Oleh
PUTU FATIA PRATIWI ASTITI
NIM. P07124220157
Oleh:
PUTU FATIA PRATIWI ASTITI
NIM. P07124220157
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
USULAN SKRIPSI
Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
iii
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN SKRIPSI
TIM PENGUJI:
1. Ni Luh Putu Sri Erawati, S.Si.T.,MPH (Ketua) ………………
Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan usulan skripsi yang
Desa Mambang ” tepat pada waktunya. Usulan skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Skripsi pada
Kemenkes Denpasar.
bantuan sejak awal sampai terselesainya usulan skripsi ini, untuk itu peneliti
Kesehatan Denpasar.
5. Pak Samsul yang dengan tulus iklas telah mendoakan dan membantu
v
Dalam usulan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa usulan skripsi ini
masih memiliki beberapa kekurangan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan usulan
skripsi ini.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................i
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4
C. Hipotesis.....................................................................................................22
vii
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................24
A. Jenis Penelitian............................................................................................24
B. Alur Penelitian............................................................................................25
G. Etika Penelitian...........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
kali pertahun, dengan rata- rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan
kelima kegiatannya lebih dari 50% mampu melaksanaakan program tambahan,
serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang di kelola
oleh masyarakat yang kepersertaannya masih kurang dari 50% KK di wilayah
kerja posyandu. sedangkan sebesar 35,1% adalah posyandu madya (Profil
dinas kesehatan tabanan, 2018).
Berdasarkan World Health Organization (WHO) menyatakan
bahwa 5-25% anak usia pra sekolah di dunia mengalami disfungsi otak minor,
termasuk gangguan perkembangan motorik halus (WHO, 2010). Angka
kejadian terhadap gangguan perkembangan pada anak usia 3-17 tahun di
Amerika Serkat mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 5,76 % dan
di tahun 2016 sebesar 6,9% (Zablotsky et al., 2017). Tumbuh kembang anak
di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian serius, Angka keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 5-10%
mengalami keterlambatan perkembangan umum. Dua dari 1.000 bayi
mengalami gangguan perkembangan motorik dan 3 sampai 6 dari 1.000 bayi
juga mengalami gangguan pendengaran serta satu dari 100 anak mempunyai
kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara Populasi anak di Indonesia
menunjukkan sekitar 33% dari total populasi yaitu sekitar 83 juta dan setiap
tahunnya jumlah populasi anak akan meningkat (Sugeng et al., 2019).
Sementara, Departemen Kesehatan RI melaporkan bahwa 0,4 juta (16%) balita
di Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan
motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan
keterlambatan bicara. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada
tahun 2013, prevalensi anak dengan tubuh pendek (stunting) 37,2% yang
berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007
(36,8%). Persentase tertinggi pada tahun 2013 adalah di Provinsi Nusa
Tenggara Timur (51,7%), Sulawesi Barat (48,0%), dan Nusa Tenggara Barat
(45,3%), dan setiap tahunnya terdapat peningkatan jumlah balita dengan
postur tubuh pendek dan sangat pendek,sehingga presentase balita postur
tubuh pendek di Indonesia masih tinggi dan merupakan masalah kesehatan
yang harus ditanggulangi.
3
Proses tumbuh kembang anak merupakan hal penting yang harus
diperhatikan sejak dini, mengingat bahwa anak merupakan generasi penerus
bangsa memiliki hak untuk mencapai perkembangan yang optimal, sehingga
dibutuhkan anak dengan kualitas baik demi masa depan bangsa yang lebih
baik. Golden age period merupakan periode yang kritis yang terjadi satu kali
dalam kehidupan anak, dimulai dari umur 0 sampai 5 tahun (Chamidah, 2018).
Anak yang memiliki awal tumbuh kembang yang baik akan tumbuh menjadi
dewasa yang lebih sehat, hal ini dipengaruhi oleh hasil interaksi faktor genetik
dan faktor lingkungan, sehingga nantinya memiliki kehidupan yang lebih baik
(Deki, 2015). Upaya deteksi dini salah satunya dapat dilakukan melalui
program Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara
komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan
intervensi. Tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yaitu deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan, yang dilakukan untuk menemukan status gizi
kurang atau buruk dan bentuk kepala mikrosefali atau makrosefali. Kedua,
deteksi dini penyimpangan perkembangan, untuk mengetahui adanya
keterlambatan perkembangan anak, gangguan daya lihat, dan gangguan daya
dengar. Ketiga, deteksi dini penyimpangan perilaku emosional, yaitu 244
Meiuta Hening Prastiwi, Overview of Growth and Development in Children
Age 3-6 Years , JIKSH Vol 10 No 2 Des 2019 untuk mengetahui adanya
masalah perilaku emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (Fazrin, 2018).
B. Rumusan Masalah
kemampuan ibu dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang pada balita 24- 36
bulan?”
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Adapun tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu tentang stimulasi pada balita umur 24-36 bulan
24- 36 bulan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
tumbuh kembang pada balita usia 24-36 bulan secara khusus ataupun umum
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri
punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) adalah nyeri pada daerah superior
oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra
thorakal terakhir, daerah inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui
ujung processus spinosus dari vertebra sakralis pertama dan lateral oleh garis
vertikal yang ditarik dari batas lateral spina lumbalis (Rinta 2013). Nyeri
punggung bawah atau Low Back Pain pada kehamilan merupakan kondisi yang
menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan stress pada
Low Back Pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik
(Furlan et al., 2015). Gangguan nyeri pinggang bawah dapat dialami oleh semua
orang, tidak memandang tua, muda, wanita atau pria. Sebagiaan besar nyeri
pinggang bawah disebabkan karena otot – otot pada pinggang kurang kuat
sehingga pada saat melakukan gerakan yang kurang betul atau berada pada suatu
posisi yang cukup lama dapat menimbulkan peregangan otot yang ditandai dengan
6
rasa sakit (Fitriana, 2017).
2. Etiologi
uterus yang menyebabkan perubahan postur tubuh, bertambahnya berat badan ibu
hamil, pengaruh hormon relaksin dan estrogen terhadap ligamen, riwayat nyeri
punggung, paritas serta aktivitas (Fraser, 2009). Nyeri punggung bawah pada
wanita hamil disebabkan oleh perubahan hormonal yaitu hormon estrogen dan
(Wahyuni, 2012).
sendi besar menjadi lembek dan posisi tulang belakang hiperlordosis. Cara
sepatu atau sandal hak tinggi, tidur dengan kasur yang keras, pertahankan postur
yang baik, hindari sikap membungkuk, tekuk lutut saat mengangkat barang,
melakukan olah raga secara teratur, senam hamil atau yoga, mempertahankan
penambahan berat badan secara normal dan melakukan gosok atau pijat
punggung.
7
NPB terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena merupakan nyeri yang
terjadi akibat perubahan postur yang terjadi akibat penambahan beban kandungan
dari lumbal menjadi menurun. Nyeri punggung bawah kadang akan menyebar
sampai ke panggul paha dan turun ke kaki, kadang akan meningkatkan nyeri tekan
di atas simpisis pubis. Nyeri tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan
berat badan
gravitasi akan berpindah ke arah depan sehingga ibu hamil harusm menyesuaikan
posisi berdirinya, dimana ibu hamil harus bergantung dengan kekuatan otot,
penambahan berat badan, sifat relaksasi sendi, kelelahan serta postur sebelum
hamil. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan
kelelahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang sehingga akan
menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri pada bagian punggung ibu hamil
(Brayshaw, 2008).
c. Peregangan berulang
Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan
kelelahan pada tubuh ibu hamil, terutama pada bagian tulang belakang, pelvis, dan
sendi penahan berat, sehingga hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri
8
perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak
dimana hal ini terjadi ketika nosiseptor yang terletak pada bagian perifer tubuh,
thermal, radiasi dan lain-lain. Struktur spesifik dalam sistem saraf terlibat dalam
mengubah stimulus menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi
dan persepsi nyeri disebut sebagai sistem nosiseptif. Sensitifitas dari sistem ini
dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan intensitas yang dirasakan berbeda
Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang
berespon hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak, dimana
stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, ataupun termal. Kornu dorsalis dari
medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar nyeri dapat
uterus yang menyebabkan perubahan postur tubuh ibu hamil sehingga terjadi
seperti prostaglandin dari sel rusak, bradikinin dari plasma, histamin dari sel mast,
saraf simpatis terangsang. Fast pain dicetuskan oleh reseptor tipe mekanis atau
9
thermal (yaitu serabut saraf A-Delta), sedangkan slow pain (nyeri lambat)
biasanya dicetuskan oleh serabut saraf C). Serabut saraf A- Delta memiliki
saraf C yang tidak bermielinasi, berukuran sangat kecil dan bersifat lambat dalam
menghantarkan nyeri.
