Anda di halaman 1dari 17

MODUL PRAKTIKUM

MODUL –I : ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI


PADA BEDAH DARURAT INTRA CEREBRAL HEMORRHAGI
……………………………………………………….

By : H.Kusnadi AMD An

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Modul ini , diharapkan mahasiswa harus mampu mendemonstrasikan
prosedur :
1.Anesthesia pada Kraniotomi Darurat

B. Prinsip Dasar

Berisi tentang sedikit materi terkait tentang praktik yang akan dilakukan : Tindakan
anesthesia pada pasien bedah sarap baik terencana ( elektif ) ataupun darurat ( emergenci )
adalah anesthesia umum inhalasi. tehnik anestesi yang dilakukan serta pemilihan obat akan
sangat tergantung kepada : keadaan umum pasien, serta area pembedahan Oleh karena itu
diperlukan komunikasi yg efektif serta kerjasama tim yg baik agar tindakan yg akan
dijalankan berjalan lancar dan aman.

Pada pembedahan darurat waktu persiapan pre anestesi seringkali sangat terbatas serta
keadaan umum pasien yg kurang baik sehingga diperlukan kerjasama yg baik antara penata
anestesi dengan dokter spesialis anestesi. untuk melakukan tindakan yg cepat dan tepat
Langkah Kerja
PROSEDUR PELAKSANAAN GAMBAR

Tahap pra interaksi


I.ASKAN PADA BEDAH DARURAT
A.Kraniotomi
Atas indikasi ICH ( INTRA CEREBRAL
HAEMORRHAGIE))
Masalah untuk anestesi :
- Perdarahan
- Peninggian Tekanan Intra Kranial
- Tingkat kesadaran
- Operasi lama

1.Menyiapkan pasien :
a. Serah
terima dengan petugas ruang
rawat Inap
b. Periksa
kelengkapan administrasi
( SIO,SIA,dll)
c. Lakukan
pengkajian secara seksama.
d. Pada
kasus bedah sarap pemeriksaan
GCS sangat penting baik operasi
terencana maupun darurat
e. Pemeriksa
an penunjang:
- Lab Darah lengkap : Hb,HT,
leoco,Thrombocit,BT,CT
d..kolaborasi dengan dokter
anestesi mengenai tehnik anestesi
yang akan di laksanakan
:-premedikasi
- induksi anesti
- maintenance anestesi
- intake cairan /transfuse darah
- posisi pasien
2.Menyiakan alat dan obat anestesi

a.Alat anestesi.
=mesin anestesi lengkap
- pavoriser
- monitor
-ventilator
Cek fungsi alat : pastikan berfungsi
secara baik

=.STATICS
ETTnon kinking: sesuai kebutuhan

b.obat anestesi serta BHP


trias anestesi
N2O dan O2
Volatile
BHP :
- Spuit 10,5,dan3 cc

d.obat penunjang( life saving ) dan


premedikasi
a.

3. IV Line

a.transfution set

b Venocath no 16/18

d,cairan infus: RL/NaCL

4. pemasangan monitor TTV


Bedside monitor : 5 parameter
-NIBP ( Non Invasif Blood Pressure )
-SPO2
-RR ( Rspiratory Rate )
-Temp
- EKG ( 3 atau 5 lead )
- R = right ( warna merah )
- L = left ( warna kuning )
- LL = left lateral ( warna hijau )

induksi anestesi : tindakan anestesi


menghantarkan dari sadar ketidak sadar
= siapkan hypnotic/barbiturat dosisnya
kolaborasi dengan dokter anestesi
= siapkan pelemas otot setelah
kolaborasi dengan dokter anestesi
= siapkan opioid setelah kolaborasi
dengan dokter

7. Intubasi
= intubasi harus dilakukan secara
semut ,gunakan ETT non kinking hindari
batuk atau mengedan unntuk menjaga
tekanan intra kranial
Gambar disamping : intubasi dgn
bantuan selix maneuver ( penekanan tl
cricoid )

.8. pemeliharaan anesthesia


= controlled ventilasi
= posisi tidur sedikit head up
= N2O/O2 50 : 50 %
= monitor TTV, Intake Out Put secara
berkala
= untuk pencegahan edema serebri :-
infus manitol
- Dexsametason IV
- Hyperventilasi
- Posisi head up
- Diuretic
= jangan terjadi hypoksia.

