Oleh
PUTU DYAH PRAMESTI CAHYANI
NIM. P07124215002
ii
USULAN SKRIPSI
Oleh :
PUTU DYAH PRAMESTI CAHYANI
NIM. P07124215002
ii
LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI
TELAH
Pembimbing Utama MENDAPATKANPembimbing
PERETUJUANPendamping
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
iii
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN SKRIPSI
TIM PENGUJI :
1. Dr. Ni Komang Yuni Rahyani, S.SiT., M.Kes (Ketua) ………………
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan usulan skripsi yang
berjudul “Perbedaan Tingkat Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester III
tepat pada waktunya. Usulan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
bantuan sejak awal sampai terselesainya usulan skripsi ini, untuk itu peneliti
Kesehatan Denpasar
Poltekkes Denpasar
3. Ni Wayan Armini, S.ST., M.Keb sebagai ketua prodi DIV Kebidanan Poltekkes
Denpasar
6. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah membantu
Dalam usulan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa usulan skripsi ini masih
memiliki beberapa kekurangan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran
v
membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan usulan skripsi
ini.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
A. Kehamilan .................................................................................................... 7
C. Hipotesis .................................................................................................... 38
vii
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 39
A. Jenis Penelitian........................................................................................... 39
Lampiran .............................................................................................................. 55
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 14. Revolved Head to Knee Pose (Parivrtta Janu Sirsasana) ................ 29
x
Gambar 23. Kerangka Konsep .............................................................................. 36
Gambar 26. Skala penilaian nyeri numerik dan skala nyeri muka........................ 45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung sejak
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I
dimulai dari hari pertama haid terakhir sampai 3 bulan (0 - 13 minggu), trimester II
dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan (14-27 minggu) dan trimester III dari
2017).
Perubahan yang terjadi selama kehamilan sering kali menjadi keluhan bagi ibu
hamil diantaranya adalah mual muntah pada awal kehamilan, konstipasi, varises
tungkai dan kaki serta nyeri punggung (Bobak, 2010). Selain itu, proses kehamilan
akan menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh sistem tubuh, perubahan ini
1
Perubahan pada sistem muskuloskeletal selama kehamilan yaitu
perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat badan yang menyebabkan
keluhan yang nyeri punggung bawah terutama pada trimester III. Prevalensi yang
tinggi pada nyeri punggung bawah selama kehamilan dilaporkan terjadi di Eropa,
Amerika, Australia, Cina, termasuk daerah pegunungan dan pedesaan Taiwan dan
Afrika serta pada ibu hamil di pegunungan Nigeria (Kristiansson, 2015). Hasil
angka kejadian nyeri punggung bawah yang signifikan selama 14 tahun terakhir
dari 3,9% pada tahun 1992 sampai 10,2% pada tahun 2006 (Garcia et al, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian di Brazil, 68% dari 97 ibu hamil mengalami nyeri
punggung bawah dan 43,9% dimulai dari trimester II (Emilia et al, 2017).
Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 yaitu 5.082.537 jiwa dan
di Provinsi Bali berjumlah 68.242 jiwa (Kemenkes RI, 2017). Hasil penelitian
tentang nyeri punggung bawah (NPB) pada ibu hamil di Indonesia dan Bali belum
dipastikan. Penelitian Hakiki (2015), dari 180 ibu hamil yang diteliti, 47%
didapatkan bahwa 68% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas
sedang, dan 32% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas ringan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ulfah (2014) sekitar 71% dari 33 ibu hamil
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik
(Furlan et al, 2015). Gangguan nyeri pinggang bawah dapat dialami oleh semua
orang, tidak memandang tua, muda, wanita atau pria. Sebagiaan besar nyeri
2
pinggang bawah disebabkan karena otot – otot pada pinggang kurang kuat sehingga
pada saat melakukan gerakan yang kurang betul atau berada pada suatu posisi yang
cukup lama dapat menimbulkan peregangan otot yang ditandai dengan rasa sakit
(Fitriana, 2017).
tekanan pada vertebra lumbalis dan tekanan pada otot paraspinal. Tekanan gravitasi
uterus pada pembuluh besar mengurangi aliran darah pada tulang belakang dan
menyebabkan nyeri punggung terutama pada masa akhir kehamilan (Emilia et al.,
bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan tekanan pada otot dan sendi
(Tyastuti, 2016). Penyebab nyeri punggung bawah (NPB) salah satunya adalah
sehingga otot lebih kaku dan mudah tegang (Prabowo, 2011). Dampak negatif yang
negatif pada kualitas hidup ibu hamil karena terganggunya aktivitas fisik sehari-
hari, mengurangi kualitas tidur, dapat berlanjut hingga post partum dan dapat
3
obat-obatan. Salah satu penganan non farmakologis untuk mengurangi nyeri
pengembangan kepribadian secara menyeluruh dan kesiapan ibu hamil baik fisik,
psikologis dan spiritual (Suananda, 2018). Ibu hamil dikatakan siap secara fisik
apabila tidak mudah lelah, lemas, fleksibilitas dan daya tahan tubuh meningkat dan
penurunan nyeri punggung. Prenatal yoga merupakan olah raga yang aman dan
efektif membantu ibu hamil untuk mengurangi keluhan kecemasan dan nyeri
punggung bawah (Jiang et al, 2015). Hasil penelitian tersebut sejalan dengan
penelitian Curtis (2012), prenatal yoga dapat mengurangi tingkat stres dan nyeri
selama kehamilan dan persalinan. Menurut Sari (2016) ada hubungan antara
Klinik Bunda Setia merupakan salah satu klinik bersalin di Kota Denpasar
yang rutin melakukan kelas ibu hamil setiap satu minggu sekali. Selain melakukan
kelas ibu hamil, Klinik Bunda Setia juga melaksanakan prenatal yoga. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan pada bulan Februari 2019 di Klinik Bunda Setia, dari 10
ibu hamil trimester III, sebanyak tujuh orang (70%) mengeluh nyeri punggung
bawah. Sebanyak 6 orang (85%) mengeluh nyeri sedang dan satu orang (15%)
mengeluh nyeri ringan. Adapun penanganan yang sudah dilakukan yaitu dengan
mengatur posisi tidur dan mengurangi aktifitas fisik berat. Berdasarkan fenomena
“Perbedaan Tingkat Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester III Sebelum
4
B. Rumusan Masalah
merumuskan masalah “adakah perbedaan tingkat nyeri punggung bawah ibu hamil
trimester III sebelum dengan sesudah melakukan prenatal yoga di Klinik Bunda
Setia?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
III sebelum dengan sesudah melakukan prenatal yoga di Klinik Bunda Setia.
2. Tujuan khusus
prenatal yoga
prenatal yoga
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
punggung bawah ibu hamil trimester III sebelum dengan sesudah prenatal yoga di
5
2. Manfaat praktis
kepada seluruh pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, klinik dan
bermutu sesuai standar dan melakukan kegiatan prenatal yoga untuk mengatasi
tentang cara mengatasi keluhan yang sering dialami ibu hamil trimester III seperti
nyeri punggung dengan prenatal yoga sehingga ibu hamil dapat menjalani
c. Bagi peneliti
peneliti untuk melakukan prenatal yoga untuk mengurangi nyeri punggung bawah
pada ibu hamil trimester III. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di
dalam atau diluar rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui
a. Sistem reproduksi
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal lebih
kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000
gram. Perubahan tersebut meningkatkan tekanan pada lordosis lumbal dan tekanan
pada otot paraspinal. Tekanan gravitasi uterus pada pembulun besar mengurangi
aliran darah pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung terutama pada
masa akhir kehamilan (Emilia et al., 2017). Membesarnya rahim dan meningkatnya
berat badan menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan
7
b. Sistem darah
Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml terdiri dari 1000
ml plasma dan sekitar 450 ml eritrosit. Peningkatan volume terjadi sekitar minggu
ke 10 sampai ke 12. Peningkatan volume darah ini sangat penting bagi pertahanan
tubuh, hipertrofi sistem vaskuler akibat pembesaran uterus dan cadangan cairan
untuk mengganti darah yang hilang pada saat persalinan dan masa nifas (Tyastuti,
2016).
c. Sistem pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-
muntah. Selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum). Aliran darah
ke panggul dan tekanan vena yang meningkat dapat mengakibatkan hemoroid pada
d. Sistem endokrin
estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali
lipat, out put estrogen maksimum 30 – 40 mg/hari. Aktivitas estrogen yaitu memicu
lebih lentur dan menyebabkan servik elastis, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat, retensi air dan menurunkan sekresi natrium (Fatimah, 2017).
8
dan penghubung sehingga menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot sehingga
e. Sistem muskuloskeletal
Pada akhir bulan sembilan atau minggu ke-36, rahim ibu mulai mencapai
daerah tulang rusuk dan ibu mungkin merasa tidak nyaman, khususnya ia makan
dalam jumlah banyak pada malam hari. Beban di tubuh semakin berat, tulang
posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih tampak
pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil dan dapat mengakibatkan
edema pada tangan yang disebabkan oleh perubahan hormonal akibat retensi cairan
(Rusmita, 2015).
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan bahwa dia sudah memilihkan
sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya . Namun tidak jarang ada wanita
yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya khawatir kalau
9
adanya perubahan perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu waktu. Ini
akan terjadinya persalinan . Ibu seringkali merasa khawatir atau takut bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal (Fatimah, 2017). Pada trimester inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami keluarga dan bidan (Fatimah,
2017).
1. Definisi
Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri
punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah nyeri pada daerah superior oleh
garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra
thorakal terakhir , daerah inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung
processus spinosus dari vertebra sakralis pertama dan lateral oleh garis vertikal
yang ditarik dari batas lateral spina lumbalis (Guyton ,2004; Rinta 2013). Nyeri
punggung bawah atau low back pain pada kehamilan merupakan kondisi yang tidak
10
menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan stress pada otot
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik
(Furlan et al, 2015). Gangguan nyeri pinggang bawah dapat dialami oleh semua
orang, tidak memandang tua, muda, wanita atau pria. Sebagiaan besar nyeri
pinggang bawah disebabkan karena otot – otot pada pinggang kurang kuat sehingga
pada saat melakukan gerakan yang kurang betul atau berada pada suatu posisi yang
cukup lama dapat menimbulkan peregangan otot yang ditandai dengan rasa sakit
(Fitriana, 2017).
2. Etiologi
NPB terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena merupakan nyeri yang
terjadi akibat perubahan postur yang terjadi akibat penambahan beban kandungan
dari lumbal menjadi menurun. NPB kadang akan menyebar sampai ke panggul paha
dan turun ke kaki, kadang akan meningkatkan nyeri tekan di atas simpisis pubis.
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal lebih
kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000
gram. Perubahan tersebut meningkatkan tekanan pada lordosis lumbal dan tekanan
11
pada otot paraspinal. Tekanan gravitasi uterus pada pembulun besar mengurangi
aliran darah pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung terutama pada
masa akhir kehamilan (Emília et al., 2017). Membesarnya rahim dan meningkatnya
berat badan menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan
c. Peregangan berulang
menyebabkan kartilage pada sendi besar menjadi lembek dan posisi tulang
belakang hiperlordosis.
fleksibilitas otot. Nyeri punggung bawah pada wanita hamil disebabkan oleh
uterus yang menyebabkan perubahan postur tubuh ibu hamil sehingga terjadi
12
peningkatan tekanan pada lengkungan tulang belakang, ada kecenderungan otot
seperti prostaglandin dari sel rusak, bradikinin dari plasma, histamin dar sel mast,
simpatis terangsang. Fast pain dicetuskan oleh reseptor tipe mekanis atau thermal
(yaitu serabut saraf A-Delta), sedangkan slow pain (nyeri lambat) biasanya
dicetuskan oleh serabut saraf C). Serabut saraf A-Delta memiliki karakteristik
menghantarkan nyeri dengan cepat serta bermielinasi, dan serabut saraf C yang
menghantarkan nyeri.
