Anda di halaman 1dari 125

ANATOMI

SISTEM PENCERNAAN

Pengajar : SUPIYAH, S.Kp. M.Kep.

1
2
3
• Sistim pencernaan terdiri dari saluran pencernaan / alimentar
yaitu tuba muskulur panjang yang merentang dari mulut
sampai anus, dan organ-organ aksesoris seperti gigi, lidah,
kelenjar ludah, hati, kandung empedu dan pankreas
* Saluran yang dibawah area diafragma disebut saluran
gastrointestinal (GI)

ANATOMI SISTEM CERNA

1. Cavitas Oris / rongga mulut : terdiri dari dua bagian :


* Vestibulum Oris, merupakan ruang sempit antara bibir dan pipi
dengan gigi/gusi

* Cavitas Oris / Mulut sejati dibatasi oleh


- ke arah lateral & anterior oleh arcus maxillaris & mandibularis
- atap atas oleh palatum / langit-langit
- ke posterior oleh oropharynx 4
2. Labia Oris / Bibir-bibir
- merupakan lipatan muskulus sekeliling mulut yang
dapat bergerak
- bagian luar di tutupi kulit
- bagian dalam, diselimuti membran mukosa
- terdapat muskulus Orbikularis oris
- pembuluh darah : arteri Labialis
- saraf : nervus Labialis superior dan inferior
- di atas bibir terdapat alur median ; Filtrum /
philtrum
- batas bibir yang berbeda warna menjadi merah ;
Vermilion border 5
3. Bucca / Pipi
- strukturnya sama dengan bibir
- otot bucca ; muskulus buccinator
- berfungsi sebagai spinter oral yang mendorong
makanan dari vestibulum oris ke dalam mulut sejati
- terdapat glandula buccaler yaitu kelenjar lendir kecil
pada membran mukosa bucca.

6
4. Dentis / Gigi
- terdapat 20 gigi primer / susu, keluar pada usia
6/8 bulan sampai 20/24 bulan

- gigi permanen / sekunder = 32 buah


- dens Molaris / geraham = 2 X 6 buah
- dens premolaris / pre geraham = 2 X 4 buah
- dens caninus / taring = 2 X 2 buah
- dens incisivus / seri = 2 X 4 buah

7
8
9
5. Palatum / langit-langit
- merupakan atap cavitas oris

- dua bagian palatum yaitu:


- Palatum Durum /keras pada 2/3 anterior terdiri dari tulang
- Palatum Molle / langit-langit Lunak pada 1/3 posterior
terdiri jaringan ikat dan otot

- pada bagian akhir posterior → menonjol disebut Uvula

- pada bagian lateral sebelah pharynx terdapat jaringan limphoid yaitu


Tonsila palatina

- saraf sensori palatum : Nervus palatinus pada palatum durum


Nervus palatinus minor pada palatum molle

6. Lingua / Lidah
10
(dibahas tersendiri)
11
7. Glandula Saliva / kelenjar Liur ; terdiri dari
- Glandula Parotidea : yang terbesar
- Glandula Submandibularis
- Gandula sub-lingualis : yang terkecil, paling dalam
didasar mulut / bawah lidah

- Kendali saraf pada sekresi saliva dipicu oleh stimulus

- spikis / pikiran,
- mekanis yaitu keberadaan makanan dan
- kimiawi yaitu jenis makanan

- Stimulus oleh 4 saraf kranial : Nervus V, VII, IX dan12 X


13
14
parotid gland
parotid duct
sublingual gland
submandibular gland

15
- Komposisi saliva / sekresi serosa
- 98% air
- mengandung enzim amilase
- ion natrium, klorida, bikarbonat dan kalium
- sekresi mukus yaitu cairan kental sedikit mengandung
musin / glikoprotein

- Fungsi Saliva:
- melarutkan makanan secara kimia untuk mengecap rasa
- melembabkan dan melumasi makanan agarmudah ditelan
- melembabkan bibir dan lidah
- amilase mengurai zat tepung menjadi polisakarida
- zat pembuang, seperti asam urat dan urea serta berbagai zat
lain seperti obat, virus dan logam, diekskresi di saliva
- sebagai zat antibakteri dan antibodi
16
8. Faring (Pharynx)
* Merupakan organ yang menghubungkan cavitas
oris dengan esofagus.
* Panjang ± 12 cm, mulai batas setinggi basis cranii
sampai setinggi vertebralis cervikalis ke-6 atau
setinggi kartilago cricoid.

Bagian-bagian.
a. Naso faring
- terletak dibelakang cavitas nasi dan di atas palatum
molle.
- terdapat jaringan lympoid yaitu Tonsila pharyngealis
- pada dinding lateral terdapat muara tuba Eustachius17
b. Orofaring
- Terletak di belakang cavitas oris
- Batas atas adalah permukaan palatum molle, dan
batas bawah adalah 1/3 posterior radix lingua
(pangkal lidah) atau setinggi permukaan
anterior epiglotis.
- Pada dinding lateral terdapat Tonsilla Palatina.
- Dari ketiga jaringan limpoid yang ada yaitu Tonsila
Pharyngelis, Tonsilla Palatina dan Tonsila sub-
Lingualis membentuk lingkaran jaringan limpoid
yang disebut cincin Weldeyeri. → berfungsi
untuk mekanisme pertahanan tubuh. 18
c. Laryngofaring
- merupakan bagian inferior dari faring yang
menghubungkan laring dengan faring.
- terletak setinggi tulang hyoid dengan esofagus,
bagian bawah berhubungan dengan laring.

Lapisan mukosa faring


a. Tunika mukosa
- lapisan terdalam lebih kuat dan elastis,
berhubungan longgar dengan tunika muskularis
b. Tunika Muskularis
- lapisan otot berlapis, terdapat muskulus (mm)
Levatores dan Constriktoris pharinx (superior, 19
medius dan inferior)
c. Tunika Fibrosis
- lapisan paling terluar setelah membran mukosa
faring.
- lebih tebal pada tempat melekat pada basis cranii

20
21
9. Esofagus
- adalah saluran / tuba muskular, panjangnya ± 9 – 10 inci (25cm),
diameter 1 inci (2,54 cm)

- berawal dari area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus


esofagus / lubang pada area sekitar vertebra toraks
kesepuluh dan mesuk ke arah lambung

- terdapat spinter di bagian atas dan bagian bawah

- Fungsi : menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui


gerakan peristaltik

- mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk


melumasi dan melindungi esofagus
22
- esofagus tidak memproduksi enzim pencernaan
23
10. Gaster / Lambung
- organ berbentuk huruf J, terletak pada bagian superior kiri
rongga abdomen di bawah diafragma sebelah kiri

- bagian gaster:
- cardiax / jantung lambung ; pertemuan esofagus dengan
gaster
- fundus ; bagian yang menonjol ke sisi kiri atas esofagus
- badan ; bagian yang mendatar di bawah fundus, terdiri
2/3 bagian lambung
- kurvatur kecil : tepi medial gaster yang cekung
- kurvatur besar : tepi lateral yang cembung

- bagian Pilorus : bagian yang menyempit di ujung bawah dan


masuk ke duodenum, terdapat spinter pilorus
24
25
26
Histologi dinding lambung
ada tiga lapisan:
- lapisan mukosa; membentuk lipatan-lipatan / rugae longitudinal
yang menonjol shg memungkinkan peregangan dinding lambung
- lapisan sub mukosa
- muskulus eksterna; lapisan otot longitudinal, sirkuler dan oblik
yang memungkinkan membantu keefektifan pencampuran dan
penghancuran isi lambung

Sekresi Lambung
Jenis kelenjar lambung
- Kelenjar Cardiax / jantung:
- pada regia mulut cardiax, kelenjar ini hanya mensekresi
mukus

27
- Kelenjar Fundus lambung terdiri dari 3 jenis sel:
- Sel Chief / zimogenik → mensekresi pepsinogen sebagai
prekusor enzim pepsin
juga mensekresi lipase dan renin lambung
- Sel Parietal → mensekresi asam klorida (HCl) dan faktor
instrinsik untuk membentuk asam karbonat (H2CO3)
→ ion hidrogen dan ion klorida secara aktif
terpompa ke dalam lambung
- Sel Leher mukosa → pada leher semua kelenjar lambung,
mensekresi mukus setebal 1 mm untuk melindungi
lapisan lambung terhadap keasaman lambung

- Kelenjar Pilorus :
Terdapat pada regia antrum pilorus, mensekresi mukus
dan gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar
dalam proses sekresi lambung
28
29
10. Intestinal / Usus Halus
- merupakan tuba terlilit yang merentang dari spinter pilorus
sampai katup ileosekal
- diameter usus halus ± 2,5 cm, panjangnya 3 sampai 5 m

Bagian-bagian intestinal :
- Duodenum :
- bagian terpendek (25–30 cm), bentuknya tetap seperti C,
- letaknya beberapa cm dari mulut pilorus,
- terdapat duktus / mulut saluran empedu dan pankreas
pada dinding posterior

- Jejenum :
- lanjutan dari duodenum, panjangnya ± 1 sampai 1,5 m
- Ileum :
- panjang 2 – 2,5 m, merentang dan akhirnya masuk ke30
kolon / usus besar
Mikroskopik dinding Intestinal
Ada tiga spesialisasi struktur yang memperluas permukaan
absorptif usus halus samapi kurang lebih 600 kali
- Plicae circulares
- adalah lipatan sirkular membran mukosa yang permanen
dan besar, yang mengitari seluruh lumen / saluran
- Villi
- adalah jutaan tonjolan menyerupai jari, dengan tinggi 0,2
sampai 1 mm, yang memanjang ke lumen dari
permukaan mukosa
- mengandung jaringan kapiler dan pembuluh limfe yang
disebut lakteal
- Mikrovilli
- lipatan menonjol kecil pada membran sel yang muncul
pada tepi yang berhadapan dengan sel epitel
31
32
33
34
11. Kolon (Usus Besar)
- Diameternya lebih besar dari usus halus.
- Pada dinding / lapisan otot eksterna ada pita
longitudinal / memanjang sepanjang kolon yaitu;
Tenia Coli,
- Diantara tenia ini membentuk dinding kolon seperti
kantung / menonjol keluar; disebut Haustra.
- Kantung haustra ini berubah-ubah sesuai dengan
pergerakan kolon (kontraksi lapisan otot polos
sirkuler).
- Tidak ada villi pada mukosa,
- mukosa kolon mensekresi mukus.

35
Bagian - bagian kolon:
- Caecum (sekum); Bagian ujung / bawah kolon
membentuk kantung buntu di bawah muara usus
halus dan usus besar yaitu dibawah katup
ileosekum.

