Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL G2P1A0


USIA KEHAMILAN 8 MINGGU DENGAN MASALAH ANEMIA
SEDANG DI PUSKESMAS TIMPAH

DISUSUN OLEH :
YUWARI NATALIA PUTRI
11194992210237

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : IBU HAMIL G2P1A0 USIA KEHAMILAN 8 MINGGU


DENGAN MASALAH ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS
TIMPAH
NAMA MAHASISWA : YUWARI NATALIA PUTRI
NIM : 11194992210237

Timpah, 20 Mei 2023

Menyetujui,

Program Studi Pendidikan


Puskesmas Timpah FakultasKesehatan
Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan(PP)

Sumiwati, Amd.Keb Elvine Ivana Kabuhung, SST.,M.Kes


NIP.198703032011012011 NIK. 1166062009024

ii
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : IBU HAMIL G2P1A0 USIA KEHAMILAN 8 MINGGU


DENGAN MASALAH ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS
TIMPAH

NAMA MAHASISWA : YUWARI NATALIA PUTRI

NIM : 11194992210237

Timpah, 20 Mei 2023

Mengesahkan
Program Studi Pendidikan
Puskemas Timpah Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan(PP)

Sumiwati, Amd.Keb Elvine Ivana Kabuhung, SST.,M.Kes


NIP. 198703032011012011 NIK. 1166062009024

Mengetahui,

Penguji Ketua Jurusan Kebidanan


Fakultas Kesehatan
Universitas Sarimulia Banjarmasin

Susanti Suhartati, S. S. T., M.Kes Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes


NIK. 1166112012054 NIK. 1166122009027

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha

esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas penyususn lapora kasus yang berjudul

“laporan akhir stase asuhan kebidanan pada Pada Ibu Hamil G2P1A0

Usia Kehamilan 8 dengan masalah Anemia Sedang di Puskesmas

Timpah”

Atas segala bimbingan dan bantuan yang di berikan dari berbagai

pihak tersebut maka Penulisan mengucapkan terimakasih yang setulus

tulusnya kepada :

1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri R, S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas Sari

Mulia.

2. Dede Mahdiyah, M.Si M.Kes Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik

dan Sumber Daya.

3. Dr. Adriana Palimbo, S.Si.T., M.Kes., selaku wakil Rektor III Bidang

Kemahasiswaan dan Kemitraan.

4. Apt. Noval,M.Farm. Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas

Sari Mulia.

5. Ika Mardiatul Ulfa, SST. M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Universitas Sari Mulia

6. Elvine Ivana Kabuhung, SST.,M.Kes Selaku Preseptor

Pendidikan(PP) yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyusunan laporan kasus akhir stase


7. Sumiwati, Amd.Keb selaku Preseptor Klinik(PK) Puskesmas Timpah

yang bersedia memberikan bimbingan, saran, dan arahan dalam

proses laporan akhir stase

8. Susanti Suhartati, S. S. T., M.Kes selaku penguji yang bersedia

memberikan bimbinga, saran, dan arahan dalam proses laporan akhir

stase.

Penulis menyadari adanya ketidak sempurnaan dari laporan

akhir stase ini, kerenanya penulis mengharapkan kritik maupun saran

yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan akhir

stase ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu Kesehatan umumnya

dan khususnya dalam kebidanan.

Timpah, 20 Mei 2023

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................vi

v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................4
A. Pengertian Kehamilan............................................................................................4
B. Etiologi..................................................................................................................9
C. Patofisiologis.......................................................................................................10
D. Clinical Pathway..................................................................................................11
E. Klasifikasi...........................................................................................................12
F. Menifestasi klinik................................................................................................17
G. Komplikasi..........................................................................................................18
H. Penatalaksanaan medis........................................................................................18
I. Penatalaksanaan Kebidanan.................................................................................18
BAB 3 TINJAUAN KASUS..........................................................................................19
BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................................26
BAB 5 PENUTUPAN....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30

vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah sebuah metamorphosis atau proses
perkembangan pada kehidupan. Saat jutaan sperma memasuki
sistem reproduksi seorang perempuan, tahap demi tahap
gerombolan sperma berlomba untuk menuju satu tujuan yang sama,
yaitu membuahi ovum sehingga terjadilah pembuahan yang disebut
Zigot (Setiawati, 2020).
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah dan ukuran sel
darah merah, atau konsentrasi hemoglobin, turun di bawah nilai
batas yang ditetapkan, akibatnya merusak kapasitas darah untuk
mengangkut oksigen ke sekitarnya tubuh. Anemia merupakan
indikator gizi buruk dan kesehatan yang buruk (WHO, 2014).
Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu hamil dengan
kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL pada trimester I dan III sedangkan
pada trimester II kadar hemoglobin (Hb) <10,5 g/dL Anemia dalam
kehamilan memerlukan perhatian serius dari pihak yang terkait
dalam pelayanan kesehatan (Astutik & Ertiana, 2018).
Salah satu faktor tingginya Angka Kematian Ibu melahirkan ialah
adanya kehamilan resiko tinggi yaitu, kehamilan yang disertai oleh
penyakit atau kondisi yang dapat berdampak tidak baik pada ibu
ataupun janin. Adapun penyakit yang termasuk dalam kehamilan
resiko tinggi antara lain anemia (Mardalena, 2017).
Persentase kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia terus
mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga 2019, dari 42,1%
menjadi 44,2% (WHO, 2021). Indonesia termasuk salah satu negara
berkembang dengan tingkat kesehatan yang rendah ditandai dengan
masih tingginya angka kematian ibu hamil. Di Indonesia pada tahun
2013 ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 37,1% dan
meningkat pada tahun 2018 menjadi 48,9% (Kmenkes RI, 2018). Di
Kalimantan Tengah tahun 2018 presentase kejadian anemia pada

1
ibu hamil sebesar 14,7%, Data yang di dapatkan dari buku register
KIA Kebidanan Puskesmas Timpah didapati bahwa kunjungan ibu
hamil dari bulan januari sampai dengan Mei 2023 di dapati 6 ibu
hamil dengan anemia ringan.
Pola makan adalah salah satu terjadinya anemia pada ibu
hamil. Pola makan yang tidak seimbang akan menyebabkan ketidak
seimbangan zat gizi yang masuk kedalam tubuh dan dapat
menyebabkan terjadinya kekurangan gizi atau sebaliknya pola
konsumsi yang tidak seimbang juga mengakibatkan zat gizi tertentu
berlebih dan menyebabkan terjadinya gizi berlebih
Ibu hamil perlu mengetahui dan memahami akibat anemia dan
cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan
yang baik dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau
risiko dari terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang
demikian berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada
ibu hamil. Peran bidan pada kasus anemia adalah memberikan
informasi ataupun pendidikan kesehatan kepada pasien mengenai
factor penyebab, penanggulangan dan pencegahan dari Anemia.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengangkat kasus yang berjudul asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Timpah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, masalah yang dapat
dirumuskan adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada anemia
ringan dengan menggunakan dokumentasi SOAP?”

C. Tujuan
1. Umum
Memberikan asuhan kebidanan yang secara komprehensif pada
anemia ringan
2. Khusus
a. Melakukan pengkajian kepada klien dengan asuhan

2
kenidanan pada anemia ringan

b. Melakukan perencanaan asuhan kebidanan untuk

mengatasi masalah yang terjadi sesuai dengan prioritas

masalah pada klien dengan kasus anemia ringan

c. Melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan

rencana tindakan.

d. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada klien dengan

kasus anemia ringan.

D. Manfaat

a. Manfaat Bidan

Melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan


informasi bagi pembaca tentang bagaimana mengatasi
masalah yang ada di kehamilan anemia ringan.

b. Bagi Puskesmas

Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan dalam upaya


memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada
masyarakat dan tentunya dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan bagi dunia kebidanan.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambahkan


wacana ilmu pengetahuan dan dapat memberikan sumbang
pemikiran bagi lingkungan akademik tentang anemia ringan
pada ibu hamil dan pengembangan ilmu pada mata kulia
asuhan kebidanan.

3
BAB 2

TINJAUAN KASUS

A. Pengertian Kehamilan
1. Pengertian
Anemia yaitu suatu keadaan dimana berkurangnya
hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin yaitu metaloprotein di
dalam sel darah merah yang mengandung zat besi yang
fungsinya sebagai pengangkut oksigen dari paru - paru ke
seluruh tubuh (Aguscik & Ridwan, 2019).
Anemia adalah suatu gangguan kekurangan sel darah
merah, sedangkan sel darah merah berfungsi untuk membawa
oksigen ke seluruh organ tubuh.Dan apabila sel darah merah
dalam tubuh rendah, maka jumlah oksigen dalam tubuh juga
rendah. Gejala anemia disebabkan oleh kurangnya kadar
oksigen yang mengalir ke jaringan dan organ tubuh. Sel darah
merah diukur berdasarkan jumlah hemoglobin dalam tubuh.
Sebab, hemoglobin sendiri suatu protein kaya zat besi dalam
sel darah merah yang membawa oksigen dari paru- paru
keseluruh tubuh, selain itu , hemoglobin juga membawa sel
darah merah yang jenuh dengan karbondioksida kembali ke
paru- paru yang dikeluarkan (Yamada et al., 2017).
Menurut Yustisia et al (2020) Anemia bukan merupakan
suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan gejala
awal suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Gejala yang
sering dialami antara lain: lesu, lemah, pusing, mata
berkunang-kunang, dan wajah pucat. Anemia merupakan suatu
penyakit yang tidak bisa diabaikan, jika tidak ditangani dengan
baik akan mengakibatkan dampak negative bagi kesehatan
tubuh. Salah satu dampaknya antara lain jika hemoglobin ( Hb )
dan sel darah merah sangat rendah dapat mengakibatkan
kinerja pengangkutan oksigen menjadi berkurang. Kondisi ini
yang dapat mengakibatkan kerja organ-organ penting , salah

