DISUSUN OLEH :
1
2
DISUSUN OLEH :
(ITKES)
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal :
Disusun oleh :
Menyetujui,
Pembimbing Institusi,
Mengetahui,
Ketua Prodi Kebidanan
KATA PENGANTAR
4
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan tugas
Asuhan Kebidanan ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada rasul yang mulia, Muhammad shallaullahu ‘alaihiwasallam.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
untuk hasil yang lebih baik. Harapan saya semoga Asuhan Kebidanan pada
By. Ny. “A” Neonatus Cukup Bulan Sesu ai dengan Usia Kehamilan 1 jam
dapat bermanfaat terutama bagi saya dan untuk semua orang yang
membaca.
Penulis
5
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan ....................................................................................................2
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................22
B. Saran......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global yang yaitu
Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs
(Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2020 yatu AKB 12 per
1000 kelahiran hidup (WHO, 2016).
Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab kematian terbanyak pada kelompok
bayi 0-6 dominasi oleh gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan
sepsis (12%). Dilain pihak faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian
bayi diusia 0-6 hari adalah Hipertensi Maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan kelahiran
(17,5%), ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum masing-masing (12,5%).
Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis (20,5%), malformasi
kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama kematian bayi pada
kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia (23,8) dan
meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 : 77,31% ( Kemenkes, 2015).
Selanjutnya untuk menurunkan AKB pemerintah juga mengupayakan agar setiap
persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti Dokter Spesialis Kebidanan
dan Kandungan (SpOG), dokter umum dan bidan serta diupayakan agar proses pelayanan
dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes RI ,2015).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunka angka kematian neonatal antara
lain juga melalui penempatan bidan di desa, strategi Making Pregnancy
4
5
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada By. Ny. A Neonatus cukup bulan sesuai
usia kehamilan umur 2 jam dengan pemeriksaan fisik bayi dengan manajemen asuhan
kebidanan se cara nyata sesuai standar dan wewenang bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir dengan Standar dan Wewenang bidan
b. Melakukan pendokumentasikan asuhan kebidanan dengan metode SOAP.
C. Manfaat
1. Bagi Diri Sendiri
Dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalam praktek di lahan,
serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam masalah memberikan asuhan
kebidanan pada anak dengan Pemeriksaan fisik pada Bayi Baru Lahir.
2. Bagi Bidan
Diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi profesi bidan dalam upaya
meningkatan mutu dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan
Pemeriksaan fisik pada Bayi Baru Lahir.
3. Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan khususnya pada bayi
dengan Pemeriksaan fisik pada Bayi Baru Lahir.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayiyang baru lahir mengalami proses
kelahiran, berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa
maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
(ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup dengan baik (Marmi dkk,
2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang
yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy Marie, 2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
cukup bulan, 38-42 minggu denganberat badan sekitar 2500-3000gram dan
panjang badan sekitar 50-55 cm.
10. Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, dan
pada laki- laki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada.
11. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
7
Dan selama periode neontaus, hati memproduksi zat yang essensial untuk
pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang
bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan bersamaan dengan
pemecahan sel-sel darah merah.
h. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu masuk.
Imaturitas jumlah sistem pelindung secara signifikan meningkatkan resiko infeksi
pada periode bayi baru lahir. (Sondakh,2017)
d. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik.
Tindakan ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit kelima. Cara
pemotongan dan pengikatan tali pusat adalah sebagai berikut :
e. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Penyuntikan
oksitosin dilakukan pada ibu sebelum tali pusat dipotong (oksotosin IU
intramuscular)
f. Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari dinding
perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan tali pusat dengan dua jari
kemudian dorong isi tali pusat kea rah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat
dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm
dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
g. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan
tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat diantara
kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT (steril)
h. Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian lingkarkan
kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
i. Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5%
j. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisisasi menyusui dini.
k. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan
sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan.
Pemberian ASI pertama kali dapat dilakukan setelah mengikat tali pusat.
