Oleh :
RIANA ULFAH
PO.71241210102
Oleh:
RIANA ULFAH
NIM: PO.71241210102
Proposal ini telah disetujui, diperiksa untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
Tim Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah (Skripsi) yang
berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan Pendaming
Asi (Mpasi) Dini Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Parit Deli Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Tahun 2022”, sebagai salah satu syarat Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi.
Dalam menyelesaikan Proposal ini penulis banyak mengalami kendala,
namun berkat usaha dan kerja keras bantuan dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (Skripsi) ini. Maka pada kesempatan ini penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rusmimpong, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jambi.
2. Ibu Hj. Suryani, S.Pd, M.PH, selaku Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes Jambi.
3. Ibu Yuli Suryanti, M.Keb, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jambi.
4. Asmuni HS. SKM. MM, selaku pembimbing I dengan penuh kesabaran
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan bimbingan,
pengarahan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
(Skripsi) ini dengan baik.
5. Imelda, S. SIT, M.Bmd, selaku pembimbing II yang telah membimbing,
memberikan saran, dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah (Skripsi) ini.
6. Seluruh staff pendidik dan kependidikan Poltekkes Kemenkes Jambi yang telah
membekali ilmiah ilmu pengetahuan, memberikan petunjuk dan nasehat selama
penulis menjalani pendidikan.
7. Kedua orang tua tercinta alm.Syarifudin dan Ibu Siti Aisyah yang selalu memberi
semangat, serta Adik tersayang yaitu Abidah Dania Syahra, dan Nurasiah yang
penuh kesabaran, dan ketabahan hati serta selalu mendo’akan sekaligus
memberikan dorongan semangat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi.
8. Teman-teman seperjuangan Sarjana Terapan Kebidanan angkatan 2022,
Khususnya Mora Mutia Siregar, Halimatussadiyah, Sulistiawati, Ikeu Pratiwi.s
yang telah bekerja sama saling membantu penulis dengan setia dalam
menyelesaikan Proposal.
Penulis menyadari Proposal ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan Karya
Tulis Ilmiah (Skripsi) selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah (Skripsi) ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 6
D. Manfaat Penulisan ................................................................... 7
E. Ruang Lingkup ........................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi
berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan
minuman apapun. Pemberian ASI merupakan pemenuhan hak bagi setiap ibu dan
anak. Bukan rahasia lagi bahwa anak yang mendapatkan ASI Eksklusif dan pola
asuh yang baik akan berkembang dan tumbuh secara optimal dan tidak mudah
sakit. Selain itu pemberian ASI mampu mempererat ikatan emosional antara ibu
dan anak sehingga diharapkan akan menjadi anak dengan ketahanan pribadi yang
yaitu menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan
didahului dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir, mulai umur 6
bulan berikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan teruskan menyusu hingga
kepada bayi yang berumur kurang dari empat bulan masih banyak. Pemberian
MPASI terlalu dini mempunyai resiko kontaminasi yang sangat tinggi, yaitu
terjadinya gastroenteritis yang sangat berbahaya bagi bayi dan dapat mengurangi
produksi ASI lantaran bayi jarang menyusui2 . Ibu yang memberikan makanan
tambahan pendamping ASI (MPASI) kepada bayi yang berumur kurang dari
empat bulan masih banyak. Pemberian MPASI terlalu dini mempunyai resiko
kontaminasi yang sangat tinggi, yaitu terjadinya gastroenteritis yang sangat
berbahaya bagi bayi dan dapat mengurangi produksi ASI lantaran bayi jarang
MPASI dini merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi di
Indonesia. Dampak negatif dari pemberian MPASI dini tersebut sesuai dengan
riset yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan
tahun 2016 diketahui, bayi ASI parsial (sebagian dari keseluruhan) lebih banyak
yang terserang diare, batuk pilek, dan panas daripada bayi ASI predominan
(Heryanto, 2017:141).
gastrointestinal. Pada bulan – bulan pertama kehidupan system saluran cerna bayi
yang terlalu dini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan karena itu perlu
(Unicef, 2019).
