Disusun oleh:
Dionisia Mayola (161211013)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Reflective Learning yang berjudul “Imunisasi Hb-
0 Pada Bayi Baru Lahir Usia 6 Jam Di BPM Bd. Minarti” ini dengan baik tanpa hambatan.
Dengan selesainya makalah ini disusun, penulis mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat dosen pembimbing serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. walaupun makalah ini telah selesai, namun karena keterbatasan
kemampuan dan literatur yang kami miliki, sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga besar harapan penulis untuk menerima saran dan kritik yang bersifat konstruktif.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................................4
C. MANFAAT.....................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................5
A. MASA NIFAS.................................................................................................................5
B. PIJAT OKSITOSIN........................................................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................................9
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DI PMB BD MINARTI TANGGL 9
NOVEMBER 2021 PUKUL 10.00 WIB................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................12
BAB V PENUTUP...................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.............................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa nifas itu merupakan masa yang paling rawan dan selalu dialami
oleh ibu yang habis melahirkan, dimana pada masa ini terjadinya proses
pengeluaran darah dari dalam uterus selama atau sesudah persalinan dan pada
Walyani, 2015).
80%) adalah karena adanya atonia uteri (Sukarni & Sudarti, 2014). Ada
mobilisasi dini, status gizi, usia, parietas dan menyusui. Pada saat menyusui
ini dapat meningkat produksinya apabila ada kontak antara ibu dengan bayi.
Dalam proses menyusui terjadi kontak mulut bayi dengan putting susu dan
proses bayi menghisap dan menelan ASI. Isapan bayi pada putting susu inilah
prolaktin.
B. TUJUAN
Tujuan umum : Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
menerapkan pijat oksitosin
3
Tujuan khusus : Untuk mengetahui efektivitas pijat oksitosin dalam
mempelancar asi
C. MANFAAT
Untuk mepraktekkan keluarga atau ibu untuk mampu melaksanakan pijat oksitosin
sebagai memperlancar asi
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Masa nifas
B. Laktasi
C. Pijat oksitosin
1. Pengertian
Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti
melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab
Wulandari, 2010).
Jadi masa nifas adalah masa yang dimulai dari plasenta lahir sampai
kira-kira 6 minggu.
D. Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Menyusui Efektif Pada Ibu Post Prtum
1. Pijat Oksitosin
5
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai
refleks oksitosin Atau let down reflex. Selain untuk merangsang let down
persalinan.
payudara kepada bayi dan anak yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
dengan gejala ibu merasa percaya diri selama proses menyusui (P. S. D.
6
PPNI, 2016) Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan
secara langsung oleh ibu kepada anaknya namun sering kali ibu menyusui
eksklusif itu sendiri, tentang cara bagaimana menyusui yang benar kepada
ASI eksklusif itu tidak diberikan dan apa yang harus dilakukan bila timbul
Bahkan ibu yang buta huruf sekalipun dapat menyusui anbaknya dengan
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
lactase dan garam-garam organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar
payudara ibu. Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja,
7
memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam
gudang ASI yang dapat dikeluarkan oleh bayi dan atau ibunya. Oksitosin
oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi mengalami kesulitan untuk
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
8
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh
Bayi yang baru lahir secara alamiah telah mendapat zat kekebalan dari
dan jamur. Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih
eksklusif.
genetic yang diturunkan oleh orang tua, factor ini tidak dapat
9
Bayi akan disusui akan merasakan kasih sayang ibunya dan akan
emosi bayi untuk membentuk pribadi yang percaya diri dan memiliki
10
a. Hormone oksitosin dan prolaktin adekuat
d. Putting menonjol
e. Bayi aterm
membaca buku tentang ASI. Bahkan ibu yang buta huruf sekalipun dapat
kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu
kenyamanan ibu.
dalam posisi berbaring. Bila ibu telah mampu duduk dengan baik dan
penting. Lecet pada puting susu dan payudara merupakan kondisi tidak
normal dalam menyusui tetapi, penyebab lecet yang paling umum adalah
11
posisi dan perlekatan yang tidak benar pada payudara. Posisi ibu harus
Tidak ada satupun posisi yang paling benar dalam menyusui . Akan
tetapi, tidak perlu menyesuaikan posisi jika ibu dan bayi nyaman dan jika
transfer air susu adekuat. Sebagian besar ibu berlatih menyusui untuk
pertama kalinya dengan duduk di tempat tidur rumah sakit, dengan bayi
bayinya. Jika ibu memilih posisi ini, bersandarlah di sandaran tempat tidur
sedekat mungkin dan letakkan bantal dibelakang ibu hingga punggung ibu
ditempat tidur maupun diatas kursi berlengan, jagalah punggung ibu tetap
benar jika tubuh ibu bersandar atau membungkuk, karena ini mengubah
sudut dimana dia menerima susu, mungkin punggung ibu juga akan segera
terasa lelah. Jika payudara ibu besar, mungkin ibu perlu meletakkan
handuk atau selimut yang dilipat dibawah payudara ibu untuk mulut bayi
12
Menurut (Nugroho et al., 2014) setiap pekerjaan atau tugas tentu
semua masalah tersebut dapat diatasi bila kita mengerti penyebab dan cara
mengatatasinya.
