Anda di halaman 1dari 15

1.

Komplikasi efek anestesi

Defisini Komplikasi
Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak diharapkan sebagai
komplikasi anestesi a.i. karena over dosis, reaksi anestesi dan salah
penempatan endo tracheal tube
Numerator Denominator
Jumlah pasien yang mengalami Jumlah pasien yang di operasi
komplikasi anestesi dalam satu dalam waktu satu bulan dalam
bulan yaitu mual dan muntah anetesi regional maupun anestesi
umum
Formula Target
N/D x 100% >90%
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi Pasien yang di operasi dengan
dengan anestesi umum maupun lokal anestesi
regional mengalami efek samping
mual muntah baik intra operasi
dan post operasi
Sumber data dari rekam medis anestesi
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan Analisis 1 bulan
Standar ≤ 6%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah
Penyebab mual muntah :
1. Pengosongan lambung yang terlalu lama lebih dari 6 jam
2. Stimulus dari obat anestesi
3. Pasien mempunyai riwayat gastritis
4. Faktor terapi cairan
5. Manipiulasi operasi dan lama operasi
6. Operasi emergensi ( puasa tidak cukup )
7. Tingkat kecemasan pasien saat pre operasi
8. Pemberian obat PONV yang adekuat

Program Perbaikkan
Plan 1. Setiap pasien yang dilaksanakan operasi diharapkan berjalan lancar
serta tidak terjadi komplikasi lainnya
Plan 2. Angka kejadian komplikasi anestesi pada pasien yang di operasi
mulai dari periode maret
3. Dapat meminimalkan atau menghilangkan angka kejadian mual
muntah akibat efek samping anestesi
Do 1. Setiap pasien yang akan dioperasi harus disiapkan sesuai prosedur,
lama puasa untuk pasien dewasa tidak lebih dari 6 jam dan anak-
anak tidak lebih dari 4 jam
2. Memberikan obat yang minimal efek mual muntah dan pemberian
obat dilakukan dengan pengenceran
3. Untuk pasien dengan riwayat gastritis dilakukan pemberian obat
untuk mengatasi masalah lambung seperti omeprazol, ranitidin
sebelum operasi
4. Terapi cairan diberikan sesuai kebutuhan
5. Obat untuk mencegah anti mual muntah diberikan
Study Input
1. Adanya SPO tatalaksana mual muntah intra dan post operasi
2. Chek daftar tilik keselamatan operasi ( check in dan Sign In)
3. Rekam medis anestesi pre, durante dan post anestesi ( ruang
pemulihan)
4. Sosialisasi dan pemahaman dokter dan perawat tentang kebijakkan
dan SPO kamar operasi termasuk SPO tentang persiapan pasien
operasi
5. Pasien dengan gastritis, hipertensi, kecemasan dan penyakit
penyerta lainnya
Proses
1. Persiapan operasi
a. Riwayat gastritis, hipertensi atau penyakit penyerta lainya tercata
di rekam medis
b. Riwayat mual muntah sebelumnya
c. Jenis operasi dan lama operasi
2. Intra Operasi
Study
a. Kebutuhan cairan dipenuhi
b. Jumlah pendarahan
c. Jenis dan cara pemberian obat
3. Post Operasi
a. Waspadai gejala mual muntah
b. Pemberian obat anti mual muntah yang adekuat
Output
Masih adakah angka kejadian mual muntah akibat efek samping
anestesi

Action 1. Di terapi mual muintah sesuai penyebab


a. Posisis pasien dimiringkan bila terjadi mual muntah
b. Dokumentasi kejadian
c. Edukasi pasien tentang tindakan anestesi dan operasi untuk
menurunkan kecemasan. Bila perlu pemberian premedikasi
sebelum dimulai operasi
2. Evaluasi hasil Out put