- Katup ileosekum adalah katup antara ilium dengan


sekum.

- Appendix (apendiks): jaringan limfoid yang


mengandung limfosit. Yaitu sistem pertahanan
imun menghasilkan proteksi terhadap sel asing
/abnormal dan membersihkan kerusakan sel /
memperbaiki sel.
36
- Bentuk sebagian besar kolon, tidak bergelung-
gelung seperti usus halus, tetapi terdiri dari
3 bagian yang relatif lurus.
● Bagian lurus mengarah keatas; kolon
asenden.
● Bagian yang mendatar: kolon
transversus.
● Bagian yang menurun: kolon desendens.

- Sigmoid adalah bagian akhir kolon desendens


berbentuk huruf “s”
37
- Rektum pada bagian lurus setelah sigmoid

- Anus setelah rektum sebagai lubang pelepasan

- Dinding anus dilapisi otot-otot spinter, yaitu


bagian luar: spinter eksternum anus,
dan bagian dalam spinter internus anus.

38
39
40
Pankreas :
- memiliki dua fungsi utama: menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin.

- Pankreas terletak pada bagian posterior perut


dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari).

41
Kantung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder)
- adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan.
- Pada manusia, panjang kantung empedu
adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau
gelap - bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu
yang dikandungnya.
- Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus
dua belas jari melalui saluran empedu.
42
Hati
- Istilah medis : hepat- atau hepatik
Dari bhs Yunani untuk hati = hepar.
- Organ ini memainkan peran penting dalam
metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat.
- Hati memproduksi bile, yang penting dalam
pencernaan.
43
44
45
FISIOLOGI
PENCERNAAN MAKANAN

* Fungsi primer saluran pencernaan adalah


menyediakan suplai terus menerus pada tubuh
akan air, elektrolit dan zat gizi.

* Jumlah makanan yang dicernakan oleh seseorang


ditentukan oleh hasrat instrisik untuk makan
yang dinamakan lapar, dan jenis makanan yang
disukai ditentukan oleh selera.
46
Apa itu pencernaan.
• Adalah proses perubahan makanaan dari bentuk kompleks
menjadi bentuk sederhana atau dari bentuk kasar menjadi
halus.
• Tujuan dari pencernaan adalah agar makanan mudah untuk
diserap (absorpsi)
• Hasil pencernaan :
- karbohidrat (polisakarida) menjadi disakarida kemudian
dipecah lagi menjadi monosakarida (glukosa, fruktosa
dan galaktosa)
- protein dipecah menjadi polipeptida kemudian dipecah
lagi menjadi asam amino
- lemak menjadi asam lemak
47
Jenis pencernaan ;
• Pencernaan Fisika : yaitu pencernaan yang merubah
makanan dari bentuk besar menjadi kecil, yang
terjadi hanya bentuk, dilkukan oleh gigi.
• Pencernaan kimiawi : adalah pencernaan makanan
dengan menggunakan enzim, mengubah makanan
menjadi zat baru yang lebih sederhana
♣ Proses pencernaan adalah proses diawali dari
masuknya makanan dalam mulut sampai
pergerakan sepanjang saluran pencernaan dengan
kecepatan yang sesuai agar berlangsung fungsi
pencernaan dan absorpsi.
48
1. Pengunyahan. (Mastikasi ).
♣ Proses mengunyah makanan, dilakukan oleh gigi
menjadi bagian yang halus, kemudian dengan
bantuan saliva dijadikan satu bulatan yang disebut
bolus
♣ Gigi dirancang untuk mengunyah:
- gigi insisivum (anterior) = memotong makanan,
- gigi molar (posterior) menggiling.
♣ Dengan adanya bolus, proses menelan menjadi
lebih mudah
♣ Didalam saliva terdapat enzim ptyalin (enzim 
amilase) yang berfungsi merubah karbohidrat
(amilum) menjadi disakarida (maltose) 49
* Semua otot rahang bekerja untuk mendekatkan gigi
sehingga mempunyai daya giling yang besar ( 55
pon pada insisivum dan 200 pon pada molar ).

* Mastikasi adalah menghancurkan partikel makanan


yang besar dan mencampur makanan dengan
sekresi kelenjar saliva.

* Mastikasi merupakan tindakan volunter dan refleks


ritmik yang ditimbulkan oleh pengaktifan otot-
otot rangka pada rahang, bibir, pipi dan lidah
sebagai respon terhadap tekanan makanan
kejaringan mulut. 50
Tujuan mengunyah adalah:
- Menggiling dan memecahkan makanan untuk
memudahkan proses menelan
- Untuk mencampur makanan dengan saliva.
- Untuk merangsang papil pengecap menimbulkan
sensasi rasa yang menyenangkan, sekaligus
memicu sekresi saliva, lambung, pankreas dan
empedu, sebagai persiapan untuk menyambut
kedatangan makanan.

