Bagi Penulis................................................................................................8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................9
BAB II.............................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................10
2.1 Kajian Teori.....................................................................................................10
2.1.1 Kehamilan................................................................................................10
2.1.2 Persalinan.................................................................................................14
2.1.3 Nifas.........................................................................................................31
2.1.4 BBL neonatus...........................................................................................35
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan....................................................................39

ix
x
DAFTAR TABEL

xi
DAFTAR GAMBAR

xii
DAFTAR SINGKATAN

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Filosofi asuhan kebidanan meyakini bahwa proses reproduksi

perempuan merupakan proses yang alamiah dan normal, setiap perempuan

merupakan pribadi yang, mempunyai hak, kebutuhan, dan keinginan masing-

masing. Dalam memberikan asuhan harus berorientasi pada perempuan,

sehingga perempuan tidak dipandang sebagai manusia secara utuh atau

holistic. Yang mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan

reproduksinyaMenurut Pusat Data dan Informasi. (Icm 2011)

Bidan mempunyai peran yang sangat penting dengan memberikan

asuhan kebidanan yang berfokus pada perempuan (women centered care),

secara berkelanjutan (continuity of care) dan mempraktikan asuhan yang

berbasis bukti (evidence based care). Yang diberikan secara menyeluruh

dimulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarag berencana.

(Ibid)

Menurut laporan Word Health Organization (WHO) upaya penurunan

Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi perhatian khusus dunia sejak

berlakunya Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia menjadi salah

satu dari sepuluh negara yang berkontribusi terhadap 60% kematian ibu

secara global, bersama India, Nigeria, Kongo, Pakistan, Ethiopia, Sudan,

Tanzania, Bang Ladesh, dan Afganistan. Sekitar 50 juta ibu di negara


2

berkembang masih melahirkan di rumah tanpa pertolongan tenaga kesehatan

(nakes). Hasil serupa dari survei demografi dan kesehatan di 48 negara

berkembang (2003-2011) menemukan bahwa di Afrika Sub Sahara, Asia

Selatan, dan Asia Tenggara lebih dari 70% persalinan berlangsung di rumah.

Di Indonesia, standar cakupan 100% persalinan ditolong nakes menurut

Permenkes No. 43 tahun 2016 belum tercapai. Data Riskesdas 2013

menunjukkan bahwa 33,3% persalinan dilakukan di luar fasilitas kesehatan

(faskes), 12,9% persalinan tidak ditolong nakes terlatih dan 10,9% persalinan

masih ditolong oleh dukun.

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) penurunan

AKI per 100.000 kelahiran hidup akan dicapai dengan program pembangunan

SDGs (Suintainable Development Goals) yaitu pada poin ketiga dari 17 poin

utama untuk menurunkan AKI sebanyak ¾ jumlah perempuan yang

meninggal selama hamil dan melahirkan pada tahun 2016. Hasil survey

penduduk antar sensus (SUPAS) di Indonesia tahun 2015 menunjukkan AKI

mengalami penurunan menjadi 305/100.000 kelahiran hidup, sedangkan

Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 22,23/1.000 kelahiran hidup, artinya

AKI dan AKB masih jauh dari target SDGs 2016. SDGs 2016 menargetkan

AKI di Indonesia dapat diturunkan menjadi 70/100.000 kelahiran hidup,

sedangkan AKB adalah 12/100.000 kelahiran hidup.(Profil Kesehatan

Indonesia 2015)

Untuk mencapai target penurunan AKB pada MDGs 2015 yaitu

sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup maka peningkatan akses dan kualitas
3

pelayanan bagi bayi baru lahir (neonatal) menjadi prioritas utama. Komitmen

global dalam MDGs menetapkan target terkait kematian anak yaitu

menurunkan angka kematian anak hingga dua per tiga dalam kurung waktu

1990-2015 (SDKI, 2012). Penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan,

hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama atau macet dan

abortus. (Profil kesehatan Indonesia 2015).

Proporsi ke 3 penyebab kematian ibu telah berubah, dimana

perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan, sedangkan HDK

proporsinya semakin meningkat. Dimana dalam gambaran grafik penyebab

kematian ibu di Indonesia tahun 2013 adalah hipertensi dalam kehamilan

(HDK) 32%, abortus 4%, partus lama 1%, komplikasi puerperium 31%,

kelainan amnion 2%, PEB 20%, dan lain-lain 7%. 20% kehamilan akan

mengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat mengancam jiwa,

tetapi sebagian besar komplikasi dapat di cegah dan di tangani bila ; 1) ibu

segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan ; 2) tenaga kesehatan

melakukan prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan

partograf untuk memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan

manajemen aktif kala III (MAK III) untuk mencegah perdarahan pasca

persalinan ; 3) tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini

komplikasi ; 4) apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat

memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien

sebelum melakukan rujukan ; 5) proses rujukan efektif ; 6) pelayanan di RS

yang cepat dan tepat guna (Profil Kesehatan Indonesia, 2013).


4

Pada tahun 2017, di Propinsi Jawa Barat ditemukan angka

kematian ibu sebanyak 321/100.000 kelahiran hidup, penyebabnya yaitu

perdarahan (27,7%), hipertensi (30,1%), infeksi (3,9%), partus lama (0,3%),

dan lain-lain (38%). Sedangkan untuk angka kematian bayi, ditemukan

sebesar 40/1000 kelahiran hidup (Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2017).

Tujuan Asuhan Kebidanan masa kini dan masa mendatang adalah

untuk menekan angka morbiditas Ibu dan anak sampai pada batas normal.

Tujuan ini hanya dapat dicapai bila tenaga kesehatan mampu mengenali

faktor-penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan anak (Depkes RI, 2012).

Penyebab kematian bayi yaitu Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

38,94% dan asfiksia sebesar 27,97%. Hal ini menunjukkan bahwa 66,91%

kematian perinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan (Depkes RI,

2012).

Menurut laporan KIA Kab/Kota kota Bogor tahun 2017, jumlah

kematian ibu sebesar 64 kasus per 40.381 kelahiran hidup. Sedangkan jumlah

angka kematian bayi muda (neonatal) dini dengan usia 0-7 hari dari bulan

Januari hingga September 2014 sebanyak 35 kasus, tahun 2015 sebanyak 98

kasus, tahun 2016 sebanyak 16 kasus dan tahun 2017 sebanyak 73 kasus.

Kematian bayi neonatal lanjut (8-28 hari) dari bulan Januari hingga September

2014 berjumlah 3 kasus, tahun 2015 mencapai 16 kasus, dan 2016 13 kasus.

Kematian bayi dibawah 5 tahun (balita) tahun 2014 berjumlah 3 kasus, tahun

2015 berjumlah 33 kasus, tahun 2016 berjumlah 16 kasus, dan tahun 2017

berjumlah 31 kasus (Dinkes Kota Bogor, 2017).


5

Salah satu tujuan pembangunan millenium (Millenium

Development Goals/MDG’s) adalah menurunkan AKI sebanyak tiga perempat

dari angka nasional pada tahun 2025. Selain itu, kesepakatan global

Millennium development Goals (MDG’s) menargetkan AKI di Indonesia dapat

diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025,

sedangkan untuk AKB adalah 23/100.000. Upaya penurunan AKI harus

difokuskan pada penyebab langsung kematian ibu, yang terjadi 90% pada saat

persalinan dan segera setelah persalinan. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa

lebih dari 90 % kematian ibu disebabkan komplikasi obstetrik, yang sering tak

dapat diramalkan pada saat kehamilan. Kebanyakan komplikasi itu terjadi

pada saat atau sekitar persalinan (Depkes, 2010).

Pada bulan Maret angka kunjungan ANC sebesar 32 orang/bulan,

angka kunjungan INC sebesar 7 orang perbulan, angka kunjungan PNC dan

BBL sebesar 7 orang perbulan dan KB sekitar 78 orang/bulan. Pada bulan

April angka kunjungan ANC meningkat dari 32 orang/bulan menjadi 73

orang/bulan, angka kunjungan INC meningkat menjadi 12 orang/perbulan,

angka kunjungan PNC dan BBL dari 7 orang/perbulan menjadi 14 orang/bulan

dan KB dari 78 orang menjadi 98 orang/bulan. DiBPM Bd. Yuni Willyanti

juga disediakan USG bagi ibu hamil yang ingin melakukan USG, yang

langsung di tangani oleh dr. Mulyadi Spog.

Salah satu hal yang melatar belakangi penulis mengambil studi


kasus di PMB Bd. Yuni Willyanti dikarenakan PMB Bd. Yuni Willyanti
terletak di Cibatok 2 RT 01/RW 07 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten
Bogor Jawa Barat yang mudah di jangkau dari mana saja, hal ini dilihat dari
6

angka kunjungan ANC, PNC, BBL dan KB yang ada pada klinik ini
perbulannya yaitu dari bulan Maret sampai April 2021. Di PMB Bd. Yuni
Willyanti juga bekerja sama dengan dr. Mulyadi SPOg, dr. Akbar SPOg
(RSIA Asyifa), RS. Salak Bogor, RS. Bhayangkara Bogor, dan RSIA Pasutri
Bogor dan tempat rujukan terdekat. PMB Bd. Yuni Willyanti memiliki
perlengkapan medis yang lengkap, pelayanan yang di berikan sesuai dengan
standar.
Walaupun setiap kehamilan dan persalinan itu merupakan suatu

proses yang fisiologis namun pada kenyataan ada juga kehamilan yang

mengalami masalah misalnya bayi baru lahir dengan ketuban bercampur

mekonium. Teori ketuban hijau lebih pasti jika disertai air ketuban hijau

bercampur mekonium dan kental kental/sedikit. Keluar air ketuban warna

putih, keruh, kuning, hijau ataupun kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus

banyak. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi janin muda diraba pada

pemeriksaan dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering.

inspekulo tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air

ketuban sudah kering. (Saifuddin, 2013).

Maka dari itu Penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif

terhadap Ny. S di Klinik Bd. Yuni Willyanti Cibatok 2 Bogor Jawa Barat

Tahun 2021, yang di dalamnya mencakup asuhan selama kehamilan,

persalinan, nifas, dan penanganan bayi baru lahir.

1.2 Rumusan Masalah

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan sehingga dapat memberikan

kontribusi dalam penurunan kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh

perdarahan, eklampsia, infeksi, 3 Terlambat dan 4 Terlalu. Berdasarkan


7

latarbelakang penulis ingin menggali lebih dalam mengenai studi kasus pada

ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan penerapan ‘‘Asuhan

Kebidanan Komprehensif Pada Ny. S Di Klinik Bd. Yuni Willyanti Cibatok2

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Pada Bulan Mei s/d Juni 2021’’

1.3 Tujuan Penyusunan KIAB

1.3.1 Tujuan Umum


Meningkatkan pengetahuan, keterampilan sehingga dapat memberikan

kontribusi dalam penurunan kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh

perdarahan, eklampsia, infeksi, 3 Terlambat dan 4 Terlalu. Berdasarkan

latarbelakang penulis ingin menggali lebih dalam mengenai studi kasus pada

ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan penerapan ‘‘Asuhan

Kebidanan Komprehensif Pada Ny. S Di PMB Bd. Yuni Willyanti Cibatok2

Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Pada Bulan Maret s/d April

2021’’.

1.3.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan dan menjelaskan praktek klinik penulis dapat :

1. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan ibu hamil pada Ny.Ai di Di

PMB Bd. Yuni Willyanti Cibatok2 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor pada Tahun 2021.

2. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan ibu bersalin pada Ny.Ai di

PMB Bd. Yuni Willyanti Cibatok2 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor pada Tahun 2021.


8

3. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan masa nifas pada Ny.Ai di

PMB Bd. Yuni Willyanti Cibatok2 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor pada Tahun 2021.

4. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan bayi baru lahir pada Ny.Ai di

PMB Bd. Yuni Willyanti Cibatok2 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor pada Tahun 2021.

5. Mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu

hamil, bersalin, Nifas dan Bayi Baru Lahir Ny.R di PMB Bd. Yuni

Willyanti Cibatok2 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor pada

Tahun 2021.

1.4 Manfaat KIAB

1.4.1 Bagi PMB Bd Yuni Willyanti

Sebagai masukkan untuk menambah informasi dengan adanya teori-teori

baru yang belum diterapkan di pelayanan kesehatan sehingga meningkatkan

strategi dalam standar pelayanan asuhan kebidanan. Dapat dijadikan sebagai

sumber untuk meningkatkan mutu yang lebih baik dan pelayanan secara

komprehensif terutama pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan dokumentasi dan bacaan serta perbandingan untuk

memperkaya materi bacaan diperpustakaan dan sebagai referensi bagi

adik- adik kebidanan angkatan selanjutnya untuk studi kasus berikutnya.


9

1.4.3 Bagi Penulis


Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan

melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir

dan ibu nifas. Serta mampu menerapkan ilmu yang pernah didapatkan

kedalam situasi yang nyata dan dapat melaksanakan pelayanan kebidanan

sesuai prosedur.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Dengan bersedianya Ny. A menjadi Pasien studi kasus dengan

tempat yang mudah terjangkau, maka Penulis membuat studi kasus tentang

asuhan kebidanan komprehensif secara normal pada Ny. A dari masa

kehamilan trimester III yaitu usia kehamilan 37 minggu dengan kunjungan

antenatal care, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, serta perawatan

postpartum yang dimulai dari 2 jam, 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu

postpartum di PMB Bd. Yuni Willyanti pada bulan Mei s/d Juni 2020, dengan

Manajemen Varney dan SOAP.


