Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Disusun oleh:

ASTUTI WIDIA NINGSIH


213001080082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN LENGKAP STASE ASUHAN


KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY S DENGAN
HIPERTENSI DI PMB ERAWATI PLORIDA
TAHUN 2022

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam


menyelesaikan Stase Asuhan Kebidanan Kehamilan

Jambi, 15 Februari 2022

Disetujui,

CI Akademik

(Gustien Siahaan, S.ST.,Bdn.,M.Kes)


NIDN: ……………….

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP STASE ASUHAN


KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY S DENGAN
HIPERTENSI DI PMB ERAWATI PLORIDA
TAHUN 2022

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


NAMA: Astuti Widia Ningsih
NIM: 213001080082

Disetujui,
CI Akademik

(Gustien Siahaan, S.ST.,Bdn.,M.Kes)


NIDN: ……………….

Mengetahui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

(Devi Arista, S.ST.,Bdn.,M.Kes )


NIK. 1010300715008

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Lengkap Stase

Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny S Dengan Hipertensi Di PMB

Erawati Plorida Tahun 2022” ini merupakan suatu rangkaian dari proses

pendidikan secara menyeluruh di Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi dan sebagai persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan.

Penulis banyak sekali mendapatkan bantuan, baik berupa bimbingan

ataupun dorongan secara moril maupun materil dalam penyusunan Laporan ini.

Untuk itu izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Seno Aji S.Pd,M.Eng,Prac Selaku Rektor Universitas Adiwangsa

Jambi.

2. Ibu Subang Aini Nasution, SKM,.M.Kes Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi.

3. Ibu Bdn. Devi Arista, SST., S.Keb.,M.Kes selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa

Jambi

4. Ibu Gustien Siahaan, S.ST.,Bdn.,M.Kes selaku CI Akademik yang banyak

memberi arahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan laporan ini.

5. Ibu Bidan Erawati Plorida, S.Tr.Keb yang banyak memberikan bimbingan

dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil di PMB.

iv
6. Ny S yang telah banyak memberikan izin sehingga penulis dapat memberikan

asuhan kehamilan.

7. Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi yang telah banyak memberi ilmu dan

bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan.

8. Teristimewa kepada ayahanda, Ibunda, dan keluarga tersayang yang telah

memberikan doa, semangat dan dorongan baik secara moril maupun materil.

9. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan membantu

dalam penyelesaian laporan ini.

10. Serta semua pihak yang terlibat dan turut membantu dalam menyelesaikan

laporan ini.

Penulis menyadari apa yang disajikan dalam laporan ini masih banyak

terdapat kekurangan baik dari segi materi maupun teknisnya. Untuk itu perlu

adanya kritik dan saran yang membangun yang penulis harapkan dalam

penyempurnaannya.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan Laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga ini dapat bermanfaaat bagi kita semua.

Jambi, September 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 3
B. Tujuan...................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kehamilan............................................................................... 5
B.Hipertensi Dalam Kehamilan................................................... 5

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian Data....................................................................... 11
B. Interpretasi Data/Diagnosa...................................................... 27
C. Mengidentifikasi masalah potensial........................................ 27
D. Identifikasi tindakan segerakonsultasi/rujukan....................... 27
E. Rencana tindakan.................................................................... 28
F. Implementasi........................................................................... 28
G. Evaluasi................................................................................... 29

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 30

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 37
B. Saran........................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai

kesehatan suatu bangsa. Melalui pembuatan berbagai program kesehatan,

pemerintah berupaya keras menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Kematian ibu dan bayi hingga saat ini masih menjadi masalah utama dalam

bidang kesehatan (Lockhart, 2014).

Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2017

Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu Kematian ibu sangat tinggi. Sekitar

295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada

2017. Negara Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan menyumbang sekitar 86%

(254.000) dari perkiraan kematian ibu global pada tahun 2017. Sub-Sahara

Afrika sendiri menyumbang sekitar dua pertiga (196.000) dari kematian ibu,

sementara Asia Selatan menyumbang hampir seperlima (58.000) (WHO,

2019).

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2017 angka kematian ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup

dengan jumlah kasus sebesar 14.623 kasus. Angka kematian ibu mengalami

penurunan dibandingkan Angka Kematian ibu di tahun 2012 sebesar 359 per

100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian ibu masih tinggi dibandingkan

dengan target Sustainable Development Goals (SDGS) untuk menurunkan

AKI menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (Kemenkes RI,

1
2

2018).

Kematian ibu secara langsung merupakan kematian sebagai akibat

komplikasi kehamilan, persalinan atau masa nifas, dan segala intervensi atau

penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut sedangkan kematian ibu tidak

langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang

timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan. Secara

global 80% kemaian ibu tergolong pada kematian langsung. Pola penyebab

kematian langsung yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan post partum),

sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%),

komplikasi aborsi tidak aman (13%) dan sebab-sebab lain (8%)

(Prawirohardjo, 2010).

Gangguan hipertensi dalam kehamilan sering terjadi dan membentuk

tiga trias mematikan bersama dengan perdarahan dan infeksi yang merupakan

penyebab tersering morbiditas dan mortalitas terkait kehamilan (Leveno,

2009).

Di Indonesia frekuensi kejadian preeklampsia sekitar 3-10% . Di

Indonesia preeklampsia, preeklampsi berat dan eklampsia merupakan

penyebab kematian ibu berkisar 15 % sampai 25 %, sedangkan kematian bayi

antara 45 % sampai 50 %. Empat kejadian Eklampsia menyebabkan 50.000

kematian/tahun di seluruh dunia, 10 persen dari total kematian maternal

(Djannah, 2011).

Preeklampsia/eklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan

mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang

berkembang. Pada negara sedang berkembang frekuensi dilaporkan berkisar


3

antara 0,3 persen sampai 0,7 persen, sedang di negara-negara maju angka

eklampsia lebih kecil, yaitu 0,05 persen sampai 0,1 persen (Djannah, 2011).

Eklamsia secara global terjadi pada 0,5% kelahiran hidup dan 4,5%

hipertensi dalam kehamilan. Preeklamsia mempengaruhi banyak organ vital

seperti dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, edema paru, perdarahan

serebral, dan ablasio retina (Prawirohardjo, 2010).

Insidensi preeklamsia sering mencapai 5 persen meskipun angkanya

sangat bervariasi. Insidensi dipengaruhi oleh paritas, dengan wanita nulipara

memiliki resiko lebih besar (7 sampai 10 persen) jika dibandingkan dengan

wanita multipara. Faktor resiko lain yang berkaitan dengan preeklamsia

antara lain adalah kehamilan multipel, riwayat hipertensi kronis, usia ibu

lebih dari 35 tahun dan berat ibu yang berlebihan (Leveno, 2009).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik akan melakukan

Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny S Dengan Hipertensi Di PMB

Erawati Plorida Tahun 2022.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny S

Dengan Hipertensi di PMB Erawati Plorida Tahun 2022 dengan

menggunakan kerangka pikir Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran pelaksanakan pengkajian dan pengumpulan

data pada ibu hamil


4

b. Diketahuinya gambaran interprestasi data untuk identifikasi diagnose,

masalah pada ibu hamil

c. Diketahuinya gambaran analisis dan diagnosa pada ibu hamil

d. Diketahuinya gambaran kebutuhan terhadap tindakan segera baik

mandiri, kolaborasi maupun rujukan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada ibu hamil

e. Diketahuinya gambaran rencana asuhan menyeluruh dengan tepat

danrasional berdasarkan kebutuhan pada ibu hamil

f. Diketahuinya gambaran tindakan asuhan kebidanan yang diberikan

sesuai dengan rencana yang efisien dan aman pada ibu hamil

g. Diketahuinya gambaran evaluasi hasil asuhan pada ibu hamil

h. Diketahuinya gambaran dokumentasi asuhan pelayanan kebidanan

pada ibu hamil


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan

Menurut (Saifuddin, 2009) dalam (Walyani 2015) menjelaskan

bahwa kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana

trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua15 minggu

(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-

28 hingga ke-40.

B. Hipertensi Dalam Kehamilan

Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper

artinya tekanan darah yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi

atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang

mengalami peningkatan tekan darah secara kronis (dalam waktu yang lama)

yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian. Seseorang

dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila

tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg (Rukiyah,

2013).

Hipertensi karena kehamilan yaitu : hipertensi yang terjadi karena


6

atau pada saat kehamilan, dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri

biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu (Rukiyah, 2013).

Hipertensi dalam kehamilan sering ditemukan dan dapat merupakan

salah satu dari tiga besar (selain perdarahan & infeksi) penyebab kematian

maternal. Diagnosis hipertensi pada kehamilan ditegakkan bila TD sistole ≥

140 mmHg dan TD diastole ≥ 90 mHg (Mirzanie, 2010).

Hipertensi karena kehamilan yaitu tekanan darah yang lebih tinggi

dari 140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki

potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Nilai normal

tekanan darah seseorang yang disesuaikan dengan tingkat aktifitas dan

kesehatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka

pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu

beraktifitas atau berolahraga (Rukiyah, 2013).

C. Jenis-Jenis Hipertensi

Menurut Mirzanie (2010), jenis hipertensi dalam kehamilan adalah

sebagai berikut:

1. Hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan: hipertensi pada wanita hamil

yang sebelumnya tidak hipertensi, biasanya TD akan membaik spontan

setelah berakhirnya kehamilan.

2. Hipertensi yang di perberat oleh kehamilan: wanita hamil yang

sebelumnya sudah hipertensi, dan bertambah berat dengan kehamilannya.

3. Hipertensi bersamaan dengan kehamilan: wanita hamil yang sebelumnya

telah menderita hipertensi kronis, dan hipetensinya menetap setelah

berakhirnya kehamilan.
7

Menurut Prawirohardjo (2010), klasifikasi hipertensi di Indonesia di

bagi menjadi:

1. Hipertensi kronik

Adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20

minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur

kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca

persalinan.

2. Preeklampsia-eklampsia

Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu

kehamilan disertai dengan proteinuria. Sedangkan eklampsia adalah

preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan atau koma.

3. Hipertensi kronik dengan supermiposed preeklampsia

Adalah hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau

hipertensi kronik disertai proteinuria.

4. Hipertensi gestasional (disebut juga transient hypertension)

Adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan disertai proteinuria

dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau

kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.

D. Faktor Resiko

Menurut Prawirohardjo (2010), terdapat banyak faktor resiko untuk

terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yang dapat dikelompokkan dalam

faktor resiko sebagai berikut:


8

1. Primigravida, primipaternitas

2. Hiperplasentosis misalnya mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes

melitus, hidrops fetalis, bayi besar

3. Umur yang ekstrim

4. Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eklampsia

5. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil

6. Obesitas

Menurut Mirzanie (2010), faktor predisposisi hipertensi yaitu:

1. Nullipara <20 tahun

2. Hiperplasentasi (mola, gemelli, DM, hydrops fetalis, bayi besar)

3. Umur ekstrim (>35 tahun)

4. Riwayat DM (resiko hampir 4x lipat)

5. Riwayat HT

6. Riwayat penyakit ginjal

7. Obesitas (BMI >35) & hidramnion

8. Gizi kurang & anemia

9. Riwayat keluarga preeklampsia/eklampsia

10. Interval kehamilan >10 tahun (seperti nulipara)

11. Kadar asam urat tinggi; defisiensi Ca, asam lemak tak jenuh,

antioksidan

E. Patofisiologi

Peningkatan Kecepatan Denyut Jantung, Peningkatan Volume

Sekuncup/Curah Jantung yang Bermasalah Lama, Peningkatan Tekanan

Perifer (TPR) yang berlangsung lama (Rukiyah, 2013).


9

Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui

dengan jelas. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi

dalam kehamilan, tetapi tidak ada satupun teori tersebut yang dianggap

mutlak benar (Prawirohardjo, 2010).

1. Teori kelainan vaskulari plasenta

2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel

3. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

4. Teori adaptasi kardiovaskularori genetik

5. Teori defisiensi gizi

6. Teori inflamasi

F. Manifestasi Klinis

Gejala yang biasanya muncul pada ibu yang mengalami hipertensi

pada kehamilan harus diwaspdai jika ibu mengeluh: nyeri kepala saat

terjaga, kadang-kadang disertai mual, muntah akibat peningkatan tekanan

intrakranium, penglihatan kabur, ayunan langkah yang tidak mantap,

nokturia, Oedema dependen dan pembengkakan (Rukiyah, 2013).

G. Pencegahan Penyakit Hipertensi

Pencegahan kejadian hipertensi secara umum agar menghindari

tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah kearah gaya hidup sehat,

tidak terlalu banyak pikiran, mengatur diet/pola makan seperti rendah

garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah

dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok, perbanyak makan


10

mentimun, belimbing dan juga juice apel dan seledri setiap pagi bagi yang

mempunyai keluarga riwayat penyumbatan arteri dapat meminum juice

yang dicampur dengan susu nonfat yang mengandung omega 3 tinggi

(Rukiyah, 2013).

H. Pengobatan Penyakit Hipertensi

Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka dilakukan beberapa

pemeriksaan yaitu Wawancara (anamnesa) adakah dalam kaeluarga yang

menderita hipertensi. Dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium, pengobatan nonfarmakologik, mengurangi berat badan bila

terdapat kelebihan (indexs masa tubuh >27), membatasi alkohol dan

menghentikan rokok serta mengurangi makanan berkolestrol/lemak jenuh,

menghentikan konsumsi kopi yang berlebih, berolahraga ringan (jalan-jalan,

joging pagi-pagi), mengurangi asupan natrium (400 mmd Na/2,4 gram

Na/64 NaCL/hari). Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium

adekuat, perbanyak unsur kalium (buah-buahan), tidak banyak pikiran,

istirahat yang cukup (Rukiyah, 2013).

I. Pengobatan Farmasi

Dianjurkan minum obat yang tidak banyak efek samping tekanan

sederhana, tidak terpengaruh metabolik negatif dan minum obat yang

berfungsi ganda adalah obat yang dapat mernomalisasikan tekanan darah

pada pembuluh darah, jantung, ginjal, otak dan mata. Berikan obat

hipertensi apabila tekanan darah ibu sudah turun atau sudah tidak

140/90mmHg. Berikan obat luminal sesudah makan 30 gram peroral 3x


11

sehari dalam jangka waktu 8 jam dari pemberian sebelum (Rukiyah, 2013).

BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


TRIMESTER III G1 P0 A0 H0

I. PENGKAJIAN DATA
Tempat Praktek/Ruang : PMB Erawati Plorida
Nomor MR :-
Masuk RS/klinik. H/Tgl : 15 Agustus 2022
Pembimbing lahan/CI : Erawati Plorida
Pengkajian tanggal : 15 Agustus 2022 Jam 16.00
Sumber data : RM

A. LANGKAH I : PENGKAJIAN / PENGUMPULAN DATA


1. DATA SUBYEKTIF
a. Biodata
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. B
Umur : 27Tahun Umur : 27 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Agama :Islam Agama : Islam
Suku : Melayu Suku : Melayu
Alamat : Rt 8 Alamat : Rt 8

b. Keluhan Utama

 Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan


kehamilannya

 Aminorrhoe :

 Keluhan Saat ini : ibu mengatakan sering pusing dan pandangan


berkunang

c. Riwayat Obstetri
12

Riwayat Menstruasi
- HPHT : 09 Januari 2022
- TP : 16 Oktober 2022
- Usia Kehamilan : 29 minggu
- Menarche : usia 12 tahun
- Siklus : 28 hari
- Jumlah : 2-3 kali ganti pembalut
- Lama : 6-7 hari
- Sifat Darah : encer
- Gg.haid : tidak mengalami gangguan haid
d. Riwayat Kehamilan

 Trimester I
- Periksa ke : Bidan
- Oleh : Bidan
- Frekwensi : 2 kali
- TT (jk sdh diberikan) : - Tanggal : -
- Keluhan:
- Mual muntah : Ada
- Pusing : Tidak Ada
- Nafsu makan : Kurang
- Keluar darah : Tidak Ada
- Sering BAK : Tidak Ada
- Lain-lain : Tidak Ada
- Penkes yang diberikan : makan sedikit tapi sering
 Trimester II
- Periksa ke : Bidan
- Oleh : Bidan
- Frekwensi 3
- TT : 1 kali Tanggal : 10 Mei 2022
- Keluhan:
- Mual muntah : Tidak ada
13

- Pusing / sakit kepala : Tidak ada


- Mata kabur : Tidak Ada
- Hipertensi : Tidak Ada
- Nafsu makan : Normal
- Nyeri ulu hati : Tidak Ada
- Keputihan (patologis) : Tidak Ada
- Keluar darah : Tidak Ada
- Lain-lain : Tidak Ada
- Penkes yang diberikan : Banyak Konsumsi Makanan bergizi
 Trimester III
- Periksa ke : Bidan
- Oleh : Bidan
- Frekwensi : 1 Kali
- TT :- Tanggal :
- Keluhan:
- Mual muntah : Tidak Ada