menyampaikan implus yang tidak terlokalisasi (bersifat difusi), viseral dan terus-
menerus. Sebagai contoh mekanisme kerja serabut A-Delta dan serabut C dalam
suatu trauma adalah ketika seseorang menginjak paku, sesaat setelah kejadian orang
tersebut kurang dari satu detik akan merasakan nyeri yang terlokalisasi dan tajam,
13
Tabel 1
Perbedaan Serabut A-Delta dan C
Serabut A-Delta Serabut C
Bermielinasi Tidak bermielinasi
Diameter 2-5 mikrometer Diameter 0,4-12,2 mikrometer
Kecepatan hantar 12-30 m/dt Kecepatan hantar 0,5-2 m/dt
Menyalurkan impuls nyeri yang Menyalurkan impuls nyeri yang
bersifat tajam, menusuk, bersifat tidak terlokalisasi,
terrlokalisasi dan jelas viseral dan terus menerus.
hormon, dimana disini impuls akan bersinaps di substansia gelatinosa (lamina I dan
impuls fast pain. Di bagian thalamus dan korteks serebri inilah individu dapat
pada bagian tengah medulla spinalis. Impuls ini memasuki formatio retikularis dan
sistem limbik yang mengatur perilaku emosi dan kognitif, serta integrasi dari sistem
saraf otonom. Slow pain yang akan terjadi akan membangkitkan emosi, sehingga
timbul respon terkejut, marah, cemas, tekanan darah meningkat, keluar keringat
14
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi nyeri punggung bawah pada
kehamilan
a. Usia
Usia adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Usia sangat
menentukan status kesehatan ibu. Ibu hamil dikatakan beresiko tinggi apabila ibu
hamil berusia dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Menurut Judha (2012)
Perkembangan tersebut yaitu secara fisik dan organ-organ pada usia kurang dari 20
tahun belum siap untuk melaksanakan tugas reproduksi dan belum matang secara
psikis. Usia muda atau kurang dari 20 tahun akan sulit mengendalikan nyeri (Yanti,
2010). Usia reproduksi lebih dari 35 tahun, fisik dan fungsi organ-organ tubuh
menimbulkan respon kecemasan karena risiko kehamilan dan persalinan yang akan
b. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh seorang ibu
selama hidupnya. Menurut hasil penelitian terdapat hubungan antara paritas dengan
nyeri punggung pada kehamilan. Ibu hamil yag memiliki paritas tinggi yaitu lebih
atau sama dengan empat (grande multi gravida) lebih beresiko mengalami nyeri
punggung bawah. Hal tersebut akibat setiap kehamilan yang disertai persalinan
akan menyebabkan kelainan pada uterus, dalam hal ini terjadi kerusakan pada
pembuluh darah dinding uterus yang mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin. Hal
15
tersebut dapat menurunkan fungsi otot-otot dan organ reproduksi (Mirnawati, 2010;
Salam, 2016).
c. Usia Kehamilan
ibu hamil terjadi pada trimester III. Penambahan umur kehamilan menyebabkan
perubahan postur pada kehamilan sehingga terjadi pergeseran pusat gravitasi tubuh
ke depan, sehingga jika otot perut lemah menyebabkan lekukan tulang pada daerah
d. Pekerjaan
ibu. Ibu yang bekerja diluar saat hamil akan mengalami keletihan yang lebih
dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja (Puspita, 2013). Menurut Yanti (2010)
keletihan secara tidak langsung dapat memperburuk persepsi nyeri. Selain itu,
koping.
e. Olah raga
ibu dan bayi. Salah satu olahraga selama kehamilan yang aman untuk ibu hamil
adalah senam hamil. Senam hamil akan membantu dalam memperkuat otot-otot
sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri
dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Riwayat nyeri pinggang pada
16
kehamilan sebelumnya akan mempengaruhi kejadian nyeri pinggang pada
5. Intensitas nyeri
oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda. Menurut Smeltzer dan Bare (2002), jenis pengukuran nyeri
sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun
dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak
terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”. Alat VDS ini memungkinkan
klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri (Perry dan Potter
2010).
Tidak Ada Nyeri Nyeri ringanNyeri sedang Nyeri berat Nyeri yang tidak
tertahankan
Gambar 1. Skala Intensitas Nyeri VDS
Sumber : Smeltzer dan Bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth, 2002
intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik. Apabila digunakan skala
17
untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan 10 cm (AHCPR, 1992 dalam
Skala analog visual (Visual Analog Scale, VAS) tidak melebel subdivisi.
VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus
dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini memberi pasien kebebasan
keparahan nyeri yang lebih sensitif karena pasien dapat mengidentifikasi setiap titik
pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter dan
Perry, 2010).
Kategori dalam skala nyeri Bourbanais sama dengan kategori VDS, yang
dalam Potter dan Perry (2010), kriteria nyeri pada skala ini yaitu:
18
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan, secara objektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik.
dengan baik.
7-9 : Nyeri berat, secara objektif pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan
distraksi
10 : Nyeri sangat berat, pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.
Skala nyeri yang satu ini tergolong mudah untuk dilakukan karena hanya
dengan melihat ekspresi wajah pasien pada saat bertatap muka tanpa kita
menanyakan keluhannya.
19
Gambar 5. Skala Nyeri Muka Menurut Wong-Baker
Sumber : Smeltzer dan Bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth, 2002
6. Manajemen nyeri
melalui infus intravena, inhalasi pernafasan atau dengan blokade saraf yang
menghantarkan rasa sakit. Syarat terpenting dalam tindakan ini adalah tidak
membahayakan dan menimbulkan efek samping, baik bagi ibu maupun bayinya
(Yuliatum, 2008).
1) Kompres hangat
dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan
otot sehingga nyeri sendi yang dirasakan akan berkurang atau hilang (Merdianita,
2013).