51
Sekresi saliva:
* Diproduksi oleh 3 kelenjar; kelenjar sublingual,
submandibula dan parotis yang terletak diluar
rongga mulut.
* Saliva terdiri dari 99,5 % H²O dan 0,5 % protein dan
elektrolit, dengan pH = 6,0 – 7, 4 ( asam).
Sekresi protein terdiri dari;
- Sekresi serosa yaitu Ptialin (α- Amilase) → Enzim
untuk pencernaan pati, yaitu memecah
polisakarida menjadi disakarida
- Sekresi mukosa yang mengandung mukus yang
kental dan licin untuk pelumasan. 52
-Saliva juga memiliki efek antibakteri yaitu enzim
lisozim yaitu enzim melisiskan / menghancurkan
bakteri tertentu.
- Saliva berperan penting dalam higiene mulut dengan
membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.
- Saliva membantu kita berbicara dengan
mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita sulit
berbicara apabila mulut kering.
- Rata-rata sekresi saliva 1 – 2 liter / perhari,
kecepatan basal konstan 0,5 ml/permenit dan 5
ml/permenit pada kecepatan maksimal.
- Didalam mulut belum terjadi penyerapan makanan. 53
2. Menelan ( Deglutition ).
* Adalah suatu refleks yang diatur melalui nervus
vagus, dimulai oleh kerja volunter pengumpulan isi
mulut dan oleh lidah didorong ke belakang masuk ke
orofaring.
* Penghambatan pernapasan dan penutupan glotis
adalah bagian dari respon refleks.
* Pada esofagus bagian atas / perbatasan faring ada
spinter faringoesofagus = yaitu pengaturan
makanan masuk ke dalam esofagus dan
memberikan penutup agar udara tidak masuk
selama proses pernapasan. 54
Fase Diglutasi
a. Fase Lingual / oral : bersifat volunter (sadar) sesuai
perintah otak yang dilakukan lidah.
- Makanan dicegah kembali ke mulut selama menelan
oleh posisi lidah menekan palatum durum.

b. Fase Faringeal : bersifat involunter (tidak sadar)


bergerak secara reflek, jika ada gangguan akan
menimbulkan salah jalan/tersedak, pada fase ini terjadi
proses:
- palatum molle menutup nares posterior, agar makanan
tidak masuk hidung.
55
- Uvula terangkat dan berada di bagian belakang
laring, sehingga saluran hidung tertutup dan
makanan tidak masuk hidung.

- arkus palatofaringeal menyempit dibagian tengah,


membentuk segitiga dengan dasar diatas agar
bolus masuk ke faring posterior

- epiglotis menutup, sebagai papan lucur bolus dan


masuk ke esofagus.

56
- selama menelan (kontraksi otot-otot laring)
menyebabkan pita suara merapat erat satu sama
lain, sehingga pintu masuk glotis (bag awal
trakea/laring) tertutup, dan epiglotis menekan
kebelakang, sehingga terjadi penutupan pada
trakea.

c. Fase esofagial : dengan gerakan peristaltik,


mendorong makanan masuk gaster, jika bolus terlalu
besar akan menimbulkan rasa sakit saat manelan

57
- Bolus akan terdorong ke dalam esofagus, dan
masuk ke dalam lambung.
- Selama proses menelan masuknya udara tidak
dapat dihindari ( aerofagia), sebagian udara yang
tertelan akan keluar lagi melalui mulut (
sendawa / regurgitasi), dan ada yang masuk
dalam sal cerna / kolon; sebagian ada yang
diabsorbsi dan sisanya akan berada di kolon dan
keluar sebagai flatus (kentut).
- Volume normal gas/udara dalam kolon ± 200 ml ,
gas ini dapat menyebabkan kram perut, suara-
suara (borborigmi). 58
59
60
61
Oropharynx

To convey food into the esophagus.


Important role in swallowing.

62
63
3. Bolus pada esofagus.
* Sekresi esofagus; mukus bersifat mukoid dan
berfungsi sebagai:
- pelumas untuk pergerakan di esofagus.
-mencegah ekskoriasi / iritasi pada esofagus
bag. atas oleh makanan yang baru masuk.
- pada bag.bawah esofagus, mukus melindungi
dinding esofagus dari asam lambung yang
refluks ke esofagus bawah.
* Akalasia merupakan suatu keadaan dimana
makanan mengumpul pada esofagus dan organ
tersebut melebar. Hal ini disebabkan spinter
bawah esofagus menutup terlalu lama. 64
* Gerakan turunnya makanan pada esofagus sebagian
besar adalah gerakan peristaltik esofagus aktif,
bukan semata-mata karena gaya grafitasi.
* Bila bolus/makanannya berukuran besar makan
terjadi peregangan esofagus yang akan
meningkatkan gelombang peristaltik sekunder
serta meningkatkan sekresi air liur.
4. Proses pada Gaster.
* Bolus /makanan masuk ke dalam lambung, akan
disimpan, dicampur dengan asam, mukus dan pepsin.
* Dan akan disalurkan dengan kecepatan yang sesuai
untuk pencernaan dan penyerapan yang
optimal di duodenum. 65
Proses motilas dilambung ada empat;
a. Pengisian lambung ( gastric filling).
- Saat kosong kapasitas lambung 50 ml, dan terjadi
pengisian saat makanan didorong dari esofagus.
- Kapasitas penuh bisa sampai 1.000 ml. Dinding
lambung melemah tanpa menyebabkan
ketegangan otot.
- Bila terlalu meregang akan menimbulkan kontraksi
pada otot polos yang menimbulkan rasa tidak
nyaman.
66
b. Penyimpanan (gastric storage).
- Otot polos lambung mengalami kontraksi secara
otonom dan berirama, ini menghasilkan gerakan
lambat yang mengumpulkan makanan kebag.
bawah lambung menuju spinter pilorus dengan
kecepatan 3 gelombang / menit.

- Gerakan ini lemah sehingga makanan akan


tersimpan/ diam, secara perlahan makanan akan
turun sampai ke antrum lambung, disini terjadi
pencampuran.
67
c. Pencampuran (gastric mixing).
- Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan
penyebab makanan bercampur dengan sekresi
lambung dan menghasilkan kismus.
- Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong
kismus ke pilorus, oleh spinter kismus belum
dapat keluar, tetapi air dapat keluar dari celah
spinter.
- Setelah terbentuk kismus cukup banyak, maka
peristaltik akan meningkat dan spinter pilorus
akan membuka.
68
d. Pengosongan (gastric emptying).
- Kontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan
pencampuran, juga menghasilkan gaya pendorong
untuk mengosongkan lambung.

- Jumlah kismus dan derajad keenceran (fludity) dapat

meningkatkan kecepatan pengosongan.

69
Sekresi gaster
a. Asam hidroklorida/ HCL
- Kelenjar lambung mensekresi ± 3000 ml getah
lambung per hari.
- pH = mendekati 0, 8 Ini sangat asam.
- Sebenarnya HCL tidak mencerna makanan apapun
tetapi mutlak diperlukan ber fungsi membantu
dalam proses pencernaan
yaitu:HCL mengkatifkan prekusor enzim pepsinogen
menjadi enzim aktif pepsin, dan membentuk
lingkungan asam yang optimal untuk aktivitas pepsin.
70
- Membantu penguraian makanan berukuran besar
menjadi partikel kecil.
-Bersama dengan lisozim air liur yang masuk
kelambung , mematikan mikroorganisme yang
masuk.
b. Sekresi pepsinogen:
- disekresi oleh sel chief/parietal pada mukosa
lambung.
- Mengandung granula zimogen.
- Enzim pepsin yang aktif akan memecahkan /
mencerna protein: memecah ikatan asam amino
menjadi rantai peptida.
- Enzim ini bekerja paling efektif dilingkungan asam71
(ph optimal 2)
c. Sekresi mukus.
- Sel epitel permukaan dan sel leher mukosa
memproduksi mukus.
- Mukus berfungsi sebagai protektif / sawar,
mengatasi beberapa bentuk cedera terhadap
mukosa lambung;
- dari cedera mekanis ; oleh gesekan
makanan.
- Melindungi dinding dari pencernaan
sendiri karena pepsin menempel pada
dinding lambung.
- Menetralisir keasaman lambung. 72
• Faktor sekresi getah lambung :
- Adanya makanan dalam mulut dan lambung
- Fantasi makanan
- Emosi / stress
- Hipoglikemi
- Protein, alkohol, kafein, obat-obatan (antalgin,
mefenamat)

73
5. Proses pada Usus halus.
- Adalah tempat sebagian besar berlangsungnya
pencernaan dan penyerapan.
- Usus halus adalah saluran dengan panjang ± 5 m
dengan diameter kecil 2,5 cm, dalam keadaan
bergelung di dalam rongga abdomen dan
terentang dari lambung sampai usus besar.
- Kontraksi segmental yaitu metode motilitas utama
usus halus mencampur dan secara perlahan
mendorong kismus.

74
- Segmentasi terdiri dari kontraksi berbentuk cincin
yang berosilasi yaitu cincin berkontraksi pada
bagian yang ada kismusnya dan pada bagian
yang kosong relaksasi, sehinga terjadi
pencampuran sekaligus gerakan mendorong.

- Segmentasi di duodenum 12 kali permenit


sedangkan di ileum 9 kali permetit, ini menyebabkan
gerakan maju mundur dari kismus dan lambat,
sehingga akan optimal pencampuran dan
penyerapan.
75
Sekmentasi /
gerakan

76
77
Gerakan peristaltik

Gerakan segmentasi

78
- Sekresi usus halus tidak mengandung satupun enzim
pencernaan, tetapi kelenjar usus menghasilkan
mukus yang berfungsi sebagai lubrikasi/ pelicin.
- Pencernaan di lumen usus halus dilakukan oleh
enzim-enzim pankreas.
- Pencernaan lemak ditingkatkan oleh sekresi
empedu
- Lemak direduksi oleh enzim pakreas menjadi
monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat
diserap.
- Pencernaan lemak selesai diusus halus.
79
- Tetapi pencernaan protein dan karbohidrat akan
dilanjutkan sampai di usus besar.
- Sebagain besar penyerapan terjadi di duodenum
dan jejenum, di ileum hanya sebagain kecil.
- glukosa dan asam amino di absorpsi oleh usus halus
dengan cara diffusi masuk darah melalui vena
porta menuju hati, di hati semua manosakarida
diubah menjadi glukosa baru dieredarkan
keseluruh sel melalui darah.
- asam lemak, sebagi kilomikron diabsorpsi oleh
lakteal sentralis (dalam villi usus) kemudian lewat
aliran limfe dimasukkan ke dalam aliran darah.80
• Macam enzim usus halus:
- peptidase berfungsi merubah polipeptidase menjadi
asam amino
- maltase berfungsi merubah maltosa menjadi 2
glukosa
- sukrase berfungsi merubah sukrose menjadi glukosa
+ fruktosa
- laktase berfungsi merubah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa
- lipase berfungsi merubah lemak menjadi asam
lemak + gliserol
81
• Getah pankreas : mengandung enzim
- Tripsin berfungsi merubah protein menjadi
polipeptide
- Amilase pankreas, berfungsi merubah amilum
menjadi maltose dan dekstrin
- Lipase pankreas berfungsi merubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol
• Getah empedu : mengandung garam empedu yang
berfungsi mengemulsi lemak (sebagai deterjen)
yang bertujuan agar lemak dapat bercampur
dengan air (enzim) sehingga lemak dapat dicerna
enzim.
82
• Jika ductus choleducus buntu maka garam empedu
tidfak dapat masuk ke duodenum, yang
mengakibatkan lemak tidak dapat dicerna oleh
enzim, sehingga lemak terbuang bercampur
bersama feses, yang menyebabkan fese berwarna
putih seperti dempul

• Absorpsi vitamin A,D,E,K juga perlu bantuan garam


empedu, tidak ada garam empedu akan
menyebabkan defisiensi vitamin A,D,E,K.

83
84
6. Proses pada Kolon.
- Berfungsi sebagai organ penyimpanan dan
pengeringan.
* mengabsorpsi air dan mineral
* merubah sisa makanan menjadi padat (fese)
* jika peristaltik kolon terlalu cepat akan
menyebabkan diare, sedangkan jika peristaltik
kolon terlalu lambat akan menyebabkan konstipasi.

- Gerakan kolon (haustra) secara perlahan mengaduk


isi kolon maju mundur
85
- Sementara gerakan massa mendorong isi kolon ke
depan, karena gerakan lambat, maka bakteri
memiliki waktu untuk tumbuh dan menumpuk
di usus besar.
- Setelah terjadi penumpukan dan cukup untuk
menimbulkan motilitas usus yaitu terjadi kontraksi
simultan segmen-segmen besar di kolon asenden
dan tranversum,
- Sehingga dalam beberapa detik feses terdorong
sepertiga sampai tiga perempat dari panjang
kolon (mass movement/ gerakan massa),
- Pada bagian distal kolon disini feses disimpan
sampai ada rangsangan defekasi. 86
87
- Larutan mukus alkalis (HCO₃) yang fungsinya adalah
- menetralkan asam iritasi yang dihasilkan oleh
permentasi lokal bakteri
- dan untuk melindungi mukosa usus besar dari
cedera kimia dan mekanis.
- Menghasilkan mukus sebagai pelumas untuk
memudahkan feses lewat.
- Tidak ada sekresi enzim percernaan di dalam kolon
karena pencernaan telah selesai sebelum kismus
mencapai kolon
88
Refleks defekasi:
- Stimulus dari lambung ke kolon oleh saraf otonom
ekstrinsik yaitu reflek yang terlihat jelas pada
pagi hari setelah makanan pertama masuk, yang
sering diikuti dengan keinginan defekasi.
- Reflek karena adanya dorongan oleh makanan yang
baru masuk ke saluran cerna, yang memicu
reflek pemindahan isi yang sudah ada ke bagian
distal, memberi jalan pada makanan yang baru
masuk.
Terdiri dari:
a. Refleks gastroileum: memindahkan sisa isi usus
halus ke kolon. 89
b. Refleks gastrokolon: mendorong isi kolon ke dalam
rektum terjadi peregangan rektum dan merangsang

reseptor regang di dinding rektum yang memicu


refleks defekasi.

c. Refleks defekasi: dinding dalam otot polos rektum /

spinter internum anus melemas, terjadi kontraksi


kuat pada sigmoid ⇛ ini menimbulkan stimulus
adanya keinginan B A B.

90
* Bila spinter eksternum anus (yang terdiri dari otot
rangka), dibawah kontrol kesadaran juga melemas
maka akan terjadi pengeluaran feses.

* Konstipasi dapat terjadi bila feses terlalu kering, ini


diakibatkan jumlah air yang diserap makin banyak.

* Feses dikeluarkan oleh reflek defekasi, yaitu saat


terjadi peregangan rektum yang kemudian
merangsang reseptor regang di dinding rektum dan
memicu reflek spinter anus internus.
91
• Fisiologi Diare
- Diare terjadi jika peristaltik kolon terlalu cepat yang
menyebabkan fese cair sehingga menimbulkan diare
- Peristaltik kolon meningkat jika terjadi rangsangan pada
kolon
- Faktor perangsang peristaltik kolon; kuman, toksin, zat
kimia/makanan, psikologis
• Fisiologi Kontipasi
- Terjadi jika peristaltik kolon lambat yang menyebabkan
absorpsi terlalu lama menyebabkan feses padat sehingga
menimbulkan kontipasi.
- Faktor penghambat peristaltik kolon ; disengaja/menahan
defekasi, psikis, anestesi.
92
93
94
TERIMA KASIH

95
Pengaturan Suhu Tubuh
Manusia berada pada lingkungan yang suhunya
lebih rendah dari pada suhu tubuh, sehingga harus
terus menerus menghasilkan panas secara internal
untuk mempertahankan suhu tubuhnya.

 Pembentukan panas akhirnya bergantung pada


oksidasi bahan bakar metabolisme makanan.