4
satunya otak (Yustisia et al., 2020).
2. Klasifikasi
Menurut WHO anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan
kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11gr/dl sebagai
akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah
(erythtopoetic) dalam produksinya untuk mempertahankan konsentrasi
Hb pada tingkat normal (WHO, 2014). Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II.

Beberapa tingkatan anemia ibu hamil yang dialami ibu hamil


menurut WHO (2015) dalam (Widiastini, 2023), yaitu:
a. Anemia ringan : Hb 10,9/dl – 10 g/dl.
b. Anemia sedang : Hb 9,9 g/dl – 7,0 g/dl.
c. Anemia berat : Hb di bawah < 7,0 g/dl.

3. Jenis – Jeni Anemia dalam kehamilan


Menurut Proverawati (2013), anemia dalam kehamilan
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
1. Anemia defisiensi besi
Anemia dalam kehamilan yang paling sering terjadi adalah
anemia akibat kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi).
Anemia defisiensi besi adalah tubuh yang mengalami
kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatan untuk
anemia ini dengan mengkonsumsi tablet penambah darah.
2. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik ini disebabkan karena tubuh
kekurangan asam folat dan defisiensi vitamain B12,
walaupun anemia ini jarang terjadi.
3. Anemia hipoplastik
Anemia hipoplastik ini disebabkan oleh sumsum tulang
belakang yang tidak dapat mencukupi sel-sel darah baru
4. Anemia hemolitik Anemia hemolitik ini disebabkan oleh
penghancuran sel darah merah yang terlalu cepat dari
pembuatannya.

5
B. Etiologi
Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi
besi, defisiensi asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara
langsung anemia terutama disebabkan karena produksi/kualitas sel
darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut
atau menahun. Ada 3 penyebab anemia, yaitu:
a) Defisiensi zat gizi.
(1).Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang
merupakan pangan sumber zat besi yang berperan penting
untuk pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari sel
darah merah/eritrosit. Zat gizi lain yang berperan penting
dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan
vitamin B12.
(2).Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC,
HIV/AIDS, dan keganasan seringkali disertai anemia, karena
kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari infeksi itu
sendiri.
b) Perdarahan (Loss of blood volume)
(1). Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang
mengakibatkan kadar Hb menurun.
(2). Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan.
c) Hemolitik.
(1). Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai
karena terjadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan
zat besi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan
limpa.
(2). Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara
genetik yang menyebabkan anemia karena sel darah
merah/eritrosit cepat pecah, sehingga mengakibatkan
akumulasi zat besi dalam tubuh. ( Kemenkes RI, 2018 )

6
C. Patofisiologis
Dalam Padmi (2018), Anemia pada kehamilan yang
disebabkan kekurangan zat besi mencapai kurang lebih
95%.Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi besi
karena pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga
memicu peningkatan produksi eritropoietin. Akibatnya, volume
plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat.
Namun peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang
lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat
hemodilusi.Cadangan zat besi pada wanita yang hamil dapat
rendah karena menstruasi dan diet yang buruk. Kehamilan dapat
meningkatkan kebutuhan zat besi sebanyak dua atau tiga kali lipat.
Zat besi diperlukan untuk produksi sel darah merah ekstra,
untuk enzim tertentu yang dibutuhkan untuk jaringan, janin dan
plasenta, dan untuk mengganti peningkatan kehilangan harian yang
normal. Kebutuhan zat besi janin yang paling besar terjadi selama
empat minggu terakhir dalam kehamilan, dan kebutuhan ini akan
terpenuhi dengan mengorbankan kebutuhan ibu. Kebutuhan zat
besi selama kehamilan tercukupi sebagian karena tidak terjadi
menstruasi dan terjadi peningkatan absorbsi besi dari diet oleh
mukosa usus walaupun juga bergantung hanya pada cadangan
besi ibu. Zat besi yang terkandung dalam makanan hanya
diabsorbsi kurang dari10%, dan diet biasa tidak dapat mencukupi
kebutuhan zat besi ibu hamil. Kebutuhan zat besi yang tidak
terpenuhi selama kehamilan dapat menimbulkan konsekuensi
anemia defisiensi besi sehingga dapat membawa pengaruh buruk
pada ibu maupun janin, hal ini dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi kehamilan dan persalinan.

