DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Intranatal atau persalinan merupakan proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dilua Rahim. Proses pengeluaran produk
konsepsi dapat dilakukan melalui jalan lahir biasa atau pembedahan,
memontum kelahiran janin dimulai sejak akhir kala 1 hingga kala 4
(Andreinie, 2016). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir
spontan dengan presentase belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu ataupun janin (Prawirohardjo, 2014). Sekitar
25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan oleh
masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO
memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu
hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI, 2015)..
Persalinan normal terjadi melalui empat kala persalinan, dimuali
dari kala I (pembukaan 0-10 cm), kala II (kala pengeluaran), kala III (kala
uri), kala IV (kala pengawasan). Proses dinamik dari persalinan meliputi
empat komponen adalah passager (janin), passage (pelvis ibu), power
(kontraksi uterus) dan psikis (status emosional ibu). Bila persalinan dimulai
interaksi antara passager, passage, power, dan psikis harus sinkron untuk
terjadinya kelahiran pervaginam secara spontan (Lockhart A & Saputra L,
2014).
Proses persalinan bagi kebanyakan wanita identik dengan rasa nyeri
yang akan dijalani, banyak wanita berfikir bahwa nyeri yang dialami adalah
bagian yang sangat menakutkan naun harus dihadapai dalam persalinan
(Kurniawati, 2017). Nyeri saat melahirkan dirasakan ibu akibat kontraksi
uterus. Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot otot dinding rahim
mengkerut, menjepit pembuluh darah, vagina dan jaringan lunak di
sekitarnya meregang. Kontraksi uterus mulai adekuat terjadi 3 sampai 5
kali dalam 10 menit dengan lama kontraksi antara 30 sampai 60 detik
(Suriani, 2019). Kondisi ini terjadi pada Kala I fase aktif. Rasa nyeri yang
hebat diduga mengakibatkan hiperventilasi dan alkalosis respiratorik yang
mengakibatkan penurunan oksigen di hemoglobin sehingga mengurangi
aliran oksigen dari ibu ke janin. Nyeri melahirkan juga dikaitkan dengan
peningkatan tekanan darah, konsumsi oksigen dan pengeluaran katekolamin
yang semua berakibat pada aliran darah uterus. Selain itu peningkatan
karbon dioksida, resistensi pembuluh darah kapiler dan peningkatan
konsumsi oksigen juga berefek buruk. Semua hal tersebut dapat menjadi
suatu dampak berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian baik ibu
maupun janin (Alehagen, Wijma, & Wijma, 2016) dalam (Pratiwi & Diarti,
2019).
B. TUJUAN
Untuk mendapat gambaran dan pengalaman nyata dalam mengaplikasikan
teori Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Pasien Intranatal.
C. MANFAAT
1. Bagi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber informasi dalam
penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus Pasien
Intranatal.
2. Bagi Rumah Sakit
Dapat dijadikan sebagai masukan pada perawat khususnya yang
bertugas di ruangan gawat darurat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan dengan kasus Pasien Intranatal.
3. Bagi Klien / Keluarga
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menambah
pengetahuan tentang kasus Pasien Intranatal. dan menambah
pengalaman dalam menangani Pasien Intranatal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Persalinan adalah proses alamiah membuka dan menipisnya
serviks dan turunnya janin ke dalam jalan lahir. Persalinan normal
adalah proses pengeluaran janin secara alamiah yang kehamilannya
sudah cukup bulan (37-42minggu), lahir spontan tanpa komplikasi pada
ibu maupun janin (Puspita, 2019).
Persalinan atau partus adalah proses dimana bayi,plasenta dan
selaput ketuban keluar dai uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehailan yang cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Damayanti, 2016)
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi
yang dapat hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi
pada kehamilan yang cukup bulan (37-42 minggu) dengan ditandai
adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya penipisan,
dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan
presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta
tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Indah & Firdayanti, 2019).
B. ETIOLOGI
Menurut Ujiningtyas (2009) etiologi persalinan yaitu :
1) Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas
tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai. Otot hormon mempunyai
kemampuan meregang dalam batas tertentu. Apabila batas tersebut
telah terlewati makan akan terjadi kontraksi, sehingga persalinan
dapat dimulai.
