Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KELUARGA BINAAN

PADA BAYI UMUR 3 BULAN DENGAN DIARE DIHIDRASI


RINGAN DI RT 32 KEC.JELUTUNG KOTA JAMBI

Disusun Oleh :

DESI RATNA
NIM :203001070099

DOSEN PEMBIMBING
Devi Arista SST,M,kes

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN 2020/2021

I
LEMBAR PENGESAHAN
PADA BAYI UMUR 3 BULAN DENGAN DIARE DIHIDRASI RINGAN DI RT 32
KEC.JELUTUNG KOTA JAMBI
LAPORAN PERAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

Nama Mahasiswa : DESI RATNA


NIM : 203001070099
Prodi Studi : S1 Kebidanan

Laporan Praktik Kebidanan Komunitas ini telah diperiksa dan telah di setujui oleh Pembimbing
Individu pada tanggal 2021
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Praktik Komunitas

Devi Arista SST,M,kes


NIK:1005109001

Menyetujui,
Ketua Prodi S1 Kebidanan

DIANE MARLIN,SST.M.KeB
NIDN 1010301018091

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI


TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Asuhan Kebidanan
Komunitas ” dengan baik.
Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas ini disusun untuk memenuhi tugas
kebidanan komunitas.Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Diane Marlin, SST.,M.Keb selaku ketua prodi S1 kebidanan.
2. Ibu Devi Arista, SST.,M.Kes selaku koordinator dan pembimbing
3. Tn. E dan keluarga yang telah bersedia dan membantu menjadi pasien komunitas

Laporan Individu Asuhan Kebidanan Komunitas ini sebagai tambahan referensi,


melatih mahasiswa untuk memberikan intervensi serta menambah pengetahuan bagi
masyarakat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kami berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah
ini ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Jambi, Agustus 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................. 1
B. TUJUAN................................................................................... 2
1.  Tujuan Umum........................................................................ 2
2.  Tujuan khusus........................................................................ 2
C. Sasaran Tempat Dan Waktu Asuhan kebidanan................ 3
D. Manfaat............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Diare.......................................................................................... 4
B. Balita.........................................................................................
C. Komunitas................................................................................. 6
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 26
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 30
A. Simpulan................................................................................... 30
B.  Saran......................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi dan tidak
menerima makanan tambahan lainnya selama 6 (enam) bulan pertama
kelahiran dan dilanjutkan sampai usia 2 (dua) tahun. ASI eksklusif yang
diberikan pada 6 (enam) bulan pertama dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh pada bayi (Ojong, 2015).
ASI eksklusif yaitu air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai
usia 6 (enam) bulan tanpa ditambahkan dengan makanan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, pisang, bubur susu, biskuit
dan lainnya. Bayi yang diberikan ASI eksklusif dapat terhindar dari
berbagai penyakit. Bayi yang sakit diberikan ASI secara eksklusif dapat
mempercepat proses penyembuhan. ASI juga dapat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan. Bayi yang tidak diberikan
ASI secara eksklusif mempunyai IQ (Intellectual Quotient) yang lebih
rendah, dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI secara ekslusif
Produksi ASI sangat di pengaruhi oleh makanan yg di makan yg di
perlukan akan mempengaruhi produksi ASI karena kelenjer ASI tidak
dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup,untuk
membentuk produksi ASI yang baik. Makanan ibu harus memenuhi
kalori,protein,kalori, lemak dan vitamin serta mineral yang cukup,
selain itu ibu di anjurkan minum lebih banyak 8-12 gelas perhari.
Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret,
mencret, tinjanya encer, dapat bercampur darah dan lendir kadang
disertai muntah-muntah sehingga diare dapat menyebabkan cairan
tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali
kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian
2

terutama pada bayi dan anak-anak usia di bawah lima tahun


(Ummuauliya, 2008).
Diare membutuhkan anamnesis yang rinci. Jumlah dan konsistensi
tinja yang di keluarkan anak, terutama bayi, sangat bervariasi. Bayi
yang mendapatkan ASI mengeluarkan tinja yang lunak, berwarna
kuning terang, tidak berbau, antara tujuh kali sehari sampai satu
minggu. Bayi mendapatkan susu formula mengeluarkan tinja pucat,
lebih keras, yang mungkin menyebabkan peregangan selama defekasi.
Peregangan ini tidak boleh disebut konstipasi, konstipasi kronis atau
berat bisa menyebabkan nyeri abdomen, distensi abdomen, perdarahan
rectal, masalah makanan, dan berkaitan dengan gangguan emosional
dan perilaku.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dan status pekerjaan ibu
dengan pemberian ASI eksklusif dapat memberikan dan
melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi j umur 3 bulan dihidrasi
ringan di rt 32 jelutung
2. Tujuan khusus.
a. Melaksanakan pengkajian warga binaan pada bayi J umur 3
bulan dihididasri ringan di kelurahan Jelutung 32
b. Menginterprestasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan
masalah dan kebutuhan bayi J umur 3 bulan dengan
c. Memberikan konseling kepada ibu mengenai manfaat ASI dan
cara memberikan ASI kepada ibu bekerja
d. Mengevaluasi Asuhan Kebidanan pada bayi J umur 3 bulan
dengan ASI Ibu bekerja, sehingga dapat mengetahui hasil yang
diperoleh.
3

C. Sasaran Tempat Dan Waktu Asuhan kebidanan


1. Sasaran
Adapu Sasaran pada Laporan komunitas yaitu Ny j di rt 32 jelutung
2. Tempat
Adapun Tempat dan waktu di lakukan pada ny j adalah di
rumah paseien yg berada di rt 32 jelutung
3. Waktu
Waktu pada hari minggu 22 Agustus 2021

D. Manfaat
1. Bagi kegiatan belajar mengajar di harapkan dapat di jadikan
masukan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan
wawasan bagi mahasiswa kebidanan sehingga dapat memberikan
asuhan kebidanan.
2. Bagi praktik kebidanan diharapkan dapat memberikan asuhan
kebidanan yang komperhensif dan berfikir kritis dalam
melakukan asuhan kepada klien, khususnya pada bayi untuk
memberikan ASI ekslusif minimal selama 6 (enam) bulan
pertama.
3. Bagi klien diharapkan menambah wawasan dan informasi
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Diare

1. Pengertian

Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi

lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3

kali dalam 24 jam. Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare

didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kgBB/24 jam,

sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10

g/kgBB/ 24 jam (Juffrie, 2010).

Menurut world health organization (WHO), penyakit diare adalah

suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan

konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya

frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih

dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja

yang berdarah.

Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak

normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang

encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat

dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.


5

2. Etiologi

Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan

6 besar, tetapi yang sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah

diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Untuk mengenal penyebab

diare yang dikelompokan sebagai berikut: (Depkes RI, 2011)

a. Infeksi :Bakteri (Shigella, Salmonella, E.Coli, Golongan vibrio,

Bacillus Cereus, Clostridium perfringens, Staphilococ

Usaurfus,Camfylobacter, Aeromonas)

b. Virus (Rotavirus, Norwalk + Norwalk like agent, Adenovirus)

c. Parasit

d. Protozoa (Entamuba Histolytica, Giardia Lambia, Balantidium Coli,

Crypto Sparidium)

e. Cacing perut (Ascaris, Trichuris, Strongyloides, Blastissistis Huminis)

f. Bacilus Cereus, Clostridium Perfringens

g. Malabsorpsi: karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak atau protein.

h. Alergi: alergi makanan

i. Keracunan

j. Imunodefisiensi / imunosupresi (kekebalan menurun) : Aids dll

k. Sebab-sebab lain: Faktor lingkungan dan perilaku, Psikologi: rasa

takut dan cemas.

3. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda awal dari penyakit diare adalah bayi dan anak

menjadi gelisah dan cengeng, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu


6

makan berkurang atau tidak ada, perut kembung kemudian timbul

diare. Tinja akan menjadi cair dan mungkin disertai dengan lendir

ataupun darah. Warna tinja bisa lama-kelamaan berubah menjadi

kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan daerah

sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin

asam sebagai akibat banyaknya asam laktat yang berasal darl laktosa

yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus selama diare. Menurut

Kliegman (2006), Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah

diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang.