7
D. Clinical Pathway

E. Menifestasi klinik
Tanda- tanda anemia itu disebabkan karena jumlah sel darah
merah rendah akibatnya berkurangnya pengiriminan oksigen ke
setiap jaringan pada tubuh.Anemia bisa memeperburuk kondisi
medis lainya yang mendasari (Poerwati, 2019).
Tanda – tanda anemia sebagai berikut :
1. Lesu, lemah, letih, lalai dan lelah
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang- kunang
3. Terlihat pucat kelopak mata, bibir, lidah, ringan, kulit, telapak
tangan
4. Nafsu makan menurun
5. Sesak nafas

8
6. Adanya keluhan seputar infeksi, seperti demam, nyeri badan
Riwayat terjadinya perdarahan (Amirudin Ali et al., 2012).

F. Komplikasi
Komplikasi anemia pada ibu hamil selama masa kehamilan :
1. Abortus & Persalinan Prematuritas
2. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
3. Mudah terjadi infeksi
4. Ancaman dekompensasi kordis ( Hb < 6 gr/dl ).
5. Molahidatidosa
6. Hiperemesis gravidarum.
7. Perdarahan antepartum.
8. Ketuban pecah dini (KPD)

G. Penatalaksanaan medis
Penatalaksaan medis pada anemia adalah dengan peningkatan
pemberian tablet tambah darah selama masa kehamilan, dan jika
anemia sudah tergolong anemia berat maka penatalaksaan
medisnya adalah dengan tranfusi darah dan berkolaborasi dengan
dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

H. Penatalaksanaan Kebidanan
Didapatkan penelitian dari Septi Dwi Ansani pada tahun 2023
yang berjudul pengaruh konsumsi jambu biji merah terhadap
perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Adanya keberhasilan
penelitian ini dilihat dari dari kadar hb meningkat setelah pemberian
jambu biji.

9
BAB 3

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
G2P1A0 Hamil 8 minggu Di Puskemas Timpah

Nama mahasiswa : Yuwari Natalia Putri


Tanggal pengkajian : 12/05/2023
Jam : 08.00 wib
Ruangan : Puskesmas Timpah
No. RM : 04 02 2090

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Inisial klien : Ny. D
Usia : 23 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Suku/Bangsa : Dayak
Alamat : Jalan Timpah
Inisial Suami Keluarga/PJ : Tn. M
Usia : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : SLTA
Suku Bangsa : Dayak
Alamat : Jalan Timpah

2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan Badan Terasa


lemas dan sering pusing serta cenderung mengantuk dan nafsu
makan juga berkurang.

3. Riwayat perjalan penyakit : Tidak Ada


4. Riwayat Perkawinan : Kawin 1 kali pertama kali 20
tahun dengan suami sekarang tahun 3 tahun
5. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 14 tahum
b. Siklus : 28 Hari
c. Teratur/tidak : Teratur
d. Lamanya : 3-5 hari
e. Banyaknya : 2-3 kali ganti
f. Dismenorhoe (primer/sekunder): Tidak ada
6. Riwayat obstetric dan ginekologi
Riwayat Obstetric
a. Kehamilan direncanakan: ya
b. Paritas : G2P1A0
c. HPHT : 20 Maret 2023

10
d. Hari Perkiraan Lahir (HPL) : 27 Desember 2023
e. Pemeriksaan ANC :
f. Jumlah kunjungan ANC hingga saat ini: 1 kali, (teratur)
g. Gerakan janin dirasakan pertama kali usia kehamilan : Belum
terasa
h. Riwayat imunisasi TT
TT :-

Kehamilan Persalinan Bayi


Penyulit
No Thn Tempat/ BB PB Se Keadaan Ket
UK Penyulit Cara Penyulit Nifas
Penolong (gr) (cm) ks Lahir

2021 39 Tidak Spontan Bidan/RS Tidak 3000 48 P Hidup Tidak -


mgg ada Ada ada

Hamil Sekarang
Riwayat ginekologi:
1. Riwayat keputihan sebelumnya: tidak
a. Wama (tidak)
b. Bau (tidak)
c. Gatal (tidak)
2. Perdarahan diluar siklus haid: (tidak)
3. Penyakit ginekologi: (tidak)
4. Riwayat Kuretase: (Tidak)

N Jenis Tempat Lama Mulai


Persalinan Berhenti Keluhan Ket
o Kontrasepsi pelayanan pemakaian pemakaian
Suntik 1 bulan Puskesmas 1 tahun 2021 Normal 2022 Tidak -
1.
Ada
7. Riwayat Keluarga Berencana (yang digunakan selama jarak
kehamilan)

8. Riwayat Kesehatan Saat Ini:


a. Riwayat Kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, ASMA, Jantung, Hipertensi.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak menderita
penyakit seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, ASMA, Jantung,
Hipertensi.
c. Riwayat Gemeli
Ibu mengatakan tidak mempunyai keturunan bayi kembar dalam
keluarga.

