Anda di halaman 1dari 14

Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan |i


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

DEWAN REDAKSI JURNAL BABUL ILMI

MANAGING EDITOR
Miming Oxyandi, S.Kep, Ners, M.Kes, M.Kep (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)

EDITOR IN CHIEF
Mayang, S.Farm, M.Kes, Apt (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)

EDITORS
Risa Devita, S.SiT, M.Kes (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)
Galih Pratiwi, M.Pharm, Sci, Apt (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)
Aninditha Rachmah R, M.Farm, Apt (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)
Dian Eka Anggreny, SKM, M.Kes (STIK Bina Husada Palembang)
Neng Annis Fathia, S.Kep, Ners, M.Kep (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)
M. Andika S. Saputra, S.Kep, Ners, M.Kep (Univ Kader Bangsa Palembang)
Septi Viantri Kurdaningsih, S.Kep, Ners, M.Kep, (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)

IT SUPPORT
Rudianysah, S.Kom, M.Kom (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)

REVIEWERS
1. Prof. Dr. Tan Malaka MOH, DrPH, Sp.Ok, HIU (Universitas Sriwijaya Palembang)
2. Prof. Dr. dr. Yuwono, M.Biomed (Universitas Sriwijaya Palembang)
3. Prof. Dr. Almahdy, Apt (Universitas Andalas Padang)
4. Dr. Yanti, STT, M.Keb (STIKES Estu Utomo Boyolali)
5. Sri Yulia, S.Kep, M.Kep (STIKes Muhammadiyah Palembang)
6. Dr. Muliyadi, S.Kp, M.Kep (Poltekkes Kemeskes Palembang)
7. Miming Oxyandi, S.Kep, Ners, M.Kes, M.Kep (STIKES ‘Aisyiyah Palembang)

Penerbit
STIKES ‘Aisyiyah Palembang
(Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)

Alamat Redaksi
Jln Kol. H. Burlian - Lrg M. Husin No. 907 RT 12 / RW 04 Kel. Karya Baru
Kec. Alang-Alang Lebar Km 7,5 - Palembang 30152
Telp. (0711) 421981 / Pax. (0711) 417135
e-mail: lppm.stikesaisyiyah.plg@gmail.com

Frekuensi Terbit
2 (dua) Kali Setahun (Bulan Juni dan Desember)

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | ii


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNYA
kepada kita semua, sehingga Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12,
Nomor 1, Juni 2020 ini dapat diselesaikan. Sholawat beserta salam kita haturkan kepada Nabi
junjungan kita Muhammad SAW yang telah menyebarkan ajaranya sehingga ilmu pengetahuan
yang Islami dapat berkembang seperti saat ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan dengan baik, cermat dan akurat dimana kemudian
hasilnya disusun dengan sistematika yang benar dan disebarluaskan tentunya menjadi stimulus
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Bertolak dari pandangan diatas maka
dirasa perlu memberikan wadah bagi para dosen/peneliti dalam menyebarluaskan hasil
penelitiannya. Jurnal Babul Ilmi merupakan jurnal ilmiah yang publikasi multi science
kesehatan, sehingga memungkin berbagai disiplin ilmu kesehatan dapat dipublikasi pada jurnal
ini.
Diharapkan Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehataan STIKES ‘Aisyiyah
Palembang ini. Dapat membantu menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan ilmu
kesehatan. Sehingga mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan dan menambah motivasi
bagi dosen dan mahasiswa agar melakukan penelitian. Atas nama dewan redaksi Babul Ilmi
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan STIKES Aisyiyah Palembang. Mengucapkan terima
kasih banyak atas segala bantuan dan pengorbanan sehingga terbitnya jurnal ini, semoga Babul
Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 ini bermanfaat
bagi kita semua.
Nasrun minallah wa fathun qorieb,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, Juni 2020


Redaksi Jurnal Babul Ilmi
STIKES ’Aisyiyah Palembang

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | iii


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

DAFTAR ISI

1. Pengaruh Simulasi First AID Kegawatdaruratan Kecelakaan Terhadap Pengetahuan


Penanganan Fraktur
Dessy Suswitha1, Dewi Rury Arindari2__________________________________97

2. Uji Aktivitas Antibakteri Daun Daruju (Acanthus Ilicifolius) Terhadap Bakteri


Salmonella Thypi
Yunilda Rosa1, Maryani2 _____________________________________________110

3. Perbedaan Metode Penugasan Tim dan Penugasan Fungsional Pemberian Asuhan


Keperawatan
Amalia1, Ayu Lailasari2 ______________________________________________119

4. Hubungan Antara Pengetahuan dan Jenis Kelamin dengan Kejadian Tuberkulosis Paru
Lily Marleni1, Abdul Syafei2 , Andra Dwi Saputra3 _______________________128

5. Asuhan Kebidanan Komprehensif pada G1P0A0 dengan Pemberian Postnatal Massage


Aminah Maya1, Khusnul Farrah2______________________________________138

6. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pasien Terhadap Penyembuhan Penyakit TB Paru


Devi Susanti1, Fahriani2 _____________________________________________151

7. Asuhan Kebidanan Komprehensif (Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir)
pada G3P2A0
Sri Handayani1, Wiwin Riansari2 _____________________________________159

8. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Skala Nyeri pada Pasien Post
Operasi Fraktur
Lenny Astuti1, Lela Aini2 _____________________________________________171

9. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan dengan Kadar Gula Darah Sewaktu
Dedi Pahrul1, Rahmalia Afriyani2, Apriani3 _____________________________179

10. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Prematur


Wita Solama1, Elly Nadia2 ____________________________________________191

11. Analisis Pengetahuan Ibu Tentang Vaksin Measles Rubella di Poli Anak Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang
Nopianti __________________________________________________________200

12. Hubungan Penerapan Komunikasi Terapeutik oleh Perawat dengan Kepuasan Pasien di
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Nurhayati dan Heni Mustikasari _____________________________________208

13. Hubungan Penerapan Komunikasi Terapeutik oleh Perawat dengan Kepuasan Pasien di
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Neng Annis Fathia dan Herawaty_____________________________________223

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | iv


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KESELAMATAN


PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT

Neng Annis Fathia1, Herawaty2

Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Palembang 1,2
neng.annis@yahoo.com1
herawaty521@gmail.com2

ABSTRAK
Latar Belakang: Keselamatan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam bidang
kesehatan dan pelayanan rumah sakit, sehingga dibutuhkan pengetahuan perawat yang baik
tentang keselamatan pasien. Tujuan: untuk mengetahui distribusi frekuensi Karakteristik
(Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Lama Kerja, Pelatihan) dan Pengetahuan perawat tentang
keselamatan pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI. Metode: deskriptif kuantitatif yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI pada tanggal 06 s.d. 11 Januari tahun 2020 dengan teknik
total sampling yaitu seluruh perawat pelaksana yang berjumlah 17 responden. Data dianalisis
dengan Analisa Univariat. Hasil penelitian: diperoleh responden sebagian besar berusia
dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 82.4%. Sebagian besar berjenis kelamin perempuan
yaitu 52.9%. Responden yang memiliki latar belakang pendidikan DIII Keperawatan 64.7%
dengan lama kerja baru (≤ 6.76 tahun) 58.8% serta mengikuti pelatihan PPGD 47.1%. dan
BTCLS 52.9%. Responden yang memiliki pengetahuan tentang keselamatan pasien di IGD
dengan kategori baik 35.5%, cukup 52.9 %, dan kurang 11.8%. Saran: kepada perawat untuk
dapat meningkatkan pengetahuan tentang keselamatan pasien sehingga dapat meningkatkan
pelayanan rumah sakit.

Kata Kunci : Keselamatan Pasien, Karakteristik, Pengetahuan

ABSTRACT
Background: Patient safety is very important in the field of health and hospital services, so
it is necessary for good nurses to have good knowledge about patient safety. The purpose:
To determine the frequency distribution of Characteristics (Age, Gender, Education, Length
of Work, Training) and Nurse Knowledge about patient safety in the Emergency Installation
of Palembang BARI General Hospital. The method: Quantitative descriptive method which
was conducted at the Emergency Installation of Palembang BARI General Hospital on
January 6 to 11, 2020 with a total sampling technique for all implementing nurses, about 17
respondents. Data were analyzed by Univariate Analysis. The results of the study: It was
obtained by the majority of respondents aged early adulthood (26-35 years) as many as
82.4%. Most of the female sex is 52.9%. Respondents who have DIII Nursing educational
background are 64.7% with new work duration (≤ 6.76 years) 58.8% and 47.1% PPGD
training and BTCLS 52.9%. Respondents who have knowledge about patient safety in the
emergency room with a good category are 35.5%, quite 52.9%, and less 11.8%.
Recommendation: Nurses are hoped to increase knowledge about patient safety as well as
to improve hospital services.

Keywords : Patient Safety, Characteristics, Knowledge

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 223


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

PENDAHULUAN terjadi kejadian tidak diinginkan (near


Rumah Sakit adalah institusi miss) (Ismainar, 2015).
pelayanan kesehatan yang Terjadinya insiden keselamatan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan pasien di suatu rumah sakit akan
yang menyediakan pelayanan rawat inap, memberikan dampak yang merugikan bagi
rawat jalan dan gawat darurat (Permenkes pihak rumah sakit, staf, dan pasien sebagai
RI, 2018). Pelayanan Gawat Darurat adalah penerima pelayanan. Dampak yang
salah satu komponen pelayanan rumah sakit ditimbulkan adalah semakin meningkatnya
yang dilaksanakan di Instalasi Gawat perasaan tidak puas hingga maraknya
Darurat (IGD). Sebagai unit pelayanan tuntutan pasien atau keluarganya. Dengan
yang menanggulangi penderita gawat demikian keselamatan pasien merupakan
darurat, IGD merupakan high cinical risk hal yang sangat penting dalam bidang
areas, karena itu pelayanan di IGD harus kesehatan terutama dalam pelayanan rumah
dikelola sedemikian rupa sehingga pasien sakit (Sofyan, 2010 dalam Harefa, 2019).
mendapatkan perawatan yang baik dan Menurut WHO tahun 2011,
aman, salah satu upaya untuk mewujudkan dilaporkan 23 kota di Amerika telah terjadi
pelayanan yang aman adalah kembali lagi kesalahan pengobatan, pemberian injeksi
dengan penerapan patient safety yang baik yang tidak aman dan tanpa alat yang steril
di IGD (Jaladara dkk, 2015). memberikan kontribusi 40% diseluruh
Menurut Institute Of Medicine dunia. Diperkirakan 1,3 juta kematian
(1999), keselamatan pasien (patient safety) setiap tahun disebabkan oleh pemberian
secara mendasar diartikan sebagai injeksi yang tidak aman (Wulandari dkk,
“Freedom From Accidental Injury”. 2016).
Accidental injury disebabkan karena Pada tahun 2007 KKPRS (Komite
kesalahan yang meliputi kegagalan suatu Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
perencanaan atau memakai rencana yang melaporkan insiden keselamatan pasien
salah dalam mencapai tujuan. Accidental sejumlah 145 insiden, terdiri dari KTD
injury juga bisa dari melaksanakan suatu sebesar 46%, KNC sebesar 48% dan lain-
tindakan (commission) atau tidak lain sebesar 6%, dengan urutan peringkat
mengambil tindakan yang tidak seharusnya berdasarkan lokasi kejadian yaitu DKI
(ommission). Dalam praktiknya Accidental Jakarta menempati posisi tertinggi yaitu
injury merupakan kejadian yang tidak sebesar 37,5% disusul Jawa Tengah sebesar
diinginkan (Adverse event) atau hampir 15,9%, DI Yogyakarta 11,7%, Sumatera

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 224


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

Selatan 6,9%, Jawa Barat 2,8%, Bali memperoleh pengetahuan. Sikap seseorang
1,4%, Sulawesi Selatan 0,69% dan Aceh terhadap suatu objek menunjukkan
0,68%. (KKPRS, 2007 dalam Islami dkk, penngetahuan tersebut mengenai objek
2018). yang bersangkutan (Wulandari dkk, 2016).
Menurut Cahyono (2015), tenaga Dalam membangun keselamatan
perawat merupakan tenaga profesional pasien agar tidak terjadi cidera, diperlukan
yang berperan penting dalam fungsi rumah pengetahuan dan keterampilan perawat
sakit. Hal tersebut didasarkan atas jumlah yang memadai tentang keselamatan pasien.
tenaga perawat yang memiliki porsi Selain itu perawat juga diperlukan untuk
terbesar, yakni 40% - 60% di dalam mengikuti pelatihan atau seminar mengenai
pelayanan rumah sakit karena perawat keselamatan pasien yang diharapkan
merupakan staf yang memiliki kontak mampu untuk meningkatkan pengetahuan
terbanyak dengan pasien selama 24 jam. perawat.
Perawat juga merupakan bagian dari suatu Berdasarkan hasil dari data
tim yang didalamnya terdapat professional pendahuluan di Rumah Sakit Umum
lain, salah satunya yakni dokter. Luasnya Daerah Palembang BARI didapatkan
peran perawat memungkinkan lebih besar jumlah perawat di IGD berjumlah 20 orang
terjadi risiko kesalahan pelayanan yang dengan 18 perawat pelaksana dan 2 perawat
mengancam keselamatan pasien. Untuk itu, manajerial. Perawat di IGD Rumah Sakit
perawat harus menyadari perannya dalam Umum Palembang telah mengikuti
penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelatihan PPGD dan BTCLS namun belum
pelayanan di rumah sakit dan harus dapat pernah mengikuti pelatihan tentang
berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Manajement Patient Safety. Mengingat
keselamatan pasien (Harefa, 2019). pentingnya keselamatan pasien maka
Menurut Azwar dalam Hartaty, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Indirawaty, dan Alias (2007) pengetahuan karakteristik dan pengetahuan perawat
dan sikap merupakan hal yang sangat tentang keselamatan pasien di Instalasi
penting untuk membentuk suatu tindakan. Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan Palembang BARI Tahun 2020.
hal ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu, METODE PENELITIAN
individu mempunyai dorongan untuk Metode penelitian yang digunakan
mengerti dengan pengalamannya untuk dalam penelitian ini dengan cara deskriptif

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 225


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

kuantitatif yaitu suatu metode penelitian terdapat 1 responden yang menjadi drop
yang dilakukan dengan tujuan untuk out. Responden tidak dapat mengikuti
mengetahui karakteristik dan pengetahuan penelitian dikarenakan sakit, sehingga total
perawat tentang keselamatan pasien. responden pada penelitian ini berjumlah 17
Penelitian ini dilakukan di Instalasi responden.
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI pada tanggal 06 s.d. 11 HASIL PENELITIAN
Januari tahun 2020. Populasi dalam Karakteristik Responden
penelitian ini adalah seluruh perawat Hasil penelitian karakteristik
pelaksana di Instalasi Gawat Darurat responden yang dilakukan di IGD RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Palembang BARI terhadap 17 responden
BARI. Teknik pada penelitian ini adalah penelitian terdiri dari karakteristik usia,
teknik total sampling sehingga jumlah jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, dan
sampel pada penelitian ini berjumlah 18 pelatihan diperoleh data sebagai berikut :
responden. Dengan Kriteria Inklusi sebagai Usia
berikut : Perawat pelaksana di Instalasi Hasil penelitian karakteristik
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah responden berdasarkan usia di IGD RSUD
Palembang BARI, perawat yang bersedia Palembang BARI dapat dilihat pada tabel
menjadi responden penelitian, perawat dibawah ini :
yang ada pada saat penelitian, perawat yang
tidak cuti. Namun pada penelitian ini
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuen Persentas
si e
1 Remaja Akhir 17-25 tahun 0 0

2 Dewasa awal : 26-35 Tahun 14 82.4

3 Dewasa Akhir : 36-45 Tahun 3 17.6

4 Lansia Awal 46-55 tahun 0 0

Juml 17 100
ah

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 226


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui Jenis Kelamin


bahwa sebagian besar responden berusia Hasil penelitian karakteristik
dewasa awal : 26-35 yaitu sebanyak 14 responden berdasarkan jenis kelamin di
responden (82.4%), dan berusia dewasa IGD RSUD Palembang BARI dapat dilihat
akhir : 36-45 yaitu sebanyak 3 responden pada tabel dibawah ini :
(17.6%).

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
N Jenis Kelamin Frekuen Persenta
o si se
1 Laki-laki 8 47.1

2 Perempuan 9 52.9

Jumlah 17 100

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui Pendidikan


Hasil penelitian karakteristik responden
bahwa sebagian besar responden berjenis
berdasarkan pendidikan di IGD RSUD
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 8 responden
Palembang BARI dapat dilihat pada tabel
(47.1%), dan berjenis kelamin perempuan
dibawah ini :
yaitu sebanyak 9 responden (52.9%).

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuens Persentas
i e
1 DIII Keperawatan 11 64.7
2 S1 Keperawatan 0 0

3 S1 Ners 6 35.3

4 S2 Keperawatan 0 0

5 S2 Spesialis 0 0

Jumlah 17 100

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui (64.7%), dan berpendidikan S1 Ners yaitu

bahwa sebagian besar responden berpendidikan sebanyak 6 responden (35.3%).

DIII Keperawatan yaitu sebanyak 11 responden

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 227


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

Lama Kerja lama kerja di IGD RSUD Palembang BARI


Hasil penelitian karakteristik responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
berdasarkan distribusi frekuensi responden

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja
N Lama Kerja (Tahun) Frekuen Persentas
o si e
1 Baru 10 58.8

2 Lama 7 41.2

Jumlah 17 100

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui Pelatihan


bahwa sebagian besar responden bekerja baru Hasil penelitian karakteristik
yaitu sebanyak 10 responden (58.8%), dan responden berdasarkan pelatihan di IGD
bekerja lama yaitu sebanyak 7 responden RSUD Palembang BARI dapat dilihat pada
(41.2%). tabel dibawah ini :

Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelatihan

N Pelatihan Frekue Persenta


o nsi se
1 PPGD 8 47.1
2 BTCLS 9 52.9

3 ACLS 0 0

Jumlah 17 100

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui Pengetahuan Perawat Tentang


bahwa sebagian besar responden mengikuti Keselamatan Pasien.
Hasil penelitian berdasarkan variabel
pelatihan PPGD yaitu sebanyak 8
pengetahuan perawat tentang keselamatan
responden (47.1%), dan mengikuti
pasien dapat dilihat pada tabel berikut :
pelatihan BTCLS yaitu sebanyak 9
responden (52.9%).

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 228


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Berdasarkan Pengetahuan Perawat
Tentang Keselamatan Pasien
No Pengetahuan Frekuens Persentase
i
1 Baik 6 35.3

2 Cukup 9 52.9

3 Kurang 2 11.8

Jumlah 17 100

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui pengetahuan yang dimiliki orang tersebut.


bahwa dari 17 responden, responden yang Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
memiliki pengetahuan tentang keselamatan dilakukan oleh Wulandari, Setyaningrum,
pasien di IGD dengan baik sebanyak 6 Musafaah (2016) didapatkan hasil bahwa
responden (35.3%) sedangkan responden yang responden yang berpendidikan DIII
memiliki pengetahuan tentang keselamatan Keperawatan sebanyak 39 responden (81.2%)
pasien di IGD dengan cukup yaitu sebanyak 9 sedangkan responden yang berpendidikan S1
responden (52.9%) dan responden yang Keperawatan yaitu 9 responden (18.8%).
memiliki pengetahuan tentang keselamatan Berdasarkan hasil penelitian, teori dan
asien di IGD yang kurang sebanyak 2 penelitian terdahulu. Menurut asumsi peneliti
responden (11.8 %). bahwa untuk perawat yang bekerja dirumah
sakit lebih diutamakan yang berpendidikan
PEMBAHASAN DIII dimana dimasa perkuliahannya perawat
Karakteristik Responden yang berpendidikan DIII keperawatan lebih
a. Usia
difokuskan pada pembelajaran praktik
Dari hasil penelitian yang telah
lapangan sehingga saat bekerja akan menjadi
dilakukan di IGD RSUD Palembang BARI
perawat pelaksana sedangkan perawat yang
tahun 2020 bahwa responden yang memiliki
berpendidikan S1 atau S1 Ners bekerja
latar belakang pendidikan DIII Keperawatan
dibidang struktural atau menejerial serta
sebanyak 11 responden (64.7%), sedangkan
memiliki wewenang untuk mendiagnosa
berpendidikan S1 Ners yaitu sebanyak 6
asuhan keperawatan pada pasien.
responden (35.3%).
Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2012) b. Lama Kerja
Dari hasil penelitian yang telah
menyatakan bahwa hal lain yang dapat
dilakukan di IGD RSUD Palembang BARI
mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat
tahun 2020 bahwa responden yang bekerja baru
pendidikan. Semakin tinggi pengetahuan
≤ 6.76 tahun yaitu sebanyak 10 responden
seseorang maka akan semakin baik pula
(58.8%), dan bekerja lama > 6.76 tahun yaitu

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 229


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

sebanyak 7 responden (41.2%). pengetahuan dan keterampilan sebagai kriteria


Hal ini sesuai dengan teori Rivai dan keberhasilan program kesehatan secara
Mulyadi (2010) masa kerja dapat keseluruhan. Penelitian ini sejalan dengan
mempengaruhi pengalaman kerja seseorang, penelitian yang dilakukan oleh Wulandari,
sehingga semakin lama bekerja diharapkan Setyaningrum, Musafaah (2016) didapatkan
seseorang memiliki pengalaman kerja semakin hasil bahwa sebanyak 35 responden (72.9%)
banyak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sudah mengikuti pelatihan tentang keselamatan
yang dilakukan oleh Jaladara, Jayanti, Ekawati pasien dan yang belum pernah mengikuti
(2015) bahwa diperoleh sebanyak 25 responden pelatihan sebanyak 13 responden (27.1%).
(71,4%) yang memiliki masa kerja < 5 tahun Berdasarkan hasil penelitian, teori dan
dan 10 responden (28.6%) masa kerja > 5 penelitian terdahulu. Peneliti berasumsi bahwa
tahun. perawat yang mengikuti pelatihan akan lebih
Namun penelitian ini tidak sejalan meningkatkan pengetahuan dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh keterampilannya dalam penerapan program
Wulandari, Setyaningrum, Musafaah (2016) keselamatan pasien. Di IGD perawat yang
dengan hasil masa kerja rendah < 5 tahun berusia muda dengan pendidikan DIII
sebanyak 17 responden (35.4%) sedangkan keperawatan banyak mengikuti pelatihan
masa kerja tinggi ≥ 5 tahun sebanyak 31 BTCLS karena dalam tingkatan pelatihan yang
responden ( 64,6%). lebih tinggi dari PPGD, sehingga diharapkan
Berdasarkan hasil penelitian, teori dan perawat akan lebih cepat dalam melakukan
penelitian terdahulu. Peneliti berasumsi bahwa tindakan kegawat daruratan.
perawat yang baru bekerja akan lebih cekatan d. Pengetahuan Responden Tentang
Keselamatan Pasien
dan tepat dalam melakukan tindakan sehingga
Pada penelitian ini pengetahuan perawat
di IGD dominan perawat yang berkerja baru
pelaksana tentang keselamatan pasien
dan kemungkinan pengetahuannya lebih
dikategorikan menjadi 3 yaitu baik, cukup, dan
terbaru. Sedangkan perawat yang bekerja lama
kurang. Dari hasil penelitian yang telah
dominan ditempatkan diruang rawat inap.
dilakukan didapatkan hasil bahwa dari 17
c. Pelatihan
responden yang memiliki pengetahuan tentang
Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak
keselamatan pasien di IGD terbanyak yaitu
8 responden (47.1%) yang mengikuti pelatihan
dengan kategori cukup sebanyak 9 responden
PPGD dan yang mengikuti pelatihan BTCLS
(52.9 %), dengan kategori baik sebanyak 6
yaitu sebanyak 9 responden (52.9%). Semua
responden (35.3%) dan responden yang
responden pernah mengikuti pelatihan ( PPGD
memiliki pengetahuan dengan kategori kurang
dan BTCLS ).
sebanyak 2 responden (11.8 %).
Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo
Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo
(2014) yang menyatakan bahwa pelatihan
(2014) pengetahuan merupakan domain yang
memiliki tujuan penting untuk meningkatkan

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 230


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

sangat penting dalam membentuk tindakan berpendidikan S1 Ners 35.3%.


seseorang (open behavior). Hasil penelitian ini 4. Responden bekerja baru 58.8% dan
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan bekerja lama 41.2%.
oleh Wulandari, Setyaningrum, Musafaah
5. Responden yang mengikuti pelatihan
(2016) diperoleh hasil sebagian besar
PPGD 47.1% dan pelatihan BTCLS
responden memiliki pengetahuan baik tentang
52.9%.
keselamatan pasien sebanyak 33 responden
6. Responden yang memiliki
(68,8%) dan kurang 15 responden (31.2 %).
pengetahuan tentang keselamatan
Namun penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh pasien di IGD dengan baik 35.3 %
Jaladara, Jayanti, Ekawati (2015) bahwa cukup 52.9 % kurang 11.8 %.
diperoleh 26 responden (74.3%) memiliki Saran
pengetahuan rendah dan 9 responden (25,7%) Dari hasil penelitian diatas, ada beberapa
memiliki pengetahuan yang baik. Berdasarkan saran yang perlu diperhatikan dan ditindak
hasil penelitian, teori dan penelitian terdahulu. lanjuti sebagai berikut :
Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan 1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah
yang baik didapatkan jika perawat pernah Palembang BARI
mengikuti pelatihan tentang Manajement Diharapkan bisa menjadi masukan dalam
Patient Safety sedangkan perawat di IGD mengupayakan pengembangan di Rumah
dominan hanya mengkuti pelatihan PPGD dan Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
BTCLS saja. Dan kepada perawat untuk dapat
meningkatkan pengetahuan tentang
SIMPULAN DAN SARAN keselamatan pasien sehingga dapat
Simpulan meningkatkan pelayanan rumah sakit.
Berdasarkan hasil penelitian 2. Bagi Institusi Pendidikan Stikes
mengenai karakteristik dan pengetahuan ‘Aisyiyah Palembang
perawat tentang keselamatan pasien dapat Diharapkan dapat digunakan sebagai

disimpulkan bahwa dari 17 perawat yang bahan referensi.


3. Bagi Peneliti Selanjutnya
bersedia menjadi responden diperoleh :
Diharapkan dapat melakukan penelitian
1. Responden berusia dewasa awal
lanjut mengenai faktor - faktor yang
82.4% dan berusia dewasa akhir
berhubungan dengan tingkat
17.6%.
pengetahuan perawat tentang
2. Responden berjenis kelamin laki-laki
keselamatan pasien di Instalasi Gawat
47.1% dan perempuan 52.9%. Darurat.
3. Responden berpendidikan DIII
Keperawatan 64.7% dan

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 231


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Neng Annis Fathia1, Herawaty2

DAFTAR PUSTAKA

Harefa, Dibetriyana. 2019. Gambaran Insiden Keselamatan Pasien Berdasarkan Karakteristik


Perawat Di Rumah Sakit. Jurnal Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Hungu. 2007. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta : Grasindo

Islami, K, Septo Pawelas Arso, Daru Lestantyo. 2018. Analisis Pelaksanaan Program Keselamatan
Pasien Puskesmas Mangkang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal) Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018.

Ismainar, Hetty. 2015. Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit.


https://books.google.co.id/books?id=EISYDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=
hetty+ismainar&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwim2NjlmcrlAhXEXCsKHR5mC50
Q6AEIPTAD#v=onepage&q=hetty%20ismainar&f=false. Diakses pada tanggal 16
oktober 2019.

Jaladara, V , Siswi Jayanti, Ekawati. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Praktik Perawat
Mengenai Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Instalasi Gawat Darurat RS X
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), Volume 3, Nomor 1, Januari
2015.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2014.
Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Professional 3rd
Ed. Jakarta : Salemba Medika

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban
Pasien.

Rivai, V, Mulyadi. 2010. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Ketiga. Jakarta : Raja
Grafindo Persada

Wulandari, Nanda, Ratna Setyaningrum, Musafaah. 2016. Hubungan Karakteristik Dan


Pengetahuan Perawat Dengan Sikap Mendukung Penerapan Program Keselamatan
Pasien Di RSUD Banjarbaru.

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 232

Anda mungkin juga menyukai