Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN


DI RUANG FLAMBOYAN RSUD dr goeteng tarunadibrata purbalingga

Oleh :

Nim : Farah fildzah Rosadi

Nama: 180160013

PRAKTIK KLINIK DASAR 1

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

TAHUN 2019/2020
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Pemberian Oksigen Kepada pasien melalui nasal kanul
Nama klien : Tn.Rosyidi
Diagnosa medis : CHF
2. Diagnosa keperawatan
 Gangguan Perpusi Jaringan b/d Penurunan suplai O2
 Ketidak efektifan pola nafas

Definisi

Oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam metabolisme,
untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal
elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali
bernapas. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh interaksi sistem
respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologis. Adanya kekurangan oksigen
ditandai dengan keadaan hipoksia, yang dalam proses lanjut dapat menyebabkan
kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan (Anggraini & Hafifah,
2014).
Nasal kanul adalah salah satu jenis alat yang digunakan dalam pemberian oksigen.
Alat ini adalah dua lubang “prong” pendek yang menghantar oksigen langsung
kedalam lubang hidung. Kanul menempel pada pipa yang tersambung ke sumber
oksigen, humidifier, dan flow meter. Manfaat sistem penghantaran tipe ini meliputi
cara pemberian oksigen yang nyaman dan gampang dengan konsentrasi hingga
44%. Peralatan ini lebih murah, memudahkan aktivitas/mobilitas pasien, dan sistem
ini praktis untuk pemakaian jangka lama (Terry & Weaver, 2013).
Oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam proses kehidupan
karena oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem pernafasan
berperan penting untuk mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara
dan darah. Oksigen diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber energi,
adenasine triposfat (ATP), karbondioksida dihasilkan oleh sel-sel yang secara
metabolisme aktif dan membentuk asam yang harus dibuang dari tubuh.
Pernafasan adalah mekanisme tubuh menggunakan prtukaran udara antara atmosfer dengan
darah dengan sel (Potter & Perry, 2008).

1. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional

No. Prinsip-Prinsip Tindakan Rasional

Mencuci tangan Mencegah transmisi


1.
mikroorganisme

Mengucapkan salam pada Menerapkan etika keperawatan dan


klien, perkenalkan diri, klien memahami tujuan tindakan
2. jelaskan prosedur, tujuannya, yang akan dilakukan
persetujuan klien, kontrak
waktu
Memulai tindakan dengan Menerapkan nilai Islami
3.
basmalah
Atur posisi semifowler Memposisikan pasien senyaman
4.
mungkin

Selang dihubungkan dengan Menghubungkan selang dari tabung


5. tabung oksigen oksigen ke pasien

Sebelum memasang selang Menjaga kebersihan selang oksigen


pada hidung pasien, selang yang akan di pasangkan kepada
6. dibersihkan dulu dengan kapas
pasien agar tidak menyebarkan
alkohol
penyakit yang lain.

Flowmeter dibuka, dicoba Memastikan bahwa udara sudah


7. pada punggung tangan lalu di menggalir melalui selang kanul
tutup kembali

Memasang kanul hidung, Pemberian fixasi pada pemasangan


8.
lakukan fixasi plester kanul bertujuan agar kanl tidak
mudah terlepas.

Membuka flowmeter kembali Pemberian oksigen sesuai


9. dengan ukuran sesuai advis kebutuhan pasien akan memberikan
dokter
efek yang maksimal kepada pasien

Mengevaluasi tindakan Mengetahui yang dirasakan pasien


10.
setelah dilakukan tindakan

Mengucapkan salam saat Menerapkan nilai Islami


11. mengakiri pertemuan dengan
klien
Cuci tangan Mencegah transmisi
12.
mikroorganisme

DS:

 Pasien mengatakan nyeri dada dan sesak nafas


DO:

 Pasien terlihat lemas


 dispnea
 TD: 115/41mmhg
RR:22x/menit
Saturasi:90
Fase Kerja
a. Cuci tangan
b. Gunakan handscone
c. Mengatur posisi klien
d. Hubungkan kanul selang oksigen dan memastikan volume air steril dalam tabung
pelembab (humidifier) sesuai ketentuan
e. Kaji kelancaran aliran oksigen (dengan menggunakan punggung tangan apakah
sudah ada aliran udara yang keluar dari nasal kanul)
f. Atur aliran oksigen sesuai dengan indikasi atau instruksi
g. Pasang nasal kanul pada hidung klien dan atur pengikatan agar klien lebih merasa
nyaman
h. Lepas handscone, cuci tangan
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien (Menanyakan kepada klien bagaimana pak/bu setelah
dipasang selang nasal kanul apakah sesak berkurang)
2. Rencana tindak lanjut (Diusahakan bapak/ibu jangan banyak beraktivitas dulu ya,
agar sesak nya bisa cepat sembuh)
3. Kontrak yang akan datang ; topic, waktu, tempat (Kalau begitu saya tinggal dulu
untuk mengajari teknik nafas dalam)

Fase Pra Interaksi


Persiapkan alat :
1. Nasal kanul/tipe lain (sesuai indikasi)
2. Selang oksigen
3. Humidifier
4. Tabung oksigen
5. Aquabides
6. Plester
7. Gunting

Fase Interaksi
1. Memberikan salam terapeutik (assalamu’alaikum pak/bu)
2. Melakukan evaluasi/validasi (Bagaimana perasaannya hari ini)
3. Melakukan kontrak ; waktu, tempat, topic (disini saya akan melakukan pemasangan
oksigen nasal kanul, pemasangan ini dilakukan karena bapak/ibu terlihat sesak
dengan pemasangan ini akan mengurangi sesak bapak/ibu tempatnya disini saja
kurang lebih waktunya 15 menit)
 Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang setelah diberikan oksigen
O : Klien masih pucat dan lemas

Anda mungkin juga menyukai