Oleh:
FATIMAH SA’ADILAH
NIM :194210361
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Oleh :
FATIMAH SA’ADILAH
NIM : 194210361
Laporan ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Pembimbing Program Studi D3
Menyetujui,
Ketua Program Studi D3 Kebidanan
Bukittinggi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Padang
Siti
Khadijah,S.Si.T.M.Biomed
NIP. 19610731 198803 2 002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmat-
Contiunity of Care (COC) pada Ny.N, dari masa Hamil sampai Nifas di PBM Asra
Dalam hal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik
yang telah diberikan dan semoga studi kasus ini berguna bagi pihak yang
memanfaatkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
hamil, bersalin, sampai bayi baru lahir sehingga persalinan dapat berlangsung
dengan aman dan bayi yang dilahirkan selamat dan sehat sampai dengan masa
hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang
terjadi saat masa kehamilan, persalinan dan nifas. Angka kejadian kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi merupakan indicator
masyarakat.2
1
2
dan postnatal dari bidan yang sama2. Hilde Perdok mengemukakan hasil
keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan
kematian. Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu
kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan. Indikator yang
umum digunakan dalam kematian ibu adalah angka kematian ibu yaitu jumlah
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat
bayi (AKB) di dunia menurut data World Health Organization (WHO) pada
target renstra 79%, di tahun 2018 angka ibu bersalin di fasilitas pelayanan
3
kesehatan sudah mencapai 79,3%. Dan di Sumatra Barat pada tahun 2018
(28,9%)6. Lalu non tenaga kesehatan (6,7%). Hasil Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 2015 AKI maupun AKB menunjukan penurunan (AKI 305
per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 22,23 per 1.000 kelahiran hidup)7.
Komplikasi pada masa kehamilan yang dialami oleh ibu hamil menurut
SDKI, delapan dari sepuluh (81%) wanita tidak mengalami komplikasi selama
terus menerus dan bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala yang
bahwa angka kematian ibu sangat tinggi, yaitu 295.000 wanita meninggal
selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Sebesar 94% kejadian kematian
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 angka keatian ibu
agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas,
bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi,
berencana9, sebagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB maka. Program
satunya adalah mempunyai target untuk mengurangi AKI dan AKB. SDGs
yaitu kurang dari 70 per 100.000 KH pada tahun 2030 serta berusaha
dan cara ibu itu hidup, dekat dengan budayanya. Namun, pada saat yang sama
5
tenaga profesional terampil tersedia dan setiap saat dapat berbuat sesuatu
melaksanakan kegiatannya5.
asuhan kebidanan kepada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir,
mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu, mahasiswi
ikut berperan serta dalam upaya menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan
kebidanan kepada ibu dan bayi, salah satunya dengan praktek di Puskesmas
kebidanan yang berkualitas di masa ini dan masa yang akan datang.11
6
prosesnya dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.
1. Tujuan Umum
nifas, dan bayi baru lahir, Dengan berlandaskan pada 7 langkah Varney dan
Keluarga berencana.
2. Tujuan Khusus
pemberian asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin,nifas dan bayi baru lahir
(neonatus).
yang mungkin timbul pada masa hamil, bersalin, nifas, maupun neonatus
penanganan.
manajemen asuhan kebidanan komprehensif pada ibu dimulai dari asuhan hamil,
bersalin, bayi baru lahir dan nifas di wilayah kerja Puskesmas plus mandiangin
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi
Prinsip ini merupakan dasar untuk model praktek. Continue of care merupakan
sebuah filosofi dan proses yang difasilitasi melalui kemitraan antara seorang
wanita dan bidan. Hal ini membutuhkan komitmen waktu dari setiap bidan1.
wanita selama persalinan dan kelahiran serta untuk memberikan perawatan yang
komprehensif untuk ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas1.
pada ibu dan anak, pengadaan bantuan medis jika diperlukan dan pelaksanaan
penting dalam konseling kesehatan dan pendidikan, tidak hanya untuk pasien
pelayanan yang berkwalitas untuk mewujudkan penurunan AKI dan AKB. Salah
satu yang dapat dilakukan untuk mengurangi AKI dan AKB adalah perlunya
(ANC), persalinan(INC), masa nifas (PNC), perawatan bayi baru lahir (BBL).
22
dalam memberikan pelayanan ANC, INC, PNC, BBL, secara standar sehingga
sampai 40 minggu.8
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan dan kelahiran biasanya merupakan proses yang normal, alami dan
sehat. Sebagai bidan kita percaya bahwa model asuhan kebidanan yang
23
a) Uterus
fundus:
b) Vagina / vulva.
ibu hamil berubah menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah dari
merah sekunder pada aerola, dan putting susu menjadi lebih erektil.
susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Puting
3) Sirkulasi darah
4) Sistem respirasi
pada umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena
saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang terjadi pada
Nafsu makan pada wanita hamil akan meningkat, hal ini untuk
selektif dan proliferasi jaringan ikat. Pada perut, adanya rasa tidak
7) System musculoskeletal
spinalis. 3
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan
ibu akan bayinya. Kadang – kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan
akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali
merasa khawatir atau takut kalau–kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat
kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa
dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
hamil. Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan dan dukungan
dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif
untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Periode ini juga disebut periode
27
mengingatkan ibu pada bayi yang akan dilahirkan nanti. Disamping hal
waktu
kesehatan
3. Ibu akan merasakan kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi yang akan
persalinan.
28
8. Sering BAK karena posisi janin yang sudah menekan panggul, sehingga
1) Oksigen
terkecuali bagi ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan dapat terjadi saat
dimana hal tersebut dapat berpengaruh terhadap bayi yang berada didalam
2) Nutrisi
29
Pada ibu hamil gizi yang harus ditingkatkan kurang lebih mencapai
300 kalori perhari, pada kondisi hamil seharusnya ibu hamil mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan.14
a) Kalori
Sumber utama dari kalori adalah hidrat arang dan lemak. Makanan yang
b) Protein
ibu hamil kekurangan protein maka akan mengakibatkan bayi lahir lebih
kecil dari normal. Sumber zat protein yang berkualitas tinggi adalah susu.
