Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Di susun Oleh :

Nama : LEVINA HELLEN UMPENAWANY

NIM : SN231105

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Analisa Sintesa Pemebrian Terapi Oksigen Nasal Kanul dan Posisi Semi fowler
pada Ny .M Di ruang IGD RSUD Gondo Suwarno Ungaran

Hari : Kamis

Tanggal : 29 feb 2024

Jam : 14:30 WIB

A. Keluhan utama
Klien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, dan mengeluh
sudah batuk sejak 1 bulan, nafsu makan berkurang

B. Diagnosa medis
Asma Bronkhial

C. Diagnosa keperawatan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan


penumpukan secret berlebih

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan mucus yang berlebih

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan


Ds :

- Pasien mengatakan sesak nafas 2 hari batuk sudah 1 bulan dan dahak
susah keluar,serta nafsu makan berkurang
DO :
Ku : Composmentis
Hasil TTV :
- TD : 114/92 mmHg
- Nadi : 98 x/menit
- Suhu : 36,0°C RR : 28 x/menit,
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak pucat
- Terdapat bunyi tambahan wheezing dan ronkhi
- Terpasang infus RL 20 tpm
Pemeriksaan Lab:

- Elektrolit : Negatif
- Natrium: 142.5mmol/L
- Kalium : 3.89 mmol/L
- Klorida : 100.8 mmol/L

E. Dasar Pemikiran
Secara umum orang yang mengalami asma adalah suatu keadaan dimana
saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini
bersifat berulang namun reversible, dan diantar episode penyempitan
bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal (Nurarif
Huda, 2018)
Terapi oksigen atau Pemberian O2 scbagai obat atau terapi oksigen
meliputi upaya-upaya meningkatkan masukan oksigen ke dalam sistem
respirasi, meningkatkan daya angkut hemodinamik dan meningkatkan daya
ekstraksi O2 jaringan. Pemberian oksigen pada beberapa penelitian
diantaranya dapat memperbaiki kor pulmonal, meningkatkan fungsi jantung,
memperbaiki fungsi neuropsikiatrik, mengurangi hipertensi pulmonal, dan
memperbaiki metabolisme otot, dan .memberikan posisi semi fowler untuk
meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatkan ekspansi
dada dan ventilasi paru. Mempertahankan kenyamanan posisi pasien agar
dapat mengurangi resiko statis sekresi pulmonary (Muttaqin, Arief, 2020).
F. Prinsip tindakan keperawatan
A. Fase pra interaksi
1. Membaca Rekam medik
2. Mencuci tangan,kemudian memakai handskun dan masker
3. Menyiapkan peralatan
B. Fase orientasi
1. Memberi salam/menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
C. Fase kerja
a. Menjaga privasi pasien
b. Mengatur pasien dalam posisi duduk/ semi fowler
c. Memberikan/memakai oksigen nasal canul 4 liter/menit
d. Melakukan pengakjian pernapasan setelah diberikan oksigen
nasal kanul
e. Memberikan pengetahuan tentang manfaat dari pemasangan
oksigen
f. Menciptakan suasana terapeutik untuk menambahkan
kepercayaan
g. Berusaha memahami situasi yang membuat pasien cemas
D. Terminasi
a. mengevaluasi TTV sebelum dan sesudah tindakan
b. evaluasi perasaan pasien setelah memakai nasal kanul
c. Mengkaji pernapasan pasien setelah pemberian oksigen
serta posisi semo fowler
d. Menganjurkan melakukan posisi semi fowler jika ada
tanda-tanda sesak
e. Pamit
G. Analisis tindakan
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen
yang adekuat dalam darah, sehingga jaringan dalam tubuh tidak
kekurangan 02. Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang
adekuat, diharapkan pasien yang mengalami sesak nafas akibat infeksi
pada saluran pernapasan dapat teratasi

H. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


1. Pemberian posisi semi fowler (45°)
2. Pemberian terapi nebulizer dengan Atrovent 1 cc, diencerkan
dengan Nacl 9% 1 cc
3. Pemberian obat bronkodilator dan mukolitik
4. Pemasangan infus

I. Hasil didapatkan setelah dilakukan tindakan keperawatan


S: pasien mengatakan sesak napas berkurang, napas sudah mulai enak
hanya masih batuk-batuk sekali
O:
- KU sedang kesadaran composmentis, pasien tampak masih batuk
sesekali, tampak sesak berkurang, suara napas wheezing
berkurang, memakai oksigen nasal canul 4 liter/menit

A: Masalah pola napas tidk efektif teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

- Monitor RR dan O2
- Pertahankan posisi semi fowler
- Monitor TTV
- Kolaborasi pemberian nebulizer/8 jam
J. Evaluasi diri : Setelah dilakukan terapi pemberian oksigen nasal kanul
klien mengatakan sesaknya berkurang

Daftar Pustaka

Nurarif Huda, (2018) Konsep Kebutuhan Dasar Manusia.


Yogyakarta: Dua Satria Offset

Muttaqin, Arief. 2020 Asuhan Keperawatan Klien dengan


Gangguan . Jakarta : Selemba Medika

Mahasiswa praktikan Mengetahui

Pembimbing Klinik/CI

Levina Hellen Umpenawany

Anda mungkin juga menyukai