Anda di halaman 1dari 60

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL CARE PADA NY R

DI RUANG KAMAR BERSALIN UPT. RSUD BANGGAI

Kelas Non Reg Banggai Laut


La Ode Ismail Ishak
Nurmida M. Dg Salimung
Wahyuni H maida
Rismawati R. Suling
Riksa Kili’u
Teguh Hadijaya
I wayan Sugamiasa

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA


PRODI NERS TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan pengeluaran hasil konsepsi yang bisa hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dalam dunia luar pada (janin atau uri) yang
telah terjadi pada kehamilan yang cukup bulan yaitu dengan kehamilan (37-
42 minggu) dan ditandai adanya kontraksi uterus yang bisa mengakibatkan
terjadi persalinan, dilatasi serviks dan mendorong janin keluar mencapai
jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa menggunakan alat dan
bantuan (lahir spontan) dan tidak adanya komplikasi pada ibu dan
bayinya(Fitriana & Nurwiandani, 2018)
Intranatal merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi seorang
perempuan,keluarga dan bagi masyarakat. Perilaku ibu pada masa
kehamilan akann mempengaruhi kehamilannya, perilaku ibu dalam mencari
penolong persalinan dan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin yang
dilahirkan (Sondakh, 2013)
Angka kejadian persalinan sekitar 6-10%. Hanya 1,5% persalinan
biasanya terjadi pada kehamilan kurang dari 32 minggu dan 0,5% pada
kehamilan kurang dari 32 minggu. Secara biologis mekanisme pada
persalinan disebabkan oleh hipoksia,stress dan infeksi maternal. Adapun
faktor penyebab langsung kematian pada ibu adalah perdarahan 40-
60%,preeklamsia 20-30,infeksi 20-30, serta terjadinya kematian Ketuban
Pecah Dini (KPD) yang tidak segera mendapatkan penanganan sehingga
KPD bisa menjadi masalah yang serius yang dapat meningkatkan morbiditas
dan mortalitas perinatal serta menyebabkan infeksi pada ibu hamil(Fitriana
& Nurwiandani, 2018)
Faktor pada persalinan normal bukan berarti tidak ada permasalahan
dalam persalinan, tetapi kemungkinan banyak hal yang bisa terjadi yang
bisa disebut komplikasi pada saat persalinan. Seperti faktor passage (jalan
lahir) merupakan komponen yang sangat penting dalam menjalani proses
persalinan, power (tenaga yang mendorong anak ) untuk melahirkan yang
terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga yang meneran dari ibu,
Passanger (persalinan bisa berjalan normal(Nurhayati, Eka, S. ST., 2019)
Komplikasi dalam persalinan biasanya terjadi saat kondisi dimana ibu
dan bayinya terancam disebabkan oleh gangguan langsung pada saat
persalinan serta menjadi salah satu penyebab terjadinya kematian ibu
bersalin atau bayinya. Adapun komplikasi yang terjadi pada saat persalinan
Ny.R yang dialamnya adalah Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini bisa
menyebabkan angka kematian Ibu dan angka kematian Bayinya.(Fitriana &
Nurwiandani, 2018)

Solusi untuk kehamilan ibunya yang tergolong sehat adalah salah satu upaya
yang bisa mencegah dari komplikasi dan keterlambatan penanganan yaitu
dengan dengan adanya persalinan. Menurut Rahmadani (2017) adanya
persalinan ini dapat dilakukan dengan berbahaya untuk bayi. Sebaliknya, jika
ibu memiliki kehamilan seperti resiko adanya panggul sempit, maka
stimulasi ini tidak boleh dilakukan untuk ibu yang mempunyai panggul
sempit. Sehingga membuat janin tidak akan semakin turun ke bawah dan
bagian terendah bayi akan semakin berdesak ke bawah. His yang semakin
kuat dari akibat stimulasi akan meningkat dan beresiko pada janinnya.
(Lestari & Aprilia, 2017)
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk menulis
topik dengan judul Asuhan Keperawatan Maternitas Intranatal Pada Ny. R
dengan Kesiapan Persalinan di Ruang Kamar Bersalin UPT. RSUD Banggai
Kabupaten Banggai Laut
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif pada
Ny.R dengan kesiapan persalinan di ruang Kamar Bersalin UPT. RSUD
Banggai Kabupaten Banggai Laut
2. Tujuan khusus
a. Teridentifikasinya proses pengkajian data keperawatan pada Ny.R
dengan masalah Kesiapan persalinan
b. Teridentifikasinya masalah keperawatan yang muncul pada Ny.R
c. Teridentifikasinya intervensi keperawatan yang tepat untuk Ny.R
d. Teridentifikasinya implementasi keperawatan pada Ny.R
e. Teridentifikasinya evaluasi keperawatan pada Ny.R
f. Mampu mnemukan kesenjangan yang terdapat pada asuhan
keperawatan pada Ny.R dengan masalah kesiapan persalinan
C. Manfaat Penulisan
Asuhan keperawatan yang di susun oleh penulis di harapkan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, anatara lain :

