DISUSUN OLEH :
YUWARI NATALIA PUTRI
11194992210237
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 11194992210237
Mengesahkan
Program Studi Pendidikan
Puskemas Timpah Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan(PP)
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
“laporan akhir stase asuhan kebidanan pada Pada Ibu Hamil G2P1A0
Timpah”
tulusnya kepada :
1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri R, S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas Sari
Mulia.
3. Dr. Adriana Palimbo, S.Si.T., M.Kes., selaku wakil Rektor III Bidang
Sari Mulia.
stase.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................vi
v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................4
A. Pengertian Kehamilan............................................................................................4
B. Etiologi..................................................................................................................9
C. Patofisiologis.......................................................................................................10
D. Clinical Pathway..................................................................................................11
E. Klasifikasi...........................................................................................................12
F. Menifestasi klinik................................................................................................17
G. Komplikasi..........................................................................................................18
H. Penatalaksanaan medis........................................................................................18
I. Penatalaksanaan Kebidanan.................................................................................18
BAB 3 TINJAUAN KASUS..........................................................................................19
BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................................26
BAB 5 PENUTUPAN....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah sebuah metamorphosis atau proses
perkembangan pada kehidupan. Saat jutaan sperma memasuki
sistem reproduksi seorang perempuan, tahap demi tahap
gerombolan sperma berlomba untuk menuju satu tujuan yang sama,
yaitu membuahi ovum sehingga terjadilah pembuahan yang disebut
Zigot (Setiawati, 2020).
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah dan ukuran sel
darah merah, atau konsentrasi hemoglobin, turun di bawah nilai
batas yang ditetapkan, akibatnya merusak kapasitas darah untuk
mengangkut oksigen ke sekitarnya tubuh. Anemia merupakan
indikator gizi buruk dan kesehatan yang buruk (WHO, 2014).
Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu hamil dengan
kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL pada trimester I dan III sedangkan
pada trimester II kadar hemoglobin (Hb) <10,5 g/dL Anemia dalam
kehamilan memerlukan perhatian serius dari pihak yang terkait
dalam pelayanan kesehatan (Astutik & Ertiana, 2018).
Salah satu faktor tingginya Angka Kematian Ibu melahirkan ialah
adanya kehamilan resiko tinggi yaitu, kehamilan yang disertai oleh
penyakit atau kondisi yang dapat berdampak tidak baik pada ibu
ataupun janin. Adapun penyakit yang termasuk dalam kehamilan
resiko tinggi antara lain anemia (Mardalena, 2017).
Persentase kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia terus
mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga 2019, dari 42,1%
menjadi 44,2% (WHO, 2021). Indonesia termasuk salah satu negara
berkembang dengan tingkat kesehatan yang rendah ditandai dengan
masih tingginya angka kematian ibu hamil. Di Indonesia pada tahun
2013 ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 37,1% dan
meningkat pada tahun 2018 menjadi 48,9% (Kmenkes RI, 2018). Di
Kalimantan Tengah tahun 2018 presentase kejadian anemia pada
1
ibu hamil sebesar 14,7%, Data yang di dapatkan dari buku register
KIA Kebidanan Puskesmas Timpah didapati bahwa kunjungan ibu
hamil dari bulan januari sampai dengan Mei 2023 di dapati 6 ibu
hamil dengan anemia ringan.
Pola makan adalah salah satu terjadinya anemia pada ibu
hamil. Pola makan yang tidak seimbang akan menyebabkan ketidak
seimbangan zat gizi yang masuk kedalam tubuh dan dapat
menyebabkan terjadinya kekurangan gizi atau sebaliknya pola
konsumsi yang tidak seimbang juga mengakibatkan zat gizi tertentu
berlebih dan menyebabkan terjadinya gizi berlebih
Ibu hamil perlu mengetahui dan memahami akibat anemia dan
cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan
yang baik dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau
risiko dari terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang
demikian berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada
ibu hamil. Peran bidan pada kasus anemia adalah memberikan
informasi ataupun pendidikan kesehatan kepada pasien mengenai
factor penyebab, penanggulangan dan pencegahan dari Anemia.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengangkat kasus yang berjudul asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Timpah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, masalah yang dapat
dirumuskan adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada anemia
ringan dengan menggunakan dokumentasi SOAP?”
C. Tujuan
1. Umum
Memberikan asuhan kebidanan yang secara komprehensif pada
anemia ringan
2. Khusus
a. Melakukan pengkajian kepada klien dengan asuhan
2
kenidanan pada anemia ringan
rencana tindakan.
D. Manfaat
a. Manfaat Bidan
b. Bagi Puskesmas
3
BAB 2
TINJAUAN KASUS
A. Pengertian Kehamilan
1. Pengertian
Anemia yaitu suatu keadaan dimana berkurangnya
hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin yaitu metaloprotein di
dalam sel darah merah yang mengandung zat besi yang
fungsinya sebagai pengangkut oksigen dari paru - paru ke
seluruh tubuh (Aguscik & Ridwan, 2019).
Anemia adalah suatu gangguan kekurangan sel darah
merah, sedangkan sel darah merah berfungsi untuk membawa
oksigen ke seluruh organ tubuh.Dan apabila sel darah merah
dalam tubuh rendah, maka jumlah oksigen dalam tubuh juga
rendah. Gejala anemia disebabkan oleh kurangnya kadar
oksigen yang mengalir ke jaringan dan organ tubuh. Sel darah
merah diukur berdasarkan jumlah hemoglobin dalam tubuh.
Sebab, hemoglobin sendiri suatu protein kaya zat besi dalam
sel darah merah yang membawa oksigen dari paru- paru
keseluruh tubuh, selain itu , hemoglobin juga membawa sel
darah merah yang jenuh dengan karbondioksida kembali ke
paru- paru yang dikeluarkan (Yamada et al., 2017).
Menurut Yustisia et al (2020) Anemia bukan merupakan
suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan gejala
awal suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Gejala yang
sering dialami antara lain: lesu, lemah, pusing, mata
berkunang-kunang, dan wajah pucat. Anemia merupakan suatu
penyakit yang tidak bisa diabaikan, jika tidak ditangani dengan
baik akan mengakibatkan dampak negative bagi kesehatan
tubuh. Salah satu dampaknya antara lain jika hemoglobin ( Hb )
dan sel darah merah sangat rendah dapat mengakibatkan
kinerja pengangkutan oksigen menjadi berkurang. Kondisi ini
yang dapat mengakibatkan kerja organ-organ penting , salah
4
satunya otak (Yustisia et al., 2020).
2. Klasifikasi
Menurut WHO anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan
kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11gr/dl sebagai
akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah
(erythtopoetic) dalam produksinya untuk mempertahankan konsentrasi
Hb pada tingkat normal (WHO, 2014). Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II.
5
B. Etiologi
Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi
besi, defisiensi asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara
langsung anemia terutama disebabkan karena produksi/kualitas sel
darah merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut
atau menahun. Ada 3 penyebab anemia, yaitu:
a) Defisiensi zat gizi.
(1).Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang
merupakan pangan sumber zat besi yang berperan penting
untuk pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari sel
darah merah/eritrosit. Zat gizi lain yang berperan penting
dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan
vitamin B12.
(2).Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC,
HIV/AIDS, dan keganasan seringkali disertai anemia, karena
kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari infeksi itu
sendiri.
b) Perdarahan (Loss of blood volume)
(1). Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang
mengakibatkan kadar Hb menurun.
(2). Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan.
c) Hemolitik.
(1). Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai
karena terjadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan
zat besi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan
limpa.
(2). Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara
genetik yang menyebabkan anemia karena sel darah
merah/eritrosit cepat pecah, sehingga mengakibatkan
akumulasi zat besi dalam tubuh. ( Kemenkes RI, 2018 )
6
C. Patofisiologis
Dalam Padmi (2018), Anemia pada kehamilan yang
disebabkan kekurangan zat besi mencapai kurang lebih
95%.Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi besi
karena pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga
memicu peningkatan produksi eritropoietin. Akibatnya, volume
plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat.