10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Kehamilan
A. Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam
3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan .1
B. Perubahan Fisiologis pada kehamilan trimester III
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri sesuai Umur Kehamilan

Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan

1/3 di atas simfisis 12 minggu

½ di atas simfisis-pusat 16 minggu

2/3 di atas simfisis 20 minggu

Setinggi pusat 22 minggu

1/3 di atas pusat 28 minggu

½ pusat-prosesus xifoideus 34 minggu

Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu

Dua jari di bawah prosesus 40 minggu


xifoideus

Dalam memantau tumbuh kembang janin dengan mengukur


tinggi fundus uteri (TFU) dalam satuan sentimeter (cm) dengan alat
12

pengukur metlin bahwa tinggi fundus uteri sama dengan ± 2cm dari
usia kehamilan saat itu.2

C. Perubahan Psikologis pada kehamilan trimester III


Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan
penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi
tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.3

D. Ketidaknyamanan dalam kehamilan dan penatalaksanaannya


Berikut adalah ketidaknyamanan dalam kehamilan.6 :
1. Trimester I
Pada terimester 1, ibu hamil sering merasa mula dan muntah, nyeri
payudara, sering kencing, gusi berdarah, mengidam makanan,
kelelahan, keputihan, ptyalism dan pusing. Pada keluhan sering
kencing, dapat diatasi dengan mengurangi minum air putih pada
malam hari.
2. Trimester 2
Pada trimester ini, ibu hamil sering meraskan sulit buang air besar,
panas pada bagian perut, perut kembung dan heartburn. Solusinya
adalah banyak meminum air putih ataupun banyak mengonsumsi
makanan yang mengandung serat.
3. Trimester 3
Terdapat 1 ketidaknyamanan yang sering terjadi pada trimester ini,
yaitu sering buang air kecil (kencing).
E. Kebutuhan klien pada kehamilan trimester III
Kebutuhan klien pada kehamilan trimester III dapat
beragam tergantung klien itu sendiri, namun beberapa hal yang tidak
boleh tinggal dalam kehamilan trimester III adalah senam ibu hamil.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RS Kasih Ibu Surakarta ada

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
13

pengaruh senam hamil pada ibu hamil trimester III terhadap


perubahan Hb. Selanjutnya adalah pemeriksaan khusus atau
pemeriksaan penunjang jika diperlukan contohnya pemeriksaan
laboratorium seperti Hb (Hemoglobiln), protein urin dan feses, gula
darah, hepatitis B, HIV. Pemeriksaan USG (Ultrasonografi) yang rutin
dilakukan pada kehamilan 18 sampai 22 minggu untuk identifikasi
kelainan janin .5
F. Komplikasi pada kehamilan trimester III
Berikut ini beberaa kompilkasi yang terjadi pada kehamilan
trimester 3:
1. Plasenta Previa
Kondisi Plasenta yang menutupi jalan lahir dikenal dengan
istilah plasenta previa. Hal ini memang tidak dapat dicegah,
namun bisa diidentifikasi pada trimester III. Pada awal kehamilan,
plasenta yang terletak di bawah terkadang cukup umum dijumpai
2. Solusio Plasentae
Solusio Plasentae adalah kondisi plasenta yang lepas dari
dinding rahim. Banyak kasus yang dikaitkan dengan
preeklampsia, sehingga cara pencegahannya serupa.
3. Anemia
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan
dimana darah merah kurang dari normal, dan biasanya yang
digunakan sebagai dasar adalah kadar Hb.

4. Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi dan
kerusakan pada pembulih darah yang ditandai dengan adanya
protein pada urine serta pembengkakan (edema).
G. Standar pelayanan antenatal di masa normal
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
14

hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan


pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar .7
Untuk pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan sampai
usia kehamilan 6-7 bulan, setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8
bulan, setiap 1 minggu sejak usia kehamilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan, serta pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan tertentu.8

Kunjungan kehamilan untuk menilai pelayanan ANC di


Puskesmas yaitu :
1. Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu
dan komprehensif sesuai standar.
2. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar.9
H. Standar pelayanan antenatal di masa pandemi Covid-19
Dalam masa pandemi Covid-19, pelayanan pada ibu hamil
menjadi hal yang tidak boleh dihentikan ataupun ditunda. Sehingga
agar klien dan serta para staf yang bekerja merasa aman dan nyaman,
dalam kegiatan pemeriksaan para staf dan klien harus memenuhi
protokoler kesehatan. Sepert penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
bagi staf, mencuci tangan dan memakai masker serta bergantian di
dalam ruangan bagi klien yang datang.

I. Teori terkait asuhan komplementer atau herbal medik yang digunakan


Beberapa pengobatan alternatif yang diyakini aman
dilakukan saat hamil menurut herbal medik adalah:
1. Aromaterapi

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
15

Pada Trimester awal kehamilan, umunya Ibu Hamil akan lebih


mudah merasakan mual dan muntah. Kondisi ini dikenal dengan
sebutan morning sickness. Untuk mengurangi kondsidi tersebut,
Ibu Hamil dapat menghirup wewangian dari minyak aromaterapi.
2. Pijat
Ada sejumlah manfaat yang bida diperoleh ketika melakukan pijat
selama kehamilan, antara lain:
a. Membuat suasana hati menjadi lebih baik
b. Mengurangi stres, depresi dan rasa cemas
c. Mengurangi rasa tidak nyaman selama kehamilan
d. Melancarkan sirkulasi darah
e. Membuat tidur lebih nyenyak
f. Membantu memperlancar proses persalinan
3. Refleksologi
Meski belum dapat dibuktikan secara medis, refleksiologis
dipercaya bisa mengatasi sakit kepala ringan pada ibu hamil.
4. Akupuntur
Metode ini bisa dijadikan pengobatan alternatif untuk mengatasi
beberapa konsisi saat hamil seperti depresi, mula, sakit punggung,
nyeri panggul, dan sakit kepala.
2.1.2 Persalinan
A. Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin. Persalinan adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu)

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
16

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung


dalam 18 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin .10
B. Klasifikasi/ jenis persalinan
Jenis persalinan yang aman tentu menjadi pertimbangan untuk ibu
hamil tua, apalagi bagi mereka yang menginginkan untuk persalinan
normal.11
1. Persalinan normal
Persalinan normal adalah jenis persalinan dimana bayi lahir
melalui vagina, tanpa memakai alat bantu, tidak melukai ibu
maupun bayi (kecuali episiotomi), dan biasanya dalam waktu
kurang dari 24 jam. Kekuatan mengejan ibu, akan mendorong
janin kebawah masuk ke rongga panggul. Saat kepala janin
memasuki ruang panggul, maka posisi kepala sedikit menekuk
menyebabkan dagu dekat dengan dada janin. Posisi janin ini
akan memudahkan kepala lolos melalui jalan lahir, yang diikuti
dengan beberapa gerakan proses persalinan selanjutnya. Setelah
kepala janin keluar, bagian tubuh yang lain akan mengikuti,
mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki buah hati anda.
2. Persalinan dengan vakum (ekstrasi vakum) Proses persalinan
dengan alat bantu vakum adalah dengan meletakan alat di
kepala janin dan dimungkinkan untuk dilakukan penarikan,
tentu dengan sangat hati-hati. Persalinan ini juga disarankan
untuk ibu hamil yang mengalami hipertensi. Persalinan vakum
bisa dilakukan apabila panggul ibu cukup lebar, ukuran janin
tidak terlalu besar, pembukaan sudah sempurna, dan kepala
janin sudah masuk ke dalam dasar panggul.
3. Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep) Persalinan forsep
adalah persalinan yang menggunakan alat bangu yang terbuat
dari logam dengan bentuk mirip sendok. Persalinan ini bisa
dilakukan pada ibu yang tidak bisa mengejan karena keracunan

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
17

kehamilan, asma, penyakit jantung atau ibu hamil mengalami


darah tinggi. Memang persalinan ini lebih berisiko apabila
dibandingkan persalinan dengan bantuan vakum. Namun bisa
menjadi alternatif apabila persalinan vakum tidak bisa
dilakukan, dan anda tidak ingin melakukan persalinan caesar.

4. Persalinan dengan operasi sectio caesarea


Persalinan sectio caesarea adalah jenis persalinan yang menjadi
solusi akhir, apabila proses persalinan normal dan penggunaan
alat bantu sudah tidak lagi bisa dilakukan untuk mengeluarkan
janin dari dalam kandungan. Persalinan ini adalah dengan cara
mengeluarkan janin dengan cara merobek perut dan rahim,
sehingga memungkinkan dilakukan pengambilan janin dari
robekan tersebut.
5. Persalinan di dalam air (water birth)
Melahirkan di dalam air (water birth) nadalah jenis persalinan
dengan menggunakan bantuan air saat proses peralinan. Ketika
sudah mengalami pembukaan sempurna, maka ibu hamil
masuk ke dalam bak yang berisi air dengan suhu 36-37 Celcius.
Setelah bayi lahir, maka secara pelan-pelan diangkat dengan
tujuan agar tidak merasakan perubahan suhu yang ekstrem.
C. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persalinan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan antara lain:
1. Passenger
Malpresentasi atau malformasi janin dapat mempengaruhi
persalinan normal (Taber, 1994). Pada faktor passenger, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi yakni ukuran kepala janin,
presentasi, letak, sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga harus
melalui jalan lahir, maka ia dianggap sebagai penumpang yang
menyertai janin .12
2. Passageaway
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
18

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat,
dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina).
Meskipun jaringan lunak khususnya lapisan-lapisan otot dasar
panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh
lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku.13
3. Powers
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada presentasi kepala,
bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke
dalam rongga panggul.14

4. Position
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan.
Posisi tegak memberi sejumlah keuntungan. Mengubah posisi
membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan memperbaki
sirkulasi. Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk dan
jongkok.14
5. Psychologic Respons
Proses persalinan adalah saat yang menegangkan dan
mencemaskan bagi wanita dan keluarganya. Rasa takut, tegang dan
cemas mungkin mengakibatkan proses kelahiran berlangsung
lambat.15Pada kebanyakan wanita, persalinan dimulai saat terjadi
kontraksi uterus pertama dan dilanjutkan dengan kerja keras
selama jam-jam dilatasi dan melahirkan kemudian berakhir ketika
wanita dan keluarganya memulai proses ikatan dengan bayi.
Perawatan ditujukan untuk mendukung wanita dan keluarganya
dalam melalui proses persalinan supaya dicapai hasil yang optimal
bagi semua yang terlibat. Wanita yang bersalin biasanya akan
mengutarakan berbagai kekhawatiran jika ditanya, tetapi mereka
jarang dengan spontan menceritakannya.16
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
19

D. Kala dalam persalinan


Secara klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan
wanita tersebut mengeluarkan lendir yang disertai darah (bloody
show). Lendir yang disertai darah ini berasal dari lendir kanalis
servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan
darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di
sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseranpergeseran ketika
serviks membuka.17
1. Kala I (Pembukaan Jalan Lahir)
Kala I persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur
dan diakhiri dengan dilatasi serviks lengkap. Dilatasi lengkap
dapat berlangsung kurang dari satu jam pada sebagian
kehamilan multipara. Pada kehamilan pertama, dilatasi serviks
jarang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam. Rata-rata durasi
total kala I persalinan pada primigravida berkisar dari 3,3 jam
sampai 19,7 jam. Pada multigravida ialah 0,1 sampai 14,3 jam
18
.

2. Kala II (Pengeluaran
Kala II persalinan adalah tahap di mana janin dilahirkan. Pada
kala II, his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2
sampai 3 menit sekali. Saat kepala janin sudah masuk di ruang
panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.
Wanita merasakan tekanan pada rektum dan hendak buang air
besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar
dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama
kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his.
Dengan his dan kekuatan mengedan maksimal, kepala janin
dilahirkan dengan presentasi suboksiput di bawah simfisis,

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
20

dahi, muka dan dagu. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi
untuk mengeluarkan badan dan anggota badan bayi.19
Masih ada banyak perdebatan tentang lama kala II yang tepat
dan batas waktu yang dianggap normal. Batas dan lama tahap
persalinan kala II berbeda-beda tergantung paritasnya. Durasi
kala II dapat lebih lama pada wanita yang mendapat blok
epidural dan menyebabkan hilangnya refleks mengedan. Pada
Primigravida, waktu yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah
25-57 menit .20Rata-rata durasi kala II yaitu 50 menit.21
3. Kala III (Kala Uri)
Kala III persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai
plasenta lahir.22Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan
fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian,
uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari
dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit
setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
fundus uteri
4. Kala IV
Kala IV persalinan ditetapkan berlangsung kira-kira dua jam
setelah plasenta lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan
yang terjadi segera jika homeostasis berlangsung dengan baik.

E. Mekanisme persalinan
Terdapat 7 mekanisme dalam persalinan normal,23 yaitu:
1. Engagement pada minggu akhir kehamilan atau pada saat
persalinan dimulai, kepala masuk PAP
2. Descent: penurunan kepala bergantung pada bentuk pelvis dan
kepala turun akibat his, tekanan dan carian amnion, kontraks otot
dinding perut dan mengejan

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
21

3. Fleksi (flexion): kepala janin melakukan fleksi, dagu menempel ke


toraks, posisi kepala berubah dari oxipito-frontalis menjadi
suboksipito-bregmatika
4. Putaran paksi dalam (internal rotation): putaran ubun-ubun kecil
kearah depan melewati distansia interpinarum
5. Ekstensi: dengan kotraksi dengan adekuat kepala semakin turun
dan menyebabkan perineum distensi.
6. Putaran paksi luar: Seluruh bagian sudah lahir terjadi putaran
kepala seperti posisi pada saat engagement
7. Ekspulsi: setelah putar paksi luar, bahu depan berada simfisis dan
kelahiran bahu belakang diikuti kelahiran bahu depan serta seluruh
badan bayi
F. Asuhan persalinan normal
Pengertian asuhan persalinan normal (APN) adalah asuhan yang
bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala I
sampai dengan kala IV dan upaya pencegahan komplikasi terutama
perdarahan pasca persalinan, hipotermi serta asfiksia pada bayi baru
lahir.
1. Asuhan persalinan kala I
Tujuan asuhan persalinan kala I adalah untuk menyiapkan
kelahiran bayi seoptimal mungkin sehingga persalinan berjalan
dengan baik dan lancar tanpa ada komplikasi, ibu dan bayi
selamat dan sehat. Adapun asuhan persalinan kala I meliputi :
a. Pengkajian
Tujuan dari pengkajian adalah mengumpulkan informasi
tentang riwayat kesehatan, kehamilan dan persalinan.
Informasi ini akan digunakan dalam proses membuat
keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan
mengembangkan rencana asuhan perawatan yang sesuai.
b. Pemeriksaan fisik

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
22

Pemeriksaan fisik bertujuan untuk menilai kondisi


kesehatan ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan fisik
ibu bersalin.
c. Pemeriksaan abdomen
Adapun tujuan pemeriksaan abdomen pada kala I adalah
menentukan tinggi fundus uteri (TFU), memantu kontraksi
uterus, memantau denyut

jantung janin (DJJ), menentukan presentasi, menentukan


penurunan bagian terbawah janin.
d. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan untuk menentukan dilatasi
serviks, penipisan serviks, kondisi ketuban, presentasi
janin, penurunan dan bagian-bagian janin.
e. Pencatatan dengan partograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala
I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan
klinik,.
1. Informasi tentang ibu meliputi ; nama pasien, riwayat
kehaamilan, riwayat persalinan, nomor register pasien,
tanggal dan waktu kedatangan mulai di rawat, waktu
pecah ketuban.
2. Kesehatan dan kenyamanan janin, hasil pemeriksaan
DJJ, warna dan adanya air ketuban setiap kali
melakukan pemeriksaan dalam, molase atau
penyusupan tulang kepala janin.
3. Kemajuan persalinan; pembukaan serviks, pencatatan
penurunan bagian terbawah atau persentasi janin.
4. Pencatatan jam dan waktu meliputi; waktunya mulai
fase aktif, waktu aktual saat pemeriksaan, kontraksi
uetrus, obat-obatan dan cairan IV yang diberikan.
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
23

5. Kesehatan dan kenyamanan ibu meliputi; nadi, suhu


tubuh, tekanan darah, volume urine, protein dan aseton
urine.
6. Asuhan pengamatan dan keputusan klinik lainnya,
dengan mencatat semua asuhan lain meliputi; jumlah
cairan per oral, kemungkinan penyulit serta tanda
bahaya dan upaya rujukan.
2. Asuhan kebidanan kala II
Asuhan persalinan pada kala II meliputi:
a. Pengkajian Pengkajian dan pemeriksaan fisik dilakukan
pada kala II untuk mengetahui apakah sudah masuk kala II
dan apakah ada komplikasi yang mengindikasikan untuk
merujuk.

b. Interpretasi data dasar, melakukan indentifiksi masalah atau


diagnosa berdasarkan data yang terkumpul dan interpretasi
data yang benar.
c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan
mengantisipasi penangananya.
d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera baik oleh
bidan maupun dokter dan atau melakukan konsultasi,
kolaborasi dengan tenanaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi klien.
3. Asuhan kebidanan kala III
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu bersalin kala III
adalah; palpasi uterus untuk menentukan apakah ada bayi
kedua, menilai bayi baru lahir (BBL) apakah stabil, jika tidak
rawat segera.
4. Asuhan kebidanan kala IV
Asuhan kebidanan pada kala IV yaitu:

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
24

a. Lakukan massase uterus untuk merangsang kontraksi uterus


agar dapat berkontraksi dengan baik
b. Evaluasi tinggi fundus uteri dengan meletakkan jari tangan
secara melintang dengan pusat sebagai patokan
c. Memperkirakan kehilangan darah
d. Periksa kemungkinan adanya robekan (lasersi dan
epsiotomi) perineum
e. Evaluasi keadaan umum ibu
f. Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama
persalinan kala II di bagian belakang partograf, segera
setelah asuhan diberikan atau sesudah penilaian dilakukan
24
.
5. 60 Langkah Asuhan Persalinan.25
1) Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua.
2) Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial
siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan
menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam
partus set.
3) Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang
bersih.

4) Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku,


mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu
kali pakai/pribadi yang bersih.
5) Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua
pemeriksaan dalam.
6) Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan
memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril)
dan meletakkan kembali di partus set/wadah disinfeksi

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
25

tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung


suntik).
7) Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan
hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan
kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat
tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau anus
terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan
seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang.
Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam
wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika
terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut
dengan benar di dalam larutan dekontaminasi, langkah # 9).
8) Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan
serviks sudah lengkap.• Bila selaput ketuban belum pecah,
sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.
9) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara
mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian
melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya
di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci
kedua tangan (seperti di atas).
10) Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal
( 100 – 180 kali / menit )
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang
nyaman sesuai keinginannya.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
utuk meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman)
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
26

13) Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai


dorongan yang kuat untuk meneran
14) Jika kepala bayi telah membyja vulva dengan diameter 5-6
cm, melakukan, handuk bersih di atas perut ibu untuk
mengeringkan bayi
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah
bokong ibu.
16) Membuka partus set
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain
tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa bayi dan lakukan
tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala
bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.
Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau
bernapas cepat saat kepala lahir.
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi
dengan kain atau kasa yang bersih.
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera
proses kelahiran bayi
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan
kedua tangan di masing-masing sisi muka bayi.
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan
kearah keluar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus
pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas
dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
27

23) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai


kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum
tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan
bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah
untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan
tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan
tangan anterior bayi saat keduanya lahir
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang
ada di atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk
menyangganya saat panggung dari kaki lahir. Memegang
kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran
kaki.
25) Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di
atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih
rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek,
meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan).
26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan
bayi kecuali bagian pusat.
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari
pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari
klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari
klem pertama (ke arah ibu)
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi
dari gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem
tersebut.
29) Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi
dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi
bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.
30) Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu
untuk memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
28

ibu menghendakinya.
31) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan
palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan
adanya bayi kedua.
32) Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
33) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan
suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu
bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu
34) Memindahkan klem pada tali pusat
35) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu,
tepat di atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini
untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan
uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang
lain.
36) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan
penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut.
Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah
uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan
belakang (dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu
mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir
setelah 30 – 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat
dan menunggu hingga kontraksi berikut mulai.
37) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran
sambil menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke
arah atas, mengikuti kurve jalan lahir sambil meneruskan
tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat
bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar
5 – 10 cm dari vulva.
38) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan
kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan.
Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hatihati
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
29

memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan


lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan di
fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar
dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi
keras).
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu
maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan
bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan
plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
41) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum
dan segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan
aktif.
42) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi
dengan baik.
43) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang
masih bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi
tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
bersih dan kering.
44) Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau
steril atau mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan
simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
45) Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang
berseberangan dengan simpul mati yang pertama.
46) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam
larutan klorin 0,5 %.
47) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.
Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.
48) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
30

49) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan


pervaginam
50) Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan
masase uterus dan memeriksa kontraksi uterus
51) Mengevaluasi kehilangan darah.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung
kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan.
53) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan
membilas peralatan setelah dekontaminasi
54) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam
tempat sampah yang sesuai.
55) Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi
tingkat tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan
darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
56) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu
memberikan ASI. Menganjurkan keluarga untuk
memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan.
57) Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk
melahirkan dengan larutan klorin 0,5% dan membilas
dengan air bersih.
58) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin
0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
60) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
G. Partograf

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
31

Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik,


memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf
dapat dipakai untuk memberikan peringatan awal bahwa suatu
persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin, serta
perlunya rujukan. Waktu yang tepat untuk pengisian partograf adalah
saat proses persalinan telah berada dalam kala I fase aktif yaitu saat
pembukaan serviks dari 4 sampai 10 cm dan berakhir pada pemantauan
kala IV.

Gambar Partograf

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
32

H. Kompilkasi pada persalinan


Komplikasi yang sering terjadi pada saat persalinan adalah perdarahan
lewat jalan lahir, tali pusat atau tangan bayi keluar terlebeih dahulu
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
33

dari jalan lahir, ibu mengalami kejang, ibu tidak kuat mengejan, air
ketuban keruh dan berbau, ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang
hebat.
I. Standar pelayanan persalinan di masa normal
Standar pelayanan persalinan yang normal adalah pertolongan
persalinan, pelayanan kebidanan lainnya, partograf, laporan persalinan,
surat keterangan kelahiran dan informed consent.
J. Standar pelayanan persalinan di masa pandemi Covid-19
Dalam masa pandemi Covid-19, pelayanan untuk proses persalinan
menjadi hal yang tidak boleh dihentikan ataupun ditunda. Sehingga
agar klien dan serta para staf yang bekerja merasa aman dan nyaman,
dalam kegiatan pemeriksaan para staf dan klien harus memenuhi
protokoler kesehatan. Sepert penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
bagi staf, mencuci tangan dan memakai masker serta bergantian di
dalam ruangan bagi klien yang datang. Wajib dilakukan Rapid Test
kepada seluruh ibu hamil sebelum persalinan (kecuali rapid test tidak
tersedia).26
K. Teori terkait asuhan komplementer atau herbal medik yang digunakan
Saat ini, terdapat berbagai macam cara mengatasi rasa nyeri untuk
proses persalinan baik secara farmakologis atau menggunakan obat
maupun nonfarmakologis atau tanpa obat-obatan. Cara non-
farmakologis yang sering digunakan saat ini seperti terapi manual
dengan sentuhan, terapi musik, air, relaksasi, dan hypnobirthing.27

2.1.3 Nifas
A. Definisi
Masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat
reproduksi pulih kembali seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 42 hari .28
B. Perubahan fisiologis pada masa nifas

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
34

Perubaha fisiologis yang terjadi pada masa nifas sangat jelas, pada
masa ini merupakan proses kebalikan dari masa kehamilan .29

1. Sistem reproduksi
a) Involusi
Proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil
dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera
setelah plasenta keluar akibat kontraksi otototot polos
uterus.
b) Lokia
Lokia adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar
melalui vagina selama puerperium. Lokia megalami
perubahan karena proses involusi.
c) Perubahan pada serviks
Serviks mengalami involusi bersamaan dengan uterus.
Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh
dua hingga jari tangan, setelah enam minggu persalinan
serviks menutup.
d) Perubahan pada vagina dan perineum
Segera setelah kelahiran, vagina tetap membuka,
kemungkinan hal ini disebabkan mengalami edema dan
memar dan celah pada introitus. Setelah satu atau dua hari
pertama pasca post partum, tonus otot vagina kembali,
celah vaigna tidak lebar dan tidak lagi edema.
e) Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi penurunan kadar
progesterone secara tepat dengan peningkatan hormon
prolaktin setelah persalinan, kolostrum sudah ada saat
persalinan, produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-
3 setelah persalinan, payudara menjadi terasa lebih keras
dan besar sebagai tanda mulainya proses laktasi. Refleks
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
35

prolaktin berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran


ASI.
C. Perubahan psikologis pada masa nifas
Masalah psikologis pada masa pascapartumn bukan merupakan
komplikasi yang jarang ditemukan. Masalah ini dapat dihindari dengan
adanya dukungan sosial serta dukungan pelaksana pelayanan kesehatan
selama kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan.30

D. Kebutuhan klien pada masa nifas


Kebutuhan klien pada masa nifas.31:
1. Nutrisi dan cairan
Asupan kalori pada ibu nifas ditingkatkan sampai 2700 kalori.
Asupan cairan ditingkatkan sampai 3000 ml per hari. Suplemet zat
besi diberikan kepada ibu nifas selama emapt minggu pertama
setelah melahirkan. Pemberian vitamin A 200.000 IU deberikan
pada ibu nifas sebanyak dua kapsul. Satu kapsul diberikan setelah
melahirkan dan kapsul kedua diberikan setelah 24 jam melahirkan.
2. Ambulasi dan mobilisasi dini
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat
mungkin bidan membimbing ibu post partum bangun dari tempat
tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan.
Ambulasi dini tidak diperbolehkan untuk ibu post partum dengan
penyulit misalnya anemia, penyakit jantung, peru-paru, demam,
dan sebagainya.
3. Eliminasi
Ibu nifas harus berkemih dalam empat sampai delapan jam pertama
dan minimal sebanyak 200 cc.
4. Istirahat dan Tidur
Kebutuhan istirahat ibu nifas harus cukup untuk mencegah
kelelahan. Ibu dapat beristirahat saat bayinya tidur siang.
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
36

5. Keluarga berencana (KB)


Biasanya ibu postpartum tidak menghasilkan sel telur sebelum
medapatkan haidnya selama meneteki, oleh karena itu metode
amenore laktasi (MAL) dapat digunakan untuk mencegah
kehamilan sebelum mendapatkan haid pertama setelah melahirkan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar efektifitas MAL
optimal, yaitu ibu harus menyusui secara penuh, perdarahan
sebelum 56 hari pasca salin, bayi menghisap payudara secara
langsung, menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah
bayi lahir, kolostrum diberikan kepada bayi, pola menyusui on
demand dan dari kedua payudara, sering menyusui selama 24 jam
termasuk malam hari dan hindari jarak antar menyusui lebih dari.
Macam-macam kontrasepsi yang dapat digunakan setelah
persalinan adalah AKDR,

metode amenore laktasi (MAL), pil progestin, suntik progestin,


implant, dan kondom.
E. Komplikasi pada masa nifas
1. Infeksi Nifas
Infeksi puerperalis adalah infeksi pada traktus genitalia setelah
persalinan, biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta.
2. Luka Perineum
Robekan perineum hampir terjadi pada semua persalinan pertama
juga pada persalinan berikutnya.32 Terjadinya laserasi atau robekan
perineum dan vagina dapat diklarifikasikan berdasarkan luas
robekannya.
F. Standar Pelayanan nifas di masa normal
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari:
1. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);
2. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
3. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
37

4. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran asi eksklusif;


5. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi
6. Baru lahir, termasuk keluarga berencana;
7. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.
G. Standar Pelayanan nifas pada masa pandemi Covid-19
Dalam masa pandemi Covid-19, pelayanan untuk masa nifas menjadi
hal yang tidak boleh dihentikan ataupun ditunda. Sehingga agar klien
dan serta para staf yang bekerja merasa aman dan nyaman, dalam
kegiatan pemeriksaan para staf dan klien harus memenuhi protokoler
kesehatan. Sepert penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi staf,
mencuci tangan dan memakai masker serta bergantian di dalam
ruangan bagi klien yang datang.
H. Teori Terkait asuhan komplementer atau herbal medik yang digunakan
Salah satu asuhan komplementer dalam masa misalnya tanaman
yang berasal dari pemukiman seperti Serei, Jahe, Lengkuas, Kunyit,
Asam, Gula Aren, Ketumbar, dan Merica yang diolah menjadi herbal
dengan sebutan Kuah Rujak dapat digunakan pada

ibu nifas yang dianggap memberi manfaat terhadap proses pengeluaran


sisa-sisa hasil konsepsi (Lokhia). Asuhan komplementer menyatakan
bahwa hasil penelitian pijat Pijatan atau rangsangan pada tulang
belakang, neurotransmitter akan merangsang medulla oblongata
langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofise posterior untuk
mengeluarkan oksitosin sehingga menyebabkan buah dada
mengeluarkan air susunya. Oksitosin dapat diperoleh dengan berbagai
cara baik melalui oral, intra-nasal, intra-muscular, maupun dengan
pemijatan yang merangsang keluarnya hormon oksitosin. oksitosin
merupakan salah satu cara mengatasi ketidak lancaran produksi ASI.33
2.1.4 BBL neonatus
A. Definisi BBL dan Neonatus
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
38

Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus


pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi
perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di
luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua
sistem.34
Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang
disebabkan oleh paparan virus dan kuman selama proses persalinan
maupun beberapa saat setelah lahir. BBL membutuhkan perawatan dan
perhatian karena bayi menjalani perubahan dari dunia dalam rahim ke
dunia luar. Perawatan BBL yang tidak tepat dapat menimbulkan
masalah kesehatan pada bayi sampai kematian.35
B. Pemeriksaan fisik BBL dan neonatus
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram.
C. Perawatan BBL dan neonatus
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi selama jam pertama setelah kelahiran. Segera setelah bayi lahir
tanpa menunggu nilai apgar, langsung melakukan 4 penilaian awal.
Sementara untuk menit pertama dan kelima menurut Fraser dan
Cooper (2009) menggunakan nilai APGAR.

Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk


menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. Setiap penilaian
diberi angka 0,1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah
bayi normal (vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia ringan (nilai
apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3).

Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim

Warna Seluruh Warna kulit Warna kulit Appearanc


Kulit badan tubuh tubuh, e
biru atau normal tangan, dan
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
39

pucst merah kaki normal


muda, merah muda,
tetapi tidak ada
tangan dan sianosis
kaki
kebiruann

Denyut Tidak ada <100 kali <100 kali Pulse


Jantung atau menit atau menit

Respon Tidak ada Meringis Meringis Grimace


Reflek respons atau atau bersin
terhadap menangis atau batuk
stimulasi lebmah saat
ketika stimulasi
distimulasi saluran
napas

Tonus Otot Lemah Sedikit bergerak Activity


atau tidak gerakan aktif
ada

Pernafasan Tidak ada Lemah atau Menangis Respiration


tidak kuat,
teratur pernapasan
baik dan
teratur

D. Kebutuhan klien pada BBL dan neonatus


Pada klien Bayi baru lahir da neonatus beberapa hal yang mereka
butuhkan adalah pencegahan kehilangan panas, pembersihan jalan
napas, memotong dan merawat tali pusar, inisiasi menyusui dini,
pemberian nutrisi kepada bayi, identifikasi, injeksi vitamin K,
pemberian salep mata, dan ASI eksklusif.
E. Komplikasi pada BBL dan Neonatus
Pada kondisi Bayi Baru lahir, terdapat beberapa komplikasi yang
harus dicegah sepert asfiksia, masalah pemberian ASI,

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
40

hiperbilirubinemia, sindrom gangguan pernafasan idiopatik, penyakit


membran hialin, aspirasi mekonium, hipoglikemia simtomatik.
F. Standar pelayanan BBL dan Neonatal di masa normal
Standar pelayanan kebidanan pada bayi baru lahir (neonatus) yaitu
1. Tujuan
Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya
pernafasan serta mencegah hipotermi , hipoglikimia, dan
infeksi.

