STASE KEHAMILAN
Disusun Oleh :
DINA RUNGGU SIBURIAN
NIM : 22100373
Laporan kasus ini telah diperiksa dan dievaluasi oleh Dosen Pembimbing,
Clinical Instruktur (CI) dan koordinator Stase Profesi pada Program Sarjana
Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di
Kota Padangsidimpuan pada Tanggal 29 November 2022
.
Menyetujui,
Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb Nurelilasari Siregar, SST. M. Keb
NIDN:010048901 NIDN:0122058903
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan
Di Kota Padangsidimpuan
KATA PENGANTAR..................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................... 5
1.2.1 Tujuan Umum..................................................................... 5
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................... 5
1.3 Manfaat........................................................................................ 5
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 56
5.2 Saran............................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam
rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa konsepsi
hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus
yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu (Kuswanti, 2014).
Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 tercatat sekitar 5.324.562 jiwa.
Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI,
2018).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi
tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih
didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat
menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan,
waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu bahkan setelah persalinan
(Manuaba, 2008). Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah
kesehatan akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan
pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar (Robson and Waugh, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu
bangsa. Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita yang dapat disebabkan
pada saat kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan. Hal ini dapat
terjadi akibat suatu kondisi yang berhubungan atau diperberat oleh kehamilannya
maupun dalam penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk kematian ibu hamil yang
diakibatkan karena kecelakaan (Maternity & Putri, 2017).
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat
sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat komplikasi yang
terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak 99% diantaranya terdapat
pada negara berkembang. Di negara berkembang, pada tahun 2015 Angka Kematian
Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan negara maju
yang hanya mencapai 12 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).
AKI di Indonesia dalam data Kemenkes pada tahun 2016 terdapat sekitar 305 per
100.000 kelahiran hidup (Astuti, 2016). Sustainable Development Goals (SDGs)
adalah agenda global dalam Pembangunan Berkelanjutan dengan pelaksanaan dari
tahun 2016 hingga tahun 2030 yang merupakan pembaharuan Millenium
Development Goals (MDGs) atau agenda Pembangunan Milenium yang telah resmi
berahir pada tahun 2015. Salah satu tujuan SDGs adalah terciptanya suatu kondisi
kehamilan dan persalinan yang aman, serta ibu dan bayi yang dilahirkan dapat hidup
dengan sehat, yang dilakukan dengan pencapaian target dalam mengurangi rasio
kematian ibu secara global hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran (WHO,
2017).
Komplikasi dalam kehamilan dapat terjadi pada tahap kehamilan trimester
manapun, mulai dari fertilisasi hingga persalinan. Diagnosis dini faktor risiko
terhadap komplikasi akan mengarah pada pengobatan dan mencegah timbulnya
bahaya terhadap ibu maupun janin (Johnson, 2016).
BPM Raya Sitorus adalah salah satu unit pelayanan kesehatan yang
beralamat di Pinangsori merupakan salah satu tempat pelayanan asuhan
kebidanan pada ibu hamil. Penulis mendapat lahan praktik di tempat ini dan akan
mencoba menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dan melaporkan hasilnya
dalam bentuk laporan studi kasus.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil di PMB Raya
Sitorus di Pinangsori tahun 2022.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian data.
2. Mampu menginterpretasi data yang sudah dikumpulkan.
3. Mampu menilai diagnose dan masalah potensial.
4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan yang memerlukan
tindakan segera, kolaborasi dan rujukan.
5. Mampu merencanakan asuhan kebidanan sesuai keadaan pasien.
6. Mampu memberikan penatalaksanaan berupa asuhan kebidanan
sesuai keadaan pasien.
7. Mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2014). Kehamilan didefenisikan mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester pertama
dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13-28 minggu dan
trimester ketiga dari 29-42 minggu (Rukiah, 2013).
