Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

MINGGU KE-V

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KELUARGA


BERENCANA PASCA PERSALINAN PADA NY. M
UMUR 26 TAHUN DENGAN CALON AKSEPTOR KB
DI PMB TRI WILAIDA
TAHUN 2024

OLEH:
NETTA PAMELA DEWI
NIM P0 1740523071

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

“ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KELUARGA BERENCANA PASCA


PERSALINAN PADA NY. M
UMUR 26 TAHUN DENGAN CALON AKSEPTOR KB
DI PMB TRI WILAIDA”
TAHUN 2024”

Disusun Oleh:
Netta Pamela Dewi
P0 1740523071

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Yenni Puspita,SKM.,MPH Tri Wilaida, SST


NIP. 198201142005022002 NIP. 197705182006042013

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST,M.Keb


NIP.198012102002122002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan rahmat dan berkatNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan

kasus ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik

Asuhan Kebidanan Holistik pada keluarga berencana pasca persalinan. Laporan

ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Eliana, SKM, MPH selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu

2. Ibu Yuniarti, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Bengkulu

3. Ibu Diah Eka Nugraheni, SST, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan

Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

4. Ibu Yenni Puspita, SKM.,MPH, selaku pembimbing Akademik

5. Ibu Tri Wilaida, SST selaku Pembimbing Lahan

Penulis menyadari bahwa laporan komprehensif ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan komprehensif ini.

Penulis berharap semoga laporan Pendahuluan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Curup, Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI DAN KASUS ................................................. 6
A. Konsep Teori KB Pasca Persalinan ..................................................... 6
B. Tinjauan Kasus...................................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 12
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 14
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seluruh isu kesehatan dalam Sustainable Development Goals (SDGs)

diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor 3 (Tiga), yaitu

menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua

orang di segala usia. Terdapat 38 target SDGs di sektor kesehatan yang perlu

diwujudkan. Salah satunya adalah upaya penurunan angka kematian ibu

(AKI) dan angka kematian bayi (AKB), pada tahun 2030 target SDGs

mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000

kelahiran hidup, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat

dicegah serta dengan seluruh negara berusaha menurunkan angka kematian

neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan angka

kematian balita 25 per 1000 (SDGs 2021).

Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah

dilakukannya asuhan yang berkesinambungan atau yang biasa disebut

continuity of care (COC). Continuity Of Care ini dilakukan sejak ibu pada

masa kehamilan, persalinan, nifas sampai ibu menentukan pilihannya untuk

memakai kontrasepsi yang akan digunakan. Tujuan asuhan kebidanan

continuity of care ini yaitu memberikan asuhan berkesinambungan dimulai

dari kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus sehingga dapat mendeteksi

dini adanya komplikasi yang dapat terjadi dan juga dapat mencegah

1
2

kemungkinan komplikasi yang akan terjadi dengan segera (Yuliningsih,

2020).

Jumlah kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan program

kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan

4.627 kematian di Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian

ibu pada tahun 2020 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 230 kasus

(Kemenkes RI, 2020).

Berdasarkan data dari profil kesehatan di Provinsi Bengkulu pada

tahun 2020 secara absolut jumlah kematian ibu yaitu sebanyak 32 orang dan

jumlah kematian anak mencapai 212 orang, sedangkan hasil data di Rejang

Lebong provinsi Bengkulu tercatat di tahun 2020 jumlah kematian ibu

sebanyak 2 orang dan jumlah kematian anak mencapai 20 orang (Dinas

Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2020).

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi

salah satu indikatorpenting dari derajat kesehatan masyarakat. Untuk

mencegah atau mengurangi AKI dan AKB tersebut tenaga kesehatan

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas secara COC (Continuity

Of Care) (Shinta, dkk, 2021).

Continuity of Care dalam pelayanan kebidanan merupakan layanan

melalui model pelayanan berkelanjutan pada perempuan sepanjang masa

kehamilan, kelahiran serta masa post partum. Karena semua perempuan

berisiko terjadinya komplikasi selama masa prenatal, natal dan post natal

(Ningsih, 2017).
3

Asuhan kehamilan bertujuan memantau kemajuan kehamilan untuk

memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, kehamilan melibatkan

berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik, serta perubahan

fisiologis. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umunya

menimbulkan ketidaknyamanan seperti sakit atau nyeri pada punggung,

pegal-pegal pada kaki (Pudji, 2018).

Salah satu cara untuk mengatasi Sering Berkemih yakni dengan

Melakukan senam Kagel. Senam kagel bermanfaat untuk mengencangkan

otot pada kandung kemih (Yuliania,E, dkk 2021).