Selain itu juga ada protein hewani (misalnya daging, ikan, unggas, telur
c) Mineral
sayur-sayuran dan susu. Hanya zat besi yang tidak bisa terpenuhi dengan
feroglukonat perhari dan pada kehamilan kembar atau pada wanita yang
d) Vitamin
30
sayur, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat
dua kali dalam sehari, dikarenakan ibu hamil biasanya memproduksi keringat
lebih dari biasanya, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada dan daerah genetalia). Selain itu kebersihan gigi dan mulut
juga perlu dijaga, karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama
4) Kebutuhan Eliminasi
Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil biasanya adalah konstipasi
atau sering buang air kecil. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara
putih.14
5) Kebutuhan Seksual
waktunya.14
6) Kebutuhan Mobilisasi
31
Selama hamil, ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas fisik
selama hal tersebut tidak dapat membuat ibu terlalu kelelahan. Ibu hamil dapat
kelelahan. 14
7) Istirahat
kurang lebih 8 jam dan istirahat pada siang hari kurang lebih 1 jam.14
8) Persiapan Persalinan
pergerakan janin selama 12 jam adalah minimal 10 kali gerakan janin yang
1) Perdarahan Pervaginam
32
Perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh, mungkin normal
atau disebabkan oleh infeksi. Pada akhir kehamilan perdarahan bisa disebabkan
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang
hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat adalah salah satu gejala
hilang atau kabur, bengkak atau oedema pada kaki dan muka serta nyeri pada
epigastrum.13
Nyeri perut yang hebat, menetap, dan tidak hilang diakhir kehamilan
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Biasanya
baunya yang khas. Adanya kemungkinan infeksi dalam rahim dan persalinan
bayi.13
33
6) Demam
sakit seluruh tubuh, sangat pusing biasanya disebabkan oleh malaria. Akibat
plasenta.13
7) Anemia
8) Kejang
1. Pengertian
supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono,
2016).15
2. Tujuan ANC
34
1) Tujuan Umum
yang sehat.15
2) Tujuan Khusus
3 Kunjungan ANC
mempunyai arti klinis penting, karena ada hubungan yang erat dengan antara
penambahan berat badan selama kehamilan dengan berat badan lahir anak.
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung
dari TM I sampai TM III yang berkisar antara 9-13,9 kg dan kenaikan berat
badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 – 0,5 kg tiap minggu.
Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa
Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah hubungan
preeklampsi.16
maternal.1
untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas,
pertumbuhan janin.16
dan nifas.16
6. Pemeriksaan Hb
Reasearch Laboratory)
payudara dilakukan 2 kali dalam sehari sebelum mandi dan mulai pada
12.Temu Wicara
urutan yang logis dan menguntungkan, baik bagi ibu hamil yang diberi asuhan
varney terdiri atas 7 langkah yang harus dilaksanakan secara berurutan, dan secara
periodeik perlu dikaji ulang sesuai dengan kondisi ibu hamil yang diberi asuhan.
meliputi:
klien secara lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data
benar atas data yang dikumpulkan. Data dasar yang telah diperoleh
dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang
melakukan.17
kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. Dalam kondisi tertentu seorang
42
atau tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan harus mengevaluasi kondisi
setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang
diantisipasi, dan pada langkah ini data dasar yang tidak lengkap dapat
apa yang suah terindentifikasi dan kondisi klien atau setiap masalah yang
dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada
masalah psikologis.17
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima. Pada langkah ini dilaksanakan secara efisien
dan aman. Perencanaan ini dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan
oleh bidan dan sebagiam oleh klie, atau anggota kesehatan yang lain.17
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
benar telah dipenuhi dan dijalani dengan benar. Rencana tersebut dianggap
1) Data Subyektif
(1) Nama
(2) Umur
(3) Agama
(4) Pendidikan
44
(5) Pekerjaan
(7) Alamat
Untuk mengetahui dimana pasien tinggal dan untuk data pada setiap
didaerah.
berkomunikasi.
2. Alasan Kunjungan
keluhan atau tidak atau hanya sekedar ingin memeriksakan kehamilannya saja.
3. Keluhan utama
pasien/klien datang kepada bidan. Keluhan umum yang terjadi pada trimester
45
III adlah sering BAK, sesak nafas, kaki keram, kaki bengkak, sulit tidur, stretch
mark, merasa gerah, nyeri panggul, kontraksi palsu varises dan konstipasi.
4. Riwayat Obstetri
dikeluarkan.
Yang dikaji dalam data ini adalah, usia berapa pasangan menikah, status
pernikahan sah atau tidak, karena ada kaitan kemungkinan ibu melahirkan
tanpa status yang jelas akan mengakibatkan psikologis ibu yang dapat
terjadi komplikasi. Selain itu juga untuk mengetahui jarak kehamilan yang
lalu, ada atau tidak komplikasi saat kehamilan sebelumnya. Pada riwayat
persalinan menanyakan ibu melahirkan dengan proses apa, ada atau tidak
penyulit selama masa persalinan. Pada masa nifas untuk mngetahui apakah
dengan segera.
5. Riwayat Kesehatan
masalah pada kehamilan ibu, oleh karena itu dengan menanyakan hal ini
keluarga terhadap kesehatan ibu dan janinya. Penyakit keluarga yang perlu
dibwa lahir, kehamilan kembar atau lebih, TBC, epilepsy, penyakit darah,
alergi dan penyakit yang dapat menyebabkan kematian bagi bapak atau ibu
(1)Nutrisi : untuk melihat gambaran tentang pola makan dan minum pasien.
keluhan.
gosok gigi, keramas dalam seminngu, berapa kali ibu mengganti pakaian
(5) Pola Seksual : seorang bidan harus menanyakan kepada pasien karena
berapa kali melakukan hubungan seksual dalam seminggu dan apakah saat
Data ini ditanyakan dengan tujuan mengetahui kehidupan disekitar ibu maupun
hamil, bagaimana spiritual ibu, apakah suami merokok, atau apakah ada
2) Data Obyektif
obyektif meliputi:
a) Pemeriksaan Umum
Tujuan pengukuran berat dan tinggi badan adalah untuk memeastikan kesan
mengidap penyakit. Barat badan dicatat dalam ukuran kilogram, dan tinggi
badan dalam ukuran sentimeter (cm). Penambahan berat badan pada ibu hamil
perbedaan suhu, tekanan (tensi) darah dan denyut nadi dari normal akan
normal 120/80 mmHg, suhu normal 36-37,50C, nadi normal adalah 60-80x
b) Pemeriksaan Khusus
(2) Wajah : Pada kehamilan normal wajah ibu tidak pucat, tidak oedema dan
(3) Mata : Mata simetris atau tidak, pda kehamilan normal sclera putih bersih
(7) Leher : Pada kehamilan norma tidak terdapat pembengkakan pada kelenjer
sesuai usia kehamilan, terdapat strie atau tidak, ada luka bekas operasi/tidak.
Leopold I:
Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian
janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Leopold II :
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada
Leopold III :
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah
Leopold IV :
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
(10) Ekstremitas : Pada kehamilan normal ekstremitas atas tidak oedaema, dan
intrauterine, puka / puki, letkep, belum masuk PAP / sudah masuk PAP, keadaan
umum ibu baik / tidak dan keadaan jalan lahir baik / tidak.
2) Masalah : sering BAK, sakit pinggang, sembelit, susah tidur, mudah lelah,
oedema.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
Pada kehamilan normal tidak ada tindakan segera, kolaborasi, dan dirujukan.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
trimester III
7. Evaluasi
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu sudah mampu sebagian dari
penkes yang telah disebutkan dan dapat mengulanginya, ibu sudah mengetahui
2.2 Persalinan
1 Pengertian Persalinan
53
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan
pelahiran plasenta.1
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan
2 Fisiologi Persalinan
menyebabkanpersalinan.
a) Estrogen
b) Progesteron
relaksasi..
persalinan dimulai.
a) Power (tenaga/kekuatan)
kantung amnion ke arah segmen bawah rahim dan serviks. Sifat his yang
relaksasi.14
2) Kekuatan mengedan
tekanan intra abdominial dan tekanan ini menekan uterus pada semua sisi
dengan tenaga mengedan sewaktu buang air besar (BAB) tapi jauh lebih
kuat.
