Disusun oleh :
Fatmawati Wulandari
1507101030054
Pembimbing:
drg. Juwairiyah Nasution, M.Kes
dr. Astimarningsih
dr. Meutia Salni
Disusun Oleh:
FATMAWATI WULANDARI
1507101030054
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah
di UPTD Puskesmas Bandar Raya
Kota Banda Aceh
Disahkan Oleh :
Banda Aceh, 7 Oktober 2017
Pembimbing I Pembimbing II
KepalaUPTD
Kepala Bagian Family Medicine
Puskesmas Jeulingke
FK UNSYIAH
dr. Hendra
drg. Kurniawan,
Juwairiyah M.Sc
Nasution, M.kes
NIP. 19820305 200812 1 004
Nip. 19690729 199803 2 007
Penulis
LAMPIRAN I
PENYULUHAN KESEHATAN
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN GASTRITIS
DI PUSKESMAS JEULINGKE BANDA ACEH
I. PENDAHULUAN
Penyakit Gastritis atau yang lebih dikenal dengan sebutan maag,
merupakan salah satu penyakit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat
(Mustakim, 2009).Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi
yang mengacu pada peradangan lambung (Herlan, 2001)
Keluhan Gastritis merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kita jumpai penderita
Gastritis kronis selama bertahun-tahun pindah dari satu dokter ke dokter yang lain
untuk mengobati keluhan Gastritis tersebut. Berbagai obat-obatan penekan asam
lambung sudah pernah diminum seperti antasida maupun yang lain, namun
keluhan selalu datang silih berganti. Keluhan yang bekepanjangan dalam
menyembuhkan Gastritis ini dapat menimbulkan mungkin justru menambah berat
Gastritis penderita yang sudah ada (Budiana, 2006).
Gastritis ini terbesar di seluruh dunia dan bahkan di perkirakan diderita
lebih dari 1,7 milyar. Pada negara yang sedang berkembang infeksi diperoleh pada
usia dini dan pada negara maju sebagian besar dijumpai pada usia tua. Menurut
Maulidiyah dan Unum (2006), angka kejadian infeksi Gastritis Helicobacter
Pylory pada beberapa daerah di Indonesia menunjukan data yang cukup tinggi. di
Kota Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan
di Medan angka kejadian infeksi cukup tinggi sebesar 96,1 %. Sedangkan menurut
Herlan (2001), bahwa adanya penemuan infeksi Helicobacter Pylory ini mungkin
berdampak pada tingginya kejadian Gastritis.
Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita gastritis
(90%) lebih banyak wanita dibandingkan pria dan gastritis dapat menyerang sejak
usia dewasa muda hingga lanjut usiadan tidak mengetahui mengenai dampak
buruk gastritis. Hal ini disebabkan karena berbagai macam faktor diantaranya
psikologis. Hal yang sering dijumpai pada perubahan psikologis seseorang salah
satunya yaitu stress dan karena hampir sebagian besar wanita tidak bisa untuk
mencari jalan keluar untuk setiap masalahnya, oleh karena itu banyak para wanita
terdiagnosis penyakit ini (Riyanto, 2008).
V. PESERTA KEGIATAN
Kegiatan ini diikuti oleh pasien dan keluarga pasien yang datang ke
puskesmas Jeulingke pada tanggal 4 Oktober 2017.
c. Penutup
Setelah penyampaian materi, penyaji memberikan kesempatan peserta untuk
bertanya dalam sesi tanya jawab setelah materi selesai disampaikan.
1. Definisi Gastritis
X. DAFTAR PUSTAKA
Bararah, T dan Jauhar, M. 2013. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat
Profesional. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Johnson, M.,et all. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. IOWA
Intervention Project: Mosby
Disetujui oleh
Kepala UPTD Puskesmas Jeulingke
Pembimbing I Pembimbing II
(KUNJUNGAN 1)
I. Identitas Pasien
II. Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri Kepala
Keluhan Tambahan
Benjolan kecil di leher sebelah kanan
Genogram
Mahmud Junaidah
Adam Siti
l
Keterangan
Simbol Genogram
Faktor Risiko Yang Tidak
: Laki-laki Dapat Dimodifikasi
: Hipertensi
: Perempuan : Laki-laki
Pasien memiliki riwayat Meninggal
Hipertensi
: Menikah : Perempuan Meninggal
: Anak
Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi
Pasien sebaiknya lebih memperhatikan pola hidup sehat. makan makanan
yang bergizi, diet rendah garam, hindari stress, hindari merokok.
Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Frekuensi Jantung : 78x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Temperatur : 36,60C (aksila)
Status Generalis
Kulit
Warna : Kecoklatan
Turgor : dbn
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Oedema : (-)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocepali
Rambut : dbn
Mata : dbn
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher
Bentuk : dbn
KGB : Kesan simetris, Pembesaran (-)
Thorax
Thorax anterior
1. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
Tipe Pernafasan : dbn
Retraksi : (-)
2. Palpasi
3. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
4. Auskultasi
Suara Pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Thoraks Posterior
1. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
Tipe pernafasan : dbn
Retraksi : (-)
2. Palpasi
3. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
4. Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh basah (-), Rh basah (-),
Wh (-) Wh (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral LMCS
Perkusi : Batas jantung atas : di ICS III
Batas jantung kanan : di ICS IV Linea Parasternal dextra
Batas jantung kiri : di ICS V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas, edema tidak ada
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-), organomegali (-)
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocepali
Rambut : dbn
Mata : dbn
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher
Bentuk : dbn
KGB : Kesan simetris, Pembesaran (-)
Thorax
Thorax anterior
2. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
Tipe Pernafasan : dbn
Retraksi : (-)
2. Palpasi
5. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
6. Auskultasi
Suara Pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Thoraks Posterior
2. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
5. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
6. Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh basah (-), Rh basah (-),
Wh (-) Wh (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral LMCS
Perkusi : Batas jantung atas : di ICS III
Batas jantung kanan : di ICS IV Linea Parasternal dextra
Batas jantung kiri : di ICS V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas, edema tidak ada
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-), organomegali (-)
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocepali
Rambut : dbn
Mata : dbn
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher
Bentuk : dbn
KGB : Kesan simetris, Pembesaran (+)
Thorax
Thorax anterior
3. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
Tipe Pernafasan : dbn
Retraksi : (-)
2. Palpasi
7. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
8. Auskultasi
Suara Pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Thoraks Posterior
3. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
2. Palpasi
7. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
8. Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh basah (-), Rh basah (-),
Wh (-) Wh (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral LMCS
Perkusi : Batas jantung atas : di ICS III
Batas jantung kanan : di ICS IV Linea Parasternal dextra
Batas jantung kiri : di ICS V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas, edema tidak ada
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-), organomegali (-)
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
IV. Diagnosis
Hipertensi Stage II
V. Tatalaksana
1. Non Farmakologi
Modifikasi gaya hidup
Hindari Obesitas
Diet rendah garam
Olah raga teratur
Istirahat yang cukup dan makan-makanan bergizi
2. Farmakologi
- Amlodipine 1x 5 mg
VI. Planning
Kontrol ulang kembali ke Puskesmas setiap minggu
Edukasi mengenai penyakit mencakup perjalanan penyakit, pencegahan
penyakit, dan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit Hipertensi
LAPORAN KEGIATAN HOME VISIT
(KUNJUNGAN 2)
I. Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri kepala berkurang
Keluhan Tambahan
Benjolan di leher tidak berkurang
Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Jantung : 82x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Temperatur : 36,50C (aksila)
Status Generalis
Kulit
Warna : Kecoklatan
Turgor : dbn
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Oedema : (-)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocepali
Rambut : dbn
Mata : dbn
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : dbn
Leher
Bentuk : dbn
KGB : Kesan simetris, Pembesaran (+)
Thorax
Thorax anterior
4. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
Tipe Pernafasan : dbn
Retraksi : (-)
2. Palpasi
9. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
10. Auskultasi
Suara Pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Thoraks Posterior
4. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : dbn
2. Palpasi
9. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
10. Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (+) Rh (-), Wh (+)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh basah (-), Rh basah (-),
Wh (-) Wh (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral LMCS
Perkusi : Batas jantung atas : di ICS III
Batas jantung kanan : di ICS IV Linea Parasternal dextra
Batas jantung kiri : di ICS V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas, edema tidak ada
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-), organomegali (-)
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
IV. Diagnosis
Hipertensi Stage II
V. Tatalaksana
2. Non Farmakologi
Modifikasi gaya hidup
Hindari Obesitas
Diet rendah garam
Olah raga teratur
Istirahat yang cukup dan makan-makanan bergizi
2. Farmakologi
- Amlodipine 1x 5 mg
- Valsartan 1x 80 mg
VII. Planning
Kontrol ulang kembali ke Puskesmas setiap minggu
Edukasi mengenai penyakit mencakup perjalanan penyakit, pencegahan
penyakit, dan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit Hipertensi.
Dokumentasi
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Jeulingke
Pembimbing I Pembimbing II