9. Riwayat Kesehatan Umum:


1. Riwayat Operasi: Tidak ada
2. Riwayat Penyakit, Trauma, dan infeksi (TORCH): Tidak ada
3. Riwayat alergi : Tidak ada

11
4. Riwayat penggunaan obat-obatan: Tidak ada

10. Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
 Makan
Jenis yang dikonsumsi : Nasi dan Lauk
Frekuensi : 1-2 X sehari
Porsi makan : Sedikit
Pantangan : Tidak Ada
Keluhan : Tidak Ada
 Minum
Jenis yang diminum : Air Putih
Frekuensi : sering
Porsi minum : 10 Gelas
Pantangan : Tidak Ada
Keluhan : Tidak Ada
b. Eliminasi
 BAB
Frekuensi : 2X sehari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
Keluhan : Tidak Ada
 BAK
Frekuensi : 5-6 X sehari
Warna : Kuning Jernih
Bau : Tidak Ada
Keluhan : Tidak Ada
c. Personal Hygiene
Frekuensi mandi : 2X sehari
Frekuensi gosok gigi : 2X sehari
Frekuensi ganti pakaian/jenis: 2X sehari
d. Aktifitas : Mengerjakan pekerjaan rumah
e. Tidur dan Istirahat
- Siang hari : ± 2 Jam
- Malam hari : 6-7 Jam
- Masalah : Tidak Ada
f. Pola Seksual
Masalah : Tidak Ada
Data Psikososial dan Spiritual
1) Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya : Baik
2) Tanggapan ibu terhadap kehamilannya : Senang
3) Ketaatan ibu beribadah : Taat
4) Pemecahan masalah dari ibu : Suami
5) Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya : Baik
6) Lingkungan yang berpengaruh : Baik
7) Ibu tinggal bersama : Suami
dan anak
8) Hewan piaraan : Tidak Ada

12
9) Hubungan sosial ibu dengan mertua,
orang tua, keluarga : Baik
10) Penentu pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
11) Jumlah penghasilan keluarga : ± 1-1,5 jt/
bulan
12) Yang menanggung biaya ANC dan persalinan : BPJS

11. Kebiasaan yang meningkatkan resiko kehamilan:


a. Perokok aktif: tidak; minum alkohol:tidak, obat-obatan terlarang;
tidak
b. Masalah khusus dalam kebiasaan yang meningkatkan resiko
kehamilan: Tidak Ada

12. Persiapan Persalinan


a. Edukasi selama kehamilan (disi dengan  , jika sudah pernah
mendapatkan informasi tersebut).

No Jenis edukasi Ya Tidak Sumber Informasi


1
Tanda bahaya  Bidan
kehamilan
2 Nutrisi ibu hamil  Bidan
3 Senam ibu hamil
4 Persiapan persalinan
5 Menyusul/ASI Eksklusif
6 Lain-lain, sebutkan..

b. Rencana tempat melahirkan : Puskesmas


c. Persiapan perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu : Belum
d. Rencana perawatan bayi : ibu dan suami
e. Rencana menyusui : ASI Eskulisif
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum: Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. BB sekarang : 53 Kg, BB sebelum hamil: 56 Kg
d. TB : 159 cm
e. LILA : 25 cm
f. IMT : 20,96 (Normal)
g. Tanda Vital:
TD : 90/80 mmHg
Nadi :100x/mnt
Suhu :36,5oC
Pernafasan : 20X/mnt

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Kepala: ya, Sebaran rambut: merata, nyeri kepala tidak ada
- Muka : pucat, tidak odem
- Mata : bentuk simetris, konjungtiva pucat, sklera tidak akterik

13
- Hidung: Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengerakan
cuping hidung
- Mulut dan gigi : mukosa bibir (lembab), warna mukosa
(pucat), caries dentis (tidak), stomatitis (tidak).
- Telinga: bentuk (normal), kebersihan (bersih), gangguan
pendengaran (tidak)
- Leher: pembesaran vena jugularis (tidak), posisi trakea
(simetris), pembesaran kelenjar tiroid (tidak), nyeri telan(tidak).
- Dada/mamae : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada
jaringan parut, hiperpigmentasi areola
- Abdomen :Pigmentasi: Linea nigra: (ya), Linea alba
(tidak), Strie gravidarum (tidak)
- Tungkai : tidak tampak varises dan edema
- Genetalia dan anus:
o Kebersihan genetalia
Keluaran vagina: tidak ada
Warna : tidak ada
Konsistensi : tidak ada
Jumlah : tidak ada
Bau : tidak ada
o Hemorrhoid: Tidak
o Derajat:
Berapa lama:
Nyeri : Tidak
b. Palpasi
- Leher: tidak teraba pembengkakan kelenjar teroid dan vena
jugularis
- Dada/Mamae: Tidak teraba massa, kolostrum (keluar/belum),
nyeri tekan
- Abdomen
o Leopold I : Ballt(+)
o Leopold II :

o Leopold III:
o Leopold IV:

o TFU : cm
o TBJ : gram

c. Tungkai : Tidak ada


Auskultasi
- Dada
Jantung: suara Jantung (normal)
Paru: Suara nafas (bersih)
- Abdomen
d. Perkusi
- Reflex patella: +/-

14
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik ekstrimitas:
- Perkusi Ginjal (CVA) : kanan +/-, kiri +/-

3. Hasil pemeriksaan penunjang


HB : 8 gr/dl
Albumin : - negatif
Reduksi : - negatif
Gol Darah :A
Hiv : non reaktif
Syphlis : non reaktif
HBSAG : non reaktif

C. ANALISIS DATA (diagnosis, Masalah dan kebutuhan)


a. Diagnosis Kebidanan: G2P1A0 Hamil 8 minggu
b. Masalah : Anemia Sedang
c. Kebutuhan : KIE dan cara mengatasi Anemia sedang

D. PENATALAKSANAAN (disertai dengan evaluasi & rasional


tindakan)
1. Melakukan Komunikasi Terapeutik dengan klien
”Komunikasi Terapeutik sudah terjalin”
Rasional : Kamunikasi Terapeutik ini di gunakan untuk menjalin
komunikasi antar bidan dan klien agar terjalin rasa saling percaya
dan komunikasi yang baik
2. Memberitahukan Hasil pemeriksaan ibu bahwa dalam keadaan baik
Yaitu, TD:90/80 mmhg , nadi :100 x/menit, pernafasan: 20 x/menit,
suhu: 36,5C dan kadar Hb ibu : 8 gr/dl
“ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan “
Rasional : Tindakan ini memberikan suatu hak pasien yakni untuk
mengetahui hasil pemeriksaan dan agar pasien dapat menyikapi
kondisinya pada saat itu.

3. Menjelaskan keadaan dan keluhan yang ibu rasakan pada saat ini:
Hal ini dikarenakan ibu mengalami kasus Anemia Ringan, suatu
gangguan kekurangan sel darah merah, sedangkan sel darah
merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh organ
tubuh.Dan apabila sel darah merah dalam tubuh rendah, maka
jumlah oksigen dalam tubuh juga rendah. Gejala yang sering

15
dialami antara lain: lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang,
dan wajah pucat. Anemia merupakan suatu penyakit yang tidak
bisa diabaikan, jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan dampak negative bagi kesehatan tubuh. Salah satu
dampaknya antara lain jika hemoglobin ( Hb ) dan sel darah merah
sangat rendah dapat mengakibatkan kinerja pengangkutan oksigen
menjadi berkurang.
“Ibu telah mengetahui penyebab dari keluhannya dan ibu
memahami penjelasan bidan dengan baik”
Rasional : Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
edukasi terhadap ibu agar ibu memahami betul tentang kondisi
fisiknya sekarang dan agar ibu dapat menyikapi kondisinya dengan
baik dan tepat.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, siang hari kurang


lebih 2 jam dan pada malam hari kurang lebih 8 jam agar kondisi
dan stamina ibu tetap terjaga.
“Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan”.
Rasional : Di kerenakan hamil istirahat yang cukup dapat menjaga
kondisi ibu dan janin terjaga dan mengurangi rasa stress dan lelah
pada ibu

5. Menganjurkan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang


yang di dalamnya terdapat kandungan karbohidrat, protein dan
vitamin seperti nasi, ikan, telur, ayam, tahu, tempe, sayuran hijau
dan buah-buahan
“ Ibu bersedia melakukan anjuran”.
Rasional : Di kerenekan kecukupan gizi ibu dan janin selalu terjaga
serta perbanyak minum air putih 8-14 gelas per hari agar
kecukupan cairan dalam tubuh tetap terpenuhi ..

