Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
2017/2018
LITERATUR REVIEW
Etiologi Preeklamsi
Menurut Zuspan (1991) dalam Buku ajar keperawatan maternitas Bobak, Tanda
dan gejala timbul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan cepat setelah
janin dan plasenta lahir. Faktor resiko tertentu primigavida, grenmultigravida,
janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, ibu yang mengalami anomali
lahir. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis pemyakit ginjal, insiden
mencapai 25 %
B. Eklamsia
Menurut Chames dkk (dalam Obstetri Williams, 2011) Timbulnya kejang pada
perempuan dengan pra eklamsia yang tidak disebabkan oleh penyebab lain
dinamakan eklamsia. Kejang yang timbul merupakan kejang umum yang dapat
terjadi sebelum, saat, atau setelah persalinan. Kasus kejang eklamtik timbul
setelah 48 jam pasca partum.
TELAAH REVIEW
A. Insiden
Penyebab langsung kematian maternal di indonesia terkait
kehamilan dan persalinan salah satu penyebabnya yaitu Preeklamsi dan
Eklamsi (24%). Diagnosa dini preeklamsi dan eklamsi sangat penting
yaitu mampu mengenali dan mengobati preeklamsi ringan agar tidak
berlanjut menjadi eklamsi, dan tidak menyebabkan kematian maternal dan
perinatal (L. Dewi , Anita dan Gias Murti , 2016)
Pada Buku Ajar Keperawatan Maternitas Bobak Edisi 4, penyakit
hipertensi pada kehamilan berperan besar pada morbiditas dan mortalitas
pada meternal dan perinatal. Dari seluruh ibu yang mengalami hipertensi
dalam hamil, setengah sampai dua pertiganya di diagnosis mengalami
preeklamsia atau eklamsia (Brown,1991).
Jadi dapat disimpulkan penyebab kematian maternal hampir
setengahnya disebabkan karena adanya preeklampisa, eklampsia dan
hipertensi pada kehamilan.
B. Definisi
1. Preeklampsi/Eklampsia
Menurut Wiknjosastri (2006), Preeklampsia adalah penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umum terjadi dalam triwulan ketiga kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatisoda. (as cited in
Indriani, 2012)
Dalam jurnal penelitian “Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan perreklampsi/eklampsi pada ibu bersalin di RSUD Kabupaten
Tegal” oleh Indriani (2012), Jerarven, dkk (2002) mendefinisikan
preeklampsia adalah peningkatan darah 140/90 mm Hg pada kehamilan di
atas 20 minggu, peningkatan tekanan darah diastoliknya minimal 15 mm
Hg dari tekanan sebelum kehamilan 20 minggu atau peningkatan tekanan
darah pada minimal 30 mm Hg dari tekanan darah sebelum kehamilan 20
minggu yang dikombinasikan dengan protein uria (pengeluaran protein
minimal 0,3 gram/24 jam).
Berdasarkan jurnal serupa, Cunningham (2006) mengatakan bahwa
preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya
perfusi organ akibat vasopasme dan aktivasi endotel yang ditandai dengan
peningktana tekanan darah dan proteinuria Sedangkan menurut Warden
(2005) , preeklampsia terjadi pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi
dapat juga timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan. Preeklampsia
dapat berkembang dari preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia
yang berat. (George, 2007).
Dalam buku keperawatan maternitas Bobak (Bab 21 Hipertensi,
Perdarahan, dan Infeksi Maternal:629) Preeklampsia merupakan suatu
kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20
pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah yang normal.
Preeklampsia merupakan suatu penyakit vasospatik, yang melibatkan
banyak sistem yang ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan
proteinuria.
Jadi preeklampsi merupakan sindrom yang terjadi pada masa
kehamilan yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mm Hg dan beberapa
faktor lain.
Pengertian eklampsi sendiri dalam buku ajar Keperawatan Maternitas
Bobak, ialah terjadinya konvulsi atau koma pada pasien disertai tanda dan
gejala preeklampsia. Konvulsi atau koma dapat muncul tanpa didahului
gangguan neuorologis.
Jadi eklampsia terjadi pada ibu hamil dengan tanda tanda preeklampsia yang
disertai dengan adanya kejang diikuti koma hal ini diakibatkan tadi karena adanya
hipertensi pada masa kehamilan.
D. Etiologi Preeklampsia/Eklampsia
Dalam buku keperawatan maternitas Lowdermillk (2013):277, preeklampsia
adalah kondisi yang terjadi hanya pada kehamilan manusia: tanda dan gejala akan
terjadi hanya selama kehamilan dan akan menghilang dengan cepat setelah
melahirkan plasenta dan janin. Penyebabnya tidak diketahui, meskipun
preeklampsia secara umum adalah penyakit primigravida, penyebab mungkin
tidak sama pada semua wanita.
Menurut Indriani (2012) dalam jurnal penelitian “Analisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan perreklampsi/eklampsi pada ibu bersalin di RSUD
Kabupaten Tegal”,etiologi preeklampsia sendiri belum ada yang menjelaskan
penyebab pastinya, beberapa teori mencoba menjelaskan:
1. Disfungsi sel endotel
2. Reaksi antigen-antibodi
3. Perfusi plasenta yang tidak adekuat
4. Perubahan reaktivitas vaskuler
5. Ketidakseimbangan antara protasiklin dan tromboksan
6. Penurunan GFR dengan retensi air dan garam
7. Penurunan volume intravaskuler
8. Peningkatan sensitivitas sistem saraf pusat
9. Disseminated Intravascular Coagulation
10. Iskemia Uterus
11. Faktor diet
12. Faktor genetik
Berdasarkan kasus pada jurnal dengan judul asuhan keperawatan pada Ny.P
kehamilan dengan PEB (preeklamsia berat) di ruang mawar I RS Dr.Moewardi
oleh Ratih Saralangi (2014). Dari hasil pengkajian Ny.P mengatakan bengkak
pada kaki dan mata saat bangun tidur, riwayat penyakit sekarang didapatkan
bahwa TD 180/100 mmHg oedem pada kaki, sesak napas dan pusing.
G. Kesimpulan
Penyebab kematian maternal hampir setengahnya disebabkan karena adanya
preeklampisa, eklampsia dan hipertensi pada kehamilan. Preeklampsi merupakan
sindrom yang terjadi pada masa kehamilan yang terjadi setelah usia kehamilan 20
minggu yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mm Hg
dan beberapa faktor lain. Eklampsia terjadi pada ibu hamil dengan tanda tanda
preeklampsia yang disertai dengan adanya kejang diikuti koma hal ini diakibatkan
tadi karena adanya hipertensi pada masa kehamilan.
Lowdermilk, et al. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku II.
Jakarta: EGC
Anita dan Gias. 2016. Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin dengan Preeklampsi
di RSU ASSALAM Gemolong Sragen. Vol 3, No. 1 (April 2016)
Nur Syamsyiatul Aliyah, dkk. 2015. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Hipertensi
Pada Pasien Pre eklampsia dan Eklampsia di Instalasi Rawat Inap RSUD
Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.