menyampaikan implus yang tidak terlokalisasi (bersifat difusi), viseral dan terus-
menerus. Sebagai contoh mekanisme kerja serabut A-Delta dan serabut C dalam
suatu trauma adalah ketika seseorang menginjak paku, sesaat setelah kejadian
orang tersebut kurang dari 1 detik akan merasakan nyeri yang terlokalisasi dan
Tabel 1
Perbedaan Serabut A-Delta dan C
10
hormon, dimana disini impuls akan bersinaps di substansia gelatinosa (lamina I
anterior dan lateral. Beberapa impuls yang melewati traktus spinothalamus lateral
impuls fast pain. Di bagian thalamus dan korteks serebri inilah individu dapat
pada bagian tengah medulla spinalis. Impuls ini memasuki formatio retikularis
dan sistem limbik yang mengatur perilaku emosi dan kognitif, serta integrasi dari
sistem saraf otonom. Slow pain yang akan terjadi akan membangkitkan emosi,
sehingga timbul respon terkejut, marah, cemas, tekanan darah meningkat, keluar
pada kehamilan
Menurut Linden dan Ellyana (2012) ada beberapa faktor penyebab yang
membuat ibu hamil sangat rentan nyeri punggung bawah pada trimester III,
redistribusi, dan pusat gravitasi tubuh berubah, akibatnya postur tubuh pun ikut
11
b. Otot-otot perut yang melemah
otot berfungsi untuk menopang tulang belakang dan berperan penting dalam
punggung bawah.
organ dalam) dan sendi panggul selama kehamilan menjadi salah satu penyebab
sendi kuat penopang berat badan. Relaksasi ligamen dan sendi di daerah panggul
merupakan mekanisme normal yang terjadi dalam tubuh, agar bayi dapat melewati
membutuhkan suatu alat ukur dalam mengkaji nyeri walaupun hal tersebut
mengkaji nyeri, seperti verbal rating scale, numeric rating scale, visual analogue
scale, dan the faces pain scale. Diantara metode tersebut numeric rating scale
merupakan satu-satunya alat ukur dengan hasil pengukuran yang bersifat numeric.
Sehingga hasil pengkajian dapat lebih mudah untuk diklasifikasi dan dianalisis.
Metode Numeric Rating Scale (NRS) menentukan skor nyeri secara semi-
12
kuantitatif dengan meminta pasien untuk memilih angka (1-10) sebagai gambaran
terkait rasa nyeri. Skor hasil pengukuran nyeri dapat diklasifikasikan menjadi:
nyeri ringan (1-3), nyeri sedang (4-6) dan nyeri berat (7-10) (Morgan et al.,2006).
6. Manajemen nyeri
disuntikan melalui infus intravena, inhalasi pernafasan atau dengan blockade saraf
yang menghantarkan rasa sakit. Syarat terpenting dalam tindakan ini adalah tidak
membahayakan dan menimbulkan efek samping, baik bagi ibu maupun bayinya
(Yuliatum, 2008).
