SISTEM PENCERNAAN
1
2
3
• Sistim pencernaan terdiri dari saluran pencernaan / alimentar
yaitu tuba muskulur panjang yang merentang dari mulut
sampai anus, dan organ-organ aksesoris seperti gigi, lidah,
kelenjar ludah, hati, kandung empedu dan pankreas
* Saluran yang dibawah area diafragma disebut saluran
gastrointestinal (GI)
6
4. Dentis / Gigi
- terdapat 20 gigi primer / susu, keluar pada usia
6/8 bulan sampai 20/24 bulan
7
8
9
5. Palatum / langit-langit
- merupakan atap cavitas oris
6. Lingua / Lidah
10
(dibahas tersendiri)
11
7. Glandula Saliva / kelenjar Liur ; terdiri dari
- Glandula Parotidea : yang terbesar
- Glandula Submandibularis
- Gandula sub-lingualis : yang terkecil, paling dalam
didasar mulut / bawah lidah
- spikis / pikiran,
- mekanis yaitu keberadaan makanan dan
- kimiawi yaitu jenis makanan
15
- Komposisi saliva / sekresi serosa
- 98% air
- mengandung enzim amilase
- ion natrium, klorida, bikarbonat dan kalium
- sekresi mukus yaitu cairan kental sedikit mengandung
musin / glikoprotein
- Fungsi Saliva:
- melarutkan makanan secara kimia untuk mengecap rasa
- melembabkan dan melumasi makanan agarmudah ditelan
- melembabkan bibir dan lidah
- amilase mengurai zat tepung menjadi polisakarida
- zat pembuang, seperti asam urat dan urea serta berbagai zat
lain seperti obat, virus dan logam, diekskresi di saliva
- sebagai zat antibakteri dan antibodi
16
8. Faring (Pharynx)
* Merupakan organ yang menghubungkan cavitas
oris dengan esofagus.
* Panjang ± 12 cm, mulai batas setinggi basis cranii
sampai setinggi vertebralis cervikalis ke-6 atau
setinggi kartilago cricoid.
Bagian-bagian.
a. Naso faring
- terletak dibelakang cavitas nasi dan di atas palatum
molle.
- terdapat jaringan lympoid yaitu Tonsila pharyngealis
- pada dinding lateral terdapat muara tuba Eustachius17
b. Orofaring
- Terletak di belakang cavitas oris
- Batas atas adalah permukaan palatum molle, dan
batas bawah adalah 1/3 posterior radix lingua
(pangkal lidah) atau setinggi permukaan
anterior epiglotis.
- Pada dinding lateral terdapat Tonsilla Palatina.
- Dari ketiga jaringan limpoid yang ada yaitu Tonsila
Pharyngelis, Tonsilla Palatina dan Tonsila sub-
Lingualis membentuk lingkaran jaringan limpoid
yang disebut cincin Weldeyeri. → berfungsi
untuk mekanisme pertahanan tubuh. 18
c. Laryngofaring
- merupakan bagian inferior dari faring yang
menghubungkan laring dengan faring.
- terletak setinggi tulang hyoid dengan esofagus,
bagian bawah berhubungan dengan laring.
20
21
9. Esofagus
- adalah saluran / tuba muskular, panjangnya ± 9 – 10 inci (25cm),
diameter 1 inci (2,54 cm)
- bagian gaster:
- cardiax / jantung lambung ; pertemuan esofagus dengan
gaster
- fundus ; bagian yang menonjol ke sisi kiri atas esofagus
- badan ; bagian yang mendatar di bawah fundus, terdiri
2/3 bagian lambung
- kurvatur kecil : tepi medial gaster yang cekung
- kurvatur besar : tepi lateral yang cembung
Sekresi Lambung
Jenis kelenjar lambung
- Kelenjar Cardiax / jantung:
- pada regia mulut cardiax, kelenjar ini hanya mensekresi
mukus
27
- Kelenjar Fundus lambung terdiri dari 3 jenis sel:
- Sel Chief / zimogenik → mensekresi pepsinogen sebagai
prekusor enzim pepsin
juga mensekresi lipase dan renin lambung
- Sel Parietal → mensekresi asam klorida (HCl) dan faktor
instrinsik untuk membentuk asam karbonat (H2CO3)
→ ion hidrogen dan ion klorida secara aktif
terpompa ke dalam lambung
- Sel Leher mukosa → pada leher semua kelenjar lambung,
mensekresi mukus setebal 1 mm untuk melindungi
lapisan lambung terhadap keasaman lambung
- Kelenjar Pilorus :
Terdapat pada regia antrum pilorus, mensekresi mukus
dan gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar
dalam proses sekresi lambung
28
29
10. Intestinal / Usus Halus
- merupakan tuba terlilit yang merentang dari spinter pilorus
sampai katup ileosekal
- diameter usus halus ± 2,5 cm, panjangnya 3 sampai 5 m
Bagian-bagian intestinal :
- Duodenum :
- bagian terpendek (25–30 cm), bentuknya tetap seperti C,
- letaknya beberapa cm dari mulut pilorus,
- terdapat duktus / mulut saluran empedu dan pankreas
pada dinding posterior
- Jejenum :
- lanjutan dari duodenum, panjangnya ± 1 sampai 1,5 m
- Ileum :
- panjang 2 – 2,5 m, merentang dan akhirnya masuk ke30
kolon / usus besar
Mikroskopik dinding Intestinal
Ada tiga spesialisasi struktur yang memperluas permukaan
absorptif usus halus samapi kurang lebih 600 kali
- Plicae circulares
- adalah lipatan sirkular membran mukosa yang permanen
dan besar, yang mengitari seluruh lumen / saluran
- Villi
- adalah jutaan tonjolan menyerupai jari, dengan tinggi 0,2
sampai 1 mm, yang memanjang ke lumen dari
permukaan mukosa
- mengandung jaringan kapiler dan pembuluh limfe yang
disebut lakteal
- Mikrovilli
- lipatan menonjol kecil pada membran sel yang muncul
pada tepi yang berhadapan dengan sel epitel
31
32
33
34
11. Kolon (Usus Besar)
- Diameternya lebih besar dari usus halus.
- Pada dinding / lapisan otot eksterna ada pita
longitudinal / memanjang sepanjang kolon yaitu;
Tenia Coli,
- Diantara tenia ini membentuk dinding kolon seperti
kantung / menonjol keluar; disebut Haustra.
- Kantung haustra ini berubah-ubah sesuai dengan
pergerakan kolon (kontraksi lapisan otot polos
sirkuler).
- Tidak ada villi pada mukosa,
- mukosa kolon mensekresi mukus.
35
Bagian - bagian kolon:
- Caecum (sekum); Bagian ujung / bawah kolon
membentuk kantung buntu di bawah muara usus
halus dan usus besar yaitu dibawah katup
ileosekum.
38
39
40
Pankreas :
- memiliki dua fungsi utama: menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin.
41
Kantung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder)
- adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan.
- Pada manusia, panjang kantung empedu
adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau
gelap - bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu
yang dikandungnya.
- Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus
dua belas jari melalui saluran empedu.
42
Hati
- Istilah medis : hepat- atau hepatik
Dari bhs Yunani untuk hati = hepar.
- Organ ini memainkan peran penting dalam
metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat.
- Hati memproduksi bile, yang penting dalam
pencernaan.
43
44
45
FISIOLOGI
PENCERNAAN MAKANAN
51
Sekresi saliva:
* Diproduksi oleh 3 kelenjar; kelenjar sublingual,
submandibula dan parotis yang terletak diluar
rongga mulut.
* Saliva terdiri dari 99,5 % H²O dan 0,5 % protein dan
elektrolit, dengan pH = 6,0 – 7, 4 ( asam).
Sekresi protein terdiri dari;
- Sekresi serosa yaitu Ptialin (α- Amilase) → Enzim
untuk pencernaan pati, yaitu memecah
polisakarida menjadi disakarida
- Sekresi mukosa yang mengandung mukus yang
kental dan licin untuk pelumasan. 52
-Saliva juga memiliki efek antibakteri yaitu enzim
lisozim yaitu enzim melisiskan / menghancurkan
bakteri tertentu.
- Saliva berperan penting dalam higiene mulut dengan
membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.
- Saliva membantu kita berbicara dengan
mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita sulit
berbicara apabila mulut kering.
- Rata-rata sekresi saliva 1 – 2 liter / perhari,
kecepatan basal konstan 0,5 ml/permenit dan 5
ml/permenit pada kecepatan maksimal.
- Didalam mulut belum terjadi penyerapan makanan. 53
2. Menelan ( Deglutition ).
* Adalah suatu refleks yang diatur melalui nervus
vagus, dimulai oleh kerja volunter pengumpulan isi
mulut dan oleh lidah didorong ke belakang masuk ke
orofaring.
* Penghambatan pernapasan dan penutupan glotis
adalah bagian dari respon refleks.
* Pada esofagus bagian atas / perbatasan faring ada
spinter faringoesofagus = yaitu pengaturan
makanan masuk ke dalam esofagus dan
memberikan penutup agar udara tidak masuk
selama proses pernapasan. 54
Fase Diglutasi
a. Fase Lingual / oral : bersifat volunter (sadar) sesuai
perintah otak yang dilakukan lidah.
- Makanan dicegah kembali ke mulut selama menelan
oleh posisi lidah menekan palatum durum.
56
- selama menelan (kontraksi otot-otot laring)
menyebabkan pita suara merapat erat satu sama
lain, sehingga pintu masuk glotis (bag awal
trakea/laring) tertutup, dan epiglotis menekan
kebelakang, sehingga terjadi penutupan pada
trakea.
57
- Bolus akan terdorong ke dalam esofagus, dan
masuk ke dalam lambung.
- Selama proses menelan masuknya udara tidak
dapat dihindari ( aerofagia), sebagian udara yang
tertelan akan keluar lagi melalui mulut (
sendawa / regurgitasi), dan ada yang masuk
dalam sal cerna / kolon; sebagian ada yang
diabsorbsi dan sisanya akan berada di kolon dan
keluar sebagai flatus (kentut).
- Volume normal gas/udara dalam kolon ± 200 ml ,
gas ini dapat menyebabkan kram perut, suara-
suara (borborigmi). 58
59
60
61
Oropharynx
62
63
3. Bolus pada esofagus.
* Sekresi esofagus; mukus bersifat mukoid dan
berfungsi sebagai:
- pelumas untuk pergerakan di esofagus.
-mencegah ekskoriasi / iritasi pada esofagus
bag. atas oleh makanan yang baru masuk.
- pada bag.bawah esofagus, mukus melindungi
dinding esofagus dari asam lambung yang
refluks ke esofagus bawah.
* Akalasia merupakan suatu keadaan dimana
makanan mengumpul pada esofagus dan organ
tersebut melebar. Hal ini disebabkan spinter
bawah esofagus menutup terlalu lama. 64
* Gerakan turunnya makanan pada esofagus sebagian
besar adalah gerakan peristaltik esofagus aktif,
bukan semata-mata karena gaya grafitasi.
* Bila bolus/makanannya berukuran besar makan
terjadi peregangan esofagus yang akan
meningkatkan gelombang peristaltik sekunder
serta meningkatkan sekresi air liur.
4. Proses pada Gaster.
* Bolus /makanan masuk ke dalam lambung, akan
disimpan, dicampur dengan asam, mukus dan pepsin.
* Dan akan disalurkan dengan kecepatan yang sesuai
untuk pencernaan dan penyerapan yang
optimal di duodenum. 65
Proses motilas dilambung ada empat;
a. Pengisian lambung ( gastric filling).
- Saat kosong kapasitas lambung 50 ml, dan terjadi
pengisian saat makanan didorong dari esofagus.
- Kapasitas penuh bisa sampai 1.000 ml. Dinding
lambung melemah tanpa menyebabkan
ketegangan otot.
- Bila terlalu meregang akan menimbulkan kontraksi
pada otot polos yang menimbulkan rasa tidak
nyaman.
66
b. Penyimpanan (gastric storage).
- Otot polos lambung mengalami kontraksi secara
otonom dan berirama, ini menghasilkan gerakan
lambat yang mengumpulkan makanan kebag.
bawah lambung menuju spinter pilorus dengan
kecepatan 3 gelombang / menit.
69
Sekresi gaster
a. Asam hidroklorida/ HCL
- Kelenjar lambung mensekresi ± 3000 ml getah
lambung per hari.
- pH = mendekati 0, 8 Ini sangat asam.
- Sebenarnya HCL tidak mencerna makanan apapun
tetapi mutlak diperlukan ber fungsi membantu
dalam proses pencernaan
yaitu:HCL mengkatifkan prekusor enzim pepsinogen
menjadi enzim aktif pepsin, dan membentuk
lingkungan asam yang optimal untuk aktivitas pepsin.
70
- Membantu penguraian makanan berukuran besar
menjadi partikel kecil.
-Bersama dengan lisozim air liur yang masuk
kelambung , mematikan mikroorganisme yang
masuk.
b. Sekresi pepsinogen:
- disekresi oleh sel chief/parietal pada mukosa
lambung.
- Mengandung granula zimogen.
- Enzim pepsin yang aktif akan memecahkan /
mencerna protein: memecah ikatan asam amino
menjadi rantai peptida.
- Enzim ini bekerja paling efektif dilingkungan asam71
(ph optimal 2)
c. Sekresi mukus.
- Sel epitel permukaan dan sel leher mukosa
memproduksi mukus.
- Mukus berfungsi sebagai protektif / sawar,
mengatasi beberapa bentuk cedera terhadap
mukosa lambung;
- dari cedera mekanis ; oleh gesekan
makanan.
- Melindungi dinding dari pencernaan
sendiri karena pepsin menempel pada
dinding lambung.
- Menetralisir keasaman lambung. 72
• Faktor sekresi getah lambung :
- Adanya makanan dalam mulut dan lambung
- Fantasi makanan
- Emosi / stress
- Hipoglikemi
- Protein, alkohol, kafein, obat-obatan (antalgin,
mefenamat)
73
5. Proses pada Usus halus.
- Adalah tempat sebagian besar berlangsungnya
pencernaan dan penyerapan.