6. Memberikan ibu terapi tablet Fe dengan dosis 2x1 /hari pada pagi

16
dan malam hari sebanyak, dan vitaminC dengan dosis 2x/hari serta
minum air putih
“ibu berjanji akan meminumnya secara teratur”
Rasional : tindakan pemberian obat ini merukapakan salah satu
usaha menaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

7. Menjelakan kepada ibu tentang terapi komplementer dengan cara


mengomsumsi jambu biji merah .
“ ibu mendengarkan penjelaskan bidan dan mau makan jambu biji
merah”
Rasional : Menurut penelitian Septa Dwi Insani ,dkk pada tahun
2023 mengomsumsi jambu biji merah pada ibu hamil yang
bertujuan untuk meningkatkan kadar hemogolobin pada ibu hamil.

8. Mengatur jadwal kunjungan ulang pada tanggal 19-05-2023


“ibu mengerti dan mau kunjungan ulang “
Rasional : tindakan ini agar melakukan KIE ibu tentang nyeri
punggung apakah bekurang yang di rasakan.

9. Melakukan dokumentasi kebidanan,


“SOAP/Varney Telah di dokumentasikan”
Rasional : Dalam bidang kesehatan terkhususnya kebidanan
dokumentasi merupakan suatu hal yang wajib untuk dlakukan guna
sebagai bukti pencatatan dan pelaporan yang di miliki bidan guna
kepentingan perawatan dan hal lain yang berhubungan dengan
pasien/klien.

17
BAB 4

Pembahasan

Setelah melakukan asuhan kebidanan ibu dengan anemia ringan


dan memahami penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.D G2P1A0 usia
kehamilan 8 minggu dengan keluhan pusing,lemas dan sering mengantuk
maka penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan praktik yang
dilakukan pengkajian pada tanggal 12-05-2023 dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan yang terdiri dari pengkajian,
perumusan diagnosa kebidanan, perencanaan penatalaksanaan, dan
rasionalisasi yang kemudian didokumentasikan menggunakan metode
SOAP.
Pada kasus Ny. D, didapatkan data subjektif dengan keluhan
utama
pasien datang dengan pusing, lemas dan sering mengantuk dan nafsu
makan yang berkurang. Ini merupakan anak kedua dan tidak pernah
mengalami keguguran, pada riwayat kesehatan ibu dan keluarga ibu
mengatakan tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga tidak ada riwayat
hipertensi, DM serta penyakit lainnya.
Berdasarkan pemeriksaan objektif, didapatkan keadaan umum ibu
baik, tingkat kesadaran composmentis, Tanda vital: TD 90/80 mmHg, nadi
100 x/menit, suhu 36,5C, respirasi 20 x/menit, tinggi badan 159 cm, berat
sebelum hamil 56 kg dan sesudah hamil 53 kg. pada pemeriksaan Khusus
pemeriksaan leopold I ballt(+), leopold II belum di lakukan , leopold III
belum dilakukan dan leopold IV belum di lakukan.
Berdasarkan kadar Hb ibu yaitu 8 gram/dl, mengkategorikan
anemia yang dialami ibu adalah anemia sedang. Penggolongan ini sesuai
dengan tinjauan teori yang menyatakan bahwa Hb 11 gr% untuk yang
tidak anemia, Hb 10,9 – 10 g/dl anemia ringan, Hb 9,9 g/dl – 7,0 g/dl
anemia sedang, dan Hb <7,0 g/dl anemia berat. Hal ini menunjukkan
bahwa Ny. M mengalami anemia ringan.
Selanjutnya, pada kunjungan ANC ke dua pada tanggal 19 mei
2023 ditemukan keluhan bahwa ibu pusing dan lelah. Selain itu, ibu juga

18
mengatakan bahwa ia tidak meminum vitamin (tablet Fe). Menurut penulis
disebabkan karena ibu yang tidak mematuhi anjuran petugas kesehatan
untuk meminum tablet Fe secara teratur. Selain itu, juga didukung oleh
konsumsi makanan sehari-hari ibu yang tidak sesuai dengan
kebutuhannya selama hamil. Ibu mengatakan bahwa ia tidak suka
mengonsumsi sayuran dan hanya memakannya dalam jumlah yang
sedikit.
Berdasarkan pengakuan Ny. D ini, mengkategorikan anemia yang
dialaminya sebagai anemia defisiensi besi. Pengkategorian ini penulis
dapatkan berdasarkan tinjauan teori yang menyatakan bahwa anemia
defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral
Fe (Prawirohardjo, 2019) . Anemia defisiensi zat besi pada wanita bisa
disebabkan oleh penurunan asupan atau penyerapan zat besi, termasuk
defisiensi nutrisi dan gangguan pencernaan, seperti diare atau
hiperemesis (Fraser & Cooper, 2019). Pemenuhan kebutuhan zat besi
dapat diperoleh dari konsumsi makanan seperti hati,daging, telur, beras,
sayuran hijau (bayam, kangkung, daun papaya, dan daun singkong)
(Yanti, 2020).