2) Penurunan progesterone
Villi koriales mengalami perubahan – perubahan dan
produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim
lebih sensitive terhadap oksitosin.Akibatnya otot rahim mulai
berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterone.
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur 28 minggu, dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu. Produksi progesterone mengalami
penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap
oksitosin.Akibat otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai
tingkat penurunan progesterone tertentu.
3) Oksitosin internal
Perubahan keseimbangan yang terjadi pada estrogen dan
progesteron. Apabila terjadi penurunan progesteron maka reaksi
oksitosin dapat meningkat sehingga persalinan dapat terjadi.
4) Prostaglandin
Akan terjadi peningkatan prostaglandin pada umur
kehamilan 15 minggu, sehingga akan memicu terjadinya kontraksi
dan persalinan. Prostaglandin yang dikeluarkan oleh deciduas
konsentrasinya meningkat sejak usia kehamilan 15 minggu.
Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan,
pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim.
C. Manifestasi Klinis
Menurut Mochtar (2011), tanda dan gejala persalinan yaitu :
1) Tanda – tanda permulaan persalinan
a) Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun
memasuki pintu atas panggul, terutama pada primigravida. Pada
multipara, hal tersebut tidak begitu jelas.
b) Perut terlihat lebih lebar, fundus uteri turun.
c) Sering buamg ar kecil atau sulit berkemih karena kandung
kemih tertekan oleh bagian bawah janin.
d) Perasaan nyeri di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi
lemah uterus, kadang-kadang disebut false labor pains.
e) Serviks menjadi lembek : mulai mendatar dan sekresinya
bertambah, mungkin bercampur darah.
2) Tanda – tanda inpartu
a) Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
b) Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks.
c) Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d) Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada
pembukaan.
D. PATHWAY
2. Kala II
Nyeri melahirkan Setelah dilakukan Manajemen nyeri
b.d pengeluaran tindakan keperawatan (I.08238)
janin selama … x 24 jam O:
(D.0079) diharapkan nyeri Kaji skala nyeri
berkurang dengan KH: Monitor TTV
Tingkat nyeri (L.08066) T:
Tingkat nyeri Berikan terapi non
berkurang famakologi :
Skalanyeri dari 6 rileksasi nafas
menjadi 2 panjang
Tanda-tanda vital E :
dalam batas normal Jelaskan
Perasaan takut penyebab, periode
berkurang dan pemicu nyeri
K:
Setelah dilakukan Kolaborasi pemberian
Resiko infeksi b.d tindakan keperawatan obat sesuai indikasi
(D.0142) selama … x 24 jam Pencegahan infeksi
diharapkan resiko infeksi (I.14539)
berkurang dengan KH: O:
Tingkat infeksi (L.14137) Monitor tanda dan
Tanda-tanda gejala infeksi
infeksi tidak ada lokal
(kemerahan, T:
bengkak) Pertahankan
Tidak ada cairan teknik aseptic
berbau busuk
Area perineum pada beresiko
bersih tinggi
E:
Jelaskan tanda
dan gejala infeksi
K:
Kolaborasi
pemberian
imuniasai, jika
perlu
3 Kala III
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri
pencedera fisik tindakan keperawatan (I.08238)
(D.0077) selama … x 24 jam O:
diharapkan nyeri Kaji skala nyeri
berkurang dengan KH: Monitor TTV
Tingkat nyeri (L.08066) T:
Tingkat nyeri Berikan terapi non
berkurang famakologi :
Skalanyeri dari 6 rileksasi nafas
menjadi 2 panjang
Tanda-tanda vital E :
dalam batas normal Jelaskan
Perasaan takut penyebab, periode
berkurang dan pemicu nyeri
K:
Kolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi
Resiko cedera pada Setelah dilakukan Perawatan persalinan
ibu b.d kecemasan tindakan keperawatan (I.07227)
berlebihan pada selama … x 24 jam O:
persalinan diharapkan resiko cedera Identifikasi
sebelumnya berkurang dengan KH: kondisi proses
(D.0137) Tingkat Cedera (L.14136) persalinan
Toleransi aktivitas T :
meningkat Berikan metode
Ekspresi wajah alternative
meningkat penghilang rasa
Tidak ada nyeri (mis. Pijat,
gangguan kognitif aromaterapi,
hypnosis)
E:
Ajarkan teknik
rileksasi
4 Kala IV
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri
pencedera fisik tindakan keperawatan (I.08238)
(D.0077) selama … x 24 jam O:
diharapkan nyeri Kaji skala nyeri
berkurang dengan KH: Monitor TTV
Tingkat nyeri (L.08066) T:
Tingkat nyeri Berikan terapi non
berkurang famakologi :
Skalanyeri dari 6 rileksasi nafas
menjadi 2 panjang
Tanda-tanda vital E :
dalam batas normal Jelaskan
Perasaan takut penyebab, periode
berkurang dan pemicu nyeri
K:
Kolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi
A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny.D Nama suami : Tn. R
Umur : 29 Tahun Umur : 32 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Batu Rata, Alamat : Batu Rata, Deli
Deli Serdang Serdang
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. PERSEPSI TERHADAP PERSALINAN:
a. Pasien datang ke klinik karena ingin periksa ke poli kandungan
untuk periksa kemudian disarakan untuk rawat inap karena sudah
pembukaan 1
b. Kehamilan atau persalinan menurut pasien merupakan hal yang
wajar bagi setiap perempuan.