2. Pernyataan Standar
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk
memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder,
menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk
sesuai dengan kebutuhan.Bidan juga harus mencegah dan
menangani hipotermia
3. Hasil
a. Bayi baru lahir dengan kelainan atau kecacatan dapat
segera menerima perawatan yang tepat.
b. Bayi baru lahir mendapatkan perawatan yang tepat dan
dapat bernafas dengan baik
G. Standar pelayanan BBL dan neonatal di masa pandemi Covid-19
Dalam masa pandemi Covid-19, pelayanan untuk proses persalinan
menjadi hal yang tidak boleh dihentikan ataupun ditunda. Sehingga
agar klien dan serta para staf yang bekerja merasa aman dan nyaman,
dalam kegiatan pemeriksaan para staf dan klien harus memenuhi
protokoler kesehatan. Sepert penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
bagi staf, mencuci tangan dan memakai masker serta bergantian di
dalam ruangan bagi klien yang datang.
H. Teori terkait asuhan komplementer atau herbal medik yang digunakan
Di Indonesia, pijat bayi, penggunaan tanaman herbal yang dijadikan
ramuan tradisional, ramuan tersebut biasanya ditempelkan kepala
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
41

(pupuk) atau digunakan diseluruh tubuh (pilis) merupakan beberapa


asuhan kebidanan komplementer yang sering di-gunakan pada
perawatan bayi baru lahir. Pupuk merupakan ramuan tradisional yang
terbuat dari kemukus, beras kencur yang ditumbuk dan dicampur
minyak telon digunakan dengan cara ditempelkan di kepala bayi. Pilis
adalah ramuan tradisional yang dibuat dari tanaman obat kunyit dan
daun sirih yang ditumbuk kemudian dibalurkan keseluruh tubuh bayi.
Survey pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 orangtua dari bayi, 8
orang menyatakan mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk
melakukan baby gym dan baby spa secara rutin. Berdasarkan latar
belakang penulis tertarik untuk mengetahui perbedaan pengaruh baby
gym dan baby spa untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi usia 9 -12 bulan di Sekolah Emak tahun 2019
.36

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan


Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan
masalah dalam kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis, diawali dari
pengkajian data (data subjektif dan objektif) dianalisis sehingga didapatkan
diagnosa kebidanan aktual dan potensial, masalah dan kebutuhan, adanya
perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi tindakan.37
Manajemen asuhan kebidanan menurut Varney, 2004, terdapat tujuh
langkah langkah pertama adalah pengumpulan data dasar. Pada langkah ini
dilakukan pegumpulan informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan
dengan cara anamnesis (biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan,
riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikospiritual serta pengetahuan
klien), pemeriksaan fisik (data fokus), pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi) dan pemeriksaan penunjang (pemeriksaan laboratorium).
Langkah kedua adalah interpretasi data dasar. Identifikasi terhadap
diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
42

dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga


dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Pada langkah ini
bidan harus berpikir kritis agar diagnosa yang ditegakkan benarbenar tepat.
Langkah ketiga adalah mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensial. Hal ini berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, pada langkah ini bidan juga melakukan pikiran kritis
sehingga bersiapsiap bila diagnosa/masalah potensial benar-benar terjadi.
Langkah keempat yaitu mengidentifikasi kebutuhan dan tindakan
segera. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.

Langkah kelima yaitu perencanaan. Pada langkah ini direncanakan


asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Pada
langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Langkah keenam adalah pelaksanaan. Pada langkah keenam ini
rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5
dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini biasa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan
sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya
(misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana).
Langah ketujuh yaitu evaluasi. Pada langkah ketujuh ini dilakukan
evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa.
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
43

pelaksanaanya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah


efektif sedang sebagian belum efektif.

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


Nama Mahasiswa : Eka Oktavia
NPM : 2054517003
Tempat Praktik : PMB Yuni Willyanti
Pembimbing : Putri Azzahro, SST., M.Kes
Ruswanti, S.SiT

Tanggal Masuk : Kamis, 26 Mei 2021


No. Register : 00

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS / BIODATA

Nama Ibu : Ny Andi Nama suami :Tn. Mansur


Umur : 37 tahun Umur : 31 tahun
Suku/Bangsa : Makassar/ Indonesia Suku/Bangsa : Sunda /Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
44

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA


Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Cibatok 1, RT 3 Alamat Rumah : Cibatok 1, RT 3
RW 7 No 33 RW 7 No 33
Alamat Kantor : Tanjung Priok, Alamat Kantor : Tanjung Priok,
Jakarta Utara Jakarta Utara
Telepon : 087742132142 Telepon : 087742132142

B. DATA SUBYEKTIF Rabu /26 mei 2021/ Pukul 17.30 wib


1. Keluhan utama:

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

Ibu mengatakan badannya gatal gatal dan kaki bengkak


2. Riwayat Menstruasi :

a. Menarche : 15 tahun

b. Siklus : 28 hari, Teratur

c. Lamanya : 7 hari

d. Sifat darah : Cair

e. Dismenorhoe : Tidak Ada


3. Riwayat perkawinan

a. Status perkawinan : SAH Kawin : dua kali

b. Kawin I : Umur 26 tahun Suami umur 24 tahun

c. Kawin II : Umur 36 tahun Suami umur 30 tahun

d. Lamanya : 1 tahun Anak : belum ada Abortus 0


Kali
Anak Kehamilan Persalinan Bay Nifas Penyulit
i
No Tahun Umur Tempat Jenis Penolong JK P Cacat Perdarahan Infeksi
(mg) B
(g)
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
45

1 2009 38 Bidan Normal Bidan LK 2900 49 - - - -


4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

5. Riwayat kehamilan sekarang:

a. HPHT : 10 september 2020

b. TPP : 17 Juni 2021

c. Hamil muda:

- Keluhan : Mual dan muntah

- ANC : 2 kali,teratur

- Tempat periksa : PMB di Tanjung Priok

- Imunisasi :-

- Penyuluhan yang pernah didapat : perubahan fisiologis anatomi


pada ibu hamil , dan cara mengatasi mual dan muntah pada ibu
hamil muda.

d. Hamil tua :

- Keluhan : Gatal gatal , kaki bengkak

- ANC : 3 kali, teratur

- Tempat periksa : PMB di tanjung priok

PMB Hj Yuni Willyanti

- Imunisasi : TT3

- Penyuluhan yang pernah didapat : tanda tanda bahaya


persalinan dan perubahan fisik menjelang persalinan ( adanya
bengkak dikaki dan tangan)
6. Riwayat penyakit yang lalu/Operasi:
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
46

-
7. Riwayat penyakit keluarga (sistemik):

a. Hipertensi : tidak ada

b. Jantung : tidak ada

c. Diabetes mellitus : tidak ada

d. Hepatitis : tidak ada

e. Ginjal : tidak ada

f. TBC : tidak ada

g. Lain-lain : tidak ada


8. Riwayat ginekologi:
-
9. Riwayat Keluarga Berencana:
Suntik KB 3 bulan
10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Psikososial:
 Perasaan ibu terhadap kehamilan ini: Ibu merasa bahagia , karena
memang mengharapkan segera hamil.
 Reaksi keluarga : Keluarga mendukung
dan mensupport ibu dalam menghadapi kehamilannya.
 Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
 Tempat melahirkan yang direncanakan : PMB Yuni Willyanti
b. Pola nutrisi :
 Frekuensi : 3 kali sehari
 Jenis makanan : bervariasi
 Nafsu makan : baik
 Pantangan : tidak ada
 Alergi : tidak ada

c. Pola eliminasi :
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
47

BAK: BAB
- Frekuensi 6x/24 - Frekuensi 1x/24 jam
jam - Konsistensi : lembek
- Warna : kuning - Warna : agak
jernih kehitaman
- Keluhan : tidak - Bau : khas
ada - Keluhan : tidak
ada

d. Pola personal hygiene :


 Mandi : Frekuensi 2 x/24 jam. Pakai sabun: ya
 Oral : sikat gigi 2x/24 jam
 Cuci rambut: Frekuensi : 1 x/24 jam. Pakai shampo: ya
e. Pola istirahat dan tidur:

 Lama tidur : 7jam/hari.


 Kebiasaan sebelum tidur : Menganti pakaian
 Keluhan : tidak ada

f. Aktivitas:

- Waktu bekerja : tidak tentu


- Kegiatan : membereskan rumah dan pekerjaan
rumah tangga.
- Keluhan : mudah letih.

g. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan:

- Merokok : Tidak .
- Minum minuman beralkohol : Tidak
- Obat-obatan/jamu : Tidak minum jamu jamuan

h. Seksualitas:
- Frekuensi Satu kali /minggu
- Keluhan yang dapat mengancam kehamilan : tidak ada
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
48

C. DATA OBYEKTIF

 Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis

2. TB : 152 cm

3. BB sebelum hamil: 4 8 k g

4. BB saat ini : 60 kg

5. Tanda-tanda vital :

- Tekanan Darah : 114/ 79 mmHg

- Nadi : 80 kali /menit

- Pernafasan : 20 kali/ menit

- Suhu : 36,6o C

 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Rambut :
- Distribusi : Hitam, bersih tidak ada ketombe.
- Jumlah : Banyak
- Kualitas : Baik
- Kebersihan : Bersih
- Bekas luka : Tidak ada

b. Wajah :
- Simetris : Ya
- Warna : Sawo matang
- Oedema : Tidak
- Kloasma : Tidak

c. Mata :
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
49

- Simetris : Ya
- Conjungtiva : Merah
- Sklera : Putih
- Kelainan : Tidak ada

d. Telinga :
- Simetris : Ya
- Pendengaran : Baik
- Kebersihan : Bersih

e. Mulut dan kerongkongan :


Bibir Gusi
Simestris : Ya Berdarah : Tidak
Warna : Merah muda Lidah
Lesi : Ya Kebersihan : Bersih
Gigi Warna : Merah jambu
Berlubang : Ya Orofaring
Karies : Tidak Pembesaran tonsil : Tidak
Tanggal : Tidak Tanda infeksi : Tidak
Pernafasan bau : Tidak

2. Leher
a. Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
b. Lain-lain : tidak ada
3. Dada
a. Simetris : Ya
b. Rithme : Teratur
c. Kelainan : Tidak ada
d. Payudara :
- Simetris : Ya
- Putting : Menonjol
- Kolostrum : Tidak ada
e. Jantung :
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
50

- Rithme : Teratur
- Kelainan : Tidak ada
4. Abdomen
a. Inspeksi :
- Pembesaran perut : Sesuai UK
- Bekas operasi : Tidak ada
- Striae : Livide
- Linea : Nigra
- Terdapat ruam di perut ibu
b. Palpasi :
- Kontraksi uterus : -
- TFU Mc. Donald: 28 cm
- Leopold I : TFU 28 cm
Pada fundus teraba bagian janin besar, lunak, bulat tidak

melenting yaitu bokong.

- Leopold II :Teraba bagian-bagian terkecil janin disebelah kiri yaitu

ekstremitas dan keras seperti papan disebelah kanan yaitu

punggung.

- Leopold III : Teraba bagian janin lunak, keras, melenting yaitu kepala

- Leopold IV : Konvergen

- TBJ : 28-12 x (155)= 2480 Gram


c. Auskultasi :
- DJJ : 146 x/menit
- Rithme : Teratur

6. Anogenital :
a. Vulva & vagina
 Inspeksi :

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
51

- Varices : Tidak ada


- Bekas episiotomi : Tidak ada
- Massa/kista : Tidak ada
- Pengeluaran cairan : Tidak ada
 Palpasi :
- Pembesaran kelenjar bartolini : Tidak ada.
- Nyeri : Tidak ada
 Inspekulo : Tidak dilakukan
 Pelvimetri Klinis :

Pintu Atas Panggul (PAP)

Promintorium Tidak Dilakukan

Konjugata diagonalis Tidak Dilakukan

Konjugata vera Tidak Dilakukan

Pintu Tengah Panggul (PTP)

Spina iskhiadika Tidak Dilakukan

Distansia interspinarum Tidak Dilakukan

Os sakrum Tidak Dilakukan

Dinding samping Tidak Dilakukan

Linea inominata Tidak Dilakukan

Pintu Bawah Panggul (PBP)

Arkus pubis Tidak Dilakukan

Os cocsigys Tidak Dilakukan

b. Anus:
- Haemoroid : Tidak ada
7. Ekstremitas
a. Oedema tangan dan jari : Ada
b.Varices tungkai : Tidak ada
c. Gerakan : Bebas
1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
52

d.Refleks Patella : Positif

 Pemeriksaan Penunjang

Tanggal :26 mei 2021

1. Darah :
a. Hb :-
b. Gol. Darah : O
2. Urine :
a. Protein :-
b. Glukosa :-
3. Pemeriksaan penunjang lain : -
USG

II. INTERPRETASI DATA

1. Diagnosa :

a. Ibu : Ny. Andi G 2 P 1 A0 UK 37 minggu

Dasar : HPHT : 10-09-2020


b. Janin : tunggal hidup ,intra uterin ,presentasi Kepala

Dasar :

Leopold I : Pada fundus teraba bagian janin besar, lunak, bulat tidak
melenting yaitu (bokong).
Leopold II :Teraba bagian-bagian terkecil janin disebelah kiri yaitu
ekstremitas dan keras seperti papan disebelah kanan yaitu punggung.
Leopold III : Teraba bagian janin lunak, keras, melenting yaitu
kepala.
Leopold IV : Kovergen

2.Masalah : Tidak ada

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
53

3.Kebutuhan : Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak Ada

IV. TINDAKAN SEGERA


1. Mandiri : Tidak Ada
2. Kolaborasi : Tidak Ada
3. Rujukan : Tidak Ada

V. PERENCANAAN
1. Bina hubungan baik antara bidan dengan klien
2. Berikan informed consent kepada klien
3. Jelaskan hasil pemeriksaan saat ini kepada klien
4. Jelaskan tentang pemberian terapi oral
5. Jelaskan tentang personal hygience
6. Jelaskan tentang pola nutrisi
7. Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan
8. Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
9. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan
10. Jelaskan kegawatdaruratan saat persalinan
11. Berikan rujukan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap
12. Beritahu jadwal kunjungan ulang
13. Dokumentasi hasil pemeriksaan