3. Bagi instuti pendidikan


Mengembangkan ilmu keperawatan untuk perawat yang
berkompetensi dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang
komprehansif.
4. Bagi profesi keperawatan
Memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan kesiapan
persalinan dan meningkatkan kemampuan perawat dalam keperawatan
maternitas.
5. Bagi lahan praktik
Sebagai pembelajaran dalam asuhan keperawatan pada ibu hamil
yang mengalami kesiapan persalinan serta untuk meningkatakan mutu
pelayanan yang berkualitas khususnya pada ibu hamil.
6. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat memahami tentang pentingnya kesiapan
persalinan, mencegah komplikasi persalina
BAB II
TINJAUAN MATERI
A. Konsep intranatal care
1. Definisi persalinan
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks,
lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Buku Acuan APN, 2017).
2. Etiologi
a. Teori penurunan hormon
Progesteron berfungsi sebagai penenang otot-otot polos rahim dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
bila progesteron menurun.
b. Teori plasenta menjadi tua
Akan menyebabkan turunnya kadar hormon estrogen dan
progesteron menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang
menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia
otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi user 0-plasenta.
d. Teori iritasi mekanik
Dibelakang servik terlihat ganglion servikale (fleksus
franterhauss). Bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh
kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
e. Induksi partus (Induction of Labour)
Ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukkan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser,amniotomi pemecah ketuban. (Yuli R, 2017)
3. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang
dapat menyebabkan nyeri. Hal ini dipengaruhi oleh adanya keregangan
otot rahim, penurunan progesteron, peningkatan oxytosin, peningkatan
prostaglandin, dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka
terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR
menyebabkan pembukaan servik.
Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan
sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya
robekan jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir
kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan berkontraksi
lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil,
dinding menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap.
Dari berbagai implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea,
lochea dan robekan jalan lahir sebagai tempat invasi bakteri secara
asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan
pelepasan plasenta maka produksi estrogen dan progesteron akan
mengalami penurunan, sehingga hormon prolaktin aktif dan produksi
laktasi dimulai. Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu:
a. Kala I: waktu pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan
lengkap 10 cm.
b. Kala II: dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir
c. Kala III: dari bayi lahir sampai keluarnya plasenta
d. Kala IV: keluarnya plasenta sampai 2 jam post Partum
4. Pathway
5. Klasifikasi persalinan
a. Persalinan spontan
Bila persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.
b. Persalinan buatan
Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan bantuan tenaga dari luar.
c. Persalinan anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru akan berlangsung setelah
pemecahan ketuban. (Yuli R, 2017)
6. Tahap-tahap persalinan
a. Kala I (kala Pembukaan)
In partu (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, servik
mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler,
kanalis servikalis.
b. Kala II (Pengeluaran janin)
Kala II persalinan disebut juga kala pengeluaran yang merupakan peristiwa
terpenting dalam proses persalinan karena objek yang dikeluarkan adalah objek
utama yaitu bayi.
Kala II dimulai sejak pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi, Kala III (Kala uri)
Kala III dimulai sejak bayi bayi lahir sampai lahirnya plasenta atau uri.
c. Kala IV (Kala pemantauan)
Kala IV ditetapkan sebagai waktu dua jam setelah plasenta lahir lengkap, hal ini
dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih mendampingi anita
setelah persalinan selama 2 jam (2 jam post partum). (Dwi Asri,dkk ,2018).
7. Pemeriksaan penunjang
a. USG
Teknik diagnostic untuk pengujian struktur badan bagian yang melibatkan formasi
bayangan dua dimensi dengan gelombang ultrasonic.
b. Pemeriksaan Hb, Gula Darah
Pemeriksaan Hb dilakukan 2 kali selama kehamilan. Pada trimester pertama dan
pada kehamilan 30 minggu, karena pada usia 30 minggu terjadi puncak hemodilusi.
Ibu dikatakan anemia ringan Hb
8. Penatalaksanaan
a. Kala I
Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu, Mengatur aktivitas dan posisi ibu
sesuai dengan keinginannya, Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his, Menjaga
privisi Ibu, Menjelaskan tentang kemajuan persalinan, Menjaga kebersihan diri
dengan cara mandi, Melakukan massase, Mempertahankan kandung kemih tetap
kosong
b. Kala II
Menyiapkan Pertolongan Persalinan, Memastikan perlengkapan, bahan dan obat –
obatan esensial siap digunakan, Memastikan Pembukaan Lengkap. Menyiapkan ibu
dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran, Persiapan Pertolongan
Kelahiran Bayi, Menolong Kelahiran Bayi, Mengeluarkan plasenta, Pemijatan uterus
c. Kala III
Melakukan manajemen aktif kala III, Memeriksa ada tidaknya janin kedua,
Memberitahukan kepada ibu bahwa plasenta lahir, memeriksa kelengkapan plasenta,
Mengevaluasi kontraksi uterus, beserta perdarahan pada kala III, Memantau adanya
tanda bahaya kala III seperti kelainan kontraksi.
d. Kala IV
Memeriksa perdarahan, Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, perdarahan dan
kandung kemih tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua.
9. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul: Ketuban pecah dini, Persalinan Preterm, Vasa Previa,
Prolaps Tali Pusat, Kehamilan Postmatur, Persalinan Disfungsional, Distosia Bahu,
Ruptur Uterus, Plasenta Akreta, Inversi Uterus, Perdarahan Pasca Partum Dini.
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Anamnesis
1) Identitas pasien
Mengkaji identitas klien yang meliputi : nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lamanya perkawinan, dan alamat. Usia
ibu dalam kategori usia subur (15-49 tahun). Bila didapatkan terlalu muda (kurang
32 dari 20 tahun) atau terlalu tua (lebih dari 35 tahun) merupakan kelompok resiko
tinggi
2) Identitas Penanggung Jawab
Mengkaji identitas penanggung jawab meliputi : nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lamanya perkawinan, dan alamat.
3) Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
keluar lender dan bercampur darah.
a) Riwayat penyakit sekarang
Usia kehamilan 37-40 minggu, klien mengeluh sakit perut dan keluar lender
bercampur pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
b) Riwayat penyakit keluarga
Perlu dikaji adanya riwayat penyakit dalam keluarga yang dapat memperburuk
kondisi klien saat persalinan.
4) Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penykit sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi kerumah sakit atau
pada saat pengkajian seperti pendarahan pervaginan di luar siklus haid,
pembesarang lebih besar dari usia kehamilan.
5) Riwayat penyakit dahulu
a) Riwayat pembedahan
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan,
kapan, oleh siapa, dan dimana tindakan tersebut berlangsung.
b) Riwayat penyakit yang pernah dialami
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya; DM, jantung,
hipertensi, masalah ginekologi atau urinary, penyakit endokrin dan penyakit-
penyakit lainnya.
6) Riwayat keluarga berencana
Meliputi alat kontrasepsi yang digunakan, lama penggunaan, keluhan selama
penggunaan, jumlah anak yang direncanakan. (Yuli R, 2017)
7) Riwayat obstetri
a) Keadaan haid Yang perlu diketahui pada keadaan haid adalah tentang
menarche, siklus haid, hari pertama haid terakhir, jumlah dan warna darah
keluar, lamanya haid, nyeri atau tidak, bau.
b) Perkawinan Yang perlu ditanyakan berapa kali kawin dan sudah berapa lama.
c) Riwayat kehamilan Riwayat kehamilan yang perlu diketahui adalah berapa kali
melakukan ANC (Ante Natal Care), selama kehamilan periksa dimana, perlu di
ukur berat badan dan tinggi badan.
8) Riwayat kehamilan sekarang Riwayat kehamilan sekarang perlu dikaji untuk
mengetahui apakah ibu resti atau tidak, meliputi :
a) Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : Digunakan untuk mengetahui umur
kehamilan
b) Hari Perkiraan Lahir (HPL) : Untuk mengetahui perkiraan lahir
c) Keluhan-keluhan : Untuk mengetahui apakah ada keluhan-keluhan pada
trimester I,II dan II
d) Ante Natal Care (ANC) : Mengetahui riwayat ANC, teratur / tidak, tempat
ANC, dan saat kehamilan berapa
9) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a) Kehamilan : Untuk mengetahui berapa umur kehamilan ibu dan hasil
pemeriksaan kehamilan
b) Persalinan : Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur, ada perdarahan
atau tidak, waktu persalinan ditolong oleh siapa, dimana tempat melahirkan.
c) Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup, apakah
dalam kesehatan yang baik) apakah terdapat komplikasi atau intervensi pada
masa nifas, dan apakah ibu tersebut mengetahui penyebabnya..
b. Pemeriksaan fisik
1) Pengkajian Kala I
a) Memeriksa tanda-tanda vital.
b) Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi serviks dan penurunan
karakteristitik yang mengambarkan kontraksi uterus: frekuensi, internal,
intensitas, durasi, tonus.
c) Penipisan serviks, evasemen mendahului dilatasi serviks pada kehamilan
pertama dan sering diikuti pembukaan dalam kehamilan berikutnya.
d) Pembukaan serviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang menentukan bahwa
kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan.
e) Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlah fetus, letrak
janin, penurunan janin.
f) Pemeriksaan Vagina: membran, serviks, foetus, station.
g) Tes diagnostik dan laboratorium: Specimen urin, tes darah, ruptur membran,
cairan amnion (warna, karakter dan jumlah)
2) Pengkajian Kala II
a) Tanda yang menyertai kala II: Keringat terlihat tiba-tiba diatas bibir, adanya
mual, bertambahnya perdarahan, gerakan ekstremitas, pembukaan serviks, his
lebih kuat dan sering, ibu merasakan tekanan pada rektum, merasa ingin BAB,
ketuban +/-, perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah
mengatakan saya ingin BA, pada waktu his kepala janin tampak di vulva.
b) Melakukan monitoring terhadap: His (frekuensi, kekuatan, jarak, intensitas),
keadaan janin (penurunan janin melalui vagina), kandung kemih penuh/tidak,
nadi dan tekanan darah.
c) Durasi kala II → kemajuan pada kala II : Primigravida berlangsung 45– 60
menit , multipara berlangsung 15 – 30 menit.
3) Pengkajian Kala III
a) Pelepasan plasenta ditandai oleh tanda-tanda berikut:
(1) Adanya kontraksi vunds yang kuat
(2) Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke bentuk bulat pipih
sehingga plasenta bergerak kebagian bawah
(3) Keluarnya darah hitam dari introuterus
(4) Terjadinya perpanjangan taliu pusat sebagai akibat plasenta akan keluar.
(5) Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan vagina atau
rektal , atau membran poetus terlihat pada introitus).
b) Status Fisik mental
Perubahan secara Psikologi setelah melahirkan akan dijumpai, curah jantung
meningkat dengan cepat pada saat sirkulasi maternal ke plasenta
berhenti.didapatkan melalui pemeriksaan: Suhu, nadi, dan pernafasan,
pemeriksaan terhadap perdarahan (warna darah dan jumlah darah)
c) Tanda-tanda masalah potensial: Saat praktisi keperawatan primer
mengeluarkan plasenta perawat mengobservasi tanda-tanda dari ibu,
perubahan tingkat kesadaran atau perubahan pernafasan
4) Pengkajian Kala IV
a) Tanda tanda vital: Vital sign dapat memberikan data dasar untuk diagnosa
potensial,komplikasi seperti perdarahan dan hipertermia. Pada kala IV
observasi vital sign sangat penting untuk mengetahui perubahan setelah
melahirkan seperti : pulse biasanya stabil sebelum bersalin selama 1 jam
pertama dan mengalami perubahan setelah terjadi persalinan yaitu dari
cardiovaskuler.
b) Kandung kemih: Dengan observasi dan palpasi kandung kemih. Jika kandung
kemih menengang akan mencapai ketinggian suprapubik dan redup pada
perkusi. Kateterisasi mungkin diperlukan mencegah peregangan kandung