2. Salah Penempatan Endo Tracheal Tube


Definisi Komplikasi
Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak diharapkan sebagai
komplikasi anestesi a.i. karena over dosis, reaksi anestesi dan salah
penempatan endo tracheal tube
Numerator Denominator
Jumlah pasien yang mengalami Jumlah pasien yang di operasi
komplikasi anestesi dalam satu dalam waktu satu bulan yang
bulan yaitu salah penempatan dilakukan intubasi
endo tracheal tube saat tindakan
intubasi
Formula Target
N/D x 100% >70%
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi Pasien yang di operasi tanpa
dengan anestesi umum dengan tindakan intubasi
dilakukan tindakan intubasi
mengalami efek samping salah
penempatan endo tracheal tube
Sumber data dari rekam medis anestesi
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan Analisis 1 bulan
Standar ≤ 6%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah
Penyebab salah penempatan endo trachel tube :
1. Pasien dengan kriteria difficult airway ( leher pendek, malampati 3-4, buka
mulut kurang dari 3 jari atau < 6 cm dan tryromental distance < 6 cm)
2. Pasien trauma di daerah muka
3. Pasien dengan penyulit intubasi seperti adanya tumor, benjolan dan
penyempitan dijalan nafas
4. Pasien dengan lidah besar dan obesitas
5. Keterampilan dan pengalaman petugas kesehatan

Program Perbaikkan
Plan 1. Setiap pasien yang dilaksanakan operasi diharapkan berjalan lancar
serta tidak terjadi komplikasi lainnya
2. Angka kejadian komplikasi anestesi pada pasien yang di operasi
mulai dari periode maret
3. Dapat meminimalkan atau menghilangkan angka kejadian salah
penempatan endo tracheal tube
Do 1. Setiap pasien yang akan dioperasi harus disiapkan sesuai prosedur
2. Pemeriksaan untuk kriteria difficult airway dilakukan pada semua
pasien yang akan dilakukan operasi
3. Untuk pasien dengan kriteria difficult airway, trauma , lidah besar
dan penyempitan jalan nafas dicatat dalam rekam medis
4. Persiapan peralatan intubasi dilakukan pada semua pasien yang
akan dioperasi
5. Untuk kasus difficult airway dilakukan oleh petugas yang
berpengalaman dan terlatih
Study Input
1. Adanya SPO tatalaksana intubasi dan penanganan difficult airway
2. Adanya SPO konsul anestesi pre operasi
3. Chek daftar tilik keselamatan operasi ( check in dan Sign In)
4. Rekam medis anestesi pre, durante dan post anestesi ( ruang
pemulihan)
5. Sosialisasi dan pemahaman dokter dan perawat tentang kebijakkan
dan SPO penatalaksaan intubasi dan ekstubasi dan penanganan
jalan nafas
Proses
1. Persiapan operasi
a) Jenis operasi dan lama operasi
b) Pemeriksaan jalan nafas pasien
2. Intra Operasi
a) Persiapan alat-alat penanganan jalan nafas termasuk intubasi
b) Memeriksa semua alat berfungsi dengan baik
3. Post Operasi
a) Ekstubasi lakukan dengan keadaan pasien sadar
b) Pemberian obat-obat anti inflamasi

Output
Masih adakah angka kejadian salah penempatan endo tracheal tube
sebagai komplikasi anestesi
Action 1. Pemeriksaan jalan nafas saat pre anestesi
a. Persiapan alat intubasi dan penanganan jalan nafas sesuai SOP
dan memahami algoritma difficult airway
d. Dokumentasi kejadian
e. Edukasi pasien tentang tindakan anestesi dan operasi tentang
segala kemungkinan yang terjadi termasuk komplikasi anestesi
2. Evaluasi hasil Out put

Lembar Kejadian
No. Tangga Nama Med Tindakan Jam Jam Kejadian
l pasien Rec Operasi operas Selesai mual
i operasi muntah
(ya/tdk)