VI. PELAKSANAAN
1. Membina hubungan baik antara bidan dengan klien dan keluarganya.
2. Memberikan informed consent kepada klien.
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan saat ini kepada klien bahwa usia
kehamilan ibu sudah memasuki 37 minggu dan bayi dalam keadaan

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
54

baik dan sehat, BB: 60 kg, TD: 114/79 mmHg, Nadi : 80


x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36,6 °C, DJJ:146 x/menit.
4. Memberikan terapi oral yaitu tablet fe 60 mg sebanyak 10 tablet
dengan dosis 1x1/hari yang harus diminum pada malam hari sebelum
tidur, efek samping pusing, mual, feses kehitaman dan kalk dengan
dosis 1x1/hari yang harus diminum pada pagi hari menggunakan air
putih tidak boleh teh/kopi karena akan mengganggu penyerapan.
5. Menjelaskan tentang personal hygience
6. Menjelaskan tentang pola nutrisi yaitu mengkomsumsi makanan yang
bergizi seperti nasi, telur, tahu/tempe, daging, sayuran bayam/katuk,
buah-buahan dan minum susu tiap hari.
7. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya selama kehamilan pada
trimester ke III seperti sakit kepala yang hebat, penglihatan menjadi
kabur, bengkak pada kaki, tangan dan muka, nyeri Abdomen yang
kuat, gerakan janin tidak seperti biasanya, muntah terus, tidak mau
makan, air ketuban keluar sebelum waktunya, perdarahan
pervaginam.
8. Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan yaitu perut mulas secara
teratur, mulas sering dan lama, keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir, keluar air ketuban dari jalan lahir.
9. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan seperti biaya,
transportasi, tempat bersalin, penolong, bidan/dokter, pakaian ibu dan
bayi simpan ditempat tas besar serta pendamping persalinan.
10. Menjelaskan kegawat daruratan saat persalinan seperti bidan, alat,
keluarga, surat, obat, kendaraan, uang dan darah.
11. Memberikan surat rujukan untuk pemeriksaan laboratirum di
Puskesmas Cibungbulang
12. Memberitahu ibu untuk melakukan kontrol ulang lagi pada tanggal 2
juni 2021 atau apabila terdapat keluhan.
13. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
55

VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan bersedia datang
kembali pada tanggal 2 Juni 2021 atau apabila ada keluhan segera
datang ke praktek bidan.
2. Ibu bersedia melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
Cibungbulang
3. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan dalam bentuk Varney.

1
Srimintarsih, 2016, Sosio Budaya Gizi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Bogo:
jenderal Pendidikan Tinggi; 210
2
Ibid; 211
3
Ibid; 211
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. A


DI PMB Yuni Willyanti
Bogor Jawa Barat
Kunjungan ANC Ke 2

Hari/Tanggal : Jumat , 28 mei 2021

Pukul : 11.00 WIB

Oleh : Eka Oktavia

S:

Ibu mengatakan ingin memberitahu hasil pemeriksaan Laboratorium

O:

Ku: Baik Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital:

TD : 120/80 mmHg, RR :20x/menit

N : 84 x/menit, Suhu : 36,6 0 c

Berat Badan : 60 kg

Kelopak mata : Tidak oedema

Konjuntiva : Tidak pucat

Sclera : Tidak kuning

Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat ruam

Linea alba/Nigra : Garis tengah/ hitam diperut.

Palpasi : TFU: 28 cm

Leopold I : Teraba bagian fundus besar, lunak, bulat tidak melenting

(bokong).

1
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Leopold II : Teraba bagian janin keras seperti papan disebelah kanan

punggung dan sebelah kiri bagian terkecil janin yaitu

ekstremitas.

Leopold III : Teraba bagian janin lunak, keras melenting yaitu (kepala).

Leopold IV : (Konvergen)

TBJ : 28-12 x (155) = 2480 gram

Auskultasi

Punctum Maximum : Terdengar di sebelah kanan perut ibu

DJJ : Positif

Frekuensi : 146 x/ menit

Pemeriksaan Penunjang : HB 11,3gr, HbsAg (-), Sifilis (-), HIV (-)

A:

Ny. A G2 P1 A0 usia kehamilan 37 minggu

P:

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan saat ini bahwa usia kehamilan ibu sudah

memasuki 37 minggu dan janin dalam keadaan baik dan sehat DJJ: 142

x/menit, TD : 120/80 mmHg, RR: 20x/menit, Nadi: 84 x/menit, Suhu

: 36,5 0 c

Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan bidan.

2. Menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium bagus, dan tidak ada

punyulit. Hb nya bagus, dan tidak ada penyakit hepatitis B, Sifilis ataupun

HIV
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan bidan.

3. Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan yaitu perut mulas secara

teratur, mulas sering dan lama, keluar lendir darah dari jalan lahir, keluar

air ketuban dari jalan lahir.

Evaluasi : Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan bidan dan dapat

mengulangi yang apa yang disampaikan mengenai tanda tanda persalianan.

4. Menjelaskan tentang persiapan persalinan yaitu pakaian ibu disimpan

dalam 1 tas besar terdiri dari pakaian ibu baju ganti, sarung, softek,

pakaian bayi bedong, baju, celana, popok, topi dan perlengkapan mandi.

Evaluasi :Persiapan sudah dilakukan.

5. Menganjurkan ibu untuk melakukan control ulang 1 minggu lagi klinik.

Evalusi : Ibu akan kembali control pada tanggal 2 juni 2021 yang sudah

ditentukan..

6. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

Evaluasi : Hasil pemeriksaan Sudah didekomentasikan.


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. A

DI PMB Hj. Yuni Willyanti Cibatok Bogor Jawa Barat

Tahun 2021

Kunjungan ANC Ke 3

Hari/Tanggal : Rabu , 2 Juni 2021

Pukul : 08.30 WIB

Oleh : Eka Oktavia

S:

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

O:

Ku: Baik Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital:

TD : 117/78 mmHg, RR :20x/menit

N : 84 x/menit, Suhu : 36,6 0 c

Berat Badan : 61 kg

Kelopak mata : Tidak oedema

Konjuntiva : Tidak pucat

Sclera : Tidak kuning

Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat ruam

Linea alba/Nigra : Garis tengah/ hitam diperut.

Palpasi : TFU 29 cm

Leopold I : Teraba bagian fundus besar, lunak, bulat tidak melenting

(bokong).

1
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Leopold II : Teraba bagian janin keras seperti papan disebelah kanan

punggung dan sebelah kiri bagian terkecil janin yaitu

ekstremitas.

Leopold III : Teraba bagian janin lunak, keras melenting yaitu (kepala).

Leopold IV : (Konvergen)

TBJ : 29-12 x (155) = 2635gram

Auskultasi

Punctum Maximum : Terdengar di sebelah kanan perut ibu

DJJ : Positif

Frekuensi : 148 x/ menit

Pemeriksaan Penunjang : HB 11,3gr, HbsAg (-), Sifilis (-), HIV (-)

A:

Ny. A G2 P1 A0 usia kehamilan 38 minggu

P:

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan saat ini bahwa usia kehamilan ibu sudah

memasuki 38 minggu dan janin dalam keadaan baik dan sehat DJJ:

1428x/menit, TD : 117/78 mmHg, RR: 20x/menit, Nadi: 84 x/menit,

Suhu : 36,6 0 c

Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan bidan.

2. Menjelaskan kembali tentang tanda-tanda persalinan yaitu perut mulas

secara teratur, mulas sering dan lama, keluar lendir darah dari jalan lahir,

keluar air ketuban dari jalan lahir.


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Evaluasi : Ibu dapat mengulangi yang apa yang disampaikan mengenai

tanda tanda persalianan.

3. Melakukan tindakan massage endoprin dibantu oleh suami guna

mengurangi sakit pada punggung, Endorphin Massage merupakan sebuah

terapi sentuhan atau pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada ibu

hamil di waktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Pijatan ini dapat

merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorfin yang merupakan

pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman.

Evaluasi : Ibu sudah menerapkan massange Endofrin dirumah dan di bantu

oleh suami dalam melakukannya, nyeri punggung berkurang .

4. Memberikan terapi oral yaitu tablet fe dengan dosis 1x1/hari yang harus

diminum pada malam hari sebelum tidur menggunakan air putih, efek

samping pusing, mual, feses kehitaman.

Evaluasi : Ibu menuruti untuk minum Fe pada malam hari.

5. Memberikan tablet vitamin B1, untuk membantu dalam menjaga saraf

tubuh dan sel-sel darah tetap sehat, serta membantu proses pembentukan

DNA, yang merupakan bahan genetik dalam semua sel dan penipisan pada

portio.

Evaluasi : Ibu sudah mengkomsumsi vitamin B1 sejak usia kehamilan 34

minggu, dan mengerti manfaat dari vitamin tersebut.

6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 1 minggu lagi atau saat

ada keluhan.
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Evalusi : Ibu akan kembali kontrol pada tanggal 2 juni 2021 yang sudah

ditentukan..

7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

Evaluasi : Hasil pemeriksaan sudah didokumentasikan.

Bogor,

Mengetahui,

CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Ruswanti, S.SiT) (Eka Oktavia)


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

3.2 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


Nama Mahasiswa : Eka Oktavia
NPM : 2054517003
Tempat Praktik : PMB Yuni Willyanti
Putri Azzahro, SST., M.Kes
Pembimbing :
Ruswanti, S.SiT

Tanggal Masuk : Selasa, 8 Juni 2021


No. Register : -

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny Andi Nama suami :Tn. Mansur
Umur : 37 tahun Umur : 31 tahun
Suku/Bangsa : Makassar/ Indonesia Suku/Bangsa : Sunda /Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Cibatok 1, RT 3 Alamat Rumah : Cibatok 1, RT 3
RW 7 No 33 RW 7 No 33
Alamat Kantor : Tanjung Priok, Alamat Kantor : Tanjung Priok,
Jakarta Utara Jakarta Utara
Telepon : 087742132142 Telepon : 087742132142

B. DATA SUBJEKTIF hari Selasa tanggal 8 Juni 2021 /pukul 19.45 WIB
1. Keluhan utama: ibu mengatkan ingin melahirkan, ibu mengeluh perut
terasa mulas sudah mulai teratur, belum keluar lendir darah dan air.
2. Riwayat persalinan ini:
a. Sakit perut, sejak :19.25 WIB
b. Keluar air : tidak ada
c. Lendir bercampur darah, : 19.29 WIB
d. Gerakan janin : aktif

1
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

3. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang sedang atau pernah diderita ibu:
Ibu tidak mengalami penyakit Jantung, Hipertensi, Asma, TBC,
Hepatitis, PMS, HIV / AIDS, TORCH, dan Infeksi saluran kencing.
b. Penyakit keluarga yang menular:
Ibu mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit HIV /
AIDS,Hepatitis, TBC, PMS
c. Riwayat penyakit keturunan:
Ibu mengatakan keluarga sebelah suami ada riwayat penyakit
hipertensi
d. Riwayat faktor keturunan:
Tidak ada
4. Riwayat perkawinan………kali

a. Status perkawinan : SAH Kawin : dua kali

b. Kawin I : Umur 26 tahun Suami umur 24 tahun

c. Kawin II : Umur 36 tahun Suami umur 30 tahun

d. Lamanya : 1 tahun Anak : belum ada Abortus 0


Kali
5. Riwayat menstruasi dan KB :
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklus : 28 hari, Teratur
c. Banyaknya : 3x ganti pembalut / hari
d. Lamanya : 5-7 hari
e. Sifat darah : merah hari 1 flek kecoklatan, hari ke 2 mulai
banyak berwarna merah

f. Dismenorhoe : Tidak Ada


g. Kontrasepsi yang pernah dipakai :KB suntik 3bulan
h. Rencana kontrasepsi yang akan digunakan KB suntik 3bulan
6. Riwayat obstetri lalu:
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Anak Kehamilan Persalinan Bayi Nifas Penyulit


No Tahun Umur Tempat Jenis Penolong JK BB PB Cacat Perdarahan Infeksi
(g)
(mg) (cm)
1 2009 38 Bidan Normal Bidan LK 2900 49 - - - -

7. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT : 10 september 2020

b. TPP : 17 Juni 2021

c. Hamil muda:

- Keluhan : Mual dan muntah

- ANC : 2 kali,teratur

- Tempat periksa : PMB di Tanjung Priok

- Imunisasi :-

- Penyuluhan yang pernah didapat : perubahan fisiologis anatomi


pada ibu hamil , dan cara mengatasi mual dan muntah pada ibu
hamil muda.

d. Hamil tua :

- Keluhan : Gatal gatal , kaki bengkak

- ANC : 3 kali, teratur

- Tempat periksa : PMB di tanjung priok

PMB Hj Yuni Willyanti

- Imunisasi : TT3

- Penyuluhan yang pernah didapat : tanda tanda bahaya


persalinan dan perubahan fisik menjelang persalinan ( adanya
bengkak dikaki dan tangan)
8. Data biologis, psikologis, sosial
a. Biologis
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

 Nutrisi
- Makan terakhir pukul……………., porsi………,jenis……………
- Minum terakhir pukul……………., jumlah…….cc,
jenis………………………
 Istirahat
- Tidur malam:………….jam,keluhan…………………..…
- Istirahat siang:…………..jam, keluhan……………………..
 Eliminasi
- BAB terakhir:
pukul………….konsistensi……………………………
- BAK terakhir: pukul………. .jumlah………………………………
b. Psikologis
 Siap melahirkan: □ ya, □ tidak, alasan…………………………...
 Perasaan ibu saat ini: □ bahagia dan cooperatif, □ kecewa, □ malu,
□ takut, □ sedih, □ cemas, □ menolak, □ putus asa
c. Sosial
Persiapan persalinan, yang sudah siap: □ perlengkapan ibu,□
perlengkapan bayi, □ biaya, □ calon donor,
nama………………………..,□ pendamping, □ transportasi
……………

C. DATA OBJEKTIF
 Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum :…………………………
2. Kesadaran : □ kompos mentis, □ somnolen, □ sopor, □ spoor somantis, □
koma
3. Keadaan emosi : □ stabil, □ tidak stabil
4. Keadaan psikologi : □ takut, □ murung, □ bingung
5. Antropometri:
- BB saat ini: kg
- BB sebelumnya, tgl…………………: kg,
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

- TB : cm
6. Tanda-tanda vital:
- Suhu : °C
- Nadi : x/menit
- Respirasi : x/menit
- TD : mmHg

 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Wajah: □ tidak ada kelainan, □ oedema, □ pucat
b. Mata:
- Conjugtiva : □ merah muda, □ pucat, □ merah
- Sclera : □ putih, □ kuning, □ merah
c. Mulut
- Mukosa : □ lembab, □ kering
- Bibir : □ segar, □ pucat, □ biru
- Gigi : □ bersih, □ tidak bersih, □ ada karies, □ tidak ada
karies
2. Leher: □ Tidak ada kelainan □ pembengkakan kelenjar limfe, □
pembendungan vena jugularis, □ Pembesaran kelenjar tiroid, □ Lain-
lain………………….........................
3. Dada dan aksila: □ tidak ada kelainan, □ ada,………..
…………………........
4. Payudara: □ tidak ada kelainan ,□ areola hiperpigmentasi, □kolostrum, □
bersih
a. Kelainan : □ asimetris, putting: □ datar , □ masuk, □ dimpling
□retraksi
b. Kebersihan : □ bersih, □ sedang, □ kotor
5. Abdomen
a. Inspeksi:
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