19
BAB 5

Penutup
A. Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. D
berupa pengumpulan data subjektif dan objektif, pemeriksaan fiisik
dan data penunjang, menentukan analisa untuk mengetahui masalah
yang terjadi pada pasien serta penatalaksanaan yang telah
diberikan maka dapat menyimpulkan Ny. D datang ke puskesmas
mengeluh nyeri punggung bagian bawah . Hasil pemeriksaan khusus
TD: 90/80 mmHg, Nadi: 100x/m, Suhu: 36,5 C dan R 20 x/m, hasil
Khusus pemeriksaan leopold I ballt, leopold II belum dilakukan,
leopold III belum di lakukan dan leopold belum dilakukan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II. Dengan demikian, penulis
menyimpulkan bahwa Ny. D mengalami anemia di mana kadar
hemoglobinnya 8 gram/ dl pada trimester I. Berdasarkan kadar Hb
tersebut, Ny. D mengalami anemia sedang. Anemia dalam
kehamilan pada Ny. D terjadi karena ketidak teraturan dalam
mengonsumsi tablet Fe dan kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung zat besi seperti sayuran hijau. berdasarkan pengakuan
dari Ny. D tersebut.Tanda dan gejala anemia yang terjadi pada Ny. N
adalah keluhan ibu yang mengatakan bahwa ia pusing. Selain itu,
ditemukan bahwa konjungtiva ibu sedikit pucat. Semua tanda dan
gejala tersebut merupakan tanda dan gejala dari anemia.

B. Saran

1. Bagi Bidan

20
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan informasi pada ibu hamil tentang anemia dan
penatalaksanaan sehingga dengan penjelasan yang diberikan
oleh bidan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang
kehamilan yang dialaminya.

2. Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat mempertahankan pelayanan pada klien sesuai
dengan asuhan kebidanan yang sudah ditetapkan sesuai dengan
SOP agar klien dapat merasa puas dengan pelayanan yang
sudah diberikan. Sehingga dapat mempertahankan kualitas dalam
pelayanan.

3. Bagi Pendidikan
Diharapkan laporan kasus ini dapat menjadi bahan bacaan bagi
mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aguscik, A., & Ridwan, R. (2019). Pengaruh Status Gizi Terhadap


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Daerah Endemik Malaria Kota
Bengkulu. Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 14(2), 96–99.
https://doi.org/10.36086/jpp.v14i2.417
Amirudin Ali, M., Sugiyanto, Z., & Suharyo. (2012). Hubungan Inveksi
Helminthiasis Dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Siswa Sd
Gedongbina Remaja Kota Semarang 2011. Jurnal Visikes, 11(2), 80–
87.
Fraser, M., & Cooper, A. (2019). Buku Ajar Bidan Myles. EGC.
Kmenkes RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mardalena, I. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Pustaka
Baru Press.
Padmi, D. R. K. N. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2017.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Poerwati, A. (2019). Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika.
Prawirohardjo, S. (2019). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Proverawati, A. (2013). Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika.
Sari, A. P. (2020). Konsumsi Tablet Besi Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu
Hamil Trimester Dua. Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 15(1),
45–51. https://doi.org/10.36086/jpp.v15i1.466
Setiawati, D. (2020). Fisio-Patologi Kehamilan, Persalinan, dan Kasih
Sayang Universal: Bagaimana Proses Setetes Sperma Menjadi
Makhluk Hidup Baru? Alauddin University Press.
WHO. (2014). Global Nutrition Targets 2025 Anaemia Policy Brief. World
Health Organization.
WHO. (2021). Prevalence of Anaemia in Pregnant Women (Aged 15-49)
(%). Who.Int.
https://www.who.int/data/gho/data/indicators/indicatordetails/GHO/

22
prevalence-of- anaemia-in-pregnant-women-(-)
Widiastini, N. L. S. (2023). Faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian
anemia pada ibu hamil di puskesmas Kintamani VI. Institut Teknologi
dan Kesehatan Bali.
Yamada, A., Arakaki, R., Saito, M., Kudo, Y., & Ishimaru, N. (2017). Dual
role of Fas/FasL-mediated signal in peripheral immune tolerance.
Frontiers in Immunology, 8. https://doi.org/10.3389/fimmu.2017.00403
Yanti, S. I. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Gedung Negara Kecamatan
Hulu Sungkai Kabupaten Lampung. Poltekkes Jakarta III.
Yustisia, N., Aprilatutini, T., & Desfianty, H. (2020). Studi Kualitatif
Prosedur Pemasangan Transfusi Darah Pada Pasien Anemia. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 8(1).

23

Anda mungkin juga menyukai