56
berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu ada
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus
normal.12
(3) Letak
57
Bagaimana posisi janin terhadap sumbu ibu. Contohnya pada letak lintang,
d) Psikis (Psikologi)
tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau yang disampaikan
suatu keadaan yang belum pasti sekarang menjadi hal yang nyata.
e) Pysician (Penolong)
mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
janin. Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam
5 Mekanisme Persalinan
1. Engagment
58
Terjadi ketika diameter terbesar dari presntasebagian janin (biasanya kepal) telah
memasuki rongga panggul. Engagement terjadi ketika bagian terendah janin telah
2. Descent
Akan terjadi apabila bagian terbawah janin telah melewati panggul. Descent atau
penurunanterjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion, tekanan
langsung kontraksi fundus pada janin, dan kontraksi diafragma serta otot-otot
3. Fleksi
Ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir yaitu diameter
cm). fleksi dapat terjadi karena disebakan jaringan didorong maju dan kemudian
mendapat tahanan dari pinggirpintu atas panggul, serviks, dnding panggul atas dan
dasar panggul.
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina ischiadika. Setiap kali terjadi
kontraksi, kepala janin diarahkan kebawah lengkung pubis dan kepala berputar saat
5. Ekstensi
Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi kearah anterior oleh
Setelah kepal lahir, maka kepala anak memutar kembali kearah punggung anak untuk
menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.
7. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah simpisis dan menjadi
hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusl dan
selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
6 Tahapan Persalinan
1. Kala I (Pembukaan)
Kala I persalinan dimulai dengan sejak terjadinya kontraksi uterus atau yang
dikenal dengan “his” yang teratur dan meningkat baik dari frekuensi maupun
Dari pembukaan 4 cm sampai pembukaan lengkap atau 10 cmn, akan terjadi kecepatan
rata-rata 1 cm per jam (multipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
(multipara).22
Pada umumnya proses kala I terbagi menjadi dua fase, yaitu : 1) fase laten selama
8 jam dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, 2) fase aktif selama 7 jam dari
cm.
60
cm.22
a. Ibu merasakan adanya rasa ingin meneran seiringan dengan adanya kontraksi.
c. Perineum menonjol.
Kala III persalinan disebut juga dengan kala pengeluaran plasenta. Kala III
dimulai setelah kelarnya bayi dan berakhir dengan pengeluaran plasenta. Setelah
lahirnya bayi, sudah dimulai pelepasan plasenta pada lapisan nitabuch, karena sifat
4. Kala IV (Pemantauan)
61
Kala IV dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah itu.
a. Kontraksi uterus.
b. Perdarahan pervaginam
d. Kandung kemih
e. Luka di perineum.
Kala I
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap situasi dan
kejadian
1) Keluhan Utama
Untuk menegakkan diagnosa berdasarkan tanda dan gejalayang ada. Serta untuk
mengetahui alasan klien datang. Keluhan yang umum pada ibu bersalin seperti
cairan ketuban.
2) Menanyakan Kontraksi
kontraksi dimulai, berapa kali dalam 10 menit, berapa durasi saat kontraksi
62
dalam satuan detik, jarak sakit sebelumnya dengan sakit terakhir, apakah
lendir bercampur darah, air ketuban (sejak jam berapa, warna, bau cairan,
aktif atau tidak, yang berguna untuk memantau keadaan janin yang berada di
Untuk riwayat obstetri yaitu berupa kenjungan ANC (Antenatal Care), jenis
persalinan, penolong persalinan, tempat bersalin, Berat badan bayi baru lahir,
kapan ibu terakhir BAK dan BAB, kapan ibu terakhir istirahat atau tidur
8) Pernah di Rawat
63
Bidan menanyakan tentang riwayat ibu pernah di rawat di rumah sakit atau
b. Data Obyektif
Adalah data yang dapat diobservasi dan di ukur oleh tenaga kesehatan, pengkajian
1) Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum pada Kala I meliputi keadaan umum, kesadaran, dan tanda-
tanda vital.
2) Pemeriksaan Khusus
Pada persalinan kala I ini ada beberapa hal yang harus diperiksa, yaitu :
a) Wajah : Pada kehamilan normal wajah ibu tidak pucat dan oedema,
merah muda.
dan parathyroid.
f) Abdomen : Pada saat inspeksi pada ibu dengan kehamilan normal, bentuk
pert sesuai usia gestasi, dan terdapat striae. Pada saat inspeksi juga harus
dan denyut jantung janin: untuk menentukan keadaan janin meliputi, punctum
g) Genitalia
Menilai apakah vulva terdapat pengeluaran darah, terdapat oedema atau tidak,
terdapat varises atau tidak. Bidan harus melakukan pemeriksaan dalam untuk
h) Ekstremitas
Pada kehamilan normal ekstremitas atas tidak oedema, dan ektermitas bawah
3) Pemeriksaan Dalam
d) Pecahnya ketuban akan teraba bagian yang menumbung dan kalau tidak
2. Interpretasi Data
b. Masalah : Ibu merasakan kesakitan dan merasa tidak nyaman pada alat
genitalianya.
Pada kala I normal tidak membutuhkan tindakan segera, kolaborasi dan rujukan.
4. Perencanaan Asuhan
5. Pelaksanaan Asuhan
b. Meminta persetujuan ibu dan keluarga atas tindakan yang akan dilakukan
nanti.
persalinan.
rasa nyeri.
6. Evaluasi
Ibu sudah mengetahui hasil informasi, kebutuhan ibu sudah dipenuhi, ibu merasa
Kala II
1. Pengkajian Data
67
a. Data Subyektif
2) Keluarnya cairan dari kemaluan. Cairan ini biasanya adalah air ketuban.
b. Data Objektif
Dorongan kuat untuk meneran, tekanan pada rectum dan anus, perineum
3) Abdomen
interval.
4) Genitalia
presentasi janin, posisi janin, apakah ada bagian yang menumbung atau
2. Interpretasi Data
68
Pada kala II normal tidak membutuhkan tindakan segera, kolaborasi dan rujukan.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
7. Evaluasi
Kala III
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Pada data subjektif merupakan data yang dikatakan pasien atau apa yang di
rasakan pasien seperti: apa yang dirasakan ibu setelah melahirkan, bagaimana
penerimaan ibu terhadap bayinya, apakah ibu ada masalah atau tidak.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan khusus
a) Abdomen
Menilai bentuk uterus dan kontraksi uterus baik ,tinggi fundus, apakah
uterus globuler atau tidak, memeriksa blass apakah blass penuh atau
tidak.
b) Genitalia
2. Interpretasi Data
c. Kebutuhan : Kebutuhan ibu pada kala III meliputi informasi, nutrisi dan
kala III.
Pada kala III tindakan segera yang harus dilakukan adalah manajemen aktif kala III
yaitu suntik oksitosin, PTT dan masase sedangkan pada kolaborasi dan rujukan
tidak ada.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
7. Evaluasi
Kala IV
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Pada pengkajian data subyektif kala IV ini, adalah untuk mengetahui keluhan
ibu dan melihat tanda-tanda bahaya pada kala IV. Pada kala V ini ibu biasanya
mengatakan :
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan khusus
a) Abdomen
Menilai bentuk uterus dan kontraksi uterus baik, apakah uterus globuler
b) Genitalia
tidak.
73
2. Interpretasi Data
partograf.
preeklampsi/eklampsi.
Pada kala IV normal tidak membutuhkan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
7. Evaluasi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang leahir dengan usia kehamilan
cukup bulan yaitu, usia kehamilan yang genap 37-41 minggu, bayi lahir dengan
presentasi belakang kepala dan lahir melalui jalan lahir tanpa bantuan alat.
Selain itu bayi yang dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan didalam uterus
ke kehidupan di luar uterus.Sedangkan bayi baru lahir normal adalah adalah bayi
Penundaan pengikatan dan pemotongan tali pusat selama 2-3 menit juga
memfasilitasi terjadinya kontak dini antara ibu dan bayi, dimana bayi
diletakkan di atas perut ibu ssebelum tali pusat dipotong. Selain itu,
penundaan pemotongan tali pusat sampai pulsasi tali pusat berhenti dapat
pusat.26
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebagai salah satu Evidence for the ten
kesehatan. Segera setelah dilahirkan, bayi diletakkan di dada atau perut atas
ibu selama paling sedikit satu jam untuk memberikan kesempatan pada bayi
incubator, menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi dan mencegah
infeksi nasokomial. Kadar bilirubin bayi juga lebih cepat normal karena
icterus bayi baru lahir. Kontak kulit dengan kulit juga dapat membuat bayi
lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik. Sedangkan
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
terpenting dalam perawatan tali pusat adalah menjaga tali pusat tetap kering
dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali
pusat. Bersihkan dengan lembut kulit di sekitar tali pusat dengan kapas
bersih/steril. Popok atau celana bayi diikat dibawah tali pusat, tidak
menutupi tali pusat untuk menghindari kontak dengan feses atau urin.
Hindari penggunaan kancing, koin atau uang logam untuk membalut tali
pusat.26
4. Profilaksis Mata
Konjungtivis pada bayi baru lahir sering terajdi terutama pada bayi
yaitu salep mata eritromisin dan salep mata tetrasiklin. Ketiga preparat ini
5. Pemebrian Vitamin K
masih cukup tinggi. Di Indonesia 67% dari angka kematian bayi merupakan
ini berpotensi menjadi kondisi yang serius. Dari data epidemiologi, insiden
terjadinya PDVK pada pasien baru lahir di Eropa dan Asia adalah 4,4-7,2%
per 100.000 kelahiran. Mortalitas pada bayi yang mengalami PDVK adalah
hari), PDVK klasik (umur 2-7 hari), dan PDVK lambat (2 minggu sampai 6
bulan).26
6. Memandikan Bayi
bayi belum lepas dari tali pusat atau dalam perjalanan, tidak perlu
78
dipaksakan untuk mandi berendam. Bayi cukup diseka dengan sabun dan air
Saat mandi bayi berada dalam keadaan telanjang dan basah sehingga
7. Baby Friendly
sayang bayi) adalah suatu prakarsa internasional yang didirikan oleh WHO/
perawatan untuk ibu dan bayi. Sebuah fasilitas Baby Friendly Hospital/
ibu yang mendapat operasi Caesar, maka bayi disusui 3 menit setelah ibu
sadar.
medis.
jam sehari.
i) Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah
1. Asfiksia
80
Asfiksia adalah suatu kuadaan dimana bayi tidak dapat bernafas dengan
spontan dan teratur. Asfiksia juga dapat dikatakan sebagai depresi terhadap bayi
pada saat dilahirkan dengan gejala tonus otot yang menrun dan mengalami
2. Gangguan Pernapasan
Gangguan pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi oleh berbagai sebab.
Seandainya, bayi selamat dan tetap hidup akan beresiko terjadinya kelainan
d. Sebab selain paru (payah jantung, kelainan SPP, asidosis metabolic, dan
asfiksia).27
3. Hipotermia
Hipotermia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh bayi turun dibawah 36ºC.
Hal ini biasanya terjadi karena bayi baru lahir lambat dikeringkan sehingga terjadi
penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. Lingkungan yang terlalu
panas juga berbahaya bagi bayi. Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan didekat api
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berta badanya saat
lahir kurang dari 2500 gram. Bayi berat lahir rendah (BBLR) ini dibedakan dalam :
b. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) dengan berat <1500 gram.
c. Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER) dengan berat <1000 gram.
5. Dehidrasi
Suatu keadaan dimana bayi kehilangan cairan tubuh 5% atau lebih, sementara
a. Bayi mengantuk.
b. Tampak kehausan.
h. Apatis.
6. Icterus
Icterus pada bayi baru lahir lebih banyak terdapat pada neonatus kurang bulan.
Icterus ini bisa fisologis dan bisa juga patologis. Icterus fisiologis timbul pada hari
kedua atau ketiga, tidak ada dasar patologis, dan tidak menyebabkan suatu
82
morbiditas. Icterus patologis biasanya timbul pada hari pertama ada dasar patologis,
7. Tetanus Neonatorum
Penyakit tetanus neonatrorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi
berusia kurang 1 bulan yang disebabkan oleh klostridium tetani, yaitu kuman yang
2. Kejang.
9. Pusar kemerahan.
Lahir :
1. Pengkajian Sesaat
83
c. Gerakan aktif
2. Interpretasi Data
penanganan.
c. Kebutuhan : keringkan bayi, potong tali pusat, lakukan IMD, berikan salaf
3. Perncanaan Asuhan
a. Keringkan bayi.
c. Lakukan IMD.
e. Injeksikan Vit.K
4. Pelaksanaan Asuhan
rujukan.
5. Evaluasi
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Data subyektif merupakan data klien melalui anamnesa atau apa yang dikatakan
klien. Pemeriksaan subjektif berguna untuk mengetahui data yang di sapatkan dari
Keluhan utama yang sering dialami oleh bayi baru lahir ialah kehilangan
Mengkaji tentang usia kehamilan ibu saat melahirkan, anak ibu yang ke
3) Riwayat laktasi
Menanyakan apakah bayi ibu saat lahir di lakukan IMD, apakah air susu
sudah keluar atau belum, masalah yang timbul saat menyusui bayi seperti
Riwayat factor neonatal meliputi: tangisan bayi, tonus otot, kulit, bernapas,
Menanyakan kepada ibu apakah di keluarga ibu ada kelainan genetik dan
kelaianan mental.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Pernapasan
Pernapasan bayi baru lahir normal adalah 30-60 kali per menit tanpa
b) Warna Kulit
Warna kulit normal bayi baru lahir adalah kemerahan sedangkan bayi
c) Menangis
Menangis berguna untuk menilai bayi baru lahir bugar atau tidak.
