Disusun Oleh:
2022 – 2023
Pengertian
Pre-eklampsia adalah salah satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi
penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kehamilan, persalinan,dan masa
nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi. Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah
apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan
kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi.
Preeklamsi adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam
masa nifas yang terdiri dari trias yaitu hipertensi, proteinuria dan edema yang kadang-kadang
disertai konvulsi sampai koma, ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vascular
atau hipertensi sebelumnya (muchtar,1998)
Eklamsi adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan ataumasa nifas
yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibatneurologik) dan/ atau koma
dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala preeklamsi.
Eklamsi adalah penyakit akut dengan kejang dan koma pada wanita hamildan wanita
masa nifas disertai dengan hipertensi, oedema dan protenuria.Eklamsi lebih sering terjadi
pada kehamilan kembar, hydramnion, molahydatidosa, dan eklamsi dapat terjadi sebelum
kehamilan bulan ke-6.2.
Gejala
Tekanan darah tinggi selama hamil adalah kondisi yang sangat bahaya dan dapat menjadi
tanda preeklampsia.Bahkan, meskipun bukan sebagai gejala preeklamsia, tekanan darah
tinggi juga menjadi masalah lain.Batas atas tekanan darah tinggi yaitu 140/90 mmHG yang
diukur dua kali dalam keadaan dan jeda waktu berbeda.2Namun pada preeklampsia berat,
tekanan darah bisa sampai >160/110 mmHg.
2. Urine mengandung protein (proteinuria)
Proteinuria adalah tanda preeklampsia yang bisa ditemukan dengan pemeriksaan medis.
Kondisi ini artinya, hasil protein yang biasanya hanya ada di darah, tumpah ke dalam urine.
Cara memeriksa tanda preeklampsia yang satu ini harus dilakukan ketika ibu hamil sedang
berkonsultasi ke dokter kandungan.Perawat akan mencelupkan strip ke dalam sampel urine,
cara kerjanya mirip test pack. Bila strip mengeluarkan hasil 1+ itu tanda preeklampsia ringan
sedang dialami. Sementara itu bila hasilnya >2+ Anda mengalami preeklampsia berat.Bila
kadar protein dalam darah menunjukkan hasil +1, Anda tetap mengalami preeklampsia meski
tekanan darah ibu hamil di bawah 140/90.
4.Sakit kepala
Gejala preeklamsia berikutnya yang perlu diperhatikan adalah sakit kepala yang berdenyut
sangat parah. Kadang, rasa sakitnya mirip dengan migrain yang sering sulit hilang.
Nyeri di area ini disebut nyeri epigastrik yang biasanya terasa di bawah tulang rusuk sisi
kanan.Gejala preeklamsia yang satu ini biasanya tersamarkan dengan rasa mulas, gangguan
pencernaan, atau rasa sakit karena tendangan bayi.Perbedaan nyeri bahu biasa dengan gejala
preeklamsi yaitu, rasanya seperti ada yang mencubit di sepanjang tali bra atau di
leher.Terkadang kondisi ini membuat Anda sakit ketika berbaring ke sisi kanan. Gejala nyeri
ini salah satu tanda sindrom HELLP atau masalah di hati (liver).
Nyeri punggung bawah merupakan keluhan hamil yang paling umum dan sering diabaikan
sebagai gejala preeklamsia.
Diagnosis
Sistolik >140 mmHg atau diastolik >90 mmHg pada dua kesempatan berjarak 4 jam
dengan di antaranya pasien dalam keadaan istirahat (kecuali terapi antihipertensi
dimulai sebelum saat ini). Ditemukan pada usia kehamilan 20 minggu pada wanita
yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.
Sistolik >160 mmHg atau diastolik >110 mmHg, hipertensi dikonfirmasi segera agar
dapat diberi terapi antihipertensi
Trombositopenia (jumlah trombosit< 100.000).
Gangguan fungsi hati (peningkatan enzim transaminase hati dua kali konsentrasi
normal), nyeri kuadran kanan atas parsiste berat atau nyeri epigastrium tidak responsif
terhadap pengobatan dan tidak ada diagnosis alternatif, atau keduanya.
Edema paru
Timbulnya onset gejala neurologis seperti nyeri kepala atau gangguan visual.
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY”S” DENGAN
PREEKLAMSIA RINGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYEKH
YUSUF GOWA TANGGAL 04 MEI 2017
Identitas Istri/Suami
Suku : Makassar/Makassar
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SD/SD
A. Data Subjektif
a. Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada cloasma gravidarum
Palpasi : tidak ada oedema
b. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Mulut
Inspeksi: bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, gigi tidak tanggal dan tidak ada caries gigi
d. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
e. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi pada areola mammae, putting susu
menonjol
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
f. Abdomen
Inspeksi : terdapat linea nigra, striae alba dan tidak terdapat luka bekas
operasi Palpasi : Leopold I : TFU 1 jrbpx, 35 cm, bokong
Leopold II : PUKI
Leopold III : kepala
Leopold IV : BAP
LP :95 cm
TBJ : TFU x LP : 35 x 95 : 3325 gram
Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi
141x/menit secara teratur
g. Genitalia
Inspeksi : tidak ada kelainan
Palpasi : tidak oedema
h. Ekstremitas
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
Palpasi : terdapat oedema pada kedua kaki
Perkusi : refleks patella kiri (+) kanan (+)
11. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb : 11,2 gr%
b. Albumin : +1
c. Reduksi : Negatif (-)
12. Pemeriksaan USG Hasil USG : tunggal, hidup, presentasi kepala, usia kehamilan 34-36
minggu, jk : perempuan, TBJ: 3000 gram.
C. Assessment
Diagnosa Aktual : G4P3A0, gestasi 34-36 minggu, situs memanjang, intrauteri, tunggal,
hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu dengan preeklamsia ringan.
Diagnosa Potensial : Antisipasi terjadinya preeklamsia berat
D. Planning
Tanggal 04 Mei 2017
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dengan melibatkan suami atau keluarga bahwa
kehamilannya sekarang dengan preeklamsia ringan Hasil: ibu telah mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
2. Memberikan dukungan psikologis dan spiritual pada ibu dengan melibatkan suami atau
kelaurga 71 Hasil: ibu merasa tenang dan senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Memberikan HE pada ibu tentang:
a. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari minimal 1 jam dan malam
hari minimal 7 jam
b. Menganjurkan kepada ibu tentang diet seimbang dalam kehamilan dengan makan makanan
yang tinggi protein, rendah lemak dan garam tidak perlu dikurangi misalnya banyak makan
ikan, tahu, temped an banyak minum air putih.
c. Hygiene dalam kehamilan seperti mengganti pakaian dalam apabila lembab Hasil: ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan janinnya untuk memantau kesehatan
janinnya a. Waktu menghitung gerakan dilakukan sekali dalam sehari
b. Dihitung hingga 10 kali gerakan dengan sekurang-kurangnya 10 gerakan dalam 10 jam
c. Ibu harus memberitahu bidan/dokter apabila gerakan janinnya kurang dari 10 kali dalam 10
jam
Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mengerti cara menghitung
gerakan janinnya dalam sehari.
5. Menganjurkan ibu untuk memantau tanda-tanda terjadinya preeklamsia berat yaitu sakit
kepala, rasa nyeri di daerah perut, penglihatan kabur, mual sampai muntah dan gangguan
kesadaran Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau ke fasilitas
kesehatan terdekat apabila terjadi tanda-tanda preeklamsia berat.
6. Menjelaskan pada ibu tentang 9 tanda bahaya pada kehamilan seperti:
a. Sakit kepala yang menetap
b. Gangguan penglihatan
c. Oedema pada wajah dan tungkai
d. Mual dan muntah yang berlebihan
e. Nyeri perut yang hebat
f. Penurunan gerakan janin
g. Pendarahan pervaginaam
h. Demam yang hebat
i. Kejang
Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
Preeklamsi ialah suatu gangguan kehamilan yang menjadi penyebab kematianibu dan
bayi. Preeklamsi terbagi menjadi dua yaitu preeklamsi ringan dan preeklamsi berat. Penyebab
terjadinya prekklamsi sampai saat ini belum dapatdiketahui secara pasti. Itulah se
babnya preklamsi disebut juga “disease of theory”
gangguan kesehatan yang diasumsikan pada teori. Preklamsi ringan ditandaidengan :
kehamilan lebih dari 20 minggu; kenaikan tekanana darah 140/90 mmHgatau lebih dangan
pemeriksaan 2 kali selang 6 jam dalam keadaan istirahat (untuk pemeriksaan pertama
dilakukan 2 kali setelah istirahat 10 menit); edema tekan pada tungkai (pretibia), dinding
perut, lumbosakral, wajah atau tangan; proteinurialebih 0,3 gr/liter/2jam, kualitatif +2.
Preeklamsi berat di tandai dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg,diastolik > 110
mmHg, peningkatan kadar enzim hati atau ikterus, trombosit <100.000/ mm3, oliguria < 400
ml/24 jam, protein urine > 3 gr/liter, nyeriepisgtastrium, skotoma dan gangguan visus lain
atau nyeri frontal yang berat, perdarahan retina, odem pulmonum.
Jika preeklamsi ringan dan berat tidak dapat ditangani dengan baik pada ibuhamil,
maka akan dapat mengakibatkan terjadinya eklamsi pada ibu hamil.Eklamsi adalah kelainan
akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifasyang ditandai dengan timbulnya
kejang (bukan karena kelainan neorologik) ataukoma dimana sebelumnya sudah
menunjukkan gejala-gejala pre eklamsi.
Daftar pustaka
Gusta, Dien Anggraini Nursal. Dkk. Faktor Resiko kejadian preeklamsi pada ibu hamil di
RSUP M. DJAMIL padang tahun 2014 .
Magdalena Mariah Diah Hisoryati. Gambaran faktor penyebab preeklamsi pada kehamilan 30
juli 2018.