kemih dan retensi kandung kencing jika klien tidak bisa kencing.
c) Lochea: Jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi perineum ibu dan
kain dibawah bokong ibu. Jumlah dan ukuran gumpalan darah jika dilihat
dicatat hasil dan bekuannya.
d) Perinium: Perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan untuk
mengiring dan melenturkan kembali otot otot panggul atas dan dengan
perlahan-lahan mengangkat bokong untuk melihat perineum.
e) Temperatur: Temperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan sesuaikan
dengan keadaan temperatur ruangan. Temperatur biasanya dalam batas normal
selama rentang waktu satu jam pertama,kenaikan pada periode ini mungkin
berhubungan dengan dehidrasi atau kelelahan.
f) Kenyamanan: Kenyamannan ibu dikaji dan jenis analgetik yang didapatkan
selama persalinan akan berpengaruh terhadap persepsi ketidaknyamanannya.
Tanda-tanda potensial masalah: Karena pendarahan dapat menyebabkan
potensial masalah
2. Diagnose keperawatan
Menurut SDKI (2021), diagnosa yang mungkin muncul pada intranatal meliputi:
a. Kala I: Nyeri melahirkan b.d persepsi nyeri persalinan sebagai tidak
alamiah
b. Kala II: Nyeri melahirkan b.d persepsi nyeri persalinan sebagai
mengancam
c. Kala III: Risiko perdarahan dibuktikan dengan kurang pengetahuan
tentang kewaspadaan perdarahan (komplikasi pasca partum).
d. Kala IV:
1) Risiko hipovolemia dibuktikan dengan ketidakcukupan asupan
cairan
2) Risiko infeksi dibuktikan dengan gangguan integritas kulit
3. Intervensi dan rasional
NO SDKI SLKI SIKI Rasional
1. Kala I Tingkat nyeri menurun diberi Intervensi manajemen nyeri dalam
Nyeri Melahirkan [SDKI kode L.08066 dalam SLKI. Standar Intervensi Keperawatan a. Mengetahui
Tingkat nyeri menurun Indonesia (SIKI) diberi kode karakteristik nyeri
D.0079] DS: berarti pengalaman (I.08238). b. Mengetahui tingkat
 Mengeluh nyeri sensorik Observasi
atau nyeri yang di rasakan
emosional yang berkaitan  Identifikasi lokasi, c. Mengetahui
 Perineum terasa
dengan kerusakan jaringan karakteristik, durasi, tingkat ketidaknyamanan
tertekan DO: aktual atau fungsional, frekuensi, kualitas, intensitas akibat nyeri
dengan onset mendadak nyeri d. Membantu penurunan
 Ekspresi wajah meringis  Identifikasi skala nyeri nyeri
atau lambat, dan
 Idenfitikasi respon nyeri non e. Membantu mengurangi
 Berposisi berintensitas ringan hingga
verbal nyeri tanpa farmakologi
meringankan nyeri berat dan konstan menurun.  Identifikasi faktor
Kriteria hasil untuk
 Uterus teraba membulat membuktikan bahwa tingkat yang memperberat dan f. Menambah
memperingan nyeri pengetahuan tentang
nyeri menurun adalah:
 Identifikasi pengetahuan dan nyeri yang terjadi
1. Keluhan nyeri
keyakinan tentang nyeri g. Membantu mengurangi
menurun
 Identifikasi pengaruh budaya nyeri yang dirasakan
2. Perineum terasa
terhadap respon nyeri
tertekan menurun
 Identifikasi pengaruh nyeri
3. Meringis menurun
pada kualitas hidup
4. Berfokus pada
 Monitor keberhasilan terapi
diri sendiri menurun
komplementer yang sudah
5. Uterus teraba
diberikan
membulat menurun
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis:
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi music, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis:
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
 Ajarkan Teknik farmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Kala II Tingkat nyeri menurun Intervensi manajemen nyeri dalam
Nyeri Melahirkan [SDKI diberi kode L.08066 dalam Standar Intervensi Keperawatan a. Mengetahui
SLKI. Tingkat nyeri Indonesia (SIKI) diberi kode karakteristik nyeri
D.0079] DS: menurun berarti (I.08238). b. Mengetahui tingkat
 Mengeluh nyeri pengalamansensorik atau Observasi nyeri yang di rasakan
emosional yang  Identifikasi lokasi, c. Mengetahui
 Perineum terasa
berkaitan dengan kerusakan karakteristik, durasi, tingkat
tertekan DO: jaringan aktual atau frekuensi, kualitas, intensitas ketidaknyamanan
fungsional, dengan onset nyeri akibat nyeri
 Ekspresi wajah meringis mendadak atau lambat, dan  Identifikasi skala nyeri d. Membantu penurunan
berintensitas ringan hingga  Idenfitikasi respon nyeri non nyeri
berat dan konstan menurun. verbal e. Membantu
Kriteria hasil untuk  Identifikasi faktor mengurangi nyeri tanpa
membuktikan yang memperberat dan farmakologi
memperingan
 Berposisi bahwa tingkat nyeri nyeri f. Menambah
meringankan nyeri menurun adalah:  Identifikasi pengetahuan dan pengetahuan tentang
6. Keluhan nyeri keyakinan tentang nyeri nyeri yang terjadi
 Uterus teraba membulat menurun  Identifikasi pengaruh budaya g. Membantu
7. Perineum terasa terhadap respon nyeri mengurangi nyeri yang
tertekan menurun  Identifikasi pengaruh nyeri dirasakan
8. Meringis menurun pada kualitas hidup
9. Berfokus pada  Monitor keberhasilan terapi
diri sendiri menurun komplementer yang sudah
10. Uterus teraba diberikan
membulat menurun  Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan Teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis:
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi music, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis:
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
 Ajarkan Teknik farmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3. KALA III Tingkat perdarahan Pencegahan Perdarahan
Risiko Perdarahan [SDKI menurun berarti kehilangan (I.02067) Observasi a. Mencegah
D.0012] Faktor Risiko darah baik internal (terjadi  Monitor tanda dan gejala terjadinya perdarahan
1. Aneurisma di dalam tubuh) maupun perdarahan b. Untuk mengetahui
2. Gangguan eksternal (terjadi hingga  Monitor nilai apakah pasien mengalami
gastrointestinal keluar tubuh) menurun. hematokrit / hemoglobin kehilangan banyak darah
(misalnya ulkus Kriteria hasil sebelum dan setelah (anemia) atau tidak
lambung, polip, varises) kehilangan darah
untuk membuktikan bahwa c. Menghindari perdarahan
3. Gangguan fungsi hati  Monitor tanda-tanda vital
tingkat perdarahan menurun dari jalan lahir
(misalnya sirosis ortostatik
adalah: d. Merangsang
hepatis)  Monitor koagulasi
1. Membran kontraksi, sehingga
4. Komplikasi kehamilan (mis: prothrombin time (PT),
mukosa lembab perdarahan akan berhenti
(misalnya ketuban partial thromboplastin time
meningkat e. Perdarahan sangat
pecah sebelum (PTT), fibrinogen, degradasi
2. Kelembaban berpengaruh pada tanda-
waktunya) fibrin dan/atau platelet)
kulit meningkat Terapeutik tanda vital (tekanan
5. Komplikasi pasca 3. Hemoptisis menurun darah, nafas, nadi, suhu)
 Pertahankan bed rest
partum (misalnya atoni 4. Hematemesis
menurun selama perdarahan
uterus, retensi plasenta)  Batasi tindakan invasive, jika f. Untuk menghindari
6. Gangguan 5. Hematuria menurun
6. Hemoglobin
perlu terjadinya perdarahan
koagulasi (misalnya  Gunakan kasur pencegah yang lebih banyak.
trombositopenia) membaik decubitus
7. Hematokrit membaik
g. Dep pada sumber
7. Efek agen farmakologis  Hindari pengukuran suhu perdaarahan sangat
8. Tindakan pembedahan rektal efektif dalam
9. Trauma Edukasi menghentikan perdarahan
10. Kurang terpapar  Jelaskan tanda dan
h. Untuk mengeluarkan
gejala perdarahan
Informasi tentang  Anjurkan menggunakan kaus placenta yang belum
pencegahan perdarahan kaki saat ambulasi lepas
11. Proses keganasan  Anjurkan meningkatkan
asupan
cairan untuk
menghindari
konstipasi
 Anjurkan menghindari
aspirin atau antikoagulan
 Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan vitamin
K
 Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat pengontrol perdarahan,
jika perlu
 Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
 Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
3. KALA IV Status cairan membaik Manajemen hipovolemia
Risiko Hipovolemia [SDKI diberi kode L.03028 dalam (I.03116) Observasi a. Mengetahui adanya
D.0034] Faktor Risiko SLKI Kriteria  Periksa tanda dan gejala indikasi kekurangan
1. Kehilangan cairan hasil hipovolemia (mis: frekuensi volume cairan.
secara aktif untuk nadi meningkat, nadi teraba b. Menentukan intervensi
2. Gangguan absorpsi membuktikan bahwa status lemah, tekanan darah lebih lanjut.
cairan cairan membaik adalah: menurun, tekanan nadi c. Mengetahui keadaan
3. Usia lanjut
1. Kekuatan menyempit, turgor kulit umum pasien
4. Kelebihan berat badan
nadi meningkat menurun, membran mukosa d. Mengetahui status
5. Status hipermetabolik
2. Output urin kering, volume urin menurun, kebutuhan cairan tubuh
6. Kegagalan
meningkat hematokrit meningkat, haus, e. Membantu
mekanisme regulasi
3. Membran lemah) mempertahankan jumlah
7. Evaporasi
mukosa lembab  Monitor intake dan output cairan dalam tubuh
8. Kekurangan intake cairan
meningkat f. Membantu
cairan Terapeutik
9. Efek agen farmakologis 4. Ortopnea menurun  Hitung kebutuhan cairan mencegah terjadinya
5. Dispnea menurun  Berikan posisi kekurangan cairan
6. Paroxysmal modified Trendelenburg g. Mempertahankan
nocturnal dyspnea  Berikan asupan cairan oral keseimbangan
(PND) menurun Edukasi cairan.
7. Edema
anasarka menurun
8. Edema perifer
menurun
9. Frekuensi nadi
membaik
10. Tekanan darah  Anjurkan memperbanyak
membaik asupan cairan oral
11. Turgor kulit membaik  Anjurkan menghindari
12. Jugular venous perubahan posisi mendadak
pressure membaik Kolaborasi
13. Hemoglobin  Kolaborasi pemberian cairan
membaik IV isotonis (mis: NaCL, RL)
14. Hematokrit membaik  Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis (mis: glukosa
2,5%, NaCl 0,4%)
 Kolaborasi pemberian cairan
koloid (albumin, plasmanate)
 Kolaborasi pemberian produk
darah
4. KALA IV Luaran tingkat infeksi Manajemen Imunisasi/Vaksinasi
Risiko Infeksi [SDKI menurun menurun diberi (I.14508) Observasi a. Mencegah terjadi
D.0142] Faktor risiko untuk kode L.14137 dalam SLKI.  Identifikasi Riwayat penularan penyakit dari
masalah risiko infeksi Tingkat infeksi menurun Kesehatan dan Riwayat alergi pasien satu ke pasien
adalah: berarti menurunnya  Identifikasi lainnya
1. Penyakit kronis derajat infeksi kontraindikasi pemberian b. Dengan cuci tangan
(mis: diabetes melitus) berdasarkan observasi imunisasi (mis: reaksi dapat memutuskan rantai
2. Efek prosedur invasif atau sumber informasi. anafilaksis terhadap vaksin penularan penyakit
3. Malnutrisi Kriteria hasil untuk sebelumnya dan/atau sakit c. Mengurangi penularan
4. Peningkatan membuktikan bahwa tingkat infeksi
parah dengan atau tanpa
paparan organisme d. Membantu
patogen lingkungan infeksi menurun adalah: demam)
5. Ketidakadekuatan 1. Demam menurun  Identifikasi status imunisasi mencegah terjadinya
pertahanan tubuh primer 2. Kemerahan menurun setiap kunjungan ke infeksi
(gangguan peristaltik; 3. Nyeri menurun pelayanan kesehatan e. Rawat luka
kerusakan integritas 4. Bengkak menurun Terapeutik dapat mempercepat
kulit; perubahan sekresi  Berikan suntikan pada bayi di penyembuhan sehingga
pH; penurunan kerja 5. Kadar sel darah
siliaris; ketuban pecah putih membaik bagian paha anterolateral resiko infeksi kecil
lama; ketuban pecah  Dokumentasikan f. Dengan pasien dan
sebelum waktunya; keluarga mengetahui
merokok; statis cairan informasi vaksinasi (mis: tanda dan gejala, mereka
tubuh) nama produsen, tanggal akan segera melapor
6. Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh kadaluarsa) kepada pelayan
sekunder (penurunan  Jadwalkan imunisasi pada kesehatan.
hemoglobin; interval waktu yang tepat g. Mengatasi infeksi dan
imunosupresi; Edukasi mencegah terjadinya
leukopenia; supresi  Jelaskan tujuan, manfaat, infeksi
respon reaksi yang terjadi, jadwal, lanjutan
inflamasi; vaksinasi
tidak adekuat) dan efek samping
 Informasikan imunisasi yang
diwajibkan pemerintah (mis:
hepatitis B, BCG, difteri,
tetanus, pertussis, H.
influenza, polio, campak,
measles, rubela)
 Infromasikan imunisasi yang
melindungi terhadap penyakit
namun saat ini tidak
diwajibkan pemerintah (mis:
influenza, pneumokokus)
 Informasikan vaksinasi untuk
kejadian khusus (mis: rabies,
tetanus)
 Informasikan penundaan
pemberian imunisasi tidak
berarti mengulang jadwal
imunisasi Kembali
 Informasikan penyedia
layanan Pekan Imunisasi
Nasional yang menyediakan
vaksin gratis
BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Tanggal masuk :30-01-2024 Jam masuk: 22:58
Ruang/Kelas : Kamar Bersalin No Register: 065332
Tanggal pengkajian: 31-01-2024 Jam : 07:30
Diagnosa medis : G3 P2 A0 Gravida 39 minggu + Inpartu Kala 1 Fase Laten
1. IDENTITAS
Nama klien :N Nama suami : Tn T
Umur : 27 Thn Umur : 30 Thn
Suku/Bangsa : Banggai Suku/Bangsa : Banggai
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Tinakin laut Alamat : Tinakin Laut
Status perkawinan: Kawin

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama : Nyeri perut tembus belakang
b. Riwayat keluhan utama : klien datang diantar oleh suami ke kamar bersalin
dengan keluhan nyeri perut tembus belakang, lendir (+) daah (-)
c. Riwayat kesehatan keluarga: Klien mengatakan ayah klien memiliki riwayat
hipertensi dan kolesterol
3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN LALU
Status obstetrik : G3P2A0 minggu 39
HPHT : 02-05-2023 HPL : 06-02-2024
Kehamilan sekarang direncanakan : Ya
Kunjungan ANC selama kehamilan ini: …………………………………..
No Tahu Persalina BB Masalah
Tempat Penolong UK JK H/M
n n L kehamilan
1 2015 Rumah Bidan Normal 40 L 3,5 H Tidak ada
kg
2 2018 Rumah Bidan Normal 39 P 3,5 H Tidak ada
Kg
3 2024 Rs Bidan Normal 39

4. LAPORAN PERSALINAN
a. Pemeriksaan awal
Tanggal : 31-01-2024 Jam:
Tanda – tanda vital : TD 110/70 mmHg Nadi: 78 x/menit Suhu:36,50C
RR 22 x/menit
Pemeriksaan palpasi abdomen:
Leopold 1 : TFU 4 jari diatas pusat
Leopold 2 : posisi punggung kiri
Leopold 3 : bagian terendah kepala
Leopold 4 : kepala masuk pAP menurun persalinan 4/5
Vaginal touché : portio tebal pembukaan 4 cm
Pengeluaran pervaginam :tidak ada
Kontraksi uterus : frekuensi: 3x10’ Kekuatan: …………. Lamanya: …….
DJJ : frekuensi: 158x/menit
Status janin : Hidup Jumlah: 1 Presentasi: letak kepala
b. Kala persalinan

KALA I
a. Mulai kala 1 : Tanggal : 30-01-2024 Jam: 22:58
b. Tanda – tanda vital : TD 110/70mmHg Nadi:78 x/menit
Suhu:36,50C RR 22 x/menit
c. Lama kala I : 10 jam
d. Keadaan psikososial: nyeri bertambah saat kontraksi, sulit tidur sering
terbangun, klien meringis kesakitan, berkeringat
e. Keluhan : klien mengatakan merasa tidak nyaman, sulit tidur,
karena kontraksi, klien gelisah dan berkeringat
f. Tindakan : pemasangan infus rl pada tangan kiri, menganjurkan
klien minum air dan makan sesuai toleransi
g. Pemeriksaan penunjang : hematologi rutin, kimia darah, imunoserologi, VCT
h. Terapi : IVFD Rl 20 Gtt, Ceftriaxone, Cairan Rl+ Oxytosin
i. Observasi kemajuan kala I

Tanggal/ Kontraksi Pembukaan


Ketuban DJJ Keterangan
Jam uterus cerviks
30-01-2024
22:58 1X10” 2 cm - 140
23:10 140
00:38 144
01:30 146
03:00 Konseling
induksi
04:00 3cm 142 persalinan
04:30 3X10” 152
06:00 3x10” 138
07:00 3X10” (20- 138
08:17 25) 116
09:00 10 Cm +
4X10” (40”)
j. Pengumpulan Data
1. Klien mengatakan sulit tidur sejak kemarin
2. Klien mengatakan tidak cukup tidur
3. Klien mengatakan tidak nyaman dengan lingkungan sekitar
4. Klien mengatakan gelisah
5. Pengeluaran lender
6. Klien sementara dilakukan induksi oxytosin
7. Klien Nampak susah tidur
8. Klien meringis kesakitan
9. Klien namapak berkeringat
10. His 4x10” (15) presentase kepala portio tebal lunak
11. KU: sedang, Kes Kompos mentis
12. TTV: Td: 110/70mmHg, N: 78X/menit, RR: 22 X/ menit SB: 36,5 oC
k. Klasifikasi Data
Data Subjektif
 Klien mengatakan sulit tidur sejak kemarin
 Klien mengatakan tidak cukup tidur
 Klien mengatakan tidak nyaman dengan lingkungan sekitar
Data Objektif
 Ku: sedang Kes: CM
 TTV: Td: 110/70mmHg, N: 78X/menit, RR: 22 X/ menit SB: 36,5 oC
 Klien nampak gelisah
 Pengeluaran lendir
 Klien sementara dilakukan induksi Oxytosin
 Klien namapak susah tidur
 Klien meringis kesakitan
 Klien nampak berkeringat
 His 4x10” (15) presentase kepala portio tebal lunak