9. pengakhiran anesthesia
= bila operasi sdh selesai
= tutup gas dan volatile anestesi
Oksigenasi 4-6 L/mnt
= pertimbangkan ekstubasi

- Menghindari peningkatan TTIK


Keadan umum pasie
Perawatan di RR
- Monitor TTV
- Monitor Intake Out Put
- Posisi yg nyaman
- Analgetik postop
- Dokumentasi keperawatan
Discharge : ruang perawatan atau ICU
MODUL - III
ANESTESIA
PADA BEDAH THT DAN BEDAH MULUT ( ORAL SURGERY )
……………………………………………………….

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Modul III, diharapkan mahasiswa harus mampu mendemonstrasikan
prosedur :
1.Anesthesia pada Kasus Bedah THT
2.Anesthesia pada Kasus Bedah Mulut

B. Prinsip Dasar

Berisi tentang sedikit materi terkait tentang praktik yang akan dilakukan : Tindakan
anesthesia pada pasien bedah THT dan Bedah Mulut adalah anesthesia umum inhalasi.
Dengan metoda intubasi endotracheal dan atau nasotrakheal . Hal ini merupakan prinsip
anestesi pada kasus bedah Head and Neck mutlak dilakukan intubasi Oleh karena itu
diperlukan pengetahuan serta keterampilan dalam mempertahankan kepatenan jalan nafas
serta komunikasi dan kerjasama tim yg baik agar tindakan yg akan dijalankan berjalan
lancar dan aman bagi semua pihak.

Langkah Kerja
PROSEDUR PELAKSANAAN GAMBAR

Tahap pra interaksi


ANESTHESIA PADA BEDAH THT
1.TONSILEKTOMI
Masalah untuk anestesi :
- Perdarahan
- Operasi dijalan nafas

1.Menyiapkan pasien :
a. Serah terima dengan
petugas ruang rawat
Inap
a. P
eriksa kelengkapan
administrasi
( SIO,SIA,dll)
b. L
akukan pengkajian
secara seksama.
c. T
onsilektomi mungkin
ODS
d. P
emeriksaan penunjang
Cek fungsi pembekuan
dan perdarahannya
e..kolaborasi dengan dokter
anestesi tehnik anestesi
yang akan di laksanakan
PROSEDUR PELAKSANAAN GAMBAR

Tahap pra interaksi

2.Menyiakan alat dan obat


anestesi

a.mesin anestesi
-cek kelengkapan dan fungsi
mesin anestesi berfungsi baik
- bila BB pasien kurang dari 20
kg siapkan Jacsoon Rees

b.STATICS
pilih ETT non kinking

c.obat anestesi serta BHP


- siapkan obat induksi anestesi
- hypnotic dlm spuit 10 mL
- analgetik opioid dalam spuit 5
mL
- muscle relaxant dlm spuit 3
mL
d.obat penunjang dan
premedikasi
-siapkan atropine sulfas pada
spuit 3 ml

PEMASANGAN IV LINE
= Sapkan infus set
= siapkan cairan infus
= siapkan venocath yg sesuai
= siapkan tiang Infus
=lihat modul pasang Infus

Pasang monitor pasien


= lakukan pengukuran secara
periodic
= catat dan dokumentasikan

INDUKSI DAN INTUBASI


= komunikasi dengan pasien apa
yg akan dilakukan
= suntikan hypnotic secara
peerlahan
= suntikan muscle relaksan
=suntikan analgetik opioid
= lakukan bantuan ventilasi
selama 3 menit
= lakukan intubasi
= pompa cuff ETT
= cek posisi ETT
= Fiksasi bila sudah betul
= Tanya operator apakah ETT
perlu dipindah. Setelah satu
tonsil terangkat.