Langkah IMD pada bayi baru lahir adalah lakukan kontak kulit ibu dengan kulit
bayi selama paling sedikit satu jam dan biarkan bayi mencari dan menemukan
putting dan mulai menyusui.
l. Memberikan identitas diri segera setelah IMD, berupa gelang pengenal tersebut
berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir, dan jenis kelamin.
m. Memberikan suntikan Vitamin K1. Karena sistem pembekuan darah pada bayi
baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko mengalami
perdarahan. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada semua bayi baru lahir,
terutama bayi BBLR diberikan suntikan vitamin K1 (phytomenadione) sebanyak
1 mg dosis tunggal, intra muscular pada anterolateral paha kiri. Suntikan vit K1
dilakukan setelah proses IMD dan sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B
n. Memberi salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah terjadinya
infeksi pada mata.Salep ini sebaiknya diberikan 1 jam setelah lahir.
o. Menberikan imunisasi Hepatitis B pertama (HB-O) diberikan 1-2 jam setelah
10
p. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui apakah terdapat
kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta kelainan yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan kelahiran. Memeriksa secara
sistematis head to toe (dari kepala hingga jari kaki). (Sondakh,2017)
1. Data Subjektif
1. Anamnesa
Pada langkah pertama harus mengumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum dan kesadaran penderita
a) Composmentis (kesadaran baik)
b) apatis (masa bodoh),
c) samnolen (kesadaran menurun)
d) spoor (mengantuk), koma.
2. Pernapasan
Pernapasan normal adalah 24-28 kali/menit.
3. Suhu Badan
Suhu badan normal adalah 36,5 - 37, . Bila suhu lebih tinggi dari
37,5 kemungkinan ada infeksi.
4. Tinggi Badan
Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko pabila hasil pengukuran
12
< 45 cm.
5. Berat Badan
Berat badan lahir kalau kurang dari 2.5 kg datau lebih 4 kg termasuk resiko.
c. Kepala dan Leher
1. Apakah ada edema pada wajah, adakah tanda lahir, lingkar kepala dan
tanda caput atau cephal haematom
2. Pada mata adakah ada nanah pada konjungtiva, adakah ikhterus pada
sklera dan oedem pada palpebraatau adakah perdarahan.
3. Pada hidung adakah pengeluaran cairan
4. Pada mulut adakah gigi sudah ada, lihat keadaan lidah
5. Telinga adakah pengeluaran dari saluran , dan bentu daun telinga.
6. Leher apalah ada kaku.
d. Payudara
Memeriksa bentuk, Puting , areola warnanya. dan lingkar dada
e. Abdomen
Bentuk , kulit tipis , tidak kembung, tali pusat terikat dan tidak berdarah
f. Ekstremitas
Apakah lengkap, kuku panjang
g. Genetalia
Labia mayora meutupi labis minor p[ada perempuan, testis apakah sudah
turun pada laki-laki.
