GLAUKOMA
Dewi Suryandari S.Kep.,Ns.,M.Kep
DISUSUN OLEH :
1. Pengkajian
a. Pola Aktivitas dan Istirahat :
Dikaji tentang perubahan aktivitas / kebiasaan yang tergangu
sehubungan dengan gangguan penglihatan yang diderita
b. Pola Nutrisi dan Metabolik :
Dikaji intake makanan maupun cairan dan juga ganguan yang
mungkin muncul seperti : mual, muntah (glaukoma akut) dsb.
c. Nyeri / Kenyamanan :
Ketidak nyamanan ringan/mata berair (glaukoma kronis) Nyeri
tiba-tiba/berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakit
kepala (glaukoma akut).
2. Pemeriksaan Diagnostik
a. Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman
penglihatan dan sentral penglihatan) : Kemungkinan terganggu
dengan kerusakan kornea, lensa, aquous atau vitreus humor,
kesalahan refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke retina
atau jalan optik.
b. Lapang penglihatan : Penurunan yang disebabkan CSV, massa
tumor pada hipofisis/otak, karotis atau patologis arteri serebral atau
glaukoma.
c. Pengukuran tonografi : pengkajian intraokuler (TIO) (normal 12-
25 mmHg)
d. Pengukuran gonioskopi : Membantu dalam pembedaaan sudut
terbuka dari sudut tertutup glaukoma.
e. Tes Provokatif : Digunakan dalam menentukan tipe glaukoma jika
TIO normal atau hanya meningkat ringan.
f. Pemeriksaan oftalmoskopi: Mengkaji struktur internal okuler,
mencatat atrofi lempeng optik, papiledema, pendarahan retina, dan
mikroaneurisma.
g. Darah lengkap, LED : Menunjukkan anemia sistemik/infeksi.
h. EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid: Memastikan
aterosklerosisi,PAK.
i. Tes Toleransi Glukosa : Penentukan adanya DM.