4. Penatalaksanaan

Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama

dalam mengatasi pasien diare. Hal sederhana seperti meminumkan

banyak air putih atau oral rehidration solution (ORS) seperti oralit harus

cepat dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejala diare sudah mulai

timbul dan kita dapat melakukannya sendiri di rumah. Kesalahan yang

sering terjadi adalah pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala

dehidrasi nampak.

Pada penderita diare yang disertai muntah, pemberian larutan

elektrolit secara intravena merupakan pilihan utama untuk mengganti

cairan tubuh, atau dengan kata lain perlu diinfus. Masalah dapat timbul

karena ada sebagian masyarakat yang enggan untuk merawat-inapkan

penderita, dengan berbagai alasan, mulai dari biaya, kesulitam dalam

menjaga, takut bertambah parah setelah masuk rumah sakit, dan lain-
7

lain. Pertimbangan yang banyak ini menyebabkan respon time untuk

mengatasi masalah diare semakin lama, dan semakin cepat penurunan

kondisi pasien kearah yang fatal.

Diare karena virus biasanya tidak memerlukan pengobatan lain

selain ORS. Apabila kondisi stabil, maka pasien dapat sembuh sebab

infeksi virus penyebab diare dapat diatasi sendiri oleh tubuh (self limited

disease). Diare karena infeksi bakteri dan parasit seperti Salmonella sp,

Giardia lamblia, Entamoeba coli perlu mendapatkan terapi antibiotik

yang rasional, artinya antibiotik yang diberikan dapat membasmi

kuman.

Oleh karena penyebab diare terbanyak adalah virus yang tidak

memerlukan antibiotik, maka pengenalan gejala dan pemeriksaan

laboratorius perlu dilakukan untuk menentukan penyebab pasti. Pada

kasus diare akut dan parah, pengobatan suportif didahulukan dan

terkadang tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut kalau kondisi

sudah membaik.

5. Komplikasi

Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak,

dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti:

a. Dehidrasi (ringan sedang, berat).

b. Renjatan hipovolemik.

c. Hipokalemi (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah,

bradikardia, perubahan pada elektrokardiogram).


8

d. Hipoglikemia.

e. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim

laktase karena kerusakan vili mukosa usus halus.

f. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.

g. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita

juga mengalami kelaparan (FKUI, 2001).

6. Terapi

a. Untuk penderita diare tanpa dehidrasi (mengobati penderita diare

dirumah)

1) Memberikan anak lebih banyak cairan dari pada biasanya untuk

mencegah dehidrasi.

2) Memberikan anak makanan untuk mencegah kurang gizi.

3) Meneruskan ASI.

b. Bila anak tidak mendapat ASI berikan susu yang biasa diberikan.

Untuk anak usia kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan

padat, dapat diberikan susu.

c. Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:

Berikan bubur, bila mungkin dicampur dengan kacangkacangan,

sayur, daging atau ikan.tambahkan 1 atau 2 sendok teh minyak sayur

tiap porsi.

d. Memberikan tablet Zinc.

Dosis Zinc untuk anak-anak :


9

Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) perhari Anak di

atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) perhari Zinc diberikan selama

10 hari berturut-turut, meskipun anak telah sembuh dari diare.

e. Membawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik

dalam tiga hari atau menderita sebagai berikut:

1) Buang air besar cair lebih sering.

2) Muntah berulang-ulang.

3) Rasa haus yang nyata.

4) Makan atau minum sedikit.

5) Demam.