- Pembesaran perut : □sesuai UK , □ tidak sesuai UK,


……………………
- Bekas luka operasi : □ada , …………………………□ tidak ada

b. Palpasi:
- Leopold I : TFU ……………..…………………………...……………
: Fundus teraba ……………………………………………..
- Leopold II : Kiri ……………..…………………………………………
: Kanan …………………..……………………..…………..
- Leopold III : Bagian bawah teraba ……………………………………...
: bagian terendah janin ……………………………………..
- Leopold IV : konvergen / sejajar / divergen
: Per limaan ………………………

- TFU Mc. Donald: ………….. cm


- TBJ : ………… gram
- HIS : Frekuensi :..……x/ 10 menit, durasi…...detik
c. Auskultasi : DJJ… ….x/menit □ teratur , □ tidak teratur
6. Genetalia dan Anus
a. Vulva dan vagina
- Inspeksi: Vulva : □ oedema, □ sikatrik, □ varices, Pengeluaran: □
tidak ada, □ ada, berupa..…………….,
- Vagina : □ skibala, tanda infeksi; □ merah, □ bengkak, □ nyeri (jika
ada: pada…………………………………………)
- Pemeriksaan dalam:
• Portio : konsistensi: □ lunak, □ kaku, □ dilatasi:……..cm
• Penipisan : (effacement):………..%
• Selaput ketuban : □ utuh, □ tidak utuh
• Presentasi :………………..,. posisi……………..
• Moulage : □ 0, □ 1, □ 2, □ 3
• Penurunan : Hodge □ I, □ II, □ III, □ IV
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

• Bagian kecil janin : □ ada, □ tidak ada (jika ada: sebutkan)


• Tali Pusat : □ ada, □ tidak (jika ada: □ berdenyut, □ tidak)
a. Anus: Haemoroid : ada / tidak. Lain-lain: .......................... (jika ada,
sebutkan)

7. Ekstremitas
a. Tangan : □ oedema, kuku jari: □ pucat, □biru, □ merah muda
b. Kaki : □ simetris, □ asimetris, □ oedema, □ varices, kuku jari: □
pucat, □ biru, □ merah muda. Refleks patella
kanan/kiri………………

 Pemeriksaan Penunjang
Tanggal: .................................................
1. Darah :
a. Hb : ………… gr%
b. Gol. Darah : Rhesus :
2. Urine :
a. Protein : negatif / + / ++ / +++ / ++++
b. Glukosa : negatif / + / ++ / +++ / ++++
Pemeriksaan penunjang lain :

INTERPRETASI DATA

1. Diagnosa :
a. Ibu : G….P….A….UK……minggu,
……………………………………….
Dasar :

b. Janin : tunggal / ganda / hidup / meninggal, intra uterin / eksta uterin,


presentasi .........
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Dasar :

2. Masalah :

3. Kebutuhan :

i. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

ii. TINDAKAN SEGERA


4. Mandiri :

5. Kolaborasi :

6. Rujukan :

iii. PERENCANAAN
1. Jelaskan…………………
2. Seterusnya

iv. PELAKSANAAN
1. Menjelaskan…………………
2. Seterusnya

v. EVALUASI
1. Ibu mengerti ....................
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

2. Seterusnya

Bogor, 8 Juli 2021


Mengetahui,
CI Lahan Praktik Mahasiswa

………………………………………….. Eka Oktavia


Nama dan cap

Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Mei 2021


Pukul :13.05

A. Data Subjektif.
Ibu mengatakan merasa seperti ingin buang air besar (BAB) dan ada rasa
ingin meneran.
B. Data Objektif
Keadaan umum: Baik.
Kesadaran : Compos mentis. Keadaan emosional : Stabil.
Tanda-tanda vital.
- Tekanan darah: 110/80 mmHg. Nadi: 84 kali/menit.
- Suhu : 36,7ºc.
- Pernafasan : 21 x/menit.
- Djj : 145kali/menit. His : 5x10’45’’.
Pemeriksaan dalam.
Vulva : Tidak ada oedema dan tidak ada kelainan.
Pengeluaran : Ada, berupa lendir bercampur darah.
Vagina : Tidak ada kelainan.
Portio .
Konsistensi : Tidak Teraba.
Dilatasi : 10 cm
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Penipisan (effacement) : 100%.


Selaput ketuban: (-), pecah spontan, pukul 13.25
Presentasi : Kepala.
Posisi : UUK.
Moulagge : Tidak ada.
Penurunan : Hodge IV
Bagian kecil : Tidak ada.
Tali Pusat : Tidak ada.

C. Analisa.
Diagnosa : Ibu : Ny. S umur 26 Tahun G3P2A0 Usia kehamilan 37
Minggu 6 hari dengan inpartu kala II .
Janin : Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala.
Masalah : Tidak ada.
Kebutuhan : Pimpinan Persalinan.
D. Penatalaksanaan.
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu pembukaan sudah lengkap
sehingga ibu siap untuk melahirkan dan kondisi ibu serta janin dalam
keadaan baik. Ibu dan kelurga sudah mengetahui.
2. Memastikan adanya tanda-tanda adanya dorongan meneran, tekanan
pada anus, perineum menonjol, vulva membuka. Adaya tanda doran
teknus perjol vulka.
3. Mendekatkan partus set. Alat sudah didekatkan.
4. Memastikan posisi ibu nyaman dan memberitahu ibu untuk mengikuti
instruksi yang diberikan. Ibu mengerti dan sudah menentukan posisi
yang nyaman yaitu posisi litotomi.
5. Melakuakn pertolongan persalinan menggunakan langkah2 APN,
6. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II.
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

7. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk


mematahkan ampul dan memasukan alat suntik sekali pakai ½ ml ke
dalam wadah partus set.
8. Memakai celemek plastic.
9. Memastikan lengan tidak menggunakan perhiasan, mencuci tangan
menggunakan sabun dan air yang mengalir.
10. Menggunakan sarung tangan DTT, pada tangan kanan yang akan
digunakan untuk pemeriksan dalam.
11. Mengambil alat suntik dengan menggunakn tangan yang sudah
menggunakan handscon, isi dengan oksitosin dan letakan kembali
kedalam wadah partus set.
12. Membersihkan vulva dan perineum dengan kasa basah, dengan
gerakan dari vulva ke perineum.
13. Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap
dan selaput ketuban sudah pecah.
14. Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan
membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin0,5%.
15. Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai, pastikan djj dalam
batas normal ( 120-160 kali/menit).
16. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan kondisi janin dalam
keadaan baik, meminta ibu untuk meneran pada saat ada his apabila
ibu sudah merasa ingin BAB.
17. Meminta bantuan keluarga untuk menyiappkan posisi ibu untuk
meneran ( pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
dan pastikan dia merasa nyaman).
18. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai doronhgan kuat
untuk meneran
19. Menganjurkan ibu untuk berjalan, jongkok, dan mengambil posisi
nyaman, jika ibu merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

20. Meletakan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan tubuh
bayi jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
21. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
22. Membuka partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alakt
dan bahan.
23. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
24. Saat kepala janin terlihat dalam vulva 5-6 cm , memasang handuk
bersih untuk mengeringkan bayi pada perut ibu.
25. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
26. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putar paksi luar
secara spontan
27. Setelah melakukan putar paksi luar, pegang secara biparietal.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat ada kontraksi, dengan
lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan kearah atas dan
distal untuk melakukan bahu belakang.
28. Setelah bahu lahir, geser tangan ke bawah arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan
atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
29. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kea
rah bokong, dan tungkai bawah ajnin untuk memegang tungkai
bawah, (selipkan jari telunjuk dengan tangan kiri diantara lutut janin).
Melakukan penilaian selintas :
- Apakah bayi menangis kuat.
- Apakah bayi bernafas tanpa kesulitan.
- Apakah bayi bergerak aktif.
30. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan serviks. Ganti
handuk / kain kering dan membiarkan bayi diatas perut ibu.
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Bogor, 8 Juni 2021


Mengetahui,
CI Lahan Praktik Mahasiswa

Ruswanti, S.SiT Eka Oktavia


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL


“NY. S” KALA III
Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Mei
2021

Pukul : 13.32-13.38 WIB.

a. Data Subjektif.
Ibu mengatakan Masih merasa mulas dan sedikit lemas.
b. Data Objektif
Keadaan umum : Baik.
Kesadaran : Compos mentis. Keadaan emosional : Stabil.
- Tanda-tanda vital.
Tekanan darah: 110/80 mmHg. Nadi : 84 kali/menit.
Suhu : 36,5ºc.
Pernafasan : 20x/menit
- Palpasi
TFU : 1jri dibawah pusat
Kandung kemih : Kosong.
c. Analisa.
Diagnosa : Ibu : Ny. S umur 26 Tahun P3A0 Partus kala III.
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan : Manajemen aktif kala III
d. Penatalaksanaan
1. Memeberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik,
perdarahan normal, TD: 110/80 mmHg, Nadi: 83 kali/menit, suhu 36,6ºc,
ibu mengethaui hasil pemeriksaan.
2. Membersihkan dan merapihkan ibu menggunakan
3. Melihat adanya tanda-tanda plasneta lahir yaitu adanya semburan darah
tiba-tiba, tali pusat memanjang. Adanya tanda-tanda penegeluaran
plasenta.

1
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

4. Melakukan manajemne aktif kala III dengan metode dorso kranial


perlahan-lahan. Sudah dilakuakn plasenta lahir pukul 13.55 WIB.
5. Melakukan dan mengajari ibu untuk melakukan masase uterus selama 15
detik dnegan diputar searah jarum jam sampai uterus globuler.
6. Melakakukan pemeriksana plasenta jumlah kotiledon lengkap,
berdiameter 20 cm dengan ketebalan kira-kira 2 cm, panjang tali pusat
inersio centralis dengan panjang kurang lebih 38 cm.

Bogor, ………………………
Mengetahui,
CI Lahan Praktik Mahasiswa

Ruswanti, S.SiT Eka Oktavia


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL

“NY. S” KALA IV

Hari / Tanggal : Senin, 14


Desember 2020.

Pukul : 13.39 WIB.

i. Data Subjektif.
Ibu mengatakan masih merasa mulas ibu merasa senang anaknya sudah lahir
dengan selamat dan sehat.
ii. Data Objektif
Keadaan umum : Baik.
Kesadaran : Compos mentis. Keadaan emosional : Stabil.
- Tanda-tanda vital.
Tekanan darah: 110/80 mmHg. Nadi : 84 kali/menit
Suhu : 36,6oc
- Pernafasan : 20x/menit.
- Palpasi
TFU : 1jari dibawah pusat.
Kandung kemih: Kosong.
Perdarahan : ±50 cc
Laserasi : Tidak ada laserasi.
ii. Analisa
Diagnosa : Ibu : Ny. S umur 26 Tahun P3A0 Partus kala IV.
Masalah : Tidak ada.
Kebutuhan : Istirahat dan nutrisi.
iii. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik,
perdarahan normal, dengan TD : 110/80 mmHg, nadi : 83x/menit,
pernafasan 20 x /menit, suhu : 36,5ºc. Ibu mengetahuinya dna merasa
senang.
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

2. Membersihkan dan merapihkan ibu denga menggunakan cairan air DTT


dan memakaikan pembalut. Sudah dilakukan.
3. Memberikan ucapan keselamatan kpeada ibu atas kelahiran anaknya dan
mengajari ibu kembali untuk emlakukan masase perut selama 15 detik
searah jarum jam. Sudah dilakukan dan ibu bias melakukannya secara
mandiri.
4. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya karena tenaga yang telah
terpakai saat proses persalinan berlangsung. Ibu mengerti dan makan nasi
dan lauk.
5. Memberikan ibu terapi hufabion untuk penambah darah ibu dan vitamin A
untuk diminum setelah makan dengan air putih tanpa the dan kopi. Ibu
mengerti.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan ASI Ekslusif selama 6 bulan dengan
tidak memberikan bayi air putih, madu ataupun yang lainnya selain ASI.
Ibu mengerti dan akan berusaha untuk memberikan ASI Eksklusif

Bogor,

Mengetahui,

CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Ruswanti, S.SiT) (Eka Oktavia)


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

3.3 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


Nama Mahasiswa : Eka Oktavia
NPM : 2054517003
Tempat Praktik : PMB Yuni Willyanti
Putri Azzahro, SST., M.Kes
Pembimbing :
Ruswanti, S.SiT

Tanggal Masuk : ........................................................


No. Register : ........................................................

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS (Biodata)
Nama Ibu : Ny Andi Nama suami :Tn. Mansur
Umur : 37 tahun Umur : 31 tahun
Suku/Bangsa : Makassar/ Indonesia Suku/Bangsa : Sunda /Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Cibatok 1, RT 3 Alamat Rumah : Cibatok 1, RT 3
RW 7 No 33 RW 7 No 33
Alamat Kantor : Tanjung Priok, Alamat Kantor : Tanjung Priok,
Jakarta Utara Jakarta Utara
Telepon : 087742132142 Telepon : 087742132142

B. DATA SUBYEKTIF Pada hari……………../tanggal…………Pukul


……………
1. Keluhan utama :

2. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat kesehatan dahulu
- Penyakit hipertensi :
- Penyakit endokrin :
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

- Pernah menjalani operasi / dirawat di RS selama 3 bulan terakhir :


……….
- Lain-lain:
b. Riwayat kesehatan sekarang
- Penyakit hipertensi :
- Penyakit endokrin :
- Dalam pengobatan :
- Lain-lain:
c. Riwayat kesehatan keluarga
- Penyakit hipertensi :
- Penyakit endokrin :
- Lain-lain:
3. Riwayat haid:
a. Menarche :
b. Siklus :
c. Lamanya :
d. Teratur/Tidak :
e. Disminorhea :
f. HPHT :
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak Kehamilan Persalinan Bayi Nifas Penyulit
No Tahun Umur Tempat Jenis Penolong JK BB PB Cacat Perdarahan Infeksi
(g)
(mg) (cm)
1 2009 38 Bidan Normal Bidan LK 2900 49 - - - -

5. Riwayat KB:
a. Alat kontrasepsi yang pernah digunakan :
b. Lamanya menggunakan kontrasepsi tersebut :
c. Keluhan selama penggunaan :
d. Alasan melepas kontrasepsi :
e. Rencana mengunakan kontrasepsi berikutnya :
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

6. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari:


a. Pola nutrisi setelah melahirkan:
- Makan :
- Minum :
b. Pola eliminasi setelag melahirkan:
- BAK :
- BAB :
- Keluhan:
c. Personal hygiene setelah melahirkan:
- Mandi & gosok gigi :
- Ganti pakaian :
- Ganti pembalut :
d. Pola istirahat setelah melahirkan:
- Tidur :
- Keluhan :
e. Aktivitas setelah melahirkan:
f. Hubungan seksual (keluhan):
7. Data psikologis:
a. Respon orang tua dengan kehadiran bayi :
b. Respon keluarga dengan kehadira bayi :
c. Dukungan keluarga :

