Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KEGAWATDARURATAN SISTEM PULMONOLOGI :


BRONKOPNEUMONIA PADA Tn. A DI IGD
RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
Oleh :

AMBARWATI KHAIRUNNISAK
01202308082

Program Studi Profesi Ners


Fakultas Ilmu Kesehatan
ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
2023/2024
BAB II
TINJAUAN TEORI

Pengkajian kasus
01

Analisa data
02

Intervensi /perencanaan
03

Implementasi keperawatan
04

evaluasi keperawatan
05

Analisis jurnal
06
PENGKAJIAN

RIWAYAT KESEHATAN PROBLEM AIRWAY


Identifikasi kasus Pasien mengatakan dadanya sakit, merasa  Terdapat sumbatan jalan nafas :
Get a modern PowerPoint
sesak nafas, batuk berlendir dan mudah Presentation
secret that is beautifully
lelah saat beraktivitas. Pasien mengatakan designed.
 Batuk
susah mengeluarkan dahaknya. Kemudian
 Pasien kesulitan mengeluarkan
pasien memutuskan untuk berobat ke RS.
dahak
Dari hasil anamnesa, pasien tampak
Nama Klien : Tn. A lemah, kesadaran composmentis dengan 
Nafas cepat dan dangkal
Register : 0159xxx GCS 15, pasien tampak gelisah, pasien  Frekuensi nafas 28 x/menit
Usia : 70 tahun tampak batuk dan susah mengeluarkan
Tanggal Masuk : 13 Juni 2023 dahak. Hasil pemeriksaan TTV : TD :  
Jenis Kelamin : Laki-laki 123/69 mmHg, N : 101 x/menit, RR : 28  
Get a modern PowerPoint
Diagnosa Medik : Bronkopneumonia x/menit, S : 36,7◦C. Pasien mendapat advis Presentation that is beautifully
untuk rawat inap. designed.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Pasien mengatakan merasa sesak nafas, batuk berlendir. Pasien Sekresi yang Bersihan jalan
mengatakan susah mengeluarkan dahaknya tertahan nafas tidak efektif
DO : PowerPoint (D.0001)
Presentation
Pasien tampak lemah
Kesadaran composmentis dengan GCS 15
Nafas cepat
Terdengar bunyi wheezing
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak batuk dan susah mengeluarkan dahak
Terpasang O2 4 lpm
Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 123/69 mmHg
N : 101 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36,7◦C
INTERVENSI
D.0001 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 jam, diharapkan bersihan jalan nafas efektif Dengan
kriteria hasil :
Bersihan jalan nafas (L.01001)
Frekuensi nafas normal 18-24 x/menit, Pola nafas teratur, Tidak ada sianosis

Intervensi Rasional
Manajemen Jalan Nafas (I.01011) 1. Mengetahui status pernafasan pasien
PowerPoint
Presentation
1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman usaha nafas) 2. Mengetahui bunyi tambahan dalam paru
2. Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling, mengi, 3. Memaksimalkan ventilasi
wheezing, ronchi kering) 4. Mengeluarkan secret yang tertahan
3. Monitor sputum (jumlah, wana, aroma)
4. Berikan terapi nebulizer
5. Posisikan semi fowler
6. Berikan minum hangat
7. Ajarkan teknik batuk efektif
8. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
bronkodilator, ekspetoran, mukolitik, jika perlu
IMPLEMENTASI
WAKTU IMPLEMENTASI RESPON
13/06/23 1. Melakukan monitoring pola nafas (frekuensi, S : Pasien mengatakan merasa
08.00 kedalaman usaha nafas) sesak nafas, batuk serta
2. Melakukan monitoring bunyi nafas tambahan dahaknya susahGetkeluar
a modern PowerPoint
(gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering) O: Presentation that is beautifully
designed.
3. Melakukan monitoring sputum (jumlah, KU : lemah
wana, aroma) Frekuensi nafas 28 x/menit
Nafas cepat
Terdapat bunyi nafas tambahan
wheezing
Dahak susah dikeluarkan

10.00 1. Memberikan posisi semi fowler S : Pasien mengatakan


2. Memberikan minum air hangat posisinya sudah
Get nyaman
a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully
O : Pasien dalam posisi semi designed.
fowler
Pasien menghabiskan minum
hangat ¼ gelas belimbing
EVALUASI
Dignosa keperawatan

S : Pasien mengatakan merasa sesak nafas, batuk serta dahaknya


susah keluar
Bersihan jalan nafas tidak efektif O:
b.d sekresi yang tertahan Ku : lemah
Kes. Composmentis dengan GCS 15
Pasien tampak gelisah, dahakPowerPoint
susah keluar, frekuensi nafas 28
Presentation
x/menit, nafas cepat, terdapat bunyi nafas tambahan wheezing, pasien
menghabiskan minum air hangat ¼ gelas belimbing
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan :
1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman usaha nafas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling, mengi, wheezing,
ronchi kering)
3. Monitor sputum (jumlah, wana, aroma)
4. Berikan terapi nebulizer
5. Ajarkan teknik batuk efektif
6. Kolaborasi pemberian obat
ANALISIS JURNAL
“Efektivitas Pemberian Inhalasi pada Pasien Bronkopneumonia dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas”

ANALISIS HASIL

Patient/ Desain pada penelitian ini adalah dengan rancangan studi kasus menggunakan pendekatan proses
Population/ keperawatan. Sampel pada penelitianini adalah Ny.U dengan pneumonia di bangsal
Problem Alamanda lantai 11. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pasien dan
keluarga, melakukan observasi,melakukan pemeriksaan fisik dan melihat catatan perkembangan
dari rekam medik pasien selama tiga hari dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi
PowerPoint
Presentation
Intervention/ Pada penelitian ini intervensi yang diberikan adalah melakukan tindakan keperawatan selama 3
Treatment hari untuk memperbaiki bersihan jalan nafas terhadap pasien dengan tindakan farmakologi
dengan rencana keperawatan yang dilakukan adalah pemberian terapi inhalasi nebulezer dengan
combiven 1 ampul + Pulmicort

Comperasion Pemberian terapi inhalasi nebulezer dengan combiven 1 ampul + Pulmicort


Intervention/Treat
ment

Outcome Setelah dilakukan pemberian nebulizer dengan combiven 1 ampul + Pulmicort, frekuensi nafas Ny.
U menjadi 20x / menit dengan saturasi 97% Room Air, batuk berdahak berkurang dan nafas
menjadi normal
TAB 2X

PowerPoint
Presentation
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai