Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA PELAYANAN KEBIDANAN

KEPADA NY S USIA 33 TAHUN G3P2A0 UK 20 21 MINGGU DI RUANG


KIA PUSKESMAS BANGSAL

Oleh:

NUR AISYAH RAHMAWATI

202005019

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UBS PPNI
TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Nur Aisyah Rahmawati

NIM : 202005019

Judul Laporan : Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan Kebidanan Kepada


Ny S

Usia 33 Tahun G3P2A0 Uk 20 21 Minggu di Ruang KIA


Puskesmas Bangsal

Tanggal : Februari 2023

Mojokerto, Februari 2023


Mahasiswa

Nur Aisyah Rahmawati

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Etik Khusniyati, SST.,M.Keb Dyah Arista, SST., M.Kes


NIK: 162 601 075 NIP: 196706061989032013

ii
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena ata


rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Laporan Observasi
dengan judul “ Laporan Observasi Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan Kebidanan
Pada Ny S Usia 33 Tahun G3P2A0 UK 20 21 Minggu” dengan tepat waktu.

Selesainya penulisan laporan observasi ini adalah berkat bantuan dan


dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati tulus
kepada:

1. Dr. Windu Santoso, M.Kep selaku .Rektor Universitas Bina Sehat PPNI
Mojokerto yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh
Pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bina Sehat PPNI
Mojokerto
2. Ibu Indra Yulianti, SST., Bd., M.Kes selaku Ka Prodi S1 Kebidanan
Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto
3. Ibu Etik Khusniyati selaku pembimbing praktik kebidanan fisiologis yang
telah memberikan masukan dan bimbingan selama melaksanakan praktik
kebidanan fisiologis.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga Laporan Observasi ini dapat
terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Definisi Persalinan....................................................................................3
2.2 Manifestasi Klinis/Tanda gejala................................................................3
2.3 Fase Persalinan..........................................................................................4
2.4 Fisiologi Kala 1.........................................................................................7
2.5 Fisiologi Kala 2.......................................................................................14
2.6 Fisiologi Persalinan Kala 3 dan kala 4....................................................15
2.7 Fisiologi Persalinan Kala IV...................................................................16
BAB 3 HASIL OBSERVASI................................................................................19
1. Data Subjektif................................................................................................19
2. Data Objektif..................................................................................................21
BAB 4....................................................................................................................30
PEMBAHASAN....................................................................................................30
4.1 Terkait teori kasus.......................................................................................30
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................36
5. 1 Kesimpulan..................................................................................................36
5.2 Saran.............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
LAMPIRAN DOKUMENTASI............................................................................39

iv
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
Jalan Raya Jabon Km 6 Mojoanyar, Mojokerto

LEMBAR BIMBINGAN

NAMA : Nur Aisyah Rahmawati


NIM : 202005019
PEMBIMBING KLINIK : Dyah Arista, SST., M.Kes
JUDUL : Laporan Observasi Asuhan Kebidanan
Pada NY S
NO TANGGAL URAIAN PARAF

v
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
Jalan Raya Jabon Km 6 Mojoanyar, Mojokerto

LEMBAR BIMBINGAN

NAMA : Nur Aisyah Rahmawati


NIM : 202005019
PEMBIMBING AKADEMIK : Etik Khusniyati, SST.,M.Keb
JUDUL : Laporan Observasi Asuhan Kebidanan
Pada NY Y
NO TANGGAL URAIAN PARAF

vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
43 minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017
tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil
mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).

Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan


mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan
calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga
disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan
menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada
masa kehamilan (Johnson, 2016). Kehamilan merupakan suatu kondisi
fisiologis, namun kehamilan normal juga dapat berubah menjadi kehamilan
patologis (Walyani, 2015). Patologi pada kehamilan merupakan suatu
gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi hamil
(Sukarni & Wahyu, 2013).

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)


mencatat sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat
komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak
99% diantaranya terdapat pada negara berkembang. Di negara berkembang,
pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran
hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).

Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu


hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Mufdlilah,
2009). Dengan ANC perkembangan kondisi ibu hamil setiap saat akan
terpantau dengan baik dan pengetahuan tentang persiapan melahirkan akan

1
bertambah. Cakupan ANC dipantau melalui ANC baru ibu hamil ke-1 sampai
kunjungan ke-4 dan pelayanan ANC sesuai standar paling sedikit empat kali
(K4). Maka perlu dilakukan observasi mengenai tata laksana ANC terpadu
pada ibu hamil di Puskesmas Bangsal sebagai bahan kajian mahasiswa S1
Kebidanan untuk dijadikan sebagai bahan pembelajan asuhan ANC terpadu
yang benar dan sesuai dengan prosedur.

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui secara langsung praktik kebidanan secara langsung
b. Untuk menambah wawasan mengenai ilmu kesehatan
c. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kasus kebidanan pada Ny S
1.3 Manfaat
Dapat menyampaikan hasil pengamatan secara sistematis dan factual pada
kasus Ny S di Ruang KIA Puskesmas Bangsal serta menambah ilmu
kebidanan secara nyata.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kehamilan


Kehamilan normal adalah keadaan ibu sehat, tidak ada riwayat obstetrik
buruk, ukuran uteruss sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan fisik dan
laboratorium normal (Saifudin, 2012).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya


hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2012).

Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu :

1. Trimester pertama dari 0 sampai 12 minggu


2. Trimester kedua dari kehamilan 13 minggu sampai 28 minggu
3. Trimester ketiga dari kehamilan 29 minggu sampai 40 minggu (Saifuddin,
2012).

2.2 Tanda-tanda kehamilan


Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu

a. Tanda dan gejala kehamilan pasti


Tanda dan gejala kehamilan pasti, antara lain:
1. Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar ibu
mulai merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
2. Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6 atau 7
bulan
3. Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak
bulan ke5 atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar
menggunakan instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti
stetoskop atau fetoskop.

3
4. Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan
dengan perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan
urine atau darah ibu. (Sutanto & Fitriana, 2019).

b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti

1. Ibu tidak menstruasi Hal ini seringkali menjadi pertama kehamilan. Jika
ini terjadi, ada kemungkinan ibu hamil, tanda sebab berhentinya haid
adalah pertanda dibuahinya sel telur oleh sperma. Kemungkinan penyebab
tanda lain adalah gizi buruk, masalah emosi, atau menopause (berhenti
haid).
2. Mual atau ingin muntah Banyak ibu hamil yang merasakan mual di pagi
hari (morning sickness), namun ada beberapa ibu yang mual sepanjang
hari. Kemungkinan penyebab lain dari mual adalah penyakit atau parsit.
3. Payudara menjadi peka Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan
berdenyut seperti kesemutan dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini
menunjukkan peningkatan produksi hormone esterogen dan progesterone.
4. Ada bercak darah dan keram perut Adanya bercak darah dank ram perut
disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio ke dinding ovulasi
atau lepasnya sel telur matang dari Rahim. Hal ini merupakan keadaan
yang normal.
5. Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari Rasa letih dan mengantuk
umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan pertama kehamilan. Hal ini
diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja ginjal, jantung serta paru-
paru yang semakin keras untuk ibu dan janin. Kemungkinan penyebab lain
tanda ini adalah anemia, gizi buruk, masalah emosi dan terlalu banyak
bekerja.
6. Sakit kepala Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta
depresi yang disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat hamil.
Meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing
setiap ganti posisi.
7. Ibu sering berkemih Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2
bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah
stress, infeksi, diabetes, ataupun infeksi saluran kemih.

4
8. Sambelit Sambelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormone
progesterone. Selain mengendurkan otot Rahim, hormone itu juga
mengendurkan otot dinding usus, sehingga memperlambat gerakan usus
agar penyerapan nutrisi janin lebih sempurna.
9. Sering meludah Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh
perubahan kadar esterogen.
10. Temperature basal tubuh naik Temperature basal adalah suhu yang
diambil dari mulut saat bangun pagi. Temperature ini sedikit meningkat
setelah ovulasi dan akan turun ketika mengalami haid.
11. Ngidam Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri khas
ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormone.
12. Perut ibu membesar Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut ibu
tampak cukup besar sehingga terlihat dari luar. Kemungkinan penyebab
lain tanda ini adalah ibu mengalami kanker atau pertumbuhan lain di
dalam tubuhnya (Sutanto & Fitriana, 2019).
b. Tanda dan gejala kehamilan palsu
Pseudocyesis (kehamilan palsu) merupakan keyakinan dimana seorang
wanita merasakan dirinya sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil.
Wanita yang mengalami pseudocyesis akan merasakan sebagian besar atau
bahkan semua tandatanda dan gejala kehamilan. Meskipun penyebab pastinya
masih belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologislah yang
mungkin menjadi penyebab tubuh untuk “berpikir bahwa ia hamil”.

Tanda-tanda kehamilan palsu :

1. Gangguan menstruasi
2. Perut bertumbuh
3. Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan mungkin
produksi ASI 11
4. Merasakan pergerakan janin
5. Mual dan muntah
6. Kenaikan berat badan. (Sutanto & Fitriana, 2019)

5
2.3 Kehamilan Trimester 2
a. Pengertian

Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus dalam


tubuh 14- 28 minggu. Pada masa ini ibu hamil akan merasa lebih tenang, tentram
tanpa gangguan berarti. Pada trimester kedua janin berkembang menuju maturasi,
maka pemberian obat- obatan harus dijaga agar jangan menganggu pembentukan
gigi geligi janin seperti antibiotika, tetrasiklin, klindamisin (Wardani, 2012).

b. Perubahan Fisiologis pada Trimester II

Pada trimester II janin didalam perut ibu akan semakin berkembang dan
perut ibu akan semakin membesar postur tubuh ibu akan semakin mencondong
kedepan selama kehamilan trimester ke II ibu hamil sudah merasa lebih nyaman
biasanya mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan mulai bertambah
maka pada trimester II ini BB ibu hamil sudah mulai bertambah sampai akhir
kehamilan berat badan ibu pada trimester II mengalami peningkatan hingga 400gr
(Fatmawati, 2019; Huthwaite M., Moriarty H., Rogan C., Tester R., 2021).

Tinggi fundus uteri pada trimester II berada setinggi pusat Pada ibu hamil
akan mengalami perubahan pada sistem intergumen atau kulit seperti mengalami
pigmentasi pada beberapa daerah tubuh seperti munculnya pigmen pada dahi,
pipi, hidung dan munculnya garis hitam pada perut ibu atau linea alba hal ini di
sebabkan karena pengaruh hormone MSH yang meningkat (Fitriahady, 2017).

Selama kehamilan perubahan pada sistem metabolik dapat menyebabkan


ibu menjadi mudah kelelahan dalam melakukan aktifitas fisik dan cenderung
merasa panas dan terjadi peningkatan keringat yang di sebabkan oleh basal
metabolism yang meningkat 15-20% selama kehamilan (Persaud, 2016; Putrono,
2016).

b. Perubahan Psikologis pada Trimester II

Pada trimester kedua ibu akan mengalami perubahan psikologis yang


berbeda dari trimester pertama ibu menjadi lebih stabil dan menerima

6
kehamilannya dan cenderung lebih waspada saat terjadi pergerakan bayi di dalam
rahim ibu akan merasakan bahagia dan lebih memperhatikan perkembangan janin
dan mempersiapkan diri menjadi ibu untuk janin (Sri Astuti, Ari Indra Susanti,
2017).

Pada trimester II ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido (Shagana, Dhanraj,
Jain, & Nirosa, 2018). Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih
baik, kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan
perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan
ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang 25
kehamilannya. Pada trimester II ibu harus mendapatkan dukungan yang lebih dari
keluarga dan suami serta menghindari stress berlebih agar janin dapat berkembang
dengan baik dan sehat (Nurdiyan et al., 2016; Soma-Pillay, 2016)

2.4 ANC Terpadu


a. Pengertian
Antenatal Care / ANC sering disebut dengan perawatan kehamilan.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Dalam proses kehamilan terdapat mata
rantai yang saling berkesinambungan, terdiri dari mulai ovulasi pelepasan ovum,
terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot,
terjadi nidasi (implantasi) pada rahim, pembentukan plasenta, tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai kehamilan matur atau aterm (Susilowati dan Kuspriyanto,
2016). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Saifuddin, 2009).

Antenatal Care adalah perawatan kesehatan yang diajukan kepada ibu


hamil sebelum dan selama hamil dengan tujuan mendeteksi secara 14 dini
masalah kesehatan ibu dan janin, memberikan penyuluhan atau pendidikan
kesehatan dan perencanaan persalinan (Madriwati, 2013). Antenatal care adalah

7
pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu hamil selama masa
kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan (Kemenkes RI, 2016). Antenatal care merupakan pelayanan yang
diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan
mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah (Ai Yeyeh, 2009).

b. Tujuan Antenatal Care


Tujuan Asuhan kehamilan pada kunjungan awal yaitu: mengumpulkan
informasi mengenai ibu hamil yang dapat membantu bidan dalam membangun
membina hubungan yang baik saling percaya antara ibu dan bidan, mendeteksi
komplikasi yang mungkin terjadi, menggunakan data untuk menghitung usia
kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan, merencanakan asuhan khusus yang
dibutuhkan ibu (Istri Bartini, 2012).

Menurut Rukiah (2013) tujuan dilakukannya pemeriksaan antenatal yaitu:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial ibu
dan bayi.
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

c. Standar Pelayanan Minimal Antenatal


Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan ibu
hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang
dilakukan oleh bidan atau dokter spesialis kebidanan baik yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda

8
Registrasi ( STR ). Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar
pelayanan yaitu minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal 2 kali
pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama
( kehamilan hingga 12 minggu ) , 1 kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas
12 minggu sampai 26 minggu ) , 3 16 kali pada trimester ketiga ( kehamilan diatas
24 minggu sampai 40 minggu ) (Buku KIA Terbaru Revisi tahun 2020).

Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu


hamil dengan memenuhi kriteria 10T yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada trimester III bertujuan untuk mengetahui


kenaikan berat badan setiap minggu, kenaikan berat badan pada trimester III
yakni sebesar 0,4-0,5 kg atau 8-16 kg selama kehamilan (Astuti, 2011).
2. Ukur tekanan darah

Tekanan darah normal yaitu 110/80-140/90 mmHg, tekanan darah yang


sesuai diperlukan untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan
darah 140/90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengidentifikasikan
adanya potensi hipertensi dan membutuhkan pemantauan ketat selama
kehamilan (Asrinah, dkk, 2010).
3. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas/LILA)

Ukuran lingkar lengan yang normal adalah 23,5 cm, bila lingkar lengan ibu
kurang dari 23,5 berarti status gizi ibu kurang atau KEK. Ibu hamil dengan
KEK dapat melahirkan bayi berat bayi lahir rendah (BBLR) (Astuti, 2011).

4. Pemeriksaan puncak rahim ( tinggi fundus uteri )

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan


untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur
kehamilan, normalnya TFU sesuai dengan usia kehamilan. Pemeriksaan TFU
saat ini untuk mengetahui perkiraan berat janin (Astuti, 2011).

9
USIA KEHAMILAN TINGGI FUNDUS UTERI (TFU)

minggu Bulan diukur dg jari dg

metline

Sebelum 3 bulan Belum dapat diraba dari luar

12 minggu Akhir bln 3 1-2 jari di atas simfisis

16 minggu Akhir bln 4 Pertengahan antara symfisis

dan pusat

20 minggu Akhir bln 5 3 Jari di bawah pusat 20 cm

24 minggu Akhir bln 6 Setinggi pusat 24 cm

28 minggu Akhir bln 7 3 Jari di atas pusat 28 cm

32 minggu Akhir bln 8 Pertengahan PX dan pusat 32 cm

36 minggu Akhir bln 9 3 Jari di bawah PX (sampai arcus 34-46 cm

costarum)

40 minggu Akhir bln 10 Pertengahan PX dan pusat

5. Tentukan presentasi janin dan denyut janin ( DJJ )


Detak jantung janin normal antara 120-160 kali per menit. Pemeriksaan ini
digunakan untuk menentukan frekuensi denyut jantung janin per menit, teratur
atau tidak, dimana letak punctum maksimum (Manuaba dkk., 2010).
6. Skrining status imunisasi tetanus dan beikan imunisasi tetanus toksoid (TT )
bila diperlukan.

Dengan status imunisasi dasar dan SD lengkap artinya ibu mendapat


perlindungan selama 25 tahun. Apabila pada saat skrining ibu tidak ingat
status imunisasi saat bayi, maka skrining dihitung mulai imunisasi saat
BIAS, berarti baru terhitung status imunisasi T3, selanjutnya dilengkapi
dengan imunisasi capeng menjadi status imunisasi T4 dan interval 1 tahun
diberikan imunisasi TT menjadi status imunisasi T5 (Kemenkes RI, 2012).

10
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.

Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan yaitu


satu tablet Fe per hari sebelum tidur. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan
Fe pada ibu hamil, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat
seiring dengan pertumbuhan janin (Astuti, 2011).

8. Tes laboratorium, tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah ( Hb),


pemeriksaan golongan darah ( bila belum pernah dilakukan sebelumnya ),
pemriksaan protein urin ( bila ada indikasi ) yang pemberian pelayanan
disesuaikn dengan trimester kehamilan.
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuia kewenangan.
10. Temu wicara ( konseling ) ( Permenkes,2016 ).
Informasi yang disampaikan saat konseling minimal meliputi hasil
pemeriksaan, perawatan sesuai usia kehamilan dan usia ibu, gizi ibu hamil,
kesiapan mental, mengenali tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas,
persiapan persalinan, kontrasepsi pascapersalinan, perawatan bayi baru lahir,
inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif.

11
BAB 3
HASIL OBSERVASI

Tanggal Pengkajian : Kamis, 03 Februari 2023


Pukul : 09.00
Ruangan : Ruang KIA Puskesmas Bangsal

1. Data Subjektif

a. Identitas

Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. M

Umur : 33 Tahun Umur : 39 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat rumah : Mojotamping Alamat rumah : Mojotamping

Data subjektif identitas pasien diperoleh dari buku KIA pasien


1. Keluhan utama : Ibu mengatakan tidak mengalami keluhan
2. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kandungannya dan melakukan kunjungan
ANC terpadu.
3. Riwayat menstruasi
HPHT : 15 – 09 – 2022
HPL : 22 – 06 – 2023
4. Riwayat obstetri
Hamil ke : 1
Penyulit : Tidak ada
Jenis : Spontan

12
Penolong : Bidan
Tempat : BPM
Usia : 13 Tahun

Hamil ke : 2
Penyulit : Tidak ada
Jenis : Spontan
Penolong : Bidan
Tempat : BPM
Usia : 8 Tahun

2. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmhg
BB Sebelum hamil :
Berat badan : 69, 6 Kg
Lila : 27 cm

2. Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Leopold I : TFU :16 cm

Leopold II : DJJ 146 X/Menit

3. Pemeriksaan Penunjang
HB : 12.5 gr
Albumin : +-

13
Reduksi :-
Golongan Darah :A
HIV : Non Reaktif
HBSAG : Non Reaktif

3. Analisa

Ibu 33 tahun G3P2A0 UK 20 21 Minggu dengan ANC Terpadu

4. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan normal dan janin


berkembang sesuai dengan usia kehamilan. Hasil TTV dan
pemeriksaan Lab normal.
2. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG untuk menilai pertumbuhan
janin dan juga dapat memberikan informasi rinci tentang anatomi
janin. Pemeriksaan USG obstetrik standar juga dapat mencakup
evaluasi presentasi janin, volume cairan ketuban, aktivitas jantung, dan
plasentasi.
3. Memberikan HE mengenai makanan bergizi pada ibu..Makanan
tersebut meliputi sayur, buah, telur, daging, susu, dan biji-bijian.
Makanan ini kaya asam folat, vitamin, mineral, zat besi, omega-3,
serat, protein, dan kolin. Selain dapat menjaga tumbuh kembang janin,
makanan yang baik untuk janin ini bisa menjaga ibu dari masalah gizi
buruk.
4. Memberikan tablet Fe dan Kalsium dengan aturan minum 1x1. Tablet
FE berfungsi sebagai tambahan asupan nutrisi pada janin. dan
mencegah anemia defisiensi zat besi. Sedangkan kalsium berfungsi
sebagai sebagai bantuan untuk pembentukan gigi dan tulang yang kuat
pada janin. Membuat memperlancar peredaran darah dan menjaga
stabilitas degup jantung.

14
BAB 4

PEMBAHASAN

Pada observasi yang dilakukan pada Kamis, 03 Februari 2023 pukul 09.00
Ny S 33 tahun G3P2A0 datang ke ruang KIA Puskesmas Bangsal untuk
memeriksakan kandungannya dan melakukan ANC terpadu. Hasil pemeriksaan
yang didapatkan BB: 69,6 kg, Lila: 26 cm, tekanan darah 110/70 mmhg.
Pemeriksaan abdomen ( leopold ) didapatkan hasil TFU 16 cm, DJJ 144X/ menit.
Sedangkan pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil HB: 12,5 gr, albumin
negatif, golongan darah A, HIV dan HBSAg Non Reaktif. Diagnosa Ny S 33
tahun G3P2AO UK 20 21 Minggu dengan ANC terpadu.

Menurut Kemenkes RI (2020c), antenatal care merupakan suatu bentuk


pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan
secara dini penyakit yang menyertai kehamilan dan menegakkan secara dini
komplikasi kehamilan. Pengawasan wanita hamil secara rutin mampu membantu
menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Pelayanan antenatal
bertujuan untuk memberikan pengalaman hamil dan melahrkan yang positif bagi
para ibu (positive pregnancy experience) atau well born baby dan well health
mother, mempersiapkan perawatan bayi dan laktasi serta memulihkan kesehatan
ibu yang optimal saat akhir kala nifas sehingga menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas ibu dan anak (WHO, 2016).

Pelayanan antenatal sesuai standar yang termasuk dalam fokus program


pemerintah dalam meningkatkan kesehatan ibu maternal adalah melalui ANC 1
terpadu. Antenatal care terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Implementasi pelayanan
ANC terpadu telah diperkuat dengan dikeluarkannya kebijakan Menteri
Kesehatan yang tertuang dalam pasal 6 ayat 1 huruf b Permenkes No. 25 tahun
2014 tentang upaya kesehatan anak, dimana salah satunya dinyatakan bahwa
pelayanan kesehatan janin dalam kandungan dilaksanakan melalui pemeriksaan
antenatal pada ibu hamil dan pelayanan terhadap ibu hamil tersebut dilakukan
secara berkala sesuai standar.

15
Ny Y usia 33 tahun UK 20 21 Minggu telah memasuki trimester 2.
Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus dalam tubuh
14- 28 minggu. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap Ny S sudah sesuai dengan
standar asuhan ANC terpadu mulai dari penimbangan berat badan sampai dengan
konseling. Pada pemeriksaan didapatkan hasil tekanan darah Ny S 110/70,
tekanan darah normal yaitu 110/80-140/90 mmHg. Hasil TFU Ny S 16 cm, TFU
normal usia kehamilan 20 minggu berkisar antara 17-23 cm. Penambahan berat
badan Ny S 3 kg hal ini diketahui dari BB Ny S sebelum hamil dan BB pada hari
itu. Penambahan berat badan normal berkisar 0,4-0,5 kg atau 8-16 kg selama
kehamilan. DJJ dalam keadaan normal yaitu 146x/menit, DJJ normal janin
berkisar 120-160x/menit.

Hasil pemeriksaan hasil lab dalam batas normal, HB 12,5 gr. Hal ini
sesuai dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kadar Hb ibu hamil
sebaiknya dijaga lebih dari 11 g/dL. Hasil lab reduksi pada Ny S negative,
sehingga urine normal dan tidak mengandung glukosa. Adanya urine dalam
glukosa merupakan tanda komplikasi penyakit diabetes melitus. Hasil juga
menunjukkan bahwa Ny S negative HIV dan HBSAg.

Pada observasi yang dilakukan kepada Ny S antara teori dan fakta tidak
ditemukan kesenjangan dan hasil pemeriksaan dalam batas normal.

16
BAB 5

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Setelah mengetahui dan mempelajari hasil observasi maka dapat
disimpulkan bahwa antara teori dan fakta yang ditemukan pada Ny S 33 tahun
G3P2A0 sudah sesuai dengan standar asuhan ANC dan tidak ditemukan
kesenjangan.

5.2 Saran
1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil observasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan sebagai acuhan pada peneliti lain untuk melakukan
penelitian selanjutnya dan sebagai literatur tambahan.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bagi bidan dapat memberikan manfaat sebagi pengembangan ilmu
kebidanan, serta menambah penggetahuan untuk mengamplikasikan ilmu yang
di dapat di perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya.
3. Bagi Istitusi Pendidikan
Hasil penelitian di harapkan dapat di pergunakan sebagai informasi bagi ilmu
pengetahuan khususnya kebidanan tentang gambaran ANC terpadu pada ibu
hamil.
4. Bagi tempat penelitian
Bagi pelaksana pelayanan di Pusekesmas Bangsal di harapkan tetap
mempertahankan prosedur dan ANC terpadu dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S, Ari Indra Susanti, Rani Nurparidah, dan Ariyanti Mandiri. (2017) Asuhan Ibu
dalam Masa Kehamilan. Bandung : Erlangga

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses pada tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

Manuaba dkk., 2010).

Rukiah, A. Y., Yulianti, L., Maemunah, & Susilawati, L. (2013). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Saifuddin AB. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Susanto, V.A dan Fitriana Y.2019. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.Yogyakarta:


Pustaka Baru Press.

18
LAMPIRAN DOKUMENTASI

19

Anda mungkin juga menyukai