C. DATA OBYEKTIF
 Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum :
2. Kesadaraan :
3. Keadaan emosional:
4. Tanda-tanda vital:
- Suhu : ……... °C Nadi: …………. x/menit
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

- Respirasi : ……… x/menit TD : …………. mmHg


 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Wajah: Oedema: ……………. Cloasma gravidarum:
………………………
b. Mata:
- Conjugtiva : □ merah muda, □ pucat, □ merah
- Sclera : □ putih, □ kuning, □ merah

2. Payudara: Bengkak: …………….. Pengeluaran ASI: …………………..


3. Abdomen:
a. Fundus uteri :
b. Kontraksi uterus :
c. Kandung kemih :
4. Vulva dan perineum:
a. Jenis lokhea :
b. Jumlah lokhea :
c. Bau lokhea :
d. Luka perineum: :
5. Ekstremitas:
c. Tangan : □ oedema, kuku jari: □ pucat, □biru, □ merah muda
d. Kaki :□ oedema, □ varices, □ tromboflebitis

 Pemeriksaan Penunjang
Tanggal: .................................................
3. Darah : Hb: ……… gr% Gol. Darah: ............ Rhesus: ..............
4. Urine : Protein : negatif / + / ++ / +++ / ++++ Glukosa :
negatif / + / ++ / +++ / ++++
Pemeriksaan penunjang lain:
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

II. INTERPRETASI DATA

1. Diagnosa :
Ny A usia 37 tahun P2A0 Nifas 6 jam
2. Dasar : ibu mengatakan melahirkan anaknya pada tanggal 08 Juli 2021
pukul 19.40 wib
3. Masalah : ibu merasakan mules pada perut
4. Kebutuhan : konseling tentang involusio uteri

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. PERENCANAAN
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Beritahu ibu informasi tentang involusio uteri
3. Ajarkan keluarga cara masase fundus uteri selama 15 kali dalam 15 detik
searah jarum jam, jika perut terasa lembek
4. Beritahu ibu tanda bahaya ibu nifas dan tanda bahaya bayi baru lahir
5. Beritahu ibu tentang cara merawat bayi baru lahir dirumah
6. Beritahu ibu tentang menjaga nutrisi dan istirahat
7. Berikan terapi obat pct,amox,Fe

VI. PELAKSANAAN
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan dalam batas


normal
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules yang dialami ibu adalah hal
yang normal karena rahim berkontraksi dengan baik yang menyebabkan
rahim kembali mengecil seperti sebelum hamil
3. Memberitahu dan mengajarkan ibu dan keluarga jika perut ibu terasa
lembek maka lakukan massage pada bagian perut selama 15 kali dalam 15
detik searah jarum jam sampai perut terasa keras.
4. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya ibu nifas seperti keluar darah yang
banyak, pusing yang hebat, demam tinggi, payudara bengkak, perdarahan,
depresi dan sebagainya
5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir seperti
demam,tampak kuning, malas menyusu dan sebagainya
6. Memberitahu ibu tentang perawatan bayi baru lahir seperti menjaga
kehangatan bayi dengan cara membedong, memberikan sarung tangan dan
kaki serta topi, kemudian perawatan tali pusat dengan prinsip bersih kering
tanpa diberikan apapun jadi tali pusat tetap dibersihkan saat mandi ataupun
BAK dan BAB dengan menggunakan sabun kemudian dikeringkan,
kemudian menjemur bayi di pagi hari dengan cara hanya menggunakan
popok dan diberikan penutup mata
7. Memberitahu ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6
bulan penuh tanpa diberikan apapun, kemudian memberikan ASI kepada
bayi setiap 2 jam jika bayi tidur segera dibangunkan setelah itu
mengajarkan ibu untuk menyendawakan bayi setelah menyusui
8. Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi sayuran, buah serta protein tinggi
seperti putih telur untuk mempercepat penyembuhan luka jahitan.
9. Memberitahu ibu untuk tetap istirahat jika bayi sedang tidur ibu dianjurkan
tidur juga agar stamina ibu tetap terjaga.
10. Memberikan ibu terapi obat paracetamol, tablet Fe, dan amoxilin
11. Mengingatkan ibu untuk kunjungan 1 minggu lagi atau jika ada keluhan
12. Melakukan dokumentasi
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan dan keluhan yang dirasakannya
2. Ibu mengerti tanda bahaya ibu nifas dan bayi baru lahir
3. Ibu dan keluarga sudah tau cara massage perut jika perut terasa lembek
4. Ibu mengerti perawatan bayi baru lahir dirumah
5. Ibu mengerti tentang pemberian ASI eksklusif kepada bayi
6. Ibu mengerti untuk menjaga nutrisi dan istirahat
7. Ibu akan kembali 1 minggu lagi untuk kontrol ulang
8. Ibu sudah minum obat yang diberikan
9. Sudah dilakukan pencatatan di buku
Jakarta,
……………………………….
Mengetahui,
CI Lahan Praktik
Mahasiswa

……………………………………
…….. …………………………………
…….
Nama dan cap

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


(Kunjungan: 8 Hari Postpartum)

Hari/Tanggal : 06 Juni 2021


Pukul : 17.00 WIB

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, bayi hanya diberi ASI saja, ASI sudah
banyak dan lancar, BAB dan BAK lancar dan tidak ada gangguan.
O : KU : baik KE: Stabil kesadaran: composmentis
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Tanda - tanda Vital :


TD : 110/70 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR : 22 x/menit, S:36,7 0C.
Mata : konjungtiva : Tidak pucat
Kelopak mata : Tidak oedema
Sclera : Tidak ikterik
Abdomen : TFU : Pertengahan pusat simfisis
Kontraksi : Baik
Konsistensi : Lunak
Kandung kemih : Kosong
Anogenitalia : pengeluaran : Lochea sanguilenta
Areola mammae bersih puting susu menonjol, ASI keluar, ekstremitas atas
dan bawah tidak ada oedema, tidak ada varises.

A: Ny. S Usia 26 tahun P3 A0 8 Hari Post Partum

P:
1. Melakukan informed consent kepada ibu.
2. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan kepada ibu, keadaan umum
baik, kesadaran composmentis, TD: 110/70 mmhg, N: 80 x/menit, RR: 22
x/menit, S: 36,7 ⁰C. konjungtiva tidak pucat, skelera tidak kuning, ASI
keluar banyak. TFU pertengahan pusat symphisis, pengeluaran
pervaginam lochea sanguinolenta, ekstremitas atas dan bawah tidak ada
oedem, tidak ada varises.
3. Menjelaskan tentang lochea sanguilenta pada masa nifas yaitu berwarna
merah kuning berisi darah dan lendir.
4. Memberitahu kepada ibu untuk agar terus memberi ASI Eksklusif sampai
usia 6 bulan dan dilanjutkan ASI sampai usia 2 tahun.
5. Memgingatkan kembali pada siang hari bayi di susui setiap 2 jam sekali ,
jika tidur bayi dibangunkan agar asupan bayi cukup dan ASI ibu semakin
lancar.
6. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas yaitu
perdarahan, kejang, demam tinggi, cairan pervaginam berbau, ASI tidak
keluar dan payudara bengkak, keras, nyeri, kulit di sekitar payudara
memerah.
7. Menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi yaitu untuk mencegah
penyakit berbahaya misalnya Hepatitis, TBC, batuk rejan (batuk 100 hari)
dan polio
8. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Bogor, ……………………….
Mengetahui,
CI Lahan Praktik Mahasiswa

Sri Hartati, Am.Keb Eka Oktavia


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


(Kunjungan: 16 Hari Postpartum)

Hari/ Tanggal : Senin, 14 Juni 2021


Pukul : 16.40 WIB

S : Ibu mengatakan sehat, tidak ada keluhan, pengeluaran ASI nya lancar, bayi
mau menyusui dengan kuat, ibu sudah mulai mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti semula.
O : KU: baik KE: Stabil kesadaran: composmentis
Tanda-tanda vital:
TD : 110/70 mmHg, Nadi: 84 x/menit, RR: 23 x/menit, Suhu: 36,70c.
Mata : kelopak mata : Tidak oedema
Konjungtiva : Tidak pucat
Sclera : Tidak ikterik
Abdomen : TFU : Tidak teraba
Kontraksi : Baik
Konsistensi : Lunak
Kandung kemih : Kosong
Anogenitalia : pengeluaran: Lochea Alba
Areola mammae bersih puting susu menonjol, ASI keluar, ekstremitas atas
dan bawah tidak ada oedema, dan tidak ada infeksi.

A: Ny. S Usia 26 tahun P3 A0 16 Hari Postpartum

P:
1. Melakukan informed consent tentang pemeriksaan fisik ibu.
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu berada dalam
masa nifas 16 hari dan keadaan ibu dalam keadaan baik kesadaran
emosiaonal Stabil kesadaran composmentis, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 84
x/menit, RR: 23 x/menit, Suhu: 36,70c.
Anogenitalia : pengeluaran: Lochea alba
Areola mammae bersih puting susu menonjol, ASI keluar, ekstremitas atas
dan bawah tidak ada oedema, dan tidak ada infeksi.
3. Menjelaskan tentang lochea pada masa nifas yaitu lochea alba berwarna
kuning, keputih2an
4. Menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI pada bayi sesering
mungkin secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2
tahun.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang dapat
memperlancar produksi ASI agar kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi
dengan baik.
6. Mengiingatkan kembali kepada ibu tanda-tanda bahaya selama masa nifas
seperti perdarahan, kejang, demam tinggi, cairan pervaginam berbau, ASI
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

tidak keluar dan payudara bengkak, keras, nyeri, kulit disekitar payudara
memerah.
7. Memberitahu ibu untuk makan makanan bergizi dan minum yang cukup
8. Memberikan ibu konseling KB
9. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
10. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.

Bogor, ……………………….
Mengetahui,
CI Lahan Praktik Mahasiswa

Sri Hartati, Am.Keb Eka Oktavia


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


(Kunjungan: 21 Hari Postpartum)

Hari/ Tanggal : Sabtu, 19 Juni 2021


Pukul : 07.48 WIB

S : Ibu mengatakan sehat, tidak ada keluhan, pengeluaran ASI nya lancar, bayi
mau menyusui dengan kuat, ibu sudah mulai mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti semula.
O : KU: baik KE: Stabil kesadaran: composmentis
Tanda-tanda vital:
TD : 110/70 mmHg, Nadi: 84 x/menit, RR: 23 x/menit, Suhu: 37,10c.
Mata : kelopak mata : Tidak oedema
Konjungtiva : Tidak pucat
Sclera : Tidak ikterik
Abdomen : TFU : Tidak teraba
Kontraksi : Baik
Konsistensi : Lunak
Kandung kemih : Kosong
Anogenitalia : pengeluaran: Lochea Alba
Areola mammae bersih puting susu menonjol, ASI keluar, ekstremitas atas
dan bawah tidak ada oedema, dan tidak ada infeksi.

A: Ny. S Usia 26 tahun P3 A0 16 Hari Postpartum

P:
1. Melakukan informed consent tentang pemeriksaan fisik ibu.
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu berada dalam
masa nifas 21 hari dan keadaan ibu dalam keadaan baik kesadaran
emosiaonal Stabil kesadaran composmentis, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 84
x/menit, RR: 23 x/menit, Suhu: 37,10c.
Anogenitalia : pengeluaran: Lochea alba
Areola mammae bersih puting susu menonjol, ASI keluar, ekstremitas atas
dan bawah tidak ada oedema, dan tidak ada infeksi.
3. Menjelaskan tentang lochea pada masa nifas yaitu lochea alba berwarna
kuning, keputih2an
4. Menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI pada bayi sesering
mungkin secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2
tahun.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang dapat
memperlancar produksi ASI agar kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi
dengan baik.
6. Menginformasikan tanda-tanda bahaya selama masa nifas seperti
perdarahan, kejang, demam tinggi, cairan pervaginam berbau, ASI tidak
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

keluar dan payudara bengkak, keras, nyeri, kulit disekitar payudara


memerah.
7. Memberitahu ibu untuk makan makanan bergizi dan minum yang cukup
8. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk ber KB
9. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
10. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.

Bogor,

Mengetahui,

CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Ruswanti, S.SiT) (Eka Oktavia)


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

1
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

3.4 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL


Nama Mahasiswa : Eka Oktavia
NPM : 2054517003
Tempat Praktik : PMB Yuni Willyanti
Putri Azzahro, SST., M.Kes
Pembimbing :
Ruswanti, S.SiT

Tanggal Masuk : 9 Juli 2021


No. Register : 00

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS/BIODATA
1. Identitas Bayi
Nama : By. Ny A
Umur : 0 hari
Tanggal/Jam lahir : 8 Juli 2021 / 19.40 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :2

2. Identitas Orang Tua


Ibu Ayah
Nama : Ny A : Tn Mansur
Umur : 37 tahun : 31 tahun
Agama : Islam : Islam
Suku : Makassar : Sunda
Pekerjaan : Wiraswasta : Wiraswasta
Pendidikan : SMA : SMA
Golongan Darah :A : AB
Telepon/HP : 087742132142 : 087742132142.
Alamat rumah : Cibatok 1, RT 3 RW 7 No 33, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat

1
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

B. DATA SUBJEKTIF pada


hari…………../tanggal………………/pukul………..…
1. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang:
a. Kehamilan:
- Usia kehamilan : minggu
- Periksa hamil : TM I: kali, TM II: kali, TM III: kali
- Imunisasi TT : kali
- Penyakit/komplikasi : (jika ada, sebutkan)
- Kebiasaan merokok :
- Kebiasaan konsumsi obat-obatan/jamu: (jika ada, sebutkan)
b. Persalinan:
- Jenis persalinan :
- Ditolong oleh :
- Lama persalinan : Kala I: … Jam …… Menit, Kala II: … Jam
…… Menit
- Ketuban pecah: Spontan/Amniotomi:
Lamanya: . . . . . . . , Warna: .................... Bau: ........................,
Jumlah: ........... cc
- Komplikasi persalinan: ............................. (jika ada, sebutkan)

- IMD: ................menit
2. Riwayat kesehatan keluarga (ibu, ayah, saudara kandung ibu&ayah)
a. Diabetes militus : ………………….. Epilepsi:
…………………………..
b. Kelainan kongenital: ………………… (jika ya, sebutkan)
c. Penyakit jiwa : …………………..
d. Hipertensi : …………………. TBC:
………………………………
e. Penyakit hati : ………………….. Penyakit ginjal:
……………………
f. Kehamilan kembar: …………………. Alergi:
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

……………………………..