1) Relaksasi
ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya. Teknik
dengan kepala ditopang dalam kondisi berbaring atau duduk di kursi hal utama
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik relaksasi adalah klien dengan posisi
nyaman, klien dengan pikiran yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang
(Asmadi, 2008). Tindakan relaksasi juga dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri
2) Biofeedback
informasi tentang respons fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter
13
terhadap respons tersebut. Terapi ini digunakan untuk menghasilkan relaksasi
dalam dan sangat efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan nyeri kepala
migren. Ketika nyeri kepala ditangani elektrode dipasang secara eksternal diatas
terlihat mencatat tingkat ketegangan klien sehingga klien dapat melihat hasilnya
3) Kompres hangat
dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan
otot sehingga nyeri sendi yang dirasakan akan berkurang atau hilang (Perry dan
Potter, 2005).
ratusan tahun sebagai terapi tradisional Thailand atau pun sebagai terapi modalitas
al., 2018). Herbal Therapy Compress Ball adalah pengobatan tradisional dan
dalam bentuk bola kompres yang hangat menjadi aktif termasuk minyak aromatik
dan memberi efek analgesik saat di aplikasikan pada bagian tubuh tertentu yang
14
2. Manfaat Herbal Therapy Compress Ball
Herbal Therapy Compress Ball telah tercantum dalam daftar obat esensial
nasional untuk otot terkilir, nyeri sendi, dan nyeri otot. Efek Herbal Compress
Ball berasal dari konduksi panas yang meningkatkan aliran darah regional ke
daerah yang terkena, efek anti inflamatori berasal dari bahan-bahan herbal dan
minyak asiri aromaterapi memberi efek relaksasi. Mencapai semua efek ini
Herbal Therapy Compress Ball harus dikukus selama 10-15 menit sebelum
aktif dan minyak asiri dari bahan herbal (Tinggi et al., 2018).
Herbal Therapy Compress Ball telah terpilih sebagai satu dari lima jagoan
produk jamu yang sudah banyak digunakan pada tahun 2013. Bahan-bahan herbal
kompres sangat berfariasi tergantung pada tanaman apa yang terdapat pada daerah
tersebut sehingga setiap daerah memiliki formula unik. Umumnya bahan utama
dan wajib dari Herbal Therapy Compress Ball yang adalah jahe, pala, dan
al., 2018).
berbahan jahe, dari hasil penelitian kompres herbal dengan jahe memberi efek
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
15
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Jahe (zingiber) mengandung sekitar 1-2% minyak asiri dan 5-8% bahan
resin, pati, dan getah. Minyak jahe yang memberi sifat aromatik pada jahe
lemak khusus yang berasal dari biji dan fuli. Tanaman pala di klasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Family : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : M. fragrans
Biji pala menghasilkan minyak atsiri 2-5 % dan 30-40 % minyak lemak
sedangkan fuli menghasilkan 7-18% minyak atsiri dan 20-30 % lemak (Astuti,
2019). Hasil riset penelitian yang dilakukan National Science and Technology
Authority, dalam buku Guidebook on the proper use of medicinal plants. Buah
16
pala mengandung senyawa-senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut adalah
minyak atsiri, zat samak, zat pati, saponin, miristisin, elemisi, enzim lipase,
pektin, lemonena dan asam oleanolat. Hampir semua bagian buah pala
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. Aromaticum
aktif yang terkandung di dalam bunga cengkeh antara lain eugenol, flavonoid,
17
C. Manfaat Herbal Therapy Compress Ball terhadap Penurunan Tingkat
terapeutik dan rehabilitatif yang aman dan efektif membantu ibu hamil untuk
Aungkurabrut 2018).
Hasil penelitian (Baeha et al., 2018) ada hubungan antara Herbal Therapy
Compress Ball dengan mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil
trimester III. Hal tersebut sejalan dengan penelitian (Baeha et al., 2018) bahwa
Herbal Therapy Compress Ball efektif dalam menurunkan nyeri punggung bawah
pada ibu hamil trimester III. Herbal Therapy Compress Ball efektif menurunkan
nyeri punggung bawah pada ibu hamil, dilakukan dengan durasi 20 menit dan
frekuensi satu minggu sekali selama lima minggu dengan nilai p value 0,000
memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan nyeri punggung ibu hamil
trimester III.
18
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pengetahuan Kemampuan
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
Keterangan
19
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu objek atau sifat atau atribut atau nilai
dari orang atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu
dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan bertujuan untuk dipelajari
dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
akibat atau yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah intensitas nyeri punggung bawah pada ibu
2. Definisi operasional
Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
Pengukuran Data
1 2 3 4
20
Compress Ball Ball merupakan pengobatan
Pengukuran Data
1 2 3 4
21
20 menit .
Pengukuran Data
1 2 3 4
mengganggu aktivitas.