2) Senam hamil
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang
Senam hamil dapat mengurangi nyeri punggung karena terdiri dari tiga gerakan
yaitu pernafasan, peregangan otot atau gerakan inti dan relaksasi yang bermanfaat
dinding perut dan memperlancar sirkulasi darah. Gerakan relaskasi pada senam
20
hamil mampu merangsang pengeluaran hormon endorphin didalam tubuh, dimana
fungsi endorphin yaitu sebagai penenang dan mampu mengurangi nyeri punggung
pada ibu hamil. Waktu pelaksanaan senam hamil dianjurkan dilakukan saat
Ketika musculus transverses abdominis kontraksi, semua otot abdomen akan ikut
ini menjelaskan bahwa keempat dinding abdomen memiliki inersio yang sama
3) Prenatal yoga
Prenatal yoga atau yoga selama hamil adalah salah satu modifikasi hatha
yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah
mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental, dan spiritual untuk menghadapi
proses persalinan (Pratignyo, 2014). Gerakan peregangan otot dalam prenatal yoga
dirasakan selama masa kehamilan seperti hearth burn, nyeri di pinggul, atau tulang
rusuk, keram dikaki atau sakit kepala. Selain itu, sirkulasi oksigen darah memiliki
21
C. Prenatal yoga
Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya untuk memikul atau
bergabung bersama. Definisi dan gerakan yoga ditemukan dalam kitab Yoga Sutra
yang ditulis oleh Rsi Patanjali pada 3000 SM yang merupakan seorang guru besar
dan fisioterapi India. Yoga merupakan kombinasi antara olah tubuh dan peregangan
dengan nafas dalam dan meditasi. Yoga didesain untuk meregangkan otot dan
menjaga fleksibilitas tulang belakang dan sendi. Yoga dilakukan dengan pernafasan
gerakan yoga antenatal yang terdiri dari gerakan penafasan (pranayama), posisi
(mudra), meditasi dan relaksasi yang dapat membantu kelancaran dalam kehamilan
dan persalinan (Rusmita, 2015). Menurut Rafika (2018), prenatal yoga (yoga
selama kehamilan) merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan
ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinan.
22
b. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selamakehamilan dan bersalin
letak janin normal, mengurangi sesak nafas akibat bertambah besarnya perut
persalinan dan selama hamil untuk mempercepat relaksasi tubuh yang diatasi
dengan nafas dalam, selain itu juga untuk mengatasi nyeri saat his
e. Latihan tidak menekan area perut dengan tidak melakukan latihan untuk otot
a. Anemia
23
b. Hyperemesis gravidarum
c. Kehamilan ganda
d. Sesak nafas
g. Mola hidatidosa
i. Kelainan jantung
Saat memulai senam, ibu mungkin masih memikirkan banyak hal sehingga perlu
membantu ibu untuk memusatkan perhatian, menangkan pikiran, fokus pada latihan
dan hanya antara ibu dan janin dalam perutnya. Selalu gunakan kata-kata positif
untuk membangkitkan kembali rasa tenang, semangat, percaya diri dan nyaman
(Suananda, 2018).
Gambar 6. Centering
Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018
24
b. Pernafasan (pranayama)
Pranayama atau latihan pernafasan perlu dilatih karena napas adalah salah
satu unsur penting dalam keberhasilan menenangkan pikiran dan mengejan saat
persalinan. Bernafas dengan nyaman membawa masuk oksigen ke dalam tubuh dan
membuat kesegeran bagi ibu. Setiap gerakan senam hamil diiringi dengan
pernafasan yang dilakukan dengan cara mulut tertutup kemudian tarik nafas lalu
keluarkan dengan lembut. Dinding perut naik pada saat tarik nafas dan turun pada
waktu pengeluaran nafas sambil mengeluarkan nafas melalui mulut. Atur posisi
duduk ibu, bersila sambil mengeluarkan nafas dari mulut (Suananda, 2018).
Salah satu teknik pernafasan yang dapat dilakukan yaitu Nadi Sodhana.
Nadi Sodhana adalah pernafasan bergantian antara lubang hidung kanan dan lubang
hidung kiri. Ibu jari digunakan untuk menutup lubang hidung kanan dan jari
gerakan dalam latihan. Hindari gerakan yang berat karena tubuh belum siap.
seperti tulang pinggul, posisi kaki dan bagian tubuh lainnya (Suananda, 2018).
25
d. Gerakan inti
1) Stabilisasi
hormone relaxin yang membuat sendi-sendi lebih longgar. Gerakan ini berfungsi
untuk menstabilkan rongga panggul, postur tubuh, memperkuat otot punggung dan
Posisi berdiri yang stabil dan nyaman selama hamil, beri jarak di antara
kedua kaki sesuai kenyamanan ibu. Berdiri dengan membagi berat badan sama rata.
Pindahkan berat badan ke kaki kanan, tekuk lutut kiri dan letakkan telapak
kaki kiri di punggung kaki kanan, betis kanan atau paha di dalam kaki kanan.
Satukan kedua tangan di depan dada. Tahan beberapa saat dan jaga keseimbangan
tubuh.
26
Gambar 9. Tree Pose (Vrksasana)
Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018
bahu dan telinga, tulang ekor diarahkan sedikit ke atas. Keluarkan napas, tundukkan
kepala, bawa masuk tulang ekor ke arah dalam. Gerakan ini dapat membantu
2) Peregangan
lumborum, erector spina, otot oblique eksterna dan interna. Menjaga kelenturan
sendi-sendi tulang belakang dan memberi ruang pada rongga dada (Suananda,
27
a) Peregangan Otot Leher
Posisi bisa dilakukan duduk atau berdiri. Angkat tangan kanan dan
letakkan di telinga kiri. Lakukan peregangan ke sisi kanan dan lakukan sebaliknya.
Posisi berdiri dan buka kedua kaki selebar panggul. Tarik nafas, jalin jari-
jari dan angkat ke atas. Keluarkan napas dan bawa tangan ke arah kanan dan sisi
Buka kedua kaki lebar, kaki pararel menghadap ke depan. Putar kaki
kanan ke arah luar, panggul dan perut tidak ikut berputar. Tarik napas dan buka
28
Gambar 13. Triangle Pose (Trikonasana)
Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018
Duduk dan luruskan kedua kaki. Tekuk dan buka lutut ke arah lantai lalu
dekatkan tumit kanan ke paha dalam kiri. Letakkan tangan kiri di lantai. Tarik napas
dan angkan tangan kanan ke atas, keluarkan nafas dan bawa tangan kanan ke kiri.
Duduk dan buka lutut kiri ke arah lantai. Letakkan tangan kanan di depan
lutut kanan dan tangan kiri di belakang lutut kiri. Tarik napas, tegakkan tulang
belakang. Keluarkan napas dan perlahan putar badan ke kiri dan kanan.
29
Gambar 15. Twisting Variation (Janu Sirsasana)
Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018
Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut, arah telapak tangan ke bawah dan
sebanyak 8 kali.
g) Peregangan lutut
perlahan ke arah kanan lalu kembalikan. Lakukan sebanyak 8 kali dan lakukan hal
30
h) Peregangan otot kaki
lurus (rileks). Tarik jari-jari ke arah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan.
telapak kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan dan dorong ke depan. Lakukan
sebanyakk 10 kali.
Pada proses persalinan, area panggul dan sekitar akan menjadi daerah
kekuatan dan kelenturan otot-otot dasar panggul. Gerakan berikut ditujukan untuk
memberikan peregangan pada otot dasar panggul, melenturkan otot area panggul
dan paha antara lain hamstring, adductor group, quadriceps femoris, gluteus group.
Memberi ruang bagi janin untuk masuk panggul pada trimester III dan meringankan
nyeri punggung dan panggul (Suananda, 2018). Gerakan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
Posisi duduk, tekuk dan buka kedua lutut ke arah lantai. Satukan kedua
telapak kaki dan pegang dengan tangan. Tarik nafas dan tegakkan tulang belakang.
31
Dengan menjaga tulang belakang tetap tegak, bawa tubuh ke arah depan sedikit dan
pastikan tidak menekan perut. Gerakan ini dapat dikombinasikan dengan senam
kegel.
Posisi jongkok, buka kedua kaki cukup lebar. Letakkan kedua telapak kaki
di lantai dan pastikan lutut membuka cukup lebar untuk memberi ruang bagi janin.
Bawa masuk siku kanan di depan lutut kanan dan bawa masuk siku kiri di depan
Latihan ini hanya dilakukan oleh ibu hamil usia kehamilan lebih atau sama
dengan 37 minggu. Gerakan yang dilakukan yaitu posisi persalinan dan cara
32
4) Restorative (gerakan relaksasi)
Gerakan yang membantu tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang dan
relaks. Tujuan gerakan ini adalah mengembalikan stamina, meregangkan otot yang
kaku, memberikan posisi yang nyaman dan menenangkan tubuh (Suananda, 2018).
Posisi berlutut, letakkan kedua tangan di lantai dan jalankan kedua tangan
di sampai lurus di depan kepala. Rebahkan dada, pipi kanan di atas guling dan
pejamkan kedua mata. Biarkan kedua panggul terangkat, relaks dan nikmati
peregangan pada pinggang. Gerakan ini dapat dilakukan untuk ibu hamil dengan
letak janin sungsang untuk membantu mengembalikan poisisi janin letak kepala.
Posisi ini merupakan saat yang tepat untuk menjalin hubungan ibu dengan
janin. Ibu dalam posisi relaks dan tenang, merasakan tiap gerakan janin dan
berbicara dari hati ke hati. Pastikan miring kiri untuk menghindari tekanan pada
vena cava inferior terutama pada trimester ketiga. Sangga punggung dengan bantal
33
Gambar 22. Posisi Tidur yang Nyaman (Savasana)
Sumber : Suananda Yhossie, Prenatal dan Postnatal Yoga, 2018
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu
gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik
signifikan selama 14 tahun terakhir dari 3,9% pada tahun 1992 sampai 10,2% pada
kehamilan dapat dilakukan dengan prenatal yoga (Mediarti et al, 2014). Prenatal
yoga merupakan olah raga yang aman dan efektif membantu ibu hamil untuk
mengurangi keluhan kecemasan dan nyeri punggung bawah (Jiang et al, 2015).
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Curtis (2012), prenatal yoga
dapat mengurangi tingkat stres dan nyeri selama kehamilan dan persalinan.
Menurut hasil penelitian Sari (2016) ada hubungan antara prenatal yoga
dengan kesiapan fisik ibu selama kehamilan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian
Fitriani (2018) bahwa yoga prenatal efektif dalam menurunkan nyeri punggung
34
bawah pada ibu hamil trimester III. Prenatal yoga efektif menurunkan nyeri
punggung bawah pada ibu hamil, dilakukan dengan durasi 30 – 60 menit dan
frekuensi satu minggu sekali selama dua minggu dengan nilai p value 0,000.
memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan nyeri punggung ibu hamil
trimester III setelah dilakukan intervensi dua kali selama satu minggu dengan durasi
perbedaan yang signifikan dengan melakukan prenatal yoga satu minggu sekali atau
dua minggu sekali terhadap keluhan fisik selama kehamilan. Penelitian Dewi
(2018), prenatal yoga meningkatkan kesiapan fisik ibu hamil trimester III setelah
dilakukan intervensi prenatal yoga seminggu sekali dengan durasi 60 menit selama
tiga minggu.
35
BAB III
KERANGKA KONSEP
Nyeri punggung
Prenatal yoga bawah ibu hamil
trimester III
Usia
Pekerjaan
Paritas
Usia kehamilan
Olahraga
Riwayat nyeri
terdahulu
Keterangan
1. Variabel
36
b. Variabel terikat dari penelitian ini adalah nyeri punggung bawah ibu hamil
trimester III
2. Definisi Operasional
Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Cara Skala
Pengukuran
Prenatal Melakukan gerakan kombinasi prenatal Pedoman
yoga yoga dengan senam hamil yang pelaksanaan
dilakukan pada ibu hamil usia prenatal yoga
kehamilan 28-40 minggu, terdiri dari
gerakan centering, pernafasan,
pemanasan, gerakan stabilisasi,
peregangan, persiapan persalinan dan
relaksasi. Intervensi dilakukan satu
minggu sekali selama dua minggu
dengan durasi 60 menit yang akan
dilakukan oleh bidan terlatih.
37
C. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat nyeri punggung
bawah ibu hamil trimester III sebelum dengan sesudah melakukan prenatal yoga.
38
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan
mengetahui perbedaan tingkat nyeri punggung ibu hamil trimester III sebelum dan
sesudah dilakukan prenatal yoga. Pengukuran tingkat nyeri dilakukan dua kali yaitu
namun dalam rancangan ini tidak terdapat kontrol (Riyanto, 2011). Intervensi
dilakukan satu minggu sekali selama dua minggu dengan durasi 60 menit. Desain
Eksperimen O1 X O2
Gambar 24. Rancangan penelitian quasi eksperimen (one group pre test-post test
design)
Keterangan :
39
B. Alur Penelitian
Perumusan Masalah
Bagaimana perbedaan tingkat nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III
sebelum dengan sesudah melakukan prenatal yoga?
Studi Pendahuluan
Populasi
Seluruh ibu hamil trimester III di Klinik Bunda Setia
Sampel
Teknik sampling consecutive sampling
Intervensi
Prenatal yoga
Pengolahan Data
Penarikan Kesimpulan
Penyajian Data
Jepun Putih No. 2, Denpasar Timur. Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu
bulan yaitu dari tanggal 5 April 2019 sampai 3 Mei 2019. Pertimbangan penentuan
40
lokasi ini karena berdasarkan pengalaman praktek lapangan di Klinik Bunda Setia
pada saat kelas ibu hamil, banyak ibu hamil trimester III yang mengeluh nyeri
punggung bawah. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, dari 10 ibu hamil trimester
III, sebanyak tujuh orang (70%) mengeluh nyeri punggung bawah. Sebanyak 6
orang (85%) mengeluh nyeri sedang dan satu orang (15%) mengeluh nyeri ringan.
Selain hal tersebut, Klinik Bunda Setia merupakan salah satu klinik di Kota
Denpasar yang rutin melakukan senam hamil yang dikombinasikan dengan yoga
antenatal setiap hari Jumat. Prenatal yoga dilakukan untuk ibu hamil usia kehamilan
lebih dari 27 minggu dengan gerakan yang tidak hanya mengutamakan peregangan
otot, namun juga gerakan relaksasi dan pengaturan pernafasan. Hal tersebut yang
menyebabkan banyak ibu hamil yang melakukan senam hamil di Klinik Bunda
Setia.
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung ke Klinik
a. Kriteria inklusi
41
2) Paritas kurang dari empat
tekanan darah tinggi, nyeri pubis dan dada, mola hidatidosa, perdarahan pada
b. Kriteria eksklusi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan
diambil (Notoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil
Trimester III di Klinik Bunda Setia yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel
42
2
(Zα + Zβ ) S
n=( )
X1 − X 2
Keterangan :
3. Teknik sampling
sampel dalam penelitian ini adalah non probality sampling jenis consecutive
penelitian yang dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga
1. Jenis data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer yang
kuesioner berdasarkan skala nyeri numerik pada ibu hamil trimester III di Klinik
Bunda Setia.
43
2. Cara pengumpulan data
a. Peneliti meminta izin dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar, untuk kemudian
b. Peneliti menghadap pemilik Klinik Bunda Setia untuk meminta ijin untuk
dilakukan.
c. Peneliti meminta informasi dari bidan yang betugas tentang jadwal senam ibu
hamil
e. Peneliti mengikuti kelas dan senam ibu hamil, serta mencari sampel yang
dibutuhkan oleh peneliti yaitu ibu hamil trimester III yang memiliki keluhan
nyeri punggung.
nyeri pinggang bawah dengan menggunakan kuisioner dan skala nyeri numerik.
selama dua minggu dengan durasi 60 menit yang dilakukan oleh bidan terlatih
i. Melakukan penilaian nyeri setelah dilakukan prenatal yoga selama dua minggu
44
j. Setelah data terkumpul, maka peneliti akan melakukan pengolahan data dan
analisa data.
Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar observasi
untuk mengetahui tingkat nyeri punggung bawah yang dialami selama kehamilan.
Nyeri Sangat
Nyeri Ringan Nyeri Sedang Berat Nyeri
Gambar 26. Skala penilaian nyeri numerik dan skala nyeri muka
Sumber : Smeltzer dan Bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth, 2002
Data yang akan dianalisis akan diolah terlebih dahulu. Kegiatan dalam
45
a. Editing
b. Scoring
c. Coding
ke dalam kategori.
d. Tabulating
e. Entry
f. Cleaning
(Notoatmodjo, 2012).
46
2. Teknik analisis data
Data yang telah diolah akan dilakukan analisis yang merupakan langkah
terakhir dalam penelitian ini. Data akan dimasukkan ke dalam komputer dan diuji
a. Analisis univariat
1) Menentukan distribusi frekuensi untuk tingkat nyeri punggung bawah ibu hamil
standar deviasi dan rata-rata (mean) tingkat nyeri punggung bawah ibu hamil
trimester III sebelum dan sesudah dilakukan prenatal yoga. Nilai rata-rata
Keterangan :
Ʃ𝑓. 𝑥
X=
𝑛 X : hasil rata-rata
x : hasil pencapaian
b. Analisa bivariat
Shapiro Wilk.
47
Hasil uji normalitas berdistribusi normal (p > 0,05) maka uji analisis yang
digunakan pada penelitian ini yaitu paired t test. Uji statistik ini digunakan untuk
dalam penelitian ini adalah tingkat nyeri punggung ibu hamil trimester III sebelum
Namun jika distribusi data tidak normal (p < 0,05), maka uji statistik
dan Ho ditolak jika p value lebih kecil dari alpha 0,05. Ha diolak dan Ho diterima
G. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti dan
ikutserta dalam sebuah penelitian tanpa ada resiko yang dapat merugikan (Setiawan
penelitian ini adalah peneliti akan memberikan penjelasan mengenai penelitian ini
sebelum meminta persetujuan dan informed consent dari responden, hal ini
dilakukan untuk mencegah tuntutan dari responden dikemudian hari. Selain itu,
48
peneliti akan menjaga kerahasiaan data responden dan menghargai perbedaan nilai
budaya
Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian sehingga dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Hasil dari penelitian ini akan disimpan di
hak-hak dari responden serta hak untuk menjaga privasi dari responden (Setiawan
dan Saryono, 2011). Aplikasi prinsip keadilan dalam penelitian ini adalah peneliti
memandang suku, ras, agama, maupun budaya. Peneliti juga akan menjamin
menggunakan inisial.
49
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S., Erildy, Astrid, A. 2016. Studi Komparatif Prenatal Yoga dan Senam
Hamil terhadap Kesiapan Fisik. Artikel Penelitian. Akademi Kebidanan
Yayasan Perguruan Djubleg Ranuatmadja Jakarta : 155-166
Dewi, S., Ari, S., Sri, W. 2018. Pengaruh Kombinasi Yoga Prenatal dan Senam
Hamil terhadap Perubahan Kadar Kortisol dan Lama Persalinan Kala I.
Jurnal Ilmiah Bidan, 1 (3), pp. 7-13
Emília, M., Costa, C., Cavalcanti, L., Alves, C., Terceiro, De, L., Deyvid, P.,
Lacerde, N., Marcelo, A., Gustavo, C., Tania, C. 2017. Low Back Pain
During Pregnancy. Brazilian Journal of Anesthesiology (English edition).
https://scholar.google.co.id diakses tanggal 8 November 2018
50
dengan Nyeri Punggung. Skripsi. Universitas Muhamadiyah. Surakarta.
id.portalgaruda.org diakses tanggal 8 November 2018
Fitriani, L. 2018. Efektivitas Senam Hamil dan Yoga Hamil terhadap Penurunan
Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Pekkabata.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3 (2), pp.87-95
Furlan, A., Imamura, M., Dryden, T., Irvin, E. 2015. Massage for Low Back Pain.
Cochrane Database of Systematic Reviews.
http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD001929.pub3 diakses tanggal
5 November 2018
Garcia, A., Luciola, C. M., Tatiane, M., Francine, L. B., Fabio, N. C., Leonardo, O.
P. 2013. Effectiveness of Back Scholl versus Mc. Kenzie Exercise in
Patien with Chronic Non Spesific Low Back Pain. Physical Therapy,
volume 93 (6), pp. 276-290. http://ptjournal.apta.org/ diakses tanggal 5
November 2018
Hakiki, I. 2015. Efektifitas Terapi Air Hangat Terhadap Nyeri Tulang Belakang
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan. Skripsi. PSIK
UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. https://scholar.google.co.id diakses
tanggal 5 November 2018
Inding, I. 2016. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Perubahan Derajat Nyeri Pada
Ibu Hamil yang Menderita Nyeri Pinggang Bawah (NPB). Skripsi.
Universitas Hasanudin. Makasar. tersedia dalam
https://scholar.google.co.id diakses tanggal 20 Februari 2019
Intarti, W., Lina, P. 2015. Kontribusi Senam Ibu Hamil Trimester III dalam
Pengurangan Nyeri Pinggang di Wilayah Ekskotatif Cilacap. Skripsi.
AKBID Graha Mandiri. Cilacap
Jiang, Q., Zhengguo, W., Li Zhou, Jenae, d., Peijie, C. 2015. Effects of Yoga
Intervention during Pregnancy: A Review for Current Status. Am J
Perintol, volume 2015 (3), pp 503-514
51
Kristiansson, P. 2015. Epidemology of Back Pain in Pregnancy. Physical Medicine
and Rehabilitation. https://clinicalgate.com diakses tanggal 8 November
2018
Mandriwati, G. A. 2011. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC
Mediarti, D., Sulaiman, Rosnani, Jawiah. 2014. Pengaruh Yoga Antenatal terhadap
Pengurangan Keluhan Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan, 1(1), pp. 47-53
Mirnawati. 2010. Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Nyeri Pinggang
Bawah pada Ibu Hamil di RSIA. Siti Fatimah Makasar. Skripsi. UIN
Alauddin. Makasar
Negari, W., Christiani, N. 2014. Manfaat Prenatal Yoga terhadap Proses Persalinan.
Prosiding Seminar Nasional Kebidanan dan Call for Paper. Universitas
Ngadi Waluyo : 305-310
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Octavia, A. 2018. Pengaruh Senam Yoga terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester
III. Skripsi. STIKES Insan Cendekia Medika. Jombang
Perry, S. E. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Puspita, Dwi A. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
Persalinan pada Ibu Bersalin di Puskesmas Mergangsan. STIKES Aisyah
Yogyakarta
Perry dan Potter. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep. Jakarta:
EGC.
Prabowo, P. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo
Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Pratignyo, T. 2014. Yoga Ibu Hamil. Jakarta : Pustaka Bunda
Prawirohardjo. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo
Rafika. 2018. Efektivitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik pada
Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan, volume 9 (1), pp 86-92
Rinta, 2013. Pengaruh Back Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung
Bawah pada Petugas Instalasi Rekam Medik RSUP H. Adam Malik
Medan. Thesis. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC
Rusmita, E. 2015. Pengaruh Senam Hamil Yoga Terhadap Kesiapan Ibu Hamil
52
Menghadapi Persalinan di RSIA Limijati Bandung. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 3(2), pp. 38-46
Salam, B. 2016. Hubungan Paritas dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah di
Polikliki Saraf RSUDZA. Skripsi. Universitas Syiah Kuala Darussalam.
Aceh
Saper, R., Ama, R., Julia, K., Chiristian, K., Janice, W., Karen, J. 2013. Comparing
Once versus Twice Weekly Yoga Classes for Chronic Low Back Pain in
Predominantly Low Income Minorities : A Randomized Dosing Trial.
Hindiawi Publishing Corporation Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, volume 22 (3) pp 78-91
Sari, Alfie. 2016. Hubungan Senam Yoga dengan Kesiapan Fisik dan Psikologis
Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Kelas Antepartum Gentle
Yoga Yogyakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 5 (2), pp. 110-237
Setiawan, A., Saryono. 2010. Metodelogi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, S2.
Yogyakarta : Nulia Medika
Sinclair, Marlene et al. 2014. How do Women manage Pregnancy- Related low back
and/or Pelvic Pain? Descriptive Finding from An online survey.
Newabey. Evidence Based Midwifery, 12 (3), pp. 76-82.
www.researchgate.net diakses tanggal 5 November 2018
Shiri, R. dan Coggon, D. 2018. Exercise For The Prevention Of Low Back And
Pelvic Girdle Pain In Pregnancy. European Journal of Pain, 22 (2018),
pp. 19-27. https://www.sciendirect.com diakses tanggal 24 Februari 2019
Smeltzer, S dan Bare, B. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Binner dan
Suddath. Jakarta : EGC
Suryani, P dan Ina, H. 2018. Senam Hamil dan Ketidaknyamanan Ibu Hamil
Trimester III. Jurnal Bidan. Midwife Journal. 5 (1)
53
Mojokerto. Skripsi. STIKES Bina Sehat PP.NI. Mojokerto
54
Lampiran 1
Keterangan :
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :
(1,96 + 1,64) 12 2
n =( )
8
3,6. 12 2
n =( )
8
43,2 2
n =( )
8
n = (5,4)2
Untuk antisipasi responden yang drop out, maka besar sampel ditambah 20% dari
jumlah sehingga diperoleh besar sampel 36 orang ibu hamil Trimester III.
55
Lampiran 2
III Sebelum dengan Sesudah Melakukan Prenatal yoga di Klinik Bunda Setia
Tanggal Penelitian :
Nama Responden :
Umur :
Pekerjaan :
Kehamilan Ke :
Usia Kehamilan :
Tafsiran Persalinan :
Tunjukkan pada titik mana tingkat nyeri yang saudara rasakan saat ini :
Nyeri Sangat
Nyeri Nyeri
Ringan Berat Nyeri
Sedang
56
B. Tingkat Nyeri Setelah Melakukan Prenatal
1. Tunjukkan pada titik mana nyeri yang saudara rasakan saat ini.
Nyeri Sangat
Nyeri Nyeri Berat Nyeri
Ringan Sedang
57
Lampiran 3
(INFORMED CONSENT)
58
bersedia menandatangani informed concent. Responden tidak diikutsertakan dalam
penelitian ini apabila tidak datang pada saat intervensi selanjutnya atau sedang
bersalin (inpartu) selama penelitian.
Peserta akan diukur tingkat nyeri punggung bawah sebelum prenatal yoga.
Kemudian akan dilaksanakan prenatal yoga satu minggu sekali dengan durasi 60
menit selama dua minggu. Pada minggu kedua akan dilakukan pengukuran tingkat
nyeri punggung setelah prenatal yoga. Kepesertaan dalam penelitian ini tidak secara
langsung memberikan manfaat kepada peserta penelitian. Tetapi dapat memberi
gambaran informasi yang lebih banyak tentang prenatal yoga. Mungkin awal
prenatal yoga akan menimbulkan rasa lelah. Namun hal tersebut wajar dan tidak
menimbulkan risiko. Bagi peserta akan menambah wawasan ibu hamil tentang cara
mengatasi keluhan yang sering dialami ibu hamil trimester III seperti nyeri
punggung dengan prenatal yoga sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilannya
dengan rasa nyaman.
Atas kesedian berpartisipasi dalam penelitian ini maka akan diberikan
imbalan sebagai pengganti waktu yang diluangkan untuk penelitian ini.
Kompensasi lain yaitu peneliti akan menanggung biaya perawatan yang diberikan
selama menjadi peserta penelitian ini. Peneliti menjamin kerahasiaan semua data
peserta penelitian ini dengan menyimpannya dengan baik dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian.
Kepesertaan Ibu/Saudara pada penelitian ini bersifat sukarela.
Ibu/Saudara dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada
penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada
sanksi. Keputusan Ibu/Saudara untuk berhenti sebagai peserta peneltian tidak akan
mempengaruhi mutu dan akses/ kelanjutan pengobatan yang akan diberikan.
Jika setuju untuk menjadi peserta peneltian ini, Ibu/Saudara diminta untuk
menandatangani formulir ‘Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
Sebagai Peserta Penelitian setelah Ibu/Saudara benar-benar memahami tentang
penelitian ini. Ibu/Saudara akan diberi Salinan persetujuan yang sudah ditanda
tangani ini.
59
Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang
dapat mempengaruhi keputusan Ibu/Saudara untuk kelanjutan kepesertaan dalam
penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Ibu/Saudara.
__________________________________
Tanda Tangan dan Nama
Tanggal :
Peneliti
__________________________________ __________________
Tanda Tangan dan Nama Tanggal
60
Lampiran 4
TABEL KOSONG (DUMMY TABLE)
Tabel 3
Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Umur
1 20-25
2 26-30
3 31-35
TOTAL
Tabel 4
Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Paritas
1 Primipara
2 Multipara
TOTAL
Tabel 5
Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan
STATUS
NO FREKUENSI PERSENTASE
BEKERJA
1 Bekerja
Tidak
2
Bekerja
TOTAL
61
Tabel 6
Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan
1 SD
2 SMP
3 SMA
4 Diploma
5 Sarjana
TOTAL
Tabel 7
Distribusi Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sebelum Melakukan
Prenatal yoga
JUMLAH
NO TINGKAT NYERI
FREKUENSI PERSENTASE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TOTAL
62
Tabel 8
Distribusi Tingkat Nyeri Punggung Bawah Sesudah Melakukan
Prenatal yoga
JUMLAH
NO TINGKAT NYERI
FREKUENSI PERSENTASE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TOTAL
63
Lampiran 5
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN
1 Tahap Persiapan
2 Tahap Pelaksanaan
Perbaikan 200.000
Jumlah 2.200.000
64
65
Lampiran 6
65
Lampiran 7
Tabel 9
Master Tabel
No Usia Pendidikan Pekerjaan Paritas Riwayat Tingkat Nyeri Tingkat Nyeri Keterangan
Responden Nyeri Pre senam Post Senam
1
10
66
67
68