h. Refleks Grap, sucking reflex , ruting reflex dan reflex morro
4. Perencanaan
5. Pelaksanaan
6. Evaluasi
BAB III
METODE KASUS
Pada By. Ny. “A” Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan 1 jam
NO. REGISTER :
DIIRAWAT DIRUANG :
Biodata
Nama Bayi : By. Ny. A JK : Laki - Laki
Ibu
Suami
: Ny. A
Nama : Tn. B
: 23 Tahun
Umur : 25 Tahun
: Islam
Agama : Islam
: Jawa
Suku/bangsa : Jawa
: SMP
Pendidikan : SMA
: IRT
Pekerjaan : Swasta
No.Telepon/Hp : 0857-5204-xxxx :-
15
DATA SUBJEKTIF
1. Riwayat Antenatal
Imunisasi TT : 2 kali
TT 3 tanggal TT 4 tanggal
TT 5 tanggal
Kenaikan BB : 9,5 kg
Keluhan saat hamil : Ibu mengatakan merasa mudah lelah pada saat
kehamilan
Penyakit selama hamil : Ibu mengatakan tidak ada penyakit penyerta
selama kehamilan
Kebiasaan makan : ibu mengatakan biasa makan 3x sehari 1 porsi
piring (nasi, lauk,pauk)
Obat/jamu : Ibu mengatakan tidak minum jamu - jamuan
Merokok : Ibu mengatakan tidak merokok
Kompikasi ibu : Ibu mengatakan tidak ada komplikasi
Janin : Ibu mengatakan janin dalam keadaan sehat
2. Riwayat Intranatal
Baru Lahir Tanggal 10 November 2020 Jam 08.00 WITA
Jenis Persalinan : spontan /tindakan
Atas Indikasi Tidak ada
Penolong : Bidan di BPM Puji Handayani
Lama Persalinan : Kala I 18 jam
Kala II 30 menit
Komplikasi
a. Ibu : Tidak Ada
16
O2 : ya/tidak
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
g. Kesadaran : Composmentis
h. Ekstremitas : Simetris
i. Kulit : Normal
Pemeriksaan Fisik
b. Muka : Simetris
vena jugularis
h. Klaikula : Simetris
i. Lengan tangan : Simetris, jari – jari lengkap, polidaktili (-), Silidaktili (-)
m. Tungkai dan kaki : Simetris, jari – jari lengkap, polidaktili (-), Silidaktili (-)
Antropometri : PB : 52 cm
18
LK : 33 cm
LD : 32 cm
LILA : 10 cm
Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
ASSESMENT
1. Diagnosis Kebidanan
NCB SMK Usia 1 jam
2. Masalah
Tidak Ada
3. Kebutuhan
Menjaga kehangatan bayi, personal hygiene, tanda bahaya bayi baru lahir
4. Diagnosis Potensial
Tidak Ada
5. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
Tidak Ada
b. Kolaborasi
Tidak Ada
c. Merujuk
Tidak Ada
Pada saat umur bayi 2 jam, dilakukan pemeriksaan fisik bayi serta
memberikan penyuluhan kepada ibu tentang perawatan pencegahan
hipotermi, pemberian ASI eksklusif, dilakukan penimbangan berat badan dan
pengukuran panjang badan dengan hasil berat badan 3000 gram, panjang
badan 52 cm. Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir 1 jam setelah lahir
memberikan suntik imunisasi HB0 pada paha bagian luar untuk imunisasi
dasar , dan suntik Vit K.
Pada langkah pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai
dengan rencana asuhan yang telah dibuat dan adanya dukungan dari
keluarga.Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori
dan praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh dan pada
langkah pengkajian ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan
22
praktek di lapangan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Asuhan bayi baru lahir Ny. A jenis kelamin laki-laki, BB 3000 gram, PB
52 cm yang dilanjutkan dengan asuhan kebidanan 2 jam, tidak ditemukan
masalah atau komplikasi, berjalan secara fisiologis.
Pada saat umur bayi 2 jam, dilakukan pemeriksaan fisik bayi serta
memberikan penyuluhan kepada ibu tentang perawatan pencegahan
hipotermi, pemberian ASI eksklusif, dilakukan penimbangan berat badan dan
pengukuran panjang badan dengan hasil berat badan 3000 gram, panjang
badan 52 cm. Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir 1 jam setelah lahir
memberikan suntik imunisasi HB0 pada paha bagian luar untuk imunisasi
dasar , dan suntik Vit K.
Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori
dan praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh dan pada
langkah pengkajian ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan
praktek di lapangan
B. Saran
1. Bagi Praktik Mandiri Bidan
Diharapkan Puskesmas dapat mempertahankan pelayanan asuhan
kebidanan yang sudah baik diharapkan bidan dapat memberikan /
melaksanakan sesuai standar asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI 2015.
Tando, 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta:
EGC
Depkes RI. 2017. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta : Depkes RI.