INTRA OPERATIF
a.rumatan anesthesia
= atur gas anestesi
sesuaikebutuhan
= atur itake cairan infus
= monitor TTV secara periodic

PENGAKHIRAN ANESTESIA
= Lakuan evaluasi keadaan
umum
= ekstubasi dalam /teranestesi
- Anesthesia sedikit
diperdalam
- Lakukan ekstubasi
dalamkeadaan
teranestesi
- Tutup gas anestestik
kecualinoksigen
- Berikannoksigenasi
selama 10 mnt
- Pindahkan ke RR

PERAWATAN DI RR
= Posisikan pasien dalam posisi
lateral ( posisi tonsil )
= oksigenasi dgn nasal kanule
= awasi tanda pedarahan
= jaga jangan jatuh

Langkah Kerja
PROSEDUR PELAKSANAAN GAMBAR

Tahap pra interaksi


ANESTHESIA PADA BEDAH
MULUT

1.LABIO GENATO PALATO


plasty
Masalah untuk anestesi :
- Perdarahan
- Operasi dijalan nafas
- Operasi lama
- Pediatric

1.Menyiapkan pasien :
b. Serah terima dengan
petugas ruang rawat
Inap
a. P
eriksa kelengkapan
administrasi
( SIO,SIA,dll)
b. L
akukan pengkajian
secara seksama.
c. A
dakah penyakit kelainan
bawaan yg lainnya.
d. P
astian pengosongan
lambungnya betul
e. P
emeriksaan penunjang
Cek fungsi pembekuan
dan perdarahannya
e..kolaborasi dengan dokter
anestesi tehnik anestesi
yang akan di laksanakan

PROSEDUR PELAKSANAAN GAMBAR

Tahap pra interaksi

2.Menyiakan alat dan obat


anestesi

a.mesin anestesi
-cek kelengkapan dan fungsi
mesin anestesi berfungsi baik
- bila BB pasien kurang dari 20
kg siapkan Jackson Rees

b.STATICS
= pada kasus pediatric bila
Pakai ETT polos tanpa balon
Siapkan pack dari verband
c.Obat anestesi serta BHP
- hypnotic dlsiapkan bila
diperlukan
- analgetik opioid dalam spuit 5
mL diencerkan
- muscle relaxant dlm spuit 3
mL diencerkan

d.obat penunjang dan


premedikasi
-siapkan atropine sulfas pada
spuit 3 ml diencerkan

PEMASANGAN IV LINE
= Sapkan infus set
= siapkan cairan infus
= siapkan venocath yg sesuai
= siapkan tiang Infus
=lihat modul pasang Infus

Pasang monitor pasien


= lakukan pengukuran secara
periodic
= catat dan dokumentasikan

INDUKSI DAN INTUBASI


= pada kasus bayi induksi
dilakukan secara inhalasi
menggunakan Jackson Rees
= sampai pasien tidur dan rileks
=lakukan intubasi secara semoot

= suntikan analgetik opioid


( diencerkan )

= pompa cuff ETT


= cek posisi ETT
= Fiksasi bila sudah betul
= Bila ETT polos gunakan pack
untuk mencegah ebocoran gas
dan regurgitasi

INTRA OPERATIF
a.rumatan anesthesia
= atur gas anestesi
sesuaikebutuhan
= atur itake cairan infus
= monitor TTV secara periodic

PENGAKHIRAN ANESTESIA
= Lakuan evaluasi keadaan
umum
=stop gas anestestik kecuali
oksigen
= ekstubasi bila sdh
sadar/bangun
PERAWATAN DI RR
= Posisikan pasien dalam posisi
lateral ( posisi tonsil )
= oksigenasi dgn nasal kanule
= awasi tanda pedarahan
= jaga jangan jatuh

Anda mungkin juga menyukai