Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN

PRALTIK KLINIK KEBIDANAN 1 (PKK 1)


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “N”
UMUR 30 TAHUN USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU
DI PRAKTEK KLINIK PUTRI BUNGSU
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :

LEONI ARZA LAURA (PO7224221 2070)

NURHAKIKI RAMADHANI (PO7224221 2038)


D-III KEBIDANAN

PEMBIMBING LAPANGAN :

RISTINA ROSAULI, SST, M.KM


CI LAPANGAN :

EFIARNI, Amd.Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL LAPORAN : MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN PADA NY “N” G3P2A0 USIA
KEHAMILAN 6-7 MINGGU DI PMB EFIARNI,
A.MD.KEB
NAMA MAHASISWA : 1. LEONI ARZA LAURA (PO7224221 2070)
2. NURHAKIKI RAMADHANI (PO7224221
2038)
PRODI : D III KEBIDANAN

TANJUNGPINANG, 18 MARET 2023

PEMBIMBING INSTITUSI CI LAPANGAN

RISTINA ROSAULI, SST, M.KM EFIARNI, Amd.Keb


NIP. NIP. 196404051989032015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadiarat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan
kasus yang berjudul “ Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. “N”
umur 30 tahun Usia Kehamilan 6-7 Minggu di PMB Efiarni, Amd.Keb TAHUN
2023”

Penulisan laporan kasus ini sebagai salah satu pemenuhan tugas laporan
kelompok Praktik Klinik Kebidanan I (PKK 1). Pembuatan laporan kasus ini tidak
akan terlaksana tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini saya menyampaikan terimakasih kepada.

1. Iwan Iskandar, SKM,. MKM selaku Direktur Poltekkes Kemenkes


Tanjungpinang.
2. Rahmadona, M.Keb selaku Ketua Jurusan Diploma III Kebidanan.
3. Ika Susanti, SST selaku Penanggung Jawab Lapangan Praktik Klinik
Kebidanan I (PKK 1).
4. Ristina Rosauli, SST, M.KM selaku Dosen Pembimbing Praktik
Kebidanan.
5. Efiarni, Amd.Keb selaku CI lapangan yang memberikan bimbingan dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan
normal.
6. Ny “N” Yang bersedia untuk dijadikan sebagai klien dalam pembuatan
laporan ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
kami mengharapkan segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan
sangat kami nantikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Tanjungpinang, 18 Maret 2023


Penyusun

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI.............................................................................................................
A. Tanda Kehamilan.....................................................................................................
B. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil...............................................................................
C. Asuhan Kebidanan Kehamilan.................................................................................
D. Pemeriksaan Penunjang............................................................................................
E. Pendokumentasian....................................................................................................
BAB III................................................................................................................................
TINJAUAN KASUS............................................................................................................
BAB IV................................................................................................................................
PEMBAHASAN KASUS....................................................................................................
BAB V.................................................................................................................................
SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah proses yang alamiah setiap wanita, perubahan selama
kehamilan normal adalah bersifat fisiologis. Kehamilan adalah suatu
pengalaman yang berharga bagi perempuan.Perilaku selama masa kehamilan 
akan berpengaruh terhadap kehamilannya. Perawat harus bisa
menjaga kesehatan ibu dan janin untuk menjaga adanya masalah pada saat
persalinan nanti (Taufan 2014).
Wanita yang sedang hamil akan mengalami suatu proses penyesuaian diri
sesuai dengan trimesternya. Trimester pertama menggambarkan trimester yang
dapat mendatangkan banyak respon pada ibu hamil. Respon yang sangat
berpengaruh pada wanita yang sedang hamil morning signes. Mual dan muntah
pada suatu kehamilan yaitu morning sickness. Mual kebanyakan terjadi di pagi
hari (Winkjosastro, 2015). Umumnya perubahan fisik pada masa kehamilan
adalah, tidak mengalami haid, payudara terus membesar, rahim mengalami
perubahan, organ yang ada di dalam tubuh mengalami perubahan sistem kerja,
perut terus membesar tiap bulan, berat badan setiap hari selalu naik, otot-otot
saluran penceranaan mulai melemah, dan kaki, tangan mulai membengkak
(Pieter & Lubis, 2013).
Di bidang kesehatan, Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan dan menjadi salah satu
komponen indeks pembangunan maupun indeks kualitas hidup (Sumarmi,
2017). Menurut Ketua  Komite Ilmiah International Conference on Indonesia
Family Planning and Reproductive Health(ICIFPRH), Meiwita Budhiharsana,
hingga tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup. Padahal, target AKI Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per
100.000 kelahiran hidup. Kementerian Kesehatan telah memperkirakan pada
tahun 2015 Indonesia baru akan mencapai angka 161 per100.000 kelahiran
hidup. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012 menunjukkan
AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan hasil Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS)  2015 menunjukkan AKI sebesar  305 per
100.000 kelahiran hidup. (Susiana, Seli. 2019).
Angka Kematian Ibu seharusnya dapat dicegah dengan mendeteksi secara
dini adanya resiko tinggi ataupun komplikasi pada masa kehamilan, dengan
melakukan kunjungan atau pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan
yang tersedia. Adanya kematian ibu yang masih tinggi menunjukkan kualitas
pelayanan kesehatan maternal yang masih rendah termasuk pelayanan antenatal
care (ANC) pada ibu hamil. Hal ini menunjukkan adaya peran tenaga kesehatan
yang ahli seperti Bidan, Dokter, dan Perawat dalam memberikan pelayanan
setiap kunjungan yang pada umumnya kualitas pelayanan merujuk pada kinerja
pelayanan menurut standar tertentu. Rendahnya kualitas dan kinerja pelayanan
antenatal yang diberikan dapat mempengaruhi angka kematian ibu. (Wulandari,
Anastasia dkk. 2017).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil pasien Ny “N”
usia kehamilan 6 – 7minggu. Selain itu Ny “N” juga memiliki keluhan fisiologis
yang mungkin akan penulis berikan pendidikan tentang seputar kesehatan.
Dengan dilakukan pengkajian ini semoga dapat menurunkan AKI yang
merupakan salah satu target Kementerian Kesehatan.
 
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
serta dapat mengimplementasikan antara teori yang didapat dengan kasus
yang ada dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada Ny “A” usia 26 tahun
G2P1A0 dengan usia kehamilan 34 – 35 minggu dengan keadaan normal
di Puskesmas Pembantu Batu V Tanjungpinang tahun 2022.

b. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pegkajian data, pengumpulan data melalui
anamnesa, melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan
penunjang.
2. Menganalisa data, merumuskan diagnosa, masalah pada klien, serta
memberikan kebutuhan kepada klien.
3. Menyusun perencanaan tindakan dan Evaluasi.

c. Manfaat
BAB II

TINJAUAN TEORI

A.Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal dan selama
kehamilan berlangsung banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh seorang
wanita untuk itu diperlukan waktu untuk beradaptasi dengan berbagai
perubahan yang terjadi dalam dirinya. Adapun beberapa perubahan anatomi
dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil trimester I, II dan III antara lain :
a) Sistem Reproduksi (Uterus)
a) Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya
menjadi higroskopik endometrium menjadi desidua ukuran pada
kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi lebih dari
4000 cc.
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
c) Bentuk dan Konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti buah
alpokat. Pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat dan akhir
kehamilan bujur telur. Rahim yang kira – kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan dua bulan sebesar telur bebek dan kehamilan tiga bulan
sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan
hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih
panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft) disebut tanda
hegar. Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin
dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.
 
d) Posisi Rahim
- Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi atau retroflexi.
- Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
- Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
- Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri. (Rustam Mochtar, 1998: 36)
e) Vaskularisasi
Aa. uterin dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter panjang dan
anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang
dan bertambah. (Rustam Mochtar, 1998: 36)
f) Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
1) Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh
amnion dimana desidua kapsularis dan desidua vera(parietalis) telah
menjadi satu. Tinggi fundus uteri terletak antara pertengahan
simphisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
2) Pada kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari di
bawah pusat.
3) Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terlatak setinggi
pusat.
4) Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri terletak 2-3 jari di
atas pusat. Menurut Spiegelberg dengan mengukur tinggi fundus
uteri dari simpisis adalah 26,7 cm diatas simpisis.
5) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di
bawah processus xiphoideus.
6) Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri
terletak sama dengan 8 bulan tapi melebar ke samping yaitu terletak
diantara pertengahan pusat dan processus xiphoideus. (Rustam
Mochtar, 1998: 52)
g) Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)
disebut tanda goodell.Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mucus, karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livide disebut tanda
Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998: 35)
h) Ovarium (indung telur)
Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesterone (kira – kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum
graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm). Kadar relaxin di sirkulasi
maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester
pertama.Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga
pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. (Rustam Mochtar, 1998:
35) 
i) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh
estrogen. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih
merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks
disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998: 35)
j) Dinding Perut (Abdominal Well)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae
gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan
disebut linea nigra. (Rustam Mochtar, 1998: 36)
 
b) Payudara (Mammae)
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat
teraba noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena –
vena lebih membiru.Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola
payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning. (Rustam Mochtar, 1998: 40) 
Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan
yaitu estrogen, progesterone dan somatomamotropin.
a) Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian
ASI, antara lain:
b) Estrogen, berfungsi:
- Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara.
- Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga
payudara tampak makin besar.
- Tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air dan garam
menyebabkan rasa sakit pada payudara.
c) Progesteron, berfungsi :
- Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
- Menambah sel asinus.
d) Somatomamotropin, berfungsi :
- Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan
laktoglobulin.
- Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 95)
e) Perubahan payudara pada ibu hamil
- Payudara menjadi lebih besar
- Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
- Glandula Montgomery makin tampak menonjol dipermukaan
areola mamae.
- Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu keluar cairan
putih jernih (kolostrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai
bereaksi.
- Pengeluaran ASI belum berjalan oleh karena prolaktin ini ditekan
oleh PIH (Prolaktine Inhibiting Hormone).
- Setelah persalinan, dengan dilahirkannya plasenta pengaruh
estrogen, progesterone dan somotomammotropin terhadap
hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan 
laktasi terjadi. (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 95)
 
c) Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
a) Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit
b) Kelenjar hipofise: dapat membesar terutama lobus anterior
c) Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh
 
d) Sistem Perkemihan (Traktus urinarius)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari
rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke
bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan
dan kiri membesar karena pengaruh progesterone.Akan tetapi ureter kanan
lebih membesar daripada ureter kiri karena mengalami lebih banyak
tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan olehkarena
uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang
bergerak lebih sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh
letak kolon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus.
Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut lebih sering dijumpai
hidroureter dekstra dan pielitis dekstra. Disamping sering kencing tersebut
diatas terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan
sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga
meningkat sampai 69 %.Reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga
lebih banyak dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam
kehamilan. (Hanifa Wiknjosastro, 2002: 97)
 
e) Sistem pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang
meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam
usus – usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan
pola obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita
hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan – bulan pertama kehamilan
gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai
morning sickness. Emesis, bila terlampau sering dan terlalu banyak
dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum, keadaan ini
patologik. Salivasi ini adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada
biasa.Bila terlampau banyak, inipun menjadi patologik. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002:9). 
 
f) Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin
dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan
ketidakseimbangan persendian. Akibat dari perubahan fisik selama
kehamilan adalah :Peregangan otot - otot dan Pelunakan ligamen –
ligamen.
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan – perubahan
tersebut adalah : a) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan), b)
Otot-otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil), dan c) Otot dasar
panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural
dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan menekan
kehamilan. Oleh karena itu masalah postur merupakan hal biasa
dalam kehamilan :
Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan
merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi. Ibu hamil mempunyai
kecenderungan besar membentur benda-benda (dan memar biru) dan
kehilangan keseimbangan (lalu jatuh). (PusDikNaKes, 2003:100)
 
g) Sistem Kardiovaskuler (sirkulasi darah)
a) Volume darah. Volume dan darah total dan volume plasma darah
naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah
banyak, kira-kira 25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu,
diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat sebanyak kurang
lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada
kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh
dalam keadaan dekompensasio kordis. Kenaikan plasma darah dapat
mencapai 40% saat mendekati cukup bulan. (Rustam Mochtar, 1998:
37)
b) Nadi dan tekanan darah. Tekanan darah arteri cenderung menurun
terutama selama trimester kedua dan naik lagi seperti pada prahamil.
Tekanan vena dalam batas-batas normal. Pada ekstremitas atas dan
bawah cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya
naik, nilai rata-ratanya 84 kali permenit. (Rustam Mochtar, 1998:38)
c) Jantung. Pompa jantung mulai naik kira-kira 30%. Setelah kehamilan
3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
(Rustam Mochtar, 1998: 38)
 
h) Sistem Integumen (Kulit)
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore
Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat.MSH ini adalah salah satu
hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.Kadang-
kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung dikenal
sebagai cloasma gravidarum. 
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di
areola mamae. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai
linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah- olah retak-retak,
warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut
striae livide. Setelah partus striae livide ini berubah warnanya 
menjadi putih dan disebut striae albikantes. Pada seorang multigravida
sering tampak striae livide bersama striae albikantes. (Hanifa
Wiknjosastro, 2002: 97 – 98)
 
i) Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat.
a) Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate, BMR) pada wanita
hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
b) Keseimbangan asam–alkali (acic base balance) sedikit mengalami
perubahan konsentrasi alkali: 1) Wanita tidak hamil:155 mEg/liter, 2)
Wanita hamil: 145 mEg/liter, 3) Natrium serum: turun dari 142 menjadi
135 mEg/liter, dan 4) Bikarbonat plasma: turun dari 25 menjadi 22
mEg/ liter
c) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan
fetus,alat kandungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan
laktasi.
d) Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan
kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang
mengingatkan kita pada diabetes melitus. Dalam keadaaan hamil,
pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomamotropin,
plasma insulin dan hormon-hormon adrenal 17-ketosteroid. Untuk
rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh hasil GTT oral dan
GTT intravena. 
e) Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai
350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai
peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak
lainya terdapat di badan, perut, paha dan lengan.
f) Metabolisme mineral
- Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan
30-40 gram.
- Fosfor: dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
- Zat besi: dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg,
atau 30-50 mg sehari.
Air: Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
 
j) Berat Badan Dan Indeks Masa Tubuh (IMT)
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan
berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil pre-
eklamasi dan eklamsi) kenaikan berat badan wanita hamil
disebabkan oleh :
a) Janin , uri, air ketuban, uterus.
b) Payudara, kenaikan volume darah,lemak, protein,dan retensi air.
c) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori
yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat
arang,khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila
dibutuhkan, dipakai lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori.
d) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai
penderita defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil
harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin.
(Rustam Muchtar, 1998: 39-40)
k) Sistem Pernafasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran
rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang
wanita hamil selalu bernafas dada (thoracic breathing). (Rustam Mochtar,
1998: 38)
 
c. Asuhan Kebidanan Kehamilan
1) Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal
1) Tujuan Kunjungan
Tujuan asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang
sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya denan caramembina
hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-
komplikasi yang dapat mengancam jiwa dan mempersiapkan kelahiran.
Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk :
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi
- Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang
muncul selama kehamilan termasuk penyakit umum kebidanan dan
pembedahan
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
- Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
Asi eksklusif
Standar asuhan kehamilan
a) Trimester I (sebelum minggu ke 14)
- Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan
dan ibu hamil
- Mendeteksi masaalh dan menanganinya
- Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum,
anemia, kekurangan zat besi dan pengguanaan praktek yang
merugikan
- Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan menghadapi
komplikasi
- Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan dsb
b) Trimester II (sebelum minggu ke 28)
- Sama dengan di atas
- Kewaspadaan khusus mengenai preeklampsi (tanya ibu tentang
gejala-gejala preeklampsi, pantau tekanan darah, evaluasi oedem,
periksa untuk mengetaahui protein urin)
c) Trimester III (antara minggu 28 sampai 36 minggu)
- Sama dengan di atas
- Palpasi abdominal apakah ada kehamilan ganda
d) Trimester III (setelah 36 minggu)
- Sama dengan di atas
- Deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang
tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di
rumah sakit
 
2) Pengkajian data kesehatan ibu hamil
1) Riwayat Kesehatan
Riwayat kehamilan sekarang
- HPHT
- Gerak janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan
yang terjadi)
- Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk rabun senja)
- Keluhan-keluahan lain selama kehamilan
- Pengguanaan obat-obatan termasuk jamu-jamuan
- Kekhawatiran-kekhawatiran yang lain yang dirasakan
Riwayat kebidanan
- Jumlah kelahiran 
- Jumlah kehamilan
- Riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas
sebelumnya
- Hipertensi disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya
- Berat bayi sebelumnya kurang dari 2,5 kg atau 4 kg
- Masalah-masalah lain yang dialami
Riwayat kesehatan 
- Masalah-masalah kardiovaskuler
- Hipertensi, DM, malaria, PMS/HIV/AIDS, imunisasi TT dan
lain-lain
Riwayat sosial ekonomi
- Status perkawinan
- Respon orang tua dan keluarga dengan kehamilan ini
- KB
- Dukungan keluarga
- Pengambil keputusan dalam keluarga
- Kebiasaan makan dan zat besi yang di konsumsi
- Kebiasaan hidup sehat
- Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
- Tempat kelahiran dan persalinan yang di inginkan
2) Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan fisik umum:, meliputi tinggi badan, berat badan
dan TTV
- Kepala dan leher, yaitu Ikterik, mulut pucat, pembesaran
kelenjar thiroid
- Tangan dan kaki, yaitu Oedem di jari tangan, kuku pucat,
varises vena dan reflek-reflek
- Payudara, meliputi Ukuran, simetris, puting payudara,
keluarnya kolostrum, retraksi, masa
- Abdomen, mencakup Luka bekas OP, TFU, palpasi, Djj.
- Genetalia Eksterna, berupa Varises, perdarahan, kelenjar
bartolini:bengkak (masa)
- Genetalia Interna, mencakup Servik, vagina, ukuran adneksa,
uterus
3) Pemeriksaan panggul
Pembesaran uterus, perubahan pada uterus, tanda piskacek,
tanda goodel, tanda cadwick.
4) Pemeriksaan Laboratorium
1. PP test (+)
2. USG
3. Pengkajian Fetal
- Gerakan Janin
Jika ibu hamil mendapatkan adanya penurunan atau
penghentian gerakan janin maka harus dilaporkan kepada
bidan.
- Denyut jantung janin
Untuk mendengar DJJ pada kehamilan trimester dapat
digunakan alat ultrasound stetoskop atau dopler.DJJ dapat
mulai terdengar dengan alat ini antara usia kehamilan 10-12
minggu. Normal frekuensi DJJ adalah 110-180x/menit dan
harus dibedakan dari denyut nadi ibu.
- Non Stres Test (NST)
Biasanya digunakan untuk mengetahui kesejahteraan janin
pada trimester III, NST menggunakan monitor janin
eksternal. Tes ini dilakukan pada wanita hamil yang
mengalami insufisiensi uteroplasental. NST rektif
dipertimbangkan menjadi indikator kesejahteraan janin pada
trimester III karena janin harus menerima oksigen dan
nutrisi lain yang adekuat melalui plasenta agar akselerasi DJJ
dihunungkan dengan gerakan janin. Non Reaktif NST
dipertimbangkan pada temuan yang tidak normal pada bayi
preterm karena bayi masih imatur.
- Amniosentesis
Amniosintesis atau corionik vilus sampling (CVS) pada
trimester I, CVS digunakan untuk penyaik enetik yang dapat
berpengaruh pada janin, tes ini dimaksudkan untuk diagnosa
awal kemungkinan pengakhiran kehamilan pada trimester I dan
merupakan suatu privacy dari ibu dan
keluarganya. Amniosentesis dilakukan pada usia kehamilan 15
sampai 16 minggu apabila terdapat indikasi cara ini
dikembangkan untuk mendiagnosa genetik dan biokimia,
pengkajian penyakit janin dan penilaian maturitas janin.
Prosedurnya digunakan untuk mengurangi resiko menusuk
janin dan menghindari plasenta jika plasenta terletak di anterior
dan tidak dapat dihindarkan pada jarum, dokter harus mencari
tempat yang paling aman jarum menembus
plasenta.Amniosentesis pada awal kehamilan di utamakan pada
umur kehamilan 15 minggu. Amniosentesis pada trimester II
meningkatkan pembuluh syaraf, tetapi pada awal kehamilan
lebih bayak sel digunakan untuk metabolisme. Amniosentesis
setelah umur kehamilan 20 minggu, bayi lebih viabel,
kegunaan amniosentesis dari berubah diagnostik genetik ke
pemantaun maturitas patu janin. Tes cairan amnion dihasilkan
pada amniosentesis awal dilakukanya SC dan induksi
persalianan elektif terutama sebelum umur kehamilan kurang
dari 35 minggu dapat membantu mencegah prematuritas
retrogenik dan respiratory distres syndrome.
5) Menentukan Diagnosa
Diagnosis kehamilan pada trimester I dan II awal didasarkan
pada tanda presumtif dan kemungkinan kehamilan.Riwayat
pemeriksaan fisik, panggul dan hasil laboratorium adalah data dasar
yang digunakan untuk mendiagnosa kehamilan, yang khususnya
dihubungkan dengan tanda presumtif.
Tanda kemungkinan dan tanda pasti kehamilan berikut adala
tanda-tanda presumtif, tanda kemungkinan dan tanda pasti
kehamilan yang dipantau berdasarkan riwayat, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan panggul dan uji laboratorium, yaitu Menetapkan
normalitas kehamilan, dan Membedakan antara
ketidaknyamanan dalam kehamilan dan kemungkinan komplikasi.
6) Mengembangkan Perencanaan Asuhan yang Komprehensif
a) Menetapkan kebutuhan tujuan test laboratorium 
Tujuan test laboratorium adalah untuk mendeteksi
komplikasi-komplikasi dalam kehamilan.
b) Menetapkan/Mengidentifikasi Kemungkinan kebutuhan belajar
Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan
kepada ibu bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan
menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera
jika iamengalami tanda-tanda bahaya tersebut. 
Dari beberapa pengalaman, akanlebih baik memberikan
pendidikan kepada ibu dan anggota keluarga, khususnya pembuat
keputusan utama, sehingga si ibu akan didampingi untuk
mendapatkan asuhan. 
c) Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan
Dalam menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi
ringan dalam kehamilan harus berdasarkan KepMenkes No 900
tahun 2002 tentang registrasi dan kewenangan praktik bidan dan
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). 
Diantaranya yaitu penanganan Abortus Imminens, Pre
Eklamsia, Hiperemesis Gravidarum dan Anemia dalam
Kehamilan.
d) Menetapkan kebutuhan konsultasi/ rujukan dengan tenaga
profesional lainnya
Apabila terjadi komplikasi dalam kehamilan, bidan perlu
menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan dengan tenaga
profesional lainnya untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut.
e) Menetapkan kebutuhan untuk konselingspesifik/ anticipatory
guidance
Dalam menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik,
harus disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh ibu
hamil berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik maupun
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan oleh bidan.
Sedangkan pada ibu hamil yang mempunyai permasalahan
ataupun komplikasi dalam kesehatan, pendidikan kesehatan yang
diberikan harus disesuaikan dengan kasus yang dihadapi.
f) Menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS
Untuk menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS hanya
diberikan pada ibu hamil dengan riwayat maupun risiko
HIV/PMS.
 
g) Jadwal kunjungan sesuai dengan perkembangan kehamilan 
Menurut standard WHO bahwa dalam kehamilan, minimal
kunjungan ANC adalah 6 kali selama kehamilan dengan
penjelasan sebagai berikut :
▪ 2 kali pada trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu)
▪ 1 kali pada trimester kedua (kehamilan di atas 12 minggu
sampai dengan 24 minggu)
▪ 3 kali pada trimester ketiga (kehamilan di atas 24 minggu
sampai dengan 40 minggu).  (Buku KIA 2020).
 
2) Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang
Waktu yang tepat untuk memperbaharui kembali ikatan dengan klien,
mengevaluasi data dan menentukan apakah kehamilan berkembang
normal Wanita hamil seharusnya melakukan minimal 4 kali kunjungan
selama hamil.
1) Langkah-langkah persiapan kunjungan ulang:
1) Sediakan selembar kertas kosong
2) Catat informasi demografi
3) Tinjau kembali data obstetry
- Informasi yang menempatkan klien pada kondisi beresiko
- Apakah informasi sudah tercantum dalam daftar masalah
- Informasi yang belum diperoleh
4) Tinjau kembali riwayat medis dan keluarga
Catat riwayat penganiayaan fisik,emosional atau seksual dan
penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dalam keluarga
5) Tinjau kembali hasil temuan pemeriksaan fisik
Apakah ada sesuatu yang perlu ditindak lanjuti
6) Tinjau kembali hasil pemeriksaan laboratorium
Apakah ada tes yang perlu ditindak lanjuti
7) Tinjau kembali taksiran partus dan kesimpulan 
Pertinbangkan tentang periode menstruasi terakhir, durasi, frekuensi
dan keteraturan siklus, tanggal tes kehamilan
8) Catat apakah klien terlibat dalam program berhenti merokok
9) Catat indeks masa tubuh
10) Tinjau kembali daftar masalah
Apakah semua masalah sudah tercakup dalam daftar
11) Tinjau kembali catatan kemajuan terdahulu
12) Tinjau kembali setiap hasil tes-tes terbaru sejak kunjungan
terakhir 
13) Tinjau kembali data penting dan saat-saat penting
Pedoman ini meringkas data yang harus diperoleh dan waktu yang
dianjurkan untuk mengenalkan topik pendidikan kesehatan
14) Catat data hari ini
- Bandingkan tekanan darah hari ini dengan yang lalu
- Catat usia gestasi
- Catat juga peningkatan berat badan sampai hari ini
dan peningkatananya sejak kunjungan terakhir
 
2) Elemen-elemen penting dari riwayat serta pemeriksaan 
fisik selama kunjungan ulang antenatal:
a) Riwayat kehamilan sekarang
- Gerakan janin 
- Masalah atau tanda bahaya
- Keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan
- Kekhawatiran-kekhawatiran lain
b) Pemeriksaan fisik
- Berat badan 
- Tekanan darah
- Pengukuran TFU
- Palpasi abdominal untuk mendeteksi kehamilan ganda
- Manuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak
- DJJ setelah 18 minggu
c) Pemeriksaan laboratorium
Protein urin
Hasil penelitian menunjukan bahwa penapisan rutin protein urin
merupakan cara efektif mendeteksi pre eklamsia.
d) Pengkajian data Fokus
1) Anamnesa, meliputi:
- Informasi biodata: nama, umur, pekerjaan, nama suami,
agama & alamat
- Riwayat kehamilan sekarang, meliputi : HPHT dan apakah
normal, Gerak janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada
perubahan yang terjadi), Masalah atau tanda-tanda bahaya
(termasuk rabun senja), Keluhan-keluhan lazim pada
kehamilan, Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan),
dan Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
- Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi : jumlah kehamilan,
anak yang lahir hidup, peersalinan aterm, persalinan prematur,
abortus, persalinan dengan tindakan (forseps, vakum atau
operasi seksio sesarea), riwayat perdarahan pada kehamilan,
persalinan atau nifas sebelumnya, hipertensi disebabkan
kehamilan pada kehamilan sebelumnya, berat bayi
sebelumnya < 2,5 kg atau > 4 kg, dan masalah-masalah lain
yang dialami riwayat kesehatan termasuk penyakit-penyakit
yang diidap dahulu dan sekarang, seperti: masalah-masalah
cardiovascular, hipertensi, diabetes mellitus, malaria, PMS
atau HIV/AIDS, Imunisasi tetanus dan lain-lain.
- Riwayat sosial-ekonomi, meliputi : status perkawinan,
respon orang tua dan keluarga terhadap kehamilan ini, riwayat
KB, dukungan keluarga, pengambilan keputusan dalam
keluarga, kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi dengan
fokus pada vitamin A dan zat besi, kebiasaan hidup sehat
meliputi, kebiasaan merokok, minum obat atau alkohol, beban
kerja dan kegiatan sehari-hari, dan tempat melahirkan dan
penolong persalinan yang diinginkan
 
2) Pemeriksaan Fisik dan Tes Laboratorium
Tujuan dari pemeriksaan fisik dan tes laboratorium adalah
untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi kehamilan, sehingga
dapat menurunkan kematian ibu dan neonatus.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah
pemeriksaan laboratorium sederhana yang meliputi :
- Pemeriksaan protein dalam urin
Yaitu pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya protein
dalam urin. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk
menegakkan diagnosa atau deteksi faktor risiko ibu
hamil. Pemeriksaan ini dilakukan pada kunjungan pertama dan
setiap kunjungan pada akhir trimester II sampai trimester III
kehamilan.
- Pemeriksaan glukosa dalam urin
Reagen yang digunakan adalah Benedict reagen. Prinsip
Glukosa dalam urin akan bereaksi dengan garam cupri
sehingga timbul warna hijau hingga merah keruh.
- Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah yang utama adalah
pemeriksaan kadar Hb. Pemeriksaan Hb yang dilakukan pada
ibu hamil adalah untuk mendeteksi faktor risiko kehamilan.
Bila kadar Hb ibu kurang dari 10 gr% berarti ibu dalam
keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb ibu kurang dari 8 gr%
berarti ibu anemia berat. Keadaan yang dapat menyebabkan
anemia pada ibu hamil antara lain :
▪ Status nutrisi ibu/keluarga buruk, 
▪ Ibu cacingan, dan 
▪ Ibu menderita penyakit kronis seperti TBC, kelainan
darah, perdarahan dan sebagainya.
3) Komponen-komponen dari pemeriksaan fisik :
a. Pemeriksaan fisik umum: Tinggi badan, berat badan dan
tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi dan suhu)
b. Kepala dan leher: Oedema di wajah, ikterus pada
mata, mulut pucat, leher meliputi pembengkakan saluran limfe
atau pembengkakan kelenjar tiroid
c. Tangan dan kaki: Oedema di jari tangan, kuku jari pucat,
varices vena dan refleks-refleks.
d. Payudara: Ukuran, simetris, puting
payudara (menonjol/masuk), keluarnya kolostrum atau cairan
lain, retraksi/dimpling, massa dan nodul axilla
e. Abdomen
a) Luka bekas operasi
b) Tinggi fundus uteri (jika lebih dari 12 minggu)
Dilakukan untuk menetukan tuanya usia kehamilan,
dilakukan dengan menggunakan pita ukur. 
c) Palpasi untuk mengetahui: letak, presentasi, posisi dan
penurunan kepala (kalau > 36 minggu). Tahap-tahap
pemeriksaan menurut Leopold adalah sebagai berikut :
- Tahap persiapan pemeriksaan Leopold 
- Penderita tidur terlentang dengan kepala lebih tinggi
- Kedudukan tangan pada saat pemeriksaan dapat diatas
kepala atau membujur disamping badan.
- Kaki ditekukan sedikit pada Leopold III dan IV
sehingga dinding perut lemes
- Bagian perut dibuka seperlunya
- Pemeriksa menghadap ke muka pasien saat melakukan
pemeriksaan Leopold I sampai III, sedangkan saat
melakukan pemeriksaan Leopold IV pemeriksa
menghadap ke kaki.
d) Tahap pemeriksaan Leopold 
Leopold I
- Kedua telapak tangan pada fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga
perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan hari
pertama haid terakhir
- Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak
sungsang (teraba kepala bulat, keras dan melenting pada
goyangan), pada letak kepala (teraba bokong: tidak
bulat, tidak teraba keras dan tidak melenting), pada letak
lintang (fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin)
Leopold II
- Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi
uterus untuk menetapkan bagian apa yang terletak di
bagian samping.
- Letak membujur dapat ditetapkan
punggung janin, yang teraba rata dengan tulang iga
seperti papan
- Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala janin
Leopold III
- Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simpisis
pubis. Kepala akan teraba bulat dan keras, sedangkan
bokong teraba tidak keras dan tidak melenting, dan pada
letak lintang simpisis pubis teraba kosong.
Leopold IV
- Pada apemeriksaan Leopold IV, pemeriksa menghadap
kearah kaki penderita untuk menetapkan bagian terendah
janin yang masuk ke PAP. Bila bagian terendah masuk
PAP telh melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan
yang melakukan pemeriksa divergen, sedangkan bila
lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan
pemeriksa konvergen.
f. Denyut jantung janin (jika > 18 minggu)
Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuti dengan
pemeriksaan denyut jantung janin, yaitu sebagai berikut:
- Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih
dekat dengan dinding perut ibu
- Pungtum maksimum denyut jantung janin ditetapkan di
sekitar scapula
- Denyut jantung janin dihitung selama satu menit. 
- Denyut jantung janin normal 100 – 180 kali/menit.
g. Genitalia externa
Varises, perdarahan, luka, cairan yang
keluar, pengeluaran dari uretra dan skene,
kelenjar bartholin :bengkak (massa), cairan yang keluar.
h. Genitalia interna
- Servik meliputi : cairan yang keluar, luka
(lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau membuka.
- Vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
- Ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa
(pada trimester pertama)
- Uterus meliputi: ukuran, bentuk, posisi,
mobilitas, kelunakan, massa (pada trimester pertama).
 
3) Pemeriksaan Penunjang
Tujuan dari pemeriksaan fisik dan tes laboratorium adalah untuk
mendeteksi komplikasi – komplikasi selama kehamilan, sehingga dapat
menurunkan kematian ibu dan neonatus.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan
laboratorium sederhana yang meliputi :
1) Pemeriksaan Urin
Dalam pemeriksaan urin ada 2 hal yang diperiksa
yaitu kadar protein dan glukosa dalam urin.
a) Pemeriksaan protein dalam urin
Yaitu pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya protein
dalam urin.Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk menegakkan
diagnosa atau deteksi faktor risiko ibu hamil.
b) Pemeriksaan glukosa dalam urin
Reagen yang digunakan adalah Benedict reagen. Prinsip
Glukosa dalam urin akan bereaksi dengan garam cupri sehingga
timbul warna hijau hingga merah keruh.
4) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah yang utama adalah pemeriksaan kadar Hb.
Pemeriksaan Hb yang dilakukan pada ibu hamil adalah
untuk mendeteksi faktor risiko kehamilan. Bila kadar Hb ibu kurang
dari 10 gr% berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb
ibu kurang dari 8 gr% berarti ibu anemia berat. Keadaan yang dapat
menyebabkan anemia pada ibu hamil antara lain :
- Status nutrisi ibu/keluarga buruk, 
- Ibu cacingan, dan 
- Ibu menderita penyakit kronis seperti TBC, kelainan darah,
perdarahan dan sebagainya.
 
5) Pendokumentasian
Dokumen atau catatan pasien yang dibuat juga mengandung sumber
informasi yang lengkap dan sesuai dengan manajemen kebidanan secara
profesional, sehingga membentuk suatu dokumen yang merupakan
kualitas untuk keperluan pribadi, keperluan manajemen rumah sakit,
kesehatan masyarakat, bahkan internasional.
Oleh sebab itu, peran bidan sebagai provider kesehatan di
masyarakat dalam pelayanan kebidanan kebidanan yang bertanggung
jawab dan profesional harus mempunyai dokumentasi kebidanan terhadap
semua asuhan termasuk asuhan kehamilan.
1) Model Pendokumentasian
Dalam pendokumentasian ada beberapa model yang
digunakan. Yaitu SOAP, SOAPIE, SOAPIER dan SOAPIED. Adapun
model yang sering digunakan dalam asuhan kebidanan adalah model
pendokumentasian SOAP. Model SOAP ini disarikan dari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk
mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medik pasien dalam
rekam medik pasien sebagai catatan kemajuan.
a) S, merupakan data subjektif , berisi apa yang dikatakan klien
terebut
b) 0, merupakan data objektf berisi apa yang dilihat dan dirasakan
oleh bidan sewaktu melaksanakan pemeriksaan: atau hasil
laboratorium
c) A, analisa adalah kesimpulan apa dari data subjektif dan objektif
d) P, apa yang dilakukan berdasarkan hasil analisa, mencakup
evaluasi apa yang telah dilakukan.
2) Prinsip Dokumentasi Kebidanan
a) Reliability
Yaitu kemampuan mengapresiasikan data yang ada, misal :
- Bidan dapat mencatat apa yang bisa dicatat
- Bidan akan mengukur apa yang bisa diukur
Untuk mengapresiasikan data yang ada, seorang bidan harus
melakukan tindakan-tindakan secara terstruktur dan
sistematis, sehingga kita dapat memperoleh informasi yang sejelas-
jelasnya mengenai keadaan/kondisi pasien dan tindakan-tindakan
medis yang telah dilakukan perencanaan tindakan medis
selanjutnya.
b) Validity
Yaitu keakuratan, misal:
- Bidan menjelaskan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Keakuratan data dapat diperoleh apabila seorang tenaga medis
berpedoman pada prinsip:
1 Akurasi
Yaitu mendekati nilai atau sumber data yang ada
▪ Presisi
Yaitu pengukuran data kembali harus sama dengan
pengukuran data sebelumnya
▪ Validitas Eksternal
Yaitu sampel harus sesuai dengan karakteristik data populasi
yang kita teliti
▪ Validitas Internal
Yaitu kemempuan dan keahlian orang yang melakukan tugas,
sensitifitas dari data diagnostik/alat laboratorium
3) Aspek Legal Dalam Dokumentasi
a. Harus dicantumkan identitas penulis (nama terang dan tanda
tangan)
b. Harus memuat identitas pasien
c. Harus dicantumkan waktu dan tempat (tanggal dan jam)
d. Stempel (personel dan institusional)
 
BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N G3P2A0
USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU
DI PMB EFIARNI,Amd.Keb
TAHUN 2023

I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas pasien
Nama Ibu : Ny.N Nama Suami : TN. S
Umur : 30 tahun Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Melayu Suku/Bangsa : Melayu
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Gol.Darah : A Gol. Darah :B
Alamat : Perum.Griya Hangtuah
2. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
4. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun Disminore : Tidak ada
Siklus : 28 hari Banyaknya : 3-4 x ganti pembalut
Bau : Khas HPHT : 06-02-2023
Lama Haid : 6-7 hari TP : 13-11-2023
Warna : Merah Pekat
5. Riwayat kehamilan saat ini
a. Kehamilan
1) Trimester I
a) Periksa ke : PMB
b) Keluhan atau masalah : Tidak ada
2) Trimester II
a) Periksa ke : Tidak ada
b) Keluhan atau masalah : Tidak ada
3) Trimester III
a) Periksa ke : Tidak ada
b) Keluhan atau masalah : Tidak ada
c) Pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu :Belum terasa
d) Berapa kali pergerakan janin dalam 24 jam terakhir :Belum terasa
e) Imunisasi
TT 1 : Bayi
TT 2 : SD
TT 3 : SD
TT 4 : Catin
TT 5 : Hamil

6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Hamil ini
No: Tahun Jenis Penolong Tempat H/M JK BB/PB Komplikasi Ket
Persalinan
1. 2010 Normal Bidan PMB H L 2900/48 - -

2. 2012 Normal Bidan PMB H P 3200/51 - -

hamil
ini

7. Riwayat Penyakit Yang Menyertai Kehamilan Ini


Jantung : Tidak ada Pre Eklampsia : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada Eklampsia : Tidak ada
Asma : Tidak ada Hepatitis : Tidak ada
TBC : Tidak ada PMS :
Tidak ada
DM : Tidak ada Gang. Seldarah : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada

8. Riwyat Penyakit Keluarga


Jantung : Tidak ada DM : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada Hipertensi : Tidak ada
Asma : Tidak ada Hepatitis : Tidak ada
TBC : Tidak ada PMS : Tidak ada

9. Riwayat Operasi Yang Berhubungan Dengan Kandungan :


Tidak ada
10. Riwayat Operasi yang Tidak Berhubungan dengan Kandungan :
Tidak ada
11. Riwayat Alergi
Makanan : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
12. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke : 1
Status perkawinan : Sah
Umur waktu kawin : 22 Tahun
Berapa lama kawin baru hamil : 2 Bulan
13. Riwayat Kontrasepsi
Rencana pakai KB : Ada
Jenis KB yang ingin digunakan : Suntik
Jenis KB yang pernah dipakai : Suntik
Alasan berhenti menjadi akseptor : Tidak ada
1. Riwayat Psikososial
Keadaan emosional : Baik
Pandangan ibu terhadap kehamilan : Senang
Pandangan suami terhadap kehamilan : Senang
Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
Jenis kelamin anak yang diinginkan : Perempuan/Laki-laki
1. Perencanaan Persiapan Persalinan
Tempat akan bersalin : PMB
Penolong persalinan : Bidan
Transportasi : Motor
Nama calon donor darah : Adik kandung
Pendamping persalinan : Suami
2. Pemenuhan Kebutuhan Rutin
a. Nutrisi
1) Makanan
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, buah, dan sayur
Frekuensi : 3-4 kali sehari
Masalah : Tidak ada
2) Minuman
Jenis : Air Putih
Frekuensi : 9 Gelas/ hari
Masalah : Tidak ada
b. Eliminasi
1) BAK 2) BAB
Frekuensi : 5-6 kali/hari Frekuensi : 1 kali/hari
Warna : Kekuningan Warna : Kecoklatan
Masalah : Tidak ada Masalah : Tidak ada

3) Personal Hygine 4) Istirahat


Ganti pakaian dalam : 4 kali/hari Tidur malam : 8 jam
Gosok gigi : 3 kali/hari Tidur siang : 1 jam
Mandi : 2 kali/hari Masalah : Tidak ada
Keramas : 1 hari sekali

c. Aktivitas
Seksualitas : 1 kali/minggu
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/700 mmHg BB sebelum hamil : 53 kg
Pernapasan : 20 x/i BB sekarang hamil : 54 kg
Suhu : 36,5ºC Tinggi Badan : 155 cm
Nadi : 90 x/i Lingkar lengan atas : 25 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : Hitam, Tidak rontok
Kebersihan : Bersih
Palpasi : Tidak ada pembengkakan/massa
b. Mata
- Kanan - Kiri
Sclera : Putih Sclera : Putih
Konjungtiva : Merah muda Konjungtiva : Mera muda
c. Muka
Oedema : Tidak ada
Pucat/tidak : Tidak
Cloasma gravidarum : Tidak ada
d. Hidung
Polip : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
e. Telinga
- Kanan - Kiri
Bentuk : Simetris Bentuk : Simetris
Pengeluaran : Tidak ada Pengeluaran : Tidak Ada
Kebersihan : Bersih Kebersihan : Bersih
f. Mulut
Stomatitis : Tidak ada
Gigi berlubang : Tidak ada
Carries : Tidak ada
g. Leher
Kelenjar tiroid : Tidak ada
Vena jugularis : Tidak ada
h. Dada
1) Payudara
- Kanan
Pembesaran mamae : Normal
Areola mamae : Menghitam
Putting susu : Menonjol
Kebersihan : Bersih
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
-Kiri
Pembesaran mamae : Normal
Areola mamae : Menghitam
Putting susu : Menonjol
Kebersihan : Bersih
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : Kolostrum
2) Jantung
Suara : Lup dup
Teratur/tidak : Teratur
3) Paru-paru
Bunyi Nafas : Vesikuler
i. Ekstremitas Atas
1) Kanan 2) Kiri
Oedema : Ada Oedema : Ada
Kebersihan : Bersih Kebersihan : Bersih
Sianosis : Tidak ada Sianosis : Tidak ada
j. Abdomen
1) Inspeksi
Pembesaran perut : Normal
Luka bekas operasi : Tidak ada
Linea : Ada
Striae gravidarum : Ada
2) Palpasi

Leopold I : Tidak dilakukan


Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
TFU : Tidak dilakukan
TBJ : Tidak dilakukan
3) Auskultasi
DJJ : Tidak dilakukan
Frekuensi : Tidak dilakukan
Irama : Tidak dilakukan
Punctum max : Tidak dilakukan
k. Genitalia
Haemoroid : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Odema : Tidak ada
l. Ekstremitas Bawah
1) Kanan 2) Kiri
Odema : Tidak ada Oedema : Tidak ada
Kebersihan : Bersih Kebersihan : Bersih
Sianosis : Tidak ada Sianosis : Tidak ada
Varises : Tidak ada Varises : Tidak ada
Refleks Patella : + Refleks Patella : +
m. Pemeriksaan panggul luar
Distansia Spinarum : Tidak dilakukan
Distansia Cristarum : Tidak dilakukan
Conjungtiva Eksterna : Tidak dilakukan
Lingkar Panggul : Tidak dilakukan
n. Pemeriksaan penunjang
HB : Tidak dilakukan
Protein urine : Tidak dilakukan
Glukosa urine : Tidak dilakukan
III. ASSESMENT
Diagnosa : Ny.N G3P2A0 dengan usia kehamilan 6-7 mg dengan
kondisi ibu dan bayi normal
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Penkes Kebutuhan TM I

IV. Perencanaan
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Menginformasikan kepada ibu untuk lebih banyak makan-makanan bergizi
untuk menaikkan berat badannya, selain itu untuk imunitas.
3. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal haygine ibu
4. Memberikan dukungan psikologis terhadap ibu
5. Menginformasikan kepada ibu tentang tanda bahaya TM I
8. Menganjurkan ibu untuk rutin olahraga
9. Memberikan ibu tablet Fe 1x sehari
11.Menginformasikan kepada ibu untuk selalu mengecek kesejahteraan janinnya

V. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan baik sudah memasuki usia kehamilan 6 – 7 minggu, berat badan ibu
sekarang 69 kg dan tekanan darahnya 140/ 90 mmHg, dan detak jantung janin
normal 130x/i.
2. Menginformasikan kepada ibu untuk lebih banyak makan-makanan bergizi
untuk menaikkan berat badannya, selain itu untuk imunitas. Makanan yang bergizi
diantaranya makanan berkarbohidrat yang mengandung zat tepung misalnya nasi
atau roti, karbohidrat akan diubah menjadi energi sebagai nutrisi ibu hamil dan
pertumbuhan bayi dalam kandungan. Selain itu Protein, ibu dapat memenuhi
asuhan protein harian dengan mengkonsumsi
daging, telur, tahu, susu, makanan laut termasuk ikan atau kerang dan kacang-
kacangan. Zat besi, ibu dapat mengkonsumsi zat besi harian dengan
mengkonsumsi daging tanpa lemak, ikan, tahu, sayuran berwarna hijau, telur dan
kacang-kacangan dan jika kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko bayi
lahir prematur. Asam folat, 400 mcg /hari selain itu ibu juga membutuhkan asam
folat alami yang disebut folat, sumber folat adalah sayuran berwarna hijau seperti
brokoli dan bayam, kacang-kacangan, alpukat dan pepaya, fungsi asam folat ini
untuk mencegah kecacatan. Serat dan vitamin kandungan serat pada sayur dan
buah berguna untuk mencegah sembelit saat hamil. Lemak, seperti lemak nabati
yang sehat seperti biji-bijian, kacang-kacangan dan alpukat. Dan yang terakhir
kalsium, ibu diharapkan mengkonsumsi susu tiga gelas /hari atau susu kedelai
setiap harinya karena dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu
hamil
Dan juga Memberikan ibu tablet Fe 1x sehari untuk menambah darah dan
menganjurkan ibu untuk minum dengan air putih agar memudahkan
penyerapannya, serta hindari minum tablet Fe bersamaan dengan susu atau teh
karena akan menghambat penyerapannya. Sebaiknya tablet Fe diminum pada
malam hari sebelum ibu tidur, karena efek samping dari tablet Fe ini akan
membuat ibu mual
3. Memberitahu ibu untuk menjaga personal haygine nya dengan cara selalu
mengganti celana dalamnya jika ibu merasa
basah di daerah genetalianya
4. Memberikan dukungan psikologis terhadap ibu, meminta agar keluarga dan
suami selalu mensuport ibu dalam keadaan apapun.
5. Menginformasikan kepada ibu tentang tanda bahaya TM I yaitu ibu merasakan
pusing, sakit kepala yang hebat, mual muntah, sakit perut di bagian bawah dan
rawannya pendarahan
6. Menganjurkan ibu untuk rutin olahraga tiga kali dalam sepekan 30-90 menit
dan berjemur dipagi hari terutama sebelum jam 09.00, karena sinar matahari baik
untuk imunitas
7 .Menginformasikan kepada ibu untuk selalu mengecek kesejahteraan janinnya
seperti rutin melakukan kunjungan ulang. untuk melakukan kunjungan ulang 2
minggu kemudian pada tanggal 20 Maret 2022 atau jika sewaktu-waktu ibu ada
keluhan segera ke pelayanan kesehatan terdekat dan
Menanyakan kepada ibu tempat ibu akan bersalin dan bagaimana pembiayaan ibu
untuk bersalin

A. Evaluasi
1. ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan baik sudah memasuki usia kehamilan 6 – 7 minggu, Berat badan, Tinggi
badan, lingkar lengan dan tanda tanda vital ibu dalam batas normal
2. ibu mengerti dan bersedia melakukannya untuk lebih banyak makan-makanan
bergizi untuk menaikkan berat badannya,
3. ibu mengerti dan melakukannya untuk selalu mengganti celana dalamnya jika
ibu merasa basah di daerah genetalianya
4. Keluarga dan suami mengerti untuk Memberikan dukungan psikologis terhadap
ibu
5. Ibu mengerti tentang tanda bahaya TM I
8. Ibu mengerti dan sedia melakukannya untuk rutin olahraga
9. ibu mengerti dan bersedia melakukannya bahwa meminum tablet Fe 1x sehari
untuk menambah darah
10. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya untuk selalu mengecek
kesejahteraan janinnya dan ibu mengatakan ingin melahirkan di bidan dengan
biaya mandiri
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS
Pada tanggal 18 Maret 2023 Ny. N datang ke PMB Efiarni, Amd.Keb
bersama dengan suami kemudian penulis melakukan pengkajian pada Ny. N
didapatkan umur 30 tahun, agama islam, pendidikan terakhir SMP, ibu bekerja
sebagai IRT, golongan darah A. Nama suami Tn. S, Umur 30 tahun, agama islam,
pendidikan terakhir SMA, pekerjaan wiraswasta, alamat rumah saat ini di Perum
Griya Hangtuah.
Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya dan ibu tidak ada keluhan.
Ibu mengalami menstruasi pertama kali pada umur 13 tahun, siklus menstruasi 28
hari dan teratur setiap bulannya, lama menstruasi 6-7 hari berwarna merah pekat ,
ibu mengganti pembalutnya 3-4× ganti perharinya. Hari pertama haid terakhir
tanggal 6 Februari 2023, kemudian penulis menghitung tafsiran persalinan yaitu
pada tanggal 13 November 2023.
Penulis melakukan pengkajian pada riwayat kehamilan, persalinan,dan nifas
yang lalu, ibu mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan yang ketiga. Anak
pertama lahir pada tahun 2010 persalinan normal, jenis kelamin laki-laki dengan
berat lahir 2900 gr dan panjang badan 48 cm. anak pertama diberikan ASI, tidak
ada penyulit dan keadaan anaknya baik. Pada riwayat kehamilan ibu yang kedua
lahir pada tahun 2012 persalinan normal, jenis kelamin perempuan dengan berat
lahir 3200 gr dan panjang badan 51 cm. Anak kedua diberi ASI, tidak ada penyulit
dan keadaan anaknya baik.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan kepada ibu hamil normal
terhadap Ny. N umur 30 tahun di PMB Efiarni,Amd.Keb, maka penulis
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan Asuhan Kebidanan terhadap Ny. N penulis telah
melaksanakan pengkajian dengan baik dan lancar yang berupa data
subjektif dan objektif.
2. Pada kasus ini penulis tidak melakukan diagnosia masalah potensial
karena dari semua data pemeriksaan hasilnya normal.
3. Karena dalam kasus ini tidak ditemukan masalah, maka tidak dilakukan
tindakan segera. Dalam kasus ini penulis telah memberikan rencana
Asuhan Kebidanan pada Ny.N, yaitu dengan memberikan beberapa
konseling.
4. Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan evaluasi pada kasus Ny. N,
dimana evaluasi yang didapat yaitu Ny.N telah diberikan konseling
dalam menghadapi kehamilannya, dan ibu merasakan pengetahuanya
bertambah dengan pengetahuan karena adanya konseling pada ibu.
B. Saran
1. Bagi Klien
Agar dapat berpartisipasi dalam pemeriksaan kehamilan dan
sebaiknya para ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care (ANC)
minimalnya 4 kali selama masa kehamilan dan keluarga juga ikut
berperan dalam memberi asuhan serta mendukung ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas.
2. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat lebih memperhatikan setiap kasus
yang terjadi ditempat praktek sehingga mahasiswa dapat menyusun
setiap asuhan kebidanan yang sesuai, serta mahasiswa bisa menggali
ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan.
3. Bagi Klinik
Diharapkan petugas kesehatan selalu meningkatkan mutu
pelayanan dan institusi pelayanan, serta pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar lebih
cepat dalam menentukan masalah yang dihadapi oleh pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta :


Selamba Medika
Susiana, Seli 2019. AKI: Faktor penyebab & Upaya Penanganannya. Jakarta:
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
Rukiyah Ai yeyeh dkk. 2009. Asuhan kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta:Trans
Info Media.

Fatimah dan Nuryaningsih.2017.Asuhan Kebidanan Kehamilan.Jakarta: Fakultas


kedokteran dan kesehatan universitas muhammadiyah jakarta.

Fitriahadi, E. (2017). Buku Ajar : Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Klinik (1st

ed). Yogyakarta : Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta

Fauziah, Afroh, dan Sudarti (2010). Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan.


Yogyakarta: Nuha Medika

Surtinah, Nani. Dkk. 2019. Buku ajar Dokumentasi Kebidanan. Magetan: Prodi
Kebidanan Magetan.