22
C. Hipotesis
ini adalah pemberian Herbal Therapy Compress Ball dapat mengurangi intensitas
nyeri pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah pada trimester III.
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan one group pretest-post test design. Hal tersebut dikarenakan masih
serta tidak adanya variabel kontrol dalam penelitian ini (Nursalam, 2011). Pada
penelitian ini skala nyeri diukur sebanyak 2 kali, saat sebelum dilakukan
terhadap skala nyeri secara optimal. Desain penelitian ini dijelaskan dalam
gambar 2:
Keterangan :
B. Alur Penelitian
Perumusan masalah:
Adakah manfaat Herbal Therapy Compress Ball
terhadap nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III
Teknik sampling:
Menggunakan purposive sampling
Sampel:
Penderita nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III
berjumlah 20 orang dan diberikan informed consent
Pre-test:
Mengkaji skala nyeri menggunakan numeric rating scale
Perlakuan:
Pemberian Herbal Therapy Compress Ball selama 1 x
20 menit dibagian punggung bawah ibu hamil
25
Post-test:
Mengkaji kembali skala nyeri menggunakan numeric
rating scale
Pengolahan data
Penarikan kesimpulan
Penyajian data
Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara, yang dimulai dari
Januari 2021 hingga Maret 2021. Adapun Praktik Mandiri Bidan yang digunakan
yakni:
1. Populasi penelitian
objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang sudah ditetapkan oleh
2014). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami nyeri
26
Berikut adalah kriteria inklusi dan eksklusi dari sampel yang digunakan:
a. Kriteria inklusi
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011). Kriteria
b. Kriteria eksklusi
tidak memenuhi kriteria inklusi studi karena berbagai sebab. Berikut yang menjadi
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian objek yang diperoleh dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel terdiri dari bagian
27
populasi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah di Praktik Mandiri
Bidan Ni Wayan Darsani, SST, Praktik Mandiri Bidan I Nyoman Sutrini, A.Md
(Zα + Zβ) S 2
N=
(Xa – Xo)
Keterangan
N = Besar sampel
berkisar pada 0,86 – 1,18. Peneliti menggunakan nilai terbesar yaitu 1,18 sebagai
simpang baku dalam penelitian ini. Peneliti juga menetapkan perbedaan minimal
yang dianggap bermakna yaitu 1 dari total skala nyeri yang ada. Deviat baku alfa
dan beta yang juga berdasarkan clinical judgment peneliti berasal dari kesalahan
tipe I dan tipe II. Maka peneliti menetapkan α = 1% (2,326) dan β = 10% (1,282)
N=
28
1
10% sehingga besar sampel yang akan diambil menjadi: N = 18 + (10% x 18) =
Maka besar sampel yang akan digunakan untuk mendukung penelitian ini
sebanyak 20 responden.
3. Teknik sampling
mengambil sampel agar memperoleh sampel yang sesuai dengan subjek penelitian
memilih sampel dari populasi yang sudah ditetapkan sesuai dengan yang
Data yang dikumpulkan dari subjek studi kasus adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh dari peneliti yang di dapat dari hasil
pengukuran, pengamatan, survey, dan lain-lain (Setiadi, 2013). Data primer yang
digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) menentukan skor nyeri secara
gambaran terkait rasa nyeri sebelum terapi dan memilih kembali angka (1-10)
29
sebagai gambaran terkait rasa nyeri setelah diberikan terapi.
lima proses yang harus dilakukan yaitu memilih subjek, mengumpulkan data
Compress Ball pada pasien. Kedua, menyiapkan alat dan bahan jahe, pala,
cengkeh, kain tipis, mesin penghangat air, selanjutnya hangatkan air dengan
pemanas air hingga mendidih, masukkan jahe, pala dan cengkeh ke dalam
kemasan yang telah disediakan hingga penuh dan membentuk ball (±250 gr),
Tutup kemasan & letakkan ± 5 cm diatas air yang telah mendidih dengan suhu
yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung, dan dapat dilakukan
30
apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah
skala nyeri akan peneliti tanyakan langsung kepada responden saat dan setelah
memberikan intervensi.
Provinsi Bali ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Denpasar
akan dilakukan.
responden
31
8. Melakukan pendekatan dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan
10. Responden yang telah memenuhi kriteria dilakukan pre-test dengan mengkaji
keluhan nyeri sesuai dengan yang tertera data lembar observasi. Pengkajian nyeri
scale.
11. Melakukan pre-test, responden diberikan intervensi selama 1x20 menit dalam
1 hari oleh peneliti secara langsung. Intervensi yang diberikan yakni pemberian
meletakkan produk yang telah dihangatkan pada bagian tubuh yang mengalami
mengkaji kembali keluhan nyeri sesuai dengan pernyataan yang tertera pada
13. Mengelola data yang telah diperoleh pada lembar rekapitulasi (master tabel)
14. Merekapitulasi dan mencatat data yang diperoleh pada lembar rekapitulasi
32
pengumpulan data (Tersiana, 2018). Instrumen pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah pengkajian nyeri yang direpresentasikan melalui skala nyeri.
Skala nyeri yang dirasakan pasien yang dikaji berpedoman pada metode numeric
rating scale yaitu mengklasifikasikan nyeri menjadi nyeri ringan (1-3), sedang (4-
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data
a. Editing
belum lengkap dan memilih data yang diperlukan (Setiadi, 2013). Dalam
penelitian ini data yang dikumpulkan adalah skala nyeri sebelum dan sesudah
b. Coding
pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat proses entry data (Setiadi,
2013).
c. Entry
data ke paket program komputer (Setiadi, 2013). Setelah semua data sudah
33
terkumpul lengkap dan sudah melewati pengkodean, maka selanjutnya adalah
a. Analisis univariat
hamil trimester III sebelum dan sesudah diberikan Herbal Therapy Compress Ball
standar deviasi dan rata-rata (mean) tingkat nyeri punggung bawah ibu hamil
trimester III sebelum dan sesudah diberikan Herbal Therapy Compress Ball.
Keterangan:
X : hasil rata-rata
x : hasil pencapaian
b. Analisa bivariat
34
dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan
Shapiro Wilk.
Hasil uji normalitas berdistribusi normal (p > 0,05) maka uji analisis yang
digunakan pada penelitian ini yaitu paired t test. Uji statistik ini digunakan untuk
dalam penelitian ini adalah tingkat nyeri punggung ibu hamil trimester III sebelum
Namun jika distribusi data tidak normal (p < 0,05), maka uji statistik
dan Ho ditolak jika p value lebih kecil dari alpha 0,05. Ha diolak dan Ho diterima
H. Etika Penelitian
penelitian. Hal ini dilaksanakan agar peneliti tidak melanggar hak-hak (otonomi)
manusia yang menjadi subjek penelitian dan menghindari hal-hal yang dapat
merugikan baik bagi responden atau peneliti. Mengacu pada Nursalam (2011),
berikut ini prinsip etika penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini:
Privacy adalah hak setiap orang, semua orang memiliki hak untuk
mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian dan hak atas
35
kebebasan untuk berpartisipasi atau menolak untuk menjadi responden. Apabila
calon responden tidak bersedia maka pengambilan data tidak akan dilakukan dan
2. Confidentiality / kerahasiaan
Partisipan memiliki hak otonomi secara sadar dan tanpa paksaan untuk
peneliti. Nama responden tidak perlu dicantumkan, cukup dengan memberi kode
responden dengan inisial nama atau dengan nomor kode responden (Notoatmodjo,
2012).
3. Justice / Keadilan
agama, ras, status, sosial ekonomi, politik maupun atribut lainnya dan dilakukan
ini manfaat yang dapat diberikan adalah Manfaat Herbal Therapy Compress Ball
Terhadap Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester III di Praktik Mandiri
Bidan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Anggitasari, Wima, dan M. Sc. 2016. “Uji Efek Analgetik Minyak Daun Cengkeh
( Syzygium aromaticum ).” 6(2):0–4.
Astuti, R. 2019. “Pengaruh Waktu Distilasi Minyak Biji Pala (Myristica fragrans)
dengan Metode Distilasi Uap dan Identifikasi Komponen Kimiawi.”
Indonesian Journal of Laboratory 1(2):36–40.