6) Tinja berdarah
10

B. Pengertian Balita
Balita adalah anak yg berumur 0-59 bulan,pada masa ini di
tandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yg
sangat pesat dan di sertai dengan perubahahan yg memerlukan
zat zat gizi yg jumlah nya lebih banyak dengan kualits yg
tinggi,akan tetapi balita termkasud kelompok yg rawan gizi
serta mudah menderita kelainan gizi karna kekuragan makanan
yg di butuh kan.
Komsumsi makanan menegang peranan penting dalam
pertumbuhan fisik dan kecerdasaan anak sehingga komsumsi
makanan berpengaruh besar terhadap status gizi anak untuk
mencapai pertumbuhan fisik dan kecerdasan ank.(Ariani,2017)

C. Pengertian komunitas
Komunitas istilah kata berasal dari latin communitas yg
berasal dari kata dasar communis yg artinya masyarakat.
Publik atau banyak orang Wikipedia bahasa Indonesia
menjelaskan pengertian komunitas sebagai sebuah kelompok social
dari berapa organisme yg berbagi lingkungan,umumnya memiliki
ketertarikan dan habitat yang sama dalam komunitas manusia
individu indivudu di dalam ny dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, prefensi, kebutuhan, resiko dan sejumlah kondisi lain
yg serupa.
11

BAB III
TINJAUAN KASUS
Kunjungan Ke-1
I. PENGKAJIAN
- Hari : Minggu, 22 Agustus 2021
- Jam : 14.00 WIB
A. KOMPOSISI KELUARGA

No Nama Hub.dg Umur L/P Tingkat Pekerjaan Agama Ket


KK Pendidikan

1 Tn.R KK 25 th L SMA Pedagang Islam

2 Ny.J Istri 25 Th P SMA IRT Islam

3 An.J Anak 3 Bln L - - Islam

1. Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir : Tidak ada


2. Penyebab kematian : Tidak ada
3. Umur : Tidak ada

B. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT PUS (PASANGAN USIA


SUBUR)
1. Berapa usia PUS saat ini :
( ) < 20 tahun (√ ) 20-25 tahun ( ) 26-30 tahun ( ) 31-35
tahun
( ) 36 – 40 tahun( ) 41-45 tahun( ) > 45 tahun
2. Saat ini apakah PUS menggunakan alat kontrasepsi :
( ) ya (√ ) Tidak
3. Bila ya, alat kontrasepsi apa yang digunakan :
12

( ) IUD ( ) Pil ( ) Suntik


( ) Implant ( ) lain-lain, sebutkan : Tidak ada

4. Bila tidak, apa alasan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi:


( ) Tidak tahu ( ) Tidak nyaman ( ) Mahal ( )
dilarang agama
Lain-lain sebutkan : Belum sempat

5. Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang KB :


(√ ) Petugas kesehatan ( ) orang lain ( ) Media elektronik ( )
Media masa

6. Bagaimana kondisi PUS saat ini :


(√ ) Sehat ( ) Sakit

7. Bila sakit, tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan
tersebut :
(√ ) Ke pelayanan kes. ( ) Didiamkan saja ( ) Obat warung ( )
Alternatif

8. Bila PUS sakit, apa keluhan/diagnosis medisnya : -

C. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU MENYUSUI


1. Apakah ibu mendapatkan informasi tentang cara pemberian ASI :
(√ ) Ya ( ) Tidak

2. Bila Ya, jenis informasi apa yang ibu dapatkan :


( ) Perawatan payudara (√ ) Manfaat ASI ( ) Teknik menyusui

3. Apakah ibu pernah memberi kolostrum/susu pertama kali keluar pada bayi
segera melahirkan :
13

(√) Ya ( ) Tidak

4. Sampai usia berapa anak diberi ASI ekslusif :


( ) 4 bulan (√ ) 6 bln

5. Sampai usia berapa anak diberi ASI :


( ) 6 bulan ( ) 6-12 bulan ( ) 12-18 bulan( ) 18-24 bulan

6. Keluhan ibu/diagnosis medis terkait dengan masalah menyusui : Ibu Pingin


bekerja namun ibu masih menyusi Bayi.
7. Jika Ibu berkerja bagaimana ibu dapat tetap memberikan ASI
( ) Asi perah disimpan dalam Kulkas
( ) Asi perah dan diantar langsung menggunakan Coolbag
(√) Pulang untuk menyusui saat jam istirahat kerja
( ) tidak memberikan ASI

D. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (0-5 TAHUN)


Penjelasan :
N = Normal T = Tidak normal H = Garis hijau
M = Garis Merah K = Garis kuning L = Lengkap
O = Overweight (Garis kuning di atas hijau)
TL =Tidak lengkap
BL = Belum lengkap (usia belum mencukupi)
1. Apakah keluarga melakukan penimbangan balita
(√ ) Ya ( ) Tidak

2. Bila tidak, alasannya :


( ) Jauh ( ) malas ( ) Repot ( ) Tidak tahu

3. Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan di antara waktu


makan :
(√ ) Ya ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak
14

4. bagaimana kondisi balita saat ini :


( ) Sehat ( √ ) Sakit

5. Bila balita sakit, apa yang dikeluhkan atau diagnosis medisnya yaitu 1 hari
yang lalu bayi mengalami diare dan keadaan bayi gelisah dan rewel. Bayi
sudah dibawa berobat ke puskesmas.

6. Riwayat Imunisasi
N Nama Umur B N/ M K H O Jenis Imunisasi Ket.
o anak & JK B T
B DD D P P P P H H H
CP P P O O O O E E E
GTT T L L L L P P P
1 2 3 I I I I A A A
O O O O T T T
1 2 3 4 I I I
T T T
I I I
S S S
1 2 3
1 An. J - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6. Apakah balita dibawa untuk diperiksa kesehatannya ke posyandu ?


(√ ) Ya ( ) Tidak alasanya
7. Bagaimana pemanfaatan Posyandu
(√ ) ada ( ) Jarang ( ) Tidak ada, alasanya

8. Apakah balita memiliki KMS


15

(√ ) ada ( ) Tidak ada, alasanya

9. Apakah bayi pernah mendapatkan penilaian / stimulasi ntumbuh kembang


anak (SDIDTK)
(√ ) ada ( ) Tidak ada, alasanya

E. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK PRASEKOLAH DAN


USIA SEKOLAH (5-12 TAHUN).
1. Berapa kali anak melakukan kebersihan gigi dalam sehari :
( ) 1 kali ( ) 2 kali ( ) 3 kali

2. Bagaimana kondisi gigi anak saat ini :


( ) berlubang dan hitam ( ) gusi bengkak dan berdarah
( ) Sariawan ( ) Bersih dan sehat

3. Apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan :


( ) Ya ( ) Tidak

4. Apakah anak terbiasa memakai alas kaki saat bermain :


( ) Ya ( ) Tidak
5. Bagaimana kondisi anak saat ini :
( ) Sehat ( ) Sakit

6. Bila sakit, apa yang dikeluhkan/diagnosis medisnya

G. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT USIA DEWASA (18-55


TAHUN)
1. Kegiatan yang dilakukan usia dewasa setelah lulus sekolah

2. Bagaimana kondisi usia dewasa saat ini :


(√ ) Sehat ( ) Sakit
3. Bila sakit, apa yang dikeluhkan/diagnosis medisnya
16

H. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa :
( ) Ya (√ ) Tidak
2. Bila ya, kondisinya saat ini
________________________________________
3. Apa yang telah dilakukan untuk mengatasinya :
( ) ke pelayanan kesehatan ( ) Didiamkan saja
( ) Alternatif

I. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PRILAKU KESEHATAN


KELUARGA
1. Cara keluarga mengolah sayuran sebelum dimasak :
( ) Dipotong baru dicuci(√ ) Dicuci baru dipotong

2. Cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak


(√) Tertutup ( ) Terbuka

3. Adakah kebiasaan keluarga menggantung pakaian setelah dipakai


( ) Ya (√ ) Tidak

4. Bagaimana cara keluarga membuang sampah (limbah rumah tangga)


( ) Ditumpuk ( ) Dibakar
( ) Dikubur (√ ) Diambil petugas

5. Bagaimana keluarga membuang limbah WC


(√ ) Septic tank ( ) Got
( ) Kali/sungai ( ) lain-lain sebutkan
6. Dari mana keluarga mendapat sumber air bersih
( ) PAM-Ledeng ( ) Sumur
( ) Sungai (√ ) Pompa air listrik ( ) lain-lain sebutkan
17

7. Berapa jarak sumber air dengan septic tank


(√ ) < 10 m ( ) > 10 m

8. Bagaimana keadaan air rumah


(√) Berasa ( ) Berbau ( ) Berwarna ( ) Ada endapan
( ) Tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berba
9. Kebiasaan keluarga mandi
(√ ) < 2 x /hari ( ) > 2 x/hari

10. Kebiasaan keluarga menggunakan handuk


(√ ) Sendiri-sendiri ( ) Bersama-sama

11. Kebiasaan keluarga membersihkan bak mandi/tempat penampungan air


( ) < seminggu (√) 1 x seminggu ( ) > seminggu

12. Bagaimana kondisi lantai WC


( ) Licin (√) Tidak licin ( ) lain-lain sebutkan

13. Apakah tempat penampungan air untuk keperluan memasak ditutup


(√ ) Ya ( ) Tidak
14. Apakah sinar matahari masuk kedalam rumah
(√) Ya ( ) Tidak

15. Bagaimana pencahayaan didalam rumah


(√ ) Terang ( ) Kurang terang ( ) Tidak terang

16. Bagaimana kondisi penataan rumah


(√ ) Rapi ( ) Berantakan

17. bagaimana kebersihan rumah


(√) Bersih ( ) Tidak bersi
18

18. Bagaimana kondisi lantai rumah


( ) Licin (√) Tidak licin

19. Adakah sumber pencemaran lingkungan


(√) Ya ( ) Tidak

20.Bila ada sumber pencemaran sebutkan


___________________________________

21.Pemanfaatan pekarangan :
____________________________________________
( ) ada ( ) Tidak

22.Bila ada sebutkan

II. ANALISIS MASALAH DAN PERUMUSAN MASALAH


- Hari : Minggu, 22 Agustus 2021
- Jam : 14.00 WIB
1. Analisis Masalah
Dalam analisa data maslah yang ada pada Keluarga Tn.R disebabkan
kurangnya pengetahuan tentang penanganan diare pada bayi.
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn.R yaitu:
a. Bayi Tn.R mengalami diare dengan dehidrasi ringan
b. Tn.R dan keluarga tidak mengetahui penyebab diare
c. Tn.R dan keluarga tidak mengetahui cara mengatasi diare pada bayi

III. PRIORITAS MASALAH


- Hari : Minggu, 22 Agustus 2021
- Jam : 14.00 WIB
19

Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terdapat beberapa masalah


kesehatan, yaitu:
Kurangnya pengetahuan tentang penanganan diare pada bayi.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 X 1 1 An. NR mengalami
Tidak/ kurang diare sudah 1 hari ini
sehat dan keluarga merasa
tidak mengerti cara
mengatasi diare pada
bayi.
2. Kemungkinan 2/2 X 2 = 1 2 Keluarga Tn. R sudah
masalah dapat memeriksakan ke
diubah: Mudah kesehatan dan bersedia
menerima saran dari
tenaga kesehatan.
3. Potensial masalah 3/3 X 1 1 Masalah dapat dicegah
dapat dicegah: jika ibu lebih
Tinggi meningkatkan
pemberian ASI
eksklusif
4. Menonjolnya 2/2 X 1 = 1 1 Masalah diare jika tidak
masalah Masalah segera ditangani akan
harus segera mengakibatkan
ditangani. dehidrasi berat dan
membehayakan anak.

Hasil prioritas masalah berdasarkan metode scoring adalah  Kurangnya


pengetahuan Tn.R dan keluarga tentang penanganan diare dengan dehidrasi ringan
pada bayi.

IV. DIAGNOSA MASALAH


- Hari : Minggu, 22 Agustus 2021
- Jam : 14.00 WIB
Tn.R dan Keluarga memiliki pengetahuan kurang tentang penanganan diare
dengan dehidrasi ringan pada bayi.

V. PERENCANAAN
- Hari : Minggu, 22 Agustus 2021
- Jam : 14.00 WIB
20

1. Jelaskan tentang pengertian diare


2. Jelaskan tentang tanda-tanda diare
3. Jelaskan tentang penyebab diare
4. Jelaskan tentang akibat diare
5. Jelaskan tentang cara pencegahan diare
6. Jelaskan tentang penanganan diare

VI. PELAKSANAAN
- Hari : Minggu, 22 Agustus 2021
- Jam : 14.00 WIB
1. Menjelaskan tentang pengertian diare
Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih
lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam
24 jam.
2. Menjelaskan tentang tanda-tanda diare yaitu anak menjadi gelisah dan
cengeng, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau
tidak ada, perut kembung kemudian timbul diare.
3. Menjelaskan tentang penyebab diare yaitu Infeksi Bakteri, Virus, Parasit,
Alergi, Keracunan, Faktor lingkungan dan perilaku,
4. Menjelaskan tentang akibat diare yaitu mengakibatkan dehidrasi ringan,
sedang atau berat.
5. Menjelaskan tentang cara pencegahan diare pada bayi yaitu dengan
menjaga kebersihan saat sebelum dan sesudah menyusui bayi seperti
membersihkan putting, mencuci tangan. Serta menjaga kondisi
lingkungan agar tetap bersih.
6. Menjelaskan tentang penanganan diare yaitu Untuk penderita diare
Memberikan anak lebih banyak cairan dari pada biasanya untuk
mencegah dehidrasi.

VII. EVALUASI
- Hari : Minggu, 22 Agustus 2021
- Jam : 14.00 WIB
21

1. Ibu dan keluarga sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan


2. Ibu dan keluarga bersedia memberikan ASI sesering mungkin
3. Ibu dan Keluarga mengetahui dan memahami tentang resiko yang bisa
terjadi pada penyakit diare apabila berkepanjangan.

Kunjungan Ke-2
- Hari : Selasa, 24 Agustus 2021
- Jam : 16.00 WIB
S : Ibu mengatakan bahwa bayi sudah dalam keadaan membaik, sudah mau
menyusu dan tidak lagi mengalami diare
O : Keadaan ibu dan bayi : Baik
A : Ny J dengan pengetahuan kurang tentang penanganan diare pada bayi
P:
1. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan bayinya banyak minum ASI
sesuai kebutuhan bayinya
2. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan saat sebelum dan setelah
menyusui bayi misalnya mencuci tangan sebelum menyusui bayi
22

PLANING OF ACTION ( P O A )
IBU MENYUSUI
MASALAH PENANGGUNG
NO WAKTU TEMPAT KEGIATAN TUJUAN SASARAN
KESEHATAN JAWAB
.1 22-08- Di rumah 1. Perkenalan dengan anggota 1. Untuk mendata warga Ibu yg Kurangnya Desi Ratna
2021 Ny J keluarga dan menjelaskan binaan dan membantu sedang pengetahuan ibu (Mahasiswa S1
Di RT. 32 maksud dan tujuan memecahkan masalah menyusui tentang diare pada Kebidanan Jk
Jelutung nya mengenai bayi Jambi)
2. Konseling tentang diare menyusui
2 Agar ibu mengetahui Ny J umur Desi Ratna
cara mengatasi diare, 25 dengan (Mahasiswa S1
akibat diare dan cara menyusui Kebidanan Jk
pencegahan diare Jambi)

2. 24-08- Di rumah Untuk menanyakan keluhan Agar ibu dapat Ny J umur Kurangnya Desi Ratna
2021 Ny J ibu dan bayi mencegah terjadinya 25 th pengetahuan ibu (Mahasiswa S1
Di RT. 32 diare pada bayi dengan mengenai diare Kebidanan Jk
Jelutung menyusui pada bayi Jambi)
23

BAB IV
PEMBAHASAN

I. Pengkajian

Dalam pengkajian keluarga dengan salah satu anggota keluarga

menderita penyakit diare. Penulis mendapatkan data bahwa anggota keluarga

memiliki status pendidikan tinggi. Buktinya Tn. R dan Ny. J lulusan SMA.

Akan tetapi Ny. J merasa khawatir dengan diare yang dialami anaknya karena

Ny. J belum pengalaman mengurus anak sakit, An. J adalah anak pertama ini

dan diare An. NR ini berlangsung sejak kemarin. Tidak ada masalah yang

berarti berhubungan dengan status ekonomi kelarga Tn. R dalam mengatasi

masalah kesehatan keluarganya karena bayi sudah dibawa berobat ke

Puskesmas. Namun Ny. J masih belum memahami tentang diare baik

penyebab, pencegahan dan cara mengatasinya.

Pada asuhan kebidanan keluarga dengan salah satu anggota keluarga

yang menderita Diare, tahap evaluasi dilaksanakan berdasarkan rencana yang

telah disusun belumnya Penulis tidak menemui kesenjangan yang berati dalam

kasus ini.

II. Interpretasi Data

Setelah dilakukan pengkajian data subyektif' dan obyektif dilajutkan

dengan langkah interpretasi data. Pada langkah interpretasi data ini didapatkan

diagnosa kebidanan sesuai hasil pengkajian yang telah dilaksanakan. Sesuai

hasil pengkajian penulis dapat membuat diagnosa pada keluarga Tn. R dengan

bayi Ny.J yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan.


24

III. Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial

Dari hasil pengkajian dan interpretasi data, penulis menemukan

masalah potensial yaitu dehidrasi sehingga harus banyak diberikan cairan.

IV. Antisipasi Kebutuhan Tindakan Segera

Tindakan segera yaitu dengan memberikan ASI sesering mungkin pada

bayi.

V. Intervensi

Sesuai kasus yang terjadi pada An.J pada intervensi ini,:

1. Berikan penyuluhan kepada orang tua tentang diare pada anak

2. Berikan penyuluhan kepada orang tua tentang bahaya diare

3. Anjurkan orang tua untuk memberikan ASI sesering mungkin

4. Berikan ibu penjelasan tentang tanda-tanda diare

VI. Implementasi

Penulis telah meyusun beberapa intervensi, makannya penulis

mengimplementasikan intervensi tersebut kepada keluarga Tn R pada tanggal

22 Agustus 2021. Pelaksanaan asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada intervensi. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh

bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Pada An.J implementasi yang dilakukan

oleh penulis adalah memberikan penyuluhan temtang diare pada anak.


25

VII. Evaluasi

Setelah dilakukan enam langkah asuhan kebidanan hingga

implementasi, didapatkan evaluasi dari kegiatan implentasi yang dilakukan.

Dari hasil wawancara pada proses pengkajian pada 22 Agustus 2021 dan

implementasi didapatkan bahwa masalah yang mendukung munculnya

permasalah tersebut adalah kondisi tingkat pengetahuan keluarga Tn.R. Dari

hasil penilaian penulis, bahwa pengetahuan ibu tentang diare pada anak dan

penangannya sudah baik, ibu mulai mengerti tentang diare pada anak.
26

BAB V
PENUTUP

5. 1     Kesimpulan
Simpulan yang di peroleh dari pelaksanaan praktek komunitas kebidanan,
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi struktur masyarakat setempat beserta tokoh masyarakat.
2. Menetapkan masalah yang ada, memprioritaskan masalah, menganalisa
masalah, mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada, menentukan
alternative, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dari berbagai
macam alternative yang ada.
3. Menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan pendekatan menejemen kebidanan.
4. Pada akhir praktek lapangan diadakan evaluasi terhadap program kerja yang
telah di laksanakan.

5.2     Saran


1.      Keluarga Tn.E
Agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan peningkatan kesehatan
melalui upaya promotif dan preventif.
2.      Bidan
Agar dapat secara proaktif menjalin kerjasama dan menindak lanjuti kegiatan
yang telah dilaksanakan.
27

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,eni.2009.Asuhan kebidanan komunitas.Yogyakarta:Nuha


Medika
Maritalia,Dewi.2012.Asuhan kebidanan pada masa nifas dan menyusui.
Yogyakarta:Pustaka belaja
Amalia W,.(2018) Kejadian diare pada balita di tinjau dari ketersediaan
sumber air bersih dan (Diarrhea”Events Before Review From the
Availability of clean water source and Family plants)cendikia medika .
Adinda ,F 2016.Peran Asi bagi tumbuh kembang anak.World
Breastfeedingweek.Jakarta
Ambar kusumstuti,peran komunitas dalam intraksi social remaja di
komunitas angklung yogyakarta
28

DOKUMENTASI

Tanggal: 22-08-2021
29

DOKUMENTASI

Tanggal: 24-08-2021

Anda mungkin juga menyukai