C. DATA OBJEKTIF
 Penilaian Bayi Segera Setelah Lahir
Nilai Apgar :1 menit: ……… 5 menit: ………... 10 menit: ………….
Tanda 0 1 2 Jumlah
Nilai
Frekuensi jantung [ ] Tak ada [ ] < 100 [ ] > 100
Menit Usaha bernafas [ ] Tak ada [ ] Lambat tak teratur [ ] Menangis
Ke-1 Tonus otot [ ] Lumpuh [ ] Ext. Flexi sedikit [ kuat
Reflex [ ] Tak [ ] Gerakan sedikit [ ] Gerakan
Warna [ bereaksi [ ] Tumbuh [ aktif
] Biru / pucat kemerahan ] Menangis
tangan & kaki ] Kemerahan
Frekuensi jantung [ ] Tak ada [ ] < 100 [ ] > 100
Menit Usaha bernafas [ ] Tak ada [ ] Lambat tak teratur [ ] Menangis
Ke-5 Tonus otot [ ] Lumpuh [ ] Ext. Flexi sedikit [ kuat
Reflex [ ] Tak [ ] Gerakan sedikit [ ] Gerakan
Warna [ bereaksi [ ] Tumbuh [ aktif
]Biru / pucat kemerahan ] Menangis
tangan & kaki ] Kemerahan

 Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum: …………………….. Kesadaran: …………………….
2. Respirasi: ………. x/menit. Frekuensi jantung: …...….. x/menit. Suhu:…..
o
C
3. Antropometri:
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

a. BB: …………..gram. PB: …………. Cm. Lingkar lengan: …………..


cm
b. Lingkar kepala:
- Sircumferensia suboccipito bregmatika: …... Cm (normal 32 cm)
- Sircumferensia fronto-occipitalis: …………. Cm (normal 34 cm)
- Sircumferensia mento-occipitalis: …………. Cm (normal 35 cm)
c. Lingkar dada: …………. cm
d. Lingkar perut: ………… cm

 Pemeriksaan Fisik Sistematis


1. Kepala:
a. Bentuk: ……………Caput succadenium: ………… Cepal haematom:
…………...
b. Ubun-ubun besar: ……………….(cekung/datar/cembung)
2. Telinga:
a. Struktur telinga : lengkap / tidak lengkap
b. Letak : simetris / tidak simetris
c. Pengeluaran cairan : ……………. (jika ada, sebutkan warna-
bau-jumlah)
3. Mata:
a. Letak simetris / tidak simetris, warna sklera: ……………
b. Tanda infeksi: ……………… (jika ada, sebutkan)
c. Kelainan : ……….….….. (jika ada, sebutkan)
4. Hidung: letak simetris / tidak simetris, Cuping hidung: ……………
Kelainana: ………….. (jika ada, sebutkan)
5. Mulut dan bibir:
a. Letak : Simetris / tidak simetris. Warna: ………………
b. Refleks rooting: ……………….. Kelainan: …………….. (jika ada,
sebutkan)
6. Leher: Pergerakan leher: ………………Refleks tonic nack:
……………………
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

7. Dada:
a. Bentuk : simetris / tidak simetris. Retraksi dada:
…………………..…
b. Bunyi nafas: ………………… Kelainan: …………….. (jika ada,
sebutkan)
8. Perut: Bentuk perut: ………….. Tali pusat: …………………….
9. Bahu, lengan, dan tangan:
a. Simetris: ………….. Jumlah jari tangan: ……………(jika ada
kelainan, sebutkan)
b. Warna kuku: …………….…. Gerakan otot tangan: …………………
c. Refleks graps: ………………
10. Punggung: Benjolan: …………….. Kelainan: …………….. (jika ada,
sebutkan)
11. Anus: Lubang anus: ……………….Kelainan: …………….. (jika ada,
sebutkan)
12. Genitalia:
a. Perempuan:
- Lubang vagina: ……………….. Lubang uretra: …………..…….
- Labia mayor : ……………….. Labia minor : ………………..
- Kelainan : ………………... (jika ada, sebutkan)
b. Laki-laki:
- Lubang uretra: …………… Keadaan testis: …………………….
- Kelainan: …………….. (jika ada, sebutkan)
13. Kulit: Verniks caseosa:………………. Warna kulit: …………………….

14. Kaki:
a. Simetris: ………….. Jumlah jari kaki: ……………(jika ada kelainan,
sebutkan)
b. Warna kuku: …………….…. Gerakan otot kaki: …………………
c. Refleks plantar: ……………… Refleks walking: …………………
d. Refleks babinsky: …………… Refleks moro: ……………………
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

 Eliminasi
1. Miksi : Sudah/Belum Warna ……….. Tgl ……. Pukul ……..
2. Meconeum: Sudah/Belum Warna ……….. Tgl ……. Pukul ……..

 Perawatan Bayi Baru Lahir


1. Pemberian salf mata :
2. Pemberian vitamin K1:
3. Pemberian HB 0 :
4. Pemberian identitas :
II. INTERPRETASI DATA

1. Diagnosa : Neonatus
……............................................................... umur
……….. Hari
Dasar:

2. Masalah :

3. Kebutuhan :

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. PERENCANAAN
3. Jelaskan…………………
4. Seterusnya
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bayinya bahwa hasil
pemeiksaan umum baik pemeriksaan fisik normal, hasil refleknya baik,
tanda vital bayi baik dan tali pusat tidak ada tanda-tanda infeksi. Ibu
tampak senang dan tersenyum mendengar bayinya dalam keadaan
baik.
2. Memberikan semangat kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif
pada bayinya walau ASI belum keluar dan meminta kepada ibu untuk
tidak memberikan makanan tambahan apapun dan tetap menyusui
bayinya karena dengan tetap menyusui bayinya dapat merangsang
produksi ASI. Ibu tetap menyusui bayinya dan tidak memberikan
makanan tambahan apapun sampai saat ini.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene bayinya
dengan mandi menggunakan air hangat 2x sehari, mengganti pakaian
bayi yang bersih dan hangat, mengganti popok jika bayi sudah BAB
dan BAK cukup dibersihkan dengan kapas yang sudah dibasahi
dengan air hangat. Ibu mengangguk mengerti dan bersedia mengikuti
anjuran bidan.
4. Memberitahu ibu dan suami mengenai beberapa tanda bahaya yang
dapat terjadi pada bayi seperti tidak mau menyusu, bayi mengalami
kejang, demam suhu >37.5ºC, bayi lemah bergerak jika dipegang saja,
bayi mengalami sesak, bayi merintih, bayi mengalami diare dan kulit
bayi terlihat kuning. Jika beberapa hal tersebut terjadi maka ibu dan
suami bersedia langsung ke nakes.
5. Melakukan perawatan tali pusat bayi sekaligus mengajarkan ibu cara
perawatan tali pusat. Membersihkan tali pusat menggunakan air DTT
(air matang) dari pangkal ke ujung, mengeringkan tali pusat
menggunakan kassa steril, angina-anginkan dan biarkan tali pusat
terbuka. Ibu sudah mengerti dan memperhatikan saat dijelaskan.
6. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya saat pagi hari sekitar jam
06.30-08.00 WIB selama ±15 menit untuk mencegah agar bayi tidak
Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

kuning. Ibu mengeti dan bersedia mengikuti anjuran bidan untuk


menjemur bayinya, lalu ibu langsung menjemur bayinya di halaman
klinik.

VIII. EVALUASI
3. Ibu mengerti ....................
4. Seterusnya

Bogor,

Mengetahui,

CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Ruswanti, S.SiT) (Eka Oktavia)


Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta Selatan 12550, Telp. 27870882
Website : www.unas.ac.id; Email:fikes@civitas.unas.ac.id

Cap jempol ibu dan cap kaki bayi segera setelah bayi lahir

Sidik Telapak Kaki Kiri Bayi Sidik Telapak Kaki Kanan Bayi

Sidik Jempol Tangan Kiri Ibu Sidik Jempol Kanan Ibu


BAB IV

PEMBAHASAN

1. Kehamilan

Ny.A G2PIA0 usia 37 tahun datang ke PMB Yuni Willyanti ingin

memeriksakan kehamilannya. Selama kehamilan sudah melakukan kunjungan

ANC 7 kali ke PMB Tanjung Priok dan PMB Yuni Willyanti. hari pertama

haid 24 Juli 2017, tafsiran persalinan 1 Mei 2018. Kunjungan pertama ANC

pada usia kehamilan 8 minggu, pada kunjungan pertama ibu mengatakan

status imuniasasi TT lengkap. Pada kunjungan kedua ibu mengatakan janin

sudah mulai aktif bergerak dan mual muntah sudah berkurang. Pada

kunjungan ketiga dan keempat tidak ada keluhan. Pada kunjungan kelima ibu

mengatakan sering buang air kecil pada malam hari. Pada kunjungan keenam

ibu mengatakan perut sering kencang dan nyeri pada bagian pinggang.

Pada kunjungan kelima dan keenam asuhan yang diberikan adalah

pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksan obstetri pemberian

suplemen penambah darah (tablet fe), kalsium, asam folat, serta dilakukan

pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan kadar HB.

Asuhan kebidanan yang diberikan sudah sesuai dengan Kemenkes RI (2013)

dan Saifuddin, dkk (2013) atas dasar ibu sudah melakukan kunjunagn

antenatal sesuai ketentuan yang berlaku untuk mencegah komplikasi pada

kehamilan dan persalinan. Selama kunjungan tidak ada keluhan yang berarti

bagi ibu dan janin, keluhan yang di keluhkan normal terjadi pada kehamilan.

1
2. Persalinan

Pada tanggal 8 Juni 2021 pukul 19.20 WIB ibu menghubungi via telp ingin

datang ke PMB dengan keluhan keluar lendir bercampur darah serta perut

terasa mulas sejak pukul 19.00 WIB namun kondisi hujan deras dan tidak bisa

ke PMB.

a. Kala 1

Kala 1 berlangsung selama 30 menit mulai dari pembukaan 4cm pukul

19.25 WIB sampai dengan pembukaan lengkap pada pukul 19.40 WIB.

Kemajuan persalinan di pantau menggunakan partograf. Tidak terdapat

kesenjangan antara asuhan yang diberikan dengan teori yang berlaku.

b. Kala 2

Kala 2 berlangsung selama 15 menit mulai dari pembukaan lengkap

sampai dengan bayi lahir. Dimana dilakukan pertolongan persalinan

dengan 60 langkah APN dan penilaian awal bayi baru lahir pada pukul

19.42 WIB .

Menurut APN (2012) tatalaksana asuhan persalinan normal tergabung

dalam 60 langkah APN. Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara

teori dengan asuhan yang diberikan karena sudah sesuai dengan 60

langkah APN.

c. Kala 3

Kala 3 berlangsung selama 15 menit pada Ny. A dimana segera setelah

bayi lahir dan dipastikan tidak ada janin kedua lalu dilakukan penyuntikan

oksitosin 10 IU pada 1/3 lateral paha ibu secara IM. Menilai tanda-tanda
pelepasan plasenta dan melakukan PPT jian plasenta sudah terlepas.

Setelah sudah terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta berupa uterus teraba

bulat, terdapat semburan darah, tali pusat bertambah panjang, kemuadian

lahirkan plasenta dengan teknik PPT.

Menurut APN (2012) kala 3 merupakan tahap ketiga persalinan yang

berlangsung sejak bayi lahir sampai plasenta lahir. Proses kala 3

berlangsung sesuai ketentuan yang berlaku. Tidak terdapat kesenjangan

antara asuhan yang diberian dengan teori yang berlaku.

d. Kala 4

Kala 4 berlangsung selama 2 jam mulai dari 19.57 WIB sampai 21.57

WIB dengan memantau tanda vital ibu, kontraksi, kandung kemih,

pengeluaran pervaginam dan TFU. Pengawasan dilakukan setiap 15 menit

selama 1 jam bertama dan 30 menit pada 1 jam terakhir. Pemantau yang

dilakukan sudah sesuai dengan teori dan pemantauan dilakukan dengan

menggunakan partograf.

3. Bayi Baru Lahir

Kunjungan pada By. Ny. A dilakukan sebanyak 4 kali. 6 jam setelah bayi

lahir, 5 hari setelah bayi lahir, 14 hari setelah bayi lahir dan 28 hari setelah

bayi lahir. Kunjungan yang dilakukan pada By. Ny. W sesuai dengan teori

yang berlaku. Dari hasil pemeriksaan tidak ada kesenjangan dengan teori,

dimana bayi lahir dengan BB 4200 gr, cukup bulan, dan tidak ada kelainan.

Menurut Marmi dan Kukuh (2016) dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak

mengalami masalah apapun asuhan yang diberikan, yaitu pemantauan tanda


vital, pertahankan suhu tubuh bayi, pemeriksaan fisik, perawatan tali pusat,

dan penyuluhan tanda bahaya pada bayi baru lahir sebelum bayi pulang.

4. Nifas

Kunjungan nifas pada Ny. A dilakukan sebanyak 4x yaitu 6 jam setelah bayi

lahir, postpartum 5 hari, postpartum 14 hari, dan postpartum 28 hari.

Kunjungan yang dilakukan oleh Ny. W sudah sesuai dengan teori yang

berlaku.

Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu

dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-

masalah yang terjadi (Saifuddin, dkk, 2013). Frekuensi kunjungan masa nifas,

yaitu kunjungan pertama 6-8 jam setelah persalinan, kunjungan kedua 6 hari

setelah persalinan, kunjungan ketiga 2 minggu setelah persalinan dan

kunjungan keempat 6 minggu setelah persalinan (Saifuddin, dkk, 2013).


BAB V

PENUTUP

1. Simpulan

Setelah dilakukan asuhan pada Ny. A mulai dari kehamilan, persalinan, bayi

baru lahir, nifas dan keluarga berencana dapat di simpulkan bahwa asuhan

yang diberikan sesuai dengan teori kebidanan yang berlaku. Pada kehamilan

Ny. A melakukan kunjungan ANC setiap bulan sedangkan pada teori yang

berlaku minimal kunjungan ANC dilakukan sebanyak 4x.

Pada persalinan, langkah-langkah yang dilakukan selama melakukan asuhan

persalinan normal sudah sesuai dengan teori yang berlaku yaitu 60 langkah

APN. Dimulai dari kala 1 sampai dengan kala 4. Pada asuhan bayi baru lahir

dimulai dari penilaian awal 1 menit setelah bayi lahir sampai kunjungan ke 3.

Pada asuhan masa nifas dilakukan sebanyak 4x mulai dari 6 jam postpartum, 5

hari postpartum, 14 hari postpartum dan 28 hari postpartum. Asuhan kelurga

berencana dilakukan pada kunjungan keempat masa nifas. Sebelu dilakukan

pemasangan kontrasepsi, bidan melakukan konseling terlebih dahulu pada

pasien dengan tujuan agar pasien mengerti tentang kontrasepsi yang akan

digunakan.

2. Saran

a. Kepada PMB

1
Diharapkan fasilitas kesehatan dapat meningkatkan kualitas asuhan

kebidanan khususnya dalam segi asuhan komplementer.

b. Kepada Klien

Dengan dilaksanakannya asuhan ini klien tetap memperhatikan asupan

nutrisi agar bayi yang dilahirkan tidak terlalu besar.

c. Kepada Institusi

Diharapkan kepada institusi dengan penulisan Laporan Tugas Akhir yang

bersifat continuity of care dapat mempersiapkan mahasiswa lebih dini

dalam hal pelayanan dan menjadi bahan bacaan.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai