Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MANAJEMEN ASUHAN GIZI KLINIK (MAGK)


DI RSU ESHMUN MEDAN

DISUSUN OLEH :
AYU PUSPA NINGRUM
P01031121106

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
2024
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MANAJEMEN ASUHAN GIZI KLINIK (MAGK)
DI RSU ESHMUN MEDAN

DISUSUN OLEH :
AYU PUSPA NINGRUM
P01031121106

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
2024
LAPORAN STUDI KASUS
ASUHAN GIZI PADA PASIEN ABSES MAMAE + CKD ON HD DI RUANGAN
EMERALD RSU ESHMUN MEDAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) Bidang Gizi Klinik

DISUSUN OLEH :

AYU PUSPA NINGRUM


P01031121106

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
2024
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN STUDI KASUS


ASUHAN GIZI PADA PASIEN ABSES MAMAE + CKD ON HD
DI RUANGAN EMERALD
RSU ESHMUN MEDAN

OLEH :
AYU PUSPA NINGRUM (P01031121106)
Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 18 Maret 2024

Pembimbing 1 Pembimbing 2 CI RSU ESHMUN MEDAN

Efendi S Nainggolan, SKM, M.Kes dr. Ratna Zahara, M.Kes Nur Afni Zahara, S.Tr.Gz
NIP. 196109091985011001 NIP. 196310062000122001

Mengetahui Menyetujui

Kepala Instalasi Gizi Kepala Diklat


RSU Eshmun Medan RSU Eshmun Medan

Nur Afni Zahara, S.Tr.Gz Rahmat Sapiin Nasution, S.Kep. Ns


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Rahmat Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan mandiri praktek kerja
lapangan ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan laporan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada
1. Riris Opusunggu, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes Medan
Jurusan Gizi Lubuk Pakam
2. Efendi S Nainggolan, SKM, M.Kes selaku Pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi dakam penyelesaian tugas tersebut
3. Dr. Ratna Zahara, M.Kes selaku Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi dakam penyelesaian tugas tersebut
4. Nur Afni Zahara S.Tr.Gz selaku Kepala Instalasi Gizi RSU Eshmun Medan, Putri
Mauliza Sari Pane Amd.Gz, Grace Isabella Josette Tobing, S.Tr.Gz selaku
Pembimbing PKL yang sudah membantu, memberikan nasehat dan saran dalam
menyelesaikan laporan.
5. Seluruh pegawai dan staf di RSU Eshmun Medan
6. Kepada teman – teman PKL atas kerja sama yang baik selama penulisan laporan studi
kasus ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan masukan berupa saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Abses payudara (Abses Mamae) merupakan masalah yang umum terjadi, terutama pada
wanita menyusui. Kebanyakan abses payudara bersifat jinak. Namun, jika pasien tidak
menyusui datang dengan abses payudara, dapat menyebabkan seperti karsinoma inflamasi.
Pasien non-laktasi (tidak menyusui) yang mengalami abses payudara juga harus diskrining
agar tidak terjadi penyakit diabetes (Hidayati, 2019).
Abses payudara merupakan infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik (seperti demam)
pada ibu. Keadaan ini biasanya diawali dengan puting susu lecet/luka. Gejala-gejala yang
bisa diamati pada abses payudara antara lain kulit nampak lebih merah, payudara lebih keras
serta nyeri dan berbenjol-benjol (Riadi, 2019).
Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organitation) memperkirakan
insiden abses mamae pada ibu menyusui sekitar 2,6% - 33% dan prevalensi global adalah
sekitar 10%. Persentase ibu post partum yang menyusui melaporkan dirinya mengalami tanda
gejala mastitis di Amerika Serikat adalah 9,5% dari 1000 wanita. Data masalah menyusui
pada bulan April hingga Juni 2012 di Indonesia menunjukkan 22,5% mengalami puting susu
lecet, 42% ibu mengalami bendungan ASI, 18% ibu mengalami air susu tersumbat, 11%
mengalami mastitis, dan 6,5% ibu mengalami abses payudara yang disebabkan oleh
kesalahan ibu dalam menyusui bayinya (Aini & Vidayati, 2019).
Gagal
Prevalensi gagal ginjal kronik di dunia terutama di Amerika menurut United States
Renal Data System (USRDS) pada tahun 2013 yaitu sekitar 650.000 kasus, dan pada tahun
2014 sekitar 651.000 kasus. Menurut Indonesian Renal Registry (IRR) prevalensi gagal ginjal
di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 14.833 orang, pada tahun 2011 sebanyak 22.304
orang, dan meningkat pada tahun 2012 sebanyak 28.782 orang. Sedangkan menurut
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Penefri) di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebanyak 2.146
orang, pada tahun 2013 sebanyak 2.260 orang, dan meningkat pada tahun 2014 sebanyak
3.080 orang. Jadi kesimpulannya prevalensi gagal ginjal kronik tiap tahunnya meningkat baik
di Dunia, di Indonesia, maupun di Jawa Tengah (Wakhid et al., 2019).
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi
penyakit gagal ginjal kronis 0,3% usia 34-44 tahun, 0,4% usia 45-54 tahun, 0,5% usia 55-74
tahun dan pada kelompok usia lebih dari 75 tahun sebesar 0,6%. Jumlah kematian pasien
GGK juga menunjukkan kenaikan dari 10.478 pada tahun 1980 menjadi 90.118 pada tahun
2009. Gagal ginjal kronis memerlukan terapi yang dapat menggantikan fungsi ginjalnya,
salah satunya adalah hemodialisa. Berdasarkan data IRR (2014) diketahui bahwa jenis
layanan terapi pengganti ginjal yang diberikan oleh renal unit terbanyak adalah layanan
Hemodialisa (82%), transplantasi (2,6%), dan CAPD (12,8%) serta CRRT (2,3%), dengan
demikian hemodialisa merupakan jenis terapi yang paling banyak digunakan oleh penderita
gagal ginjal di Indonesia (Muzaenah et al., 2022).
Pasien dengan penyakit Abses Mamae dan CKD ON HD sangat memerlukan dukungan
dari berbagai hal, salah satunya dukungan gizi. Gizi diperlukan untuk mencapai atau
mempertahankan status gizi ideal serta memenuhi kebutuhan gizi untuk proses penyembuhan.
Oleh karena itu perlu adanya penatalaksanaan diit dengan NCP (Nutrition Care Process).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pemberian ikan lidah katsu, terhadap kasus Asuhan Gizi Pada
Pasien Abses Mamae + CKD ON HD di ruangan Emerald RSU Eshmun Medan?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ikan lidah katsu terhadap kasus Asuhan Gizi
Pada Pasien Abses Mamae + CKD ON HD di ruangan Emerald RSU Eshmun
Medan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan intervensi gizi pada pasien ikan lidah katsu, terhadap kasus Asuhan
Gizi Pada Pasien Abses Mamae + CKD ON HD.
b. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi hasil intervensi gizi pada pasien ikan
lidah katsu, terhadap Asuhan Gizi Pada Pasien Abses Mamae + CKD ON HD.
c. Mampu mengukur tingkat konsumsi energy dan zat gizi pasien.
d. Mampu melihat perkembangan pemeriksaan biokimia/ laboratorium.
e. Mampu melihat perkembangan pemeriksaan fisik/klinis pasien.

1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan pembelajaran untuk memahami, menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa tentang penatalaksanaan asuhan gizi rawat inap pada pasien
di RSU Eshmun Medan
2. Bagi Pasien
Untuk membantu memnuhi kebutuhan gizi pasien, membantu proses dan
penyembuhan pasien
3. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit dalam penyelenggaraan makanan
pasien rawat inap

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum Penyakit
1. ABSES MAMAE
A. Definisi
Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015) abses payudara (abses mamae) adalah
akumulasi nanah pada bagian payudara, hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada
payudara. Ia juga merupakan komplikasi akibat peradangan payudara yang sering timbul
pada minggu kedua post partum (setelah melahirkan), karena adanya pembengkakan
payudara akibat tidak menyusui dan lecet pada puting susu. Abses payudara merupakan
penyakit yang sulit sembuh sekaligus mudah untuk kambuh. Peluang kekambuhan bagi yang
pernah mengalaminya berkisar diantara 40-50%. Abeses adalah suatu penimbunan nanah,
biasanya terjadi akibat dari suatu infeksi bakteri. Jika bakteri menyusup kedalam jaringan
yang sehat, maka akan terjadi infeksi (Riadi, 2019).
Sedangkan menurut Astutik (2014) mastitis atau abses payudara adalah peradangan
payudara. Payudara menjadi merah, bengkak dan kadang kala diikuti rasa nyeri, panas, serta
suhu tubuh meningkat. Dalam payudara terasa ada massa padat (lump) dan di luarnya kulit
menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan
diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut (Riadi, 2019).
Jadi dapat disimpulkan bahwa abses payudara adalah komplikasi dari peradangan pada
payudara (mastitis) yang menyebabkan terdapatnya akumulasi nanah pada bagian payudara.

B. Etiologi
Abses mamae biasanya disebabkan oleh bakteri yang umum ditemukan pada kulit
normal (Staphylococcus aureus). Infeksi terjadi khususnya pada saat ibu menyusui. Bakteri
masuk ke tubuh melalui kulit yang rusak, biasanya pada puting susu yang rusak pada masa
awal menyusui. Area yang terinfeksi akan terisi dengan nanah (Riadi, 2019).
Abses payudara laktasional yang terjadi selama menyusui cenderung terjadi pada awal
menyusui ketika seorang ibu yang belum berpengalaman mengalami cracked nipple. Selain
itu, dapat juga terjadi ketika pembengkakan terjadi akibat drainase ASI yang tidak memadai.
Abses payudara non laktasi sepenuhnya berbeda dari yang terjadi selama menyusui. Abses
terjadi di jaringan peri areolar, sering kambuh, dan organisme yang menginfeksi adalah
campuran bacteroides, S. aureus, streptococci anaerob, dan enterococc (Galang Tanjung,
2015).
Faktor risiko abses payudara sebagai komplikasi dari mastitis laktasimeliputi usia ibu>
30 tahun, kehamilan pertama, usia kehamilan ≥ 41 minggu, dan penggunaan tembakau.
Faktor risiko untuk abses staphylococcus pada ibu menyusui pada satu penelitian
mengidentifikasi masalah dengan menyusui dan ibu yang bekerja di luar rumah juga sebagai
faktor risiko (Galang Tanjung, 2015)

C. Patofisiologi
Payudara mengandung lobulus payudara, yang masing-masing bermuara ke saluran
laktiferus, yang kemudian bermuara di permukaan puting susu. Ada sinus laktiferus yang
merupakan tempat penampungan susu selama menyusui. Saluran laktiferus mengalami
epidermalisasi dimana produksi keratin dapat menyebabkan saluran menjadi tersumbat, dan
pada gilirannya dapat mengakibatkan pembentukan abses. Abses yang berhubungan dengan
menyusui biasanya dimulai dengan abrasi atau jaringan di puting susu, yang menjadi jalan
masuk bagi bakteri. Infeksi sering muncul pada minggu kedua pascapersalinan dan sering
kali dipicu oleh adanya stasis ASI. Organisme paling umum yang diketahui menyebabkan
abses payudara adalah S. aureus , namun dalam beberapa kasus, Streptococci, dan
Staphylococcus epidermidis juga mungkin terlibat. Wanita dianjurkan untuk terus menyusui
atau menggunakan pompa payudara untuk terus mengalirkan ASI dari saluran yang terkena

D. Penanganan Medis
Insisi dan drainase merupakan standar perawatan abses payudara. Jika pasien diperiksa
di layanan kesehatan primer oleh penyedia layanan yang merasa tidak nyaman dalam
melakukan prosedur ini, pasien mungkin akan diberikan antibiotik dan dirujuk ke dokter
bedah umum untuk mendapatkan pengobatan definitif. Aspirasi jarum dapat dilakukan pada
abses yang berukuran kurang dari 3 cm atau pada abses laktasi. Abses non-laktasi memiliki
tingkat kekambuhan yang lebih tinggi dan seringkali memerlukan beberapa prosedur
drainase. Insisi dan drainase memiliki tingkat kekambuhan yang lebih rendah, namun lebih
invasif dibandingkan aspirasi jarum dan dapat menyebabkan jaringan parut dan kemungkinan
kerusakan kosmetik. Jika terjadi kekambuhan abses setelah aspirasi jarum, harus dilakukan
insisi dan drainase. Jika terdapat rongga yang besar, ikuti sayatan dan drainase, pengepakan
rongga dapat dilakukan untuk meningkatkan drainase lebih lanjut dan mencegah
penyembuhan sayatan kulit sebelum drainase selesai. Biasanya, luka ini sembuh dengan
cepat. Jika penyebab abses adalah saluran laktiferus yang tersumbat atau ekstatik, mungkin
diperlukan eksisi bedah.
Antibiotik dapat diberikan sebelum atau setelah drainase abses payudara. Ada banyak
pilihan pengobatan, dan kemungkinan patogen yang terlibat harus dipertimbangkan
berdasarkan riwayat pasien. Penting juga untuk mempertimbangkan apakah pasien sedang
menyusui dan apakah antibiotik yang diberikan aman untuk pasien menyusui. Kultur harus
diperoleh untuk memandu terapi antibiotik, terutama pada abses payudara berulang. Beberapa
antibiotik yang perlu dipertimbangkan adalah nafcillin, Augmentin, doxycycline,
Trimethoprim, clindamycin, atau vancomycin. Antibiotik mungkin diperlukan selama 4-7
hari.
Pasien dengan abses payudara besar atau tanda-tanda sepsis harus dipertimbangkan untuk
dirawat di rumah sakit. Abses payudara yang besar mungkin memerlukan sayatan dan
drainase di ruang operasi, membalut luka untuk penyembuhan sekunder, dan mungkin
antibiotik intravena.
Pengendalian nyeri dengan NSAID dan/atau obat resep juga harus dipertimbangkan.
Jika abses payudara telah terdiagnosis, bayi sebaiknya tidak disusui pada payudara tersebut
untuk mencegah penularan infeksi (Ariel E. Toomey; Jacquwline K.Le, 2023).

2. CKD ON HD
A. Definisi

B. Etiologi
C. Patofisiologi
D. Penanganan Medis

2.2 Nutrisi Pada Penyakit


1. Tujuan Diet
2. Syarat Diet
3. Macam Diet dan Indikasi Pemberian
4. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan tidak Dianjurkan

2.3 Intervensi Gizi Ikan Lidah Katsu


1. Ikan Lidah

2.4 Kolaborasi Dengan Tenaga Medis Lain


Kolaborasi adalah suatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat
hubungan antar pekerja atau profesi yang memiliki profesi berbeda namun tetap saling
bekerja sama dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai
bersama.
Kolaborasi terdiri dari bebagai profesi kesehatan seperti dokter, perawat, psikiater, ahli
gizi, farmasi, pendidikan di bidang kesehatan, dan pekerja sosial. Tujuan utama kolaborasi
tim kesehatan adalah memberikan pelayanan yang tepat, oleh tim kesehatan yang tepat, di
waktu yang tepat, serta di dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan
optimal.
Kolaborasi mempunyai hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan
rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asupan pada pasien. Dalam
praktiknya, kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan diagnosa pasien serta bekerjasama
dalam penatalaksanaan dan pemberian asuhan. Masing-masing tenaga kesehatan dapat saling
berkonsultasi dengan tatap muka langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak
perlu hadir ketika tindakan dilakukan. Petugas kesehatan yang ditugaskan menangani pasien
bertanggung jawab terhadap keseluruhan penatalaksaan asuhan

BAB III
PERENCANAAN DAN INTERVENSI ASUHAN GIZI
3.1 Perencanaan Asuhan Gizi
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. SMS
No RM : 00064148
Umur : 37 Tahun
Tanggal Lahir : 18 – 07 - 2024
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Ruangan : Emerald/ 322
Diagnosis : Abses Mamae + CKD ON HD
BB : 69 kg
TB : 170 cm
Tanggal Masuk : 12 – 03 - 2024
Tanggal Menjadi Kasus : 13 – 03 - 2024
Table 2. Perencanaan Asuhan Gizi
PERENCANAAN ASUHAN GIZI
Parameter yang Metode Target Pencapaian
diamati
Antropometri Pengukuran BB dan TB pasien Normal
Biokimia Hasil nilai laboratorium pasien Hasil nilai laboratorium
yang dilihat dari catatan rekam pasien mencapai nilai
medis pasien normal
Fisik/Klinis Hasil cek fisik/klinis pasien Setiap hari selama rencan
yang dilihat dari catatan rekam intervensi pasien
medis pasien dan melihat atau Fisik/klinis pasien normal
menanyakan langsung kepada
pasien
Asupan Makanan Recall 24 jam Asupan meningkat sesuai
dengan kebutuhan pasien
Diagnosis Gizi Menyusun diagnosis gizi NI, NC, dan NB tidak
berdasarkan tiga domain, yaitu ditemukan masalah
domain intake, domain clinik,
dan domain behavior
Intervensi Gizi  Perencanaan Diet TKTP  Keadaan pasien baik/
dan rencan pemberian normal
makanan tambahan Ikan BB : 69 kg
lidah katsu TB : 170 cm
 Perhitungan kebutuhan Umur : 37 tahun
pasien BBI : 63 kg
IMT : 23,9 kg/m2
 Energi = 35kkal x
69kg
= 2.400kkal
 KH = 60% x 1.288 : 4
= 193,2 gram
 P = 25% x 1.288 : 4
= 80,5 gram
 L = 15% x 1.288 : 9
= 21,4 gram

Implementasi/pemesanan Diet dihabiskan Jenis


diet : TKTP
Bentuk makanan : Biasa
Frekuensi makan : 3x
makan utama dan 3x
makan selingan dalam
sehari.
Cara pemberian : Oral
Monitoring dan Melihat dari catatan rekam Antropometri, biokimia,
Evaluasi medis serta wawancara fisik/klinis, dan asupan
langsung kepada pasien atau makanan normal
keluarga pasien

3.2 Intervensi Asuhan dan Implementasi Gizi


Intervensi gizi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan terapi pemberian
makanan tambahan hasil modifikasi resep yaitu “Ikan Lidah Katsu” sebanyak 1 ikan (80 g)
dengan bahan utama ikan lidah. Intervensi diberikan pada makan pagi pukul 07.00 WIB,
Makan Siang pukul 11.00 WIB, Makan Malam pukul 17.00 WIB selama tiga hari.

Gambar 1. Ikan Lidah Katsu

Tabel 3. Intervensi Asuhan dan Implementasi Gizi


Bahan Ikan Lidah Katsu Alat Yang Digunakan
 Ikan Lidah 80gr  Timbangan makanan
 Telur 60gr  Pisau
 Tepung panir 10gr  Baskom
 Bawang putih 6gr  Telenan
 Minyak 20gr  Sendok
 Kuali
 Sudip
 Saringan
 Piring
 Langkah – langkah membuat ikan lidah katsu
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cuci bersih ikan. Fillet ikan lidah
3. Parut bawang putih lumurin ke daging ikan agar tidak bau amis
4. Setelah itu daging ikan dilumuri ke telur lalu ke tepung panir
5. Masak daging ikan dengan menggunakan minyak panas

 Kandungan Gizi Ikan Lidah Katsu


Tabel 4. Kandungan Gizi Ikan Lidah Katsu
Bahan Jumlah Energi Prot Lemak KH Serat Sodium
makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg)
Ikan lidah 80 83,2 12,48 2,56 1,66 0 0
Telur 60 93,1 7,6 6,4 0,7 0,0 74,4
Tepung panir 10 33,3 1 0 7,3 0 0
Bawang putih 6 5,3 0,2 0,0 1,2 0,2 0,4
Minyak 20 172,4 0,0 20 0,0 0,0 0,0

BAB IV
HASIL ASUHAN GIZI
Tabel 5. Proses Asuhan Gizi Terstandar
Nama : Nyonya SMS No RM : 00064148
ASUHAN GIZI Umur : 37 tahun 7 bulan 25 hari Bangsal/Kamar : Emerald/322
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 13-03-2024
Diagnosis Medis : Abses Mamae + CKD on HD

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 69kg TB : 170cm IMT : 23,9kg/m2 BBI : 63kg

Kesimpulan : Berdasarkan nilai antropometri Nyonya SMS IMTnya Normal


B. Biokimia :
 Hb : 8,7 g/dl (Rendah)
 Leukosit : 11,29 103 /mm 3 (Tinggi)
 LED : 27 mm/jam (Tinggi)
 Trombosit : 362 103 /mm 3 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia pasien : Hb rendah, leukosit dan LED tinggi
C. Klinis/Fisik :
Sesak nafas, pusing

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 37,4ºC (Tinggi)
 Tekanan Darah : 189/86mmHg (Tinggi)
 Nadi : 119 x/mnt (Normal)
 RR : 22 x/mnt (Tinggi)

Kesimpulan : Nyonya SMS mengalami penaikan suhu, peningkatan tekanan darah,


peningkatan pernafasan
D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :
4. Asupan Makanan
 Energi : 1.800kkal
 Protein : 40gr
 Lemak : 40gr
 KH :250gr

Kesimpulan : Asupan makanan tidak terpenuhi, dan pasien tidak nafsu makan, tidak suka
mengkonsumsi daging

5. Riwayat Penyakit Pasien : CKD ON HD, Asam Lambung, Pembengkakan jantung

DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 : Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan gangguan gastrointestinal ditandai
dengan mual muntah
NC 2.2: Perubahan nilai laboratorium terkait gizi dan makanan berkaitan dengan tidak nafsu
makan ditandai dengan nilai Hb 8,7 g/dl.
NB 1.3 : Tidak siap untuk diet/ merubah perilaku berkaitan dengan kebiasaan makan yang
buruk ditandai dengan sering konsumsi MSG dan membeli makanan cepat saji.

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
 Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi.
 Mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan
aktivitas normal sehingga mempunyai kualitas hidup baik
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
 Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
2. Cara Pemberian (Route) : Oral
3. Syarat Diet :
 Kebutuhan energi 35kkal/kg BB ideak pada pasien hemodialisis (HD). Untuk usia >
60 tahun kebutuhan energi 30 – 35 kkal/kg BBI.
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam
amino yang hilang selama proses hemodialisis. Protein 1,2 g/kg BB ideal/hari.
Protein hendaknya 50% bernilai biologi tinggi berasal dari protein hewani.
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak berkisar 55 – 70%
 Lemak 15 – 30% dari total energi
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 1
gram ditambah dengan penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram
untuk tiap ½ liter urine. Apabila tidak ada urine yang keluar natrium 2 gram
 Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 2
gram ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram untuk tiap 1
liter urine. Kebutuhan kalium dapat pula diperhitungkan 40mg/kg BB.

Kalsium individual, kebutuhan tinggi yaitu 1000mg, maksimum 2000 mg/hari. Jika
perlu diberikan suplemen kalsium
 Fosfor dibatasi yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari. Berkisar 800 - 1000 mg
 Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine 24 jam ditambah 500 – 750 ml
 Jika nafsu makan berkurang sehingga asupan per oral tidak mencukupi anjuran,
berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi.
4. Terapi Diet : RG + TKTP
5. Kebutuhan Gizi :
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,85 x TB) – (4,7 x U)
BMR = 655 + (9,8 x 69) + (1,85 x 1,70) – (4,7 x 37)
BMR = 655 + (676,2) + (3,145) – (173,9)
BMR = 1.331,2 + (-170,7)
BMR = 1.160,5 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 1.160,5 x 1 x 1,2
TEE = 1.392,6 kkal

KH = 60% x 1.392 : 4 = 208,8 gram


P = 25% x 1.392 : 4 = 87 gram
L = 15% x 1.392 : 9 = 23,2 gram

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : RG + TKTP Bentuk : MB Ekstra : Ikan Lidah Katsu

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mempertahankan status
badan gizi normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit, KGD
Fisik/Klinik Tekanan darah, Suhu, Setiap hari Normal
Respirasi, Nadi, Mual,
Muntah
Dietary Asupan Makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…

1. Tujuan Diet :
 Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi.
 Mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan aktivitas
normal sehingga mempunyai kualitas hidup baik
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
 Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Kebutuhan energi 35kkal/kg BB ideak pada pasien hemodialisis (HD). Untuk usia >
60 tahun kebutuhan energi 30 – 35 kkal/kg BBI.
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam
amino yang hilang selama proses hemodialisis. Protein 1,2 g/kg BB ideal/hari. Protein
hendaknya 50% bernilai biologi tinggi berasal dari protein hewani.
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak berkisar 55 – 70%
 Lemak 15 – 30% dari total energi
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 1 gram
ditambah dengan penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram untuk tiap ½
liter urine. Apabila tidak ada urine yang keluar natrium 2 gram
 Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 2 gram
ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram untuk tiap 1 liter
urine. Kebutuhan kalium dapat pula diperhitungkan 40mg/kg BB.
 Kalsium individual, kebutuhan tinggi yaitu 1000mg, maksimum 2000 mg/hari. Jika
perlu diberikan suplemen kalsium
 Fosfor dibatasi yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari. Berkisar 800 - 1000 mg
 Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine 24 jam ditambah 500 – 750 ml
 Jika nafsu makan berkurang sehingga asupan per oral tidak mencukupi anjuran,
berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi.

3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, bihun, mie, jagung, makaroni, tepung – tepungan, telur, daging, ikan,
ayam, minyak jagung, minyak kacang, semua sayuran dan buah yang rendah
kalium.
Dilarang : Kentang, havermut, singkong, ubi, kacang – kacangan, tahu, tempe, lemak
hewan, minyak kelapa, sayuran dan buah yang tinggi kalium
Dibatasi : Garam

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Intervensi Gizi
Tatalaksan gizi yang akan direncanakan dan akan dilakukan adalah memnenuhi
kebutuhan pasien dengan energi 2.400 kkal/hari. Intervensi pemberian ikan lidah katsu
diberikan untuk melihat daya terima pasien terhadap makanan tambahan dan membantu
meningkatkan Haemoglobin pasien. Intervensi gizi dilakukan pada pasien di ruangan rawat
inap penyakit dalam pada waktu pagi hari pukul 07.00 WIB, siang hari pukul 11.00 WIB,
Sore hari pukul 17.00 WIB. Ikan lidah katsu diberikan sebanyak 1 porsi (80 gr) dengan bahan
utama ikan lidah. Pemberian makanan tambahan diberikan pada tanggal 13 – 15 maret 2024.

5.2 Hasil Monitoring dan Evaluasi


Tabel 6. Hasil Monitoring dan Evaluasi
MONITORING DAN EVALUASI
Parameter Pengukuran/pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB : 69 kg 3 hari Normal
TB : 170 cm
IMT : 23,9 kg/m2
BBI : 63 kg
Biokimia Hb : 8,7 g/dl 3 hari 12 – 16 g/dl
Leukosit: 11,29 103 /mm 3 5 – 11 103 /mm 3
Klinis/Fisik TD : 189/86 mg/dl 3 hari TD : <130/85 mmHg
Nadi : 119 x/mnt Nadi : 60 – 100 x/mnt
RR : 22 x/mnt RR : 20 – 30 x/mnt
Suhu : 37,4ºC Suhu : 36 – 37 ºC
Keadaan umum Normal
Dietary Energi : Protein : Lemak Setiap Asupan makan tercukupi
hari
Edukasi Jenis, jumlah, dan jadwal 3 hari Sesuai standar makanan RS
pengetahuan makanan sesuai kebutuhan
gizi tentang diet pasien dan diolah sesuai
TKTP + RG standar makanan di RS
Terapi diet yang diberikan kepada pasien yaitu, Diet TKTP + RG dengan tujuan
untuk memberikan siet sesuai kebutuhan pasien

5.3 Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi


Tabel 7. Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi
Tanggal Keterangan Hasil Recall 24 % Asupan
jam
13 Maret 2024 Makan pagi sisa 1/2 E : 1.150 kkal E : 82%
Makan siang habis P : 60 gr P : 68%
Makan malam sisa 1/2 L : 15 gr L : 64%
KH : 185 gr KH : 88%
14 Maret 2024 Makan pagi habis E : 1.295 kkal E : 93%
Makan siang habis P : 80 gr P : 91%
Makan malam habis 1/2 L : 20 gr L : 86%
KH : 198 gr KH : 94%
15 Maret 2024 Makan pagi habis E : 1.390 kkakl E : 99%
Makan siang habis P : 86 gr P : 98%
Makan malam habis L : 21 gr L : 90%
KH : 205 KH : 98%

Tabel 8. Data Asupan Nutrisi


Food Recall Kebutuhan Rata – Rata Rata – Rata %
Kebutuhan Asupan
Energi (kkal) 1.392,6 1.278,3 91%
KH (gr) 208,8 196 93%
Protein (gr) 87 75,3 86%
Lemak (gr) 23,2 18,6 80%

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa kebiasaan makan Ny. SMS menunjukkan
asupan makan sudah normal dengan kebutuhan sehari dimana dalam rata – rata energi 91%,
KH 93%, protein 86%, lemak 80%.
Perbandingan antara kebutuhan anmnessa dengan kebutuhan sehari Ny. SMS
menunjukkan bahwa hasil anamnesa tidak terlalu berbeda dengan asupan kebutuhan Ny.SMS
seharusnya. Tetapi pada untuk asupan protein Ny.SMS termasuk kurang. Hal ini disebabkan
oleh asupan protein yang kurang.
CHART TITLE

5.4 Perkembangan Pengukuran Antropometri


Tabel 9. Perkembangan Pengukuran Antropometri
Tanggal Antropometri Angka Normal
13/03/2024 – 15/03/2024 BB = 69 kg BBI = 63 kg
TB = 170 cm
Keterangan Berat Badan Ny. SMS Normal
Berdasarkan pengukuran antropometri Berat Badan pasien selama 3 hari, pasien tidak
ada mengalami penurunan Berat Badan.
5.5 Perkembangan Pemeriksaan Biokimia/Laboratorium
Tabel 10. Perkembangan Pemeriksaan Biokimia
Jenis Satuan Tanggal
Pemeriksaan Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4
masuk RS 13-03-2024 14-03-2024 15-03-2024
12-03-2024
Haemoglobin g/dl 8,7 - - 9,7
Berdasarkan hasil pemeriksaan Biokimia/Laboratorium selama 3 hari, terdapat
perubahan nilai biokimia/laboratorium yaitu nilai haemoglobin menurun pada hari keempat.

5.6 Perkembangan Pemeriksaan Fisik


Tabel 11. Perkembangan Pemeriksaan Fisik
Pemerikasaan Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3

Tekanan Darah 195/99 mmHg 189/86 mmHg 178/84 mmHg


Respirasi 22 x/mnt 22 x/mnt 20 x/mnt
Denyut Nadi 119 x/mnt 114 x/mnt 100 x/mnt
Suhu Tubuh 37,4ºC 36,4ºC 36,2ºC

Tabel 12. Perkembangan Pemeriksaan Klinis


Pemeriksaan Hari 1 Hari 2 Hari 3

Lemas - - -
Kepala pusing + - -
Sesak nafas + - -
Mual + + -
Muntah + - -

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
PENYAKIT MENDALAM
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : Nyonya SMS No RM : 00064148
ASUHAN GIZI Umur : 37 tahun 7 bulan 25 hari Bangsal/Kamar : Emerald/322
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 13-03-2024
Diagnosis Medis : Abses Mamae + CKD on HD

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

E. Antropometri
BB : 69kg TB : 170cm IMT : 23,9kg/m2 BBI : 63kg

Kesimpulan : Berdasarkan nilai antropometri Nyonya SMS IMTnya Normal


F. Biokimia :
 Hb : 8,7 g/dl (Rendah)
 Leukosit : 11,29 103 /mm 3 (Tinggi)
 LED : 27 mm/jam (Tinggi)
 Trombosit : 362 103 /mm 3 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia pasien : Hb rendah, leukosit dan LED tinggi
G. Klinis/Fisik :
Pasien mengatakan sesak nafas, mual, muntah, pusing

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 37,4ºC (Tinggi)
 Tekanan Darah : 189/86mmHg (Tinggi)
 Nadi : 119 x/mnt (Normal)
 RR : 22 x/mnt (Tinggi)

Kesimpulan : Nyonya SMS mengalami penaikan suhu, peningkatan tekanan darah,


peningkatan pernafasan

H. Dietary History
6. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
7. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
8. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :
9. Asupan Makanan
 Energi : 1.800kkal
 Protein : 40gr
 Lemak : 40gr
 KH :250gr

Kesimpulan : Asupan makanan tidak terpenuhi, dan pasien tidak nafsu makan, tidak suka
mengkonsumsi daging

10. Riwayat Penyakit Pasien : CKD ON HD, Asam Lambung, Pembengkakan jantung

DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 : Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan gangguan gastrointestinal ditandai dengan
mual muntah

NC 2.2 : Perubahan nilai laboratorium terkait gizi dan makanan berkaitan dengan tidak nafsu
makan ditandai dengan nilai Hb 8,7 g/dl.

NB 1.3 : Tidak siap untuk diet/ merubah perilaku berkaitan dengan kebiasaan makan yang
buruk ditandai dengan sering konsumsi MSG dan membeli makanan cepat saji.
INTERVENSI GIZI
6. Tujuan Diet :
 Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi.
 Mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan
aktivitas normal sehingga mempunyai kualitas hidup baik
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
 Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
7. Cara Pemberian (Route) : Oral
8. Syarat Diet :
 Kebutuhan energi 35kkal/kg BB ideak pada pasien hemodialisis (HD). Untuk usia >
60 tahun kebutuhan energi 30 – 35 kkal/kg BBI.
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam
amino yang hilang selama proses hemodialisis. Protein 1,2 g/kg BB ideal/hari.
Protein hendaknya 50% bernilai biologi tinggi berasal dari protein hewani.
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak berkisar 55 – 70%
 Lemak 15 – 30% dari total energi
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 1
gram ditambah dengan penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram
untuk tiap ½ liter urine. Apabila tidak ada urine yang keluar natrium 2 gram
 Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 2
gram ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram untuk tiap 1
liter urine. Kebutuhan kalium dapat pula diperhitungkan 40mg/kg BB.
 Kalsium individual, kebutuhan tinggi yaitu 1000mg, maksimum 2000 mg/hari. Jika
perlu diberikan suplemen kalsium
 Fosfor dibatasi yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari. Berkisar 800 - 1000 mg
 Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine 24 jam ditambah 500 – 750 ml
 Jika nafsu makan berkurang sehingga asupan per oral tidak mencukupi anjuran,
berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi.
9. Terapi Diet : RG + TKTP
10. Kebutuhan Gizi :
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,85 x TB) – (4,7 x U)
BMR = 655 + (9,8 x 69) + (1,85 x 1,70) – (4,7 x 37)
BMR = 655 + (676,2) + (3,145) – (173,9)
BMR = 1.331,2 + (-170,7)
BMR = 1.160,5 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 1.160,5 x 1 x 1,1
TEE = 1.288,1 kkal

KH = 60% x 1.288 : 4 = 193,2 gram


P = 25% x 1.288 : 4 = 80,5 gram
L = 15% x 1.288 : 9 = 21,4 gram

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : RG + TKTP Bentuk : MB Ekstra : Ikan Lidah Katsu

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mempertahankan status
badan gizi normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit, KGD
Fisik/Klinik Tekanan darah, Suhu, Setiap hari Normal
Respirasi, Nadi, Mual,
Muntah
Dietary Asupan Makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
4. Tujuan Diet :
 Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi.
 Mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan aktivitas
normal sehingga mempunyai kualitas hidup baik
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
 Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
5. Prinsip/Syarat Diet :
 Kebutuhan energi 35kkal/kg BB ideak pada pasien hemodialisis (HD). Untuk usia >
60 tahun kebutuhan energi 30 – 35 kkal/kg BBI.
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam
amino yang hilang selama proses hemodialisis. Protein 1,2 g/kg BB ideal/hari. Protein
hendaknya 50% bernilai biologi tinggi berasal dari protein hewani.
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak berkisar 55 – 70%
 Lemak 15 – 30% dari total energi
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 1 gram
ditambah dengan penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram untuk tiap ½
liter urine. Apabila tidak ada urine yang keluar natrium 2 gram
 Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam, yaitu 2 gram
ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari, yaitu 1 gram untuk tiap 1 liter
urine. Kebutuhan kalium dapat pula diperhitungkan 40mg/kg BB.
 Kalsium individual, kebutuhan tinggi yaitu 1000mg, maksimum 2000 mg/hari. Jika
perlu diberikan suplemen kalsium
 Fosfor dibatasi yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari. Berkisar 800 - 1000 mg
 Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine 24 jam ditambah 500 – 750 ml
 Jika nafsu makan berkurang sehingga asupan per oral tidak mencukupi anjuran,
berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi.

6. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, bihun, mie, jagung, makaroni, tepung – tepungan, telur, daging, ikan,
ayam, minyak jagung, minyak kacang, semua sayuran dan buah yang rendah
kalium.
Dilarang : Kentang, havermut, singkong, ubi, kacang – kacangan, tahu, tempe, lemak
hewan, minyak kelapa, sayuran dan buah yang tinggi kalium
Dibatasi : Garam

PENYAKIT TIDAK MENDALAM


KASUS 1
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : Tuan K No RM : 00072248
ASUHAN GIZI Umur : 34 tahun 5 bulan 3 hari Bangsal/Kamar : Topaz/522
JK : Laki – Laki Tanggal Masuk : 11-03-2024
Diagnosis Medis : Colic Abdomen

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 93kg TB : 163cm IMT : 32,6kg/m2 BBI : 56,7kg
Kesimpulan : Berdasarkan nilai antropometri Tuan Kurniyadi IMTnya Obesitas Kelas I
B. Biokimia
 Haemoglobin : 16,1g/dl (Tinggi)
 Leukosit : 9,55 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 5 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 229 103 /mm 3 (Normal)
 KGD : 393 mg/dl (Tinggi)

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan biokima Hb dan KGD mengalami peningkatan


C. Klinis/Fisik
Nyeri ulu hati, mual, muntah, lemas, pusing

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 36ºC
 Tekanan darah : 142/96 mmHg
 Nadi : 80 x/mnt
 RR : 20 x/mnt

Kesimpulan : Tuan K mengalami penurunan suhu, peningkatan tekanan darah, penurunan


nadi
D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan :
 Energi : 2.950kkal (116%)
 Protein : 70gr (107%)
 Lemak : 80gr (114%)
 KH : 650gr (156%)

Kesimpulan : Tuan K tidak memiliki alergi makanan, pantangan makanan dan diet yang
dijalani, Asupan makan berlebih
Riwayat Penyakit Pasien : -
DIAGNOSIS GIZI

NI 2.2 : Kelebihan asupan oral berkaitan dengan kebiasaan makan dalam porsi besar ditandai
dengan mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan terutama karbohidrat dan lemak
(156% dan 114%)

NC 2.2 : Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan penyakit pasien ditandai dengan kadar
gula darah dan tekanan darah yang tinggi
NC 3.3.3 : Kelebihan BB/Obesitas Kelas I berkaitan dengan berat badan dan tinggi badan ditandai
dengan IMT 32,6 Kg/m2

NB 1.1 : Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan penyakit pasien
ditandai dengan pola makan yang salah yaitu makan dengan jumlah porsi yang besar.

INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet : Untuk menurunkan tekanan darah dan untuk penurunan berat
badan
2. Bentuk Makanan : MB (Makanan Biasa)
3. Cara Pemberian (Route): Oral
4. Syarat Diet :
 Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berat badan ideal disarankan
untuk diet kalori dan olahraga
 Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
 Asupan natrium dibatasi <2.300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum
mencapai target dibatasi hingga mencapai 1.500 mg/hari
 Konsumsi kalium 4.700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan kalium
dan penurunan asupan rasio Na-K dengan penurunan tekanan darah
 Memenuuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu penurunan
tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
hingga 4 mmHg dan 2 mmHg tekanan darah diastolik.
 Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah dengan
suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
1,0-5,6 mmHg
 Pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit ginjal
kronik dengan hemodialiss atau sirosis hati maka syarat dan prinsip diet hahrus
dimodifikasi/disesuaikan dengan kondisi penyakit.
5. Terapi Diet : RG (Rendah Garam)
6. Kebutuhan Gizi :
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
BMR = 66 + (13,7 x 93) + (5 x 1,63) – (6,8 x 34)
BMR = 66 + (1.274,1) + (8,15) – (231,2)
BMR = 1.340,1 + (-223)
BMR = 1.117,1 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 1.117,1 x 1,25 x 1,2
TEE = 1.675 kkal

KH = 60% x 1.675 : 4 = 251,2 gram


P = 15% x 1.675 : 4 = 62,8 gram
L = 25% x 1.675 : 9 = 46,5 gram

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : RG (Rendah Garam) Bentuk : MB Ekstra : -

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mencapai status gizi
badan normal
Biokimia Hb, Leukosit, Trombosit, 3 hari sekali Normal
KGD
Fisik/Klinik Tekanan darah, Suhu, Setiap hari Normal
Respirasi, Nadi
Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
1. Tujuan Diet : Untuk menurunkan tekanan darah dan untuk penurunan berat badan
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berat badan ideal disarankan
untuk diet kalori dan olahraga
 Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
 Asupan natrium dibatasi <2.300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum
mencapai target dibatasi hingga mencapai 1.500 mg/hari
 Konsumsi kalium 4.700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan kalium
dan penurunan asupan rasio Na-K dengan penurunan tekanan darah
 Memenuuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu penurunan
tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
hingga 4 mmHg dan 2 mmHg tekanan darah diastolik.
 Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah dengan
suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
1,0-5,6 mmHg
 Pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit ginjal
kronik dengan hemodialiss atau sirosis hati maka syarat dan prinsip diet hahrus
dimodifikasi/disesuaikan dengan kondisi penyakit.
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Gandum utuh, oat, beras, kentang, singkong, ikan, daging, unggas tanpa kulit,
telur 1butir/hari, kacang-kacangan segar, semua buah dan sayuran segar,
minyak kelapa sawit, margarin dan mentega tanpa garam, teh dan jus buah
dengan pembatasan gula, air putih, susu rendah lemak, rempah -rempah,
bumbu, garam dengan penggunaan yang terbatas.
Dilarang : Biskuit yang yang diawetkan dengan natrium, nasi uduk, daging merah
bagian lemak, ikan kaleng, kornet sosis, ikan asap, ati, ampela, olahan daging,
dengan natrium, olahan kacang yang diawetkan dan mendapat campuran
natrium, sayuran kaleng vyang diawetkan dan mendapat campuran natrium,
buah-buahan kaleng, asinan, dan manisan buah, margarin, mentega,
mayonaise, minuman kemasan dengan pemanis tambahan dan pengawet,
vetsin, kecap,saus, bumbu instan.
Dibatasi : Garam

KASUS 2
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : Nyonya HBH No RM : 00071562
ASUHAN GIZI Umur : 69 tahun 8 bulan 2 hari Bangsal/Kamar : Emerald/315
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 23 – 02 – 2024
Diagnosis Medis : PPOK

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 49kg TB : 157cm IMT : 19,9kg/m2 BBI : 51,3kg

Kesimpulan : Berdasarkan nilai antropometri Ny Heddyna IMT Normal

B. Biokimia
 Haemoglobin : 13,2 g/dl
 Leukosit : 8,2 103 /mm 3
 LED : 2,4 mm/jam
 Trombosit : 199 103 /mm 3

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia pasien : Hb, Leukosit, LED, Trombosit Normal
C. Klinis/Fisik
Lemas, sesak, mual, badan terasa pegal – pegal, batuk kering

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 36ºC
 Tekanan Darah : 155/73 mmHg
 Nadi : 91 x/mnt
 RR : 26 x/mnt

Kesimpulan : Berdasarkan data Klinis/Fisik pasien : suhu (rendah), tekanan darah (tinggi)
D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan :
 Energi : 1.350kkal
 Protein : 60gr
 Lemak : 50gr
 KH : 200gr

Kesimpulan : Nafsu makan pasien berkurang

Riwayat Penyakit Pasien : Asma


DIAGNOSIS GIZI

NI 1.2 : Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan gangguan gastrointestinal ditandai dengan
mual muntah
NB 2.5 : Kualitas hidup yang buruk berkaitan dengan lingkungan, ditandai dengan suka
merokok
INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Makanan : Lunak (M2)
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
5. Terapi Diet : TKTP
6. Kebutuhan Gizi :
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,85 x TB) – (4,7 x U)
BMR = 655 + (9,8 x 49) + (1,85 x 157) – (4,7 x 69)
BMR = 655 + (480,2) + (290,45) – (324,3)
BMR = 1.135,2 + (-33,85)
BMR = 1.101,35 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 1.101 x 1,12 x 1,3
TEE = 1.603 kkal

KH = 70% x 1.603 : 4 = 280,5 gram


P = 15% x 1.603 : 4 = 60,11 gram
L = 15% x 1.603 : 9 = 26,71 gram

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : TKTP Bentuk : Lunak Ekstra : Telur rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mempertahankan status
badan gizi normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit
Fisik/Klinik Suhu, TD, Nadi, RR Setiap hari Normal
Batuk kering, mual, lemas,
sesak
Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi, yaitu 2,0 – 2,5 gr/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi : Tinggi lemak

KASUS 3
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : Nyonya PS No RM : 00071743
ASUHAN GIZI Umur : 69 tahun 4 bulan 13 hari Bangsal/Kamar : Emerald/305
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 28 – 02 – 2024
Diagnosis Medis : Chest Pain

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI
A. Antropometri
BB : 60kg TB : 155cm IMT : 25kg/m2 BBI : 49,5kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri, IMT nya 25 Kelebihan bobot


B. Biokimia
 Haemoglobin : 14,3 g/dl (Normal)
 Leukosit : 5,7 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 15 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 268 103 /mm 3 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia pasien : Hb, Leukosit, LED, Trombosit (normal)
C. Klinis/Fisik :
Lemas, dada terasa panas bagian kiri

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 37ºC (Tinggi)
 Tekanan Darah : 139/70 mmHg (Tinggi)
 Nadi : 92 x/mnt (Normal)
 RR : 20 x/mnt

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik pasien : Suhu dan Tekanan darah tinggi, nadi dan
RR normal
D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :
4. Asupan Makanan :
 Energi : 1.650kkal
 Protein : 60gr
 Lemak : 50gr
 KH : 255gr

Kesimpulan : Nyonya PS tidak memiliki alergi, pantangan serta diet makanan, Asupan makan
pasien berlebih

Riwayat Penyakit Pasien : Pembengkakan Jantung


DIAGNOSIS GIZI

NI 1.3 : Kelebihan asupan energi berkaitan dengan asupan makanan ditandai dengan IMT 25kg/
2
m
NB 1.1 : Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan kurangnya keinginan
untuk belajar ditandai dengan pasien makan dengan tidak teratur dan dengan jumlah yang
besar
INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan zat gizi yang adekuat sesuai dengan kemampuan jantung
 Mempertahankan, meningkatkan, dan menurunkan berat badan hingga mencapai berat
badan ideal agar tidak memperberat kerja jantung
 Mengurangi dan dan menghindari bahan makanan yang tinggi sumber kolesterol dan
lemak jenuh
 Mempertahankan keseimbangan cairan agar tidak terjadi penumpukan cairan (edema)
 Memenuhi kebutuhan elektrolit (khusunya kalium dan natrium) yang berkurang akibat
pemberian obat diuretik.
 Meningkatkan konsumsi serat larut air
2. Bentuk Makanan : MB (Makanan Biasa)
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi diberikan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan, yaitu 25 – 30 kkal/kg BB ideal pada wanita dan 30 – 35 kkal/BB ideal pada
pria
 Protein cukup diberikan 0,8 – 1,5 g/kg BB ideal atau dihitung 15 – 25% dari seluruh
total kalori yang diberikan secara bertahap sesuai dengan kondisi tubuh dan penyakit
penyertanya
 Lemak sedang 20 – 25% kebutuhan energi total, dengan komposisi 10% lemak jenuh
dan 10 – 15% lemak tidak jenuh
 Karbohidrat diberikan 40 – 50% dari total kalori berasal dari karbohidrat kompleks
(seperti beras, tepung – tepungan, jagung, ubi, dan sebagainya). Batasi penggunaan
bahan makanan sumber karbohidrat murni, seperti gula pasir, gula merah, madu, sirup,
dan hasil produknya). Semakin tinggi asupan karbohidrat dapat memperberat keluhan
sesak nafas pada pasien
 Bahan makanan sumber kolestrol dianjurkan dibatasi maksimal 200mg/hari
 Vitamin khususnya vitamin B3 (niasin) dan B12 yang banyak terkandung pada bahan
makanan (seperti daging ayam, ikan dan sumber hewani lainnya) sangat dianjurkan
karena kandungan asam amino (homosistein) berperan dalam menginduksi sel yang
menggumpal di dalam pembuluh darah
 Vitamin E dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 40%. Vitamin E hanya
ditemukan dalam bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, merica, minyak zaitun dan
jagung. Suplemen ini sebagai antioksidan dan melindungi darah dari timbunan lemak
 Kalsium (vitamin D) dan magnesium membantu dalam menjaga kesehatan jantung dan
mengatur detak jantung tetap stabil
 EPA dan DHA adalah asam lemak omega 3 yang berfungsi mengurangi risiko
penyakit jantung. Asam lemak omega 3 banyak terdapat dalam bahan makanan, seperti
ikan salmon, tuna, dan sarden
 Pembatasan pemberian bahan makanan tinggi purin pada kasus gagal jantung dengan
hiperurisemi.
5. Terapi Diet : RP (Rendah Purin)
6. Kebutuhan Gizi :
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,85 x TB) – (4,7 x U)
BMR = 655 + (9,8 x 60) + (1,85 x 1,55) – (4,7 x 69)
BMR = 655 + (588) + (2,8) – (324,3)
BMR = 1.243 + (-321,5)
BMR = 921,5 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 921,5 x 1,12 x 1,3
TEE = 1.341,7 kkal

KH = 60% x 1,341 : 4 = 201,1 gram


P = 20% x 1.341 : 4 = 67 gram
L = 20% x 1.341 : 9 = 29,8 gram

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : RP Bentuk : Biasa Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mencapai status gizi
badan normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit
Fisik/Klinik Suhu, TD, Nadi, RR Setiap hari Normal
Batuk kering, mual, lemas,
sesak
Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan zat gizi yang adekuat sesuai dengan kemampuan jantung
 Mempertahankan, meningkatkan, dan menurunkan berat badan hingga mencapai berat
badan ideal agar tidak memperberat kerja jantung
 Mengurangi dan dan menghindari bahan makanan yang tinggi sumber kolesterol dan
lemak jenuh
 Mempertahankan keseimbangan cairan agar tidak terjadi penumpukan cairan (edema)
 Memenuhi kebutuhan elektrolit (khusunya kalium dan natrium) yang berkurang akibat
pemberian obat diuretik.
 Meningkatkan konsumsi serat larut air
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi diberikan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan, yaitu 25 – 30 kkal/kg BB ideal pada wanita dan 30 – 35 kkal/BB ideal pada
pria
 Protein cukup diberikan 0,8 – 1,5 g/kg BB ideal atau dihitung 15 – 25% dari seluruh
total kalori yang diberikan secara bertahap sesuai dengan kondisi tubuh dan penyakit
penyertanya
 Lemak sedang 20 – 25% kebutuhan energi total, dengan komposisi 10% lemak jenuh
dan 10 – 15% lemak tidak jenuh
 Karbohidrat diberikan 40 – 50% dari total kalori berasal dari karbohidrat kompleks
(seperti beras, tepung – tepungan, jagung, ubi, dan sebagainya). Batasi penggunaan
bahan makanan sumber karbohidrat murni, seperti gula pasir, gula merah, madu, sirup,
dan hasil produknya). Semakin tinggi asupan karbohidrat dapat memperberat keluhan
sesak nafas pada pasien
 Bahan makanan sumber kolestrol dianjurkan dibatasi maksimal 200mg/hari
 Vitamin khususnya vitamin B3 (niasin) dan B12 yang banyak terkandung pada bahan
makanan (seperti daging ayam, ikan dan sumber hewani lainnya) sangat dianjurkan
karena kandungan asam amino (homosistein) berperan dalam menginduksi sel yang
menggumpal di dalam pembuluh darah
 Vitamin E dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 40%. Vitamin E hanya
ditemukan dalam bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, merica, minyak zaitun dan
jagung. Suplemen ini sebagai antioksidan dan melindungi darah dari timbunan lemak
 Kalsium (vitamin D) dan magnesium membantu dalam menjaga kesehatan jantung dan
mengatur detak jantung tetap stabil
 EPA dan DHA adalah asam lemak omega 3 yang berfungsi mengurangi risiko
penyakit jantung. Asam lemak omega 3 banyak terdapat dalam bahan makanan, seperti
ikan salmon, tuna, dan sarden
 Pembatasan pemberian bahan makanan tinggi purin pada kasus gagal jantung dengan
hiperurisemi.
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Karbohidrat kompleks. Ikan laut, ikan tawar, hasil produk ikan, daging sapi
dan daging ayam dengan rendah lemak, telur, susu rendah lemak dengan
jumlah yang ditentukan. Kacang – kacangan kering seperti kacang hijau,
kacang tanah, kacang kedelai. Semua buah – buahan dan sayuran segar yang
tidak mengandung gas, minyak jagung,
Dilarang :Makanan yang mengandung gas seperti ubi, singkong, tape Daging sapi dan
ayam yang berlemak, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting, kerang –
kerangan, kepiting, keju dan susu. Kacang – kacangan yang mengandung
lemak tinggi seperti kacang mete dan kacang bogor Sayuran dan buah yang
mengandung gas, minyak kelapa, santan, dan hindari penggunaan minyak
yang berulang. Teh, kopi, soda dan alkohol, cabe rawit dan bumbu yang tajam
Dibatasi : Bumbu Tajam

KASUS 4
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : Tuan RM No RM : 00071628
ASUHAN GIZI Umur : 57 tahun Bangsal/Kamar : Emerald/317
JK : Laki – Laki Tanggal Masuk : 25-02-2024
Diagnosis Medis : Stroke Hemoragik

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 100kg TB : 168cm IMT : 35,4kg/m2 BBI : 61,2kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri, IMTnya 35,4kg/m2 Obesitas kelas II


B. Biokimia
 Haemoglobin : 13,7g/dl (Normal)
 Leukosit :8,1 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 15 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 283 103 /mm 3 (Normal)
 KGD :82 mg/dl (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia Tuan RM Normal


C. Klinis/Fisik
Anggota gerak sebelah kiri tangan dan kaki lemah, pusing dan lemas
Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi
Sulit mengunyah/menelan lain-lain
Pemeriksaan penunjang :
 Tekanan Darah : 270/146 mmHg (Tinggi)
 Suhu : 36ºC (Normal)
 Nadi : 89 x/mnt (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik pasien, anggota gerak kiri kaki dan tangan lemah,
pusing dan lemas, Tekanan darah tinggi, Suhu dan nadi normal

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :
4. Asupan Makanan
 Energi : 2.650 kkal (123%)
 Protein : 75 gr (115%)
 Lemak : 80 gr (133%)
 KH : 540 gr (158%)

Kesimpulan : Asupa makanan berlebih

E. Riwayat Penyakit Pasien : Hipertensi


DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 : Asupan oral tidak adekut berkaitan dengan gangguan gastrointestinal ditandai dengan
mual
NC 3.3.4 : Kelebihan BB/Obesitas berkaitan dengan berat badan dan tinggi badan ditandai
dengan IMT 35,4kg/m2
NB 1.7 : Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kebiasaan makan ditandai dengan
suka membeli makan cepat saji

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet : Untuk menurunkan tekanan darah dan untuk penurunan berat
badan
2. Bentuk Makanan : Lunak
3. Cara Pemberian (Route): Oral
4. Syarat Diet :
 Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berat badan ideal disarankan
untuk diet kalori dan olahraga
 Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
 Asupan natrium dibatasi <2.300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum
mencapai target dibatasi hingga mencapai 1.500 mg/hari
 Konsumsi kalium 4.700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan kalium
dan penurunan asupan rasio Na-K dengan penurunan tekanan darah
 Memenuuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu penurunan
tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
hingga 4 mmHg dan 2 mmHg tekanan darah diastolik.
 Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah dengan
suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
1,0-5,6 mmHg
 Pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit ginjal
kronik dengan hemodialiss atau sirosis hati maka syarat dan prinsip diet hahrus
dimodifikasi/disesuaikan dengan kondisi penyakit.

5. Terapi Diet : M2 RG
6. Kebutuhan Gizi :
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
BMR = 66 + (13,7 x 100) + (5 x 1,68) – (6,8 x 57)
BMR = 66 + (1.370) + (8,4) – (387,6)
BMR = 1.436 + (-379,2)
BMR = 1.056,8 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 1.056,8 x 1 x 1,2
TEE = 1.267 kkal

KH = 60% x 1.267 : 4 = 190 gram


P = 15% x 1.267: 4 = 47,5 gram
L = 25% x 1.267 : 9 = 35,9 gram
Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : M2 RG Bentuk : Lunak Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mencapai status gizi
badan normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit
Fisik/Klinik Suhu, TD, Nadi, RR Setiap hari Normal

Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
1. Tujuan Diet : Untuk menurunkan tekanan darah dan untuk penurunan berat badan
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berat badan ideal disarankan
untuk diet kalori dan olahraga
 Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
 Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
 Asupan natrium dibatasi <2.300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum
mencapai target dibatasi hingga mencapai 1.500 mg/hari
 Konsumsi kalium 4.700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan kalium
dan penurunan asupan rasio Na-K dengan penurunan tekanan darah
 Memenuuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu penurunan
tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
hingga 4 mmHg dan 2 mmHg tekanan darah diastolik.
 Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah dengan
suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
1,0-5,6 mmHg
 Pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit ginjal
kronik dengan hemodialiss atau sirosis hati maka syarat dan prinsip diet hahrus
dimodifikasi/disesuaikan dengan kondisi penyakit.
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Gandum utuh, oat, beras, kentang, singkong, ikan, daging, unggas tanpa kulit,
telur 1butir/hari, kacang-kacangan segar, semua buah dan sayuran segar,
minyak kelapa sawit, margarin dan mentega tanpa garam, teh dan jus buah
dengan pembatasan gula, air putih, susu rendah lemak, rempah -rempah,
bumbu, garam dengan penggunaan yang terbatas.
Dilarang : Biskuit yang yang diawetkan dengan natrium, nasi uduk, daging merah
bagian lemak, ikan kaleng, kornet sosis, ikan asap, ati, ampela, olahan daging,
dengan natrium, olahan kacang yang diawetkan dan mendapat campuran
natrium, sayuran kaleng vyang diawetkan dan mendapat campuran natrium,
buah-buahan kaleng, asinan, dan manisan buah, margarin, mentega,
mayonaise, minuman kemasan dengan pemanis tambahan dan pengawet,
vetsin, kecap,saus, bumbu instan.
Dibatasi : Garam

KASUS 5
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : Tuan S No RM : 00045802
ASUHAN GIZI Umur : 37 tahun 2 bulan 19 hari Bangsal/Kamar : Emerald/303
JK : Laki – Laki Tanggal Masuk : 06-03-2024
Diagnosis Medis : Anemia
PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 84kg TB : 160cm IMT : 32,8kg/m2 BBI : 54kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri IMT 32,8kg/m2 Obesitas Kelas I

B. Biokimia
 Haemoglobin : 7,1 g/dl (Rendah)
 Leukosit : 10,7 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 10,9 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 360 103 /mm 3 (Normal)
 KGD : 136 mg/dl (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia Tuan S Hb rendah

C. Klinis/Fisik
Lemas
Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi
Sulit mengunyah/menelan lain-lain
Pemeriksaan penunjang :
 Tekanan Darah : 161/98 mmHg (Tinggi)
 Suhu : 36ºC (Normal)
 Nadi : 91 x/mnt (Normal)
 RR : 19 x/mnt (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik pasien Tekanan darah tinggi

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan
 Energi : 2600 kkal (101%)
 Protein : 70 gr (116%)
 Lemak : 85 gr (121%)
 KH : 500 gr (120%)

Kesimpulan : Tuan S tidak mempunyai alergi makan, pantangan makan serta diet yang
dijalani

E. Riwayat Penyakit Pasien : Haemodialisa


DIAGNOSIS GIZI

NI 2.2 : Kelebihan asupan oral berkaitan dengan pola makan ditandai dengan IMT 32,8kg/m2
NC 2.2 : Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gizi dan asupan ditandai dengan Hb 7,1
g/dl.
NC 3.3.3 : Obes Kelas I berkaitan dengan asupan makan ditandai dengan energi 101%
NB 1.7 : Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kebiasaan makan ditandai dengan suka
membeli makan cepat saji

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh, serta meningkatkan Hb pada
 Mencapai berat baban normal
2. Bentuk Makanan : Lunak
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Protein tinggi, 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, 10 – 25%
 Karbohidrat cukup
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
5. Terapi Diet : Tinggi Protein
6. Kebutuhan Gizi :
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
BMR = 66 + (13,7 x 84) + (5 x 1,6) – (6,8 x 37)
BMR = 66 + (1.150,8) + (8) – (251,6)
BMR = 1.216,8 + (-243,6)
BMR = 1.039,2 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 1.039,2 x 1,1 x 1,2
TEE = 1.371,7 kkal

KH = 60% x 1.371 : 4 = 205,6 gram


P = 25% x 1.371 : 4 = 85,6 gram
L = 15% x 1.371 : 9 = 51,4 gram

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : M2TP Bentuk : Lunak Ekstra : Telur rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mencapai status gizi
badan normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit
Fisik/Klinik Suhu, TD, Nadi, RR Setiap hari Normal
Batuk kering, mual, lemas,
sesak
Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh, serta meningkatkan Hb pada
 Mencapai berat baban normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Protein tinggi, 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, 10 – 25%
 Karbohidrat cukup
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi : Tinggi lemak

KASUS ANAK
KASUS 1
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : NH No RM : 00071730
ASUHAN GIZI Umur : 14 tahun 2 bulan 25 hari Bangsal/Kamar : Emerald/320
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 27-02-2024
Diagnosis Medis : Febris + Anemia

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 62 kg TB : 160 cm IMT : 24,2kg/m2 BBI : 55,8kg

Kesimpulan : Berdasarkan data Antropometri, hasil IMT pasien : 24,2. Termasuk kelebihan
bobot (overweight)

B. Biokimia
 Haemoglobin : 7,5 gr/dl (Rendah)
 Laju Endap Darah : 36 mm/jam (Tinggi)
 Trombosit : 575 103 /mm 3 (Tinggi)
 Hematokrit : 24,5 % (Rendah)
 Leukosit : 9,1 103 /mm 3 (Normal)
 Eritrosit : 3,98 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia pasien : Hb rendah, Laju Endap Darah Tinggi,
Trombosit Tinggi, Hematokrit rendah

C. Klinis/Fisik
Lemas, nyeri ulu hati

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 36,9ºC (Normal)
 Nadi : 90x/mnt (Normal)
 Tekanan Darah : 110/80mmHg (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Klinis/Fisik pasien masih lemas dan nyeri ulu hati

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :
4. Asupan Makanan
 Energi : 2.200 kkal (107%)
 Protein : 45 gr (69%)
 Lemak : 75 gr (107%)
 KH : 350 gr (116%)

Kesimpulan : Berdasarkan Dietary History pasien tidan memiliki alergi, pantangan serta diet
yang dijalani dan pasien suka mengonsumsi makanan Junkfood dan tidak suka mengonsumsi
sayur
Riwayat Penyakit Pasien : -

DIAGNOSIS GIZI

NI 1.5 : Perkiraan kelebihan asupan energi, berkaitan dengan pola asupan makanan pasien,
ditandai dengan pasien suka mengonsumsi makanan junkfood
NB 1.1 : Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan asupan makanan
yang dikonsumsi ditandai dengan sering konsumsi junkfood
NC 2.2 : Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan Hb 7,5 gr/dl ditandai dengan
tidak suka mengonsumsi sayur
NC 3.3 : Kelebihan BB/ obesitas berkaitan dengan IMT 24,2 ditandai dengan suka mengonsumsi
junkfood

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh, serta meningkatkan Hb pada pasien
 Status gizi mencapai normal
2. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
3. Cara Pemberian (Route): Oral
4. Syarat Diet :
 Protein tinggi, 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, 10 – 25%
 Karbohidrat cukup
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
5. Terapi Diet : Tinggi Protein
6. Kebutuhan Gizi :
EER = 135,3 – (30,8 x U) + FA(10 x BB + 934 x TB) + 25 kcal
EER = 135,3 – ( 30,8 x 14) + 1,31(10 x 62 + 934 x 1,6) + 25 kcal
EER = 135,3 – (431,2) + 1,31(620 + 1.494,4) + 25 kcal
EER = 135,3 – (431,2) + 1,31(2.114,4) + 25 kcal
EER = -295,9 + 2.794
EER = 2.498,1 kcal

KH = 50% x 2.498 : 4 = 312,2 gr


P = 30% x 2.498 : 4 ¿187,3 gr
L = 20% x 2.498 : 9 = 55,5 gr
Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : Tinggi Protein Bentuk : Makanan Biasa Ekstra : Telur Rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB dan TB Sekali seminggu Mencapai normal

Biokimia Hb 3 hari sekali Mencapai normal


Fisik/Klinik Suhu, Nadi, Tekanan 1 x sehari Normal
Darah
Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh, serta meningkatkan Hb pada pasien
 Mencapai status gizi normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Protein tinggi, 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, 10 – 25%
 Karbohidrat cukup
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi : Tinggi lemak

KASUS 2
Nama : ZQZ No RM : 00062774
ASUHAN GIZI Umur : 6 tahun 2 bulan 10 hari Bangsal/Kamar : Topaz/518
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 27-02-2024
Diagnosis Medis : D.Typoid

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 19 kg TB : 130 cm IMT : 11,2kg/m2 BBI : 27kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri, hasil IMT pasien : 11,2. Bobot terlalu rendah
(underweight)

B. Biokimia
 Haemoglobin : 11,3 g/dl (Normal)
 Leukosit : 7 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 6 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 236 103 /mm 3 (Normal)
 Hematokrit : 33 (Normal)
 Eritrotsit : 4,38 ((Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia, Hasil biokimia pasien normal


C. Klinis/Fisik
Lemas, demam, mual, muntah
Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi
Sulit mengunyah/menelan lain-lain
Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 39,6ºC
 Nadi : 140 x/mnt

Kesimpulan : Hasil Klinis/Fisik Pasien mengalami mual muntah, Suhu dan Nadi Tinggi

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan
 Energi : 600 kkal (75%)
 Protein : 10 gr (66%)
 Lemak : 25 gr (71%)
 KH : 80 gr (76%)

Kesimpulan : Hasil Dietary History pasien, pasien susah makan, sering mengkonsumsi bakso
bakar dan es, jarang makan siang

Riwayat Penyakit Pasien : -

DIAGNOSIS GIZI

NI 1.2 : Asupan energi tidak adekuat berkaitan dengan pola asupan makan pasien, ditandai
dengan jarang makan siang.
NB 1.7 : Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi pasien,
ditandai dengan sering mengkonsumsi bakso bakar dan es
NB 2.3 : Tidak mampu/ tidak mau mengurus diri sendiri berkaitan dengan asupan makan
pasien, ditandai dengan harus disulangi baru mau makan.
NB 3.1 : Konsumsi makanan yang tidak aman berkaitan dengan pasien yang kurang
memahami tentang hygiene sanitasi makanan ditandai dengan suka jajan
sembarangan
NC 3.1 : Berat badan kurang/ underweight berkaitan dengan asupan yang kurang ditandai
dengan IMT 11,2

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Bentuk Makan : Lunak
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
5. Terapi Diet : ETPT`
6. Kebutuhan Gizi :
EER = 135,3 – (30,8 x U) + FA(10 x BB +934 x TB) + 20 kcal
EER = 135,3 – (30,8 x 6) +1.31(10 x 19 + 934 x 1,34) + 20 kcal
EER = 135,3 – (184,8) + 1.31(190 + 1.251,5) + 20 kcal
EER = -49,5 + 1.914,56
EER = 1.865,06 kcal

KH = 60% x 1.865 : 4 = 279,7 gr


P = 25% x 1.865 : 4 = 116,5 gr
L = 15% x 1.865 : 9 = 31 gr

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : ETPT Bentuk : Lunak Ekstra : Telur Rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB dan TB 1 x seminggu Mencapai Status gizi
normal
Biokimia Hb, leukosit, LED 3 hari sekali Normal

Fisik/Klinik Suhu dan Nadi 3 x sehari Normal

Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik

3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi :-

KASUS 3
Nama : FI No RM : 00071624
ASUHAN GIZI Umur : 15 tahun 1 bulan 3 hari Bangsal/Kamar : Emerald/ 320
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 25-02-2024
Diagnosis Medis : Obs Febris

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 38kg TB : 150cm IMT: 16,92kg/m2 BBI : 45kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri, IMT nya 16,9 Berat badan kurang

B. Biokimia :
 Haemoglobin : 13,3 gr/dl (Normal)
 Leukosit : 10,7 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 10 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 466 103 /mm 3 (Tinggi)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia, Trombosit 466 103 /mm 3 tinggi

C. Klinis/Fisik :
Pusing, mencret, nyeri perut dan lemas

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi

Sulit mengunyah/menelan lain-lain


Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 36,1 ºC (Normal)
 Nadi : 63 x/menit (Normal)
 RR : 20 x/menit (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/ fisik pasieng mengalami pusing, nyeri perut, mencret,
lemas

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten, gandum
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan
 Energi : 2.200 kkal (91%)
 Protein : 65 gram (92%)
 Lemak : 75 gram (93%)
 KH : 300 gram (85%)

Kesimpulan : Pasien tidak memiliki alergi makanan, pantangan makanan dan diet yang
dijalani, asupan makan kurang

E. Riwayat Penyakit Pasien : -

DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 : Asupan oral tidak adekut berkaitan dengan gangguan gastrointestinal ditandai dengan
muntah
NC 2.2 : Perubahan nilai lab berkaitan dengan gizi dan asupan makanan ditandai dengan
Trombosit 466 103 /mm 3
NB 1.1 : Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pola asupan
makan ditandai dengan serin konsumsi junkfood
INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Bentuk Makanan : Lunak
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total

Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)

Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
5. Terapi Diet : TKTP
6. Kebutuhan Gizi :
EER = 135,3 – (30,8 x U) + FA(10 x BB +934 x TB) + 20 kcal
EER = 135,3 – (30,8 x 15) +1.31(10 x 38 + 934 x 1,6) + 20 kcal
EER = 135,3 – (462) + 1.31(380 + 1.494,4) + 20 kcal
EER = -326,7 + 2.475,4
EER = 2.148,7 kcal

KH = 60% x 2.148 : 4 = 322,2 gr


P = 25% x 2.148 : 4 = 134,2 gr
L = 15% x 2.148 : 9 = 35,8 gr

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : M2TKTP Bentuk : Lunak Ekstra : Telur rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB dan TB 1 x seminggu Mencapai Status gizi
normal
Biokimia Hb, leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit
Fisik/Klinik Suhu dan Nadi 3 x sehari Normal

Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi :-

KASUS 4
Nama : UNA No RM : 00071742
ASUHAN GIZI Umur : 14 tahun 7 bulan 4 hari Bangsal/Kamar : Topaz/501
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 28-02-2024
Diagnosis Medis : D.Typoid

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 34 kg TB : 140cm IMT : 17,3kg/m2 BBI : 38,7kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri IMT 17,3kg/m2 Normal

B. Biokimia
 Haemoglobin : 14,3 g/dl (Normal)
 Leukosit : 8,5 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 8 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 297 103 /mm 3 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia pasien Normal

C. Klinis/Fisik
Dada terasa nyesak, pinggang sebelah kanan terasa sakit

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 36ºC
 Nadi : 94 x/mnt

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik pasien mengalami dada yang menyesal, pinggang
sebelah kanan sakir, mual, Suhu dan Nadi normal

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan
 Energi : 2.300 kkal (95%)
 Protein : 70 gram (100%)
 Lemak : 75 gram (93%)
 KH : 300 gram (85%)

Kesimpulan : Berdasarkan data Dietary History tidak memiliki alergi, pantangan makanan dan
diet yang dijalani
Riwayat Penyakit Pasien : -

DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 : Asupan oral tidak adekut berkaitan dengan gangguan gastrointestinal ditandai dengan
mual
NB 1.1 : Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pola asupan
makan ditandai dengan serin konsumsi junkfood

INTERVENSI GIZI

 Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
 Bentuk Makanan : Lunak
 Cara Pemberian (Route) : Oral
 Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
 Terapi Diet : TKTP
 Kebutuhan Gizi :
EER = 135,3 – (30,8 x U) + FA(10 x BB +934 x TB) + 20 kcal
EER = 135,3 – (30,8 x 14) +1.31(10 x 34 + 934 x 1,4) + 20 kcal
EER = 135,3 – (427) + 1.31(340 + 1.307,6) + 20 kcal
EER = -291,7 + 2.178,3
EER = 1.886,6 kcal

KH = 60% x 1.886 : 4 = 282,9 gr


P = 25% x 1.886 : 4 = 117,8 gr
L = 15% x 1.886 : 9 = 31,4 gr
Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : M2TKTP Bentuk : Lunak Ekstra : Telur rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB dan TB 1 x seminggu Mencapai Status gizi
normal
Biokimia Hb, leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit
Fisik/Klinik Suhu dan Nadi 3 x sehari Normal

Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi :-

KASUS 5
Nama : MII No RM : 00071636
ASUHAN GIZI Umur : 16 tahun 5 bulan 26 hari Bangsal/Kamar : Emerald/313
JK : Laki – Laki Tanggal Masuk : 25-02-224
Diagnosis Medis : Febris ec Thypoid Fever

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 44kg TB : 140cm IMT : 22,4 kg/m2 BBI : 36kg
Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri IMT 22,4 kg/m2 Normal

B. Biokimia
 Haemoglobin : 14,6 g/dl (Normal)
 Leukosit : 6,9 103 /mm 3(Normal)
 LED : 17 mm/jam (Tinggi)
 Trombosit : 223 103 /mm 3 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia LED 17 mm/jam (Tinggi)

C. Klinis/Fisik
Demam, flu, batuk berdahak, lemas

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 Suhu : 36,9ºC (Normal)
 Nadi : 93 x/mnt (Normal)
 RR : 20 x/mnt (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik pasien demam, flu, batuk berdahak, lemas

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan
 Energi : 2.300 kkal (95%)
 Protein : 70 gram (100%)
 Lemak : 75 gram (93%)
 KH : 300 gram (85%)
Kesimpulan : Berdasarkan data Dietary History tidak memiliki alergi, pantangan makanan dan
diet yang dijalani

E. Riwayat Penyakit Pasien : -


DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 : Asupan oral tidak adekut berkaitan dengan gangguan gastrointestinal ditandai dengan
muntah
NC 2.2 : Perubahan nilai lab berkaitan dengan gizi dan asupan makanan ditandai dengan LED
17 mm/jam
NB 1.1 : Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pola asupan
makan ditandai dengan sering konsumsi jajan

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Bentuk Makanan : Lunak
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
5. Terapi Diet : TKTP
6. Kebutuhan Gizi :
EER = 88,5 – (61,9 x U) + FA x (26,7 x BB + 903 x TB) + 25 kkal
EER = 88,5 – (61,9 x 16) + 1,13 x (26,7 x 44 + 903 x 1,4) + 25 kkal
EER = 88,5 – 990,4 + 1,13 x (1.174,8 + 1.264,2) 25
EER = (-901,9) + 2.781
EER = 1.879,1 kkal

KH = 60% x 1.879 : 4 = 281,9 gr


P = 25% x 1.879 : 4 = 117,4 gr
L = 15% x 1.879 : 9 = 31,3 gr

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : M2TKTP Bentuk : Lunak Ekstra : Telur rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB dan TB 1 x seminggu Mencapai Status gizi
normal
Biokimia Hb, leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit
Fisik/Klinik Suhu dan Nadi 3 x sehari Normal

Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi :-

PASIEN OBYGEN
KASUS 1
FORMULIR ASUHAN GIZI KLINIK
Nama : Nyonya WHT No RM : 00069988
ASUHAN GIZI Umur : 23 tahun 4 bulan 19 hari Bangsal/Kamar : Ruby/213
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 29-02-2024
Diagnosis Medis : G1 P 0 A 0 + KDR

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 66,1 kg TB : 158 cm IMT : 26,5kg/m2 BBI : 56,42 kg
Kesimpulan : Berdasarkan data Antropometri IMT 26,5kg/m2 kelebihan bobot

B. Biokimia
 Haemoglobin : 11,8 g/dl (Normal)
 Leukosit : 7,3 103 /mm 3 (Normal)
 LED : 29 mm/jam (Tinggi)
 Trombosit : 238 103 /mm 3 (Normal)
 KGD : 98 mg/dl (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia LED 29 mm/jam tinggi

C. Klinis/Fisik
Mules mau melahirkan, keluar lendir darah dari kemaluan

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 TD :118/78 mmHg (Normal)
 Suhu : 36,5ºC (Normal)
 Nadi : 88 x/mnt (Normal)
 RR : 20 x/mnt (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik pasien Mules mau melahirkan, keluar lendir darah
dari kemaluan

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan
 Energi : 2.600 kkal
 Protein : 65 gr
 Lemak : 60 gr
 KH : 450gr

Kesimpulan : kelebihan asupan makan

E. Riwayat Penyakit Pasien : -


DIAGNOSIS GIZI

NI 2.1 : Kelebihan asupan oral terkait asupan makan ditandai dengan IMT 26,5kg/ m2 kelebihan
bobot
NC 2.2 : Perubahan nilai laboratorium terkait gizi ditandai dengan LED 29 mm/jam

INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Bentuk Makanan : MB (Makanan Biasa)
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
5. Terapi Diet : TKTP
6. Kebutuhan Gizi :
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,85 x TB) – (4,7 x U)
BMR = 655 + (9,8 x 66) + (1,85 x 1,58) – (4,7 x 23)
BMR = 655 + (646,8) + (2,923) – (108,1)
BMR = 1.196,6 kkal

TEE = BMR x FA x FS
TEE = 1.196,6 x 1,25 x 1,1
TEE = 1.645,3 kkal

KH = 60% x 1.645 : 4 = 246,7 + 300 = 546,7 gram


P = 25% x 1.645 : 4 = 102,8 + 30 = 132,8 gram
L = 15% x 1.645 : 9 = 27,4 + 2,3 = 29,7 gram
Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : MB TKTP Bentuk : Biasa Ekstra : Telur Rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mencapai status gizi
badan normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit,KGD
Fisik/Klinik Suhu, TD, Nadi, RR Setiap hari Normal

Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi :-

KASUS 2
Nama : Nyonya AQ No RM : 00070936
ASUHAN GIZI Umur : 18 tahun 1 bulan 13 hari Bangsal/Kamar : Ruby/210
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 02-03-2024
Diagnosis Medis : CPD + PG + KDR + AH
PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 60kg TB : 153cm IMT : 25,6kg/m2 BBI : 47,7kg

Kesimpulan : Berdasrkan data antropometri IMT 25,6 kg/m2

B. Biokimia
 Haemoglobin : 11,8 g/dl (Normal)
 Leukosit : 21,3 103 /mm 3 (Tinggi)
 LED : 3,8 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 162 103 /mm 3(Normal)
 KGD : 74 mg/dl (Normal)

Kesimpulan : Berdasarka data Biokimia Leukosit tinggi

C. Klinis/Fisik
Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi
Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 TD : 100/79 mmHg (Rendah)
 Suhu : 36,5ºC (Normal)
 Nadi : 107 x/mnt (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik tidak ada gangguan GIT

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :
3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :
4. Asupan Makanan Energi : Protein : Lemak : KH :

Kesimpulan :

Riwayat Penyakit Pasien : -


DIAGNOSIS GIZI

NI

INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Bentuk Makanan : MB (Makanan Biasa)
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
5. Terapi Diet : TKTP
6. Kebutuhan Gizi :

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : TKTP Bentuk : Biasa Ekstra : Telur rebus

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri Berat badan dan Tinggi Seminggu sekali Mencapai status gizi
badan normal
Biokimia Hb, Leukosit, LED, 3 hari sekali Normal
Trombosit,KGD
Fisik/Klinik Suhu, TD, Nadi, RR Setiap hari Normal
Dietary Asupan makanan Setiap hari Sesuai kebutuhan

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…

1. Tujuan Diet :
 Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
2. Prinsip/Syarat Diet :
 Energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
 Protein tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 10 – 25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi (protein dan lemak)
 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
 Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara bertahap sesuai kondisi/status
metabolik
3. Bahan Makanan :
Dianjurkan : Nasi, roti, mie, makaroni dan hasil olah tepung tepungan, daging sapi, ayam,
ikan, telur
Dilarang : Makanan yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa santan kental,
serta bumbu yang tajam seperti MSG, cabe, merica dan cuka
Dibatasi :-

KASUS 3
Nama : Tuan MR No RM : 00071223
ASUHAN GIZI Umur : 73 tahun 1 bulan 2 hari Bangsal/Kamar : Shappire/623
JK : Laki - Laki Tanggal Masuk : 16-02-2024
Diagnosis Medis : Gargen Infeksi

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

Antropometri
BB : TB : IMT : LLA : LK : BBI :

BB/U : TB/U : BB/TB : LLA/U :

Kesimpulan :
Biokimia

Kesimpulan :

Klinis/Fisik

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain
Pemeriksaan penunjang :

Kesimpulan :

Dietary History
Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
Pantangan makanan tidak ya, jenis :

Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

Asupan Makanan Energi : Protein : Lemak : KH :

Kesimpulan :

Riwayat Penyakit Pasien

DIAGNOSIS GIZI

NI …… : ………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
NC ….. : ………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
NB …. : …………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..

INTERVENSI GIZI
Tujuan Diet :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
Bentuk Makanan :
Cara Pemberian (Route) :
Syarat Diet :
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
Terapi Diet :
Kebutuhan Gizi :
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
…………………………

……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : Bentuk : Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri

Biokimia

Fisik/Klinik

Dietary

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
Tujuan Diet :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Prinsip/Syarat Diet :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
Bahan Makanan :
Dianjurkan : ………………………………………………………………………………..

Dilarang : ………………………………………………………………………………..

Dibatasi : ………………………………………………………………………………..

KASUS 4
Nama : Tuan MB No RM : 00066400
ASUHAN GIZI Umur : 34 tahun 9 bulan 16 hari Bangsal/Kamar : Shappire/615
JK : Laki – Laki Tanggal Masuk : 05-03-2024
Diagnosis Medis : Post Orif Manus

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 68kg TB : 175cm IMT : 22,2kg/m2 BBI : 67,5kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri IMT 22,2 kg/m2 normal

B. Biokimia
 Haemoglobin : 15,9 g/dl (Normal)
 Leukosit : 13 103 /mm 3 (Tinggi)
 LED : 10 mm/jam (Normal)
 Trombosit : 284 103 /mm 3(Normal)
 KGD : 87 mg/dl (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia Leukosit Tuan MB Tinggi

C. Klinis/Fisik
Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi
Sulit mengunyah/menelan lain-lain
Pemeriksaan penunjang :
 TD : 118/75 mmHg
 Suhu : 36ºC
 RR : 21 x/mnt

Kesimpulan :
D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan Energi : Protein : Lemak : KH :

Kesimpulan :

E. Riwayat Penyakit Pasien : -

DIAGNOSIS GIZI

NC 2.2 : perubahan nilai laboratorium terkait gizi ditandai denga leukosit 13 103 /mm 3

INTERVENSI GIZI
Tujuan Diet :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
Bentuk Makanan :
Cara Pemberian (Route) :
Syarat Diet :
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
Terapi Diet :
Kebutuhan Gizi :
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
…………………………

……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : Bentuk : Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri

Biokimia

Fisik/Klinik

Dietary

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
Tujuan Diet :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Prinsip/Syarat Diet :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
Bahan Makanan :
Dianjurkan : ………………………………………………………………………………..

Dilarang : ………………………………………………………………………………..

Dibatasi : ………………………………………………………………………………..
KASUS 5
Nama : Nyonya RMS No RM : 00071985
ASUHAN GIZI Umur : 29 tahun 9 bulan 7 hari Bangsal/Kamar : Ruby/213
JK : Perempuan Tanggal Masuk : 04-03-2024
Diagnosis Medis : Abortus Imines

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 69 kg TB : 165 cm IMT : 25,3 kg/m2 BBI : 58,5 kg

Kesimpulan : Berdasarkan data antropometri IMT 25,3 kg/m2 kelebihan bobot


B. Biokimia
 Haemoglobin : 12,6 g/dl (Normal)
 Leukosit : 11,6 103 /mm 3 (Tinggi)
 LED : 22 mm/jam (Tinggi)
 Trombosit : 368 103 /mm 3 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan data Biokimia Leukosit dan LED tinggi

C. Klinis/Fisik
Nyeri perut, keputihan berlebih

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


Sulit mengunyah/menelan lain-lain

Pemeriksaan penunjang :
 TD : 114/78 mmHg (Normal)
 Suhu : 36,4ºC (Normal)
 RR : 19 x/mnt (Tinggi)
 Nadi : 96 x/mnt (Tinggi)
Kesimpulan : Berdasarkan data klinis/fisik tidak ada gangguan GIT, RR dan Nadi tinggi

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan
 Energi :
 Protein :
 Lemak :
 KH :
Kesimpulan :

Riwayat Penyakit Pasien : Asam Lambung

DIAGNOSIS GIZI

NI

INTERVENSI GIZI
Tujuan Diet :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
Bentuk Makanan :
Cara Pemberian (Route) :
Syarat Diet :
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
Terapi Diet :
Kebutuhan Gizi :
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
…………………………

……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : Bentuk : Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri

Biokimia

Fisik/Klinik

Dietary

RENCANA KONSULTASI
Tanggal : ………….. Jam :…..…
Tujuan Diet :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
Prinsip/Syarat Diet :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
Bahan Makanan :
Dianjurkan : ………………………………………………………………………………..

Dilarang : ………………………………………………………………………………..

Dibatasi : ………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai