DISUSUN OLEH :
ANNISA HAFIZHAH TAJUDDIN
NIM. S18060
S18B
Fase Interaksi
1. Memberikan salam terapeutik (assalamu’alaikum pak/bu)
2. Melakukan evaluasi/validasi (Bagaimana perasaannya hari ini)
3. Melakukan kontrak ; waktu, tempat, topic (disini saya akan melakukan
pemasangan oksigen nasal kanul, pemasangan ini dilakukan karena
bapak/ibu terlihat sesak dengan pemasangan ini akan mengurangi sesak
bapak/ibu tempatnya disini saja kurang lebih waktunya 15 menit)
4. Menjaga privasi klien
Fase Kerja
a. Cuci tangan
b. Gunakan handscone
c. Mengatur posisi klien
d. Hubungkan kanul selang oksigen dan memastikan volume air steril dalam
tabung pelembab (humidifier) sesuai ketentuan
e. Kaji kelancaran aliran oksigen (dengan menggunakan punggung tangan
apakah sudah ada aliran udara yang keluar dari nasal kanul)
f. Atur aliran oksigen sesuai dengan indikasi atau instruksi
g. Pasang nasal kanul pada hidung klien dan atur pengikatan agar klien lebih
merasa nyaman
h. Lepas handscone, cuci tangan
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien (Menanyakan kepada klien bagaimana pak/bu
setelah dipasang selang nasal kanul apakah sesak berkurang)
2. Rencana tindak lanjut (Diusahakan bapak/ibu jangan banyak beraktivitas
dulu ya, agar sesak nya bisa cepat sembuh)
3. Kontrak yang akan datang ; topic, waktu, tempat (Kalau begitu saya
tinggal dulu untuk mengajari teknik nafas dalam)
G. Analisis tindakan
Pada pasien dyspnue mengalami sesak nafas terjadinya gangguan pola
pernafasan , Asma merupakan salah salah
satu penyebab munculnya dyspnea. Saat kambuh, asma akan menyebabkan
saluran napas membengkak dan memproduksi lendir secara berlebihan, yang
akhirnya akan mengganggu aliran udara. Akibatnya, penderita asma akan
mengalami kesulitan bernapas, batuk, mengi, dan nyeri ketika sedang
bernapaskadar untuk mengatasi tersebut dilakukan tindakan pemberian
terapi oksigen nasal kanul dengan dosis 3 liter/menit. Manfaat dari
pemberian oksigen nasal kanul untuk mengatur pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara udara dan darah. Oksigen diperlukan oleh semua sel
untuk menghasilkan sumber energi, adenasine triposfat (ATP),
karbondioksida dihasilkan oleh sel-sel yang secara metabolisme aktif dan
membentuk asam yang harus dibuang dari tubuh.
Marquis, B & Huston. 2010. Leadership Roles and Menejemen Function in Nursing.
Philadelphia : Lippincott Company.