N Tgl Nama Med Tindakan Jam Kejadian salah Penyulit Jam


o. pasien Rec Operasi Intubasi penempatan Ekstubasi
ETT (ya/tdk)

Lembar pelaporan
No Aktifitas Waktu
.
april Mei juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mengidentifikasi setiap
pasien yang akan di
operasi
2. Memonitor fisiologis
pasien, pra, intra dan
post operasi
3. Identifikasi manipulasi
dan lama operasi
4. Pengenceran
pemberian obat

5. Kejadian mual muntah

6. Pasien dengan difficult


airway

7. Pasien dengan salah


penempatan ETT

3. Waktu Tunggu Operasi Elektif


Definisi
Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai dokter
memutuskan untuk operai yang terencana sampai operasi mulai
dilaksanakan
Numerator Denominator
Jumlah kumulatif waktu tunggu Jumlah pasien yang dioperasi
operasi yang terencana dari dalam satu bulan tersebut
seluruh pasien yang dioperasi
dalam satu bulan
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi Pasien yang dilakukan operasi
terencana dan sudah melewati emergenci
konsul anestesi untuk persetujuan
operasi
Sumber data dari rekam medis
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan Analisis 3 bulan
Standar ≤ 2 hari
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah
1. Penjadwalan pasien elektif ke IBS baik dari poli maupun ruangan
2. Jumlah tempat tidur RS
3. Sistem konsul dari operator ke anestesi
Program Perbaikan
Plan 1. Pasien yang akan menjalani operasi elektif dikamar operasi dapat
terlayani dengan baik
2. Pasien yang akan menjalani operasi elektif harus melewati konsul
pre anestesi
3. Koordinasi ruangan dan poli untuk perawatan pasien pre operasi
berjalan dengan baik
Do 1. Adanya buku catatan pasien konsul anestesi baik dari poli dan
ruangan
2. Pencatatan jam dan tanggal pasien konsul
3. Buku penjadwalan pasien elektif termasuk jam jadwal
Study Input
1. Adanya SPO penjadwalan pasien elektif
2. Adanya SPO Konsul pre anestesi
Proses
1. Dibuatnya buku penjadwalan pasien elektif di kamar operasi
2. Buku pencatatan konsul anestesi di Ruang IBS untuk pasien konsul
dari poli dan ruangan dengan menulis jam dan tanggal
3. Konsul dicatat di rekam medis dengan dilengkapi jam konsul dan
jam jawab konsul
Output
Meminimalisir waktu tunggu pasien operasi elektif

Action 1. Koordinasi ruangan dan poli dengan tim anestesi dalam hal konsul.
Bila terjadi penundaan dilampirkan alasan yang terjadi
4. Evaluasi hasil Out put

4. Kejadian Kematian Di meja operasi


Definisi
Kematian di meja operasi adlah kematian yang terjadi di atas meja
operasi pada saat operasi berlangsung yang diakibatkan oleh tindakan
anestesi maupun tindakan pembedahan
Numerator Denominator
Jumlah pasien yang meninggal di Jumlah pasien yang dioperasi
meja operasi dalam satu bulan dalam satu bulan tersebut
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi di Pasien yang di operasi dengan
kamar operasi prognosa ad prognosa ad malam
bonam samapai dubia ad malam
Formula Target
N/D x 100% >90%
Sumber data dari rekam medis, laporan keselamatan pasien
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan sentinel event dan Analisis
1 bulan dan sentinel event
Standar ≤1%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah
Penyebab masalah :
1. Harus tepat diagnosa, cepat penanganan
2. Identifikasi pasien harus tepat
3. Faktor penunjang yang mendukung

Program Perbaikan
Plan 1. Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi dapat berjalan
dengan baik dan aman.
2. Dapat meminimalisir angka kematian di meja operasi

Do Setiap pasien yang akan dioperasi harus disiapkan sesuai prosedur


Study Input
1. Adanya SPO daftar tilik keselamatan pasien
2. Adanya SPO Konsul pre anestesi
3. Adanya SPO Bantuan hidup lanjut
4. Tersedianya alat-alat resusitasi dan obat-obat emergensi di kamar
operasi
Proses
1. Daftar tilik keselamatan pasien diisi dengan baik termasuk prognosa
pasien
2. Rekam medis anetesi dan rekam medis pre anestesi di isi dengan
baik
3. Terdapat troly emergensi berisi obat-obatan dan alat-alat resusitasi
Output
Meminimalisir kejadian kematian di meja operasi
Action  Edukasi pasien dan keluarga
 Pengisian daftar tilik keselamatan pasien
 Bila terjadi kegawatan, lakukan penanganan bantuan hidup lanjut
 Dokumentasi Kejadian
 Evaluasi hasil Out put

5. Tidak Adanya Kejadian operasi Salah Sisi


Definisi
Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien di operasi
pda sisi yang salah, misalnya yang semestinya dioperasi sisis kanan
ternyata yang dilakukan operasi pada sisi kiri atau sebaliknya
Numerator Denominator
Jumlah pasien yang diopersai Jumlah pasien yang dioperasi
dalam waktu satu bulan dikurangi dalam satu bulan tersebut
jumlah pasien yang dioperasi
salah sisi dalam waktu satu bulan
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi di Pasien yang di operasi bukan
kamar operasi dikamar operasi
Formula Target
N-n/D x 100% 100%
Sumber data dari rekam medis, laporan keselamatan pasien
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan sentinel event dan Analisis
1 bulan dan sentinel event
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah :
1. Penandaan sisi operasi harus dilakukan saat masalah ditemukan
2. Identifikasi pasien yang tepat, termasuk sisi yang akan di operasi didapatkan dari
anamnesa ulang di kamar operasi
Program Perbaikan
Plan 1. Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi dapat berjalan
dengan baik dan aman.
3. Tidak terjadi kejadian salah sisi
Do  Setiap pasien yang akan dioperasi harus disiapkan sesuai
prosedur
 Melakukan pemeriksaan pre anestesi dan daftar tilik keselamatan
pasien
Study Input
1. Adanya SPO daftar tilik keselamatan pasien
2. Adanya SPO Konsul pre anestesi
3. Adanya SPO Site Marking
Proses
1. Daftar tilik keselamatan pasien diisi dengan baik termasuk sisi
operasi
2. Rekam medis anetesi dan rekam medis pre anestesi di isi dengan
baik
Output
Tidak terjadi kejadian salah sisi operasi
Action  Edukasi pasien dan keluarga
 Pengisian daftar tilik keselamatan pasien
 Pengisian rekam medis pre anestesi
 Dokumentasi Kejadian
 Evaluasi hasil Out put

6. Tidak adanya kejadian operasi salah orang


Definisi
Kejadian operasi salah orang adalah kejadiaan dimana pasien di
operasi pada orang yang salah
Numerator Denominator
Jumlah pasien yang diopersai Jumlah pasien yang dioperasi
dalam waktu satu bulan dikurangi dalam satu bulan tersebut
jumlah pasien yang dioperasi
salah orang dalam waktu satu
bulan
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi di Pasien yang di operasi bukan
kamar operasi dikamar operasi
Formula Target
N-n/D x 100% 100%
Sumber data dari rekam medis, laporan keselamatan pasien
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan sentinel event dan Analisis
1 bulan dan sentinel event
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah
1. Identifikasi pasien yang tepat, identifikasi mulai dari ruangan, pemanggilan pasien
ke kamar operasi harus dengan lengkap termasuk med rec dan diagnosa pasien
2. Harus dilakukan anmanesa ulang baik di ruang penerimaan dan kamar operasi.
Tata cara upacara operasi harus dilakukan

Program Perbaikan
Plan 1. Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi dapat berjalan
dengan baik dan aman.
2. Tidak terjadi kejadian salah orang
Do  Setiap pasien yang akan dioperasi harus disiapkan sesuai prosedur
 Melakukan pemeriksaan pre anestesi dan daftar tilik keselamatan
pasien
 Tata upacara operasi harus dilakukan setiap pasien akan di operasi
Study Input
1. Adanya SPO daftar tilik keselamatan pasien
2. Adanya SPO Konsul pre anestesi
Proses
1. Daftar tilik keselamatan pasien diisi dengan baik
2. Rekam medis anetesi dan rekam medis pre anestesi di isi
dengan baik
3. Dilakukan upacara operasi
Output
Tidak terjadi kejadian salah orang
Action  Edukasi pasien dan keluarga
 Pengisian daftar tilik keselamatan pasien
 Pengisian rekam medis pre anestesi
 Dokumentasi Kejadian
 Evaluasi hasil Out put
7. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
Definisi
Kejadian salah tindakan pada operasi adalah kejadian pasien
mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan
Numerator Denominator
Jumlah pasien yang diopersai Jumlah pasien yang dioperasi
dalam waktu satu bulan dikurangi dalam satu bulan tersebut
jumlah pasien yang dioperasi
salah tindakan dalam waktu satu
bulan
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi di Pasien yang di operasi bukan
kamar operasi dikamar operasi
Formula Target
N-n/D x 100% 100%
Sumber data dari rekam medis, laporan keselamatan pasien
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan sentinel event dan Analisis
1 bulan dan sentinel event
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah :
1. Pemeriksaan pasien yang tercatat di rekam medis
2. Faktor penunjang yang mendukung telah tersedia

Program Perbaikan
Plan 1. Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi dapat berjalan
dengan baik dan aman.
2. Tidak terjadi kejadian salah tindakan operasi
Do  Setiap pasien yang akan dioperasi harus disiapkan sesuai prosedur
 Melakukan pemeriksaan pre anestesi dan daftar tilik keselamatan
pasien
 Kelengkapan pemeriksaan penunjang terpenuhi
 Tata upacara operasi harus dilakukan setiap pasien akan di operasi
Study Input
1. Adanya SPO daftar tilik keselamatan pasien
2. Adanya SPO Konsul pre anestesi
3. kebijakan panduan pelayanan bedah
Proses
 Daftar tilik keselamatan pasien diisi dengan baik
 Rekam medis anetesi dan rekam medis pre anestesi di isi
dengan baik
 Dilakukan upacara operasi
Output
Tidak terjadi kejadian salah tindakan pada operasi
Action  Edukasi pasien dan keluarga
 Pengisian daftar tilik keselamatan pasien
 Pengisian rekam medis pre anestesi
 Dokumentasi Kejadian
 Evaluasi hasil Out put

8. Tidak adanya kejadian tertinggal benda asing pada tubuh pasien setelah
operasi
Definisi
Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana benda
asing seperti kapas, gunting, peralatan operasi dalam tubuh pasien
akibat suatu tindakan pembedahan
Numerator Denominator
Jumlah pasien yang dioperasi Jumlah pasien yang dioperasi
dalam waktu satu bulan dikurangi dalam satu bulan tersebut
jumlah pasien yang mengalami
tertinggalnya benda asing dalam
tubuh akibat operasi dalam waktu
satu bulan
Inklusi Eksklusi
Semua pasien yang di operasi di Pasien yang di operasi bukan
kamar operasi dikamar operasi
Formula Target
N-n/D x 100% 100%
Sumber data dari rekam medis, laporan keselamatan pasien
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan sentinel event dan Analisis
1 bulan dan sentinel event
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral

Analisis Masalah :
1. Tidak tercatatnya jumlah alat yang digunakan dalam operasi
2. Tidak dihitung kembali jumalah kasa yang digunakan dalam suatu operasi
3. Tidak ada yang bertanggung jawab dalam hal penghitungan alat dan kasa