2.1.2 Perubahan Fisiologis Kehamilan
Menurut Rukiah (2013), perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada
ibu hamil adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi
1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding
2,5 cm. Ketika usia kehamilan sudah aterm dan pertumbuhan janin normal,
maka pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri (TFU) 25 cm, pada 32
minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm, pada kehamilan 40 minggu TFU turun
kembali dan terletak 3 jari dibawah Prosessus Xyfoideus (PX).Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum serta
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlagsung dalam waktu 40 minggu
atau10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Walyani, 2015).
2. Serviks Uteri
Serviks mengalami perubahan yang ditentukan sebulan setelah konsepsi
perubahan itu meliputi perubahan kekenyalan yaitu serviks menjadi lunak
(tanda goodel), pembuluh darah meningkat, lendir menutupi ostium uteri
serviks sehingga menjadi lebih mengkilap.
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi
ostium interna bersama-sama istmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dari pada
segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu
terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung
janin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan
terjadi.
4. Kontraksi Braxton-Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di
sepanjang kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi darah
dalam plasenta.
5. Vagina dan vulva
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick. Vagina membiru
karena pelebaran pembuluh darah.
6. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatemammotropin,
esterogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada
kehamilan akan terbentuk lemak sehingga mammae menjadi lebih besar,
mammae akan membesar, lebih tegang dan aerola mammae tampak lebih
hitam karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting
susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrums.
7. Sistem Endokrin
Perubahan endokrin, sekresi kelenjar hipofisis umumnya menurun dan
penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi kelenjar endokrin
(khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal). Kadar hormon hipofise,
prolaktin meningkat secara berangsur-angsur menjelang akhir kehamilan,
namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disurpresi sampai plasenta
dilahirkan dan kadar esterogen menurun.
8. Sistem Kekebalan
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam fungsi
imunologi secara hormonal dan seluler untuk menyesuaikan diri dengan graft
janin. Titer antibodi humoral melawan beberapa virus misalnya herves
simpleks, campak, dan influenza A menurun selama kehamilan.
9. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan
diafragma terbatas setelah mingu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam,
dengan meningkatnya volume tidal dan kecepatan ventilasi sehingga
memungkinkan pencampuran gas dan konsumsi oksigen meningkat.
10. Tractus Urinarus
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP (Pintu Atas Panggul),
keluhan sering kencing timbul karena kandung kencing mulai tertekan. Pada
ginjal seorang wanita hamil bertambah besar, misalnya menemukan bahwa
ginjal 1,5 cm lebih panjang selama masa nifas awal dari pada yang diukur 6
bulan kemudian. Kecepatan fitrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal
bertambah pada awal kehamilan, pada awal trimester kedua sebanyak 50
persen, mekanisme tepat untuk meningkatnya hal-hal ini pada kehamilan
belum diketahui.
11. Traktus Digestivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, akibat retensi cairan intraseluler yang
disebabkan oleh progesteron. Sfingter esopagus bawah relaksasi, sehingga
dapat terjadi regorgitasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar di
12. Sistem Muskuleskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok,
peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan,
penurunan tonus otot perut, dan peningkatan berat badan pada akhir
kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan.
2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda Tidak Hamil
1. Amenore (tidak dapat haid)
2. Mual dan muntah
3. Mengidam
4. Pingsan
5. Tidak ada selera makan
6. Payudara membesar, tegang
7. Sering kencing
8. Konstipasi.
b. Tanda Kemungkinan Hamil
1. Tanda Hegar
Pada saat melakukan pemeriksaan dalam yaitu meletakan 2 jari pada
forniks posterior dan tangan lain didinding simpisis pubis, maka korpus
uteri seakan – akan terpisah dengan serviks, pada kehamilan 6 – 8 minggu
tanda hegar ini sudah dapat diketahui.
2. Tanda piskacek
Suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga menonjol jelas akibat
implantasi di endometrium.