d) Tonus Otot
Tonus otot positif pada bayi baru lahir salah satu cara untuk menilai bayi
2) Pemeriksaan Antropometri
86
d) Tanda-tanda Vital
3) Pemeriksaan Khusus
menilai adanya kelainan wajah yang khas, menilai adanya kelainan wajah
d) Mata : Memeriksa jumlah dan posisi/ letak mata ukuran dan bentuknya,
yang ada pada mata yaitu reflek kedip (glabella) dan reflek mata bola.
mukosa mulut dan lidah serta menilai reflek ekstrusi dan menilai apakah
bayi bernapas dengan mulut dan hidung atau pernapasan cuping hidung.
menilai pergerakan leher dan adanya trauma kelahiran pada leher atau
lengan bayi baru lahir untuk menilai bentuk dan gerakkan tangan bayi,
j) Genitalia : Pada genetalia yang perlu diperiksa jika bayi laki-laki yaitu
testis berada dalam skrotum dan penis berlubang dan letak lubang di
vagina dan uretra berlubang, labia mayora sudah menutupi labia minora,
k) Panggul : Pada panggul memeriksa apakah ada kelainan dan tanda klinis.
menilai pergerakan kaki dan tanga aktif atau tidak serta menilai reflek
gallant, serta melihat adakah anus berlubang diketahui apabila bayi telah
BAB.
2. Interpretasi Data
rangkaian masalah yang ada seperti: sianosis, SGN, ikterus, hipotermi, infeksi
neonaturum.
Kolaborasi
Bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter atau
melakukan konsultasi atau penanganan segera bersama dokter atau anggota tim
5. Perencanaan Asuhan
89
6. Pelaksanaan Asuhan
7. Evaluasi
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Data subyektif merupakan data klien melalui anamnesa atau apa yang
1) Riwayat Laktasi
Menanyakan kepada ibu apakah bayi sudah menyusui atau belum, apakah
bayi kuat menyusu, lama menyusui, berapa kali dalam sehari, apakah ada
2) Riwaya Eliminasi
Apakah bayi sudah BAB dan sudah BAK, warna dan konsistensi, apakah
ada masalah.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Antropometri
badan.
3) Pemeriksaan Khusus
b) Wajah : Apakah wajah bayi pucat atau tidak, apakah bayi terlihat
f) Abdomen : Apakah terdapat tanda infeksi pada tali pusat, apakah tali
genitalia.
2. Interpretasi Data
attachment, personal hygiene, eliminasi, asi eklusif, perawatan tali pusat, penkes
Pada bayi baru lahir 3-7 hari normal tidak ada diagnosa potensial.
Kolaborasi
Pada bayi baru lahir 3-7 hari normal tidak ada tindakan segera, kolaborasi dan
rujukan.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
92
7. Evaluasi
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Data subyektif merupakan data klien melalui anamnesa atau apa yang
1) Riwayat Laktasi
2) Riwayat Eliminasi
93
Berapa kali bayi BAB dan BAK, warna dan konsistensi, apakah ada
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Antropometri
badan.
3) Pemeriksaan Khusus
a) Kepala : Kulit kepala bayi, apakah bersih atau tidak dan terdapat
b) Wajah : Apakah wajah bayi pucat atau tidak, apakah bayi terlihat
2. Interpretasi Data
tiap bulan, Anjurkan ibu mempertahan kan asi Ekslusif, Ingatkan ibu tentang
imunisasi selanjutnya.
Pada bayi baru lahir 8-28 hari normal tidak ada diagnosa potensial.
Kolaborasi
Pada bayi baru lahir 8-28 hari normal tidak ada tindakan segera, kolaborasi dan
rujukann.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
7. Evaluasi
2.4 Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir setelah
alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau
puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42
Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan
komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering
terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan yang terjadi karena atonia uteri.
Oleh karena itu, bidan diharapkan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan
Pada periode ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan
makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik. Selain itu pada fase ini
juga, ibu sudah ada rasa memiliki keinginan untuk merawat dirinya dan
diperbolehkan berdiri dan berjalan untuk melakukan perawatan diri karena hal
Pada periode ini bidan tetap melakukan perwatan dan pemeriksaan sehari-hari serta
konseling KB.29
a. Uterus
97
b. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea berbau
amis dengan volume yang berbeda-beda pada setiap wanita. Lochea dibedakan
1) Lochea Rubra
Lochea ini keluar pada hari pertama sampai ke-4 masa postpartum. Cairan
yang keluar bewarna merah karena terisi cairan darah segar, jaringan sisa-
2) Lochea Sanguinolenta
Lochea ini bewarna merah kecoklatan dan berlendir, serta berlagsung dari
3) Lochea Serosa
98
Lochea ini keluar pada hari ke-7 sampai hari ke 14, dan lochea bewarna
laserasi plasenta.29
4) Lochea Alba
Lochea ini berlangsung selama 2-6 minggu post partum. Lochea ini
mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lender serviks dan
c. Perubahan Vagina
besar selama proses persalinan. Namun setelaj 3 minggu, vulva dan vagina
akan kembali berubah seperti kedaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
menonjol.29
d. Perubahan Perineum
sebelumnya tergang oleh takanan bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari
Biasanya ibu hamil mengalami konstipasi setelah masa persalinan. Hal ini
Setelah proses persalinan ibu akan mengalami diuresis atau sussah buang air
kecil. Hal ini diakibatkan oleh adanya spasme sfinkter dan oedema leher kandung
kemihstelah mengalami tekanan antara kepala janin dan tulang pubis selama proses
persalinan berlangsung.29
yang berada diantara anyaman tot-otot uterus akan terjepit, sehingga hal tersebut
pelvis, serta fasia yang merengang akan berangsur-angsur menjadi ciut dan lama
Setelah persalinan akan terjadi penambahan volume darah, sehingga hal ini
dapat menyebabkan dekompensasi kordis pada penderita vitum cordia. Namun, hal
ini dapat diatasi denga timbulnya hemokosentrasi yang akan membuat volume
a. Suhu Badan
Dalam 1 hari postpartum, suhu badan akan naik sedikit (37,5ºC - 38ºC ) akibat
dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Namun,
10
biasanya suhu tubuh akan kembali naik lagi pada hari ketiga postpartum karena
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60 – 80 x/menit. Namun, pada
saat setelah proses persalinan biasanya denyut nadi akan menjadi lebih cepat.
c. Tekanan Darah
d. Pernapasan
1. Fase Talking In
eberlangsung dari hari pertam sampai dengan hari kedua setelah melahirkan. Pada
fase ini ibu akan terfokus pada dirinya, seperti dengan berulang kali menceritakan
proses persalinan yang dialaminya dari awal hingga akhir. Pada fase ini ibu kurang
istirahat karna ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu seperti rasa mules, nyeri
pada luka perineum dan kurang tidur. Selain itu karena terjadi perubahan psikologis
pada ibu, ibu juga akan merasa mudah tersinggung dan menangis. Oleh karena itu,
10
bidan harus menggunakan pendekatan yang empatik agar ibu dapat melwati periode
Periode yang berlangsung selama 3 – 10 hari ini disebut dengan fase talking
hold. Dimana pada fase ini akan timbul rasa khawatir atas ketidakmampuan dan
rasa tanggung jwabanya dalam merawat bayi. Dimana ibu memiliki perasaan yang
lebih sensitive sehingga membuat ibu gampang tersinggung dan marah. Oleh
karena itu bidan harus bisa menjaga komunikasi dan memberikan dukungan moril
kepada ibu.29
3. Fase Letting Go
Periode ini disebut dengan menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase
ini akan berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Pada periode ini ibu sudah mulai
menyesuaikan dirinya dengan ketergantungan bayinya. Selain itu ibu sudah mulai
memahami kebutuhan bayinya seperti memberi susu dan merawat bayi. Didalam
Ibu nifas akan memerlukan nutrisi dan cairan untuk proses pemulihan kondisi
kesehatan setelah melahirkan, cadangan tenaga serta untuk memenuhi produksi air
2. Ambulasi
ibu bangun dari tempat tidurnya. Ibu postpartum diperbolehkan bangun dari tempat
3. Eliminasi
Miksi normal bila dapat BAK spontan setiap 3 – 4 jam. Kesulitan dalam BAK
disebabkan oleh springter uretra tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi
muskulo springter ani selama persalinana, atau juga dapat disebabkan oleh oedema
kandung kemih.30
Selain itu apabila ibu kesulitan dalam BAB lakukan diet teratur. Tetapi
diharapkan ibu dapat BAB sekitar 3-4 hari setelah melahirkan. Apabila tidak BAB
10
4. Kebersihan Diri
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu dalam menjaga kebersihan diri adalah :
5. Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat kurang lebih 1 jam pada siang hari dan 8 jam
pada saat malam hari. Karena kurangnya istirahat dapat membuat jumlah ASI
6. Senam Nifas
Dengan mengikuti senam nifas akan mengakibatkan atau memulihkan bentuk tubuh
ibu. Hal tersbut bisa dilakukan dengan senam nifas, dimana senam nifas dapat
6.Kunjungan Nifas
Tujuannya:
berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota kelurga bagaimana
persalinan) Tujuannya :
10
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau.
tanda penyulit.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat dan
) Tujuannya :
penyulit.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat dan
) Tujuannya :
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit yang dialami ibu atau
bayinya.
Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, hal ini sangat
berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat
Keluarnya cairan berbau dari jalan lahir juga menunjukkan adanya infeksi yang
terjadi pada ibu nifas. Hal ini dapat disebabkan oleh metritis, abses pelvis, infeksi
3. Oedema
Bengkak pada bagian wajah, tangan dan kaki atau sakit kepala disertai kejang-
kejang. Bengkak atau oedema dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi.31
Demam dapat menandakan ibu terkena infeksi. Apabila demam disertai dengan
keluarnya cairan berbau dari jalan lahir kemungkinan ibu mengalami infeksi dari
jalan lahir. Tetapi apabila ibu demam dan tida terdapat cairannya yang berbau ada
kemungkinan infeksi lain seperti demam berdarah, demam tifoid, malaria, dsb.31
Hal ini bisa diakibatkan oleh bendungan pada payudara, inflamasi atau infeksi pada
payudara.31
10
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Data subyektif merupakan data klien yang diperoleh melalui anamnesa atau apa yang
Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat ini
dan bagaimana klien mengatasi masalah atau keluhan yang dirasakan saat ini.
persalinan, penolong, jenis persalinan, lama kala I, II, III, laserasi dan
4) Riwaya bayi
Menanyakan kepada ibu tentang jenis kelamin bayi, PB dan BB, keadaan lahir,
5) Riwayat laktasi
Menanyakan kepada ibu apakah bayinya di IMD atau tidak dan berapa
lamanya, berapa kali menyusu, dan ada masalah atau tidak saat menyusui.
Menanyakan apa saja yang dimakan dan jumlahnya, berapa kali makan,
apakah ada pantangan makanan, apakah ada keluhan saat makan dan
minum.
b) Riwayat eliminasi
Menanyakan kepada ibu berapa kali ibu BAK dan BAB, karekterikstiknya
c) Personal hygiene
Personal hygiene pada ibu nifas seperti mandi, keramas, gosok gigi, ganti
pakaian dalam, ganti pakaian luar, cara cebok, perawatan perineum dan
payudara.
d) Istirahat
Istirahat siang, malam dan keluhan yang dirasakan ibu saat tidur seperti
susah tidur.
e) Mobilisasi
Apakah ibu sudah belajar duduk dan berjalan ke kamar mandi karna akan
bahaya masa nifas seperti demam, nyeri/ panas saat BAK, sembelitat dan
10
hemoroid, sakit kepala terus menerus, nyeri abdomen, cairan vagina yang
b. Data Obyektif
Pada pengkajian data obyektif, pemeriksaan yang dilakukan adalh sebagai berikut:
1) Pemeriksaan umum
Memeriksa tanda-tanda vital Tekanan Darah normal yaitu < 140/ 90 mmHg.,
Suhu tubuh normal yaitu kurang 38C, Nadi normal pada ibu nifas adalah60 –
2) Pemeriksaan khusus
a) Wajah : Pada wajah yang diperiksa adalah apakah wajah pucat, cloasma
gravidarum, oedema.
b) Mata : Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, teknik yang digunakan
inspeksi dan palpasi, mata yang diperiksa simetris apa tidak, konjungtiva,
sklera.
inspeksi dan palpasi, apakah ada pembesaran kelenjer tiroid dan paratiroid.
11
d) Payudara : Untuk melihat payudara simetris kiri dan kanan, puting susu
menonjol atau datar, apakah ada lecet, areola hiperpigmentasi, ada masa
g) Ektermitas : Yang dilihat pada ekstermitas apakah smetris kiri dan kanan,
apakah jumlah jari lengkap, apakah ada sianosis dan oudema, varises atau
tidak.
2. Interpretasi Data
Rujukan
Pada ibu nifas normal tidak ada tindakan segera, kolaborasi, dan dirujukan.
5. Perencanaan Asuhan
b. Inform choice.
6. Pelaksanaan Asuhan
a. Inform choice
7. Evaluasi
Informasi hasil pemeriksaan sudah di sampaikan kepada ibu dan ibu sudah
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
Data subyektif merupakan data klien yang diperoleh melalui anamnesa atau apa yang
Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat ini dan
bagaimana klien mengatasi masalah atau keluhan yang dirasakan saat ini.
2) Riwayat laktasi
Menanyakan kepada ibu apakah berapa lamanya, berapa kali menyusu, dan ada
Menanyakan apa saja yang dimakan dan jumlahnya, berapa kali makan,
apakah ada pantangan makanan, apakah ada keluhan saat makan dan
minum.
b) Riwayat eliminasi
Menanyakan kepada ibu berapa klai ibu BAK dan BAB, karekterikstiknya
c) Personal hygiene
Personal hygiene pada ibu nifas seperti mandi, keramas, gosok gigi, ganti
pakaian dalam, ganti pembalut, ganti pakaian luar, cara cebok, perawatan
d) Istirahat
Istirahat siang, malam dan keluhan yang dirasakan ibu saat tidur seperti
susah tidur.