Program Perbaikan
Plan  Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi dapat berjalan
dengan baik dan aman.
 Tidak terjadi kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien
yang dioperasi

Do  Setiap pasien yang akan dioperasi harus disiapkan sesuai prosedur


 Melakukan pemeriksaan pre anestesi dan daftar tilik keselamatan
pasien
 Kelengkapan pemeriksaan penunjang terpenuhi
 Tata upacara operasi harus dilakukan setiap pasien akan di operasi
 Ada yang bertugas untuk menghitung alat dan kasa yaitu perawat
sirkuler sebelum luka operasi ditutup
Study Input
 Adanya SPO daftar tilik keselamatan pasien
 Adanya SPO Konsul pre anestesi
 Adanya SPO tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing yang
bertugas( assisten, instrument dan sirkuler termasuk penata)
 kebijakan pedoman pelayanan di instalasi bedah sentral
Proses
 Daftar tilik keselamatan pasien diisi dengan baik
 Rekam medis anetesi dan rekam medis pre anestesi di isi
dengan baik
 Dilakukan upacara operasi
 Penghitungan alat dan kasa sebelum luka operasi ditutup oleh
perawat sirkuler dan dicatat dalam daftar tilik keselamatan
pasien
Output
Tidak terjadi kejadian salah tindakan pada operasi
Action  Edukasi pasien dan keluarga
 Pengisian daftar tilik keselamatan pasien
 Pengisian rekam medis pre anestesi
 Dokumentasi Kejadian
 Evaluasi hasil Out put

Lembar kejadian
1. Waktu tunggu pasien elektif
N Tgl Nama Med Tindakan Diagnosa Jam Hasil Jam Jawab Ruangan
o. pasien Rec Operasi/ Pasien konsul konsul konsul/
operator / nama nama
petuga petugas
s
2. Kejadian kematian dimeja operasi
N Tgl Nama Med Tindakan Stasus Diagnosa Kejadian Penyulit Jam
o. pasien Rec Operasi/ fisik pasien kematian di dan Kem
operator meja penyebab atian
operasi
(ya/tdk)
3. Kejadian salah sisi operasi
N Tgl Nama Med Tindakan Diagnosa Kejadian Site Daftar tilik
o. pasien Rec Operasi/ pasien salah sisi marker pasien
operator operasi (ya/tdk)
(ya/tdk)
4. Kejadian salah operasi salah orang
N Tgl Nama Med Tindakan Diagnosa Kejadian Site Daftar tilik
o. pasien Rec Operasi/ pasien salah orang marker pasien
operator (ya/tdk) (ya/tdk)
5. Kejadian salah tindakan pada operasi
N Tgl Nama Med Tindakan Diagnosa Kejadian Diagnos Daftar tilik
o. pasien Rec Operasi/ pre salah a post pasien
operator operasi tindakan operasi
(ya/tdk)
6. Kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien
N Tgl Nama Med Tindakan Diagnosa Kejadian Perhitun Daftar tilik
o. pasien Rec Operasi/ pasien tertinggalnya gan alat pasien
operator benda asing dan
(ya/tdk) kasa/
nama
petugas

Lembar pelaporan
No Aktifitas Waktu
.
april Mei juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mengidentifikasi setiap
pasien yang akan di
operasi
2. Mencatat daftar tilik
keselamatan
3. Mencatat rekam medis
pra anestesi
4. Site Marking
5. Pasien dengan
tertinggal pada tubuh
pasien
6. Pasien dengan salah
sisi
7. Pasien dengan
kematian di meja
operasi
8. Operasi dengan salah
orang
9. Operasi dengan salah
tindakan
10. Jumlah pasien konsul
anestesi pre operasi
11. Waktu kumulatif
penjawaban konsul dari
mulai konsul diterima

Anda mungkin juga menyukai