mendapatkan MPASI saat usianya <6 bulan. Penelitian yang dilakukan Jane et.al
di perth, australia, menunjukan bahwa 44% bayi telah diberikan makanan padat
sudah diberikan makanan padat sebelum usia 4 bulan yaitu 45% di Selandia
Baru, 63% di Finlandia, dan 70% di Kanada. Bahkan dari hasil penelitian di
Skotlandia menunjukan bahwa 40% bayi telah diberikan makanan padat pada
Di Afrika Timur dan Selatan memiliki pencapaian tertinggi ASI Ekslusif sebesar
55% sedangkan Asia Timur dan Pasifik memiliki pencapaian terendah sebesar
(Unicef, 2018).
di Indonesia pada bayi 0-5 bulan yaitu sebesar 74,5%, Cakupan pemberian ASI
di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 67,74%, pada tahun 2020 dari 3.196.303
sasaran bayi kurang dari 6 bulan terdapat 2.113.564 bayi usia kurang dari 6 bulan
pemberian ASI nya masih di bawah nasional yaitu salah satunya provinsi Jambi
yaitu pada tahun 2019 sebesar 64,87%, pada tahun 2020 sebesar 65,22%,
capaian ini masih belum mencapai target nasional yaitu sebesar 80%. Presentase
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di kabupaten tanjung jabung barat
selama 4 tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2018 presentasi ASI
eksklusif 86,7%, tahun 2019 82,4%, tahun 2020 66,4%, dan sedikit mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 68,5%. Akan tetapi capaian
cakupan asi yang belum mencapai target kabuppaten yaitu puskesmas Tungkal
Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2021 dari jumlah 130
sasaran bayi pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan yaitu 67,8% (67) bayi yang
mendapat ASI eksklusif, 32 bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif, dan 31 bayi
lainnya tidak datang pada program gizi Puskesmas Parit Deli (program gizi
Deli terletak di Desa Parit Deli Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjab
Barat, masih terdapat 32 bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif dan 31 bayi
mendalam didapatlah beberapa alasan ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif
pada bayinya yaitu karna ASI nya sedikit, sehingga ibu berfikir untuk
asupan nutrisi yang diberikan pada bayinya masih kurang masyarakat sekitar
masih mempercayai jika nutrisi bayi tidak akan cukup hanya diberikan ASI saja
dan bayi tidak berhenti menangis walaupun sudah diberikan ASI, oleh karena itu
ibu beranggapan bahwa bayi masih lapar. Ibu juga terpengaruh oleh pernyataan
bahwa tidak ada masalah pada bayi jika bayi diberikan MPASI sebelum
Pendamping ASI (MPASI) Dini Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Parit
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2022.
bayi 0-6 bulan di Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2022
bayi 0-6 bulaan di Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2022.
f. Diketahui hubungan kebiasaan dengan pemberian MP-ASI pada bayi 0-6
pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2022.
D. Manfaat Penelitian
memberikan informasi mengenai kurang energi kronis pada ibu hamil dan
Barat
pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung
makanan pendamping ASI (MPASI) dini pada bayi usia 0-6 bulan di
bayi 0-6 bulan di wilayah puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung Barat
tahun 2022, dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Januari – Juni. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 0-6 bulan
dengan teknik purposive sampling. Adapun variable dalam penelitian ini adalah
1. Definisi
(Ruslianti,2015:77).
hal ini disebabkan sistem imun bayi yang belum berumur kurang dari 6
2. Jenis-jenis MP-ASI
c. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng atau dalam karton sachet
(Hadianah, 2014:56).
3. Syarat Makanan Pendamping ASI
lokal.
g. Kandungan serat atau bahan lain yang suka dicerna dalam jumlah
yang sedikit.
meliputi rasa takut bahwa ASI yang mereka hasilkan dan atau
(Muryana, 2014:67).
mengalami risiko gizi kurang lima kali lebih besar dibandingkan bayi
yang mendapatkan MPASI pada umur empat – enam bulan setelah
empat bulan melaporkan pemberian MPASI terlalu dini (< empat bulan)
air gula, susu formula dan makanan lain sebelum bayi berusia 6 bulan.