l. Analisa Data

Data Fokus
Subjektif (S) dan Objektif Etiologi Masalah
(O)
Data Subjektif Kehamilan 39 Gangguan
 Klien mengatakan sulit Minggu Pola tidur
tidur sejak kemarin
 Klien mengatakan tidak Tanda inpartu
cukup tidur
 Klien mengatakan tidak Proses inpartu
nyaman dengan
lingkungan sekitar Kala I
Data Objektif
 Ku: sedang Kes: Kontraksi Uterus
CM
 TTV: Td: 110/70mmHg, Perasaan Gelisah
N: 78X/menit, RR: 22 X/
menit SB: 36,5 oC Menegeluh susah
 Klien nampak gelisah tidur
 Klien namapak susah
Gangguan pola tidur
tidur
 Klien meringis kesakitan
 Klien nampak
berkeringat
 His 4x10” (15)
presentase kepala portio
tebal lunak

m. Diagnosa Keperawatan-Tulis Sesuai Prioritas


Gangguan Pola tidur berhubungan dengan kecemasan
n. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan & Perencanaan Rasional
keperawatan Kriteria Hasil
1 Gangguan Setelh 1. Identifiksi 1. Untuk
pola tidur dilakukan pola mengetahui
berhubungan asuhan aktivitas dan kebutuhan
dengan Keperawatan tidur tidur
kecemasan selama 1x24 2. Atur posisi 2. Membantu
jam diharapkan klien posisi yang
gangguan pola 3. Berikan nyaman
tidur teratasi lingkungan untuk klien
dengan kriteria yang 3. Lingkungan
hasil nyaman yang
1. Keluhan sulit 4. Berikan nyaman
tidur dukungan dapat
menurun mental untuk membuat
2. Keluhan mengurangi tidur lebih
istirahat kecemasan efektif
tidak cukup dan 4. Kecemasan
menurun ketakutan dan
3. Kecemasan ibu ketakutan
dan dapat
ketakutan mengganggu
berkurang tidur

o. Catatan Keperawatan (Implementasi)

No Waktu Tindakan Respon Klien/Hasil Ttd


(Tgl/Jam) Keperawatan (S,O)
1 30-01- 1. Klien
2024 1. Mengidentifikasi mengatakan sejak
23:00 pola aktivitas dan kemarin tidur
tidur hana 4-5 jam
31-01- 2. Mengatur posisi sering terbangun
2024 klien 2. Klien dianjurkan
00:48 miring kanan
sesuai dengan
toleransi
3. Memberikan 3. Menutup tirai
lingkungan yang saat ibu istirahat,
01:02 nyaman mengatur suhu ac
tidak terlalu
dingin
4. Memberikan 4. Memberikan
dukungan mental edukasi kepada
01:05 untuk klien untuk tidak
mengurangi terlalu cemas
Kecemasan dan terhadap proses
ketakutan ibu persalinan
sehingga dapat
bersalin dengan
lancer,
menganjurkan
klien untuk
banyak berdoa

1. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

Waktu CatatanPerkembangan
No Ttd
(Tgl/Jam) (S, O, A, P)
31-01-2014 S:
02:00  klien mengatakan masih susah
tidur
 klien mengatakan tidur hanya 4-5
jam
 klien mengatakan merasa nyaman
dengan lingkungan
O:
 klien Nampak gelisah
 klien Nampak terjaga
 TD: 120/80 mmHg, N 80X/menit,
RR: 24x/menit, SB 36,5oC
A: Masalah Belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

KALA II
1. Kala II dimulai : Tanggal 31-01-2024 Jam: 09:00
2. Tanda – tanda vital : TD120/80mmHg Nadi:80 x/menit Suhu:37,70C
RR 24 x/menit
3. Lama kala II : 16 menit
4. Upaya meneran : ada
5. Keadaan psikososial: klien mengikuti arahan persalinan yang dipimpin oleh
bidan
6. Bayi lahir jam : 09:14 wita
7. Jenis kelamin : Laki – laki BB :3800 gram PB: 45cm
8. Nilai APGAR menit I : 7/9 Menit
9. Perineum : Utuh
10. Rupture derajat :1/2/3/4
11. Penjahitan perineum: Tidak
12. IMD : Ya/Tidak
13. Terapi :IVFD RL +Oxytosin drips 20 Gtt+metergin 1 Amp 28
Gtt
14. Masalah lain :Nyeri persalinan

15. Pengumpulan Data

a. Klien mengatakan seperti ingin BAB


b. Klien mengatakan nyeri perut tembus belakang
c. Klien tampak meringis kesakitan
d. Klien tampak berkeringat dingin
e. Pembukaan servis 10 cm
f. His lebih kuat dan sering 5X dalam 10 menit lama 50-55
g. Perineum menonjol
h. Anus dan vulva tampak membuka
P: nyeri akibat kontraksi uterus
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk
R: Nyeri perut tembus belakang
S: Skala nyeri (
T: 10 menit
i. Terpasang infus RL+Oxytosin 40 gtt
j. Vital sign: TD: 120/80mmHg, N :80X/menit, RR: 24x/Menit, SB: 36,7oC

16. Klasifikasi Data


Data Subjektif
a. Klien mengatakan merasa seperti ingin BAB
b. Klien mengatakan nyeri perut tembus belakang

Data Objektif
a. Klien tampak meringis kesakitan
b. Klien tampak berkeringat dingin
c. Pembukaan servis 10 cm
d. His lebih kuat dan sering 5X dalam 10 menit lama 50-55
e. Perineum menonjol
f. Anus dan vulva tampak membuka
P: nyeri akibat kontraksi uterus
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk
R: Nyeri perut tembus belakang
S: Skala nyeri (
T: 10 menit
g. Terpasang infus RL+Oxytosin 40 gtt
h. Vital sign: TD: 120/80mmHg, N :80X/menit, RR: 24x/Menit, SB: 36,7oC
17. Analisa Data

Data Fokus
Subjektif (S) dan Objektif Etiologi Masalah
(O)
Data Subjektif Kehamilan 39 Nyeri
a. Klien mengatakan minggu persalinan
merasa seperti ingin
BAB Tanda inpartu
b. Klien mengatakan nyeri
perut tembus belakang Proses persalinan

Data Objektif Kala II


a. Klien tampak meringis Kepala bayi turun
kesakitan
b. Klien tampak Rasa ingin
berkeringat dingin mengejan
c. Pembukaan servis 10 cm
d. His lebih kuat dan sering Ekspalsi
5X dalam 10 menit lama
50-55
e. Perineum menonjol Nyeri bersalin
f. Anus dan vulva tampak
membuka
P: nyeri akibat kontraksi
uterus
Q: Nyeri seperti ditusuk
tusuk
R: Nyeri perut tembus
belakang
S: Skala nyeri (
T: 10 menit
g. Terpasang infus
RL+Oxytosin 40 gtt
h. Vital sign: TD:
120/80mmHg, N
:80X/menit, RR:
24x/Menit, SB: 36,7oC

18. Diagnosa Keperawatan-Tulis Sesuai Prioritas


Nyeri persalinan berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi
(kepala bayi)
19. Perencanaan
N Diagnosa Tujuan & Perencanaan Rasional
o keperawata Kriteria Hasil
n
Nyeri Setelah 1. Observasi 1. Mengidentifika
dilakukan aktivitas uterus si kontraksi
persalinan
asuhan setiapa kali abdomen
berhubunga Keperawatan kontraksi, 2. Posisi yang
selama 1X24 penonjolan tepat dapat
n dengan
jam perineum dan membantu saat
tekanan diharapkan rectum mengejan
nyeri 2. Bantu klien 3. Upaya
mekanik
terkontrol mengatur posisi mengejan
pada bagian dengan yang nyaman spontan dapat
kriteria hasil untuk menghindari
presentasi
1. Pasien mengoptimalka efek negative
(kepala mampu n saat dari ibu ke
mengontro mengedan janin
bayi)
l nyeri 3. Ajarkan klien 4. Menambahkan
2. Pasien untuk mengatur rasa
tidak upaya kepercayaan
gelisah mengejan diri pada pasien
dengan efektif
saat ada his
4. Beri pujian atas
kemampuan
klien
mempersiapkan
diri untuk
bersalin

20. Catatan Keperawatan (Implementasi)

No Waktu Tindakan Keperawatan Respon Ttd


(Tgl/Jam) Klien/Hasil (S,O)
31-01-2024 1. Mengobservasi 1. His lebih kuat
09:00 aktivitas uterus dan sering,
setiap kontraksi perineum
penonjolan menonjol,
perineum dan rectum dan
rectum vulva menonol
2. Bantu klien 2. Mengatur posisi
09:05 mengatur posisi dorsal
yang nyaman untuk recumbent dan
mengoptimalkan meletakan
saat mengedan uderpad
3. Ajarkan klien dibawah
09:14 untuk mengatur bokong
upaya mengejan 3. Klien tampak
dengan efektif saat mengatur nafas
ada his panjangteratur,
4. Beri pujian atas mengejan, pada
kemampuan klien saat kontraksi,
09:10 mempersiapkan diri setelah
untuk bersalin mengejan 5 kali
lahir kepala
bayi dan bayi
lahir lengkap
4. Menambahkan
kepercayaan
antara bidan dan
klien