Namun peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang
lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat
hemodilusi.Cadangan zat besi pada wanita yang hamil dapat
rendah karena menstruasi dan diet yang buruk. Kehamilan dapat
meningkatkan kebutuhan zat besi sebanyak dua atau tiga kali lipat.
Zat besi diperlukan untuk produksi sel darah merah ekstra,
untuk enzim tertentu yang dibutuhkan untuk jaringan, janin dan
plasenta, dan untuk mengganti peningkatan kehilangan harian yang
normal. Kebutuhan zat besi janin yang paling besar terjadi selama
empat minggu terakhir dalam kehamilan, dan kebutuhan ini akan
terpenuhi dengan mengorbankan kebutuhan ibu. Kebutuhan zat
besi selama kehamilan tercukupi sebagian karena tidak terjadi
menstruasi dan terjadi peningkatan absorbsi besi dari diet oleh
mukosa usus walaupun juga bergantung hanya pada cadangan
besi ibu. Zat besi yang terkandung dalam makanan hanya
diabsorbsi kurang dari10%, dan diet biasa tidak dapat mencukupi
kebutuhan zat besi ibu hamil. Kebutuhan zat besi yang tidak
terpenuhi selama kehamilan dapat menimbulkan konsekuensi
anemia defisiensi besi sehingga dapat membawa pengaruh buruk
pada ibu maupun janin, hal ini dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi kehamilan dan persalinan.
7
D. Clinical Pathway
E. Menifestasi klinik
Tanda- tanda anemia itu disebabkan karena jumlah sel darah
merah rendah akibatnya berkurangnya pengiriminan oksigen ke
setiap jaringan pada tubuh.Anemia bisa memeperburuk kondisi
medis lainya yang mendasari (Poerwati, 2019).
Tanda – tanda anemia sebagai berikut :
1. Lesu, lemah, letih, lalai dan lelah
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang- kunang
3. Terlihat pucat kelopak mata, bibir, lidah, ringan, kulit, telapak
tangan
4. Nafsu makan menurun
5. Sesak nafas
8
6. Adanya keluhan seputar infeksi, seperti demam, nyeri badan
Riwayat terjadinya perdarahan (Amirudin Ali et al., 2012).
F. Komplikasi
Komplikasi anemia pada ibu hamil selama masa kehamilan :
1. Abortus & Persalinan Prematuritas
2. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
3. Mudah terjadi infeksi
4. Ancaman dekompensasi kordis ( Hb < 6 gr/dl ).
5. Molahidatidosa
6. Hiperemesis gravidarum.
7. Perdarahan antepartum.
8. Ketuban pecah dini (KPD)
G. Penatalaksanaan medis
Penatalaksaan medis pada anemia adalah dengan peningkatan
pemberian tablet tambah darah selama masa kehamilan, dan jika
anemia sudah tergolong anemia berat maka penatalaksaan
medisnya adalah dengan tranfusi darah dan berkolaborasi dengan
dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
H. Penatalaksanaan Kebidanan
Didapatkan penelitian dari Septi Dwi Ansani pada tahun 2023
yang berjudul pengaruh konsumsi jambu biji merah terhadap
perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Adanya keberhasilan
penelitian ini dilihat dari dari kadar hb meningkat setelah pemberian
jambu biji.