Hal ini disebabkan sistem imun bayi berumur kurang dari 6 bulan belum
sempurna.
lagi jika tidak disajikan secara higienis, hasil riset terakhir dari penelitian
(Lailina, 2015:78).
sebagai berikut:
a. Usia 6-7 bulan
Usia ini, bayi sudah bisa nulai diberikan makanan lembut dan
maupun tidak langsung yang diamati oleh pihak luar, perilaku adalah
diperlukan.
perilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
factor perilaku dan factor diluar perilaku, selanjutnya perilaku itu sendiri
atau sarana.
masyarakat.
1. Faktor predisposisi
a. Umur
(Natoatmodjo, 2014:53).
b. Pengetahuan
c. Pendidikan
d. Sikap
pokok:
obyek.
2. Faktor Pendukung
a. Sumber Informasi
Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi
pula. Media promosi ini terdiri dari media cetak (booklet, leaflet,
2014:53).
b. Faktor Pendorong
1) Dukungan Suami
sebagai berikut.
1. Faktor Internal
dada atau perut ibu segera setelah lahir dan memberiakan bayi
dari 6 bulan dengan alasan karena produksi ASI kurang dan bayi
pisang, bubur instant dan bubur yang dibuat sendiri. Selain itu
lancar.
b. Pekerjaan
dengan pekerjaan adalah tempat kerja yang terlalu jauh, tidak ada
penitipan anak, dan harus kembali kerja dengan cepat karena cuti
Setelah itu, banyak ibu yang khawatir bahwa ASI perah saja tidak
alasan untuk tidak mebeirkan ASI eksklusif, karena waktu ibu bekerja
bayi dapat diberi ASI perah. Sebaiknya ibu menabung ASI perah
responden bekerja sebagai petani dengan waktu kerja mulai dari pagi
sampai tengah hari, terkadang sampai sore hari. Para ibu menyusui
hal ini juga didukung dengan banyaknya iklan ditelevisi tentang susu
c. Pengetahuan
kualitatif yaitu:
tetapi tidak dipraktikkan dalam tindakan nyata. Ini banyak terjadi pada
MPASI dini, namun dalam tindakan masih dipengaruhi orang tua yang
ASI pada bayi sejak usia di bawah enam bulan dikarenakan kurang
dari 6 bulan agar anaknya kenyang dan tertidur pulas, jika anak diberi
makan pisang sewaktu berumur 2 bulan agar anak tidak rewel dan
lebih tenang, berat badan anak akan bertambah dan lebih cepat besar.
Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara
d. Umur Ibu
dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi
(Natoatmodjo: 2011:53).
tahun yang tidak memberikan MPASI dini pada bayinya, hal ini
dan pengealaman dalam pemberian MPASI pada bayi dan selain itu
ibu ingin melihat anaknya kelak menjadi anak yang sehat, maka ibu
perkembangan bayinya. Selain itu juga ibu yang berusia 20-35 tahun
sudah mendapatkan informasi dan sudah memiliki pengetahuan
pemberian MP-ASI pada bayi yang tepat yaitu setelah 6 bulan dan
yang berusia >35 tahun juga sudah memiliki pengalaman dari anaknya
sehat saja, maka ibu juga memberikan MP-ASI dini pada anak yang
e. Pendidikan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
pemberian MP-ASI dini. Hal ini disebabkan karena ibu tidak tahu
hingga liat lahat, yakni berupa interaksi dengan individu baik secara
dan yang memberi MP- ASI sebanyak 12 orang (63,2%). Dari hasil
dalam hal perilaku sehat. Promosi ASI eksklusif yang optimal dalam
sampai 2 tahun dan pemberian MPASI setelah usia 6 bulan dan juga
ASI kepada bayi mereka saat usia 0-6 bulan, untuk itu informasi
2017:141).
susu formula dan MP-ASI dini pada masa pemberian ASI eksklusif.
bahwa bayinya akan merasa kelaparan jika hanya diberikan ASI saja,
ibu merasa cemas akan kondisi bayinya dan membuat ibu untuk
berfikir memberikan tambahan susu formula/MPASI dini untuk sang
bayi.
yang tidak memberikan ASI eksklusif karena para ibu lebih memilih
(Nurlely, 2017:50)
yang tidak memberikan ASI eksklusif karena para ibu lebih memilih
(Nurlely, 2017:50).
e. Keyakinan
f. Informasi
kepada bayi dengan keyakinan sehat dan baik bagi bayinya. Iklan
tidak hanya melalui televisi, tapi juga radio dan surat kabar, dan
brosur-brosur.
Faktor predisposisi :
1. Umur
2. Pengetahuan
3. Pendidikan
4. Sikap
Faktor pendorong
(reiforcing factor):
1. Kelurga
2. Teman sebaya
3. Guru
4. Petugas kesehatan
5. Pemimpin
A. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep suatu terhadap konsep yang lainnya,
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
mengacu pada teori yang diuraikan oleh Lowrence Green (1980) dalam
Natoatmodjo (2010:59) sebagai tolak ukur pemberian MPASI pada bayi 0-6
bulan.
sebagai berikut:
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Predisposing Factor
- Pengetahuan ibu
Enabling Factor
Pemberian MPASI
- Kebiasaan keluarga
Sad
‘a
Reinforcing Factor
- Dukungan keluarga
‘
Sad
‘a
‘
Sad
‘a
‘
B. Definisi Oprasional
pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dini pada bayi usia 0-6 bulan.
antara sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain. Dalam
Tabel 3.1
Definisi oprasional
C. Hipotesis
Tahun 2022.
bayi usia 0-6 bulan di wilayah Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
cross sectional dimana variabel data yang menyangkut variabel bebas atau
risiko dan variabel terikat atau variabel akibat akan dikumpulkan dalam
Pemberian MP-ASI dini Pada Bayi 0-6 Bulan diwilayah Puskesmas Parit Deli
1. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri atas objek atau subjek
memiliki bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
2. Sampel
(Notoatmodjo, 2010:115).
n= N
1 + (N.e²)
n : Banyak Sampel
N : Banyak Populasi
e : Presentase Kesalahan
n: 125
1 + (125.0,1²)
n: 125
1 + (125.0,01)
n: 125 : 55 responden
2,25
D. Pengumpulan Data
1. Jenis data
dukungan keluarga.
2. Instrumen penelitian
yang telah diberikan. Cara pengisian dapat diisi sendiri oleh responden
kuesioner.
berikut:
1. Editing
sudah dianggap lengkap (valid) atau belum. Semua data yang terkumpul
kuesioner diisi sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan pada halamn
2. Coding
data angka atau bilangan. Memberikan kode pada setiap data faktor-faktor
3. Scoring
yaitu:
a. Variabel pengetahuan
b. Variabel Kebiasaan
4. Entry
Data yang telah diperiksa dan diberi kode kemudian dianalisa atau
5. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
F. Analisa Data
1. Analisis Univariat
masing variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, analisis univariat dapat
0-6 bulan.
2. Analisis Bivariat
pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dini pada bayi usia 0-6
bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyono. 2014
Makanan Tambahan Pengganti ASI. http://www.infobunda.com,
Unicef. 2019
Adopt Optim Feed Pract is Fundam to a child’s Survivgrowth Dev but
too few Child benefit. https://data.unicef.org/topic/nutrition/infant-
and-young-child-feeding/#diakses 10 April 2022.
WHO. 2012
Complementary feeding. Diperoleh pada tanggal15 September 2014
dari http://www.who.int/nutrition/topics/co mplementary_feeding/en/
Ruslianti, 2015
Gizi pada ibu dan bayi. Jakarta
Waryana, 2016
Promosi Kesehatan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat,
Nuha Medikaa, Yogyakarta
Notoatmodjo, S. 2014
Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan
dilakukan oleh mahasiswa Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi
bernama Riana Ulfah dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dini Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di
Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2022”.
Nama :
Alamat :
No. Telepon/HP :
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpatisipasi pada penelitian ini secara
suka rela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan untuk
mengundurkan diri maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa ada
sanksi apapun.
Jambi, 2022
Saksi Yang memberikan persetujuan
( ) ( )
SURAT PERMOHONAN RESPONDEN
Yth.
Ibu/sdr
Di Kota Jambi
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementrian Jambi:
Nama : Riana Ulfah
NIM : PO71241210102
Bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Fkator Yang
Berhubungan Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI(MP-ASI) Dini Pada
bayi Usia 0-6 Bulan DI Puskesmas Parit Deli Kabupaten Tanjung Jabung Barat Thun
2022”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat kerugian bagi ibu sebagai
responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya mohon kesediaan ibu untuk
berpatisipasi dalam penelitian ini sebagai responden.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi ibu menjadi
responden, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
( Riana Ulfah )
KUESIONER PENELITIAN
I. Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah pertanyaan sesuai dengan ini dengan baik dan teliti
2. Jawab pertanyaan sesuai dengan pengalaman ya atau tidak
Ya
Tidak
IV. Pengetahuan
1. Apakah pengertian dari makanan pendamping ASI (MP-ASI) ?
a. Makanan yang diberikan kepada bayi/anak disamping ASI untuk
memenuhi kebutuhan gizi?
b. Makanan yang diberikan kepada bayi segera setelah lahir
c. Makanan pengganti ASI
d. Tidak tahu
2. Apakah ibu tahu kapan waktu yang tepat untuk pemberian MP-ASI?
a. 6-24 bulan
b. Kurang dari 6 bulan
c. Sewaktu-waktu anak membutuhkan
d. Ketika anak rewel
e. Tidak tahu
3. Apa saja jenis-jenis MP-ASI?
a. MP-ASI lokal dan MP-ASI pabrikan
b. MP-ASI Lokal
c. MP-ASI pabrikan
d. Tidak tahu
4. Apa ibu tahu manfaat dari pemberian MP-ASI ?
a. Agar anak tidak rewel
b. Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak
c. Supaya anak cepat besar
d. Tidak tahu
5. Apakah ibu mengetahui tujuan dari pemberian MP-ASI
a. Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal
b. Agar anak cepat kenyang
c. Tidak tahu
d. Agar anak menjadi tidak rewel
6. Apakah ibu tahu dampak MP-ASI yang diberikan terlalu dini kepada
bayi?
a. Bayi menjadi cepat kenyang
b. Bayi menjadi gemuk dan sehat
c. Menyebabkan sistem pencernaan bayi terlalu berisiko terserang
infeksi sehingga bayi mudah terserang penyakit
d. Tidak tahu
7. Apakah ibu tahu dampak MP-ASI yang diberikan terlalu lambat kepada
bayi?
a. Bayi sering rewel
b. Dapat menyebabkan bayi kekurangan gizi
c. Tidak tahu
d. Bayi menjadi gemuk
8. Apakah ibu tahu cara yang tepat pemberian makanan yang berkala pada
bayi?
a. Dimulai dari makanan cari(murni), makanan lunak (bubur susu),
makanan lembek (tim saring), makanan agak kasar dan padat
b. Dimulai dari pemberian nasi, pisang,nasi tim, dan nasi biasa
c. Disesuaikan dengan selera anak
d. Tidak tahu
9. Pada usia berapakah sebaiknya bayi disapih?
a. Pada usia kurang dari 24 bulan
b. Pada usia lebih dari 24 bulan
c. Pada usia lebih dari 12 bulan
d. Tidak tahu
V. Kebiasaan Keluarga
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah orang tua atau pun tetangga ibu
menganjurkan memberikan makanan tambahan
lain selain ASI pada bayi usia kurang dari 6
bulan
2. Apakah anjuran yang di beri tahu tersebut
dilaksanakan oleh ibu
3. Apakah sebelumnya orang tua atau pun
tetangga tersebut juga melaksanakan hal yang
dianjurkan kepada ibu tersebut