- Usus halus adalah saluran dengan panjang ± 5 m
dengan diameter kecil 2,5 cm, dalam keadaan
bergelung di dalam rongga abdomen dan
terentang dari lambung sampai usus besar.
- Kontraksi segmental yaitu metode motilitas utama
usus halus mencampur dan secara perlahan
mendorong kismus.
74
- Segmentasi terdiri dari kontraksi berbentuk cincin
yang berosilasi yaitu cincin berkontraksi pada
bagian yang ada kismusnya dan pada bagian
yang kosong relaksasi, sehinga terjadi
pencampuran sekaligus gerakan mendorong.
76
77
Gerakan peristaltik
Gerakan segmentasi
78
- Sekresi usus halus tidak mengandung satupun enzim
pencernaan, tetapi kelenjar usus menghasilkan
mukus yang berfungsi sebagai lubrikasi/ pelicin.
- Pencernaan di lumen usus halus dilakukan oleh
enzim-enzim pankreas.
- Pencernaan lemak ditingkatkan oleh sekresi
empedu
- Lemak direduksi oleh enzim pakreas menjadi
monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat
diserap.
- Pencernaan lemak selesai diusus halus.
79
- Tetapi pencernaan protein dan karbohidrat akan
dilanjutkan sampai di usus besar.
- Sebagain besar penyerapan terjadi di duodenum
dan jejenum, di ileum hanya sebagain kecil.
- glukosa dan asam amino di absorpsi oleh usus halus
dengan cara diffusi masuk darah melalui vena
porta menuju hati, di hati semua manosakarida
diubah menjadi glukosa baru dieredarkan
keseluruh sel melalui darah.
- asam lemak, sebagi kilomikron diabsorpsi oleh
lakteal sentralis (dalam villi usus) kemudian lewat
aliran limfe dimasukkan ke dalam aliran darah.80
• Macam enzim usus halus:
- peptidase berfungsi merubah polipeptidase menjadi
asam amino
- maltase berfungsi merubah maltosa menjadi 2
glukosa
- sukrase berfungsi merubah sukrose menjadi glukosa
+ fruktosa
- laktase berfungsi merubah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa
- lipase berfungsi merubah lemak menjadi asam
lemak + gliserol
81
• Getah pankreas : mengandung enzim
- Tripsin berfungsi merubah protein menjadi
polipeptide
- Amilase pankreas, berfungsi merubah amilum
menjadi maltose dan dekstrin
- Lipase pankreas berfungsi merubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol
• Getah empedu : mengandung garam empedu yang
berfungsi mengemulsi lemak (sebagai deterjen)
yang bertujuan agar lemak dapat bercampur
dengan air (enzim) sehingga lemak dapat dicerna
enzim.
82
• Jika ductus choleducus buntu maka garam empedu
tidfak dapat masuk ke duodenum, yang
mengakibatkan lemak tidak dapat dicerna oleh
enzim, sehingga lemak terbuang bercampur
bersama feses, yang menyebabkan fese berwarna
putih seperti dempul
83
84
6. Proses pada Kolon.
- Berfungsi sebagai organ penyimpanan dan
pengeringan.
* mengabsorpsi air dan mineral
* merubah sisa makanan menjadi padat (fese)
* jika peristaltik kolon terlalu cepat akan
menyebabkan diare, sedangkan jika peristaltik
kolon terlalu lambat akan menyebabkan konstipasi.
90
* Bila spinter eksternum anus (yang terdiri dari otot
rangka), dibawah kontrol kesadaran juga melemas
maka akan terjadi pengeluaran feses.
95
Pengaturan Suhu Tubuh
Manusia berada pada lingkungan yang suhunya
lebih rendah dari pada suhu tubuh, sehingga harus
terus menerus menghasilkan panas secara internal
untuk mempertahankan suhu tubuhnya.
Pengeluaran
Produksi panas
panas
internal
Suhu inti
Kandungan panas
tubuh total
105
c. Penurunan pembentukan panas
¤ Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti
termogenesis kimia dan menggigil dihambat
dengan kuat.
111
Pertukaran panas antara tubuh dan
lingkungan berlangsung melalui:
1. Konduksi:
¤ Adalah perpindahan panas antara benda-
benda yang berbeda suhunya yang
berkontak langsung satu sama lain.
119
Penyesuaian terkoordinasi sebagai respon:
a. Terhadap pajanan/paparan dingin;
Sebagai respon terhadap pajanan dingin
dikoordinasikan oleh hipotalamus posterior.
121
Homeostasis.
Karena energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan,
- maka dalam hal keseimbangan energi
total dan
- keseimbangan energi panas tubuh
123
Deviasi suhu tubuh di luar rentang normal:
124
TERIMA KASIH
125