9
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
G2P1A0 Hamil 8 minggu Di Puskemas Timpah
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Inisial klien : Ny. D
Usia : 23 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Suku/Bangsa : Dayak
Alamat : Jalan Timpah
Inisial Suami Keluarga/PJ : Tn. M
Usia : 25 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : SLTA
Suku Bangsa : Dayak
Alamat : Jalan Timpah
10
d. Hari Perkiraan Lahir (HPL) : 27 Desember 2023
e. Pemeriksaan ANC :
f. Jumlah kunjungan ANC hingga saat ini: 1 kali, (teratur)
g. Gerakan janin dirasakan pertama kali usia kehamilan : Belum
terasa
h. Riwayat imunisasi TT
TT :-
Hamil Sekarang
Riwayat ginekologi:
1. Riwayat keputihan sebelumnya: tidak
a. Wama (tidak)
b. Bau (tidak)
c. Gatal (tidak)
2. Perdarahan diluar siklus haid: (tidak)
3. Penyakit ginekologi: (tidak)
4. Riwayat Kuretase: (Tidak)
11
4. Riwayat penggunaan obat-obatan: Tidak ada
12
9) Hubungan sosial ibu dengan mertua,
orang tua, keluarga : Baik
10) Penentu pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
11) Jumlah penghasilan keluarga : ± 1-1,5 jt/
bulan
12) Yang menanggung biaya ANC dan persalinan : BPJS
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Kepala: ya, Sebaran rambut: merata, nyeri kepala tidak ada
- Muka : pucat, tidak odem
- Mata : bentuk simetris, konjungtiva pucat, sklera tidak akterik
13
- Hidung: Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengerakan
cuping hidung
- Mulut dan gigi : mukosa bibir (lembab), warna mukosa
(pucat), caries dentis (tidak), stomatitis (tidak).
- Telinga: bentuk (normal), kebersihan (bersih), gangguan
pendengaran (tidak)
- Leher: pembesaran vena jugularis (tidak), posisi trakea
(simetris), pembesaran kelenjar tiroid (tidak), nyeri telan(tidak).
- Dada/mamae : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada
jaringan parut, hiperpigmentasi areola
- Abdomen :Pigmentasi: Linea nigra: (ya), Linea alba
(tidak), Strie gravidarum (tidak)
- Tungkai : tidak tampak varises dan edema
- Genetalia dan anus:
o Kebersihan genetalia
Keluaran vagina: tidak ada
Warna : tidak ada
Konsistensi : tidak ada
Jumlah : tidak ada
Bau : tidak ada
o Hemorrhoid: Tidak
o Derajat:
Berapa lama:
Nyeri : Tidak
b. Palpasi
- Leher: tidak teraba pembengkakan kelenjar teroid dan vena
jugularis
- Dada/Mamae: Tidak teraba massa, kolostrum (keluar/belum),
nyeri tekan
- Abdomen
o Leopold I : Ballt(+)
o Leopold II :
o Leopold III:
o Leopold IV:
o TFU : cm
o TBJ : gram
14
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik ekstrimitas:
- Perkusi Ginjal (CVA) : kanan +/-, kiri +/-
3. Menjelaskan keadaan dan keluhan yang ibu rasakan pada saat ini:
Hal ini dikarenakan ibu mengalami kasus Anemia Ringan, suatu
gangguan kekurangan sel darah merah, sedangkan sel darah
merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh organ
tubuh.Dan apabila sel darah merah dalam tubuh rendah, maka
jumlah oksigen dalam tubuh juga rendah. Gejala yang sering
15
dialami antara lain: lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang,
dan wajah pucat. Anemia merupakan suatu penyakit yang tidak
bisa diabaikan, jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan dampak negative bagi kesehatan tubuh. Salah satu
dampaknya antara lain jika hemoglobin ( Hb ) dan sel darah merah
sangat rendah dapat mengakibatkan kinerja pengangkutan oksigen
menjadi berkurang.
“Ibu telah mengetahui penyebab dari keluhannya dan ibu
memahami penjelasan bidan dengan baik”
Rasional : Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
edukasi terhadap ibu agar ibu memahami betul tentang kondisi
fisiknya sekarang dan agar ibu dapat menyikapi kondisinya dengan
baik dan tepat.
6. Memberikan ibu terapi tablet Fe dengan dosis 2x1 /hari pada pagi
16
dan malam hari sebanyak, dan vitaminC dengan dosis 2x/hari serta
minum air putih
“ibu berjanji akan meminumnya secara teratur”
Rasional : tindakan pemberian obat ini merukapakan salah satu
usaha menaikan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
17
BAB 4
Pembahasan
18
mengatakan bahwa ia tidak meminum vitamin (tablet Fe). Menurut penulis
disebabkan karena ibu yang tidak mematuhi anjuran petugas kesehatan
untuk meminum tablet Fe secara teratur. Selain itu, juga didukung oleh
konsumsi makanan sehari-hari ibu yang tidak sesuai dengan
kebutuhannya selama hamil. Ibu mengatakan bahwa ia tidak suka
mengonsumsi sayuran dan hanya memakannya dalam jumlah yang
sedikit.