 Karena fungsi sel peka terhadap fluktuasi suhu


internal, manusia secara homeostasis mempertahan
kan suhu tubuh pada tingkat yang optimal bagi
kelangsungan metabolisme sel yang stabil. 96
 Bahkan peningkatan suhu tubuh sedikit saja
sudah dapat menimbulkan gangguan fungsi
saraf.

 Sebagaian orang akan mengalami kejang


apabila suhu tubuh internal mencapai 41º C.

 Tetapi; sebagian besar jaringan tubuh dapat


menahan pendinginan, karena terjadi penurunan
metabolisme dan menggunaan O₂.
97
 Kita telah mengenal suhu normal tubuh
manusia 37º C , namun sebenarnya tidak ada
suhu tubuh “normal”, karena suhu tubuh
bervariasi dari organ ke organ.

 Suhu oral dan rektum, karena mudah untuk


pengukuran, maka suhu tersebut sering
dikatakan sebagai suhu tubuh, walaupun suhu
yang didapat dari kedua tempat terdapat
perbedaan, suhu rektum rata-rata lebih tinggi
sekitar 0,6 º C (1ºF). 98
 
Asal Panas Pada Tubuh Manusia
♠ Tubuh manusia merupakan organ yang mampu
menghasilkan panas secara mandiri dan tidak
tergantung pada suhu lingkungan.
♠ Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang
memungkinkan tubuh menghasilkan,
mendistribusikan, dan mempertahankan suhu
tubuh dalam keadaan konstan.
♠ Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya
merupakan produk tambahan proses metabolisme
yang utama.
99
 Berdasarkan termoregulatorik: suhu tubuh
ada dua sumber, yaitu

¤ Suhu tubuh inti di tengah (central core):


suhu di bagian dalam misalnya organ-
organ dalam abdomen, thorak, sistem saraf
pusat, serta otot rangka umumnya relatif
konstan.
 
 
100
¤ Suhu inti internal, yang dianggap sebagai
suhu tubuh . Kulit dan jaringan subkutis
membentuk lapisan di sebelah luar, suhu
kulit secara sengaja diubah-ubah sebagai
tindakan kontrol untuk membantu
mempertahankan agar suhu di tengah tetap
konstan.
 
101
Pemasukan dan pengeluaran panas.

Pengeluaran
Produksi panas
panas
internal

Suhu inti
Kandungan panas
tubuh total

Pemasukan Lingkungan eksternal


panas
102
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat
yaitu :
a. Vasodilatasi
¤ Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir
dilakukan pada semua area tubuh.
¤ Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari
pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang
menyebabkan vasodilatasi yang kuat pada kulit,
yang memungkinkan percepatan pemindahan
panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali
lipat lebih banyak. 103
b. Berkeringat
¤ Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai
efek, suhu yang melewati batas kritis, yaitu
37°C.
¤ Pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan
pengeluaran panas melalui evaporasi.
¤ Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan
menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup
banyak sehingga mampu membuang panas tubuh
yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali
lebih besar.
104
¤ Terjadi stimulus pada area preoptik anterior
hipotalamus dan dihantarkan melalui jaras saraf
simpatis ke seluruh kulit tubuh dan merangsang
saraf kolinergic kelenjar keringat untuk
memproduksi keringat.

¤ Pengeluarkan keringat juga karena rangsangan dari


epinefrin dan norefineprin.

105
c. Penurunan pembentukan panas
¤ Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti
termogenesis kimia dan menggigil dihambat
dengan kuat.

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun,


yaitu :

a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh


¤ Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada
pusat simpatis hipotalamus posterior.
106
b. Piloereksi
¤ Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor
pili yang melekat pada folikel rambut berdiri.
¤ Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi
pada binatang tingkat rendah, berdirinya bulu
ini akan berfungsi sebagai isolator panas
terhadap lingkungan.

c. Peningkatan pembentukan panas


¤ Pembentukan panas oleh sistem metabolisme
meningkat melalui mekanisme menggigil,
pembentukan panas akibat rangsangan simpatis,
serta peningkatan sekresi tiroksin. 107
Keseimbangan suhu.
 Pemasukan panas terjadi melalui
penambahan panas dari lingkungan eksternal
dan produksi panas internal.

 Pengeluaran energi tubuh akhirnya muncul


panas.Panas ini untuk mempertahankan panas
inti.
 Panas yang dihasilkan lebih banyak dari
pada panas yang diperlukan, sehingga
kelebihan panas harus dieliminasi dari tubuh.
108
 Pengeluaran panas terjadi melalui
pengurangan panas dari permukaan tubuh yang
terpajan dengan lingkungan eksterna

 Pengaturan keseimbangan ini dilakukan oleh


faktor perubahan produksi panas metabolik dan
perubahan suhu eksternal, maka terjadi
penyesuaian kompensatorik dalam mekanisme
penambahan dan pengurangan panas.
109
 Keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran panas sering terganggu oleh:

¤ Perubahan produksi panas internal untuk


tujuan yang tidak berkaitan dengan
pengaturan panas tubuh; misal olah raga
yang dapat meningkatkan panas.
¤ Perubahan suhu lingkungan eksternal yang
mempengaruhi tingkat penambahan atau
pengurangan panas antara tubuh dengan
lingkungan. 110
 Untuk mencegah malfungsi sel yang serius,
suhu inti harus dipertahankan konstan sekitar 37
– 37,8 º C secara terus menerus
menyeimbangkan penambahan dan pengurangan
panas.
 
 Walaupun suhu lingkungan dan produksi
panas internal berubah-ubah, dikontrol oleh
termoregulator : hipotalamus.