3. Tanda Braxton hicks
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang,
tetapi tidak disertai rasa sakit. (Kusmiyati dkk, 2009)
4. Tanda Goodelds
Diluar kehamilan konsistensi serviks keras seperti meraba ujung hidung,
sedang pada usia kehamilan 6-8 minggu serviks lunak seperti meraba
bibir/bagian bawah daun telinga
5. Tanda Ballotement
Pada minggu ke 16-20 teraba ballotement, setelah rongga rahim mengalami
obliterasi dan cairan amnion cukup banyak.
2.1.4 Perubahan Fisiologis Trimester I
a. Nyeri pada pembesaran payudara
b. Kelelahan
c. Sering kencing
d. Mual muntah
e. Pertumbuhan janin di atas symfisis pubis dapat dirasakan mulai kehamilan
12 minggu
2.1.5 Perubahan Psikologi Trimester I
a. Terjadi fluktuasi lebar asfek emosional sehingga beresiko tinggi untuk
terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman, serba salah, perasaan
campur aduk (perasaan jengkel, dan tidak nyaman)
b. Sebagian besar (80%) ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan,
defresi dan kesedihan.
c. Pada awal kehamilannya, ibu berharap tidak membenci
kehamilannya/perasaan embivalen terhadap kenyataan kehamilannya
d. Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
e. Perasaan bahagia/suka cita bagi ibu yang mengharapkan kehamilannya
f. Menginginkan perhatian yang lebih, kebutuhan kasih sayang yang besar
serta cinta kasih tampa seks.
g. Terbuka atau diam-diam bahkan cendrung menyembunyikan ambivalensi
atau perasaan negatifnya
h. Menerima atau menolak perubahan fisik
i. Perasaan ambivalensi terakhir dengan sendirinya ketika ibu mulai
menerima kehamilannya
j. Beberapa wanita hamil menyembunyikan perubahan fisiknya demi
keamanan dan privasinya
k. Menuntut kebutuhan kasih sayang yang besar dari orang sekitarnya.
Fisiologi Kehamilan
BAB 3
TINJAUAN KASUS
No.Register Medik :-
Ruang : BPM Raya Sitorus
Tanggal MRS : 29 November 2022
Tanggal didata : 09 November 2022
Diagnosa Medis : G1P0A0, Usia kehamilan 36 minggu hamil normal
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Pola eliminasi
BAK : Frekuensi : 8 x/hari Warna : kuning jernih
Keluhan waktu BAK : Tidak ada
BAB : Frekkuensi : 1x/hari Warna : kuning
Konsistensi : Padat
Aktivitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : 1 jam siang , 6 jam malam
Seksualitas : Tidak ada
Pekerjaan : Wiraswasta (Pedagang)
Imunisasi TT 1 Tanggal : Ada pada TM II
Imunisasi TT 2 Tanggal : Ada Pada TM II
Kb yang pernah digunakan: Tidak ada
6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah ada
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma/TBC Paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hypertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga
Jantung : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
DM : Tidak ada
Gemeli : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
7. Riwayat sosial
Status perkawinan : Menikah
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : diterima
Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan :tidak ada dukungan
Pengambilan keputusan dalam keluarga : ibu hamil
Pola makan/Minum
Jenis makanan yang dimakan : Nasi, tahu , ikan dan sayur
Frekuensi : 3x sehari
Banyaknya : 1 piring/makan
Perubahan makan yang dialami (ngidam,nafsu makan berkurang,dll)
Minum : 2,5-3 liter/hari
Kebiasaan merokok : Tidak merokok
Minuman keras : Tidak minum minuman keras
Obat terlarang : Tidak
Kegiatan sehari-hari (beban kerja): Bersihkan rumah
Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan :
diklinik bidan mandiri
B. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
1. Status Emosional : Baik
2. Pemeriksaan fisik
BB : 65 kg
TB : 155 cm
LILA : 31 cm
BB Sebelum hamil : 52 kg
IMT : 27cm
3. Tanda Vital
TD : 110/80 mmhg
Nadi : 83 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 ᵒc
4. Kepala
Kulit kepala : Bersih
Distribusi rambut : Lebat
5. Wajah
Odema :Tidak ada
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Pucat : Tidak Pucat
6. Mata
Conjungtiva : Merah jambu
Sklera mata : Putih bersih
Odem Palpebra : Tidak ada odema
7. Hidung
Polip : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
8. Mulut
Lidah : Bersih
Stomatitis : Tidak ada
Karang gigi : Ada
Berlobang : Ada
Epulis pada gusi : Tidak ada
Tonsil : Tidak Meradang
Phrynx : Tidak Meradang
9. Telinga
Serumen : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
10. Leher
Luka bekas operasi : Tidak ada
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar thyroid
Pembuluh limfe : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe
11. Dada
Mammae : Asimetris
Areola Mammae : Hitam kecoklatan
Puting susu : Menonjol di sebelah kiri dan kanan terbenam
kedalam.
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran dari puting : Tidak ada
12. Aksila
Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada Pembesaran
13. Abdomen
Pembesaran : Tidak simetris
Linea : Nigra
Striae : Albican
Bekas luka operasi : Tidak ada
C. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
Hb : Tidak dilakukan Golongan darah : O
Haemotokril : Tidak dilakukan pemeriksaan
Protein Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan
Glukosa Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan
V. PERENCANAAN
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Jelaskan mengenai kenaikan berat badan ibu
3. Berikan Informasi tentang mengkonsumsi makanan yang seimbang.
4. Jelaskan tanda bahaya pada Kehamilan
5. Jelaskan Tanda-Tanda Persalinan
6. Diskusikan Persiapan Persalinan
7. Anjurkan untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu yang akan
datang atau jika ada keluhan.
VI. PELAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan janin
dalam keadaan baik:
TD : 110/80 mmhg Nadi: 83 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit Suhu : 36,5 ᵒc
Djj : Normal
Kepala sudah masuk PAP
2. Menjelaskan kenaikan berat badan ibu normal, Manurut Walyani
(2015) IMT normal adalah 19,8 -26 Pada IMT normal rekomendasi
kenaikan berat badan selama hamil adalah 11,5 – 16 kg.
3. Memberikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan
bergizi, terkhusus dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar
hb dalam darah ibu seperti mengkonsumsi nasi,sayuran (bayam, sawi ,
brokoli ), lauk (tempe, tahu,ikan laut, telur), buah ( jambu biji, tomat,
jeruk, terong belanda, pepaya), dan banyak mengkonsusmi air putih.
4. Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan
a. Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua.
b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan
kejang.
c. Demam atau panas tinggi.
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya.
e. Bayi dikandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
f. muntah terus, tidak mau makan
5. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
a. Timbul rasa mules yang teratur jaraknya dan lama
b. Keluar lendir campur darah dari jalan lahir
c. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir
6. Mendiskusikan persiapaan saat persalinan, yaitu tempat untuk bersalin,
pendamping saat bersalin, perlengkapan ibu dan bayi untuk bersalin,
biaya atau pakai kartu BPJS, asupan ibu yang seimbang dan keadaan
fisik yang baik .
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
atau jika ada keluhan.
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Ibu sudah mengetahui tentang kenaikan berat badannya normal.
3. Ibu sudah mengetahui makanan yang seimbang dan bergizi
4. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan
5. Ibu sudah mengetahui tanda-tanda persalinan
6. Ibu sudah mempersipakan tempat persalinan yaitu di BPM hermayanti,
menggunakan BPJS, perlengkapan bayi dan ibu sudah lengkap, yang
menjadi pendamping saat persalinan ibu atau saudara perempuan.
7. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
ada keluhan.
BAB 4
PEMBAHASAN
Maryanti, dkk. (2011). Buku Ajar Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta :
PenerbitTrans Info Media
SDKI. (2012). Angka Kematian Ibu. Jakarta: Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia.