17. Sebutkan premedikasi untuk mengurangi resiko kekambuhan asma pada pasien pre
operatif…
18. Dibawah ini adalah penanganan intra-operatif pada pasien asma berikut yang benar
yaitu…
19. Agent inhalasi dibawah adalah yang dianjurkan pada pasien dengan penyerta asma
adalah…
20. Berikut adalah pemeriksaan fisik Breathing pada pasien asma adalah…
21. Tujuan dari pemberian premedikasi adalah…
22. Pada pasien perdarahan massif,indikasi CITO akan dilakukan operasi jika volume
perdarahannya…
23. Pasien perdarahan massif yang sering terjadi pada kasus kebidanan adalah…
24. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam perdarahan massif salah satunya yaitu…
25. Berapa prosentase kehilangan darah berdasarkan kelas syock hemoragik…?
26. Berikut yang termasuk dalam prinsip pengelolaan dasar pada perdarahan massif
adalah…
27. Dibawah ini merupakan prinsip stabilisasi pasien perdarahan massif adalah…
28. Pada kasus perdarahan massif dapat digolongkan dalam kriteria pembedahan CITO /
darurat yang akan mempunyai resiko penyulit terhadap tindakan anestesinya salah
satunya adalah…
29. Dibawah ini adalah fokus pengkajian pre-anestesi pada perdarahan massif B6 ( Bleed
) adalah…
30. Yang termasuk rencana intervensi / implementasi pada fase intra-anestesi pada
kasus perdarahan massif adalah…
31. Monitoring pasca-anestesi yang harus kita perhatikan adalah…
asus:
Seorang perempuan usia 65 tahun, berat badan 59 kg, dirawat di rumah sakit dan akan
menjalani direct laryngoscopy dan biopsi pita suara, pasien mengeluh suara serak sudah 1 bulan
dan karena ada polip di pita suara, tindakan operasi dilakukan dengan general anestesi. Riwayat
penyakit: pasien pernah dilakukan miomektomi dengan general anestesi 30 tahun yang lalu,
pasien memiliki asma selama 25 tahun terakhir obat yang dikonsumsi adalah N- asetil sistein
dan inhaler flutikason propionat.
Pasien diberikan premedikasi diazepam 5 mg per oral. Obat induksi anestesi diberikan propofol
150 mg, vecuronium 6 mg dan fentanil 200 g.
Hasil pemeriksaan
Sebelum induksi: TD arteri 115/78 mmHg, Nadi 68 x/menit, SpO2 98%
Setelah diintubasi dengan tabung mikrolaring, TD arteri 136/82 mm Hg, Nadi 76 x/menit.
Maintenance inhalasi sevofluran 2% dalam nitrous oxide/oxygen, dan Irama sinus sepanjang
intra operasi.
Setelah diberikan direct laryngoscopy oleh dokter bedah, nadi tiba-tiba turun menjadi 28x/menit
dan TD arteri 55/28 mm Hg. Meskipun laringoskop dilepas, bradikardia dan hipotensi tetap ada.
Pengobatan: Atropin 0,5 mg, tetapi nadi dan TD arteri 55/28 mm Hg. Selanjutnya diberikan
efedrin 10 mg, nadi meningkat jadi 72 x/menit, tetapi hipotensi menetap dan diobati dengan infus
500 ml pati hidroksietil. Gas darah arteri dan pengukuran elektrolit serum normal. Setelah 12
menit TD arteri 116/80 mmHg.
Tugas:
1. Buatlah Asuhan Keperawatan Anestesi Pre, Intra dan Pasca Anestesi
2. Cari jurnal pendukung tindakan asuhan keperawatan anestesi