TAHUN 2022
Disusun Oleh:
SONIA MAHARANI
NIM. 2115901157
2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN
TAHUN 2022
Disusun Oleh:
Sonia Maharani
Menyetujui,
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan kasus
ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. N Di Klinik
Bidan Fifi Yanti”. Laporan ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat dalam
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis mendapat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
3. Ibu Febriniwati Rifdi S,SiT, M. Biomed selaku Ketua Prodi Kebidanan Universitas
Untuk ini dengan hati terbuka penulis menerima saran dan kritik bersifat
membangun dan semangat dalam penulisan laporan. Semoga laporan ini bermanfaat
Sonia Maharani
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Tujuan Umum dan Khusus...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Bayi Baru Lahir ....................................................................................................... 3
B. SOAP....................................................................................................................... 7
BAB III LAPORAN KASUS
A. Manajemen SOAP ................................................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Kasus ......................................................................................................... 15
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Bayi19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs
(Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030yatu AKB 12 per
Pada saat waktu lahir, tubuh bayi baru lahir berpindah dariketergantungan total ke
kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumitini dikenal sebagai periode transisi-
periode yang dimulai ketika bayi keluardari tubuh ibu dan berlanjut selama beberapa
sempurnadalambeberapa hari setelah lahir. Sistem organ yang lain, seperti sistemhepatik,
Masalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita adalah masaneonatus
(bayi baru lahir 0-28 hari). Komplikasi yang menjadi penyebab kematianterbanyak
adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi.Menurut hasil Riskesdas 2013
menunjukkan bahwa 57% dari kematianneonatal terjadi pada umur 0-6 hari Profil
Kesehatan Indonesia(Kemenkes,2014).
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme yangterpapar atau
Untuk tidak menambah resiko infeksi makasebelum manangani bayi baru lahir, pastikan
1
2
penolong persalinan danpemberi asuhan bayi baru lahir telah melakukan upaya
yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus,
pernafasan, dankelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah
pada pemeriksaan dengan manajemen terpadu bayi muda (MTBM). Komplikasi yang
tenaga cakupan target kesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan yang belum
berjalan dengan baik,terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang tua untuk mencari
Asuhan bayi baru lahir merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan segera bayi
lahir, pada saat proses persalinan fokus asuhan ditujukan pada dua hal yaitu kondisi ibu
dan kondisi bayi, dalam kondisi optimal, memberikan asuhan segera, aman dan bersih
untuk bayi baru lahir merupakan bagian esensial asuhan bayi baru lahir (Rosita, 2011).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. N di Klinik Bidan Fifi Yanti
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian data dasar subjektif dan objektif terhadap bayi
Ny.N
TINJAUAN KASUS
1. Pengertian
KesehatanRI, 2010). Bayi baru lahiradalahbayi berusia satu jamyang lahir pada usia
2. Ciri-ciri
Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-4000 gram,
Kesehatan RI, 2010). Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52
cm,lingkar dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-
160 x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut kepala
tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas,nilai APGAR >7, refleks-refleks
sudah terbentuk dengan baik (rooting, sucking, morro, grasping), organ genitalia
pada bayi laki-laki testis sudah berada pada skrotum dan penis berlubang, pada bayi
perempuan vagina dan uretra berlubang serta adanya labia minora dan mayora,
mekonium sudah keluar dalam24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan (Dewi,
2010).
3. Klasifikasi Neonatus
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut Marmi
(2015), yaitu :
3
4
Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah transisi dari
kehidupan. Pemeriksaan rutin pada bayi baru lahir harus dilakukan, tujuannya untuk
mendeteksi kelainan atau anomali kongenital yang muncul pada setiap kelahiran
dalam 10-20 per 1000 kelahiran, pengelolaan lebih lanjut dari setiap kelainan yang
kehamilan ibu dan kelainan yang diturunkan, dan memberikan promosi kesehatan,
2013).
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk membersihkan
jalan napas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi,
Setelah penilaian sepintas dan tidak ada tanda asfiksia pada bayi, dilakukan
manajemen bayi baru lahir normal dengan mengeringkan bayi mulai dari muka,
kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks,
kemudian bayi diletakkan di atas dada atau perut ibu. Setelah pemberian oksitosin
pada ibu, lakukan pemotongan tali pusat dengan satu tangan melindungi perut bayi.
Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat (Kementerian Kesehatan RI,
2013). Perawatan rutin untuk tali pusat adalah selalu cuci tangan sebelum
memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering dan terpapar udara, membersihkan
dengan air, menghindari dengan alkohol karena menghambat pelepasan tali pusat,
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di
dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD selama
1 jam. Biarkan bayi mencari, menemukan puting, dan mulai menyusu. Sebagian
besar bayi akan berhasil melakukan IMD dalam waktu 60-90 menit, menyusu
pertama biasanya berlangsung pada menit ke- 45-60 dan berlangsung selama 10-20
menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara (Kementerian Kesehatan RI,
2013).
Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit
bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi (Kementerian Kesehatan RI,
2013).
6
kiri Semua bayi baru lahir harus diberi penyuntikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1
vitamin yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan
the newborn dapat diberikan dalam suntikan yang memberikan pencegahan lebih
terpercaya, atau secara oral yang membutuhkan beberapa dosis untuk mengatasi
absorbsi yang bervariasi dan proteksi yang kurang pasti pada bayi (Lissauer, 2013).
Vitamin K dapat diberikan dalam waktu 6 jam setelah lahir (Lowry, 2014).
Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan vitamin K1 yang
bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang dapat
bayi. Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan tetap berada di fasilitas
tersebut selama 24 jam karena risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam
pertama kehidupan. saat kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3
hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari (Kementerian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika memungkinkan dilanjutkan dengan
pemberian ASI dan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. Pemberian ASI
Setiap bayi mempunyai hak untuk dipenuhi kebutuhan dasarnya seperti Inisiasi
Menyusu Dini (IMD), ASI Ekslusif, dan imunisasi serta pengamanan dan
perlindungan bayi baru lahir dari upaya penculikan dan perdagangan bayi.
B. Pendokumentasian SOAP
1. Pengertian Soap
S : Subjektif
Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien dan
atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis, yang juga
persalinan, selaput ketuban, air ketuban, lama persalinan, kala I, kala II, kala
d. Riwayat penyakit atau operasi yang lalu (jenis penyakit, dimana dan
8
kapan).
O : Objektif
a. Keadaan umum, tinggi badan, berat badan dan TTV (Tekanan Darah,
d. Abdomen dan uterus (bekas luka operasi, tinggi fundus uteri, kontraksi,
involusi).
A : Assesment
Langkah ini merupakan hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data
subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bias mengalami
perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data
yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat
9
diketahuinya perubahan pada klien , dapat terus diikuti dan diambil kepuusan atau
P : Plan
mempertahankan kesejahteraannya.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Bayi
BB : 2.900 gr
PB : 52 cm
2. Riwayat kehamilan
10
11
c. Lama persalinan
1) Kala I : ± 2 jam
2) Kala II : 20 menit
4) Kala IV : 2 jam
e. Komplikasi persalinan
B. Objektif
1. Pemeriksaan Umum
c. Pernafasan : 47 x/i
2. Pemeriksaan Fisik
3. Reflek
4. Antropometri
a. BB : 2.900 gram
b. PB : 52 cm
c. LK : 34 cm
d. LD : 33 cm
e. LILA : 12 cm
5. Eliminasi
a. Miksi : belum
b. Defekasi : belum
C. Assesment
D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bayi kepada ibu, keadaan bayi normal dan tidak
BB : 2.900 gr
14
PB : 52 cm
2. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan vitamin k 1 pada bayi untuk
mencegah perdarahan
5. Memberikan bayi kepada ibu untuk segera disusui dan meminta ibu untuk menyusui
6. Menyampaikan pada ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi dengan membedong
bayi
Attachment yaitu meciptakan ikatan tali kasih sayang antara ibu dengan bayinya yaitu
dengan membantu bayi melakukan IMD karena dengan sentuhan yang terjadi antara
bayi dan ibu maka telah terjadi bounding attachment atau ikatan kasih sayang.
perkembangan bayi
9. Menyampaikan dan memberitahu cara menyusui bayi yang benar, yaitu; ibu duduk di
kursi dan punggung dalam keadaan tegak bersandar dan telapak kaki ibu menempel
datar di lantai, lalu kepala bayi tepat berada di lekukan siku dan dada bayi menempel
dengan dada ibu sambil mendekap badan bayi ke arah tubuh ibu
10. Memberikan penkes tentang tanda bahaya pada bayi (bayi panas tinggi dan rewel
PEMBAHASAN
Di dalam bab ini, penulis membahas tentang asuhan kebidanan dalam bayi baru lahir
pada By.Ny”N” bayi baru lahir umur 1 jam normal. Dilakukan sejak tanggal 04 Februari
2022 di PMB Bd. Fifi Yanti Z, S.Tr. Keb, lokasi di Ladang Laweh, Sumatera Barat.
