Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM

PERSIAPAN PRE DAN POST OPERATIF

A. PERSIAPAN PRE OPERATIF


Pengertian Perawatan pre operatif merupakan tahap pertama dari perawatan
perioperatif yang dimulai sejak pasien diterima masuk di ruang
terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja
operasi untuk dilakukan tindakan
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
mempersiapkan pasien sebelum dilakukan pembedan untuk
menghindari adanya infeksi nasokomial.
2. Menyiapkan pasien agar kooperatif
3. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
4. Membantu kelancaran pembedahan
5. Mengurangi resiko cedera atau terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan
Kebijakan 1. Perawatan pre operasi dilakukan saat pasien masih di ruang
rawat inap
2. Perawatan pre operasi meliputi persiapan fisik dan mental
Prosedur PERSIAPAN FISIK DIET
1. Bila diperlukan dilakukan persiapan terhadap pasien untuk
menunjang kelancaran operasi, seperti pemasangan infus,
istirahat total, pemasangan Supportif seperti O2, Foley
catheter, NGT , dll.
2. 12 jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan,
4 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum,
(puasa) pada operasi dengan anaesthesi umum.
3. Pada pasien dengan anaesthesi lokal atau spinal anaesthesi
makanan ringan diperbolehkan. Bahaya yang sering terjadi
akibat makan/minum sebelum pembedahan antara lain:
a. Aspirasi pada saat pembedahan
b. Mengotori meja operasi
c. Mengganggu jalannya operasi
4. Pemberian lavement sebelum operasi dilakukan pada bedah
saluran pencernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore
dan pagi hari menjelang operasi. Maksud dari pemberian
lavement antara lain :
a. Mencegah cidera kolon
b. Memungkinkan visualisasi yang lebih baik pada daerah
yang akan dioperasi. Mencegah konstipasi.
c. Mencegah infeksi

PERSIAPAN KULIT
1. Daerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut.
2. Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi.

Praktikum Perioperatif | 1
Rambut pubis dicukur bila perlu saja, lemak dan kotoran
harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi. Luas
daerah yang dicukur sekurang-kurangnya 10-20 cm2
3. Pencukuran menggunakan pisau cukur searah dengan rambut
kemudian dicuci dengan sabun sampai bersih.
4. Setelah dilakukan pencukuran, pasien dimandikan dan
dikenakan pakaian khusus dan memakai tutup kepala.

KEBERSIHAN MULUT
1. Mulut harus dibersihkan dan gigi harus disikat
2. Gigi palsu harus dilepas dan disimpan

HASIL PEMERIKSAAN

1. Dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dengan hasil


pemeriksaan fisik oleh dokter ruangan dan atau dokter
konsulen RSJRW menunjukkan kondisi dalam batas tolerans
2. Dokter Ruangan dan atau dokter konsulen penyakit dalam
dan atau dokter konsulen anestesi dan atau dokter konsulen
lainnya menyatakan pasien dapat dioperasi
3. Pemeriksaan penunjang laboratorium, foto roentgen, ECG,
USG dan lain-lain.
4. Persetujuan Operasi / Informed Consent
5. Izin tertulis dari pasien / keluarga harus tersedia. Persetujuan
bisa didapat dari keluarga dekat yaitu suami / istri, anak
tertua, orang tua dan kelurga terdekat.
6. Pada kasus gawat darurat ahli bedah mempunyai wewenang
untuk melaksanakan operasi tanpa surat izin tertulis dari
pasien atau keluarga, setelah dilakukan berbagai usaha untuk
mendapat kontak dengan anggota keluarga pada sisa waktu
yang masih mungkin
7. Diberikan antibiotik perioperatif sesuai petunjuk dokter

PERSIAPAN MENTAL

1. Pasien harus memahami maksud dan tujuan operasi serta


resiko yang harus dihadapi dalam menjalani operasi ini.
Lakukan Informed Consent sesuai prosedur.
2. Pasien di tenangkan dan diberi penyuluhan yang baik agar
tegar menghadapi tindakan operasi yang akna dijalaninya.
Pasien diminta untuk berdoa menurut keyakinannya masing-
masing.
3. Keluarga pasien diminta selalu mendampingi dan mendukung
secara moril.
Administrasi 1. Formulir Persetujuan Tindakan Medik
2. Formulir Informed Consent
3. Formulir Berita Acara serah terima pasien Operasi

Praktikum Perioperatif | 2
4. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
5. Formulir Laporan Operasi
6. Formulir Perincian Kamar Operasi
7. Buku Register Kamar Operasi

B. SERAH TERIMA PASIEN PRE DAN POST OPERASI


Pengertian Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat
ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
Tujuan Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh
petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa
berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan
pasien. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan
khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
operasi tersebut.
Kebijakan Petugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung jawab
atas persiapan pasien calon operasi ini.
Prosedur 1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi
2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai
prosedur yang berlaku.
3. Petugas ruangan mengisi berita acara.
4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik
pasien termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama
pasien ke ruang operasi.
5. Petugas ruangan mengalungkan label identitas yang meliputi:
nama, umur, no. RM, alamat, dokter operator, diagnosis,
rencana jenis operasi pasien pada pergelangan tangan kanan
pasien atau bila tidak memungkinkan pada pergelangan
tangan kiri, kemudian pergelangan kaki kanan, kemudian kiri,
kemudian leher.
6. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang
operasi misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan
darah yang diperlukan saat operasi dilakukan yang akan
dibawa bersama pasien ke kamar operasi.
7. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada
panggilan dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke
kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai di
ruangan.
8. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.
9. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara
serah terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan
petugas kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar
operasi.
10. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara,
kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum

Praktikum Perioperatif | 3
pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang
lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah.
11. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung
dicatat dalam berita acara oleh asisten operasi/omloop.
12. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara,
catatan medik pasien.
13. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas
ruangan.
Administrasi 1. Formulir Persetujuan Tindakan Medik
2. Formulir Informed Consent
3. Formulir Berita Acara serah terima pasien Operasi
4. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
5. Formulir Laporan Operasi
6. Formulir Perincian Kamar Operasi
7. Buku Register Kamar Operasi
Catatan :
Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan pasien
beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan berita acara
serah terima pasien pasca operasi.

C. TRANSPORT PASIEN PRE OPERASI KAMAR OPERASI

Pengertian Tata cara transport pasien yang akan dan telah dioperasi oleh
perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
Tujuan Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh
petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa
berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan
pasien. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan
khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
operasi tersebut.
Kebijakan Petugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung jawab
atas persiapan pasien calon operasi ini.
Prosedur 1. Pasien diantarkan ke Ruang operasi oleh paramedik ruangan
rawat inap Tergantung kondisi pasien, pasien dapat diantar
dengan membawa bed atau dengan kursi roda
2. Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara
paramedik ruangan dengan petugas OK, beserta status pasien
dan obat-obatan yang diperlukan
3. Petugas OK memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan
identitas pasien
4. Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke koridor transport
pasien untuk kemudian dipindahkan ke brankar OK
5. Lakukan pemindahan senyaman mungkin
6. Setelah pasien diatas brankar, possikan senyaman mungkin,
bed pasien dikeluarkan.

Praktikum Perioperatif | 4
7. Pasien dibawa ke koridor  ruang recovery
8. Ganti semua pakaian dengan duk bersih, lepaskan semua
perhiasan, beri penutup kepala, lakukan senyaman mungkin
sesuai tata krama. Tenangkan pasien.
9. Setelah selesai, pasien ditransport ke ruang operasi,
pindahkan pasien ke meja operasi senyaman mungkin.
10. Posisikan senyaman mungkin.
11. Semua suportif diperiksa kelancarannya : IV line, urine
catheter, O2, Pasang manset Tekanan darah, pasang pulse
oxymetri, nyalakan pulse oksimeter/ECG Monitor sesuai
kebutuhan masing-masing pasien.
Administrasi 1. Formulir Persetujuan Tindakan Medik
2. Formulir Informed Consent
3. Formulir Berita Acara serah terima pasien Operasi
4. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
5. Formulir Laporan Operasi
6. Formulir Perincian Kamar Operasi
7. Buku Register Kamar Operasi

D. PELAKSANAAN PENGAMBILAN PASIEN POST OPERASI (RECOVERY ROOM)

Pengertian Suatu Kegiatan Mengambil Dan Memindahkan Pasien Post Operasi


Dari Ruang RR(Recovers  Room) ke ruang rawat inap.
Tujuan Sebagai acuan  penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pengambilan pasien dari ruang RR ke ruang rawat inap.
Kebijakan Setiap tindakan keperawatan harus di lakukan oleh seorang
perawat (perawat rawat inap/ perawat anatesi dan perawat
penanggung jawab operasi (supervisor nurse).
Prosedur 1. Perawat ruangan operan pasien dengan perawat anastesi
2. Perawat ruangan memastikan pasien sesuai parameter pasien
di ambil dari RR dengan sekala maksimal 2 (parameter nilai 0-
2). (Parameter terlampir)
3. Perawat  memastikan pasien bias
bernafas pasien sepontan dan tekanan darah normal.
4. Oksigen dilepas, jika ada irigasi usahakan jangan di klem (di
jalankan/dialirkan) dan jika ada cairan di pindahkan dengan
posisi lebih rendah dari luka operasi, NGT lebih rendah dari
kepala.
5. Pasien dipindahkan dari ruang RR ke tempat tidur/ brangkar,
pasien untuk selanjutnya di bawa ke ruang rawat inap
6. Monitor TTV post  operasi

Praktikum Perioperatif | 5
Administrasi 1. Formulir Persetujuan Tindakan Medik
2. Formulir Informed Consent
3. Formulir Berita Acara serah terima pasien Operasi
4. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
5. Formulir Laporan Operasi
6. Formulir Perincian Kamar Operasi
7. Buku Register Kamar Operasi

Praktikum Perioperatif | 6
PRAKTIKUM
PERAWATAN LUKA POST OPERASI

PENGERTIAN Membersihkan luka, mengobati luka, dan menutup kembali luka


dengan tehnik steril
TUJUAN 1. Untuk membersihkan luka
2. Mencegah masuknya kuman dan kotoran kedalam luka
3. Memberikan pengobatan pada luka
4. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
5. Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
INDIKASI Luka baru maupun luka lama, luka post operasi, luka bersih, luka
kotor
PROSEDUR 0 1
PRA INTERAKSI Bak instrument berisi :
1. Pinset anatomis
2. Pinset chirugis
3. Kasa steril
Peralatan lain :
1. Sarung tangan
2. Gunting plester
3. Plester atau perekat
4. NaCl 0.9%
5. Bengkok
6. Kom
7. Verband
8. Obat sesuai dengan terapi
9. Perlak pengalas
ORIENTASI 1. Memberikan salam, memanggil klien dengan
namanya
2. Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya
tindakan pada klien / keluarga
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk
bertanya  sebelum kegiatan dimulai
KERJA 1. Dekatkan alat kedekat pasien
2. Letakkan bengkok di dekat pasien
3. Jaga privacy pasien, dengan menutup tirai yang
ada di sekkitar pasien,  serta pintu dan jendela
4. Mengatur posisi klien, instruksikan pada klien
untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan
steril
5. Mencuci tangan
6. Pasang perlak pengalas
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan
lepaskan plester, ikatan atau balutan dengan
pinset

Praktikum Perioperatif | 7
8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan
menariknya dengan perlahan, sejajar pada kulit
dan mengarah pada balutan. Jika masih terdapat
plester pada kulit, bersihkan dengan kapas alcohol
9. Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan,
pertahankan permukaan kotor  jauh dari
penglihatan klien
10. Jika balutan lengket  pada luka, lepaskan dengan
memberikan larutan steril/NaCl
11. Observasi karakter dan jumlah drainase pada
balutan
12. Buang balutan kotor pada bengkok
13. Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok
14. Buka bak instrument  steril
15. Siapkan larutan yang akan digunakan
16. Kenakan sarung tangan steril
17. Inspeksi luka
18. Bersihkan luka dengan larutan NaCl 0.9%
19. Pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut
dengan pinset steril
20. Gunakan satu kassa untuk satu kali usapan
21. Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi
22. Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari
insisi atau tepi luka
23. Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau
insisi. Usap dengan cara seperti di atas
24. Berikan salp antiseptic bila dipesankan/
diresepkan, gunakan tehnik seperti langkah
pembersihan
25. Pasang kassa steril kering pada insisi atau luka
26. Gunakan plester di atas balutan,fiksasi dengan
ikatan atau balutan
27. Lepaskan sarung tangan dan buang pada
tempatnya
28. Bantu klien pada posisi yang nyaman
TERMINASI 1. Mengevaluasi perasaan klien
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
3. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan
5. Mencuci dan membereskan alat
6. Mencuci tangan
DOKUMENTASI 1. Mencatat tanggal dan jam perawatan luka
2. Mencatat Kondisi luka

Praktikum Perioperatif | 8
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan, tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan, sempurna

Jumlah nilai yang didapet


NILAI = x 100 %
jumlah aspek yang dinilai x 2

Praktikum Perioperatif | 9

Anda mungkin juga menyukai