Asuhan persalinan bertujuan untuk memberikan dukungan secara fisik

maupun emosional kepada ibu dan keluarganya selama persalinan (Fitriana

dkk, 2018). Pada masa persalinan sering menimbulkan ketidaknyamanan

seperti rasa nyeri saat persalinan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk

mengurangi rasa nyeri saat persalinan yakni dengan teknik relaksasi dan

massage punggung (Mulia, dkk 2021).

Asuhan BBL bertujuan untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau

tidak, serta identifikasi masalah kesehatan (Mutmainannah dkk, 2017).

Seperti Inisiasi Menyusui Dini dengan skin to skin dan perawatan tali pusat

dengan menggunakan topikal ASI (Simanungkalit, dkk 2019).

Asuhan masa nifas bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan

bayinya, baik fisik maupun psikologis, adapaun gangguan masa nifas salah

satunya yaitu infeksi post partum, infeksi yang terbanyak pada ibu post

partum yaitu infeksi luka perineum. Perawatan luka perineum merupakan


4

salah satu faktor terjadinya infeksi yang akan memperlambat penyembuhan

luka perineum. daun siri yang dijadikan sebagai vulva hygiene baik

digunakan pada ibu yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan

luka perineum (Milah, 2021).

Asuhan neonatus bertujuan untuk memantau keadaan bayi seperti

memberikan asuhan pada bayi baru lahir yakni melakukan perawatan tali

pusat. Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan bertujuan merawat tali

pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi.

Perawatan tali pusat secara tradisional dengan menggunakan ASI

berpengaruh untuk pencegahan infeksi dan lama waktu pelepasan tali pusat

(Simanungkalit, dkk 2019).

Asuha keluarga berencana pasca salin bertujuan Menurunkan missed

opportunity pelayanan KB (klien sudah pernah kontak dengan tenaga

kesehatan sejak ANC, bersalin, dan masa nifas) sehingga menurunkan unmeet

need KB dan meningkatkan CPR (contraceptive prevalence rate).

Menurunkan salah satu empat terlalu (terlalu sering) untuk mengatur jarak

kehamilan dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak

Berdasarkan survey awal di PMB “T” dari 77 ibu yang melakukan

pemeriksaan kehamilan pada bulan januari – Februari 2024, yang terdiri dari

23 orang TM I, 27 orang TM II dan 27 orang TM III. Dari 27 orang TM III

21 diantaranya mengalami nyeri pinggang dan pada bulan januari – Februari

2023dari 17 pasien persalinan hampir semua ibu bersalin mengalami nyeri

saat persalinan sehingga penulis tertarik untuk memberikan Asuhan


5

komprehensif pada Ny”T” dengan masa kehamilan Trimester III, Persalinan,

Bayi Baru Lahir, Nifas dan Neonatus dan Kontraepsi Pasca Persalinan di

PMB “T” tahun 2024”.

B. Tujuan
1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan

kebidanan Holistik Keluarga Berencana Pasca persalinan menggunakan

pola pikir manajemen wewenang kebidanan serta mendokumentasikan

hasil asuhannya.

2. Tujuan khusus

a. Mahasiswa Melakukan pengkajian pada Ny.M umur 26 tahun

dengan Calon Akseptor Keluarga Berencana Pasca persalinan di

Praktik Mandiri Bidan Tri Wilaida diCurup.

b. Mahasiswa dapat mengi`dentifikasi diagnosa/masalah kebidanan

berdasarkan data subyektif dan data obyektif Ny.M umur 26 tahun

dengan Calon Akseptor Keluarga Berencana Pasca persalinan di

Praktik Mandiri Bidan Tri Wilaida diCurup.

c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin

terjadi Ny.M umur 26 tahun dengan Calon Akseptor Keluarga

Berencana Pasca persalinan di Praktik Mandiri Bidan Tri Wilaida

diCurup.

d. Menyusun rencana tindakan Ny.M umur 26 tahun dengan Calon

Akseptor Keluarga Berencana Pasca persalinan di Praktik Mandiri

Bidan Tri Wilaida diCurup.


6

e. Melakukan Implementasi pada Ny.M umur 26 tahun dengan Calon

Akseptor Keluarga Berencana Pasca persalinan di Praktik Mandiri

Bidan Tri Wilaida diCurup.

f. Mengevaluasi tindakan Ny.M umur 26 tahun dengan Calon Akseptor

Keluarga Berencana Pasca persalinan di Praktik Mandiri Bidan Tri

Wilaida diCurup.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan

pelayananan kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan ibu

bersalin yang berkaitan dengan Calon Akseptor Keluarga Berencana Pasca

persalinan.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman

secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang

diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam

menerapkan asuhan kebidanan ibu pasca bersalin dengan Calon

Akseptor Keluarga Berencana Pasca persalinan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa memperoleh wawasan dan dapat

mengaplikasikan asuhan kebidanan ibu bersalin dengan

penatalaksanaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya


7

kehamilan dengan Calon Akseptor Keluarga Berencana Pasca

persalinan

b. Bagi pasien

Setelah memberi asuhan pada klien selama masa ibu pasca

persalinan diharapkan dapat memberikan saran dan pengetahuan

klien tentang pencegahan kehamilan pasca bersalin dengan

pemberian kontrasepsi pasca persalian.

c. Bagi institusi

Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan,

terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan ibu paca bersalin

dengan penatalaksanaan yang dilakukan untuk mencegah

kehamilan pasca bersalin.