111
Pertukaran panas antara tubuh dan
lingkungan berlangsung melalui:
 
1. Konduksi:
¤ Adalah perpindahan panas antara benda-
benda yang berbeda suhunya yang
berkontak langsung satu sama lain.

¤ Panas dipindahkan melalui gerakan energi


termal dari molekul ke molekul di
dekatnya. 112
¤ Kecepatan perpindahan panas bergantung
pada perbedaan suhu , dan konduktivitas
termal bahan-bahan yang terlibat (yaitu
seberapa mudah panas dikonduksikan oleh
molekul bahan tsb).
2. Konveksi:
¤ Perpindahan energi panas melalui arus udara
(atau air).
¤ Ketika tubuh kehilangan panas melalui
konduksi ke udara sekeliling yang lebih
dingin, udara yang berkontak langsung dengan
tubuh akan menjadi lebih hangat. 113
¤ Karena udara hangat lebih ringan (kurang
padat) dibandingkan dengan udara dingin.

¤ Udara yang sudah dihangatkan tersebut


bergerak ke atas sementara udara yang
lebih dingin bergerak ke kulit untuk
menggantikan udara panas yang sudah
pindah.
¤ Proses ini terjadi berulang-ulang, yang
dikenal sebagai arus konveksi, membantu
membawa panas menjauhi tubuh. 114
3. Radiasi:
Adalah: perpindahan energi panas dari benda
yang lebih panas ke yang lebih dingin dalam
bentuk gelombang elektromagnetik
(gelombang panas), yang berjalan melalui
ruang.
4. Evaporasi:
Perpindahan panas saat terjadi udara menguap
dari permukaan kulit, panas yang diperlukan
untuk mengubah air dari keadaan cair menjadi
gas diserap dari kulit, sehingga tubuh menjadi
lebih dingin.  115
Pengaturan panas oleh Hipotalamus
Hipotalamus diberitahu mengenai suhu kulit oleh
termoreseptor perifer dan mengenai suhu inti oleh
termoreseptor sentral.
 
Cara utama penambahan dan pengurangan panas
adalah: →
Penambahan panas oleh produksi panas oleh
aktivitas metabolik, yang paling berperan adalah
kontraksi otot rangka.
Pengurangan panas terjadi melalui proses berkeringat
dan dengan mengontrol sebesar mungkin
gradien suhu antara kulit dan lingkungan di sekitar.
116
Perubahan panas oleh pengaturan kaliber pembuluh
darah kulit:
Vasokoktriksi pembuluh kulit mengurangi aliran
darah hangat ke kulit, sehingga suhu kulit turun.

Lapisan kulit dingin antara inti tubuh dan


lingkungan meningkatkan sawar insulatif antara inti
dan lingkungan eksternal

Sebaliknya vasodilatasi kulit mengalirkan darah


hangat ke kulit, sehingga suhu kulit mendekati inti,
dengan demikian kapasitas insulatif kulit pun
berkurang. 117
Setelah terpajan ke lingkungan dingin, suhu inti
akan turun akibat peningkatan
pengeluaran panas karena gradien suhu kulit-ke-
udara lebih besar dari pada normal.
 
Hipotalamus berespon untuk mengurangi
pengeluaran panas dengan menimbulkan
vasokontriksi kulit, sekaligus meningkatkan
produksi panas dengan menggigil.
118
Sebaliknya: sebagai respon terhadap
peningkatan panas (akibat produksi panas
internal yang berlebihan sewaktu olahraga),
hipotamus memicu mekanisme pengeluaran
panas, dengan vasodilatasi kulit dan
berkeringat, dan mengurangi produksi panas
dengan mengurangi tonos otot.

119
Penyesuaian terkoordinasi sebagai respon:
a. Terhadap pajanan/paparan dingin;
Sebagai respon terhadap pajanan dingin
dikoordinasikan oleh hipotalamus posterior.

- Peningkatan produksi panas: peningkatan


tonus otot/ olahraga, dan menggigil.
- Penurunan pengeluran panas: vasokonstriksi
kulit, perubahan postural untuk
mengurangi luas permukaan kulit dengan
meringkuk, memakai baju hangat. 120
a. Terhadap pajanan/paparan panas;
Sebagai respon terhadap pajanan panas
dikoordinasikan oleh hipotalamus anterior.
- Penurunan produksi panas: penurunan tonus
otot.
- Peningkatan pengeluaran panas: vasodilatasi
kulit, berkeringat.

121
Homeostasis.
Karena energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan,
- maka dalam hal keseimbangan energi
total dan
- keseimbangan energi panas tubuh

Masukan harus setara dengan keluaran masing-


masing agar berat badan dan suhu tubuh tetap
konstan.
122
Apabila;
- Masukan energi melebihi keluaran: →
Kelebihan energi akan disimpan tubuh dan
berat badan meningkat.

- Keluaran energi melebihi masukan: →


energi akan dikeluarkan, sehingga suhu
dan berat badan menurun.

123
Deviasi suhu tubuh di luar rentang normal:

¤ Suhu yang terlalu tinggi: akan menyebabkan


denaturasi protein.

¤ Suhu yang terlalu dingin terjadi perlambatan


metabolisme.

Keduanya ini akan menyebabkan kematian.

124
TERIMA KASIH

125

Anda mungkin juga menyukai