21. Catatan Perkembangan (Evaluasi)


Waktu CatatanPerkembangan
No Ttd
(Tgl/Jam) (S, O, A, P)
31-01-2024 S:
12:00  klien mengatakan bersyukur karena
bayinya telah lahir kedunia dengan
selamat
O:
 TTV: TD: 130/80mmHg, N:
80x/menit, RR: 26x/menit, SB: 36oC
 Byi lahir jenis kelamin laki laki
 BBL: 3800gr
 PBL: 49 Cm
 AFGAR Score : 7/9
A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

KALA III
1. Plasenta lahir jam : 09:32
2. Cara lahir plasenta : Normal
3. Karakteristik plasenta:
Ukuran : 25 cc
Panjang tali pusat : 60 Cm
Keutuhan : Lengkap/utuh
4. Kontraksi uterus : adekuat
5. Perdarahan : 50 cc
6. Intervensi : memberikan minum klien, membersihkan darah yang
merembes isi tempat tidur, memasang pemper pada ibu
7. Terapi : Injeksi Oxytosin 1 Amp
8. Masalah lain : Kletihan
9. Pengumpulan Data
a. Perdarahan
b. Klien mengatakan merasa Lelah
c. TTV TD: 120/80mmHg, N: 98X/menit, RR 28X/menit, SB: 36,7o
d. Klien tampak Lelah
e. Klien tampak kelelahan
f. Plasenta lahir spontan lengkap
g. Kontraksi kuat
h. Klien tampak berkeringat dingin
i. Klien tampak pucat
j. Plasenta utuh

10. Klasifikasi Data


Data subjektif
a. Klien mengatakan merasa Lelah

Data objektif
a. Perdarahan
b. TTV TD: 120/80mmHg, N: 98X/menit, RR 28X/menit, SB: 36,7o
c. Klien tampak Lelah
d. Klien tampak kelelahan
e. Plasenta lahir spontan lengkap
f. Kontraksi kuat
g. Klien tampak berkeringat dingin
h. Klien tampak pucat
i. Plasenta utuh

11. Analis Data

Data Fokus
Subjektif (S) dan Objektif Etiologi Masalah
(O)
Data subjektif Proses persalinan
a. Klien mengatakan merasa
Lelah

Data objektif
a. Perdarahan
b. TTV TD: 120/80mmHg,
N: 98X/menit, RR
28X/menit, SB: 36,7o
c. Klien tampak Lelah
d. Klien tampak kelelahan
e. Plasenta lahir spontan
lengkap
f. Kontraksi kuat
g. Klien tampak berkeringat
dingin
h. Klien tampak pucat
i. Plasenta utuh
12. Diagnosa Keperawatan-Tulis Sesuai Prioritas
Keletihan berhubungan dengan penggunaan energi dan mengedan yang
berlebihan
13. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan & Perencanaan Rasional
keperawatan Kriteria Hasil
Keletihan Setelah 1. Identifikasi 1. Untuk
dilakukan penyebab mengetahui
berhubungan
Tindakan keletihan kelelahan
dengan Keperawatan 2. Konsultasi klien
selama 1x24 untuk istirahat 2. Istirahat
penggunaan
jam diharapkan 3. Anjurkan yang cukup
energi dan keletihan klien untuk diperlukan
teratasi dengan minum air setelah
mengedan
kriteria hasil putih proses
yang 1. Klien dapat 4. Ciptakan persalinan
menghemat lingkungan 3. Untuk
berlebihan
energi yang tenang menambah
2. Keletihan energi klien
berkurang 4. Lingkungan
yang tenang
dapat
membantu
klien
istirahat

14. Catatan Keperawatan (Implementasi)

No Waktu Tindakan Respon Ttd


(Tgl/Jam) Keperawatan Klien/Hasil (S,O)
31-01- 1. Mengidentifikasi 1. Klien merasa
2024 penyebab Lelah akibat
09:40 kelelahan klien upaya
mengedan saat
proses
persalinan
2. Memfasilitasi 2. Membersihka
08:45 klien untuk n noda darah
istirahat ditempat tidur
klien
mengganti
sarung kain
dan mengatur
Kembali
tempat tidur
klien yang
nyaman untuk
istirahat
3. Menganjurkan 3. Memberikan
09:55 klien minum air klien minum
putih yang cukup
4. Menutup tirai
4. Menciptakan saat klien
10:00 lingkungan yang istirahat dan
tenang menjaga
kebisingan
lingkungan
klien

15. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

Waktu CatatanPerkembangan
No Ttd
(Tgl/Jam) (S, O, A, P)
31-01-2024 S:
 klien mengatakan kelelahan
berkurang
O:
 klien Nampak rileks
 Klien tidak tamapak pucat
 Klien tidak lagi berkeringat
dingin
 Vs: TD: 120/80mmHg, N:
88x/menit, RR: 24x/menit, SB:
36,7oC
A: Masalah Teratasi
P: hantikan intervensi

KALA IV
1. Mulai jam : 09:32
2. Tanda – tanda vital : TD: 120/80 mmHgNadi: 80 x/menit Suhu:36,70C
RR 24 x/menit
3. Kontraksi uterus : baik
4. Perdarahan : 100 ml
5. Tindakan : Observasi TTV dan Observasi Kontraksi uterus

No Waktu Tekanan Nad Suhu TFU Kontraks Kandung Perdarahan


darah i i uterus kemih

09:50 110/80 88 36,4 Setinggi Baik Kosong 50 cc


10:05 110/80 82 36,7 pusat Baik Kosong 10cc
10:20 110/80 84 36,6 Setinggi Baik Kosong 10cc
11:05 110/80 84 36,4 pusat Baik Kosong 10cc
11:35 110/80 84 36,4 Setinggi Baik Kosong 10cc
pusat
Setinggi
pusat
Setinggi
pusat

6. Pemeriksaan penunjang (bila ada): tidak ada


7. Masalah lain :
8. Pengumpulan Data
a. Klien mengatakan sulit beraktivitas
b. Klien merasa sakit seluruh badan
c. Klien Nampak sulit beraktifitas
d. Klien Nampak kelelahan
e. Klien dibantu makan minum oleh keluarga
f. Jkien mengatakan merasa kelelahan
g. Klien terpasang cairan infus RL 40 gtt
h. Ku sedang
i. Kes: compos mentis
j. Tinggi fundud uteri 2 jari dibawah pusat
k. Jumlah perdarahan +/- 10 cc
l. Vital sign: TD: 120/80 mmHgNadi: 80 x/menit Suhu:36,70C
9. Klasifikasi Data
Data Subjektif
a. Klien mengatakan sulit beraktivitas
b. kien mengatakan merasa kelelahan
c. Klien merasa sakit seluruh badan
Data Objektif
a. Klien Nampak sulit beraktifitas
b. Klien Nampak kelelahan
c. Klien dibantu makan minum oleh keluarga
d. Klien terpasang cairan infus RL 40 gtt
e. Ku sedang
f. Kes: compos mentis
g. Tinggi fundud uteri 2 jari dibawah pusat
h. Jumlah perdarahan +/- 10 cc
i. Vital sign: TD: 120/80 mmHgNadi: 80 x/menit Suhu:36,70C

10. Analisa Data

Data Fokus
Etiologi Masalah
Subjektif (S) dan Objektif (O)
Data Subjektif Kehamilan 39 Intolerasi
a. Klien mengatakan sulit minggu aktivitas
beraktivitas
b. kien mengatakan merasa Proses persalinan
kelelahan
c. Klien merasa sakit Partus
seluruh badan
Data Objektif Kala IV
a. Klien Nampak sulit
beraktifitas Mengeluh lemas
b. Klien Nampak kelelahan dan kelelahan’
c. Klien dibantu makan
minum oleh keluarga Aktivitas terbatas
d. Klien terpasang cairan
infus RL 40 gtt Intolerasi aktivitas
e. Ku sedang
f. Kes: compos mentis
g. Tinggi fundud uteri 2 jari
dibawah pusat
h. Jumlah perdarahan +/- 10
cc
i. Vital sign: TD: 120/80
mmHgNadi: 80 x/menit
Suhu:36,70C

11. Diagnosa Keperawatan-Tulis Sesuai Prioritas


Intolerasi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
12. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan & Perencanaan Rasional
keperawatan Kriteria Hasil
Intolerasi Setelah 1. Mengatur 1. Posisi yang
aktivitas dilakukan posisi klien nyaman
berhubungan asuhan yang nyaman dapat
dengan Keperawatan 2. Sediakan dilakukan
kelelahan selama 1x24 lingkungan ibu setelah
jam diharapkan klien yang melahirkan
aktivitas nyaman 2. Lingkungan
membaik 3. Anjurkan tirah yang
dengan kriteria baring nyaman jauh
hasil 4. Anjurkan dari
1. Kelelahan melakukan kebisingan
berkurang aktivitas 3. Istirahat
2. ADL tidur secara dapat
dibantu oleh bertahap mengurangi
keluarga keletihan
4. Aktivitas
secara
bertahap
dilakukan
untuk
membantu
klien
beraktivitas
dengan
normal

13. Catatan Keperawatan (Implementasi)


No Waktu Tindakan Respon Ttd
(Tgl/Jam) Keperawatan Klien/Hasil
(S,O)
31-01- 1. Mengatur posisi 1. Mengatur
2024 klien yang posisi
11:00 nyaman semifowler
pada klien
agar klien
merasa
2. Menyediakan nyaman
11:10 lingkungan yang 2. Menutup tirai
nyaman saat klien
istirahat
menjaga
kebisingan
3. Menganjurkan klien
11:20 tirah baring 3. Menyarankan
kepada klien
istirahat untuk
mengurangi
4. Menganjurkan keletihan
11:30 melakukan 4. Memebrikan
aktivitas saran pada
bertahap klien untuk
makan dan
minum
sendiri tanpa
bantuan
keluarga,
klien belum
bisa berdiri
atau bangun
sendiri dan
harus dibantu
oleh keluarga
14. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

Waktu CatatanPerkembangan
No Ttd
(Tgl/Jam) (S, O, A, P)
31-01-2024 S:
12:00  Klien mengatakan masih
sulit beraktivitas
 Klien mnegatakan mesih
merasa sakit seluruh badan
 Klien mengatakan masih
dibantu keluarga
O:
 Klien tampak masih sulit
beraktivitas
 ADL masih dibantu
keluarga
A: masalah beum teratasi
P: lanjutkan intervensi

5. PARTOGRAF ( Lampiran)
BAB IV
PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada pasien dan keluarga dengan data yang didapatkan
pasien seorang perempuan Ny. N berusia 27tahun yang merupakan seorang
IRT dengan latar belakang pendidikan SMA yang berdomisili di Tinakin Laut
dan beragama Islam. Pasien datang ke ruang Kamar Bersalin RSUD Banggai
diantar oleh suami tanggal 30Januari 2024 pukul 07.30 dengan hamil anak
ke-3, Umur Kehamilan 39 minggu datang dengan keluhan nyeri perut tembus
belakang, lendir (+) darah (-).
1. Kala I
Data yang didapatkan yaitu pasien mengatakan sulit
tidur sejak kemarin, pasien mengatakan tidak nyaman
dengan lingkungan sekitar, pasien tampak gelisah dan
meringis kesakitan, pasien nampak berkeringat, pasien
nampak susah tidur, pengeluaran lendir (+), dengan
pemeriksaan TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 78 x/menit, S :
36,5℃, RR : 22 x/menit, VT: 4cm, DJJ: 158/dopp dan His
(+) 4x10 dtk dalam 15 menit. Kala I berlangsung selama 10
jam mulai dari pembukaan 4 cm pukul 22.58 WITA sampai
dengan pembukaan lengkap pukul 09.00 WITA. Kemajuan
persalinan dipantau dengan menggunakan partograf.
2. Kala II
Data yang didapatkan yaitu pasien mengatakan
seperti ingin BAB, pasien mengatakan nyeri perut tembus
ke belakang, pasien tampak meringis kesakitan, pasien
tampak berkeringat dingin, pembukaan serviks 10 cm,
dengan pemeriksaan TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 80
x/menit, S : 36,7℃, RR : 24 x/menit dan His (+) lebih kuat
5x dalam 10 menit. Kala II berlangsung selama 14 menit,
bayi lahir spontan pada pukul 09.14 WITA.
3. Kala III
Data yang didapatkan yaitu pasien mengatakan
merasa lelah, perdarahan (+), pasien tampak kelelahan
dengan pemeriksaan TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 98
x/menit, S : 36,7℃, RR : 28 x/menit. Kala III berlangsung
selama 18 menit, plasenta lahir normal pada pukul 09.32
WITA.
4. Kala IV
Data yang didapatkan yaitu pasien mengatakan sulit
beraktivitas, pasien mengatakan sakit seluruh badan, pasien
nampak sulit beraktivitas, pasien dibantu makan dan
minum oleh keluarga, perdarahan (+) ± 10 cc, dengan
pemeriksaan TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, S :
3675℃, RR : 22 x/menit.
A. PATHWAY KEPERAWATAN BERDASARKAN MASALAH
KEPERAWATAN YANG MUNCUL PADA KLIEN

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kala I : Gangguan pola tidur (SDKI D.0055) berhubungan dengan kurang
kontrol tidur
2. Kala II : Nyeri melahirkan (SDKI D.0079) berhubungan dengan
pengeluaran janin
3. Kala III : Keletihan (SDKI D.0057) berhubungan dengan kondisi fisiologis
(proses melahirkan/penggunaan energi yang berlebihan)
4. Kala IV : Intoleransi aktivitas (SDKI D.0056) berhubungan dengan
kelemahan
C. INTERVENSI

No Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional


1 Gangguan pola tidur (SDKI D.0055) Dukungan Tidur (SIKI I.05174)
berhubungan dengan kurang kontrol tidur 1. Identifikasi pola dan aktivitas tidur. 1. Untuk mengetahui kebutuhan tidur
dimana setelah dilakukan asuhan pasien
keperawatan selama 1x24 jam pola tidur 2. Lakukan prosedur untuk meningkatkan 2. Untuk membantu pasien merasa
membaik (SLKI L.05045) dengan kriteria kenyamanan (pengaturan posisi) rileks dan lebih santai
hasil: 3. Modifikasi lingkungan (kebisingan) 3. Untuk memberikan rasa nyaman
a. Keluhan sulit tidur menurun terhadap pasien
b. Keluhan sering terjaga menurun 4. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi 4. Untuk memberikan pemahaman
c. Keluhan pola tidur berubah menurun terhadap gangguan pola tidur yang baik kepada pasien terkait pola
d. Keluhan istirahat tidak cukup (kecemasan) tidur
menurun

2 Nyeri melahirkan (SDKI D.0079) Manajemen Nyeri (SIKI I.08238)


berhubungan dengan pengeluaran janin 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Untuk mengetahui lokasi,
dimana setelah dilakukan asuhan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. karakteristik, durasi, frekuensi,
keperawatan selama 1x24 jam tingkat kualitas, intensitas nyeri.
nyeri menurun ( SLKI L.08066) dengan 2. Identifikasi respon yang memperberat 2. Untuk mengetahui pencetus dan
kriteria hasil : dan memperingan nyeri yang mengurangi rasa nyeri
a. Keluhan nyeri menurun 3. Berikan teknik non farmako-logis untuk 3. Agar pasien mau dan termotivasi
b. Meringis menurun mengurangi rasa nyeri : teknik nafas untuk mengurangi rasa nyeri.
c. Sikap protektif menurun dalam
d. Gelisah menurun 4. Kontrol lingkungan yang memperberat 4. Agar pasien dapat mengontrol rasa
e. Kesulitan tidur menurun rasa nyeri misalkan suhu ruangan, nyeri.
f. Frekuensi nadi membaik kebisingan.
3 Keletihan (SDKI D.0057) berhubungan Manajemen Energi (SIKI I.05178)
dengan kondisi fisiologis (proses 1. Monitor kelelahan fisik dan emosional 1. Untuk mengetahui tingkat kelelahan
melahirkan/penggunaan energi yang fisik dan emosional pasien
berlebihan) dimana setelah dilakukan 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 2. Untuk memberikan rasa nyaman
asuhan keperawatan selama 1x24 jam stimulus pada pasien
tingkat keletihan menurun (SLKI 3. Anjurkan tirah baring 3. Untuk memberikan rasa nyaman
L.05046) dengan kriteria hasil : pada pasien saat beristirahat
a. Verbalisasi kepulihan energi 4. Anjurkan melakukan aktivitas secara 4. Untuk menunjang proses
meningkat bertahap penyembuhan pasien secara
b. Tenaga meningkat bertahap
c. Kemampuan melakukan aktivitas
rutin meningkat
d. Lesu menurun
4 Intoleransi aktivitas (SDKI D.0056) Manajemen Energi (SIKI I.05178)
berhubungan dengan kelemahan dimana 1. Monitor kelelahan fisik dan emosional 1. Untuk mengetahui tingkat kelelahan
setelah dilakukan asuhan keperawatan fisik dan emosional pasien
selama 1x24 jam toleransi aktivitas 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 2. Untuk memberikan rasa nyaman
meningkat (SLKI L.05047 dengan stimulus pada pasien
kriteria hasil: 3. Anjurkan tirah baring 3. Untuk memberikan rasa nyaman
a. Kelihan lelah menurun pada pasien saat beristirahat
b. Dispnea saat beraktivitas menurun 4. Anjurkan melakukan aktivitas secara 4. Untuk menunjang proses
c. Dispnea setelah beraktivitas menurun bertahap penyembuhan pasien secara bertahap
d. Frekuensi nadi membaik
D. IMPLEMENTASI
1. Kala I
No Waktu (Tgl/Jam) Tindakan Keperawatan Respon Klien/Hasil Paraf
1 30-01-2024
23.00 1. Mengidentifikasi pola dan aktivitas tidur. 1. Klien mengatakan sejak kemarin hanya
31-01-2024 tidur 4-5 jam dan sering terbangun
00.50 2. Melakukan prosedur untuk meningkatkan 2. Klien mengikuti anjuran petugas untuk
kenyamanan : mengatur posisi pasien berbaring dengan posisi miring kanan
sesuai dengan toleransi pasien
01.05 3. Memodifikasi lingkungan : memberikan 3. Menutup tirai untuk menjaga privasi
lingkungan yang nyaman bagi pasien pasien, mengatur suhu ruangan dan
membatasi pengunjung
01.10 4. Mengajarkan faktor-faktor yang 4. Pasien tampak lebih tenang setelah
berkontribusi terhadap gangguan pola diberikan penjelasan dan mengikuti
tidur pada pasien agar mengurangi anjuran agar lebih banyak berdoa untuk
kecemasan dan rasa takut kelancaran persalinan

2. Kala II
No Waktu (Tgl/Jam) Tindakan Keperawatan Respon Klien/Hasil Paraf
1 31-01-2024
09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, 1. His lebih kuat dan sering, perineum
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas menonjol, rectum dan vulva menonjol
09.05 nyeri. 2. Klien tampak meringis saat His datang
2. Mengidentifikasi respon yang
memperberat dan memperingan nyeri 3. Pasien nampak mengikuti anjuran
3. Menganjurkan teknik non farmako-logis petugas untuk mengatur pola nafas saat
untuk mengurangi rasa nyeri : teknik His datang
09.10 nafas dalam
4. Mengontrol lingkungan yang memperberat 4. Pasien tampak mulai mengatur nafas
rasa nyeri : mengatur posisi dorsal panjang dan teratur , mengikuti instruksi
recumbent untuk persiapan persalinan untuk mengedan saat ada kontraksi;
setelah proses mengejan selama 5 kali
bayi lahir pada pukul 09.14 WITA
3. Kala III
No Waktu (Tgl/Jam) Tindakan Keperawatan Respon Klien/Hasil Paraf
1 31-01-2024
09.20 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional 1. Klien nampak kelelahan akibat upaya
mengedan selama proses persalinan
09.30 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 2. Tempat tidur klien nampak bersih dan
stimulus : membersihkan noda darah di klien nampak nyaman dengan kondisinya
tempat tidur, mengganti kain/sarung yang
bersih dan mengatur posisi tempat tidur
untuk pasien beristirahat
09.45 3. Menganjurkan tirah baring 3. Klien nampak berbaring dengan nyaman
ditempat tidur

09.50 4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara 4. Pasien mengatakan akan mengikuti


bertahap : mengubah posisi baring secara anjuran petugas
bertahap
1.
4. Kala IV
No Waktu (Tgl/Jam) Tindakan Keperawatan Respon Klien/Hasil Paraf
1 31-01-2024
09.20 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional 1. Klien nampak kelelahan akibat upaya
mengedan selama proses persalinan
09.30 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 2. Tempat tidur klien nampak bersih dan
stimulus : membersihkan noda darah di klien nampak nyaman dengan kondisinya
tempat tidur, mengganti kain/sarung yang
bersih dan mengatur posisi tempat tidur
untuk pasien beristirahat
09.45 3. Menganjurkan tirah baring 3. Klien nampak berbaring dengan nyaman
ditempat tidur
4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara 4. Pasien mengatakan akan mengikuti
09.50 bertahap : mengubah posisi baring secara anjuran petugas
bertahap
1.
E. EVALUASI
1. Kala I
No Waktu (Tgl/Jam) Cacatan Perkembangan (S, O, A, P) Paraf
1 31-01-2024
02.00 S:
- Klien mengatakan masih susah tidur
- Klien mengatakan sering terbangun
O:
- Klien nampak gelisah
- Klien nampak terjaga
- TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, S :
36,5℃, RR : 24 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

2. Kala II
No Waktu (Tgl/Jam) Cacatan Perkembangan (S, O, A, P) Paraf
1 31-01-2024
12.00 S:
- Klien mengatakan merasa bersyukur
karena bayinya telah lahir dengan selamat
O:
- TD: 130/80 mmHg, N: 80 x/menit, S : 36
℃, RR : 26 x/menit
- Bayi lahir berjenis kelamin laki-laki
- BBL : 3800 gram, PBL : 49 cm
- APGAR Score : 7/9
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. Kala III
No Waktu (Tgl/Jam) Cacatan Perkembangan (S, O, A, P) Paraf
1 31-01-2024
12.00 S:
- Klien mengatakan kelelahan berkurang
O:
- Klien nampak tenang
- TD: 130/80 mmHg, N: 80 x/menit, S : 36
℃, RR : 26 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

4. Kala IV
No Waktu (Tgl/Jam) Cacatan Perkembangan (S, O, A, P) Paraf
1 31-01-2024
02.00 S:
- Klien mengatakan kelelahan berkurang
- Klien mengatakan masih merasa sakit pada
seluruh badan
O:
- Klien nampak tenang
- Klien nampak masih dibantu keluarga
dalam beraktivitas
- TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, S :
36,5℃, RR : 24 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Pada pengkajian didapatkan Ny. N berusia 27 tahun merupakan seorang IRT dengan
latar belakang pendidikan SMA yang berdomisili di Tinakin Laut dan beragama Islam.
Pasien datang ke ruang Kamar Bersalin RSUD Banggai diantar oleh suami tanggal 30
Januari 2024 pukul 07.30 dengan hamil anak ke-3, Umur Kehamilan 39 minggu datang
dengan keluhan nyeri perut tembus belakang, lendir (+) darah (-). Saat dilakukan
pemeriksaan didapatkan VT: 4cm, ketuban (+), presentase kepala, HIS: 4x10 detik
selama 15 menit, DJJ: 158x/dopp. Keadaan baik, kesadaran composmenstis, saat
dilakuakn observasi didapatkan TD: 110/70 mmHg, Nadi: 78x/menit, RR: 22x/menit,
Suhu: 36,5℃, TB: 154 cm, BB sebelum hamil: 50 kg, BB setelah hamil: 64 cm dengan
HPHT 02 Mei 2023 dan HPL 06 Februari 2024.
2. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul :
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
b. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin
c. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (proses melahirkan/penggunaan
energi yang berlebihan)
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3. Perencanaan disesuaikan dengan dianosa keperawatan dengan tujuan utama pola tidur
membaik, tingkat nyeri menurun, tingkat keletihan menurun dan toleransi aktivitas
meningkat
4. Pelaksanaan tindakan keperawatan adalah memonitor jalannya persalinan dari kala 1
sampai kala 4 dengan perencanaan yang dapat membantu ibu dalam menyelesaikan
masalah keperawatan.
5. Hasil evaluasi pada tanggal 31 Januari 2024 didapatkan pada pukul 09. 14 bayi lahir
secara spontan dengan APGAR score 7-9 dengan jenis kelamin laki-laki BB 3800gr,
panjang:49 cm, Plasenta lahir lengkap, ukuran plasenta diameter 25cm dan dipulangkan
dengan kondisi adaptif
B. SARAN
1. Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan yang baik
dan keterlibatan klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya
2. Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya mempunyai pengetahuan,
ketrampilan yang cukup serta dapat berkerja sama dengan tim kesehatan yang lainnya
dengan memperhatikan asuhan keperawatan pada klien yang ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA

Asri, D.H dan Cristine C.P, 2018. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta:Nuha Medika
Fitriana, Y., & Nurwiandani, W. (2018). Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny. N
dengan Usia Kehamilan Preterm di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01 Juli 2018.
Jurnal Widwifery, 1(1), 208.
Kurniarum, A. (2016). Asuhan Kebidan dan Bayi Baru Lahir. 169.
Lestari, R. H., & Aprilia, E. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Rangsangan
Puting Susu Di Bpm Lilik Kustono Diwek Jombang. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan,
6(2), 38–42. https://doi.org/10.30994/sjik.v6i2.7

Nurhayati, Eka, S. ST., M. K. (2019). PATOLOGI & FISIOLOGI PERSALINAN. 192.

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1
Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.
Rahmadani, R. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan Persalinan di
Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta. Naskah Publikasi, 1(1), 1–13.

Sapitri, A. (2018). manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada NY “H” DENGAN


PERSALINAN PRETERM GESTASHI 34-36 minggu Di RSUD Syekh Yusuf Gowa. 1–26.

Sondakh. (2013). ASUHAN KEPERAWATANPERSALINAN DENGAN YASMIN RSI


PKU MUHAMMADIYAH Oleh :

Yuli R (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas, Aplikasi NANDA, NIC dan
NOC. Jakarta: Tim

58

Anda mungkin juga menyukai