bila ibu melakukan control yang terartur pada saat kehamilan, dan
pompa khusus.
dengan air hangat setiap kali selesai menyusui. Bila lecet disekitar
puting susu telah terjadi, juga jangan diberi sabun, salep, minyak,
13
atau segala jenis krim. Biasanya segala jenis tindakan tersebut
c. Radang payudara
menyusui.
sehat dan selama menyusui biarkan ASI dari payudara yang sakit
akan menetes, hal ini akan mengurangi rasa nyeri. Apabila rasa
nyeri sudah berkurang dan bayi masih lapar, ASI dari sisi yang
payudara akan terasa kencang bila tiba saatnya bayi minum, karena
14
mengalami pembengkakan, yang menekan saluran ASI hingga
bersandar ke depan sambil memeluk bantal. Jika tidak ada, Ibu juga
d. Pijat kembali sisi tulang belakang ke arah bawah sampai sebatas dada,
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pasien
Nama : Ny. W
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
1. Alasan datang :
Telah melahirkan 6 jam yang lalu
2. Keluhan utama :
Colostrum sudah keluar
3. Riwayat menstruasi :
16
Ny. W mengatakan pertama kali haid ketika berumur 12 tahun, lama haid 4-6
hari, siklus 28 hari, darah berwarna merah segar, ganti pembalut 3 – 4 kali dalam
sehari, tidak ada keluhan.
4. Riwayat pernikahan:
Ny. W mengatakan ini pernikahan yang pertama
5. Riwayat KB :
Ny. W mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
6. Riwayat Persalinan :
Ny. W mengatakan ini persalinan pertama
7. Riwayat kesehatan :
Ny. W mengatakan bahwa dirinya, suami, dan keluarga tidak memiliki riwayat
penyakit atau sedang menderita penyakit menular, menurun seperti penyakit
jantung, asma, DM, atau hipertensi, ataupun menahun seperti kanker, keturunan
kembar dan kelainan bawaan
8. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari :
a. Nutrisi
1) Makan : 1 kali 1 porsi
2) Minum : 2-3 kali
b. Eliminasi
1) BAK : 2 kali
2) BAB : belum
c. Aktivitas
Sudah bisa duduk, sudah bisa berjalan, sudah bisa k kamar mandi sendiri
d. Istirahat
Ny. W istirahat cukup
e. Hygiene
Pembaliut di ganti 1 kali
9. Riwayat psikososial :
a. Ny. W mengatakan dirinya bahagia mempunyai anak
17
b. Ny. W mengatakan tidak cemas akan perubahan dirinya
A. Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
TD : 120/70 mmHg N : 82 x/menit
S : 36,2 0C x/menit
TB : 157 cm BB : 65kg
2. Pemeriksaan Obstetri
a. Inspeksi :
b. Palpasi :
18
belakang ke arah bawah
sampai sebatas dada, mulai
dari leher sampai ke tulang
belikat
g. Lakukan pijatan ini
berulang-ulang selama
sekitar 3 menit atau
sampai Ibu merasa benar-
benar nyaman
c. evaluasi
Ny. W usia 20 tahun sudah
pijat oksitosin, ibu merasa
nyaman
P2
a. Konseling/ penkes persiapan
pulang
b.pelaksanaan
personal hgyne, nutrisi ibu,
perawatan bayi
c.evaluasi
ibu mengerti penkes dan
memahami dan akan
melaksanakan penks
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan
karena pada kasus diatas dilakukan pemberian pijat oksitosin yang dapat merilekskan
tubuh serta memperlancar asi.
Meski memberikan manfaat ekstra untuk Ibu, bukan berarti lantas pijat
oksitosin bisa dilakukan sembarangan. Tetap ada hal-hal yang perlu Ibu perhatikan
terkait keamanannya.Salah satunya apabila Ibu memiliki riwayat luka terbuka di area
punggung. Memberi pijatan sembarangan justru bisa membuat luka menjadi infeksi
atau mungkin semakin parah.
Oleh sebab itu, penting pula untuk memerhatikan seberapa besar tekanan yang
diberikan saat melakukan pijat. Apabila pijatan terlalu kuat sampai menimbulkan
nyeri kurangi intensitasnya, pijat oksitosin tidak dapat dilakukan pada ibu dengan
kelainan tulang belakang.. Jangan sampai setelah pijat Ibu justru menjadi memar. pia
Perhatikan juga waktunya, pijat oksitosin sebaiknya hanya dilakukan pada Ibu
yang sudah melahirkan.
20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pijat oksitosin dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin dan
mempertahankan produksi ASI. Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan
hubungan psikologis antar ibu dan keluarga Efek fisiologis dari pijat
oksitosin ini adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada
B. SARAN
1. Bagi tenaga kesehatan
Diupayakan untuk mempunyai keahlian komplementer untuk melakukan
asuhan sayang ibu
2. Bagi pasien
Bagi masyarakat khususnya ibu dan suami harus saling kerja sama dalam
pemulihan masa nifas
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23