Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PEMBERIAN KEBUTUHAN NUTRISI

PADA TN. BAMBANG DENGAN GANGGUAN METABOLIK


DI RUANG DAHLIA RS ASMIR SALATIGA

DISUSUN OLEH :
ANNISA HAFIZHAH TAJUDDIN
NIM. S18060
S18B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2021/2022

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN


PADA Tn. B
Di RUANG DAHLIA RSUD ASMIR SALATIGA
Hari : Sabtu
Tanggal : 20 Maret 2021
Jam : 10.00 WIB
A. Keluhan Utama
Demam selama 7 hari
B. Diagnosa Medis
Febris + dyspepsia
C. Diagnosa Keperawatan
 Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan dengan suhu
tubuh diatas nilai normal,kulit terasa hangat, dehidrasi (D.0130)
 Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis dibuktikan dengan nafsu
makan menurun, berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal,
cepat kenyang setelah makanan (D.0019)
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS : pasien mengatakan demam selama 7 hari ,nafsu makan menuru mual
dan muntah setelah makan
DO : TTV : sebelum dibawa ke rs klien mengalami penurunan BB sebanyak
2kg,BB 60kg menjadi 58kg klien terlihat enggan untuk makan baik menelan
maupun mengunyah makanan
TD : 116/50 mmHg
S : 37,8o C
RR : 20x/mnt
N : 80x/mnt
Demam,lemes
E. Dasar pemikiran
Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan
dalam proses metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seluruh sel tubuh secara normal. Oksigen diperoleh dengan cara
menghirup udara bebas dalam setiap kali bernafas, dengan bernafas setiap sel
tubuh menerima oksigen, dan pada saat yang sama melepaskan produk
oksidasinya (Suciati, 2010).
F. Prinsip tindakan keperawatan
Fase Pra Interaksi
Persiapkan alat :
1. Nasal kanul/tipe lain (sesuai indikasi)
2. Selang oksigen
3. Humidifier
4. Tabung oksigen
5. Aquabides
6. Plester
7. Gunting

Fase Interaksi
1. Memberikan salam terapeutik (assalamu’alaikum pak/bu)
2. Melakukan evaluasi/validasi (Bagaimana perasaannya hari ini)
3. Melakukan kontrak ; waktu, tempat, topic (disini saya akan melakukan
pemasangan oksigen nasal kanul, pemasangan ini dilakukan karena
bapak/ibu terlihat sesak dengan pemasangan ini akan mengurangi sesak
bapak/ibu tempatnya disini saja kurang lebih waktunya 15 menit)
4. Menjaga privasi klien
Fase Kerja
a. Cuci tangan
b. Gunakan handscone
c. Mengatur posisi klien
d. Hubungkan kanul selang oksigen dan memastikan volume air steril dalam
tabung pelembab (humidifier) sesuai ketentuan
e. Kaji kelancaran aliran oksigen (dengan menggunakan punggung tangan
apakah sudah ada aliran udara yang keluar dari nasal kanul)
f. Atur aliran oksigen sesuai dengan indikasi atau instruksi
g. Pasang nasal kanul pada hidung klien dan atur pengikatan agar klien lebih
merasa nyaman
h. Lepas handscone, cuci tangan
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien (Menanyakan kepada klien bagaimana pak/bu
setelah dipasang selang nasal kanul apakah sesak berkurang)
2. Rencana tindak lanjut (Diusahakan bapak/ibu jangan banyak beraktivitas
dulu ya, agar sesak nya bisa cepat sembuh)
3. Kontrak yang akan datang ; topic, waktu, tempat (Kalau begitu saya
tinggal dulu untuk mengajari teknik nafas dalam)

G. Analisis tindakan
Pada pasien dyspnue mengalami sesak nafas terjadinya gangguan pola
pernafasan , Asma merupakan salah salah
satu penyebab munculnya dyspnea. Saat kambuh, asma akan menyebabkan
saluran napas membengkak dan memproduksi lendir secara berlebihan, yang
akhirnya akan mengganggu aliran udara. Akibatnya, penderita asma akan
mengalami kesulitan bernapas, batuk, mengi, dan nyeri ketika sedang
bernapaskadar untuk mengatasi tersebut dilakukan tindakan pemberian
terapi oksigen nasal kanul dengan dosis 3 liter/menit. Manfaat dari
pemberian oksigen nasal kanul untuk mengatur pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara udara dan darah. Oksigen diperlukan oleh semua sel
untuk menghasilkan sumber energi, adenasine triposfat (ATP),
karbondioksida dihasilkan oleh sel-sel yang secara metabolisme aktif dan
membentuk asam yang harus dibuang dari tubuh.

H. Bahaya yang dilakukannya


Pada dasarnya setiap perawat mempunyai kemampuan yang baik dalam
memberikan terapi oksigen karena tindakan pemberian terapi oksigen ini
merupakan bagian dari materi yang sudah diberikan pada saat dibangku
kuliah hanya saja karena pemberian terapi oksigen sudah sering dilakukan
perawat terkadang menganggap gampang dan remeh tindakan ini, mereka
kurang teliti pada saat memberikan terapi oksigen sehingga tanpa disadari
muncul suatu masalah separti perawat lupa tiadak mengecek humidifier
padahal kelembapan udara yang terhumidifikasi secara adekuat dapat
mencegah terjadinya komplikasi pernapasan. Kemudian misalnya saja
perawat lupa tidak memberi KIE pada pasien untuk tidak mengganti ukuran
saturasi oksigen sendiri, karena apabila hal ini sering terjadi maka saturasi
oksigen yang tinggi dapat menyebabkan hipoventilasi sedangkan pemberian
oksigen yang diberikan secara continue dengan saturasi yang tinggi dapat
menyebabkan toksisitas oksigen (Bahctiar, 2015).
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
- Monitor KU danVS
- Anjurkan teknik nafas dalam
- Kaji hasil AGD abnormal
- Berikan terapi O2 nasal kanul 3liter
- Kolaborasi dengan tim medis : pemberian O2 dan pemberian transfusi 3 kolf

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan


S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang setelah diberikan oksigen
O : Klien masih pucat dan lemas
KU : compos mentis
TTV : TD : 130/80mmHg
N : 82 x/mnt
RR : 24 x/mnt
S : 36,6 oC
A :Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
-Monitor KU danVS
-Anjurkan teknik nafas dalam
-Kaji hasil AGD
-Berikan terapi O2 nasal kanul 3liter
-Kolaborasi pemberian transfusi 3 kolf
K. Evaluasi
Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam
proses metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel
tubuh secara normal. Oksigen diperoleh dengan cara menghirup udara bebas
dalam setiap kali bernafas, dengan bernafas setiap sel tubuh menerima oksigen, dan
pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya (Suciati, 2010).
Nasal kanul adalah salah satu jenis alat yang digunakan dalam pemberian
oksigen. Alat ini adalah dua lubang “prong” pendek yang menghantar oksigen langsung
kedalam lubang hidung. Kanul menempel pada pipa yang tersambung ke sumber oksigen,
humidifier, dan flow meter. Manfaat sistem penghantaran tipe ini meliputi cara pemberian
oksigen yang nyaman dan gampang dengan konsentrasi hingga 44%. Peralatan ini lebih
murah, memudahkan aktivitas/mobilitas pasien, dan sistem ini praktis untuk pemakaian
jangka lama (Terry & Weaver, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo. 2012. Personal Hygiene; Konsep, Proses, dan Aplikasi dalam Praktik
peperawatan, Edisi Pertama., Yogyakarta: Graha Ilmu.
Potter & Perry. 2010. Fundamental Of Nursing; Concepts Process, and Practises,
Mosby Year Book, St. Louis.
Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Edisi keempat. Jakarta : Salemba Medika.

Marquis, B & Huston. 2010. Leadership Roles and Menejemen Function in Nursing.
Philadelphia : Lippincott Company.

Anda mungkin juga menyukai