Tyastuti, Siti dan Wahyuningsih, Heni Puji. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Jakarta.Kemenkes RI

LAMPIRAN
LOGBOOK BIMBINGAN LAPORAN KASUS ASUHAN KEHAMILAN
PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN 1(PKK I)
PRODI D-III KEBIDANAN POLTEKKES TANJUNGPINANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

NAMA MAHASISWA : NURHAKIKI RAMADHANI


NIM : PO7224221 2038
DOSEN PEMBIMBING : RISTINA ROSAULI, SST, M.KM

N HARI/ PARAF
KEGIATAN KETERANGAN
O TANGGAL DOSEN

Penyerahan mahasiswa oleh


pihak akdemik kepada Instruktur
lapangan

27 Februari
1.
2023

Bimbingan Pertama Kasus


15 Maret Asuhan Kebidanan Kehamilan
2.
2023 Pada Ny.N Usia 24 tahun Usia
kehamilan 38-39 Minggu

DOKUMENTASI ASUHAN KEHAMILAN PRAKTIK KLINIK


KEBIDANAN I (PKK I)
PRODI D-III KEBIDANAN POLTEKKES TANJUNGPINANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
NAMA MAHASISWA : NURHAKIKI RAMADHANI
NIM : PO7224221 2038
NAMA IBU HAMIL : Ny. Nurfadillah
USIA KEHAMILAN : 38-39 Minggu
N HARI / TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN
O

6 Maret 2023 Melakukan pemeriksaan Leopold I


2. sampai IV serta mengukur TFU

Melakukan pemeriksaan DJJ pada


3. 6 Maret 2023 Perut ibu sebelah kiri, didapati DJJ
145 x/menit

Senin, 6 Maret 2023


Mengetahui
CI Lahan Mahasiswa

(Efiarni, Amd. Keb) (Nurhakiki Ramadhani)


DOKUMENTASI KEGIATAN PKK 1

N KEGIATAN KETERANGAN
O
1. Melakukan pemeriksaan TTV
Pada Ny.N

2. Melakukan Pemeriksaan
Leopold pada Ny. N

3. Membuat obat puyer untuk An.N

4. Pemeriksaan DJJ pada Ny.N

5. Memandikan bayi Ny. N


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG GIZI PADA IBU HAMIL

Hari / Tanggal : Minggu/ 10 Maret 2023

Waktu : 15 menit

Pokok bahasan : Kebutuhan gizi pada Ibu hamil

Sub pokok bahasan :

1. Pentingnya Kebutuhan gizi ibu hamil ?


2. Apa saja kebutuhan gizi ibu hamil ?
3. Makanan apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil ?
4. Tips memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil ?

Target / sasaran : Ibu hamil

Tempat : PMB Efiarni, Amd.Keb

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Diharapkan dengan adanya penyuluhan tentang kebutuhan gizi
untuk ibu hamil dapat mencegah adanya kekurangan gizi pada ibu hamil
dan supaya ibu hamil dapat mengatur pola nutrisi yang dibutuhkan agar
nantinya kondisi ibu dan bayi sehat.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan 15 menit peserta penyuluhan dapat :
A. Mengetahui pentingnya kebutuhan gizi ibu hamil
B. Mengetahui apa-apa saja kebutuhan gizi pada ibu hamil
C. Makanan apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
D. Dan tips memnuhi kebutuhan gizi ibu hamil
III. GARIS BESAR MATERI
a. Pentingnya kebutuhan gizi untuk ibu hamil
b. Apa-apa saja kebutuhan gizi pada ibu hamil
c. Makanan apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
d. Tips memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
IV. METODE
A. Ceramah
B. Diskusi
V. MEDIA
A. Leaflet
VI. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN RESPON IBU WAKTU


Pembukaan / pendahuluan : a. Menjawab salam 2 menit
a. Salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Menyimak
c. Kontrak waktu
d. Mengkondisikan pesera
untuk berkonsentrasi
Penjelasan : a. Mendengar 10 menit
a. Pentingnya kebutuhan gizi b. Menyimak
untuk ibu hamil
b. Apa-apa saja kebutuhan
gizi pada ibu hamil
c. Makanan apa saja yang
bisa memenuhi kebutuhan
gizi ibu hamil
d. Tips memenuhi kebutuhan
gizi ibu hamil
a. Menyimpulkan a. Menyimak 3 menit
b. Menanyakan b. Menjawab salam
c. Memberi salam

VII. EVALUASI
Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi observasi
VIII. LAMPIRAN
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
Nutrisi ibu hamil merupakan salah satu faktor penentu kesehatan ibu dan
janin. Kurangnya asupan nutrisi selama hamil dan gaya hidup yang kurang
sehat membuat janin beresiko lebih tinggi mengalami gangguan, mulai
dari hambatan tumbuh kembang hingga cacat bawaan lahir.

Apa Saja Kebutuhan Gizi Ibu Hamil?


1. Karbohidrat
Manfaat karbohidrat adalah sebagai sumber energi, mencegah
konstipasi, mendukung tumbuh kembang janin, dan mencegah
resiko bayi lahir cacat. Bumil bisa memperoleh asupan karbohidrat
dengan mengonsumsi beras merah, gandum utuh, roti, serta
sayuran dan buah.
2. Protein
Selama hamil, ibu hamil memerlukan setidaknya 70-100 gram
protein setiap harinya. Bumil bisa memenuhi asupan protein harian
dengan mengonsumsi daging, telur, tahu, makanan laut, dan
kacang-kacangan. Selain makanan bumil juga dapat memperoleh
asupan protein dari susu dan yoghurt.
3. Zat besi
Fungsi zat besi adalah membentuk hemoglobin yang berperan
sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh ibu hamil dan janin
melalui sel darah merah. Ketika hamil, kebutuhan zat besi
meningkat 50 persen, yaitu sekitar27 mg zat besi setiap harinya.
Kebutuhan zat besi seperti hati ayam, daging tanpa lemak, ikan,
tahu, kacang merah, sayuran berwarna hijau, telur, dan kacang-
kacangan.
4. Asam folat
Sejak awal kehamilan hingga memasuki usia kehamilan 12
minggu, bumil dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen asam
folat sebanyak 400 mg per hari.
Fungsi asam folat pada ibu hamil adalah mencegah bayi
mengalami cacat tabung saraf. Ada berbagai sumber folat yang
dapat bumil konsumsi, diantanya sayuran berwarna hijau seperti
brokoli dan bayam, kacang kedelai, alpukat, dan pepaya.
5. Lemak
Lemak merupakan nutrisi ibu hamil yang tidak kalah penting.
Namun, pastikan Bumil mengonsumsi makanan yang mengandung
asam lemak omega-3 dan omega-6 seperti kacang-kacangan,
alpukat, dan ikan
6. Serat dan vitamin
Saat hamil, bumil membutuhkan 2-4 porsi sayur dan buah setiap
harinya. Kandungan serat pada sayur dan buah bermanfaat untuk
melancarkan sistem pencernaan selama hamil dan mencegah
sembelit.
7. Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1.000 ml per hari. Untuk
memenuhi nutrisi ibu hamil satu ini, Bumil dapat menum segelas
susu dipagi hari. Konsumsi tahu sebagai cemilan, menyantap ikan
di siang hari, dan yoghurt dimalam hari. Pilihan susu, keju, dan
yoghurt yang rendah lemak.
8. Vitamin D
Nutrisi ibu hamil lain yang penting diperhatikan adalah vitamin D.
vitamin D merupakan nutrisi bagi ibu hamil yang membantu
penyerapan kalsium. Ibu bisa mendapatkan vitamin D alami dari
sinar matahari pagi ( dibawah jam 9 pagi ) dan sore hari.
9. Kolin
Kolin jadi salah satu gizi yang sangat penting untuk ibu hamil.
Zat gizi yang satu ini bantu menjaga kesehatan tulang ibu serta
mencegah tekanan darah tinggi pada saat hamil. Kolin yang
dikonsumsi setiap hari oleh ibu hamil membantu meningkatkan
perkembangan otak janin didalam kandungan.
Kolin bisa anda peroleh dari telur, ikan salmon, ayam, brokoli
dan lainnya. Kebutuhan nutrisi kolin untuk ibu hamil usia 19-49
tahun adalah sebanyak 450 mg per hari.
Tips Memenuhi Gizi Ibu Hamil
 ketahui dan penuhi kebutuhan kalori anda setiap harinya
 Makan pagi setiap hari. Jika anda tidak nafsu makan karena
mual, perut perih, atau morning sickness, cobalah makan
sedikit-sedikit tapi lebih sering.
 Konsumsilah makanan yang bergizi
 Makanlah makanan berserat tinggi dan perbanyak asupan
cairan dari air putih atau juas buah, serta rajin berolahraga
untuk mencegah konstipasi.
 Hindari makanan pedas dan berlemak, terlebih jika bumil
menderita penyakit maag
 Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein,
minuman bersoda, dan ikan dengan kandungan merkuri
tinggi.
 Hindari mengonsumsi banyak makanan cepat saji atau
junkfood yang tinggi kalori, lemak dan gula.

Leaflet :

Anda mungkin juga menyukai