- Pusing / sakit kepala : Ada


- Nafsu makan : Normal
- Keluar darah : Tidak Ada
- Keputihan (patologis) : Tidak Ada
- Bengkak pd muka/kaki : Tidak Ada
- Hipertensi : Ada
- Kontraksi (brackton hick) : Tidak Ada
- Lain-lain : Pandangan sering kabur
- Penkes yang diberikan : Gizi Ibu Hamil
 Riwayat pergerakan anak :

- Mulai dirasakan : UK 16 minggu


- Frekwensi : 10 kali/ hari
- Durasi : 20 detik
- Pergerakan anak dalam 24 jam terakhir :Ada
- Keluhan yg dirasakan: Tidak ada
14

RIWAYAT OBSTETRI YANG LALU

HAMIL PERSALINAN NIFAS

Ke Periks Umur Kompli thn Jenis penolo Kompks BB/PB J Komplikasi lakta
a ke Kehamila kasi persali ng Ibu dn K Ibu dn anak si
n nan bayi

Ini

1.

2.

3.

a. RIWAYAT PERKAWINAN

 Perkawinan yang ke :1

 Status perkawinan : Kawin

 Lama perkawinan : 1 Tahun

 Apakah kehamilan ini diinginkan : Ya


15

b. RIWAYAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KB

 Akseptor KB : Tidak

 Jenis alkon KB yg dipakai : Tidak

 Lama memakai alkon KB :-

 Alasan melepaskan alkon KB :-

 Keluhan yang dirasakan :-

 Apakah ibu diketahui hamil ketika masih ber-KB : Tidak

c. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

à Penyakit sistemik :

 Hipertensi : Tidak Ada

 Asma : Tidak Ada

 Jantung : Tidak Ada

 Hepatitis : Tidak Ada

 Ginjal : Tidak Ada

 DM : Tidak Ada

 dll (sebutkan) :

à penyakit menular sexual (PMS) : Tidak Ada

 HIV / AIDS : Tidak Ada

 Gonorrhoea : Tidak Ada

 Siphilis : Tidak Ada

 Kondiloma akuminata : Tidak Ada

 Herpes : Tidak Ada


16

à Penyakit infeksi :

 TBC : Tidak Ada

 TORCH : Tidak Ada

 Campak : Tidak Ada

 ISK : Tidak Ada

 Demam/kejang : Tidak Ada

 dll (sebutkan) : Tidak Ada

- Gangguan jiwa (psikis) :

 Kecemasan : Tidak Ada

 Depresi : Tidak Ada

 Psikosa : Tidak Ada

 dll (sebutkan) : Tidak Ada

- Riwayat operasi

 Appendix : Tidak Ada

 SC : Tidak Ada

 KET : Tidak Ada

 Laparatomy : Tidak Ada

 dll (sebutkan) : Tidak Ada

- RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

 Hipertensi : Ada

 Asma : Tidak Ada

 Jantung : Tidak Ada

 Hepatitis : Tidak Ada

 Ginjal : Tidak Ada


17

 DM : Tidak Ada

 Keturunan kembar : Tidak Ada

 Penyakit psikis (kejiwaan) : Tidak Ada

 Cacat bawaan : Tidak Ada

 dll (sebutkan) : Tidak Ada

d. RIWAYAT POLA AKTIVITAS IBU SEHARI-HARI

NUTRISI
 Makan :

- Frekwensi : 3 Kali/hari
- Banyaknya : 1 Piring
- Keluhan/pantangan : Tidak Ada
- Menu seimbang (sebutkan) : Nasi, Lauk, Sayur, Buah
 Minum :

- Frekwensi :
- Banyaknya : 8 gelas/hari
- Minum susu : Ya
- Minuman yang bergas : Tidak
ELIMINASI

 BAB

- Frekwensi : 1 Kali/hari
- Banyaknya : Normal
- Konsistensi : Lunak
- Warnanya : Coklat Kehitaman
- Baunya : Khas Feses
- Keluhan (sebutkan) : Tidak Ada
 BAK

- Frekwensi : 5-6 kali/hari


- Banyaknya : Normal
- Warna : Kuning jernih
18

- Baunya : Khas Urine


- Konsistensi BAK : Cair
- Keluhan (sebutkan) : Tidak Ada
PERSONAL HIGIENE

 Mandi

- Frekwensi mandi : 2 kali/hari


- Gosok gigi : 2 kali/hari
- Keramas/Mandi : 1 kali/hari
- Keluhan (sebutkan) : Tidak ada
 Vulva hygiene

- Cara cebok : dari depan ke belakang


- Pemakaian pembersih / obat-obatan pd vagina : tidak ada
- Keluhan (sebutkan) : Tidak Ada
 Ganti pakaian

- Ganti pakaian dalam :


* BH : 2 kali/hari
* Celana dalam : 2 kali/hari
- Ganti baju

* Frekuensi : 2 kali/hari
* Jenis pakaian : katun
ISTIRAHAT / TIDUR
 Tidur malam : 7-8 jam
 Tidur / istirahat siang : ½ s/d 1 jam
 Gangguan/keluhan tidur (sebutkan) : tidak ada
PEKERJAAN RUMAH
 Dibantu / tidak : Tidak
 Jenis pekerjaan : Menyapu, mencuci dll
 Mengangkat yang berat : Tidak
 Pkj RT yang memberatkan ibu saat kehamilan ini : Tidak Ada
19

OLAHRAGA / REKREASI

 Olahraga

- Frekwensi : 2 kali/minggu
- Jenis olahraga : Jalan Pagi
- Lama olahraga : 1 jam
- Senam hamil : Tidak
- Keluhan (sebutkan) : Tidak Ada
 Rekreasi