Baeha, loice noni faery, Maria Pujiastuti, dan Jagentar Pane. 2018. “Pengaruh
Herbal Therapy Compress Ball Terhadap Penurunan Nyeri Otot Pada
Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia.” Jurnal Mutiara Ners
1(2):81–89.
Bobak, I., Maria, A., Peter, I. A., Margaret, D. J., Deitra, L. 2004. Buku Ajar
Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Fitriana. 2017. “Upaya Pemenuhan Rasa Nyaman Pada Ibu Hamil Trimester III
37
Dengan Nyeri Punggung.”
Furlan, Andrea D., Mario Giraldo, Amanda Baskwill, Emma Irvin, dan Marta
Imamura. 2015. “Massage for low-back pain.” Cochrane Database of
Sistematic Reviews (4).
Garcia, A., Luciola, C. M., Tatiane, M., Francine, L. B., Fabio, N. C., Leonardo,
O. P. 2013. Effectiveness of Back Scholl versus Mc. Kenzie Exercise in
Patien with Chronic Non Spesific Low Back Pain. Physical Therapy,
volume 93 (6), pp. 276-290. http://ptjournal.apta.org/ diakses tanggal 21
Agustus 2020
Katonis P. 2011. “Pregnancy related Low Back Pain.” Bull Eur Physiopathol
Respir 20(1):49–54.
Kusumawati1, Titik Tri, Sri Mintarsih, dan Sulastri. 2019. “Pemberian Kompres
Jahe Untuk Menurunkan Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester III
Pada Asuhan Keperawatan Maternitas.” Jurnal publikasi.
Morgan, G. E., Mihkail, M. S., Murray, M. J., Kleinman, W., & Nitti, G.
(2006). Clinical Anesthesiology. In Pain Management (4th ed., pp.
274–316). New York: McGraw-Hill.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan
(2nd ed.; T. E. S. Medika, Ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Perry dan Potter. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep. Jakarta:
EGC.
Prabowo, P. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo
38
Puspita, Dwi A. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
Persalinan pada Ibu Bersalin di Puskesmas Mergangsan. STIKES Aisyah
Yogyakarta
Sari, Setia Anggita. 2010. “Pengaruh Ekstrak Etanol Biji Pala ( Myristica Fragan
Houtt ) Terhadap Jumlah Geliatan Mencit Balb / C Yang Diinjeksi Asam
Asetat 0 , 1 %.” Skripsi.
Sinclair, Marlene et al., 2014. How do Women manage Pregnancy- Related low
back and/or Pelvic Pain? Descriptive Finding from An online survey.
Newabey. Evidence Based Midwifery, 12 (3), pp. 76-82.
www.researchgate.net diakses tanggal 21 Agustus 2020
Usman, H., & Setiady, P. (2018). Pengantar Statistika (2nd ed.). Jakarta:
Bumi Aksara.
39
Lampiran 1
FORMAT PENGUMPULAN DATA
Tanggal Penelitian :
Nama Responden :
Umur :
Pekerjaan :
Kehamilan Ke :
Usia Kehamilan :
Tafsiran Persalinan :
Tunjukkan pada titik mana tingkat nyeri yang saudara rasakan saat ini :
Tunjukkan pada titik mana tingkat nyeri yang saudara rasakan saat ini :
Lampiran 2
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
__________________________________
Tanda Tangan dan Nama
Tanggal :
Peneliti
__________________________________ __________________
Tanda Tangan dan Nama Tanggal
Lampiran 3
1 Tahap Persiapan
a. Pengajuan Judul
b. Studi Pendahuluan
a. Penyusunan Proposal
b. Konsultasi Proposal
c. Seminar Proposal
d. Perbaikkan Proposal
2 Tahap Pelaksanaan
e. Pengurusan izin penelitian
f. Pengadaan Instrumen
g. Pengumpulan Data
h. Pengolahan Data
i. Analisa Data
c. Perbaikan
b. Publikasi Hasil Penelitian
Lampiran 5
Master Tabel
No Usia Pendidikan Pekerjaan Paritas Riwayat Tingkat Nyeri Tingkat Nyeri Keterangan
Responden Nyeri Pre senam Post Senam
1
10