Pada By.Ny”N” tidak didapatkan kelainan ataupun masalah pada bayi. Dari teori
Lissauer, 2013, menyatakan bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah
transisi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine berjalan dengan lancar dan tidak ada
kelainan.
Dari teori Lissauer, 2013 melakukan IMD setelah bayi lahir selama 1 jam, sementara
itu didapatkan bahwasanya setelah bayi lahir langsung malakukan penanganan pada bayi dan
selanjutnya. Lambatnya IMD ternyata menghambat pertambahan berat badan bayi karena
penelitian Lepong dan Ngadiarti (2009) diJakarta Timur ibu yang melaksanakan IMD hanya
31,96%. Pertumbuhan berat badan bayi yang mendapatkan IMD lebih besar dari pada yang
Kementerian Kesehatan RI, 2013 Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi
selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi, sesuai
dengan lapangan tidak dilakukan mandi langsung kepada bayi, dan akan dilakukan setelah 6
intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin yang
dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir, sesuai dengan teori.
Studi yang dilakukan oleh Danielssonet aldi Hanoi selama tahun 2017-2018 terdapat
233 bayi yang mengalami perdarahan intrakranial. Sembilan persen diantaranya meninggal,
dan 46% diantaranya mengalami masalah neurologis termasuk kejang, hemiparesis, dan
hidrosefalus. Penelitian lain yang dilakukan oleh D’Souza dan SubbaRao pada tahun
dengan angka mortalitas sebesar 57% dan sekuele neurologis sebesar 36%.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Telah dilakukan pengkajian data dasar subjektif dan objektif terhadap bayi “Ny N”
usia 1 jam. Dari data objektif didapatkan denyut jantung:139 x/menit, Pernafasan: 47
x/menit, berat badan 2.900 gr, panjang badan 52 cm, tonus otot kuat dan dari
2. Telah dilakukan Assesment/diagnosa pada bayi “Ny. N” cukup bulan usia 1 jam.
penyuntikan vitamin k1 pada bayi dengan dosis 0,5 cc di paha kiri bayi secara IM
memberikan bayi kepada ibu untuk segera disusui dan meminta ibu untuk menyusui
Attachment. Bounding Attachment yaitu meciptakan ikatan tali kasih sayang antara
ibu dengan bayinya yaitu dengan membantu bayi melakukan IMD karena dengan
sentuhan yang terjadi antara bayi dan ibu maka telah terjadi bounding attachment
B. Saran
1. Untuk Klien
Diharapkan pada setiap ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayi agar nutrisi bayi
kasih sayang antara ibu dengan bayinya. Diharapkan ibu mampu melaksanakan
17
18
2. Untuk BPM
3. Untuk Instutusi
Asuhan Kebidanan.
4. Untuk Mahasiwa
kebidanan secara komprehensif secara sistematis dan benar sesuai data-data yang di
dapat. Sehingga mahasiswa mampu dan mahir dalam melakukan tindakan serta
Fraser, DM &Cooper MA. Buku Saku Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta : EGC, 2012
Indrayani, D. Asuhan Persalinan Dan BayiBaruLahir. Jakarta: Trans Info Media, 2013.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial & Pedoman Teknis
Putra, SR.Buku Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita Untuk Keperawatan Dan Kebidanan.
Yogyakarta.DivaPress. 2012.
Saifuddin, AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta:
Ummu dkk, 2018. Gambaran Kestabilan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir Yang Dilakukan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) (Di Ruang Mina RS Muhammadiyah Tuban). Volume.
Novi, 2010. Keberhasilan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Di Rumah Bersalin Dan Balai
November 2010.