- Rekreasi : Ada
- Frekwensi : 1 kali/minggu
- Kemana : Ke Mol atau Taman

HUBUNGAN SEKSUAL

- Frekwensi : 1 kali/minggu
- Penurunan libido : Ya
- Apakah hub.sex mengganggu kenyamanan ibu :
- Keluhan: Tidak
* Disparenia : Tidak
* Keluar darah post coitus : Tidak
* dll (sebutkan) : Tidak Ada
e. DATA SOSIO, EKONOMI, KULTURAL & SPIRITUAL
SOSIAL
 Hubungan ibu dengan suami : Baik

 Hubungan ibu dengan keluarga : Baik

 Hubungan ibu dengan tetangga : Baik

 Mengikuti kegiatan dalam masyarakat : Ya

EKONOMI

 Persiapan dana untuk persalinan : Ada

 Persiapan pakaian ibu dan bayi : Ada


20

 Persiapan dana tak terduga (keperluan mendadak) : Ada

 Memiliki asuransi (Askes/Jamsostek/Askeskin): Ada

KULTURAL

 Kepercayaan terhadap mistik : Tidak Ada

 Kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak Ada

 Kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan


(miras, narkoba, jamu, dll) : Tidak Ada
SPIRITUAL

 Percaya kepada tuhan YME : Ya

 Pelaksanaan ibadah rutin : Ya


21

2. DATA OBJEKTIF :

a. DATA UMUM

 Sikap tubuh : Normal

 Cara jalan : Normal

 BB sebelum hamil: 72 kg

 BB Sekarang : 80 kg

 TB : 162

 TTV:

- TD : 160/90 - Nadi : 86 x/i


- Suhu : 36,5 - Nafas : 16x/i
 Lila :
 Kesadaran : Composmentis

 K/U : Baik

b. DATA KHUSUS

 INSPEKSI (head to toe)

 Kepala

o Rambut :

- Ketombe : Tidak Ada


- Rontok : Ada
- Kebersihan : Baik
o Muka :

- Oedema : Tidak Ada


- Cloasma gravidarum : Tidak Ada
o Mata

- Konjungtiva : Merah Muda


- Sklera : Putih
- Palpebra : Normal
22

o Hidung

- Polip : Tidak Ada


- Obstruksi : Tidak Ada
- kelainan/cacat : Tidak Ada
- Pengeluaran : Tidak Ada
- Kebersihan : Baik
o Mulut

- Gigi :

* Caries : Tidak Ada


* Karang gigi : Tidak Ada
* Kebersihan : Baik
- Gusi :

* Epulis : Tidak Ada


* Sariawan : Tidak Ada
* Warna : MErah Muda
- Lidah

* Warna : Merah Muda


* Kebersihan : Baik
- Bibir :

* Kering/pecah-pecah : Tidak
* Sariawan : Tidak
o Telinga

- Bentuk : SImetris

- Pengeluaran : Tidak Ada

- Kebersihan : Baik

 Leher

o Kelenjar tyroid : Tidak Ada

o Kelenjar limpe : Tidak Ada


23

o Hiperpigmentasi kulit leher : Tidak Ada

 Dada

o Mamae :

- Bentuk kiri/kanan : Simetris

- Puting : Menonjol

- Areola mamae : Kehitaman

- Kel.montgomery : Tidak Ada

- Massa : Tidak Ada

o Jantung

- Irama : Normal

- lain-lain (sebutkan) : Tidak Ada


o Paru

- Wheezing : Normal

- Ronkhi : Normal

 Punggung

o Bentuk : Simetris

o Kelainan tlg belakang : Tidak Ada

 Perut

o Striae lividae : Ada

o Linea alba : Ada

o Linea nigra : Ada

o Bekas operasi : Tidak Ada

o Arah pembesaran perut (kanan/kiri): Tidak Ada

o Lain-lain (sebutkan) : Tidak Ada


24

 Tangan

o Eritema palmaris : Tidak Ada

o Spider nevi : Tidak Ada

o Oedema : Tidak Ada

 Kaki

o Varices : Tidak Ada

o Oedema : Tidak Ada

 PALPASI

o Leopold I (sebutkan tujuan dan hasil) :

- Tujuan : Untuk menentukan usia kehamilan dan Untuk mengetahui


bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

- Hasil : TFU = 28 cm, Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting


(bokong)

o Leopold II ( sda)

- Tujuan : Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi
uterus

- Hasil :
o Kanan: Teraba keras, panjang, datar seperti papan (punggung)
o Kiri: Teraba tonjolan kecil dan terputus-putus (eksremitas)

o Leopold III (sda)

- Tujuan : Untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong)


yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin
tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP)

- Hasil : teraba bulat, keras dan melenting (kepala) belum masuk


PAP
o Leopold IV (sda)

- Tujuan : Untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat


25

di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh


bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul

- Hasil :-

o TFU (cm) : 28 cm

o TBJ : 2.635

o Kontraksi (brackton hick):

- Teraba : Tidak

- Frekwensi : Tidak

- Durasi :-

- Interval :-

 AUSKULTASI

o DJJ:

- Frekwensi : 134 x/i

- Irama : Teratur

- Durasi :

- Interval :

- Kekuatan : Kuat

o Punktum maksimum :

 PERKUSI

o Reflek patella kiri / kanan : (+/+)