11
e) Mobilisasi
Apakah ibu sudah belajar duduk dan berjalan ke kamar mandi karna akan
bahaya masa nifas seperti demam, nyeri/ panas saat BAK, sembelitat dan
hemoroid, sakit kepala terus menerus, nyeri abdomen, cairan vagina yang
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
Yang diperiksa adalah kesadaran ibu, tekanan darah ,nadi, suhu (36,5-
2) Pemeriksaan khusus
a) Wajah : Pada wajah yang diperiksa adalah apakah wajah pucat, cloasma
gravidarum, oedema.
digunakan inspeksi dan palpasi, mata yang diperiksa simetris apa tidak,
konjungtiva, sklera.
11
paratiroid.
d) Payudara : Untuk melihat payudara simetris kiri dan kanan, puting susu
menonjol atau datar, apakah ada lecet, areola hiperpigmentasi, ada masa
kanan, apakah jumlah jari lengkap, apakah ada sianosis dan oudema,
2. Interpretasi Data
nifas.
Rujukan
Pada ibu nifas normal tidak ada tindakan segera, kolaborasi, dan dirujukan.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
7. Evaluasi
Informasi hasil pemeriksaan sudah di sampaikan kepada ibu dan ibu sudah
1. Pengkajian Data
11
a. Data Subyektif
Data subyektif merupakan data klien yang diperoleh melalui anamnesa atau
Keluhan utama dikaji untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat
ini dan bagaimana klien mengatasi masalah atau keluhan yang dirasakan
saat ini.
2) Riwayat laktasi
b) Riwayat eliminasi
c) Personal hygiene
11
Personal hygiene pada ibu nifas seperti mandi, keramas, gosok gigi,
ganti pakaian dalam, ganti pembalut, ganti pakaian luar, cara cebok,
d) Istirahat
Istirahat siang, malam dan keluhan yang dirasakan ibu saat tidur
e) Mobilisasi
Apakah ibu sudah belajar duduk dan berjalan ke kamar mandi karna
ibu.
tanda bahaya masa nifas seperti demam, nyeri/ panas saat BAK,
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan Umum
11
20-30 menit).
2) Pemeriksaan khusus
a) Wajah : Pada wajah yang diperiksa adalah apakah wajah pucat, cloasma
gravidarum, oedema.
b) Mata : Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, teknik yang digunakan
inspeksi dan palpasi, mata yang diperiksa simetris apa tidak, konjungtiva,
sklera.
inspeksi dan palpasi, apakah ada pembesaran kelenjer tiroid dan paratiroid.
d) Payudara : Untuk melihat payudara simetris kiri dan kanan, puting susu
menonjol atau datar, apakah ada lecet, areola hiperpigmentasi, ada masa
g) Ektermitas : Yang dilihat pada ekstermitas apakah smetris kiri dan kanan,
apakah jumlah jari lengkap, apakah ada sianosis dan oudema, varises atau
tidak.
2. Interpretasi Data
nifas.
Kolaborasi
Pada ibu nifas normal tidak ada tindakan segera, kolaborasi, dan dirujukan.
5. Perencanaan Asuhan
6. Pelaksanaan Asuhan
7. Evaluasi
Informasi hasil pemeriksaan sudah di sampaikan kepada ibu dan ibu sudah
BAB III
TINJAUAN
KASUS
MINGGU
Kunjungan I
1. Identitas
Istri Suami
3. Riwayatz obsetri
a. Riwayat menstruasi
- Teratur/tidak : teratur
b. Riwayat pernikahan
c. Riwayat kontrasepsi
Usia Laktasi
No Thn
Kehamilan AN TKomplika Jenis Komplika komplika Komplik
mpat olong Lochea JK PB BB
T si pesalinan si Asi si asi
Lama
Eklusif
Ini
2
- Trimester I
Frek ANC : 1x
Tempat : PMB
Keluhan : Mual
Trimester II
Frek ANC : 1x
Tempat : PMB
Keluhan : Lemas
- Trimester III
Frek ANC : 2x
Tempat : PMB
f. Riwayat kesehatan
- Sistemik :
- Riwayat Operasi :
a. Nutrisi
- Makan
Frekuensi : 3x sehari
Porsi : 1 piring sendok nasi + 1 atau 2 potong ikan + tempe + sedikit sayur
Variasi : ada
- Minum
Frekuensi : air putih 6-8 gelas sehari dan kadang-kadang diselangi teh 1
gelas sehari
b. Eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1x
sehari Konsistensi :
lembek Warna :
kuning
- BAK
c. Personal hygiene
- Mandi : 2 x sehari
e. Seksual
h. Rekreasi : Ada
e. persiapan persalinan
- tabungan : ada
- transportasi : ada
2
A. Data Objektif
2. Berat Badan
a. Sebelum hamil : 56 kg
7. Muka
8. Mata
9. Mulut
10. Leher
11. Payudara
a. Bentuk : simetris
12. Abdomen
- Leopold 1 : TFU pertengahan px – pusat, teraba bundar, lunak dan tidak melenting
- Leopold II : Sisi kanan perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil,dan pada sisi
- Leopold III : Pada bagian bawah janin teraba bulat,keras dan tidak bisa digoyangkan
- Leopold IV : Divergen
e. Perlimaan : 5/5
f. Auskultasi DJJ
2
- Frekuensi : 143x/menit
- irama : teratur
- kekuatan : kuat
g. Ekstremitas
h. Genitalia
a. Darah
- Gol darah :B
- HB : 12 gr %
b. Urine
- Protein : negatif
II. ASSASMENT
2
Diagnosa : Ibu G1P0A0H0 UK 32 minggu, janin hidup tunggal, intra uterin, letkep belum masuk
PAP puki, keadaan jalan lahir baik, keadaan ibu dan janin baik.
Kebutuhan :
puting susu.
Menetapkan kebutuhan akan tindakan segera, kolaborasi dan rujukan : Tidak ada.
Plan
Rencana asuhan :
a. Nutrisi, istirahat
d. Persiapan persalinan
3. Kunjungan ulang
Catatan Pelaksanaan
ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janin mengetahui keadaan ibu dan janin
baik dimana TD : 120/70 mmHg, N : 76x/i, P dan tampak senang dengan informasi
anjurkan ibu untuk BAK sebelum tidur yang terganggu pada malam hari.
dan kurangi minum dimalam hari. Serta c. Ibu sudah mengerti dan
ibu dianjurkan istirahat pada siang hari, mengetahui alasan kenapa ibu sakit
hari.
08.45
pinggang
istirahat. Sering buang air kecil disebabkan d.Ibu dapat menyebutkan 4 dari 7 tanda-
oleh tekanan rahim pada kandung kemih. tanda bahaya pada kehamilan lanjut,
Cara mengatasinya, usahakan buang air dan ibu akan segera ke fasilitas
kecil selalu tuntas, banyak minum serta pelayanan kesehatan jika menemui
panggul ringan seperti kegel juga dapat dari persiapan persalinan seperti tempat,
09.00
2
TAHUN 2022
Kunjungan II
S O A P Puk Ke
ul
panjang dan
memapan,bagia
n kanan perut
ibu teraba
tonjolan –
tonjolan kecil
L III : bagian bawah
perut ibu teraba
keras, melenting
tidak bisa di
goyangkan
LIV : sejajar
Auskultasi DJJ
Puntum Max :
Kuadran II
Irama : Teratur
Intensitas: Kuat
Frekuensi: 157x/menit
Ekstremitas :
Atas : tidak ada
oedema,tidak
sianosis
Bawah : Tidak
Oedema,Tidak ada
Varises,tidak
sianosis
2
TAHUN 2022
A. KALA I
S O A P Jam Pel
a. Ibu mengatakan ksaan Umum 1. Diagnosa 1.Informasikan hasil 1. Mengi
sakit pinggang Ibu Inpartu kala pemeriksaan pada i
menjalar ke ari Ku : Baik 1 fase laten keluar
– ari sejak jam Kesadaran : normal. bahwa
15:00 WIB. Composmentis Kebutuhan dan ja
b. Ibu mengatakan TTV - Informasi dalam
keluar lendir TD : 110/80 mmHg - Inform norma
bercampur N : 77 x/menit Consent ibu su
darah sejak jam - Inform choice 2.Lakukan Inform Untuk
05:00 WIB. S : 37ºC pendamping Consent
dianju
c. Ibu mengatakan persalinan
P : 23 x/i jalan-j
pergerakan - Eliminasi
penur
janin ibu - Nutrisi
semakin kuat. Pemeriksaan Khusus - Dukungan janin
d. Ibu makan emosional
terakhirjam la : kebersihan kulit - Pemantauan
14:00 WIB dan baik,tidak terdapat kala I dengan
infeksi kulit 2.Mener
minum terakhir partograf a ibu
- Persiapan 3.Lakukan Inform
jam 14:00 WIB Wajah: Tidak tin
Persalinan choice
e. Ibu BAB Pucat,tidak akan di
- Pemantauan pendamping
terakhir tadi oedema,tidak adaclosma kepada
pagi jam 05.00 tanda – tanda persalinan
grafidarum. memin
dan BAK kala II menan
terakhir jam Mata : Conjungtiva Identifikasi surat p
06:50 WIB. merah muda,sklera putih masalah/diagnosa tindaka
potensial : tidak
Hidung: Bersih,tidak ada 4.Fasilitasi Eliminasi 3.Melak
ada pembengka ibu choice
Menetapkan
kebutuhan akan pendam
kan dan sekret persali
tindakan segera,
t : bibir bersih, kolaborasi dan
rujukan : tidak
pecah-pecah, ada
4.Fasilit
a
2
itas: kuat
Irama : teratur
Frekuensi : 140x/menit
Durasi :3x
10 menit
nsi : 45 detik
tas : Kuat
l : 2 menit
Genitaliaeksterna:
terdapat lendir
bercampur darah, tidak
ada penegeluaran air
air,tidak edema, tidak
varises, tidak ada tanda
tanda infeksi
KALA II
S O A P Jam Pelaksan
5. Melakukan
Penanganan
lahir normal
Bayi lahir no
kemudian di
kan dan di la
pemotongan
.
2
6.Memfasilitasi
attachmen de
meletakkan se
tengkurap di
ibu ( skin to s
diantara kedu
payudara ibu
inisiasi meny
KALA III
Jam : 22:15
S O A P Jam Pelaks
Masase Fund
ibu,Lalu ajar
untuk melaku
uterus
3. Memenu
kebutuha
dengan m
suami unt
membant
4. Melakukan
keadaan ib
KALA IV
S O A P Jam Pelaksan
Bila ibu
merasakan
tersebut segera
ke tenaga keseh
7.Melakukan Pem
kala IV melipu
kontraksi,perd
dung kemih, T
dan Nadi setia
menit dalam 1
pertama dan se
menit dalam 1
dua.
TAHUN 2022
Kunjungan : KF I
S O A P Jam Pelaksa
Kunjungan : KF II
Abdome
n:
TFU
tidak
3
teraba
,
diasta
sis
recti
1/3,
blas :
minim
al
Ekstremit
as
:
Atas
Tanga
n
tidak
oede
ma,ku
ku
kemer
ahan
Bawah:
Kaki
tidak
oede
ma,
tidak
ada
varise
s,tand
a
homa
n
tidak
ada
Genitali
a:
Terd
apat
peng
3
elua
ran
perv
agin
am
ber
war
n
mer
ah
keco
klata
n
,bau
amis
,
juml
ah
sedi
kit,ti
dak
ada
tand
a
infe
ksi,
loch
ea
sang
uile
nta
3
Kunjungan : KF III
TAHUN 2022
Kunjungan : KN I
S O A P Jam Pelaks
- tanda – tanda
bahaya pada
bayi baru lahir
Menginforma
ibu bahwa b
akan di
imun di
h. Imunisasi Bayi suntikkan
sebelak kana
bagian latera
Menginform
pada ibu ten
kunjungan u
i. Informasikan
kunjungan ulang
4
Kunjungan : KN 2
S O A P Ja atatan Pe
m
Ibu mengatakan A.Data Umum A. Diagnosa : 1. Informasikan 1. Men
ingin memeriksa- KU : Baik Bayi usia 3 hari normal. hasil kepa
kan keadaan Kesadaran: B. Masalah : pemeriksaan kelu
bayinya. Komposmentis Tidak ada pada kead
TTV : C. Kebutuhan: ibu dan suami dan
Ibu mengatakan Denyut jantung : 135 1. Informasi hasil hal y
tali pusat sudah x/menit pemeriksaan dice
lepas sejak usia Pernapasan:45x/menit 2. Penkes ASI ekslusif 2. Berikan ibu
bayi 5 hari Suhu: 36,5 ºC 3. Review tentang penkes tentang 2. Me
BB : 3300 gram tanda-tanda bahaya ASI Eksklusif pen
B. Pemeriksaan pada bayi Eks
Khusus : 4.Kunjungan ulang. men
Abdomen : sam
tidak ada 3. Review tanp
perdarahan pada kembali tanda- tam
tali pusat,tidak tanda bahaya 3. Mere
ada tanda-tanda pada bayi tanda
infeksi pada tali pada
pusat, tali pusat
sudah lepas.
Tidak ada 4. Jadwalkan
komplikasi lain kunjungan
pada bayi ulang 2minggu 4. Jadw
pada ibu kunj
2min
4
Kunjungan : KN 3
S O A P Ja Catatan
m
DAFTAR PUSTAKA
Helen Cheyne. 2015. continuity of care in community midwifery’ from Health care
management science
4
Hilde Perdok. 2018. Continuity of care is an important and distinct aspect of childbirth
experience : findings of a survey evaluating experienced continuity of care, experienced
quality of care and women’s perception of labor
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatus Esensial.
Jakarta : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Legawati, 2019. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Wineka Media.
Kemenkes RI, 2016. Modul Midwifery Update60 Langkah Asuhan Persalinan Normal.
Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka
Maritalia, D. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kemenkes RI. 2017. Bahan Ajar Kebidanan Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.