c. Kehamilan ataupun persalinan dapat membuat atau
menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari hari
misalnya dalam aktivitas sehari-hari menjadi
terganggu dan tidak bebas dalam melakukan aktivitas.
d. Pasien berharap selama kehamilan ini bisa melakukan persalinan
dengan normal, lancar dan anaknya diberikan kesehatan tanpa ada
kekurangan.
e. Pasien tinggal Bersama suami dan ibunya.
f. Orang terpenting dalam hidup pasien yaitu suami
g. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini sangat bahagia
karena pasien dikarunia anak.
h. Kesiapan mental untuk menjadi Ibu pasien mengatakan sudah siap
menjadi seorang ibu.
2. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : umur 15 tahun Siklus : teratur (√) tidak ()
Banyaknya : 30-50cc Lamanya: 7 hari
HPHT : 28 Maret 2021 Keluhan : Kenceng dan nyeri
c. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G2P1A0
Imunisasi :
TT 1 : 6 juni 2022
TT 2 : 8 Juli 2022
Pasien mengatakan melakukan ANC sebanyak 8-9 kali
Keluhan selama hamil : mual, muntah dan pusing
Pengobatan selama hamil : Konsumsi vitamin FE
Pergerakan janin : ya, Sejak usia, 20 minggu
Rencana perawatan bayi : bayi akan dirawat sendiri
Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
1. Breast care : Ya
Perineal care : Ya
- Nutrisi : Ya
- Senam nifas : Ya
- KB : Ya
- Menyusui : Ya
d. Persalinan Sekarang :
1. Keluhan His
Mulai kontraksi tanggal/jam 20 Januari 2023 jam 08.00
Kontraksi teratur
Interval 5-10 menit sekali
Lama 1 menit
Kekuatan kencang
2. Pengeluaran Pervagina
Jenis : Darah lendir.
Jumlah : normal
3. Periksa Dalam : Jam 10.30
Oleh bidan ponek
Hasil pembukaan 1
Effecement %
Ketuban : -
4. Denyut Jantung Janin:
Frekuensi: 135 x/menit
Kualitas: Normal
5. Status janin: hidup, Jumlah: satu, letak memanjang, presentase kepala,
punggung kanan
6. Dilakukan klisma/tidak: tidak dilakukan
7. Kala Persalinan :
a. Kala I :
Mulai persalinan : Tgl 20 Januari 2023 Jam 10.30
Lama kala I : 9 Jam 30 Menit
Tanda-tanda vital: TD : 128/80 mmHg, S : 36,2°C , N : 85 x/menit, RR :
20x/menit
Keadaan psikososial : Baik
Kebutuhan khusus klien: tidak ada
Pengobatan yang didapat : Infus RL 20 tpm + injeksi oksitosin drip 0,5
ml
b. Kala II :
Mulai : Tgl 20 Januari 2023 Jam 19.30
Lama kala II : 15 Menit
Tanda dan gejala: kepala bayi sudah masuk panggul dan sudah terlihat
Jelaskan upaya meneran: Ya, pasien meneran sesuai yang diajarkan oleh
bidan.
Keadaan psikososial: Baik
Pengobatan yang didapat : injeksi oksitosin
TTV ibu:
TD : 123/74 mmHg
N : 83 x/menit
S : 36,0°C
RR : 22x/menit
Penyulit : -
Cara mengatasi : -
Catatan kelahiran:
Keadaan bayi : baik
Lahir tgl : 20 Januari 2023 Jam 19.45
Jenis Kelamin : P
Apgar Score 1 : 9
Apgar Score 5 : 10
Perineum : ( )utuh, ()episiotomi, (√) ruptur tingkat 3
3. Kala III
Mulai : Tgl 20 Januari 2023 Jam 19.45
Tanda dan gejala:-
TFU 2 jari dibawah pusat kontraksi uterus : √ baik jelek
Lama Kala III : 5 Menit.
Plasenta lahir jam: 19.50
Cara kelahiran plasenta : √ spontan
tindakan sebutkan
Ukuran: Diameter : ±22 cm dengan tebal ±3cm.
Panjang tali puat ± 40 cm
Kotiledon : √ lengkap tidak, Selaput : √ lengkap tidak,
Kelainan:-
Perdarahan selama persalinan ±100 CC.
Pengobatan yang didapat : -
4. Kala IV :
Mulai jam: 19.55 WIB
Keadaan Umum : baik
Tanda vital :
TD : 135/61 mmHg
RR: 22 x/menit
N: 87 X/menit
S 36,5°C
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus : √ baik jelek
Bonding Ibu dan bayi:-
Perdarahan selama persalinan : 150 CC.
Pengobatan yang didapat : injeksi oxytosin 1ml/24 jam
KALA II
KALA III
DO :
KALA I
K :-
KALA II
K :-
KALA III
1. Anjurkan
Keterangan : untuk
tidak
1. Memburuk/menin
mengejan
gkat
saat
2. Cukup
pengeluar
memburuk/ cukup
an
meningkat
plasenta
3. Sedang
K:-
4. Cukup membaik/
cukup menurun
5. Membaik/menuru
n
KALA IV
KALA I
17.20 3. memberikan
S:-
teknik relaksasi
O : Pasien bisa melakukan
napas dalam
rileksasi napas dalam
untuk
mengurangi
nyeri
17.25 4. mengajarkan S : Pasien mengatakan
teknik relaksasi paham apa yang dijelaskan
napas dalam O : Pasien melakukan
untuk napas dalam dengan baik
mengurangi
nyeri
KALA III
(D.0077) tersayat
R : nyeri di daerah
jalan lahir
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang
timbul
O : Pasien tampak merintih
kesakitan
2. Memberikan S :-
19.46
teknik relaksasi O : Pasien tampak
napas dalam melakukan relaksasi napas
untuk dalam dengan baik
mengurangi
nyeri
3. Melakukan S : Pasien mengatakan
19.48
massage pada mau dilakukan massage
daerah uterus O : Uterus teraba keras
KALA IV
3. Memberikan S : -
19.58
teknik O : Pasien tampak
relaksasi melakukan rileksasi napas
napas dalam dalam
untuk
mengurangi
nyeri
4. Melakukan S :-
19.58
penjahitan O:
perineum Pasien meringis
kesakitan saat
dilaukan penjahitan
pada perineum
Terdapat luka pada
jalan lahir
Ada 10 Jahitan
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.D
Ruang/bangsal : VK 3
Diagnose medis : Inpartus Spontan
KALA 1
KALA II
KALA III
KALA IV
KESIMPULAN
Persalinan atau partus adalah proses dimana bayi,plasenta dan selaput ketuban
keluar dai uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehailan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Yang ditandai dengan Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur, Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks, Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.,
Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan. Terdapat
berbagai komplikasi seperti Ketuban Pecah Dini, Persalinan Preterm, Vasa
Previa, Prolaps Tali Pusat, Kehamilan Postmatur, Persalinan Disfungsional dan
Distosia Bahu
SARAN
Dari laporan ini diharapkan menjadikan referensi dan masukan bagi Rumah sakit,
Institusi maupun masyarakat. Dapat dijadikan pedoman bagi tenaga kesehatan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
DAFTAR PUSTAKA