 INSPEKULO (anogenetal)

o Perineum : Tidak ada bekas luka

o Vulva

- Warna : Normal - Varises : Tidak Ada

- Kel. Bartolini : Tidak Ada - Kel. Skene : Tidak Ada


26

* Bengkak : Tidak Ada


* Kelainan : Tidak Ada
* Nyeri : Tidak Ada

o Vagina

- Pengeluaran : Tidak Ada

- Warna : Tidak Ada

- Luka/laserasi : Tidak Ada

o Cervik

- Warna : Tidak Diperiksa

- Polip : Tidak Diperiksa

- Luka/laserasi : Tidak Diperiksa

- lain-lain (sebutkan) : Tidak Diperiksa

o Anus

 Haemorroid : Tidak Ada

 PEMERIKSAAN PANGGUL LUAR

- Distantia spinarum : 26 cm

- Distantia cristarum : 34 cm

- Boudelogue : 20 cm

- Lingkar panggul : 95 cm
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

a) LABOR

o Darah

- HB : 12,4 gr/dl

o Urine

- Protein :-
27

- Glukosa :-

b) U S G / rontgen :

II. INTERPRETASI DATA

1. Diagnosa Kebidanan

Ny S G1 P0 A0, umur 27 Tahun, hamil28-29 minggu, janin tunggal, hidup,


intra uteri, presentasi Kepala

Data Dasar :

DS : Ibu mengatakan Pusing, pandangan sering kabur


DO :

 BB sebelum hamil: 72 kg

 BB Sekarang : 80 kg

 TB : 162

 TTV:

- TD : 150/90 - Nadi : 86 x/i


- Suhu : 36,5 - Nafas : 16x/i
Masalah
1) Ibu merasa cemas dengan kehamilannya karena sering merasa pusing
dan pandangan kabur
2) Ibu kurang mendapat informasi tentang hipertensi

Kebutuhan

1) Beri diet tinggi protein dan banyak istirahat

2) Beri konseling tentang hipertensi dan pengaruh terhadap kehamilannya

III.Diagnosa Potensial

Pada ibu potensial terjadi Pre eklamsia ringan. Pada janin pertumbuhan terhambat

(IUGR), kematian janin, persalinan premature dan solusio plasenta.


28

IV.Antisipasi/Tindakan Segera

Kolaborasi dengan dr, SpOG serta kolaborasi dengan laboratorium dan

pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan patologis.

V. PERENCANAAN

1. Pantau KU dan vital sign.

2. Beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan kehamilannya

3. Anjurkan untuk banyak istirahat.

4. Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan

rendah lemak.

5. Beri obat SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1

6. Anjurkan ibu ke Puskesmas untuk memeriksa protein urine

VI. IMPLEMENTASI

1. Memantau KU ibu dan vital sign yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu, dan

respirasi.

2. Memberikan informasi bagi ibu tentang keadaan ibu yang mengalami hipertensi

dalam kehamilan

3. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat yaitu dengan tidak melakukan

pekerjaan berat, tidur siang minimal 1 jam, dan tidur malam minimal 8 jam,

miring kiri.

4. wib menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin dan rendah lemak seperti tahu, tempe, telur, sayuran hijau, buah, dan

kacang-kacangan.
29

5. Memberi obat SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1

6. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan protein urine ke Puskesmas atau

laboratorium lainnya

VII.EVALUASI

1. KU ibu baik Kesadaran : composmentis.

2. Ibu telah mengerti tentanghasil pemeriksaan kehamilannya.

3. Bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah

membaik.

4. Obat telah diberikan, dan ibu bersedia untuk minum sesuai aturan.
30
31

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada antara teori

dengan praktek yang ada dilahan. Karena penulis menggunakan manajemen

kebidanan dengan tujuh langkah dari Varney maka pembahasan akan diuraikan

langkah demi langkah sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan dengan mencari dan menggali data maupun

fakta baik yang berasal dari pasien, keluarga, maupun kesehatan lainnya dan

hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri, pengumpulan data

mencakup subjektif dan objektif (Mufdilah, 2017). Data subjektif adalah

data yang di ambil dari hasil anamnesa/pertanyaan yang diajukan kepada

klien sendiri (auto anamnesa) atau keluarga (alloanamnesa). Sedangkan data

objektif yaitu data yang menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan fisik klien, labortorium dan tes diagnosis lain yang dirumuskan

dalam data focus yang mendukung assessment. Data objektif pasien ibu

hamil yaitu: keadaan umum ibu, kesadaran ibu, tanda-tanda vital,

pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi, dan pemreiksaan laboratorium (Sulistyawati, 2017).

Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi data subjektif

didapatkan keluhan utama yaitu ibu datang ingin memeriksakan

kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing dan pandangan mata kabur,

sedangkan pada data objektif didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg.

Menurut IDI, (2013) tanda dan gejala yang timbul pada ibu hamil

dengan hipertensi pada kehamilan ialah edema. Timbulnya hipertensi dan


32

proteinuria merupakan gejala yang paling penting, namun penderita

seringkali tidak merasakan perubahan ini. Biasanya pasien datang dengan

gejala pada kondisi yang sudah cukup lanjut atau, seperti gangguan

penglihatan, sakit kepala hebat, nyeri perut bagian atas. Pada pemeriksaan

fisik ditemukan

Pada preeklampsia ringan: ditandai adanya peningkatan tekanan

darah ≥ 140/90 mmHg. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya

kesenjangan antara teori dan praktek.

2. Interpretasi Data

Diagnosa kebidanan yang muncul pada pasien Ny.S di susun

berdasarkan manifestasi klinik yang ada lalu dimodifikasi permasalahan

penyakit yang berhubungan dengan hipertensi pada kehamilan. Beberapa

data yang peneliti kumpulkan selama melakukan studi kasus, terlebih

dahulu telah di klasifikasikan, didokumentasikan dan baru dapat ditegakkan

diagnosa. Dari semua diagnosa yang ditemukan pada kasus tidak semua

diagnosa kebindanan yang peneliti temukan pada teori, perbedaan ini dapat

terjadi karena penelitimenyesuaikan dengan keadaan pasien yang ada.

Berdasarkan pernyataan diatas tidak ditemukan kesenjangan antara toeri dan

praktek.

Diagnosa kebidanan adalah pernyataan yang menguraikan respon

aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat

mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan

potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang

berkaitan, catatan medis klien masa lalu, dan konsultasi dengan profesional
33

lain yang kesemuanya di kumpulkan selama pengakajian. Hal terakhir

adalah respon aktual dan potensial klien yang membutuhkan intervensi dari

domain praktik kebidanan (Poter &Perry 2009).

Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi didapatkan diagnosa

kebidanan Ny. S G1 P0 A0 Umur 27 tahun, hamil 29 minggu, janin tunggal,

hidup, intra uterine dengan hipertensi dengan masalah yaitu ibu merasa

cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan rasa pusing dan

pandangan mata kabur yang dirasakan sekarang dan kurangnya informasi

ibu tentang hipertensi. Kebutuhan yang diberikan berupa beri diet tinggi

protein, rendah garam dan banyak istirahat serta beri konseling tentang

hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan.

3. Diagnosa Potensial

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yaitu pada kasus ibu merasa cemas dan pemberian konseling

tentang hipertensi sedangkan pada teori tidak ada Diagnosa Potensial.

Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang sudah

diidentifikasi oleh karena itu kita membutuhkan antisipasi pencegahan serta

pengawasan pada ibu hamil dengan hipertensi (Varney, 2007). Pada kasus

ibu hamil dengan hipertensi diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah

pertumbuhan janin terhambat (IUGR), kematian janin, persalinan premature

dan solusio plasenta (Saifuddin, 2012).

Menurut Lalage (2013), perempuan hamil dengan hipertensi

mempunyai risiko tinggi terjadinya komplikasi berat seperti sakit jantung,

penyakit pembuluh darah otak ataupun gagal organ hingga kematian.


34

Terhadap janin, hipertensi mengakibatkan risiko perkembangan janin dalam

rahim terhambat, sehingga menyebabkan kelahiran sebelum waktunya dan

kematian janin dalam rahim.

Penelitian Hans (2020) didapat bahwa berdasarkan komplikasi, ibu

hamil dengan hipertensi yang memiliki komplikasi trombositopenia

sebanyak 3 (3,41%) subyek, penurunan fungsi ginjal sebanyak 2 (2,27%)

subyek serta tidak ditemukan komplikasi edema paru dan kematian

maternal. Komplikasi yang terjadi pada janin berupa BBLR sebanyak 25

(28,41%) subyek dan kematian janin sebanyak 4 (4,55%) subyek.

Masalah pontensial pada ibu tidak terjadi karena telah dilakukan

penatalaksanaan yang cepat, tepat, dan sesuai prosedur. Berdasarkan

pernyataan diatas tidak ditemukan kesenjangan antara toeri dan praktek.

4. Antisipasi/Tindakan segera

Penanganan segera pada kasus ini adalah melakukan kolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter obsgyn untuk mencegah

terjadinya komplikasi hipertensi lebih lanjut, kolaborasi dengan dr. SpOG

untuk mengetahui tentang pola makan dan jenis makanan yang perlu

dihindari pada ibu hamil dengan hipertensi, serta kolaborasi dengan

laboratorium untuk mendeteksi perkembangan penyakit hipertensi menjadi

pre eklampsi dengan cara memeriksa adanya protein urin dan pemeriksaan

tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan patologis

(Saifuddin, 2012).

Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi antisipasi yang

dilakukan yaitu kolaborasi dengan dr, SpOG serta kolaborasi dengan


35

laboratorium dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan

bentuk kelainan patologis. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan kasus.

5. Perencanaan

Asuhan kebidanan yang direncanakan pada pasien dengan

hipertensi menurut Saifuddin (2012) dilakukan dengan : pantau tekanan

darah, proteinurine, refleks patella dan monitor DJJ, beri informasi yang

jelas tentang keadaan pasien dan keadaan kehamilannya, anjurkan untuk

banyak istirahat, anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat,

cukup vitamin, dan rendah lemak, anjurkan pasien untuk kunjungan

pemeriksaan kehamilan lebih sering yaitu 1 minggu sekali.

Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi ini perencanaan yang

diberikan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang

keadaan pasien dan kehamilannya, anjurkan untuk banyak istirahat,

anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan

rendah lemak, beri obat SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1

Pada langkah ini ada kesenjangan antara teori dan kasus, dimana

pada teori seharusnya dilakukan pemeriksaan urin untuk melihat kadar

protein dalam urin. Hal ini disebabkan karena alat di PMB yang kurang

lengkap sehingga ibu hamil dirujuk ke Puskesmas untuk melakukan

pemeriksaan laboratorium/protein urine.

Penyusunan perencanaan kebidanan, peneliti melakukan sesuai

dengan diagnosa yang telah diperioritaskan yaitu dengan komponen tujuan,

kriteria dan rencana kebidanan. Perencanaan dalam konsep teori telah

diuraikan secara lengkap dan jelas sehingga data digunakan sebagai acuan
36

pada waktu menyusun perencanaan pada kasus pasien dengan hipertensi,

rencana kebidanan yang peneliti susun merujuk pada landasan teori yang

telah ada dan semua rencana kebidanan yang ada dalam teori disusun untuk

perencanaan tindakan untuk pasien hipertensi dalam kehamilan sesuai

dengan diagnosa yang telah ditetapkan. Berdasarkan pernyataan diatas tidak

ditemukan kesenjangan antara toeri dan praktek.

6. Pelaksanaan/ Implementasi

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.