Berdasarkan pengakuan Ny. D ini, mengkategorikan anemia yang
dialaminya sebagai anemia defisiensi besi. Pengkategorian ini penulis
dapatkan berdasarkan tinjauan teori yang menyatakan bahwa anemia
defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral
Fe (Prawirohardjo, 2019) . Anemia defisiensi zat besi pada wanita bisa
disebabkan oleh penurunan asupan atau penyerapan zat besi, termasuk
defisiensi nutrisi dan gangguan pencernaan, seperti diare atau
hiperemesis (Fraser & Cooper, 2019). Pemenuhan kebutuhan zat besi
dapat diperoleh dari konsumsi makanan seperti hati,daging, telur, beras,
sayuran hijau (bayam, kangkung, daun papaya, dan daun singkong)
(Yanti, 2020).
19
BAB 5
Penutup
A. Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. D
berupa pengumpulan data subjektif dan objektif, pemeriksaan fiisik
dan data penunjang, menentukan analisa untuk mengetahui masalah
yang terjadi pada pasien serta penatalaksanaan yang telah
diberikan maka dapat menyimpulkan Ny. D datang ke puskesmas
mengeluh nyeri punggung bagian bawah . Hasil pemeriksaan khusus
TD: 90/80 mmHg, Nadi: 100x/m, Suhu: 36,5 C dan R 20 x/m, hasil
Khusus pemeriksaan leopold I ballt, leopold II belum dilakukan,
leopold III belum di lakukan dan leopold belum dilakukan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II. Dengan demikian, penulis
menyimpulkan bahwa Ny. D mengalami anemia di mana kadar
hemoglobinnya 8 gram/ dl pada trimester I. Berdasarkan kadar Hb
tersebut, Ny. D mengalami anemia sedang. Anemia dalam
kehamilan pada Ny. D terjadi karena ketidak teraturan dalam
mengonsumsi tablet Fe dan kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung zat besi seperti sayuran hijau. berdasarkan pengakuan
dari Ny. D tersebut.Tanda dan gejala anemia yang terjadi pada Ny. N
adalah keluhan ibu yang mengatakan bahwa ia pusing. Selain itu,
ditemukan bahwa konjungtiva ibu sedikit pucat. Semua tanda dan
gejala tersebut merupakan tanda dan gejala dari anemia.
B. Saran
1. Bagi Bidan
20
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan informasi pada ibu hamil tentang anemia dan
penatalaksanaan sehingga dengan penjelasan yang diberikan
oleh bidan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang
kehamilan yang dialaminya.
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat mempertahankan pelayanan pada klien sesuai
dengan asuhan kebidanan yang sudah ditetapkan sesuai dengan
SOP agar klien dapat merasa puas dengan pelayanan yang
sudah diberikan. Sehingga dapat mempertahankan kualitas dalam
pelayanan.
3. Bagi Pendidikan
Diharapkan laporan kasus ini dapat menjadi bahan bacaan bagi
mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
prevalence-of- anaemia-in-pregnant-women-(-)
Widiastini, N. L. S. (2023). Faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian
anemia pada ibu hamil di puskesmas Kintamani VI. Institut Teknologi
dan Kesehatan Bali.
Yamada, A., Arakaki, R., Saito, M., Kudo, Y., & Ishimaru, N. (2017). Dual
role of Fas/FasL-mediated signal in peripheral immune tolerance.
Frontiers in Immunology, 8. https://doi.org/10.3389/fimmu.2017.00403
Yanti, S. I. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Gedung Negara Kecamatan
Hulu Sungkai Kabupaten Lampung. Poltekkes Jakarta III.
Yustisia, N., Aprilatutini, T., & Desfianty, H. (2020). Studi Kualitatif
Prosedur Pemasangan Transfusi Darah Pada Pasien Anemia. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 8(1).
23