Anda di halaman 1dari 6

REFLECTIVE LEARNING

MEMFASILITASI BOUNDING ATTACHMENT


DENGAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)

Disusun Oleh:
WITA GANTIKA ROSADY
NIM : 19801032

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA

Komplek Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan

Jl. Karya Bhakti No. 3 Cibubur -Jakarta Timur Telp (021) 8730818, 87754573 Fax 8730818

2020
BERITA ACARA REFLECTIVE LEARNING

Tempat : PMB Ani Rohliani Klinik Bhakti Insan Medika


Tanggal : 30 Juni 2020
Waktu Pelaksanaan : 13.00 WIB

Telah selesai melaksanakan Reflective Learning sebagai persyaratan yang


diperlukan untuk menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan Profesi pada Program
Studi Profesi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada.

Pembimbing Institusi Mahasiswa

Nina Tresnayanti, SSiT., M.KM Wita Gantika Rosady

Ditetapkan di : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra RIA Husada


Tanggal : Juni 2020
Menurut Nelson, 2004 Bouding adalah dimulainya interaksi emosi sensorik
fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir. Dan Attechment adalah ikatan
yang terjalin antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan
emosi dan fisik yang akrab
Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara
ibu dan bayinya. Pada saat bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan
bagi seorang ibu ketika ibu dapat melihat, memegang, dan memberikan ASI pada
bayinya untuk pertama kali. Dan masa tenang sesudah melahirkan disaat ibu
merasa rileks, memberikan peluang ide untuk memulai pembentukan ikatan batin.
Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak, misalnya
bayi dapat mencium, merasa, mendengar,.
Kulit bayi sangat sensitif terhadap suhu dan sentuhan selama satu jam
pertama sesudah dilahirkan, mereka sangat waspada dan siap untuk mempelajari
dunia baru. Jika tidak ada komplikasi yang serius, sesudah bayi lahir dapat
langsung diletakkan di atas perut ibu. Kontak segera ini akan sangat bermanfaat
baik bagi ibu maupun bayinya, dan telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada
saat persalinan. Tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini
dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung, sehingga kontak
dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi (Rini & Kumala,
2016).

Cara melakukan Bounding Attachment


Dikutip dari Bahmawati, 2003, Bounding Attachment dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu :
1. Pemberian ASI Ekslusif
Dengan memberikan ASI eksklusif, ibu merasakan kepuasan dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya dan tidak dapat digantikan oleh orang
lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks letdown
bersifat psikosomatis, hal ini sesuai dengan penelitian Murtini menyatakan
bahwa pemberian ASI eksklusif akan mempercepat hubungan batin antara ibu
dan anak.
2. Rawat Gabung
Rawat gabung merupakan salahs atu cara yang dapat dilakukan agar antara
ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat
sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Bayi yang merasa aman dan
terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari.
3. Kontak Mata
Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling
memandang, sering kali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat
diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat orang tuanya.
4. Suara
Mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya sangat
penting. Orang menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara
tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat.
5. Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat
untuk mengenali aroma susu ibunya.
6. Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi beru lahir bergerak-
gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka
menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendang kaki.
Entraiment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7. Bioritme
Salah satu tugas bayi beru lahir adalah membentuk ritme personal
(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang
yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif.
8. Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan
merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat
melakukan reflek suckling dengan segera.

Manfaat Bounding Attachment


1. Air liur bayi mampu membersihkan dada ibu dari bakteri.
2. Tubuh ibu mampu berfungsi sebagai batural termostant (penyesuaian suhu
tubuh). Bila suhu tubuh bayi rendah karena kedinginan, maka tubuh ibu dapat
meningkatkan suhunya sehingga kembali normal. Demikian pula ketika suhu
tubuh bayi tinggi.
3. Bunyi detak jantung ibu (ketia bayi berada di dadanya) mampu membuat nafas
bayi menjadi stabil.
4. Bounding attachment dan inisiasi menyusui dini dapat menurunkan angka
kematian pada bayi.
5. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai menumbuhkan sikap sosial.
6. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

Keuntungan Bounding Attachment


1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
2. Reflek menghisap dilakukan dini.
3. Pembentukan kekebalan aktif dimulai.
4. Mempercepat proses ikatan antata orang tua dan anak (body warmth
(kekebalan tubuh); waktu pemeberian kasih sayang; stimulasi hormonal).
5. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai menumbuhkan sikap sosial.
6. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
Kegagalan dalam proses bounding attachment dipengaruhi oleh reaksi emosi
maupun pengalaman dari orang tua. Masalah lain yang dapat berpengaruh
misalnya masalah pada jumlah anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain. Respon
yang diberikan orang tua diperlihatkan pada bayi baru lahir, bisa positif dan juga
bisa negatif. Bounding attachment yang dilakukan sedini mungkin dapat
mengurangi kejadian sibling rivalry.
Ikatan antara orang tua dan bayi baru lahir sangatlah penting untuk
diperhatikan. Sejak masa antenatal, ibu sudah harus mendapatkan informasi
mengenai bounding attachment. Karena sejak masa antenatal, hubungan antara ibu
dan anak yang berlandaskan ikatan kasih sayang sudah mesti terjalin.
Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat memfasilitasi prilaku ikatan awal ini
dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak
dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Mardianingsih. Inisiasi Menyusui Dini dengan Keberhasilan Bounding


Attachment. 2013
Rini Susilo dan Feti Kumala, Panduan asuhan Nifas dan evidance Base Practice.
Yogyakarta 2016

Nelson, Waldo. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC. 2004

Roesli, Utami. Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka Bunda.
2008

Suradi, Rulina. Manajemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi


Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2004

Anda mungkin juga menyukai