Implementasi dilaksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi oleh klien

atau anggota tim kesehatan lainnya (Varney, 2007). Pelaksanaan dikerjakan

sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat menurut Saifuddin (2012),

yaitu : memantau tekanan darah, proteinurine, reflek pada lutut dan monitor

DJJ, memberi informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan keadaan

kehamilannya, menganjurkan untuk banyak istirahat yaitu dengan

menghindari pekerjaan berat yang biasa dikerjakan sebelum hamil,

menganjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin, dan rendah lemak, menganjurkan pasien untuk kunjungan

pemeriksaan kehamilan lebih sering yaitu 1 minggu sekali, mengajarkan ibu

menilai gerakan janin setiap 1 jam, apakah gerakan janin teratur atau

berkurang, sehingga dapat digunakan untuk menilai keadaan janin.

Pada kasus ibu hamil Ny. S pelaksanaan telah dilakukan sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat. Pada langkah ditemukan adanya

kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan dimana seharusnya
37

dilakukan pemeriksaan urin untuk melihat kadar protein dalam urin. Hal ini

disebabkan karena alat di PMB yang kurang lengkap sehingga ibu hamil

dirujuk ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan laboratorium/protein

urine.

7. Evaluasi
Pada langkah ini keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,

meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi

sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa

dan masalah (Varney, 2007). Evaluasi pada ibu hamil dengan hipertensi

menurut Saifuddin (2012) : bagaimana tanda-tanda vital terutama tekanan

darah terjadi penurunan atau tidak, adakah protein di dalam urine,

bagaimana refleks patella positif atau tidak, dan DJJ teratur atau tidak,

apakah pasien sudah mengerti tentang informasi yang telah dijelaskan,

tentang keadaannya dan kehamilannya, bagaimana pola istirahat ibu,

apakah ibu sudah istirahat cukup dan menghindari pekerjaan berat yang

biasa dikerjakan sebelum hamil, bagaimana pola makanan dan asupan diit,

apakah ibu bersedia diit makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin dan rendah lemak, apakah pasien bersedia melakukan kunjungan

ulang lebih sering yaitu 1 minggu sekali, apakah ibu sudah mengerti cara

menilai gerakan janin dan tujuannya.


38

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terakhir penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul

“Laporan Lengkap Stase Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny S Dengan

Hipertensi Di PMB Erawati Plorida Tahun 2022” ini penulis dapat membuat

kesimpulan dan saran sebagai berikut.

A. Kesimpulan

1. Dalam pengkajian didapatkan data subjektif yaitu ibu datang ingin

memeriksakan kehamilannya, mengatakan sering pusing dan pandangan

mata kabur, sedangkan data objektif tekanan darah 145/90 mmHg.

2. Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S G 1 P0 A0 Umur 27

tahun, hamil 29 minggu dengan hipertensi.

3. Diagnosa potensial pada kasus ibu Ny. S dengan hipertensi diagnosa

potensial tidak muncul karena adanya kecepatan dan kesigapan tenaga

kesehatan dalam menangani kasus yang sedang terjadi pada Ny. S.

4. Dalam menentukan tindakan yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan

dokter, SpOG, laboratorium dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak

menimbulkan bentuk kelainan patologis.

5. Dalam kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi perencanaan yang

diberikan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang

keadaan pasien dan kehamilannya, anjurkan untuk banyak istirahat,

anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin,

dan rendah lemak, beri obat SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1

6. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada kasus ibu hamil Ny. S telah
39

dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat..

7. Setelah dilakukan implementasi ibu telah mengerti tentang hasil

pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran

bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah diberikan, dan

ibu bersedia untuk minum sesuai aturan, ibu bersedia kontrol ulang 1

minggu lagi atau jika ada keluhan.

B. Saran

Dari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan

saran sebagai berikut :

1. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam kehamilan dengan

melakukan ANC minimal 4 kali selama kehamilan agar dapat terdeteksi

secara dini adanya factor penyebab hipertensi

a. Ibu diharapkan untuk tetap istirahat dengan cukup dan mengkonsumsi

makanan yang bergizi walaupun keadaan sudah membaik.

b. Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang

diberikan bidan.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

hipertensi, bidan hendaknya memperhatikan standar pelayanan kebidanan.

Diharapkan tetap melaksanakan penatalaksanaan pasien dengan resiko

tinggi serta segera melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

3. Institusi Pendidikan
40

Diharapkan dengan mengetahui permasalahan yang timbul pada ibu

hamil dengan hipertensi dan penanganan yang tepat dapat dijadikan sebagai

bahan referensi.
41

DAFTAR PUSTAKA

IDI. 2013. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer. Edisi I. Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta.

Kemenkes RI. 2018. Survey Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta

Lalage. 2013. Menghadapi Kehamilan Berisiko Tinggi. Abata Press: Klaten

Leveno, Kenneth J. dkk. 2009. Obstetri Williams. Jakarta : EGC

Lockhart. 2014. Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Bina Pura aksara. Jakarta.

Mufdlilah, 2017. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Nuha Medika: Yogyakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka. Jakarta

Saifudin, AB, 2012. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sulistyawati. A. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.


Jakarta:Salemba Medika.

Walyani. 2015. Asuhan Kebidanan Kehamilan. . Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta;EGC

WHO. 2019. Maternal and Reproductive Health. Diakses dalam


http://www.who.int/gho/ maternal_health/mortality/maternal/en/.
DAFTAR HADIR MAHASISWA PRAKTIK KLINIK PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Mahasiswa : Astuti Widia Ningsih


NIM : 213001080082
Stase : Kehamilan
No Hari/Tanggal TTD TTD
(Datang) (Pulang)

Mengetahui, Ka. Ruangan

( )

LEMBAR BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Mahasiswa : Astuti Widia Ningsih


NIM : 213001080082
Stase : Kehamilan
CI Akademik :

No Hari/Tanggal Follow Up Pembimbing TTD

CI Akademik

Diketahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan

Devi Arista, SST.,Bdn.,M.Kes


NIK. 1010300715007

DOKUMENTASI
1

Anda mungkin juga menyukai