Anda di halaman 1dari 10

PAPER

PRE EKLAMSIA / EKLAMSIA

Dosen Pengampu: Ibu Tria Wahyuningrum, SST.,M.Keb.

Disusun Oleh:

Melati Putri Aridhany (202005009)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2022 – 2023
Pengertian

Pre-eklampsia adalah salah satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi
penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kehamilan, persalinan,dan masa
nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi. Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah
apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan
kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi.

Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan edema


yang ditimbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada molahidatidosa (prawirohardjo,
2005).

Preeklamsi adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam
masa nifas yang terdiri dari trias yaitu hipertensi, proteinuria dan edema yang kadang-kadang
disertai konvulsi sampai koma, ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vascular
atau hipertensi sebelumnya (muchtar,1998)

Eklamsi adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan ataumasa nifas
yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibatneurologik) dan/ atau koma
dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala preeklamsi.
Eklamsi adalah penyakit akut dengan kejang dan koma pada wanita hamildan wanita
masa nifas disertai dengan hipertensi, oedema dan protenuria.Eklamsi lebih sering terjadi
pada kehamilan kembar, hydramnion, molahydatidosa, dan eklamsi dapat terjadi sebelum
kehamilan bulan ke-6.2.
Gejala

tanda-tanda & gejala preeklampsia

Gejala preeklampsia ringan seperti hipertensi, oedema,sesak nafas, dan proteinuria


sering tidak diperhatikan, sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul
preeklampsia berat, bahkan eklampsia (Prawirohardjo S, 2014: 532).

Adapun tanda daan gejala preeklamsia sebagai berikut:

1.Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi selama hamil adalah kondisi yang sangat bahaya dan dapat menjadi
tanda preeklampsia.Bahkan, meskipun bukan sebagai gejala preeklamsia, tekanan darah
tinggi juga menjadi masalah lain.Batas atas tekanan darah tinggi yaitu 140/90 mmHG yang
diukur dua kali dalam keadaan dan jeda waktu berbeda.2Namun pada preeklampsia berat,
tekanan darah bisa sampai >160/110 mmHg.
2. Urine mengandung protein (proteinuria)
Proteinuria adalah tanda preeklampsia yang bisa ditemukan dengan pemeriksaan medis.
Kondisi ini artinya, hasil protein yang biasanya hanya ada di darah, tumpah ke dalam urine.
Cara memeriksa tanda preeklampsia yang satu ini harus dilakukan ketika ibu hamil sedang
berkonsultasi ke dokter kandungan.Perawat akan mencelupkan strip ke dalam sampel urine,
cara kerjanya mirip test pack. Bila strip mengeluarkan hasil 1+ itu tanda preeklampsia ringan
sedang dialami. Sementara itu bila hasilnya >2+ Anda mengalami preeklampsia berat.Bila
kadar protein dalam darah menunjukkan hasil +1, Anda tetap mengalami preeklampsia meski
tekanan darah ibu hamil di bawah 140/90.

3. Pembengkakan (edema) di kaki


Kondisi kaki bengkak selama kehamilan adalah hal wajar. Namun, bisa menjadi tidak wajar
bila cairan di kaki sangat banyak sampai membuat bengkak parah.Ini salah satu gejala
preeklamsia yang sering disepelekan karena dianggap wajar.Edema atau pembengkakan ini
terjadi karena cairan berlebih di dalam tubuh. Biasanya terjadi di kaki, wajah, mata, dan
tangan.

4.Sakit kepala
Gejala preeklamsia berikutnya yang perlu diperhatikan adalah sakit kepala yang berdenyut
sangat parah. Kadang, rasa sakitnya mirip dengan migrain yang sering sulit hilang.

5.Mual dan muntah


Bila di pertengahan kehamilan Anda mengalami mual sampai muntah, itu gejala preeklamsia
yang harus diwaspadai.Pasalnya, morning sickness hanya akan terjadi di trimester pertama
dan menghilang di trimester dua dan tiga.

6. Nyeri area perut dan bahu

Nyeri di area ini disebut nyeri epigastrik yang biasanya terasa di bawah tulang rusuk sisi
kanan.Gejala preeklamsia yang satu ini biasanya tersamarkan dengan rasa mulas, gangguan
pencernaan, atau rasa sakit karena tendangan bayi.Perbedaan nyeri bahu biasa dengan gejala
preeklamsi yaitu, rasanya seperti ada yang mencubit di sepanjang tali bra atau di
leher.Terkadang kondisi ini membuat Anda sakit ketika berbaring ke sisi kanan. Gejala nyeri
ini salah satu tanda sindrom HELLP atau masalah di hati (liver).

7.Nyeri punggung bawah

Nyeri punggung bawah merupakan keluhan hamil yang paling umum dan sering diabaikan
sebagai gejala preeklamsia.

8.Berat badan naik 3-5 kilogram dalam waktu seminggu


Bila ibu hamil mengalami berat badan naik 3-5 kilogram hanya dalam waktu seminggu, itu
merupakan indikator gejala preeklamsia. Kenaikan berat badan ini dihasilkan dari air di
jaringan tubuh yang rusak, kemudian tidak melewati ginjal untuk dikeluarkan. (Prawirohardjo
S, 2014)

Gejala preeklamsia dapat dicegah dan dideteksi secara dini.Pemeriksaan antenatal


yang teratur dan yang secara rutin mencari tanda-tanda preeklamsia, sangat penting dalam
usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia.Ibu hamil yang mengalami
preeklampsia perlu ditangani dengan segera.Penanganan ini dilakukan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak (Prawirohardjo S, 2014: 543).

Diagnosis

 Sistolik >140 mmHg atau diastolik >90 mmHg pada dua kesempatan berjarak 4 jam
dengan di antaranya pasien dalam keadaan istirahat (kecuali terapi antihipertensi
dimulai sebelum saat ini). Ditemukan pada usia kehamilan 20 minggu pada wanita
yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.
 Sistolik >160 mmHg atau diastolik >110 mmHg, hipertensi dikonfirmasi segera agar
dapat diberi terapi antihipertensi
 Trombositopenia (jumlah trombosit< 100.000).
 Gangguan fungsi hati (peningkatan enzim transaminase hati dua kali konsentrasi
normal), nyeri kuadran kanan atas parsiste berat atau nyeri epigastrium tidak responsif
terhadap pengobatan dan tidak ada diagnosis alternatif, atau keduanya.
 Edema paru
 Timbulnya onset gejala neurologis seperti nyeri kepala atau gangguan visual.
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY”S” DENGAN
PREEKLAMSIA RINGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYEKH
YUSUF GOWA TANGGAL 04 MEI 2017

No. Register : 56xxxx

Tanggal Masuk : 04 Mei 2017 pukul 10.00 wita

Tanggal Pengkajian : 04 Mei 2017 pukul 10.00 wita

Nama Pengkaji : Esi Ismala Nengsi

Identitas Istri/Suami

Nama : Ny”S” / Tn”L”

Umur : 41 tahun/43 tahun

Nikah/lamanya : 1x/16 tahun

Suku : Makassar/Makassar

Agama : Islam/Islam

Pendidikan : SD/SD

Pekerjaan : IRT/Buruh Harian

Alamat : Jalan Anak Gowa

A. Data Subjektif

1. Ibu mengatakan HPHT tanggal 04 september 2016


2. Ibu mengatakan hamil keempat dan tidak pernah keguguran
3. Ibu mengatakan umur kehamilannya sekarang ±8 bulan
4. Ibu mengatakan mulai merasakan pergerakan janinnya sejak bulan januari
5. Ibu mengatakan merasakan pergerakan janinnya kuat di sebelah kiri
6. Ibu mengatakan selama hamil tidak ada nyeri perut
7. Ibu mengatakan telah mendapat imunisasi TT 2x selama kehamilannya di puskesmas
8. Ibu mengeluh kadang mengalami pusing dan sakit kepala
9. Ibu mengatakan khawatir dengan kehamilannya
10. Ibu tidak ada riwayat hipertensi, asma, jantung, DM, penyakit menurun ataupun penyakit
menular
B. Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran komposmentis
3. HTP 11 juni 2017
4. Gestasi 34 minggu 4 hari
5. Tinggi badan : 158 cm
6. Berat badan sebelum hamil : 68 kg
7. Berat badan sekarang : 77 kg
8. Lila : 26 cm
9. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,8ºC
10. Pemeriksaan fisik

a. Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada cloasma gravidarum
Palpasi : tidak ada oedema

b. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera putih

c. Mulut
Inspeksi: bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, gigi tidak tanggal dan tidak ada caries gigi

d. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.

e. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi pada areola mammae, putting susu
menonjol
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

f. Abdomen
Inspeksi : terdapat linea nigra, striae alba dan tidak terdapat luka bekas
operasi Palpasi : Leopold I : TFU 1 jrbpx, 35 cm, bokong
Leopold II : PUKI
Leopold III : kepala
Leopold IV : BAP
LP :95 cm
TBJ : TFU x LP : 35 x 95 : 3325 gram
Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi
141x/menit secara teratur

g. Genitalia
Inspeksi : tidak ada kelainan
Palpasi : tidak oedema
h. Ekstremitas
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
Palpasi : terdapat oedema pada kedua kaki
Perkusi : refleks patella kiri (+) kanan (+)
11. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb : 11,2 gr%
b. Albumin : +1
c. Reduksi : Negatif (-)
12. Pemeriksaan USG Hasil USG : tunggal, hidup, presentasi kepala, usia kehamilan 34-36
minggu, jk : perempuan, TBJ: 3000 gram.

C. Assessment
Diagnosa Aktual : G4P3A0, gestasi 34-36 minggu, situs memanjang, intrauteri, tunggal,
hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu dengan preeklamsia ringan.
Diagnosa Potensial : Antisipasi terjadinya preeklamsia berat

D. Planning
Tanggal 04 Mei 2017
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dengan melibatkan suami atau keluarga bahwa
kehamilannya sekarang dengan preeklamsia ringan Hasil: ibu telah mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
2. Memberikan dukungan psikologis dan spiritual pada ibu dengan melibatkan suami atau
kelaurga 71 Hasil: ibu merasa tenang dan senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Memberikan HE pada ibu tentang:
a. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari minimal 1 jam dan malam
hari minimal 7 jam
b. Menganjurkan kepada ibu tentang diet seimbang dalam kehamilan dengan makan makanan
yang tinggi protein, rendah lemak dan garam tidak perlu dikurangi misalnya banyak makan
ikan, tahu, temped an banyak minum air putih.
c. Hygiene dalam kehamilan seperti mengganti pakaian dalam apabila lembab Hasil: ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan janinnya untuk memantau kesehatan
janinnya a. Waktu menghitung gerakan dilakukan sekali dalam sehari
b. Dihitung hingga 10 kali gerakan dengan sekurang-kurangnya 10 gerakan dalam 10 jam
c. Ibu harus memberitahu bidan/dokter apabila gerakan janinnya kurang dari 10 kali dalam 10
jam
Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mengerti cara menghitung
gerakan janinnya dalam sehari.
5. Menganjurkan ibu untuk memantau tanda-tanda terjadinya preeklamsia berat yaitu sakit
kepala, rasa nyeri di daerah perut, penglihatan kabur, mual sampai muntah dan gangguan
kesadaran Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau ke fasilitas
kesehatan terdekat apabila terjadi tanda-tanda preeklamsia berat.
6. Menjelaskan pada ibu tentang 9 tanda bahaya pada kehamilan seperti:
a. Sakit kepala yang menetap
b. Gangguan penglihatan
c. Oedema pada wajah dan tungkai
d. Mual dan muntah yang berlebihan
e. Nyeri perut yang hebat
f. Penurunan gerakan janin
g. Pendarahan pervaginaam
h. Demam yang hebat
i. Kejang
Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

7. Mendiskusikan pada ibu tentang persiapan persalinan dan kelahiran bayinya


Hasil: ibu telah mempersiapkan semua perlengkapan persalinan dan perlengkapan bayinya.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG
Hasil: ibu telah melakukan pemeriksaan USG
9. Memberikan ibu obat nefedipin 10 ml (2x1) dan menganjurkan ibu untuk meminum setiap
hari dan teratur dengan jadwal minum yang telah diberikan
Hasil: ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang telah diberikan yaitu meminum obat
yang telah di resepkan sesuai jadwal yang telah diberikan.
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC secara teratur dan menganjurkan
ibu untuk datang melakukan pemeriksaan kehamilan pada tanggal 11 Mei 2017 dan apabila
ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan segera memeriksakan kehamilannya ke fasilitas
kesehatan terdekat.
Hasil: ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang pada tanggal 09 Mei 2017 dan
apabila ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan akan segera ke fasilitas kesehatan terdekat
kesimpulan

Preeklamsi ialah suatu gangguan kehamilan yang menjadi penyebab kematianibu dan
bayi. Preeklamsi terbagi menjadi dua yaitu preeklamsi ringan dan preeklamsi berat. Penyebab
terjadinya prekklamsi sampai saat ini belum dapatdiketahui secara pasti. Itulah se
babnya preklamsi disebut juga “disease of theory”
gangguan kesehatan yang diasumsikan pada teori. Preklamsi ringan ditandaidengan :
kehamilan lebih dari 20 minggu; kenaikan tekanana darah 140/90 mmHgatau lebih dangan
pemeriksaan 2 kali selang 6 jam dalam keadaan istirahat (untuk pemeriksaan pertama
dilakukan 2 kali setelah istirahat 10 menit); edema tekan pada tungkai (pretibia), dinding
perut, lumbosakral, wajah atau tangan; proteinurialebih 0,3 gr/liter/2jam, kualitatif +2.
Preeklamsi berat di tandai dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg,diastolik > 110
mmHg, peningkatan kadar enzim hati atau ikterus, trombosit <100.000/ mm3, oliguria < 400
ml/24 jam, protein urine > 3 gr/liter, nyeriepisgtastrium, skotoma dan gangguan visus lain
atau nyeri frontal yang berat, perdarahan retina, odem pulmonum.
Jika preeklamsi ringan dan berat tidak dapat ditangani dengan baik pada ibuhamil,
maka akan dapat mengakibatkan terjadinya eklamsi pada ibu hamil.Eklamsi adalah kelainan
akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifasyang ditandai dengan timbulnya
kejang (bukan karena kelainan neorologik) ataukoma dimana sebelumnya sudah
menunjukkan gejala-gejala pre eklamsi.
Daftar pustaka

Gusta, Dien Anggraini Nursal. Dkk. Faktor Resiko kejadian preeklamsi pada ibu hamil di
RSUP M. DJAMIL padang tahun 2014 .

Magdalena Mariah Diah Hisoryati. Gambaran faktor penyebab preeklamsi pada kehamilan 30
juli 2018.

Anda mungkin juga menyukai