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kasus ini Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. M Umur 26

tahun dengan Kelaurga Berencana Pasca Persalinan berjalan sesuai dengan

teori. Selain itu dari penatalaksanaan kasus ini kami dapat:

1. Asuhan kebidanan pada Ny.M dilakukan berdasarkan pengkajian dan

pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan

kebutuhan dan kewenangan bidan.

2. Asuhan kebidanan pada Ny.M dapat diidentifikasi diagnosa/masalah

berdasarkan data subjektif dan data objektif pada Ny.M umur 26 tahun

dengan calon akseptor Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Praktik

Mandiri Bidan Tri Wilaida.

3. Pada kasus ini, perencanaan yang diberikan sesuai dengan keadaan Ny.M

yang memberikan konselin macam macam kontrasepsi, manfaat,

efektivitas, keuntungan, kerugian, prosedur sesuai dengan teori asuhan

kebidanan yang diberikan.

4. Asuhan Pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai dengan

perencanaan

5. Evaluasi dilakukan dihari yang sama

14
B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Disarankan institusi pendidikan dapat memanfaatkan laporan kasus

ini sebagai bahan kajian terhadap materi serta referensi bagi mahasiswa

dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan mengenai bayi baru

lahir dengan pencegahan hipotermi, dapat mengaplikasikan materi yang

telah diberikan dalam proses perkuliahan serta mampu memberikan

asuhan kebidanan secara menyeluruh yang bermutu dan berkualitas.

2. Bagi Lahan Praktik

Disarankan pada bidan di rumah sakit agar tetap memberikan

pelayanan yang baik mengenai asuhan kebidanan mengenai Keluarga

Berencana Pasca Persalinan Bagi Tenaga Kesehatan

Disarankan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan dengan

memberikan asuhan kebidanan secara holistik mengenai Keluarga

Berencana Pasca Persalinan yang menyeluruh yang mempertimbangkan

aspek bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.

3. Bagi Klien dan Keluarga

Disarankan bagi klien untuk selalu berkonsultasi terutama mengenai

mengenai Keluarga Berencana Pasca Persalinan, dan untuk keluarga

disarankan selalu memberikan dukungan kepada ibu.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Peraturan


Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor
24 Tahun 2017 Tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan
dan Pasca Keguguran.

Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. (2018). Laporan


Peserta KB pasca persalinan. Retrieved from
http://aplikasi.bkkbn.go.id/sr/Klinik/Laporan2013/Bulanan/Faskes2013Ta
bel 5aKumulatif.aspx

Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, Statistik, B. pusat, &


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta. Retrieved from
https://ekoren.bkkbn.go.id/wp-content/uploads/2018/10/Laporan-SDKI-
2017WUS.pdf

Basuki, D. R., & Soesilowati, R. (2021). Pengaruh Pengetahuan Mengenai


Program KB terhadap kematapan pemilihan Alat kontrasepsi di RSIA
Aprillia Cilacap, XII(2), 8–18.

Bwazi, C., Maluwa, A., Chimwaza, A., & Pindani, M. (2021). Utilization of
Postpartum Family Planning Services between Six and Twelve Months of
Delivery at Ntchisi District Hospital , Malawi, (July), 1724–1737.

Christiani, C., Diah, C., & Bambang, W. (2021). Faktor-faktor yang


mempengaruhi pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di
Provinsi Jawa Tengah. Serat Acitya-Jurnal Ilmiah, 74–84.

Dewi, P. H. C., & Notobroto, H. B. (2014). Rendahnya Keikutsertaan Pengguna


Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur Di
Polindes Tebalo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Biometrika Dan
Kependudukan, 3, 66–72

Handayani, S. (2020). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Pustaka Rihama

Harahap, H. T. D. (2016). Pengaruh konseling terhadap perilaku PUS dalam


pemakaian kontrasepsi IUD di Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau
Utara Kabupaten Labuahan Batu.

16
Haris, V. S. D. (2017). Konseling KB Menggunakan Flashcard terhadap
pengetahuan, sikap dan keikutsertaan IUD, MOW. JurnallKsehatan, VIII
No.2, 296–302

Wulandari, Y., Muhammad, T., & Ridha, A. (2016). Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Pada Pasangan Usia Subur di Kabupaten Sambas. Fakultas Ilmu
Kesehatan, 50.

Anda mungkin juga menyukai